Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

Pengantar Lab Medik

Laporan Praktikum Ke-1,2 dan 3


Tentang : Ke-1,2 Mengenal dan Menggunakan Berbagai Jenis
Neraca
Ke-3 Membuat Fariasi Larutan Benedict, Barfoed dan Selywanoft

Dosen Pengajar : Bagya Mujianto. S.Pd, M.Kes

Oleh :
Niken Juwita Cahyani
NIM: P3.73.34.2.15.028

PRODI D-IV ANALIS KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
2015
1. Judul
Mengenal dan menggunakan berbagai jenis neraca serta cara membuat berbagai fariasi
larutan benedik, barfuet dan selywanoft.

2. Waktu Pelaksanaan
N Hari, Tanggal Waktu Tempat
O
1. Senin, 12 Oktober 2015 08.30-12.30 Laboratorium Kimia
2. Senin, 19 Oktober 2015 08.30-12.30 Laboratorium Kimia
3. Senin, 26 Oktober 2015 08.30-12.30 Laboratorium Kimia

3. Tujuan
- Untuk mengenal berbagai jenis neraca seperti neraca teknis, analitik dan digital
- Mengetahui bagaimana cara penggunaan neraca tersebut
- Mengetahui bagaimana cara pembuatan larutan Benedict, Barfoed dan Selywanoft.

4. Alat dan Bahan


Alat: Bahan:
- Neraca Analitik - Gula
- Neraca Teknis - Natrium Sitrat
- Neraca Digital - Natrium Karbonat
- Baker Glass - CUSO4 5H2O
- Spatula - Kupri Asetat
- Pipet Tetes - Asam Asetat Glasial
- Tabung Reaksi - Benedict
- Corong Kaca - Barfoed
- Labu Ukur 100 ml
- Batang Pengaduk

5. Hasil Pengamatan
A. Cara Penggunaan Neraca
a. Neraca Teknis

a) Lepas pengunci kemudian taruh beda dalam cawan atau wadah.


b) Jangan lupa terlebih dahulu lakukan kalibrasi dengan cara dengan cara memutar
sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi
dua garis pada neraca sejajar.
c) Pastikan benar-benar sejajar agar tidak terjadi keslahan penimbangan.
d) Setelah itu geser anting di ketiga lengannya mulai dari lengan belakang ke lengan
depan.
e) Setelah itu jumlahkan nilai dari ketiga lengan tersebut.

b. Neraca Analitik

Sebelum menimbang
1. Perhatikan apakah betul-betul neraca diletakkan mendatar dengan melihat water
pas pada neraca
2. Neraca harus selalu berada dalam posisi terkunci sebelum digunakan
3. Piring neraca bersih dan pintu timbangan tertutup
4. Tombol pengontrol dan mikrometer berat harus berada dalam posisi nol
Meletakkan timbangan dalam posisi nol
1. Dalam keadaan tanpa beban, pintu timbangan tertutup semua tombol pengontrol
berat pada posisi nol
2. Kunci dilepaskan dalam keadaan beban penuh
3. Kalau skala optik telah berhenti bergerak, amati penunjuk skala nol dengan
pengatur nol
4. Kembalikan tombol pengunci ke posisi semula

Meletakkan beban
1. Neraca dalam posisi terkunci, letakkan beban ditengah piring neraca. Gunakan
pinset (penjepit). Tangan jangan masuk ke dalam ruang neraca untuk menghindari
perubahan suhu atau kelembaban yang lebih besar.
2. Tutup pintu timbagan begitu selesai meletakkan bahan
3. Jangan meletakkan bahan kimia atau contoh analisa langsung pada piring
timbangan, gunakan cawan, kertas saring atau gelas arloji
Penimbangan bahan
1. Lepaskan tombol pengunci dalam posisi setengah terkunci
2. Dengan tombol satuan gram cari berat kasar dari beban
3. Kalau beban lebih besar dari 10 gram, gunakan tobol puluhan gram sampai
terlihat skala bergerak bebas
4. Kembalikan tombol pengunci ke posisi terkunci. Setelah berhenti sejenak,
lepaskan tombol pengunci pada posisi bebas penuh
5. Setelah skala berhenti, pembacaan yang tepat diatur oleh micrometer
6. Jumlah gram langsung dibaca disebelah kiri tanda titk dan angka disebelah kanan,
titik dibaca dengan nonius atau dengan cara lain tergantung jenis timbangan. Ada
yang sampai empat angka dibelakang titik
Selesai menimbang
1. Tuliskan angka hasil penimbangan pada catatan saudara
2. Kembalikan tombol pengunci dalam posisi terkunci
3. Ambil bahan (sampel) dari piring timbangan
4. Kembalikan semua tombol pemberat ke posisi nol

PERHATIAN
a. Meletakkan dan mengambil beban hanya apabila neraca dalam posisi terkunci
b. Mengubah-ubah tombol puluhan atau satuan gram hanya dalam posisi setengan
terkunci atau terkunci penuh
c. Untuk menstandarisasi neraca, lihat petunjuk (manual) dari masing-masing
neraca
d. Setiap selesai menggunakan, neraca harus dalam keadaan bersih dan kering
e. Jika menggunakan neraca analisis elektris sebelum digunakan, neraca
dipanaskan 10 menit

c. Neraca Digital
Secara umum proses menimbangan dengan neraca elektronik/digital adalah:
1. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.
2. Pastikan timbangan menunjukkan angka nol( jika tidak perlu di koreksi).
3. Letakakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda.
4. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan timbangan
tersebut.
5. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30 menit, karena
hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang ditetapkan.

B. Cara Penghitungan Bahan yang Akan Timbang


Contoh:
- 0.450% dalam 250ml
%xV 0,450 x 250
Yang harus ditimbang: = =1,125 gram
100 100
Kertas Timbang : 0,0753
1,125 +
1,2003 yang ditimbang 1,2012
Kertas sisa 0,0758 -
1,1254
Untuk mencari persen yang sebenarnya:
gx 100 1,154 x 100 112,54
= = =0,4501
v 250 250
Penyimpangan dapat dikatakan benar jika 2,5% dari 0,450%:
2,5
0,450 x =0,01125
100
Bawah 0,45000-0,01125=0,43875
Atas 0,45000+0,01125=0,46125

- 0,75% dalam 50ml


%xV 0,75 x 50
Yang harus ditimbang: = =0,375 gram
100 100
Kertas Timbang : 0,0755
0,375 +
0.4505 yang ditimbang 0,4536
Kertas sisa 0,0758 -
0,3778

gx 100 0,3788 x 100 37,76


= = =0,7556
v 50 50
Penyimpangan dapat dikatakan benar jika 2,5% dari 0,450%:
2,5
0,75 x =0,01874
100
Bawah 0,75000-0,1875=0,73125
Atas 0,75000+0,1875=0,76875

C. Cara Membuat Larutan Benedict, Barfoed Dan Selywanoft


1. Larutan Benedict
Komposisi:
Larutan A: - Natrium sitrat 86,5 gram
- Natrium karbonat 80 gram
- Larutkan dalam aquades 400ml
Larutan B: - CUSO4 5H2O 8,65 gram dilarutkan aquades 50ml.
Cara Pembuatan:
Larutan A: -Larutkan Natrium sitrat dan karbonat didalam air dan dibantu dengan
pemanasan.
-Encerkan dengan aquades 400ml
Larutan B: -Larutan CUSO4 5H2O ke dalam aquades hingga larutan sempurna.
-Tuangkan larutab B kedalam larutan A sambil diaduk dan encerkan
larutan tersebut hingga 500ml
Kegunaan: Untuk melihat adanya Karbohidrat
Cara uji : Masukkan 8 tetes sample kedalam tabung reaksi, tambahkan 5ml pereaksi
benedict kemudian didihkan selama 5 menit jika timbul endapan berwarna
hijau sampai kuning kemerahan menunjukkan adanya karbohidrat.
2. Larutan Barfoed
Komposisi:
- Kupri asetat sebanyak 33gram
- Asam asetat glasial sebanyak 5ml
- aquades sampai 500ml
Cara pembuatan: Masukkan 33gram kupri asetat kedalam baker glass,diaduk dan
tambahkan asam asetat glasial sebanyak 5ml kemudian tambahkan
aquades hingga larut dan encerkan sampai 500ml.
Cara Uji : Masukkan 5ml pereaksi barfoed kedalam tabung reaksi dan tambahkan 1ml
larutan sample kemudian didihkan selama 1 menit,adanya endapan
berwarna merah orange menunjukkan Monosakarida(Karbohidrat).
3. Larutan Selywanoft
Komposisi :
-Resorsinol 0,15 gram
-Hcl Pekar 34ml
-Aquades 68ml
Cara pembuatan: Pereaksi dibuat segera sebelum uji dimulai,pereaksi ini dibuat
dengan menyampurkan 0,15gram Resorsinol dengan Hcl pekat
34ml (kemudian encerkan dalam 68ml aquades).
Cara Uji : Masukkan 1ml larutan sample kedalam tabung reaksi kemudian tambahkan
peraksi 5ml lalu didihkan selama 5 menit warna merah cherry menunjukkan
adanya fruktosa(karbohidrat).
D. Percobaan Membuat Larutan Benedict Dengan Setengah Resep
Timbang natrium sitrat sebanyak 17,3gram dan natrium karbonat sebanyak
16gram kemudian masukkan kedalam baker glass, setah itu larutkan dengan
aquades secukupnya sampai larut sambil dipanaskan diatas destilator.
Timbang lagi CUSO4 5H2O sebanyak 1,73gram kemudian larutkan dengan
aquades secukupnya sampai larut.
Setelah semuanya latur campurkan kedua larutan diatas kedalam labu ukur 100ml
sambil dikocok sampai larutan tercampur dan pembuatan larutan benedict telah
selesai.
Cara pengujian:
1. Masukkan 8 tetes sample(gula yang di larutkan) kedalam tabung reaksi kemudian
tambahkan larutan benedik yang telah dibuat tadi sebanyak 5ml. kemudian didihkan
selama 5 menit dan timbul endapan kuning menunjukkan adanya karbohidrat.
2. Masukkan 8 tetes sample(aquades) kedalam tabung reaksi kemudian tambahkan
larutan benedik yang telah dibuat tadi sebanyak 5ml. kemudian didihkan selama 5
menit dan tidak timbul endapan sama sekali yang berarti tidak ada karbohidrat.
Gambar Hasil Percobaan:
Keterangan gamabar : sebelah kiri yaitu larutan yang tidak ada karbohidrat dan yang
sebelah kanan adalah larutan yang ada karbohidrat.

6. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum ini saya dapat mengetahui berbagai macam neraca
seperti neraca teknis, analitik, dan digital selain itu saya juga bisa menggunakan
neraca tersebut dengan baik dan benar.
Kemudian saya juga dapat mengetahui bagaimana cara membuat larutan benedict,
barfoed dan selywanoft.

Bekasi, 2 November 2015


Mahasiswa, Dosen,

(Niken Juwita Cahyani) (Bagya Mujianto. S.pd, M.Kes)

Anda mungkin juga menyukai