Anda di halaman 1dari 2

1.

Larangan Intoksikasi : Intoksikasi Dalam Al Quran Dan Islam


Al-quran memang tidak membahas langsung tentang narkoba tetapi membahas
tentang hal yang menyebabkan mabuk dan kecanduan yaitu kahmr. Setiap hukum yang
diambil harus berdasarkan pada hukum islam. Larangan mengkonsumsi alkohol disebabkan
karena alkohol merupakan hal yang dilakukan oleh setan seperti pada QS al maidah : 90.
Diceritakan tentang turunnya larangan mengkonsumsi alkohol atau khamr terjadi secara
bertahap tahap, larangan pertama karena alkohol mempengaruhi cara fikir seseorang "([15],
al-Baqarah 2: 219, tahap yang kedua karena Alkohol menyebabkan orang tidak sadar pada
apa yang dilakukan "([15], al-Nisa 4:43., al-Maidah [5]: 90-91). ayat ini menjadi ayat yang
tegas melarang minum alkohol karena memiliki banyak dampak negatif. Hukum hukum
alkohol tersebut menjadi al-nasikh wa al-mansukh. Al-Tabari menulis bahwa "khamr" adalah
setiap minuman yang meracuni pikiran. Sering dilakukan perdebatan antara para ahli agama
dengan beberapa ahli sosial yang menyatakan bahwa meminum obat terlarang akan menjadi
berbahaya jika memberikan dampak sosial.
Menurut beberapa pendapat yang lain ayat ayat dalam al quran sering dikutip dan
dimaknai oleh ilmuwan barat yang mengatakan bahwa intoksikasi ganja merupakan
kecanduan dari ganja, pernyataan tersebut tidak disertai dengan pembenaran mengapa
alasannya dilarang. Ayat ayat tersebut bukan menjadi dasar sesuatu yang tidak dituliskan
terlarang menjadi tidak terlarang. Hal tersebut sering dijadikan proganda, yang dikatakan
bahwa membantu dalam konsentrasi bermeditasi, bahkan ada beberapa yang menyebabkan
obat-obatan tersebut legal diperjual belikan.

5. Mard Ruhani: Ketergantungan sebagai Penyakit Rohani

Hati yang bersih dan sehat adalah rahmat dan karunia Allah. Al-Qur'an mengatakan,
"Pada hari kiamat tidak ada yang aman kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan
hati yang murni." ([15], al-Syu'araa '26:89). Dalam ayat lain, Allah mengatakan, "Hanya
melalui zikir Allah bahwa hati menjadi tenang." ([15], al-Ra'd, 13:28). Orang-orang
munafik dikategorikan berpenyakit rohani dalam Al Qur'an, karena mereka terus-menerus
melakukan dosa. Allah berkata bahwa sebagai akibat dari berbuat dosa terus menerus, ia
meningkatkan penyakit di dalam hati mereka ([15], al-Baqarah 2:10).
Manusia dalam al-Qur'an adalah makhluk paradoks. Hal ini tertulis dalam Al-Qur'an
bahwa Allah menciptakan Adam dari tanah liat ([15], al-Hijr 15:29). Dia kemudian
meniupkan roh ke dalam dirinya, dan semua malaikat dan mereka yang hadir diperintahkan
untuk sujud kepadanya, tetapi Iblis tidak bersujud, karena berpendapat bahwa dia lebih baik
dari Adam, karena Tuhan menciptakan Adam dari kotoran dan dia dari api. Allah
mengasingkan Iblis dari surga karena ketidaktaatan ini, dan ia menjadi Setan. Manusia sendiri
sering tidak menyadari aspek sifatnya, sehingga terjerumus ke godaan setan. Manusia mudah
menyerah pada godaan dan keinginan untuk melakukan dosa. Al-Qur'an membuat peraturan
ke Adam dan Hawa waktu di surga dan mereka berdua bersama-sama tergoda oleh bisikan
setan untuk melanggar hal yang dilarang oleh Allah. Al-Qur'an menyebut minuman keras
adalah "hasil karya Setan", ketergantungan zat ini akan membuat orang kecanduan "diri" dan
menyerah pada dorongan setan. Al-Zarkashi menyebutkan bahwa pada ganja disebut Zahr
al-Arish memiliki efek jahat. Ini mengurangi kekuatan jiwa, kehancuran pikiran (fikr), pelupa
(nisyan al-dzikir ), vulgarisasi, tindakan kejahatan, keras kepala, dan pemborosan, dekat
dengan setan, lalai beribadah, dan jatuh ke dalam kegiatan yang melanggar hukum ([18], pp.
86, 89, 178). Ini jelas dalam ayat Al-Qur'an yang dikutip di bawah di mana Allah berkata
bahwa minuman keras memutuskan hubungan dengan Allah, serta keluarga dan masyarakat.
Dengan minuman keras dan perjudian, Setan berusaha hanya untuk menghasut permusuhan
dan kebencian di antara manusia, dan untuk menghentikan Anda mengingat Allah dan doa.
Apakah Anda tidak memberi mereka? ([15], al-Maidah 5: 90-91).

6. Milati Islam : Contoh praktik


Milati Islam : adalah jalur damai, yang didirikan oleh umat islam di amerika serikat
yang mengalami gangguan kecanduan (alkohol dan narkoba). Mereka memiliki 12 langkah
dengan membedakan para pecandu alkohol dan narkoba. Ini 12 langkah yang mereka buat :
1. Kami mengakui bahwa kami lalai dari diri kita lebih tinggi dan bahwa hidup kita telah
menjadi tidak terkendali.
2. Kami datang untuk percaya bahwa Allah bisa dan akan mengembalikan kita untuk
kewarasan.
3. Kami membuat keputusan untuk menyerahkan kehendak kita dengan kehendak Allah.
4. Kami membuat inventaris moral tak kenal takut dari diri kita sendiri.
5. Kami mengakui Allah dan untuk diri kita sendiri sifat yang tepat dari kesalahan kami.
6. Meminta Allah untuk bimbingan yang benar, kita menjadi bersedia dan terbuka untuk
perubahan, siap untuk memiliki Allah menghapus cacat kami karakter.
7. Kami dengan rendah hati meminta kepada Allah untuk menghapus kekurangan kita.
8. Kami membuat daftar orang-orang yang kita telah dirugikan dan menjadi bersedia
untuk menebus kesalahan kepada mereka semua.
9. Kami menebus kesalahan langsung kepada orang-orang tersebut bilamana
memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan melukai mereka atau orang lain.
10. Kami terus melakukan inventaris pribadi dan ketika kita salah segera mengakui
11. Kami berusaha melalui sholat (layanan doa) dan Iqraa (mempelajari) untuk
meningkatkan pemahaman kita tentang Taqwa (ketuhanan) dan Ihsan (merasa
diawasi)
12. Setelah peningkatan taraf Iman (iman) dan Taqwa, sebagai hasil dari penerapan
langkah-langkah ini, kami membawa pesan ini kepada umat manusia dan mulai
berlatih prinsip-prinsip ini dalam semua urusan kita.
MI didirikan oleh Zayd Imani pada tahun 1989 di Baltimore, Maryland. Pada tahun 1993,
Mereka berkomentar bahwa MI ini bukan untuk semua orang, tapi di khususkan untuk orang
yang ingin bebas dari kecanduan alkohol dan narkoba dan hidup dengan cara islam.
Perbedaan mencolok antara MI dan AA :

Anda mungkin juga menyukai