Bab I Lapdal
Bab I Lapdal
BAB I
PENDAHULUAN
kebutuhan dasar dan hak asasi manusia. Sektor pertanian juga menyediakan pasar
yang sangat besar untuk produk manufaktur karena jumlah penduduk perdesaan
yang besar dan terus mengalami peningkatan. Dengan demikian, sektor pertanian
merupakan salah satu sektor yang paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan
di wilayah perdesaan melalui peningkatan pendapatan mereka yang bekerja di
sektor pertanian.
Sebagai sentra produksi padi di Kalimantan Selatan, produksi padi
Kabupaten Barito Kuala terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Besarnya potensi pada sektor pertanian menjadikan sektor ini memberikan
kontribusi relatif lebih besar dibandingkan dengan 8 sektor lainnya. Produksi padi
tahun 2001 (292.857 ton), 2002 (268.724 ton), 2003 (269.341 ton), 2004 (269.198
ton), 2005 (279.091 ton). Rata-rata produksi padi selama 5 (lima) tahun adalah
sebesar 275.842 ton dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2005 (3,67
%) dan terendah tahun 2002 (-8,24 %). Produksi hortikultura terutama jeruk tahun
2001 (2.371 ton) terus mengalami peningkatan yang signifikan hingga tahun 2005
(4.841 ton). Rata-rata produksi jeruk selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebesar
3.236 ton/tahun dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 20, 61 % per tahun. Selain
sebagai produsen padi terbesar di Kalimantan Selatan, Kabupaten Barito Kuala
juga mengembangkan ternak besar berupa ternak sapi Bali, kerbau rawa, kambing
dan beberapa ternak unggas seperti ayan buras dan ayam ras (pedaging dan
petelur). Rata-rata produksi daging sapi selama 5 (lima) tahun adalah 41.347,33
ton dengan pertumbuhan produksi rata-rata sebesar 10,13 % per tahun. Selama
kurun waktu tahun 2001 sampai dengan 2005, sektor industri dan pengolahan
memberikan produksi tertinggi pada PDRB Kabupaten Barito Kuala yakni rata-
rata sebesar 47,52 % dari total PDRB diikuti oleh sektor pertanian dengan rata-
rata sebesar 26,64 %. Sedangkan sektor dengan produksi terendah adalah
pertambangan dan penggalian (0,03 %). Dilihat dari pertumbuhan masing-masing
sektor, sektor bangunan memperlihatkan pertumbuhan dengan rata-rata tertinggi
(29,50 %) diikuti dengan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (22,31
%). Sedangkan sektor dengan rata-rata pertumbuhan terendah adalah sektor
pertambangan (-17,75 %).