Anda di halaman 1dari 38

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Mikrobiologi Industri dengan membahas
PERAN MIKRO ORGANISME DALAM BIDANG INDUSTRI dalam bentuk makalah.
Industri yang dibahas di makalah ini melainkan, Industri Bioteknologi, Industri Pangan,
Industri Kimia dan Industri Farmasi. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas yang
diberikan sebagai bahan pertimbangan nilai.
Semoga makalah ini, dapat bermanfaat dan menjadi sumber pengetahuan bagi
pembaca. Dan apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan kiranya pembaca
dapat memakluminya. Akhir kata dengan kerendahan hati, kritik dan saran sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.

Bandar Lampung, 17 Desember 2013

Penyusun

1 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 4
Bab 2 Pembahasan
2.1 Potensi Mikroorganisme di Industri Bioteknologi 5
2.2 Potensi Mikroorganisme di Industri Pangan 9
2.3 Potensi Mikroorganisme di Industri Kimia 20
2.4 Potensi Mikroorganisme di Industri Farmasi 32
Bab 3 Penutup
Kesimpulan 39
Daftar Pustaka 40

2 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai salah satu negara yang memiliki biodiversitas sangat besar, Indonesia
menyediakan banyak sumberdaya alam hayati yang tak ternilai harganya, dari bakteri
hingga jamur, tumbuhan, dan hewan. Pencarian isolat dan jenis organisme yang potensial
untuk digunakan dalam bidang industri, pertanian, dan kesehatan merupakan pekerjaan
yang harus terus dilakukan. Potensi yang tersimpan ini dapat diangkat untuk tujuan
pengembangan industri dalam negeri. Banyak dari kita menyangka bahwa semua bakteri
menyebabkan penyakit. Sesungguhnya hanya sebagian kecil saja yang memiliki potensi
patogen, selebihnya dapat dimanfaatkan untuk tujuan kesejahteraan manusia.
Pengetahuan tentang keanekaragaman biologi mikroba berhubungan dengan kekayaan
jenis, distribusi lokal dan global, dan fungsi dalam ekosistem terlihat belum lengkap.
Berapa sesungguhnya jumlah jenis mikroba sampai saat ini belum diketahui. Dalam
forum-forum resmi keanekaragaman mikroba sering terabaikan, padahal mikroba
mengkatalisis transformasi unik dan murah dalam siklus biogeokimia dalam biosfer,
memproduksi komponen-komponen penting dalam atmosfer bumi, dan mewakili bagian
yang besar dari keanekaragaman genetik organisme. Disamping itu secara khusus
mikroba telah digunakan untuk tujuan lain misalnya sebagai agen pengendali hama dan
penyakit, agen bioremediasi dan biodegaradasi bahan pencemar, agen penghasil protein
dan enzim-enzim penting yang telah dimanfaatkan dunia, agen-agen dalam bioteknologi
modern, dan digunakan untuk menguak rahasia kehidupan bumi dan jagad raya. Karena
nilai penting yang berhubungan langsung sebagai sumber utama dalam pengembangan
bioteknologi, pelestarian microbial gene pools merupakan hal yang sangat mendesak
untuk dikerjakan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana peran mikroorganisme dalam bidang industry.
Kompetensi dasar : Mahasiswa dapat menemukan dan menjelaskan potensi
mikroorganisme untuk kemudahan manusia.
Indikator : Menemukan dan menjelaskan produk-produk industry yang
dihasilkan dengan peran mikroorganisme
Sub Bab :
a) Bidang industry Bioteknologi

3 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


b) Bidang industry Pangan
c) Bidang industry Kimia
d) Bidang industry Farmasi

1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat menemukan dan menjelaskan potensi mikroorganisme untuk
kemudahan manusia.
2. Mahasiswa dapat menemukan dan menjelaskan produk-produk industry yang
dihasilkan dengan peran mikroorganisme
1.4

4 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Peran Mikroorganisme pada Industri Bioteknologi


Bioteknologi industri adalah aplikasi bioteknologi untuk memenuhi tujuan
aktivitas industri, termasuk manufaktur, bioenergi, dan biomaterial. Juga mencakup
penggunaan sel dan komponen sel seperti organel dan enzim untuk menghasilkan
produk. Bioteknologi mampu mempengaruhi berbagai industri kimia karena banyak
produknya mampu dihasilkan secara efisien dengan bioteknologi. Selain itu,
bioteknologi juga menjadikan banyak industri terkait secara signifikan menjadi
kurang bergantung pada bahan bakar fosil. Produksi penisilin dapat menjadi contoh
bagaimana bioteknologi tumpang tindih dengan industri lain seperti farmasi.
Berdasarkan klasifikasi yang diberikan Biotechnology Industry Organization,
terdapat tiga tahap industrialisasi bioteknologi. Tahap pertama adalah bioteknologi
hijau yang pertama kali berkembang dalam bentuk industri pertanian. Tahap kedua
yaitu industri farmasi dan bioteknologi kedokteran. Dan tahap ketiga adalah
bioteknologi industri di mana bioteknologi diindustrialisasikan secara besar-besaran
di semua sektor industri, terutama di bidang energi (bioenergi) dan bioproses.
Bioteknologi industri sangat terkait dengan perubahan iklim, terutama dalam
kemampuannya menggunakan material biologis dalam menangkap karbon di udara
selama proses produksi berlangsung dan produksi bioenergi untuk bahan bakar
industri. Bioenergi juga menghasilkan emisi seperti bahan bakar pada umumnya,
namun dikategorikan ramah lingkungan karena selama proses produksi berlangsung
sejumlah karbon dioksida diserap dari udara.
Bioteknologi industri juga mampu mengurangi penggunaan lahan yang
biasanya digunakan untuk menanam bahan pangan. Bioteknologi industri mampu
menghasilkan bahan pangan bernutrisi lengkap di dalam laboratorium menggunakan
alga. Selain itu, aplikasi produk bioteknologi industri juga bisa digunakan di lahan
pertanian, misal pupuk hayati untuk diaplikasikan ke tanaman pertanian sehingga
produksi bahan pangan meningkat. Bioteknologi industri juga mampu mengurangi
persaingan antara kebutuhan bahan bakar dan kebutuhan bahan pangan karena mampu
mengolah bahan non-pangan (seperti selulosa dan lemak nabati non-pangan (minyak
jarak, minyak nyamplung)) menjadi bahan bakar. Persaingan ini terutama terjadi pada

5 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


produksi tebu sebagai bahan baku industri etanol dan gula, dan produksi kelapa sawit
untuk industri biodiesel dan minyak goreng. Bioteknologi industri juga mampu
mengolah sampah pertanian menjadi bahan baku industri, bahan siap pakai, dan
energi; serta menggantikan penggunaan bahan baku industri yang tidak ramah
lingkungan, misal menggantikan plastik dengan bioplastik.
Perkembangan bioteknologi :
1. Era bioteknologi generasi pertama (bioteknologi sederhana).
Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan
tanaman serta pengawetan makanan.
Contoh:
pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.

2. Era bioteknologi generasi kedua.


Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril.
Contoh:
a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat
b. pengolahan air limbah
c. pembuatan kompos

3. Era bioteknologi generasi ketiga.


Proses dalam kondisi steril.
Contoh:
produksi antibiotik dan hormon

4. Era bioteknologi generasi baru (bioteknologi baru).


Contoh:
produksi insulin, interferon, antibodi monoklonal

Bioteknologi Dalam Produksi Pangan


1) MAKANAN BAHAN SUSU
Prinsipnya adalah memfermentasi susu menghasilkan asam laktat.
Keju
Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan
memberi rasa dan tekstur keju.
Yoghurt
Mikroba:
o Lactobacillusbulgaris pemberi rasa dan aroma
o Streptococcus thermophilus menambah keasaman

6 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


o Mentega
Mikroba: Leuconostoc cremoris
2) MAKANAN NONSUSU
Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur wine, rum), oleh ragi
Kecap, oleh Aspergillus oryzae
Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum
Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan
gula, yang kemudiandifermentas
Cuka, oleh Acetobacter aseti

Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob
Bioteknologi dalam industry farmasi: produksi penisilin, produksi antibiotik,
hormon, interferon, antibodi monoklonal, dst
Bioteknologi dalam industry kimia:
a) Produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat
b) pengolahan air limbah
c) pembuatan kompos

Mikroorganisme dan zat yang biasa digunakan dalam Industri Bioteknologi


1. Asam Sitrat
mikroba : Aspergillus niger
bahan : tetes gula dan sirup
Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam
ini banyak terdapat pada jeruk.

2. Vitamin
- B1 oleh Assbya gossipii
- B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas

3. Enzim

Amilase digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa.


Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa.
Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.
mikroba: Aspergillus niger
Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis
Protease
o digunakan antara lain dalam produksi roti, bir

7 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


o protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dancampuran
deterjen untuk menghilangkan noda protein
mikroba: Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis
Asam Amino
- asam glutamat bahan utama MSG (Monosodium Glutamat)
- Lisin asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar oleh ternak.
Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum
Lipase
Antara lain dalam produksi susu dan keju untuk meningkatkan citra rasa.
Mikroba :Aspergillus niger
Rhizopus spp

8 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


2.2 Peran Mikroorganisme pada Industri Pangan

Bioteknologi umumnya menggunakan mikroorganisme seperti bakteri dan khamir


(kapang) dengan alasan sebagai berikut:
1. pertumbuhannya cepat, walaupun dalam skala besar seperti industri;
2. sel-selnya mengandung protein yang tinggi;
3. dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya, misalnya dari limbah
pertanian;
4. menghasilkan produk yang tidak toksik;
5. sebagai organisme hidup, reaksi biokimianya dikontrol oleh enzim yang berarti
tidak memerlukan tambahan reaktan dari luar.
Pemanfaatan mikroorganisme telah digunakan pada bioteknologi tradisional
maupun modern. Bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme, antara lain:
digunakan dalam bidang pangan, obat-obatan, pembasmian hama tanaman, pencemaran,
dan pemisahan logam dari bijih logam.

Fermentasi
Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan
hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan. Bahan pangan yang
telah difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapat
meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut.
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan:

No Nama produk atau Bahan


Bakteri yang berperan
. makanan baku
Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus
1. Yoghurt susu
thermophilus
2. Mentega susu Streptococcus lactis
3. Terasi ikan Lactobacillus sp.
buah-
4. Asinan buah-buahan Lactobacillus sp.
buahan
5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae
Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus
6. Kefir susu
lactis

9 | Eksploitasi Potensi Mikroorganisme


Beberapa spesies bakteri pengurai dan patogen dapat tumbuh di dalam makanan
Kelompok bakteri ini mampu memetabolisme berbagai komponen di dalam makanan dan
kemudian menghasilkan metabolit sampingan yang bersifat racun. Clostridium botulinum,
menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada makanan kalengan dan kini senyawa
tersebut dipakai sebagai bahan dasar botox. Beberapa contoh bakteri perusak makanan:
Burkholderia gladioli (sin. Pseudomonas cocovenenans), menghasilkanasam
bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran makanan, penurunan pH, dan
pembentukkan gas.

Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang
lalu.Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju
yang sudah dikenal sejak abad ke-9.Bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme
dapat menghasilkan makanan dan minuman karena dapat tumbuh dengan cepat, mengandung
protein yang cukup tinggi dan dapat menggunakan produk-produk sisa sebagai substratnya
misalnya dari limbah dapat menghasilkan produk yang tidak toksik dan reaksi biokimianya
dapat dikontrol oleh enzim organisme itu sendiri.
Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan ataupun mengubah bahan pangan
menjadi bentuk lain. Proses pembuatan pangan yang dibantu oleh mikroorganisme misalnya
melalui fermentasi, seperti keju, yoghurt, dan berbagai makanan lain termasuk kecap dan
tempe. Pada masa mendatang diharapkan peranan mikroorganisme dalam penciptaan
makanan baru seperti mikroprotein dan protein sel tunggal. Mengenal sifat dan cara hidup
mikroorganisme juga akan sangat bermanfaat dalam perbaikan teknologi pembuatan
makanan.

Mikroorganisme pengubah dan penghasil makanan dan minuman


Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan dan
minuman. Proses fermentasi merupakan perubahan enzimatik secara anaerob dari suatu
senyawa organik dan menjadi produk organik yang lebih sederhana. Hal tersebut disebabkan
mikroorganisme dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dan juga massa mikroba minimal
mengandung 40% protein dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi.
Beberapa jenis mikroorganisme dalam produk makanan dan minuman adalah sebagai berikut.

10 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
a) Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan hasil fermentasi yang mengandung
alkohol.Makanan ini dibuat dari beras ketan ataupun singkong dengan jamur
Endomycopsis fibuligera, Rhizopus oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae
sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air tebu, bawang merah dan
putih, kayu manis. Sebelum membuat tape perlu diperhatikan untuk menghasilkan
kualitas yang bagus, warnanya menarik, rasanya manis dan strukturnya lembut
dengan menggunakan cara antara lain:
a. bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik;
b. memperhitungkan macam dan banyak ragi yang digunakan;
c. memilih cara pemasakan bahan dasar (ditanak atau direbus);
d. memilih cara menyimpan tape (dengan plastik atau daun);
e. memperhatikan keadaan lingkungan pada saat menyimpannya.
Adakalanya pembuatan tape ketan dilanjutkan yang akhirnya akan
menghasilan brem,
baik untuk diminum atau untuk kue.

b) Pembuatan Tempe

11 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakan
makanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumber protein
nabati yang cukup tinggi. Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus
sp. Jamur ini akan mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna
menjadi protein sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-
perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi
kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit
perut seperti diare.

c) Pembuatan Oncom

12 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Oncom merupakan makanan yang dikenal di kawasan Jawa Barat.Oncom
terbuat dari ampas tahu, yaitu ampas kedelai dengan bantuan jamur Neurospora
sitophila. Jamur ini dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye yang merupakan
pewarna alami. Neurospora dapat mengeluarkan enzim amilase, lipase protease yang
aktif selama proses fermentasi. Selain itu, juga dapat menguraikan bahan-bahan
dinding sel ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa.Fermentasi ini juga
menyebabkan terbentuknya sedikit alkohol dan berbagai ester yang beraroma sedap.

d) Pembuatan Kecap
Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam.Untuk mempercepat
fermentasi biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk
tepung beras atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi, tergantung pada
waktu.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan kecap
dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan kecap dengan
menggunakan jasmur Aspergillus wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan
beberapa kecap di pasaran, ada yang kental, ada pula yang encer. Kecap yang kental
karena banyak ditambahkan gula merah, gula aren, atau gula kelapa, sedangkan kecap
yang encer dikarenakan mengandung lebih banyak garam.Ada juga kecap ikan, kecap
udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan karena selama proses pembuatan ada
penambahan sari ikan ataupun sari udang ke dalamnya.

13 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
e) Pembuatan Asinan Sayuran
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi
asam.Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan
Pediococcus.Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam
sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi
pertumbuhan mikroorganisme lain dan memberikan rasa khas pada sayuran yang
difermentasi atau sering dikenal dengan nama acar.

f) Pembuatan Roti
Proses fermentas pada pembuatan rotii ini dengan bantuan dari yeast atau
khamir yaitu sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan
menjadikan proses fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan
alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti,
sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut
dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan
gas akan mengembang jika temperatur tinggi.

g) Pembuatan Keju
Pada umumnya keju disukai banyak orang. Keju dibuat dari air susu yang
diasamkan dengan memasukkan bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan
Streptococcus thermophillus. Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu
(asam laktat) susu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud
untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses pembuatannya.
Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang mengandung renin untuk

14 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
menggumpalkan susu sehingga terbentuk lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus
dibuang, sedangkan bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan
menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak menjadi asam
amino.
Umumnya keju dapat dikelompokkan menurut kepadatannya yang dihasilkan
dalam proses pemasakan. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil dan
pemampatannya besar.Jika masa inkubasinya semakin lama, maka keasamannya
makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam. Misalnya, keju romano, parmesan
sebagai keju sangat keras, keju cheddar, swiss sebagai keju keras yang berperan
Propioniobacterium sp., keju roqueorforti yang berperan Pennicilium reguerforti
sebagai keju setengah lunak, keju camemberti sebagai keju lunak yang berperan
Pennicilium camemberti.

h) Pembuatan Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman yang terbuat dari air susu. Apabila
dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat memberikan efek pengobatan
terhadap lambung dan usus yang terluka. Selain itu, yoghurt dapat menurunkan kadar
kolesterol dalam darah sehingga mencegah penyumbatan di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak
terkontaminasi bakteri yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan

15 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
selama 4-6 jam pada suhu 38 C 44 C atau selama 12 jam pada suhu 32 C. Pada masa
inkubasi akan dihasilkan asam laktat, asam inilah yang membuat yoghurt berasa
asam, dapat juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa lain yang diinginkan.

i) Protein Sel Tunggal (PST)


Protein sel tunggal merupakan protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme
misalnya ganggang, bakteri dan berada di dalam sel mikroorganisme tersebut, coba
Anda buka kembali pelajaran kelas X. Mikroorganisme tersebut memiliki protein
yang beratnya mencapai 80 % dari berat total sel. Jika mikroorganisme tersebut
memiliki kemampuan reproduksi yang sangat cepat, maka akan dihasilkan protein
dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat.

j) MINUMAN KERAS
Hampir semua pembuatan minuman beralkohol, seperti bir, ale, dan anggur
memerlukan jasa mikroorganisme. Bir dan ale dibuat dari tepung biji padi-padian
yang difermentasi oleh ragi. Ragi tidak dapat menggunakan tepung secara langsung.

16 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Tepung tersebut diubah terlebih dahulu menjadi glukosa atau maltosa. Selanjutnya,
glukosa dan maltosa difermentasi menjadi etanol dan CO2. Dalam proses pembuatan
minuman ini, malting, yaitu biji padi-padian dibiarkan berkecambah, terus
dikeringkan, selanjutnya digiling menghasilkan malt. Malt ini mengandung enzim
amilase yang mampu mengubah amilum menjadi glukosa dan maltosa sehingga dapat
difermentasi oleh ragi. Pada pembuatan minuman keras berkadar alkohol tinggi,
seperti vodka, wiski, dan rum, karbohidrat dari biji padi-padian, kentang dan sirup
atau tetes gula difermentasi menghasilkan alkohol. Selanjutnya, alkohol ini disuling
untuk menghasilkan minuman berkadar alkohol tinggi. Minuman anggur atau wine
dapat dibuat dari buah anggur maupun dari buah lain. Karena buah anggur
mengandung gula, maka langsung dapat difermentasikan oleh ragi. Jika bahannya
selain buah anggur, untuk meningkatkan produksi alkoholnya perlu ditambah gula.

Daftar Pembuatan Makanan dengan organisme yang dibutuhkan :


No. Produk/Makanan Bahan mentah Mikroorganisme Lokasi produk
Produk dari
Perusahaan Susu
Propioni bacterium
1 Keju Swiss Susu Eropa, Amerika
skerma manisi
Streptococcus sp.
Keju (masak) Dadih susu Meliputi seluruh
2 Penicillium roqueforti
Keju biru susu dunia
Leuconostoc sp.
Streptococcus lactis Meliputi seluruh
3 Krim asam Susu skim
Lactobacillus lactis dunia

17 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Streptococcus lactis
4 Kefir Susu Lactobacillus bulgaricus Asia Barat Daya
Candida sp.
L. bulgaricus
Susu kuda atau Lactobacillus
5 Kurmiss Rusia
Domba leichmannii
Candida sp.
Streptococcus
Meliputi seluruh
6 Yogurt Susu thermophilus
dunia
L. bulgaricus
7 Taette Susu S. lactis var taette Skandinavia
Produk Daging
dan Ikan
Eropa, Amerika
1 Sosis kering Daging sapi Pediococcus cereviceae
Serikat
2 Saus ikan Ikan kecil Halophilic becillus sp Asia Tenggara
Ikan segar
3 Izushi Lactobacillus sp. Jepang
beras sayuran
Produk Tanaman
Bukan Minuman
Candida krussek Afrika, Amerika
1 Biji cokelat Buah cokelat
Geitrichum sp. Serikat
Brasil, Kongo,
Erwinia dissolvens
2 Biji kopi Buah kopi Hawaii,
Saccharomyces sp.
India
Kubis dan
3 Kimchi Bakteri asam laktat Korea
sayuran lainnya
Aspergillus oryzae
4 Miso Kacang kedelai Jepang
Saccharomyces ruoxii
Leuconostic
Meliputi seluruh
5 Olive Olive hijau mesenterodes
dunia
Lactobacillus pantarum
6 Tauco Kedelai Aspergillus oryzae Asia
A. oryzae atau
Aspergillus
7 Kecap Kedelai Jepang, Indonesia
soyae
S. ruoxii
8 Tempe Kedelai Rhizopus oligosporus Indonesia,

18 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Suriname, Irian
Rhizopus oryzae
Timur (Papua)
Roti
Tepung beras & Leuconostoc India bagian
1 Idli
tepung kacang mesenteroides selatan
Saccharomyces Meliputi seluruh
2 kue-kue Tepung gandum
cerevisiae dunia
California bagian
3 Roti adonan Masaur Tepung gandum Saccharomyces exyguus utara
(Amerika Serikat)

19 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
2.3 Peran Mikroorganisme pada Industri Kimia
Dari segi perindustrian mikroba merupakan pabrik zat kimia yang mampu
melakukan perubahan yang dikehendaki.Mikroba merombak bahan mentah dan
mengubah bahan mentah menjadi suatu produk baru. Beberapa prasyarat yang perlu
dipenuhi bagi suatu proses dalam mikrobiologi adalah:
a. Organisme Organisme
Yang akan dipakai proses harus dapat menghasilkan produk yang dikehendaki
dalam jumlah yang cukup banyak. Harus memiliki sifat-sifat yang stabil dan
mampu tumbuh pesat dan hebat, serta tidak patogenik.Mikroba yang
digunakan dalam industry adalah kapang, khamir, bakteri, dan virus.
b. Medium Medium,
Termasuk substrat yang digunakan oleh organisme untuk membuat produk
baru harus murah dan tersedia dalam jumlah yang banyak. Misalnya, limbah
yang banyak mengandung nutrient dari industri persusuan dan industri kertas
untuk menghasilkan bahan-bahan yang bernilai tinggi.
c. Hasil
Fermentasi industri dilakukan dalam tangki-tangki besar. Produk metabolisme
mikroba biasanya merupakan campuran heterogen yang terdiri dari sel-sel
mikroorganisme dalam jumlah yang luar biasa banyaknya, komponen-
komponen medium yang tidak terpakai, dan produk-produk metabolisme yang
tidak dikehendaki.Karena itu, harus dikembangkan metode-metode yang
mudah dilaksanakan dalam skala besar untuk memisahkan dan memurnikan
produk akhir yang diinginkan.

Beberapa Produk Industri kimia yang Dihasilkan Mikroba:

Produk Mikroba Kegunaan

Dihidroksiaseton Gluconobacter suboxydans Bahan kimia


Intermediat untuk asam D-
Asam 2-ketoglukonat Pseudomonas spp
araboaskorbat
Asam 5-ketoglukonat Gluconobacter suboxydans Intermediate untuk asam tartarat

20 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Asam laktat Lactobacillus delbrueckii Produk pangan, tekstil dan penatu,
pembuatan bahan kimia,
menghilangkan kapur dari kulit
binatang

Amylase (pencerna Bacillus subtilis Memodifikasi pati, merekat kertas,


pati) melepaskan perekat tekstil,
pembuatan kue/roti, pembuatan
sirup glukosa

Protease Bacillus subtilis Memperhalus struktur kulit hewan,


melepaskan serat, penghilang noda,
pengempuk daging, pencuci luka

Invertase (pencerna Saccharomyces cerevisiae Membuat permen lunak


sukrosa)
Dekstran Leconostoc mesenteroides Stabilisator dalam produk pangan,
pengganti plasma darah
Sorbose Gluconobacter suboxydans Pembuatan asam arkorbat
Asam glutamate Propionibacterium Pelengkap makanan dan makanan
freudenreichii ternak
Lisin Brevibacterium spp Aditif makanan
Streptokinase Microcccus glutamicus Aditif makanan ternak
Asam fumarat Aspergillus wentiiRhizopus Produk pangan, obat, untuk transfusi
nigricans darah
Asam glukonat Aspergillus nigerAspergillus Pembuatan resin sintesis yang dapat
terreus tahan lama, zat pembasah
Asam itakonat Aspergillus wentii Produk farmasi, tekstil, kulit,
fotografi
Pektinase Aspergillus aereus Pembuatan resin sintesis yang dapat
tahan lama, zat pembasah
Asam giberelat Rhizopus nigricans Bahan penjernih di industry sari
buah, obat-obatan

21 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Asam laktat Rhizopus oryzae Merangsang pembuahan, produksi
bijiBahan makanan dan farmasi

Penisilin Penicilium notatum Antibiotika

Peran Rekayasa Genetika Mikroba Dalam Industri Insulin:


Insulin (bahasa latin: insula, pulau, karena diproduksi di pulau-pulau
Langerhans di pankreas) adalah sebuah hormon polipeptida yang mengatur
metabolisme karbohidrat. Selain merupakan efektor utama dalam homeostasis
karbohidrat, hormon ini juga ambil bagian dalam metabolisme lemak (trigliserida)
dan protein.Hormon ini memiliki properti anabolik.Hormon tersebut juga
mempengaruhi jaringan tubuh lainnya.
Insulin menyebabkan sel (biologi) pada otot dan adiposity menyerap glukosa
dari sirkulasi darah melalui transporter glukosa GLUT1 dan GLUT4 dan
menyimpannya sebagai glikogen di dalam hati dan otot sebagai sumber energi. Kadar
insulin yang rendah akan mengurangi penyerapan glukosa dan tubuh akan mulai
menggunakan lemak sebagai sumber energi.
Secara normal insulin dihasilkan oleh pankreas. Dalam keadaan sehat
pankreas secara spontan akan memproduksi insulin saat gula darah tinggi. Prosesnya
sebagai berikut : jika gula darah rendah glukagon akan dibebaskan oleh sel alfa
pankreas, kemudian hati akan melepaskan gula ke darah yang mengakibatkan kadar
gula darah normal. Sebaliknya jika gula dalam darah tinggi, insulin akan dibebaskan
oleh sel beta pankreas, kemudian sel-sel lemak akan mengikat gula darah, yang
mengakibatkan kadar gula darah normal.
Struktur insulin manusia terdiri dari dua rantai polipeptida yang dihubungkan
oleh ikatan disulfida, yaitu polipeptida alfa dan beta.Polipeptida alfa mengandung 21
asam amino sedang polipeptida beta mengandung 30 asam amino. Apabila urutan
asam amino suatu polipeptida diketahui maka dengan menggunakan kode genetika
dapat pula diketahui urutan nukleotida gena(DNA) yang mengkodenya.
Insulin digunakan dalam pengobatan beberapa jenis diabetes melitus. Pasien
dengan diabetes mellitus tipe 1 bergantung pada insulin eksogen (disuntikkan ke
bawah kulit/subkutan) untuk keselamatannya karena kekurangan absolut hormon
tersebut, pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 memiliki tingkat produksi insulin

22 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
rendah ataukebal insulin, dan kadang kala membutuhkan pengaturan insulin bila
pengobatan lain tidak cukup untuk mengatur kadar glukosa darah.
Sejenis mikroba berupa Eschericia coli yang dapat melakukan proses
metabolisme. Dari hasil metabolisme tersebut dapat menghasilkan insulin yang dapat
digunakan penderita DM.
Sebelum era rekayasa genetika, insulin yang diperlukan untuk mengobati
penderita DM diperoleh dari hewan. Insulin yang dihasilkan oleh pankreas sapi atau
babi digunakan untuk pengobatan DM pada manusia. Jika dibandingkan dengan
insulin dari ekstraksi pankreas sapi yang hanya menghasilkan cc saja, insulin babi
dapat menghasilkan sekitar 1 L insulin dari gen pankreas yang diklon dalam ragi pada
tabung fermentor kapasitas 1000 L. Bila diamati dengan cermat, secara ilmiah organ
yang ada pada babi memiliki perwujudan yang sangat serasi dengan manusia.
Perbandingan lain juga ditemukan dari hasil struktur kimia yang dimiliki oleh babi,
ternyata struktur insulin yang dimiliki oleh pankres babi memiliki bentuk yang hampir
sama dengan insulin manusia, yaitu :
Insulin Manusia : C256H381N65O76S6 MW = 5807,7
Insulin Babi : C257H383N65O77S6 MW = 5777,6

Namun cara ini mempunyai kelemahan, yaitu terbatasnya insulin yang dapat
diproduksi oleh pankreas, yang tidak sebanding dengan jumlah penderita DM yang
membutuhkan insulin. Selain itu memungkinkan adanya efek samping karena insulin
yang dihasilkan tidak sama persis dengan insulin manusia.
Penemuan teknik rekayasa genetika pada E. coli untuk menghasilkan insulin,
jauh lebih menguntungkan karena yang dihasilkan adalah insulin manusia sehingga
tidak memberikan efek sampingan seperti halnya insulin hewan serta dapat dihasilkan
banyak insulin dalam waktu yang relatif pendek. Hal ini dikarenakan waktu
generasi E. coli yang cukup pendek, yaitu hanya 20 menit, sehingga setiap 20 menit,
satu sel E. coli membelah menjadi 2 sel.
Penggunaan mikroba dalam produksi insulin dengan menggunakan jenis
bakteri E. coli tergolong dalam mikrobiologi industri. E. coli merupakan anggota
bakteri.Selama ini bila kita mendengar kata bakteri, maka yang terbayang di benak
kita adalah sesuatu yang merugikan saja, misalnya penyebab suatu penyakit.Padahal
sebenarnya E. coli tidaklah demikian, bakteri ini dikenal sebagai mikrobia normal
tubuh manusia. E. coli tidak bersifat pathogen selama berada dalam usus dan bahkan

23 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
menurut Sujono (1998) bakteri ini bersimbiosis mutualisme dengan manusia. E.
coli membantu membentuk vitamin-vitamin (terutama vitamin K) dan dapat
menghambat terbentuknya gas H2S, sedangkan E. coli juga mendapatkan makanan
dari sisa-sisa metabolisme manusia.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetik. Biasa digunakan
sebagai vector untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk
dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam
penanganannya.Hormon insulin yang diproduksi dalam tubuh
bakteri E.coli berlangsung secara biosintesis. Escherrichia coli (E. coli), penghuni
saluran pencernaan manusia, adalah pabrik yang digunakan dalam rekayasa genetika
insulin.Ketika bakteri bereproduksi, gen insulin direplikasi bersama dengan plasmid.
E. coli seketika memproduksi enzim yang dengan cepat mendegradasi protein asing
seperti insulin. Hal tersebut dapat dicegah dengan cara menggunakan E. coli strain
mutan yang sedikit mengandung enzim ini. Pada E. coli, B-galaktosidase adalah
enzim yang mengontrol transkripsi gen. Untuk membuat bakteri memproduksi
insulin, gen insulin perlu terikat pada enzim ini.Enzim restriksi secara alami
diproduksi oleh bakteri.Enzim restriksi bertindak seperti pisau bedah biologi, hanya
mengenali rangkaian nukleotida tertentu, misal salah satunya rangkaian kode untuk
insulin. Hal tersebut memungkinkan peneliti untuk memutuskan pasangan basa
nitrogen tertentu dan menghapus bagian DNA yang berisi kode genetik dari
kromosom sebuahorganisme sehingga dapat memproduksi insulin. Sedangkan DNA
ligase adalah suatu enzim yang berfungsi sebagai perekat genetik dan pengelas ujung
nukleotida.
Sumber: http://www.li ttletree.com.au/dna.ht
m
Langkah pertama
pembuatan humulin adalah
mensintesis rantai DNA yang
membawa sekuens nukleotida
spesifik yang sesuai karakteristik
rantai polipeptida A dan B
dari insulin. Urutan DNA yang
diperlukan dapat ditentukan
karena komposisi asam amino dari kedua rantai telah dipetakan. Enam puluh tiga

24 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
nukleotida yang diperlukan untuk mensintesis rantai A dan sembilan puluh untuk
rantai B, ditambah kodon pada akhir setiap rantai yang menandakan pengakhiran
sintesis protein.
Antikodon menggabungkan asam amino, metionin, kemudian ditempatkan di
setiap awal rantai yang memungkinkan pemindahan protein insulin dari asam amino
sel bakteri itu. Gen sintetik rantai A dan B kemudian secara terpisah dimasukkan ke
dalam gen untuk enzim bakteri, B-galaktosidase, yang dibawa dalam plasmid vektor
tersebut. Pada tahap ini, sangat penting untuk memastikan bahwa kodon gen sintetik
kompatibel dengan B-galaktosidase. Plasmid rekombinan tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam sel E.

Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm

Praktis penggunaan teknologi DNA rekombinan dalam sintesis insulin


manusia membutuhkan jutaan salinan plasmid bakteri yang telah digabungkan dengan
gen insulin dalam rangka untuk menghasilkan insulin. Gen insulin diekspresikan
bersama dengan sel mereplikasi galaktosidase-B di dalam sel yang sedang menjalani
mitosis.

Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm

25 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Protein yang terbentuk, sebagian terdiri dari B-galaktosidase, bergabung ke
salah satu rantai insulin A atau B. Rantai insulin A dan rantai B kemudian diekstraksi
dari fragmen B-galaktosidase dan dimurnikan
Sumber: http://ww
w.littletre e.com.au/dna.htm
Kedua rantai dicampur
dan dihubungkan
kembali dalam reaksi yang
membentuk jembatan silang
disulfida, menghasilkan
Humulin murni (insulin manusia
sintetis).

Sumber: http://www.littletree.com.au/dna.htm
Implikasi biologis dari rekayasa genetika Humulin rekombinan: Humulin
merupakan protein hewani yang dibuat dari bakteri sedemikian rupa sehingga
strukturnya benar-benar identik dengan molekul alami. Hal ini akan mengurangi
kemungkinan komplikasi yang disebabkan produksi antibodi oleh tubuh manusia.
Dalam studi kimia dan farmakologi, insulin rekombinan DNA manusia yang
diproduksi secara komersil telah terbukti bisa dibedakan dari insulin pankreas
manusia.
Awalnya, kesulitan utama yang dihadapi adalah kontaminasi produk akhir oleh
sel inang, sehingga meningkatkan resiko kontaminasi dalam kaldu fermentasi. Bahaya
ini diatasi dengan ditemukannya proses pemurnian. Ketika dilakukan tes pada produk
akhir insulin, termasuk teknik terbaik radio-immuno assay, tidak ada kotoran yang
terdeteksi.

26 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Seluruh prosedur, sekarang dilakukan dengan menggunakan sel ragi sebagai
media pertumbuhan, karena sel ragi dapat menghasilkan sebuah molekul insulin
manusia yang hampir lengkap dengan struktur tiga dimensi yang sempurna.Ini
meminimalkan kebutuhan untuk prosedur pemurnian kompleks dan mahal.

Proses Produksi MSG (Monosodium Glutamat):

Monosodium glutamat, juga dikenal sebagai natrium glutamat dan MSG,


yaitu garam sodium dari alami non-esensial asam amino asam glutamat. MSG dikenal
masyarakat sebagai bumbu masak penting.Fungsinya adalah sebagai penyedap yang
menimbulkan rasa gurih.Ia lebih dikenal dengan nama vetsin atau micin.
Secara kimiawi MSG adalah garamnatrium dari asam
glutamat.Satu ion hidrogen (dari gugus -OH yang berikatan dengan atom C-alfa,
dari asam amino) digantikan oleh ion natrium.
Secara garis besar proses produksi MSG melalui tahap-tahap persiapan bahan
baku dan bahan pembantu, fermentasi, kristalisasi, dan netralisasi serta pengeringan
dan pengayakan.
1. Persiapan bahan baku dan bahan pembantu
Dalam pembuatan MSG digunakan bahan baku berupa tetes tebu
sebagai sumber karbohidrat. Tetes tebu diolah terlebih dahulu untuk
menghilangkan kandungan Ca dengan menambahkan H2SO4. Setelah itu tetes
disterilisasi dengan menggunakan uap panas bersuhu maksimum 1200 C
selama 10 hingga 20 menit dan siap difermentasi dalam tabung yang juga
disterilisasi (Said, 1991).
Selain bahan baku utama juga terdapat bahan pembantu dalam
pembuatan MSG. Bahan pembantu tersebut adalah amina (NH 2), asam sulfat
(H2SO4), HCl, NaOH, karbon aktif, beet molasses dan raw
sugar (Susanto dan Sucipto, 1994).
2. Fermentasi
Fermentasi adalah suatu reaksi oksidasi reduksi di dalam sistem
biologi yang menghasilkan energi.Fermentasi menggunakan senyawa organik
yang biasanya digunakan adalah karbohidrat dalam bentuk glukosa. Senyawa

27 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
tersebut akan diubah oleh reaksi reduksi dengan katalis enzim menjadi bentuk
lain (Winarno, 1990).
Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktifitas mikroba penyebab
fermentasi pada substrat organik yang sesuai.Terjadinya fermentasi dapat
menyebabkan perubahan sifat bahan pangan sebagai akibat dari pemecahan-
pemecahan kandungan bahan pangan tersebut.Hasil-hasil fermentasi terutama
tergantung pada jenis bahan pangan (substrat), macam mikroba dan kondisi
sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba dan metabolisme
mikroba tersebut (Winarno, 1990).
Bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan MSG adalah
bakteri Brevibacterium lactofermentum. Pertama-tama biarkan kultur yang
telah diinokulasi dimasukkan kedalam tabung berisi medium pra-starter dan
diinkubasi selama 16 jam pada suhu 310C. Selanjutnya biarkan prastarter
diinokulasi kedalam tangki starter (Judoamidjojo, dkk. 1990).
Penurunan pH akibat terbentuknya asam pada proses pembentukan
pra-starter tidak diinginkan karena akan menghambat pola pertumbuhan.
Penambahan garam (CaCO3) sebanyak 3 % kedalam tebu prastarter berguna
untuk mencegah agar pH tidak rendah dari 7. Didalam tangki pembibitan
penggunaan CaCO3 tidaklah mungkin karena akan menyebabkan efek
samping berupa kerak dan endapan serta akan mengurangi efek pertumbuhan
mikroba. Penambahan urea ke dalam tangki pembibitan akan mengurangi pH
dan dapat menggantikan fungsi CaCO3. Nilai pH tertinggi yang terjadi akibat
peruraian urea diharapkan tidak lebih dari 7,4 sedangkan pH terendah tidak
kurang dari 6,8. Hasil dari fermentasi adalah asam glutamat dalam bentuk cair
yang masih tervampur dengan sisa fermentasi (Said, 1991).
3. Kristalisasi dan Netralisasi
Kristalisasi merupakan metode yang terpenting dalam purifikasi
senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul rendah (Mc Cabe, et al.
1994). Kristal murni asam glutamat yang berasal dari proses pemurnian asam
glutamat digunakan sebagai dasar pembuatan MSG. Asam glutamat yang
dipakai harus mempunyai kemurnian lebih dari 99 % sehingga bisa didapatkan
MSG yang berkualitas baik. Kristal murni asam glutamat dilarutkan dalam air
sambil dinetralkan dengan NaOH atau dengan Na2CO3 pada pH 6,6-7,0 yang
kemudian berubah menjadi MSG. Pada keadaan asam glutamat akan bereaksi

28 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
dengan Na dan membentuk larutan MSG. Larutan ini mempunyai derajat
kekentalan 26 -280Be. Pada suhu 300C dengan konsentrasi MSG sebesar 55
gram/larutan (Winarno, 1990).
Penambahan arang aktif sebanyak % (w/v) digunakan untuk
menjernihkan cairan MSG yang berwarna kuning jernih dan juga menyerap
kotoran lainnya, kemudian didiamkan selama satu jam lebih untuk
menyempurnakan proses penyerapan warna serta bahan asing lainnya yang
berlangsung dalam keadaan netral. Cairan yang berisi arang aktif dan MSG
kemudian disaring dengan menggunakan vacum filter yang kemudian
menghasilkan filter serta cake berisi arang aktif dan bahan lainnya. Bila
kekeruhan dan warna filter tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan maka
cairan ini dapat dikristalkan (Said, 1991).
Larutan MSG yang telah memiliki kekentalan 260Be diuapkan pada
kondisi vakum bertekanan 64 cmHg atau setara dengan titik didih 69 gram
MSG pelarutan. Pemberian umpan akan menyebabkan terbentuknya MSG
karena larutan dalam keadaan jenuh. Umpan yang diberikan sekitar 2% lalu
inti kristal yang terbentuk secara perlahan-lahan akan diikuti dengan
pemekatan larutan sehingga menghasilkan kristal yang lebih besar. Proses
kristalisasi berlangsung selama 14 jam (Said, 1991).
4. Pengeringan dan pengayakan
Kristal MSG yang dihasilkan dari proses kristalisasi dipisahkan dengan
metode sentrifugasi dari cairannya. Filtrat hasil penyaringan dikembalikan
pada proses pemurnian dan kristal MSG yang dihasilkan setelah disaring
kemudian dikeringkan dengan udara panas dalam lorong pengeringan, setelah
itu diayak dengan ayakan bertingkat sehingga diperoleh 3 ukuran yaitu LLC
(Long Large Crystal), LC (Long Crystal), dan RC (Regular Crystal),
sedangkan FC (Fine Crystal) yang merupakan kristal kecil dikembalikan ke
dalam proses sebagai umpan. Hasil MSG yang telah diayak dalam bentuk
kering kemudian dikemas dan disimpan sementara dalam gudang sebelum
digunakan untuk tujuan lainnya.

29 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Produksi Asam Asetat (cuka)

Menurut Lay,B.W:1992, Pembentukan asam asetat melibatkan 2 perubahan


kimiawi yaitu:
1. Fermentasi alcohol dari karbohidrat
2. Oksidasi alcohol menjadi asam asetat
Perbedaan asam cuka yang dihasilkan tergantung pada substrat yang
digunakan. Untuk produksi asam asetat digunakan fermentasi ragi.Konsentrasi
alcohol diatur sehingga mencapai sekitar 10-13%, baru kemudian ditambahkan
bakteri pembentuk asam asetat.
Peralatan yang digunakan ditujukan agar bakteri dapat melaksanakan proses
oksidasi menjadi alcohol. Salah satu metode yaitu metode Frigs digambarkan sebagai
berikut: Campuran yang terdiri dari cairan yang tertentu konsentrasi alkoholnya
diasamkan dengan asam asetat dan zat hara tertentu yang diperlukan oleh
pertumbuhan bakteri pembentuk asam asetat. Bakteri dalam
genus Acetobakter dimasukkan ke dalam beeachwood shavings (gergajian kayu)
campuran dimasukkan melalui suatu celah kecil (trough) dibagian atas alat ini.
Sewaktu alcohol melewati gergajian kayu ini maka bakteri akan mengubah sebagian
alcohol menjadi asam asetat. Campuran yang terkumpul dibagian dasar dituangkan
kembali ke atas gergajian kayu, sehingga dihasilkan lebih banyak asam asetat. Proses
ini merupakan proses aerobic sehingga oksigen diperlukan untuk pembentukan asam
asetat.

Produksi Asam Laktat


Jagung, pati, mollase dapat digunakan sebagai substrat penghasil asam
laktat.Pati harus dihidrolisakan menjadi glukosa terlebih dahulu oleh perlakuan enzim
atau asam.Salah satu contoh ialah penggunaan Lactobacillus bulgaricus untuk
menghasilkan asam laktat. Substrat yang merupakan hasil sampingan produksi susu
mengandung karbohidrat laktosa, nitrogen, vitamin, dan garam. Bakteri ini bersifat

30 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
homofermentatif, sehingga fermentasi substrat hanya menghasilkan satu produk akhir
yaitu asam laktat.
Biakan bakteri disimpan dalam skim milk. Untuk inokulum, bakteri
diinkubasikan dalam susu skim yang secara bertahap ditingkatkan konsentrasi
susunya dan pada tahap terakhir menggunakan whey. Inokulum yang digunakan
sekitar 10% dari bahan yang difermentasikan. Selama fermentasi,
Ca(OH)2 ditambahkan untuk menetralisasikan suasana asam. Setelah 2 hari dalam
fermentor, dilakukan perebusan untuk mengkoagulasikan protein yang kemudian
difiltrasikan dan digunakan sebagai suplemen pakan hewan. Filtrate yang
mengandung asam laktat ini kemudian dipadatkan dengan mengeluarkan cairan
dengan vakum ditambah perlakuan lainnya untuk pemurnian.

Produksi Asam Sitrat


Asam sitrat mempunyai edaran penggunaan yang sangat luas dari berbagai
kegiatan, mulai dari bahan makanan samapi industry.
Pada tahap awal pembuatannya, asam ini dibuat dari buah-buahan yang berasa
asam, seperti buah jeruk, kemudian ditinggalkan menjadi proses fermentasi dengan
bahan baku dari tepung, gula, dan sebagainya. Jenis mikroba yang berperan didalam
proses fermentasi sitrat adalah Aspergillus niger (ditemukan oleh Curie 1917) serta
beberapa dari penicillium dan mucor.
Asam sitrat dihasilkan dalam bentuk Kristal monohidrat (C6H8O7.H2O) yang
tidak berwarna, tidak berbau dan berasa sangat asam, mudah larut didalam air dingin
daripada air panas.
Mekanisme proses yang terjadi selama fermentasi mengikuti jalur krebs atau
jalur krebs atau jalur asam trikarboksilat, yaitu bahwa asam piruvat yang didapatkan
dari glukosa akan menghasilkan asetil-CoA yang berkondensi dengan oksalo-asetat
dengan menghasilkan asam sitrat.

2.4 Peran Mikroorganisme pada Industri Farmasi

Mikrobiologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari kehidupan makhluk


yang bersifat mikroskopik. Mikrobiologi farmasi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang peranan serta kehidupan mikroorganisme dalam bidang farmasi.
Mikroorganisme lebih sering digunakan untuk menghasilkan enzim seperti enzim amylase

31 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
yang digunakan untuk membuat bir, roti, dan memproduksi tekstil. serta enzim protease yang
digunakan untuk mengempukan daging, melunakan kulit, membuat detergen dan keju.
Mikrobiologi farmasi modern berkembang setelah perang dunia ke-II dengan
dimulainya produksi antibiotic. Suplai produk farmasi dunia termasuk antibiotic, steroid,
vitamin, vaksin, asam amino,enzim, dan hormone manusia diproduksi dalam jumlah besar
oleh mikroorganisme. streptomyces hydroscopius memiliki strain yang berbeda untuk
membuat hamper 200 antibiotik yang berbeda.Antibiotik pada dasarnya dibuat dalam skala
industri dengan cara menginokulasikan spora dari kapang dalam suatu media pertumbuhan
dan menginkubasinya dalam aerasi yang baik.setelah mencapai konsentrasi yang cukup,
larutan diekstraksi, dipresitipasi dan diperlakukan dengan prosedur standar industry lainnya.

A. APLIKASI MIKROORGANISME DI DUNIA FARMASI

Produksi Antibiotik
Ditemukannya antibiotik penisilin dari fungi Penicilium notatum oleh
Alexander Fleming telah membuka mata dunia akan betapa bergunanya
mikroba. Antibiotik telah menyelamatkan berjuta-juta nyawa manusia dari
serangan kuman patogen.
Produksi antibiotic dilakukan dalam skala besar pada tangki fermentasi
dengan ukuran besar.sebagai contoh, penicillium ditumbuhkan pada 100.000
liter fermentor selam kurang lebih 200 jam. Pada proses produksi penicillin.
Media penutrisi yang mengandung gula asam fenilasetat ditambahkan secara
kontinu. Asam fenilasetat ini digunakan untuk membuat rantai samping benzyl
pada penisilin G.Penisilin G diekstraksi dari filtrat dan dikristalisasi.
Penemuan antibiotik telah menghantarkan pada terapi obat dan industri
obat ke era baru. Karena adanya penemuan penisilin dan produk-produk lain
sekresi fungi, aktinomiset dan bakteri lain, maka kini telah tersedia obat-obat
yang manjur untuk memerangi penyakit infeksi bakteri.

32 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
Tabel 1: Beberapa antibiotika yang dihasilkan secara Komersial

Produksi Vaksin
Penggunaan vaksin sangant penting untuk mencegah berbagai penyakit.
pengembangan dan produksi vaksin merupakan salah satu tugas penting industri
farmasi. Produksi vaksin meliputi pengkulturan mikroorganisme yang memiliki
properti antigenetik yang diperlukan untuk meluncurkan respons imun primer. Vaksin
juga dapat dibuat melalui kultur jaringan.
Produksi vaksin yang efektif dalam mencegah infeksi oleh bakteri, fungi dan
protozoa melibatkan pertumbuhan strain mikroorganisme pada media artifisil yang

33 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
meminimalkan gangguan berupa respon alergi.vaksin yang diproduksi secara
komersial harus diuji dan distandardisasi sebelum digunakan.

(i) (ii)
Gambar: (i) Pemberian Vaksin (ii) Vaksin

Produksi Protein Manusia


Untuk memenuhi kebutuhan protein manusia, bidang farmasi
memanfaatkan mikroorganisme untuk membuat protein sintesis dengan metode
rekayasa genetik. Melalui tehnik rekombinasi DNA, sekuens DNA manusia
yang mengkode berbagai protein dapat digabungkan dengan genum bakteri,
dan dengan menumbuhkan bakteri rekonbioanan dalam fermentor, maka
protein manusia dapat diproduksi secara komersial.
Insulin merupakan indicator yang mutlak diperlukan oleh manusia.
Insulin merupakan hormon polipeptida yang dihasikan oleh pulau-pulau
langerhans dipankreas yang berfungsi mengatur metabolisme
karbohidrat.dalam makanan dikomfersi menjadi glukosa monosakarida,
karbohidrat pokok dalam darah.

34 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
B. KERUGIAN MIKROORGANISME DI DUNIA FARMASI

Disisi lain, mikroorganisme memiliki dampak negatif dalam dunia Farmasi.


Dan tentunya hal ini juga pastinya menimbulkan kerugian bagi manusia. Kerugian itu
antara lain:

a. Mikroorganisme penyebab penyakit


Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan.
Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium
diphtheriae penyebab dipteri. TBC, Bakteri ini dapat mengakibatkn penyakit
tuberculosis pada manusia tuberculosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit TBC pada manusia. Tuberculosis
ekstra paru adalah tuberculosis yang menyerang organ tubuh selain jaringan paru,
misalnya pleura (selaput paru), selaput otak, selaput jantung, kelejar limfe, tulang,
persendian, kulit, usus, ginjal, saluran kencing, alat kelamin dan lain-lain

Bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri


dikatakan merugikan karena dapat menyebabkan penyakit, menimbulkan
pembusukan, dan merusak makanan.

b. Penyebab kebusukan makanan (spoilage),


Beberapa di antara mikroorganisme dapat mengubah rasa beserta aroma
dari makanan sehingga dianggap merupakan mikroorganisme pembusuk. Dalam
pembusukan daging, mikroorganisme yang menghasilkan enzim proteolitik
mampu merombak protein-protein

35 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
c. Menimbulkan pencemaran
Materi fekal yang masuk ke dalam badan air, membawa bakteri misalnya
E. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan sebagi indicator pencemaran air
oleh materi fekal.

36 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan

Mikroorganisme di dunia ini mempunyai banyak populasi. Ada mikroorganisme yang


merugikan dan ada yang menguntungkan. Untuk mikroorganisme yang menguntungkan salah
satunya adalah E. coli dalam pembuatan insulin, Rhizopus oligosporus atau Rhizopus oryzae
untuk pembuatan tempe, Aspergillus aereusdalam pembuatan bahan kimia pectinase, dan
Penicilium notatumuntuk penghasil antibiotic penisilin. Peran mikroorganisme pada bidang
industry ini sangat banyak, adanya bantuan mikroorganisme ini banyak sekali membawa
kemudahan bagi kehidupan manusia.

37 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e
DAFTAR PUSTAKA
1. Bioteknologi industri - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
(Halaman ini terakhir diubah pada 07.44, 15 Oktober 2013.)
2. Guru Ngeblog. Perkembangan bioteknologi dan Penggunaannya di industri serta
pangan. 2009. http://GuruNgeBlog.htm
3. Santhi Mikro. Peran Mikroorganisme bidang pangan. 2011.
http://santhimikro.blogspot.com/2011/12/peranan-mikroorganisme-bidang-
pangan.html
4. Hafizul Hamdi. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam pidang pangan. 20 April 2013.
http://www.sibarasok.com/2013/04/pemanfaatan-mikroorganisme-dalam-
bidang_20.html
5. Anonymous. 2010. Protein
SelTunggal.http://wikipedia.org/monosodium_glutamat.html. Diakses 12 Desember
2013
6. Anonymous. 2010. Asam sitrat. http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/20603.
Diakses 12 Desember 2013.
7. Anonymous. 2010. Kemajuan Iptek Untuk Kemaslahatan Umat. http:// Wikipedia.org.
Diakses Tanggal 12 Desember 2013
8. Ima Nurha. Manfaat Mikroorganisme dalam bidang farmasi. 2012.
http://mikroboilogi-mikribiologi.blogspot.com/2012/01/manfaat-mikroorganisme-
dalam-bidang.html?m=1
9. Dhini Aulia. Peranan bakteri, jamur&khamir di bidang Industri Farmasi. 2012.
http://dhiniauliaphasa.blogspot.com/2012/06/peran-bakteri-jamur-dan-khamir-
di.html?m=1
10. Anonim. Pengaruh Ekologi Mikroorganisme terhadap Industri Farmasi. 2011.
http://lovethiszzz.blogspot.com/2011/12/Pengaruh-ekologi-mikroorganisme.html?
m=1
11. Yayan Ajuz. Makalah Peran Mikroba dalam Industri. 2012. http:
//yayanajuz.blogspot.com/2012/07/makalah-peran-mikroba-dalam-industri.html?m=1

38 | E k s p l o i t a s i P o t e n s i M i k r o o r g a n i s m e

Anda mungkin juga menyukai