Anda di halaman 1dari 5

1.

Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu


Pola tata pamong yang diterapkan di Universitas Sam Ratulangi mengacu pada Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 119/PMK.05/2007 pasal 5 yang merupakan peraturan internal Satuan
Kerja (Satker) yang menetapkan :
(i) organisasi dan tata pamong, mencakupstruktur organisasi, prosedur kerja,
pengelompokan fungsi yang logis,
(ii) ketersediaan dan pengembangan sumber daya manusia, serta
(iii) efisiensi biaya.
Program studi Ilmu Penyakit Dalam Universitas Samratulangi memiliki tata pamong
yang menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi
yang digunakan secara kredibel, transparan, akuntabel, bertanggungjawab, dan adil. Sistem tata
pamong yang ada di Program Studi Ilmu Penyakit Dalam Universitas Samratulangi terdiri atas
Koordinator Program Studi (KPS), Plt Sekretaris Program Studi (SPS), Penanggung jawab tahap
(I, II dan III) dan penanggung jawab Gugus Mutu Prodi.
Dalam rangka pengembangan program studi, maka diperlukan pemimpin yang kompeten,
berdedikasi tinggi, jujur, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tata cara pemilihan KPS
berdasarkan aturan yang sudah jelas. Tugas dari masing-masing jabatan dalam struktur
organisasi program studi juga sudah dibagi secara jelas.

Pola kepemimpinan yang dilakukan di program studi meliputi:


1. Kepemimpinan operasional
Koordinator program studi (KPS) dalam melaksanakan kepemimpinannya, terlibat dalam
operasional kegiatan Program studi yang berpedoman pada program kerja sesuai dengan
uraian tugas dan fungsi jabatan yang tertuang dalam struktur organisasi program studi serta
tetap aktif dalam bimbingan peserta didik di divisi yang bersangkutan.
2. Kepemimpinan organisasional
Koordinator program studi (KPS), dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa
berpedoman pada uraian tugas masing-masing dan selalu mengorganisasikan uraian tugasnya
sesuai dengan struktur organisasi yang berlaku di Fakultas Kedokteran. Kepemimpinan
organisasi juga tercermin dalam keterlibatan KPS pada organisasi organisasi lain baik internal
maupun eksternal Program Studi (PAPDI, IDI, PGI, PEGI, PPHI, Senat Fakultas Kedokteran
dan Universitas Sam Ratulangi).
Selain itu KPS juga melakukan kerjasama dengan kolegium dan RS pendidikan di RSUP
prof. dr. R.D. Kandou Manado dimana terlibat sebagai koordinator penunjang pendidikan
Bakordik RSUP. Prof. dr. R.D. Kandou, Anggota Tim Manajemen Nyeri RSUP. Prof. R.D.
Kandou, Ketua Seksi Identikasi Laporan Manajemen Risiko RSUP. Prof. RD. Kandou, Ketua
Tim pelayanan kanker Terpadu RSUP. Prof. R.D.Kandou, Anggota Komite Etik dan Hukum
RSUP. Prof. R.D. Kandou, wakil ketua Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP), ketua panitia pelaksana Workshop Pelatihan Penyusun Modul Kurikulum Berbasis
kompetensi FK Universitas Sam Ratulangi tahun 2012, ketua pokja standar 1 akreditasi RS
pendidikan tahun 2014( ketua Pokja PMKP untuk akreditasi versi 2012 RSUP Prof dr RD
Kandou Manado), Anggota Tim Pengendali Manajemen Resiko di RSUP Prof dr RD Kandou
Manado, Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik penyakit Dalam Indonesia
periode 2014-2017.
3. Kepemimpinan publik
Koordinator Program Studi (KPS), dalam melaksanakan kepemimpinannya senantiasa
mempertanggung jawabkan kepada publik, dalam hal ini selalu membina hubungan
kerjasama yang baik dengan Laboratorium / Rumah Sakit Swasta untuk pengembangan
ilmu; media cetak dan elektronik untuk penyelanggaraan seminar awam.

Sistem pengelolaan program studi dilakukan secara terstruktur, meliputi


1. Perencanaan
Setiap tahun, KPS melaksanakan kegiatan perencanaan akademik dan administrasi
dengan mengacu pada Buku Panduan Program Studi Spesialis Penyakit Dalam.
Untuk mendapatkan umpan balik dari seluruh unsur dalam perencanaan tersebut
dibahas dan ditetapkan melalui rapat pleno. Sistem pengelolaan fungsional dan
operasional Program Studi mengacu pada SOP/Buku Panduan.
Dalam perencanaan pengelolaan program studi, KPS berkoordinasi dengan ketua
divisi dan dosen pengampu untuk merencanakan kegiatan akademik. Sedangkan
perencanaan kegiatan administrasi dibantu oleh sekretaris program studi. Pelaksanaan
kegiatan administrasi dilakukan oleh staf administrasi.
2. Pengorganisasian
Implementasi dari perencanaan tersebut secara keseluruhan diorganisir oleh KPS,
namun dalam operasionalnya, fungsi staffing dan organizing ini didistribusikan
kepada sekretaris program studi, dan staf akademik.
3. Penstafan
Dalam hal penstafan, Koordinator Program Studi berkoordinasi dengan Ketua Bagian
menyangkut kebutuhan staf pendidik dan staf tenaga kependidikan.
4. Pengawasan
Untuk memastikan bahwa program telah dilaksanakan sesuai rencana, maka Prodi
melakukan fungsi controlling. Fungsi controlling ini dilaksanakan berdasarkan
SOP/buku pedoman yang ada.
5. Penganggaran
Sistem penganggaran mengacu pada ketentuan Universitas, dimana setiap semester
peserta program PPDS membayar SPP kepada Universitas dan yang nantinya akan
disalurkan kepada Program Studi dalam bentuk alat/ honor tenaga pendidik/ tenaga
kependidikan.

Penjaminan Mutu Program Studi diawasi oleh Gugus Mutu Prodi yang tertuang dalam
struktur organisasi. Mutu program studi juga dievaluasi oleh semua staf pendidik melalui rapat
rutin setiap 2 bulan dan rapat kerja tahunan di bagian.
Deskripsi SWOT
Kekuatan (S) Kelemahan(w)
1.Sistem pemilihan Ketua Program Studi 1. Melibatkan banyak pihak yang memiliki
sudah terstruktur mengacu pada aturan FK motivasi dan semangat yang tidak sama
UNSRAT 2. Adanya pelaksana dalam struktur
2. Koordinator Program Studi memiliki organisasi yang belum melaksanakan
kualifikasi yang sesuai yaitu seorang Guru tugasnya sesuai dengan tupoksi
Besar, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dan 3. Sosialisasi dan pelaksanaan Sistem
Dokter Konsultan Hemato - Onkologi Medik Penjaminan mutu masih belum dipahami
3. Struktur organisasi yang baik, yang terdiri sepenuhnya oleh penyelenggara Program
dari KPS, Plt. SPS, Penanggung Jawab Tahap Studi.
1 Penanggung Jawab Tahap 2 dan
Penanggung Jawab Unit Penjamin Mutu
dengan pembagian tupoksi yang jelas.
4. Mekanisme Penjamin Mutu Internal yang
dilakukan setiap tahun oleh Fakultas yang
berbasis evaluasi diri
5. Adanya buku panduan / buku kurikulum/
buku modul untuk peserta didik
6. Melakukan pelaporan secara berkala dalam
hal penerimaan, kelulusan, peserta ujian
board dan Indeks Prestasi.

Peluang Ancaman
Kebutuhan masyarakat akan Dukungan biaya yang kurang
pelayanan di bidang Penyakit Dalam memadai untuk penyelenggaraan
semakin meningkat. program
Peningkatan mutu Program Studi Penurunan mutu pendidikan akibat
Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit sistem penjaminan mutu yang tidak
Dalam yang berkelanjutan. berjalan sempurna.

Peluang Ancaman
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan di Dukungan biaya yang kurang memadai
bidang Penyakit Dalam semakin untuk penyelenggaraan program
meningkat.
Penurunan mutu pendidikan akibat
Peningkatan mutu Program Studi system penjaminan mutu yang tidak
Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit berjalan sempurna.
Dalam yang berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai