Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

LABORATORIUM ELEKTRONIKA ANALOG

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTO
PROGRAN STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
LAPORAN HASIL PERCOBAAN

No.percobaan : I/Lab EK Analog/2009

Judul percobaan : Identifikasi Transistor

Tanggal percobaan : 9 oktober 2009

Tanggal penyerahan laporan : 15 oktober 2009

Nama praktikan : REINHARD F SINAGA ( 0805041039)

Nama partner : - Andrianus


- Purnadoli
- Boydo
- Loise

Kelas / group : 3A/2

Nilai :

Keterangan :

INSTRUKTUR

HENRY/ FADLIATUL
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................................1

1.1 PENDAHULUAN........................................................................................1

1.2 TUJUAN PERCOBAAN.............................................................................1

1.3 DAFTAR ALAT YANG DIGUNAKAN....................................................2

1.4 CARA MELAKUKAN PERCOBAAN......................................................2

BAB II. DATA DAN ANALISA HASIL PERCOBAAN..........................................4

2.1 TABEL HASIL PERCOBAAN....................................................................4

2.2 ANALISA HASIL PERCOBAAN..............................................................4

BAB III. KESIMPULAN.............................................................................................6

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor
Unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan
kutub. Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah
persambungan kutub. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing
diberi nama: emitor, basis dan kolektor. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan
dua buah dioda.
Terdapat dua macam transistor junction: NPN dan PNP. Agar transisitor dapat
beroperasi dengan baik pada suatu rangkaian, transistor tersebut harus di beri bias
dengan benar. Bila kita ingin transistor bekerja dengan aktif maka junction emitter-
base di beri bias mundur. Sebelum kita memberikan bias pada transistor,harus
mengetahui jenis dari transistor yang akan gunakan.
Terdapat suatu cara yang mudah untuk menentukan jenis transistor, yaitu
menggunakan ohmmeter. Jika kaki negatif dari ohmmeter(yang berhubungan dengan
internal battere), di hubungkan ke katoda dan kaki positif ke anoda,pada meter akan
terbaca nilai resistansi yang rendah. Hal ini di sebabkan,karena elektron-elektron
dapat secara mudah mengalir dari bagian n ke bagian p. Dengan kata lain,battere di
dalam meter memberikan bias maju pada p-n junction, tetapi jika polaritas kaki-kaki
meter dibalik,meter akan membaca nilai resisitansi yang tinggi, karena internal
battere memberikan bias mundur pada junction. Cara yang sama dapat di gunakan
untuk mengidentifikasi jenis transistor (NPN atau PNP)

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan diadakannya percobaan ini adalah untuk mengidentifikasi jenis
transistor (NPN atau PNP)

1
1.3 Daftar alat yang digunakan

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut


1. Multimeter biasa (SANWA) : 1 Buah
2. Multimeter elektronik : 1 Buah
3. Bermacam-macam Transistor : 7 Buah

1.4 Cara melakukan percobaan


Adapun cara melakukan percobaan adalah sebagai berikut,

1. Untuk percobaan ini,sediakanlah tujuh buah transistor dari bermacam-macam


tipe yang berbeda
2. Tentukanlah jenis transotor-transistor dengan multimeter biasa dan isilah pada
tabel yang disediakan
3. Ulangi langkah di atas, dengan menggunakan multimeter elektronik.
Adapun skema percobaan dapat diuraikan sebagai berikut,
Jika ohmmeter di hubungkan di antara emitter dan base seperti gambar 1-
a,meter akan membaca nilai suatu resistansi yang rendah,karena dioda pada junction
emitter base mendapat bias maju. Tetapi jika kita mengubah hubungan,seperti
gambar 1-b,junction emitter-base di beri bias mundur maka meter akan membaca nilai
resistansi yang sangat tinggi.
Hal tersebut di atas,adalah untuk transistor jenis npn. Untuk transistor jenis
pnp,seperti gambar 1-c,terjadi hal yang sama dalam arah yang berlawanan.
Pengetesan dengan ohmmeter ini,kita lakukan juga terhadap junction-collector-base
dari setiap transistor..

(a) BIAS MAJU UNTUK PNP JUNCTION (b) BIAS MUNDUR UNTUK PNP JUNCTION

2
3
BAB II
DATA DAN ANALISA HASIL PERCOBAAN

2.1 Tabel hasil Percobaan

NOMOR RESISTANSI
TRAN- TIPE TIPE
POS
SISTOR TRAN- NEG POS- NEG - (NPN ATAU PNP)
E-B E-B C-B C-B -
SISTOR POS NEG POS
NEG
1 AD162 PNP
2 AC128 PNP
3 BC160 PNP
4 BC161 PNP
5 BD140 PNP
6 C2N222A NPN
7 2N3819 PNP
8

Jawaban dari pertanyaan


1. Tidak ada perbedaan pada data sebenarnya
2. Transistor di katakan rusak apabila kabel merah multimeter di hubungkan ke
kaki basis dan kebel hitam di hubungkan ke kaki emittor kemudian jarum
bergerak, kemudian jika kabel di tukar atau di balik jarum multimeter juga
bergerak transistor di katakan bocor, namun jika tidak bergerak dari kedua
percobaan tersebut transistor di katakan putus. Dan apabila salah satu dari
keadaan tersebut jarum bergerak dan ada yang tidak bergerak transistor di
nyatakan bagus.
3. Tidak ada. Karena transistor hanya dapat di uji dengan multimeter

2.2 Analisa Hasil Percobaan

1. Transistor AD162 berjenis PNP . Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis
negatif, terjadi bias maju

2. Transistor AC128 berjenis PNP . Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis
negatif,terjadibiasmaju.
3. Transistor BC160 berjenis PNP . Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis
negatif, terjadi bias maju

4. Transistor BC161 berjenis PNP . Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis
negatif, terjadi bias maju

5. Transistor BD140 berjenis PNP . Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis
negatif, terjadi bias maju

6. Transistor C2N2222A berjenis NPN . Pada emitter-basis , emitter negatif dan


basis positif , terjadi bias maju . Pada collector-basis , collector negatif dan basis
positif , terjadi bias maju .

7. Transistor 2N3819 berjenis PNP . Pada emitter-basis, emitter positif dan basis
negatif, terjadi bias maju. Pada collector-basis, collector positif dan basis
negatif, terjadi bias maju

5
BAB III
Kesimpulan

Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor


Unipolar. Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan
kutub. Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah
persambungan kutub. Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing
diberi nama: emitor, basis dan kolektor. Transistor bipolar dapat diibaratkan dengan
dua buah dioda.
Untuk menggunakan sebuah transistor kita harus bisa menentukan jenis
transistor tersebut,selain itu kita juga harus tahu di mana basis,collector dan
emitternya karena apabila semuanya itu salah maka rangkaian kita akan gagal.
Dalam menentukan letak kaki transistor dapat dilakukan dengan mengunakan
multimeter. Adapun cara yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Hubungkan pencolok hitam (+) pada salah satu kaki transistor.

2. Kemudian hubungkan pencolok merah (-) pada kedua kaki lainnya secara
bergantian. Apabila jarum bergerak pada keadaan keduanya maka transistor tersebut
NPN,jika jarum bergerak hanya pada salah satu keadaan maka ganti pencolok hitam
menjadi merah dan lakukan yang sama.

3. Jika jarum bergerak pada kedua kakinya yang lain maka transistor itu bocor,jika
jarum tidak bergerak sama sekali maka transistor tersebut putus.

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk menentukan basis, kolektor maupun
emitternya yaitu:

1. Dengan teori segitiga kita dapat menentukan basisnya,namun cara ini tidak
bisa kita gunakan jika kaki transistor berbentuk segitiga sama sisi.
2. Ada juga transistor yang kaki emittornya di beri tanda titik atau kuping.
3. Cara yang paling efektif adalah menggunakan multimeter. Ketika kita telah
menentukan basisnya,kita bisa menentukan kolektor dan emittornya dengan
cara mengukur besar resistansinya. Resistansi basis-kolektor lebih besar
daripada basis-emittor.

6
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai