HERPES GENITALIS
Pembimbing :
dr. Ismiralda Oke Putranti, Sp.KK
Disusunoleh :
Nadia Hanifah
G4A015182
2017
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Nadia Hanifah G4A015182
DiajukanuntukMemenuhiSebagianSyaratKepaniteraanKlinik
DiBagianIlmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Prof. MargonoSoekarjoPurwokerto
Telahdisetujuidandipersentasikan
Pada April 2017
Mengetahui,
Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Penulis
3
I. LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 tahun
Alamat :Bantarwaru RT1 RW 4, Banjarnegara
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 25 Maret 2017
No. CM : 00400087
B. Anamnesis
Keluhan Utama : Lenting-lenting di kemaluan
Keluhan Tambahan : demam, sakit badan, nyeri.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang kontrol ke Poli Kulit RS. Margono Soekardjo dengan keluhan
lenting-lenting di kemaluan sejak 2 hari yang lalu. Awalnya pasien merasakan
gatal disertai keputihan di kemaluan, rasa gatal dirasakan secara terus menerus
dan sedikit membaik jika kemaluan dibersihkan dengan air hangat. Selain keluhan
gatal, satu hari sebelum memeriksakan diri ke poli tiba-tiba muncul lenting-
lenting yang berisi cairan terasa panas dan nyeri. Lenting-lenting tersebut awalnya
sedikit, tapi semakin hari semakin banyak. Pasien juga mengeluhkan demam,
nyeri badan dan lemas. Demam sempat turun ketika di beri obat paracetamol.
Riwayat Penyakit Dahulu:
a. Riwayat keluhan yang sama sejak 1 tahun terakhir disangkal
b. Riwayat alergi obat dan makanan disangkal
c. Riwayat penyakit asma disangkal
d. Riwayat penyakit kulit sebelumnya disangkal
e. Riwayat dirawat di rumah sakit sebelumnya disangkal
4
Riwayat Penyakit Keluarga :
a. Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama disangkal
b. Riwayat keluarga dengan alergi disangkal
c. Riwayat keluarga dengan penyakit kulit disangkal
d. Riwayat keluarga dengan penyakit kencing manis disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi :
Pasien tinggal bersama suami dan 1 orang anak laki-laki. Pasien adalah ibu rumah
tangga. Pembiayaan kesehatan menggunakan BPJS PBI.
C. Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan gizi : Kesan baik, BB: 46 kg, TB: 155 cm
Vital Sign :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 37,3 oC
Kepala : Mesochepal, rambut hitam, distribusi merata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), sekret (-)
Telinga : Bentuk daun telinga normal, sekret (-)
Mulut : Mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-)
Tenggorokan : T1 T1 tenang , tidak hiperemis
Thorax : Simetris, retraksi (-)
Jantung : BJ I II reguler, Murmur (-), Gallop(-)
Paru : SD vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-)
Abdomen : Supel, datar, BU (+) normal
KGB : tidak teraba pembesaran
5
.
Ekstremitas : Akral hangat, edema ( ), sianosis ( )
Status Dermatologi
Lokasi : Genitalis Lokasi : Genitalis
D. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang.
E. Resume
Pasien datang kontrol ke Poli Kulit RS. Margono Soekardjo dengan keluhan
lenting-lenting di kemaluan sejak 2 hari yang lalu. Awalnya pasien merasakan
gatal disertai keputihan di kemaluan, rasa gatal dirasakan secara terus menerus
dan sedikit membaik jika kemaluan dibersihkan dengan air hangat. Selain keluhan
gatal, satu hari sebelum memeriksakan diri ke poli tiba-tiba muncul lenting-
lenting yang berisi cairan. Lenting-lenting tersebut awalnya sedikit, tapi semakin
hari semakin banyak. Pasien juga mengeluhkan demam, nyeri badan dan lemas.
Demam sempat turun ketika di beri obat paracetamol. Riwayat keluhan yang
6
sama disangkal, riwayat alergi makanan dan obat disangkal, riwayat penyakit
yang sama pada keluarga disangkal.
F. Diagnosa Kerja
Herpes Genitalis
Kandidiasis Vulvo Vaginalis
G. Diagnosis Banding
1. Sifilis
2. Ulkus Mole
3. Limfogranuloma venereum
4. Trikomoniasis
5. Bakterial Vaginosis
H. Penatalaksanaan
1. Edukasi
a. Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit yang dideritanya
b. Menyarankan untuk menghindari faktor-faktor yang
mencetuskan kekambuhan penyakit
c. Menjaga higienitas kulit
2. Medikamentosa
a. Sistemik:
1) Asiklovir 5x200 mg atau 3x 400 mg (7-10 hari)
2) Flukonazol 150 mg SD
3) Paracetamol 3x500 mg
I. Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad kosmeticum : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Herpes simplek adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes simpleks
tipe 1 atau tipe 2 yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas
kulit yang lembab dan eritematosa pada daerah dekat dengan mukokutan,
sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer maupun rekuren (Handoko,
2013). Herpes genitalis adalah infeksi akut pada genitalia dengan gambaran khas
vesikel bergerombol pada dasar eritem yang cenderung bersifat rekuren (Siregar,
2004).
B. Epidemiologi
C. Etiologi
D. Patogenesis
E. Manifestasi Klinis
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Diagnosis Banding
H. Penatalaksanaan
I. Prognosis
8
III. PEMBAHASAN
9
IV. KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Buxton PK. Psoriasis, in: Buxton PK (ed), ABC of Dermatology, 4th ed. BMJ, 2003,
Chapter 2. p. 8-12.
Djuanda, Adhi. 2007. Dermatosis Eritroskuamosa. Dalam : Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. Jakarta: FK UI. Hal 189-194
Gudjonsson JE, Elder JT: Psoriasis, in: Katz GS, Paller BG, Wolff K. (eds),
FitzpatrickDermatology in general Medicine, 7th ed. The McGraw Hill
Companies. 2008. Chapter 18. p. 169-93.
James WD, Berger TG, Elston. DM. Seborrheic Dermatitis, Psoriasis, Recalcitrant
Palmoplantar Eruptions, Pustular Dermatitis, and Erythroderma. Andrews
Diseases of the Skin: Clinical Dermatology. 11 ed. Canada: Elsevier Inc; 2011.
p. 187-202.
Peters BP, Weissman FG, Gill MA. Pathophysiology and Treatment of Psoriasis. Am
J Health-Syst Pharm. 2000: 57:645-59.
11
Riveira-Munoz E, He SM, Escarams G, et al. 2011. Meta-Analysis Confirms the
LCE3C_LCE3B Deletion as a Risk Factor for Psoriasis in Several Ethnic
Groups and Finds Interaction with HLA-Cw6. J Invest Dermatol.
May;131(5):1105-9
Siregar, Robert. 2005. Psoriasis. Dalam : Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit.
Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta: EGC Hal. 94-95
Stawiski MA. Psoriasis dan Pitiriasis Rosea. In: Price SA, Wilson LM, editors.
Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. 6 ed. Jakarta: EGC; 2005.
p. 1439-42.
12