New Microsoft Office Word Document
New Microsoft Office Word Document
HASIL PENELITIAN
DIAJUKAN OLEH :
MUHAMMAD FUAD
F1H113030
Proposal Penelitian
Diajukan Oleh
MUHAHAMMAD FUAD
F1H113030
Telah disetujui oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Geofisika
menerus dengan amplitudo rendah sekitar 0,1 1 mikron yang dihasilkan oleh adanya
batuan berdasarkan nilai periode dominannya dan berguna dalam menganalisis respon
Wilayah Kota Liwa terletak pada punggungan busur belakang (back arc) dari
ini kerap dilanda gempabumi. lempeng tektonik aktif Samudera Hindia- Australia
terhadap lempeng Eurasia di sebelah Barat. Selain dipengaruhi secara aktif oleh gerak
tektonika pada lajur tunjaman, wilayah ini dipengaruhi juga oleh gerak patahan aktif
Berdasarkan sejarah kegempaan, daerah Liwa pernah dilanda dua kali gempa
dengan magnitude yang cukup tinggi, yaitu 7,3 skalarichter pada 24 Juni 1933 dan 7,0
skalarichter pada 15 Februari 1994 dengan tingkat kerusakan dan jumlah korban yang
bertambah.
yang dapat digunakan dalam upaya pembangunan maupun pengembangan tataruang demi
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah,
sekitarnya.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah:
Tanggamus
Sunda.
pegunungan, mulai dari ketinggian 750 920 meter di atas permukaan laut
landform utama, yaitu: (1) Marin (M), (2) Fluvial (F), (3) Denudasional (D) ,
(4) Struktural (S), (5) Vulkanik (V), (6) Kars (K). Sebagian besar wilayah
dua yaitu aluvial marin dan aluvial sungai. Luas dataran marin 68.812 ha
geomorfologi ini berada pada ketinggian 0 - 50 meter dpl. Daerah ini relatif
Pantai Selatan Jawa dipengaruhi oleh gempa tektonik dan gelombang tsunmi
1000 meter dpl., ditempati oleh endapan volkanik kuarter. Daerah ini relatif
aman terhadap gempa namun pada bagian yang berlereng masih rawan longsor.
Daerah ini memiliki ketinggian 1000 2000 meter dpl. Daerah ini
rawan terhadap gempa bumi, bencana gunung api, tanah longsor dan rawan
erosi.
a. Zona I, daerah pesisir dengan ancaman gempa tektonik, tsunami dan banjir.
c. Zona III, daerah pegunungan yang paling rentan terhadap bencana tanah
Baratlaut disusun oleh breksi gunungapi, lava dan tuff dari formasi Hulusimpang
(Tomh) dan formasi Bal (Tmba) serta breksi gunungapi lava tuff dari
Wilayah Barat litologi berupa lava tuff breksi gunungapi dari Gunung
Tababajau (Qv(tb)). Di sebelah Baratdaya tersusun atas lava tuff breksi dari
Gunung Limau (Qv(lk)).
Bagian Selatan tersusun oleh batuan tuff lava breksi gunungapi yang
bersumber dari Gunung Liwa (Qv(lw)) dan Gunung Sermaun (Qv(sr)). Pada
bagian Tenggara litologi masih tersusun oleh lava tuff breksi dari Gunung
Sermaun (Qv(sr)) yang berasosiasi dengan batuan breksi gunungapi lava tuff
Giham (Qhv(gh)) dan breksi tuff dan batu lempung Gunung Ranau (Qtr(r))
tuff Gunung Pasagi (Qhv(ps)) dan Gunung Kukusan (Qhv(kk)) serta sedikit
kenampakan endapan kipas gunungapi (Vf), serta dominasi breksi tuff dan batu
4. Mikrotremor
Mikrotremor merupakan getaran tanah yang sangat kecil dan terus menerus
yang bersumber dari berbagai macam getaran seperti, lalu lintas, angin, aktivitas
getaran harmonik alami tanah yang terjadi secara terus menerus, terjebak dilapisan
frekuensi yang tetap, disebabkan oleh getaran mikro di bawah permukaaan tanah
gelombangnya (amplifikasi).
Dalam kajian teknik kegempaan, litologi yang lebih lunak mempunyai
resiko yang lebih tinggi bila digoncang gelombang gempabumi, karena akan
5. Amplifikasi.
Amplifikasi merupakan perbesaran gelombang seismik yang terjadi akibat
adanya perbedaan yang signifikan antar lapisan, dengan kata lain gelombang
seismik akan mengalami perbesaran, jika merambat pada suatu medium ke medium
lain yang lebih lunak dibandingkan dengan medium awal yang dilaluinya.
tinggi maka nilai faktor penguatan juga tinggi, begitu pula sebaliknya. Marjiyono
spektral horizontal dan vertikalnya (H/V). Nilai amplifikasi bisa bertambah, jika
mengubah sifat fisik batuan. Pada batuan yang sama, nilai amplifikasi dapat
bervariasi sesuai dengan tingkat deformasi dan pelapukan pada tubuh batuan
tersebut.
Ao = {(b.vb)/(s.vs)}.........(1)
6. Mikrozonasi
Mikrozonasi mikrotremor adalah suatu proses pembagian area berdasarkan
memperkirakan respon dan tingkah laku dari lapisan tanah atau sedimen terhadap
terdiri dari ragam dasar gelombang Rayleigh, diduga bahwa periode puncak
perbandingan H/V mikrotremor memberikan dasar dari periode gelombang S.
yang secara teoritis menghasilkan suatu nilai. Periode dominan suatu lokasi
mikrotremor.
pada titik ukur yang sama. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rekaman
pada stasiun yang berada pada batuan keras, nilai maksimum rasio spektrum
Sedangkan pada stasiun yang berada pada batuan lunak, rasio nilai
Dimana, SM (w) adalah fungsi transfer untuk lapisan soil. Jika, HB(w) / VB (w) =
Maka,
berubah menjadi,
dan Brad (1994) melakukan uji simulasi dengan menggunakan 6 model struktur
dan ketebalan lapisan soil. Hasil simulasi menunjukkan nilai puncak frekuensi
berikut,
T0 = 1/ f0 (7)
f0 = frekuensi dominan
Klasifikasi Tanah Periode (T)
Keterangan Karakter
second
Kanai Omote -
Nakajima
Keras
Batuan tersier atau lebih tua.
Jenis I 0,05 0,15
Terdiri dari batuan Hard sandy,
Tabel 2. Klasifikasi Tanah Kanai Omote Nakajima (Dikutip dari Buletin
Jenis A gravel, dll
Meteorologi dan Geofisika No.4, 1998). Sedang
Batuan
0,10
Jenis alluvial,
III. METODE dengan ketebalan 5m.
PENELITIAN
II Terdiri dari dari sandy- gravel,
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
Batuan
sekunder. Data yang diperoleh berupa nilai alluvial, yang
perbandingan Sangat
spektral horizontal terhadap
Jenis Jenis C
Lebih dari terbentuk dari sedimentasi delta, Lunak
IV
top soil, lumpur, dll. Dengan
kedalaman 30m atau lebih.
vertikal (H/V), frekuensi dominan dan periode dominan. Sedangkan data sekunder
Adapun instrumentsi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel
3 Handy GPS
4 Kompas
5 Alat Tulis
6 Peta Rencana
Titik Pengukuran
7 Peta geologi regional
lokasi pengukuran
8 Kamera
9 Microsoft Excel
10 Geophsy.org 0,2 Hz
3 komponen
11 Matlab R2009a
12 Surfer10
13 Mapinfo10.Pro
E. Prosedur Penelitian
G. Jadwal Penelitian
Tabel 4. Rincian Jadwal kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8
Studi
Pustaka
Pengumpul
an Data
Pengolahan
dan
Analisis
Data
Pembuatan
skripsi
DAFTAR PUSTAKA
Aswandi, L., 2005. Mikrozonasi Kota Kendari dan Sekitarnya Menggunakan
Analisis Mikrotremor. Skripsi Universitas Hasanudin. Makassar.
BPS. 2012. Kabupaten Lampung Barat. Badan Pusat Statistik. Lampung.
BMKG. 1998. Sumberdaya Geologi. Buletin Meteorologi dan Geofisika No. 4.
BMKG. Jakarta.
Febriana. 2007. Eksplorasi Seismik. Unpad. Bandung. Finn. 1994. Effect of
Foundation Soils on Seismi Damage Potential. Madrid. Spain.
Gunawan dan Subardjo. 2005. Seismologi. BMKG. Jakarta.
Hambling, W.K., 1986. The Earths Dynamic Systems : a text book in physical
geology third edition. Minnesota : Burgest Publishing Company.
Kanai, K., 1983. Seismology in Engineering. Tokyo University. Japan.
Kertapati, E., Putranto, E. K., 1991. Gempabumi Merusak Indonesia. Katalog Pusat
Survei Geologi. Bandung.
Konno, K., Omachi, T., 1998. Ground Motion Characteristics Estimated from
Spectral Ratio between Horizontal and Vertical Components of
Microtremor. Bull. Seism. Soc. Am., Vol.88, No.1, 228-241.
Lachet, C., dan Brad, P.Y., 1994. Numerical and Theoretical Investigations
on The Possibilities and Limitations of Nakamuras
Technique. J. Phys. Earth,
42, 377-397.
Lang, D. H., 2004. Damage Potential of Seismic Ground Motion Considering Local
Site Effects. Doctoral Disertation. University of Weimar : Weimar.
Marjiyono, Soehaimi, dan Kamawan. 2007. Identifikasi Sesar Aktif Daerah
Cekungan Bandung Berdasarkan Citra dan Kegempaan. Jurnal Sumberdaya
Geologi. Bandung.
Marjiyono. 2010. Estimasi Karakteristik Dinamika Tanah Dari Data
Mikrotremor Wilayah Bandung. Thesis ITB. Bandung.
Nakamura, Y., 1989. A Method For Dynamic Characteristics Estimation of
Subsurface. Quarterly Reports Of The Railway Technical Research
Institute. Tokyo, 30, 25-33.
Nakamura, Y., 2000. Clear Indentification of Fundamental Idea of Nakamuras
Technique and Its Application. Tokyo University. Japan.
Parwatiningtyas, D.,2008.Perbandingan Karakteristik Lapisan Bawah Permukaan
Berdasarkan Analisis Gelombang Mikrotremor Dan Data Bor.Jurnal
Ilmiah Universitas Indraprasta PGRI.
Prager, E. J., 2006. Furious Earth : The Science and Nature of Earthquakes,
Volcanoes and Tsunamis. Bandung : Penerbit Buku Pakar Raya.
Ramdani, R. N., 2011. Pemetaan Mikrozonasi Gempabumi Di Daerah Jepara Jawa
Tengah Dengan Metoda HVSR. Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung.
nd
Sheriff, R. E., dan Geldart, L. P., 1995. Exploration Seismology 2
Edition. Cambridge University Press : New York. USA.
Wiradisastra. 2002. Geomorfologi dan Analisis Landskap. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
F. Diagram Alir Penelitian Mikrotremor
Peta Mulai
Rencana
Pencarin lokasi titik
pengukuran
Nilai