Anda di halaman 1dari 11

Pengertian diskusi kelompok adalah salah satu bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam

bimbingan. Kegiatan diskusi kelompok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan


melibatkan lebih dari satu individu. Kegiatan diskusi kelompok ini dapat menjadi alternatif
dalam membantu memecahkan permasalahan seorang individu.

Pengertian Diskusi kelompok menurut beberapa ahli :


Moh. Surya (1975:107) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses bimbingan
dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran
masing-masing dalam memecahkan masalah bersama. Dalam diskusi ini tetanam pula
tanggung jawab dan harga diri.

Moh. Uzer Usman (2005:94) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan suatu proses
yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal
dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan atau pemecahan
masalah.

Read more: DISKUSI KELOMPOK : Pengertian Diskusi Kelompok

Metode Pembelajaran: Metode Diskusi - Kelebihan dan


Kekurangan
Guru Baru | Metode Pembelajaran: Metode Diskusi - Kelebihan dan
Kekurangan | Diskusi adalah memberikan altematif jawaban untuk membantu
memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan
didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.

a. Kelebihan Metode Diskusi


1) Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai
jalan dan bukan satu jalan (satu jawaban saja).
2) Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
3) Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.

b. Kekurangan Metode Diskusi


1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar;
2) Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas;
3) Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara; dan
4) Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.

Djamarah, Bahri, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta :
PT Rineka Cipta, 2000.
http://ppg-pgsd.blogspot.com/2012/10/metode-pembelajaran-metode-diskusi.html
Metode pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran. Guru harus memahami berbagai metode pembelajaran agar guru dapat
memilih dan menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi dan tujuan
pembelajarannya. Metode pembelajaran yang digunakan diharapkan mampu meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam proses berpikir dan mengungkapkan pendapat. Salah satu
metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yaitu metode
diskusi. Diskusi merupakan komunikasi seseorang berbicara satu dengan yang lain ,saling
berbagi gagasan dan pendapat. Menurut Suryosubroto (1997: 179), adalah suatu percakapan
ilmiah oleh beberapa orang yang bergabung dalam suatu kelompok, untuk saling bertukar
pendapat tentang suatu masalah atau bersama-sama mencari pemacahan mendapatkan
jawaban dan kebenaran atas suatu masalah. Metode diskusi mendorong siswa untuk berdialog
dan bertukar pendapat, dengan tujuan agar siswa dapat terdorong untuk berpartisipasi secara
optimal, tanpa ada aturan-aturan yang terlalu keras, namun tetap harus mengikuti etika yang
disepakati bersama. Diskusi digunakan oleh guru apabila hendak:

1. memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa

2. memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-


masing

3. memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah
dirumuskan telah tercapai

4. membantu para siswa balajar berpikir teoretis dan praktis lewat berbagai mata
pelajaran dan kegiatan sekolah

5. membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun
teman-temannya (orang lain)

6. mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut

Pemanfaatan diskusi oleh guru mempunyai arti untuk memahami apa yang ada didalam
pemikiran siswa dan bagaimana memproses gagasan dan informasi yang diajarkan melalui
komunikasi yang terjadi selama pembelajaran yang berlangsung baik antar siswa. Sehingga
diskusi menyediakan tatanan sosial dimana guru dapat membantu siswa menganalisis proses
berpikir mereka.

Adapun kegiatan guru dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut:

Guru menetapkan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan atau guru meminta
kepada siswa untuk mengemukakan suatu pokok atau problem yang akan didiskusikan.

Guru menjelaskan tujuan diskusi.

Guru memberikan ceramah dengan diselingi tanya jawab mengenai materi pelajaran yang
didiskusikan.
Guru mengatur giliran pembicara agar tidak semua siswa serentak berbicara mengeluarkan
pendapat.

Menjaga suasana kelas dan mengatur setiap pembicara agar seluruh kelas dapat
mendengarkan apa yang sedang dikemukakan.

Mengatur giliran berbicara agar jangan siswa yang berani dan berambisi menonjolkan diri
saja yang menggunakan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.

Mengatur agar sifat dan isi pembicaraan tidak menyimpang dari pokok/problem.

Mencatat hal-hal yang menurut pendapat guru harus segera dikoreksi yang memungkinkan
siswa tidak menyadari pendapat yang salah.

Bukan lagi menjadi pembicara utama melainkan menjadi pengatur pembicaraan.

Kegiatan siswa dalam pelaksanaan metode diskusi sebagai berikut:

1. Menelaah topik/pokok masalah yang diajukan oleh guru atau mengusahakan suatu
problem dan topik kepada kelas.

2. Ikut aktif memikirkan sendiri atau mencatat data dari buku-buku sumber atau sumber
pengetahuan lainnya, agar dapat mengemukakan jawaban pemecahan problem yang
diajukan.

3. Mengemukakan pendapat baik pemikiran sendiri maupun yang diperoleh setelah


membicarakan bersama-sama teman sebangku atau sekelompok.

4. Mendengar tanggapan reaksi atau tanggapan kelompok lainnya terhadap pendapat


yang baru dikemukakan.

5. Mendengarkan dengan teliti dan mencoba memahami pendapat yang dikemukakan


oleh siswa atau kelompok lain.

6. Menghormati pendapat teman-teman atau kelompok lainnya walau berbeda pendapat.

7. Mencatat sendiri pokok-pokok pendapat penting yang saling dikemukakan teman baik
setuju maupun bertentangan.

8. Menyusun kesimpulan-kesimpulan diskusi dalam bahasa yang baik dan tepat.

9. Ikut menjaga dan memelihara ketertiban diskusi.

10. Tidak bertujuan untuk mencari kemenangan dalam diskusi melainkan berusaha
mencari pendapat yang benar yang telah dianalisa dari segala sudut pandang.

Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan, termasuk juga metode
diskusi. Adapun kelebihan metode diskusi yaitu sebagai berikut:
Mendidik siswa untuk belajar mengemukakan pikiran atau pendapat.

Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh penjelasan-penjelasan dari


berbagai sumber data.

Memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati pembaharuan suatu problem


bersama-sama.

Merangsang siswa untuk ikut mengemukakan pendapat sendiri, menyetujui atau


menentang pendapat teman-temannya.

Membina suatu perasaan tanggung jawab mengenai suatu pendapat, kesimpulan, atau
keputusan yang akan atau telah diambil.

Mengembangkan rasa solidaritas/toleransi terhadap pendapat yang bervariasi atau


mungkin bertentangan sama sekali.

Berdiskusi bukan hanya menuntut pengetahuan, siap dan kefasihan berbicara saja
tetapi juga menuntut kemampuan berbicara secara sistematis dan logis.

Dengan mendengarkan semua keterangan yang dikemukakan oleh pembicara,


pengetahuan dan pandangan siswa mengenai suatu problem akan bertambah luas.

Kelemahan metode diskusi yaitu sebagai berikut:

Tidak semua topik dapat dijadikan metode diskusi hanya hal-hal yang bersifat
problematis saja yang dapat didiskusikan.

Diskusi yang mendalam memerlukan banyak waktu.

Sulit untuk menentukan batas luas atau kedalaman suatu uraian diskusi.

Biasanya tidak semua siswa berani menyatakan pendapat sehingga waktu akan
terbuang karena menunggu siswa mengemukakan pendapat.

Pembicaraan dalam diskusi mungkin didominasi oleh siswa yang berani dan telah
biasa berbicara. Siswa pemalu dan pendiam tidak akan menggunakan kesempatan
untuk berbicara.

Dalam metode pembelajaran diskusi terdapat berbagai macam diskusi. Ditinjau dari
bentuknya, metode diskusi dapat dibedakan sebagai berikut:

1. WholeGroup, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal,paripurna


dsb.)
2. Buzz Group, merupakan diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang.

3. Panel, merupakan diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang mendiskusikan objek
tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang moderator

4. Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing
melakukan tugas-tugas yang berbeda.

5. Brainstorming, merupakan diskusi iuran pendapat, yakni kelompok menyumbangkan


ide baru tanpa dinilai, dikritik, dianalisis yang dilaksanakan dengan cepat (waktu
pendek).

6. Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai


aspek dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang paralel,
karena ada beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu
5-20 menit diikuti dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan
dan sanggahan dirumuskan oleh panitia sebagai hasil simposium.

7. Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok
yang pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib
yang longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi.

8. Seminar, pada umumnya merupakan pertemuan untuk membahas masalah tertentu


dengan prasaran serta tanggapan melalui diskusi dan pengkajian untuk mendapatkan
suatu konsensus/keputusan bersama. Masalah yang dibahas pada umumnya terbatas
dan spesifik/tertentu, bersifat ilmiah dan subject approach.

9. Lokakarya/widya karya, merupakan pengkajian masalah tertentu melalui pertemuan


dengan penyajian prasaran dan tanggapan serta diskusi secara teknis mendalam.
Dalam diskusi ini bila perlu diikuti dengan demonstrasi/peragaan masalah tersebut.

Model diskusi yang diterapkan di kelas lebih efektif dengan menggunakan model Buzz
Group atau diskusi kelompok. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok-kelompok
yang terdiri dari 3-6 siswa untuk mendiskusikan tentang permasalahan yang menjadi topik
bahasan.

ISI

Diskusi yang berhasil dengan baik membutuhkan beberapa anggota yang berpengalaman
dalam keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi diantara anggota dari guru dan siswa.
Juga dibutuhkan aturan yang mendukung pertukaran pendapat secara terbuka dan saling
memberi perhatian.Sebagai pemimpin diskusi guru seharusnya secara jelas memfokuskan
diskusi, mengendalikan siswa tetap pada jalannya diskusi, mendorong partisipasi siswa
dengan mendengarkan seluruh gagasandan pandangan siswa, dan membantu siswa mencatat
hal-hal penting dalam diskusi.

Adapun langkah- langkah pelaksanaan diskusi, yaitu:


1. Menyampaikan tujuan dan mengatur setting

2. Mengarahkan diskusi

3. Menyelenggarakan diskusi

4. Mengakhiri diskusi

5. Melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi itu

Salah satu aspek diskusi adalah kemampuan untuk mengembangkan pertumbuhan kognitif.
Aspek yang lain adalah menyatukan aspek kognitif dan aspek sosial pembelajaran. Metode
diskusi dapat diterapkan oleh guru , tergantung topik dan kebutuhan. Dalam pembelajaran
ekonomi pun metode diskusi dapat diterapkan, misalnya dalam topik mengenai macam-
macam pasar. Menurut macamnya pasar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Pasar Persaingan Sempurna

2. Pasar Persaingan Tidak Sempurna, yang meliputi:

1. Pasar Monopoli

2. Pasar Persaingan Monopolistik

3. Pasar Oligopoli

4. Pasar Monopsoni

5. Pasar Oligopsoni

Langkah- Langkah Pelaksanaan Diskusi Kelompok Mengenai Macam-Macam Pasar

Langkah Pertama

v Menyampaikan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan dimaksudkan untuk menarik minat dan motivasi peserta didik.
Kegiatan pendahuluan yang disampaikan dengan menarik akan dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik. Dalam topik mengenai jenis-jenis pasar, guru dapat memberikan contoh
mengenai pasar- pasar yang ada di sekitar lingkungan peserta didik. Peserta didik dapat
mengamati karakteristik dari pasar yang dicontohkan oleh guru.

v Menyampaikan tujuan diskusi

Guru menyampaikan tujuan dari diskusi yang akan dilakukan. Tujuan dari diskusi mengenai
macam-macam pasar yaitu supaya peserta didik dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan
dari berbagai macam pasar yang ada setelah guru menjelaskan mengenai karakteristik
mengenai macam-macam pasar. Selain itu, peserta didik dapat menjelaskan peranan atau
campur tangan pemerintah terhadap pasar sesuai dengan pendapat mereka sendiri.

v Guru memberikan apersepsi

Dalam hal ini guru memberikan apersepsi. Guru menunjukkan hubungan antara pengetahuan
yang telah diperoleh oleh peserta didik sebelumnya dengan topik yang akan dibahas.
Pembahasan mengenai pasar erat kaitannya dengan materi mengenai permintaan dan
penawaran. Macam-macam pasar yang ada dapat dilihat sisi permintaan dan penawaran.

Langkah Kedua

v Modeling

Aturan pelaksanaan diskusi dalam model pembelajaran ini harus ditentukan agar setiap siswa
dan setiap kelompok dapat bekerja secara maksimal. Aturan pelaksanaan diskusi antara lain
meliputi:

a) Peserta didik dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 3-6 siswa, disesuaikan dengan
jumlah peserta didik. Pembagian kelompok dapat ditentukan berdasarkan urutan absensi
peserta didik atau ditentukan oleh guru.

b) Setiap kelompok mendapat 1 topik, yaitu mengenai pasar persaingan sempurna, pasar
persaingan tidak sempurna yang meliputi pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik,
pasar oligopoli, pasar monopsoni, dan pasar oligopsoni.

c) Peserta didik diberi waktu untuk berdiskusi selama 20-30 menit.

d) Hasil diskusi masing-masing kelompok di presentasikan didepan kelas setiap


minggunya.

e) Kelompok yang tidak presentasi dapat memberikan tanggapan berupa sanggahan


maupun pertanyaan kepada kelompok yang presentasi.

f) Diakhir diskusi, setiap peserta didik diberi tugas untuk membuat rangkuman mengenai
hasil diskusi.

v Mengajukan pertanyaan awal/permasalahan

Guru menjelaskan mengenai karakteristik mengenai berbagai macam pasar. Setelah itu, guru
memberikan permasalahan yang harus didiskusikan oleh masing-masing kelompok, yaitu:
Menyebutkan contoh pasar yang menjadi topik yang dibahas oleh masing-masing
kelompok

Kelebihan mengenai pasar yang dibahas oleh masing-masing kelompok

Kelemahan mengenai pasar yang dibahas oleh masing-masing kelompok

Kebijakan pemerintah/ campur tangan pemerintah terhadap pasar

Langkah Ketiga

Diawal pertemuan, guru menjelaskan mengenai pengertian dan karakteritik macam-macam


pasar. Penjelasan tersebut membantu peserta didik mendapatkan gambaran umum mengenai
macam-macam pasar.Setelah guru memberikan penjelasan, diskusi dimulai.

Penyelenggarakan diskusi:

1. Diskusi dipimpin oleh guru. Guru bertugas memonitor jalannya diskusi,


mendengarkan gagasan siswa, menyampaikan gagasan sendiri dan meluruskan
pendapat peserta didik jika terjadi kekeliruan.

2. Peserta didik duduk melingkar sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Dalam


setiap kelompok ditunjuk satu sekretaris untuk mencatat setiap pendapat/argumen dari
setiap anggota kelompok. Setiap anggota diberi hak yang sama untuk mengutarakan
pendapatnya sesuai dengan pemahaman dan pemikiran terhadap topik yang dibahas.

3. Waktu diskusi ditentukan oleh guru yaitu selama 20-30 menit.

4. Setelah waktu diskusi habis, masing-masing kelompok mempresentasikan hasil


diskusinya di depan kelas. Kelompok yang presentasi mengutarakan pendapatnya
mengenai pasar yang menjadi topik bahasan. Guru memberikan kesempatan kepada
kelompok yang lain untuk memberikan tanggapan baik berupa sanggahan maupun
pertanyaan.

5. Setiap pertanyaan yang diajukan oleh peserta didik dijawab oleh kelompok yang
presentasi.

6. Guru berhak memotong jalannya diskusi apabila ada peserta didik yang saling beradu
argumen, dan meluruskan pendapat dari masing-masing peserta didik.

7. Diakhir diskusi, guru memberikan penjelasan mengenai permasalahan yang dibahas


oleh kelompok yang presentasi. Serta memberikan tugas kepada semua peserta didik
untuk meresume/merangkum hasil diskusi.
Langkah Keempat

Guru menutup diskusi dengan merangkum atau mengungkapkan makna mengenai diskusi
yang telah diselenggarakan kepada peserta didik. Guru merangkum mengenai kelebihan,
kelemahan dan peranan pemerintah terhadap macam-macam pasar berdasarkan buku
acuan/sumber data.

Langkah Kelima

Guru memberikan tanya jawab singkat guna membantu peserta didik membuat rangkuman
mengenai kelebihan, kelemahan dan peranan pemerintah terhadap pasar dengan
menggunakan bahasanya sendiri.

EVALUASI

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan


pendapatnya tentang permasalahan yang menjadi topic bahasan masing-masing kelompok
yaitu mengenai kelebihan, kekurangan dan peranan pemerintah terhadap pasar. Evaluasi
sebaiknya dilakukan setiap minggu setelah peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
masing-masing kelompok. Guru dapat memberikan evaluasi dengan cara memberikan
penjelasan dari buku sumber mengenai topik yang dibahas oleh kelompok yang presentasi.
Namun, penjelasan ini bukan merupakan acuan jawaban yang benar. Guru tidak dapat
menyalahkan pendapat peserta didik. Guru harus menghargai pendapat setiap peserta didik.

Pengertian Komunikasi verbal dan nonverbal beserta


contoh dan slogan produk
June 1, 2013

1. Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang


disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral).
Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau
keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan,
komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang
disampaikan.

contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media,
contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal
melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan
komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa media
surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.

2. Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting. Banyak
komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan
komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non verbal,
orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam
persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.
Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk
lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat
menerima pesan.

Bentuk komunikasi non verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah,
sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.

contoh :

a.Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di
punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.

b.Gerakantubuh
Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi
wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan
suatu kata atau frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan
atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,

c.Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara.
Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara,
kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.

d.Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal.
Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi
suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu
tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).

CONTOH SLOGAN SUATU PRODUK :

ULTRA MILK

Banyak dikalangan modern seperti saat ini, berbagai jenis merk susu telah berkembang. akan
tetapi eksistensi ultra milk tetap menjadi nomor 1 dari para pelanggan. sebab memang sudah
membawa nama sejak dulu ultra milk senantiasa menemani setiap saat seperti sarapan dan
untuk beraktifitas.

Slogan : Apapun sarapannya, soal susu.. ultra juaranya

Alasan menggunakan slogan demikian adalah dilihat dari segi pengguna para konsumen
sebagian tentunya setiap sarapan selalu ditemani dengan segelas susu. sehingga, peluangnya
selalu berada ketika seseorang saat sarapan atau memulai aktifitas dipagi hari dengan
meminum susu. dengan demikian, susu ultra mengeluarkan slogan demikian agar masyarakat
selalu ingat untuk masalah susu, ya pasti ultra juaranya.

dengan jenis beragam rasa yang tidak dimiliki oleh semua jenis susu lainnya, ultra milk tetap
menjadi nomor satu diantara para pelanggan indonesia.

Wanty Zahara

http://wantysastro.wordpress.com/2013/06/01/pengertian-komunikasi-verbal-
dan-nonverbal-beserta-contoh-dan-slogan-produk/

filena PDF:

http://www.anneahira.com/komunikasi-lisan.htm

Anda mungkin juga menyukai