Anda di halaman 1dari 10

SISTEM INFORMASI PERTANAHAN

SEBAGAI ALAT UNTUK PENGEMBANGAN


Oleh : Nuraini Aisiyah1) dan Teguh Tri Erawanta2)

LATAR BELAKANG MASALAH Konsekuensinyaterdapatsektorpublikyang


mengawasipenggunaanlahandanpembangunanyang
Pada seluruh pertumbuhan dunia, informasi
lebihbaik.Tetapibagaimanakitadapatmerencanakan
pertanahanmerupakansuatubasisuntukperencanaan,
dan mengawasinya tanpa adanya informasi dan
pengembangan, dan sebagai kontrol penggunaan
pengetahuanyangcukuptentangelemendasaryaitu
sumberdayatanah.Halinisebagaiakibatdariterus
tanah itu sendiri. Pengetahuan umum tidaklah
berkembangannyaduniaindustriyangterusmenekan
mencukupi, yang diperlukan adalah informasi yang
sumber daya alam. Tekanan ini sama seperti
detail mengenai penggunaan lahan, pemilik tanah,
pertumbuhan penduduk yang tidak terbendung
penggunatanah,polapenggunaanlahandanlain-lain.
terhadapsumberdayaalampadaduniaketiga.Tanah,
Karena alasan tersebutlah maka pentingnya sistem
sebagaisalahsatukakayaansumberdayaalam,sangat
informasi pertanahan menjadi sesuatu yang sangat
penting dan memerlukan suatu sistem manajemen
penting. Banyak terjadi perdebatan mengenai jalan
yang efektif.
yang terbaik dan metoda yang digunakan untuk
Masalahpertanahaniniumumnyamunculpada
membangunsistemtersebut.
negara-negara yang sedang berkembang. Umumnya
pulanegaraberkembanginimerupakannegara-negara
agraris yang dapat dilihat dari penggunaan lahan KONSEP SISTEM INFORMASI PERTANAHAN
terhadaptingkatkekeringannya,kelaparandanerosi. Terdapat beberapa definisi dari sistem
Penggunaanlahanyangkurangtepatdapatdisebabkan Informasi Pertanahan, salah satunya adalah yang
olehpenerapanpolapertanianyangsalahdansistem diadopsi dari FIG (Federation Internationale des
kebijakan yang kadaluarsa dimana tidak memadai Geometres) : Sistem Informasi Pertanahan adalah
dalamkebijakanhak.Lahanhutandiekploitasidengan suatu alat yang digunakan untuk pengambilan
tidak terkontrol yang dapat menyebabkan adanya keputusanyangsahterhadapmasalahadministrasidan
masalahkonservasitanahdanpendeknyaumurhutan. ekonomidan sebagaialat bantu dalamperencanaan
Pencegahan masalah penggunaan lahan selalu danpengembanganyangterdiridaribasisdatayang
berhadapan dengan wilayah penduduk dan hal ini mengandunginformasilahanspasialtereferensidan
dapat ditelusuri pada daerah yang urbanisasinya data-datayangterkaitdenganhaltersebut,padasatu
meningkat dengan cepat. Di negara dunia ketiga pihak dan prosedur dan teknik dalam pengambilan
hampirsemuaperkampungannyatumbuhsecaratidak datatersistematik,updating,pengolahandandistribusi
teratur,tidakterkontrol,dankumuh.Banyaknegara data pada pihak lain. Sistem Informasi Pertanahan
yangperencanaanwilayahnyatidakberjalandengan didasarkan kepada sistem referensi sapatial yang
baik. seragamuntuk data-datayangterdapat padasistem

1) Nuraini Aisiyah : adalah Staf Pengajar Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional


2) Teguh Tri Erawanta : adalah Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010 1


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

tersebut, dan juga fasilitas penghubung antara data surat. Dengan adanya teknologi modern, kegiatan
tersebut dengan data-data pertanahan lainnya yang tersebutdapatdilakukandengankomputerdansecara
masihberkaitan. otomatis di seluruh dunia. Transisi ke komputer ini
Bagaimanapun terdapat perbedaan mengenai mendapatperhatianyangbesardarikalanganswasta,
pengertian yang tepat tentang Sistem Infomasi industri,danpemerintahdiseluruhdunia.Variasidari
Pertanahan tersebut, menurut Hamillton dan sistem ini sangatlah banyak dan termasuk sistem
Williamson(1984),satufaktoryangmasihmembuat pendanaan,sistempendaftarantanah,sistemkontrol
adanya salah pengertian adalah hubungan antara pembangunan, sistem manajemen fasilitas, sistem
Sistem Informasi Pertanahan, sistem geografik, jaringan sarana, sistem informasi perencanaan
kartografi, sumber daya, lingkungan, dan informasi perkotaandanpedesaan,sistemsumberdayalahan,
sosial-ekonomi. Definisi dari FIG memasukkan sistemdemografidandatasosial,dansistemgeografi
referensi spasial, data pertanahan yang terkait dari atausistemkoordinat.Halyangsangatpentingdalam
sistem informasi ini dibawah satu naungan Sistem melakukan pembangunan Sistem Informasi
Informasi Pertanahan, sementara pihak lain Pertanahan yang efektif, efisien, dan kompatibel
mengatakanbahwahaltersebutmerupakanapayang adalah:
dinamakandenganSistemInformasiGeografis.Hal * Adanyakerangkareferensibersamayangdapat
inidigambarkanpadafigur3. diakses denganmudah
Pembahasan secara mendalam mengenai * Tindakan yang membangun dari pihak
definisiSistemInformasiPertanahanbukanlahtujuan pemerintah dalam melakukan koordinasi
dari studi ini. Kita hanya dapat mengamati bahwa terhadappengadaanfungsi yangterkait dengan
konsepdariSistemInformasiPertanahanmasihterus lahan.
berkembangdankarenaitubanyakpendapat-pendapat * Standarisasidariterminologidanprosedur.
yangberbedaantarahubungandariSistemInformasi
Pertanahan ini dengan Sistem Informasi Geografis.
KOORDINASI STRUKTUR
Halyanglebihpentingadalahmengasaskankenyataan
bahwaadanyakebutuhanterhadappengambilandata Seperti telah dijelaskan sebelumnya,
sistematik,updating,pemrosesan,dandistribusidari perhatian terhadap sistem yang berbasis komputer
dataspasialtereferensiyangmendukungpengambilan mendapattanggapanyangsangatbaik,danbegitupula
keputusan yang sah terhadap perencanaan dengan berbagai veriasi dari sistem tersebut. Hal
pembangunan dan untuk mengevaluasi konsekuensi tersebut dapat diartikan bahwadalam waktu dekat
tindakanalternatifyangdijalankan. ini akan terdapat banyak sekali sistem yang akan
dibuat baik oleh pihak swasta, daerah maupun
Informasi yang terkait dengan lahan menjadi
pemerintah.Tanpaadanyakoordinasi,sistemtersebut
sangat penting dalam pengembangan lahan tersebut
hanya akan cocok dan saling berhubungan dalam
secara rapi, adil dan penggunaan yang tepat. Pada
tingkatyangterbatas.Sehinggasistemtersebuthanya
masa lampau, informasi yang terkait dengan lahan
dapatmelayanikeperluaninternaldarimasing-masing
dikumpulkan, disimpan, diperbaharui, dan di
penyedia informasi, yang nantinya tidak akan
distribusisecaramanualpadabuku,petadansurat-

2 Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

memungkinkan dalam penggabungan informasi secara otomatis namun dibutuhkan kinerja yang
kedalam satu sistem yang dipakai secara umum. berkesinambungan. Upaya ini tidak hanya terbatas
Terutama nantinya akan sangat menyulitkan dalam padakerangka kerjamaupunsisiteknik darisistem
memperbaiki informasi. Kondisi tersebut dijelaskan tersebut. Pemerintah juga harus menentukan
olehMorgan(1985),sebagaiberikut: fungsinya, sehingga didapat kondisi dimana setiap
Kesulitan yang semakin meningkat dari departemen bertanggung jawab terhadap informasi
perencanaan dan pengelolaan sumber tanah, telah yangdimiliki,sertabagaimanapertukaraninformasi
menimbulkanpersepsibahwapendekatanyangtelah antar departemen dapat diatur, dan bagaimana
dilakukan untuk ukuran, penyimpanan, maupun meghasilkan informasi yang sangat baik untuk
penyebarandaridatatanahsangattidakmencukupi. keperluan perencanaan dan penataan. Dukungan
Strategitradisionaltelahmendukukungpertumbuhan pemerintahakansangatdibutuhkanuntukmencapai
secarabebasdaripihakswasta,daerahdankebijakan standardisasidarisuatuproduksi.
pemerintah, dalam mengatur, mengumpulkan, Aspek integrasi harus dipelajari secara
maupunmenyimpandataperkembanganterakhir.Dan mendalam. Banyaknya data tanah dan kebutuhan
hal tersebut sudah jelas akan membuat pendekatan untuk berbagai informasi sehingga tidak
tersebut menjadi kabur. Hasilnya akan menjadi memungkinkanjikahanyaditanggulangiolehsedikit
berlebih,tidakfleksibel,dantidakproduktif. basis data. Sehingga untuk lebih jauhnya sistem
Keadaandiatasakansangatmerugikankarena tersebut harus dibangun dalam tahapan dan cukup
akan membuat informasi yang diproduksi akan fleksibel untuk menerima berbagai jenis data
menjadi sangat spesfik untuk sektor yang terbatas, tambahanyangbaru.Sistemtersebutdikembangkan
dan hanya segelintir pengguna saja yang dapat secara berkala untuk mendapatkan hasil yang
mengkoordinasisertamenggabungkaninformasidari diinginkan.
berbagaisumber yangada. Resiko penyalinanakan Langkah mendasar yang dilakukan untuk
semakin besar, dan untuk menghindari hal tersebut mengatur data manajemen adalah dengan
untuk membangun sebuah kerangka bersama yang menggunakan pendekatan nodal (lihat Sedunary
dapatdenganmudahdiakses.DalamSistemInformasi 1984). Sistem tersebut memiliki karakteristik yang
Pertanahandapatdiartikanmemilikisistemreferensi tediri dari data utamayang merupakan node utama
spasialyagndinyatakandalamkoordinatataudengan didalam jaringan kerja SIP, sehingga menciptakan
yanglainnya.Selainitu jugadapat diartikanbahwa suatu sistem sentral yang memiliki hubungan yang
informasitersebutdapatterintegrasidenganpetaskala sangat erat dengan komponen lainnya. Node utama
besarcontohuntukpersiltanah,skalamenegahatau ini bertindak sebagai penghubung bagi node kedua,
skala kecil untuk administrasi, jenis dan wilayah tergantung dari sistem yang digunakan apakah
regional. Tanpa hal ini penggabungan data dari bertujuanuntukmelayanipermintaanindividumaka
sumberyangberbedaakansemakinmemudahkan. akan ditempatkan pada basis data yang ada
Selainitudiperlukanpulatindakannyatadari disekelilingnya. Sebagai contoh node legal/fiscal
pemerintah untnk mengkoordinasi sistem informasi dapatberhubungandenganbasisdatayangmemiliki
pertanahan. Koordinasi dan integrasi tidak datang informasi mengenai kepemilikan, registrasi nama,

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010 3


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

nilai dan pajak tanah. Fungsi selanjutnya dapat Anggapan sebelumnya yang menyatakan
ditambahkan sesuai dengan kebutuhan.. Sistem ini mengenaisisteminformasi yangberbasis komputer,
sangat fleksibel dan sangat memudahkan untuk akan menjadi masalah khususnya bagi negara
pengembanganlebihlanjut.Dalamkebanyakankasus, berkembang, namun hal tersebut hanya merupakan
pengembangan dan pemeliharaan dari node utama masalah waktu. Karena untuk masa yang panjang
menjadi tanggung jawab pemerintah. Banyak makainformasidasarakanditanganiolehkomputer,
Departemendanperwakilanyangterlibat,yangtetap dan nantinya sangat diperlukan untuk menciptakan
memberikan keuntungan kepada perwakilan yang suatusistemyangterintegrasidankomprehensif.
palingkompetenuntukmengaturkumpulandatadan
dataretrievaldalamareanyamasing-masing.Namun
PARCEL-BASED LIS
koordinasi tetap diperlukan untuk integrasi dan
pengembangandatastruktursecarakeseluruhan Alasan utama yaitu banyak dari kehidupan
manusia, aktivitas manusia dan property manusia
Basis data yang kedua akan ditangani dan
mempunyai rantai yang sangat berarti dengan
dikembangkan oleh pemerintah daerah maupun
sepotong tanahspesifik.. Hal ini sangat benar pada
organisasiswasta. Merekadapat merupakanbagian
kasushakdaritanahkepunyaan,pendudukan,sewa,
dari data utama dalam penambahan data yang
hipotek, dan lain-lain. Semuanya adalah pusat
dikumpulkan oleh organisasi yang sesuai dengan
terhadap semua kehidupan ekonomi, begitu juga
kebutuhannya masing-masing.
didalam negara berkembang. Tanah adalah sumber
Bagian ini dapat didesain untuk keperluan
yang paling penting untuk aktivitas
yag semakin spesifik namun tetap mengacu pada
ekonomi.Pertanyaannya adalah siapa yang menyita
kerangkabersama,dantetapmenggunakanidentitas
dan yang mempunyai hak atas tanah tersebut, oleh
yangsamasebagaiblokbangunan.Halinimerupakan
karenaitusangatlahpenting.Terdapathubunganyang
perbedaanutamadiantarapendekatannodaldengan
lain pula, sebagai contoh: Cara yang paling alami
beberapa basis data yang terisolasi. Rencana nodal
menentukan dan mengalokasikan populasi dengan
dapat memungkinkan terjadinya keseimbangan
caramereferensikanletak bertempat tinggaldimana
diantara elemen sentral dan desentral dalam sistem
dapat ditentukan angka persil. Perusahaan dapat
tersebut.Sekaranginisistemyangdigunakanmemiliki
dilokasikan dengan cara yang sama. Pajak lebih
karakteristik yang tersentralisasi dan dipercayakan
tergantungterhadappropertytanahdanpendaftaran
secaraluaskepadajaringanutamakomputerseperti
pajak.Olehkarenaituseringkalitergantungterhadap
sistemyangcukupefisiennamuntidakuserfriendly,
unit tanah. Persamaannya adalah kebenaran dari
seingga akan sulit untuk diaplikasikan kepada para
perbedaansepertibangunandanlain-lain.Olehkarena
pengguna.Pengembanganyangbarumemungkinkan
ituseringbiasanyadiikatbersama-samadataterhadap
untuk dilakukan penggabungan basis utama sentral
tanah, bangunan, masyarakat, perusahaan, pajak,
dengan basis kedua bersumber kepada keinginan
perusahaanbangunandanlain-laindalamsystemyang
pengguna individu, yang juga menghasilkan
terintegrasi. Sebuah system harus mempunyai satu
kesempatanyangberlimpahuntukinterkomunikasi.
atau lebih kunci identifikasi yang dapat melacak

4 Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

semuadatakebasisyangbiasa.Salahsatukuncinya SISTEM INFORMASI SPASIAL DI INDONESIA


adalahangkadanpenentuansebidangtanah. SAAT INI

Tambahan informasi lebih jauh biasanya Pengelolaan Pembangunan Sistem Informasi


terkandungdalamrekamanpersildapattumbuhbesar Pertanahanmerupakanmasalahyangsangatpenting
cakupannyamaupunkegunaannya.Angka-angkadari bagiIndonesia.Sejakdimulainyapembangunanpada
persiltidakmenunjukkanlokasidaripropertysecara PelitaIpadatahun1969pertumbuhanekonomitelah
langsung.HalinimerupakanidedariGeocodes.Hal meningkatdenganpesatrata-rata7s.d8%pertahun
ini biasanya mengkoordinasi titik batas atau titik dan pembangunan telah berhasil meningkatkan
tertentusepertititiktengahatauprinsipbangunanbila kesejahteraanrakyat. Dengan pertumbuhan
ada.DalamGeocodesberhubunganlangsungantara ekonomi yang pesat tersebut jelas telah terjadi
informasidanlokasigeografik.Dengancarainisemua perubahanpenggunaanlahansecaracepat.Dibawah
informasimasukdalamdatadenganpertanyaandapat tekanan transformasi ekonomi tersebut masalah
secara system automatik masuk ke dalam pertanahan semakin banyak timbul dan pemerintah
peta.Informasi tak lagi terikat ke area administrasi, terus berupaya untuk mengatasi masalah-masalah
tetapidapattermasukdalamyangterpilihdenganarea tersebut melalui perbaikan dan peningkatan
yang tertentu. Parcel-based system informasi kemampuan dalam perencanaan dan manajemen
mempunyaifleksibilitas yangbagus. pertanahan.Untukkeperluanperencanaansepertiitu,
sistem informasi pertanahan adalah sangat penting
artinyauntukmenunjangperencanaanpembangunan
SISTEM INFORMASI SPASIAL DI NEGARA
danpelaksanaannya.
LAIN
Oleh karena itu diperlukan adanya
Dariliteraturdiperolehinformasi,dibeberapa
kebijaksanaanpemerintahdalammasalahpenanganan
negaralainSIPditanganiolehsuatuinstitusisecara
sistem informasi spasial, seperti koordinasi antar
terintegrasi. Kadaster Multiguna di negara-negara
instansipemerintah,tanggung,tanggungjawabdalam
eropa digunakan untuk berbagai keperluan
mengumpulkan data untuk memudahkan arus
diantaranya, pajak, pendaftaran tanah, perencanaan
informasidanjugakoordinasi.
kotadanlain-lain.DiItaliaSistemInformasiKadaster
ItalidikelolaolehMenteriKeuanganDepartemen DiIndonesiasebagaimanayangadasekarang
Wilayah.AustraliaBarat,PenangananSIPditingkat ini dimana masing-masingDepartemen dan instansi
PusatdanDaerahdipegangolehBadanPerencanaan mengembangkanSistemInformasiPertanahansecara
dibawahKementerianPerencanaan.Tetapiwalaupun tersendiri, dalam masalah perpajakan pihak Ditjen
pusatnyaadadiKantorPerencanaansemuainstansi PajakdalamhalDirektoratPajakBumidanBangunan
dapat mengakses semua informasi yang ada dalam (PBB) dan Bea Perolehan HakAtas Tanah dan
sistemtersebutsecaraleluasa,karenainstansi-instansi Bangunan (BPHTB) mengembangkan Sistem
tersebutsebagaianggotapengelola.Caranyamelalui Informasi Manajemen Obyek Pajak (SISMIOP)
jaringan Komputer. sebagai basis data atribut dan SIG PBB dengan
identifikasiNomorObyekPajak(NOP)sebagaibasis
data spasial. Pengelolaan kepemilikan tanah/ recht

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010 5


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

cadaster di kelola oleh Badan Pertanahan Nasional 2. Pemanfaatan Basis Data PBB untuk Berbagai
(BPN) yang mengembangkan Sistem Informasi Kepentingan (Multipurposes)
PertanahandengancaramemanfaatkandataNomor
Sistem Informasi geografis yang
Identifikasi Bidang (NIB) sebagai identitas dan dikembangkan saat ini ditujukan untuk dapat
menggabungnyadengandataspasial.
mengakomodir data atributik dan data spasial
1. Sistem Informasi Pertanahan Direktorat PBB secara terpadu, sehingga updating pada data
atributik secara otomatis dan real time juga
Untuk meletakkan kebijakan yang,
merubahdataspasialdemikiansebaliknya.Dari
Direktorat Jenderal Pajak telah bertekad untuk
sisi fungsi dan pemanfaatannya SIG
membangun Bank Data Pajak Nasional yang
dikembangkanuntukkepentinganMultipurpose
bertumpu pada Basis Data PBB baik spasial,
yangmemungkinkansinergikegunaanyanglebih
atributik maupun image menuju terbentuknya
banyak,baikuntukmanfaatperpajakanmaupun
smart map, yaitu peta yang dapat
untukdapatdigunakanbagidukungandatauntuk
menggambarkan keseluruhan data terkait dari
institusilain.
kegiatanobjekmaupunsubjekseluruhjenispajak
sehingga dapat digunakan untuk menelusuri Dengan penerapan Sistem Informasi
distribusisebagianpendapatanmasyarakat. Geografis (SIG), Basis Data PBB telah dapat
dikembangkandanmenghasilkanInformasiRinci
DijadikannyaBasisDataPBBsebagaititik
Objek Pajak (bentuk integrasi data spasial,
tumpupengembanganBankDataPajakNasional,
atributikdanimage)dalamberbagaibentuk.
karena:
3. Pemanfaatan Informasi Rinci Objek Pajak
a. Basis Data PBB telah berbasis teknologi
untuk pembentukan Sistem Informasi
informasi dan memiliki informasi yang
Pertanahan Multi Guna (Multipurposes Land
lengkap baik data spasial, atributik
Information System)
maupun image
Berbagai informasi yang tersedia dalam
Dengan penerapan Sistem Informasi
InformasiRinciObjekPajakPerumahandannon
Geografis(SIG),BasisDataPBBtelahdapat
Perumahan dapat dimanfaatkan untuk
dikembangkandanmenghasilkanInformasi
pembentukanSistemInformasiPertanahanMulti
Rinci Objek Pajak (bentuk integrasi data
Guna. Dalam 1 (satu) NOP atas bidang tanah
spasial,atributikdanimage)dalamberbagai
yangsamayangditunjukkansecaraspasial,dapat
bentuk.
memberikan informasi pertanahan (jenis dan
b. Sistem Informasi Geografis (SIG) nomor hakpemilikan tanah), bangunan (nomor
SIGPBBadalahsuatusistemyangdirancang IMB), perpajakan (NPWP),tagihan telpondan
terintegrasi dengan SISMIOP dengan listrik,kendaraandanlain-lain.
menekankan pada analisa secara spasial
(keruangan) yang selama ini tidak dapat
ditanganiolehaplikasiSISMIOP.

6 Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

4. Pemanfaatan Nomor Objek Pajak (NOP) para pelaksana proyeknya. Hal ini dicapai melalui
PBB yang unik dan berkoordinat untuk pembentukan suatu tim komputerisasi di dalam
pembentukan Single Identity Number (SIN) KantorMenteri NegaraAgraria. Timkomputerisasi
KarakteristikNomorObjekPajak(NOP) initelahdibentukdengantugasuntukmengarahkan,
PBB yang unik dan berkoordinat dapat mengevaluasidanmengkoordinasikanpengembanagn
dimanfaatkan sebagai embrio untuk sisitem komputerisasi di seluruh jajaran kerja BPN
pembentukan Single Identity Number sehingga danmelaporkanperkembangansecaraberkala.
sistemkependudukanIndonesiaakanlebihtertib Beberapa program yang berkaitan dengan
danteratur. pengembanganSistemInformasiPertanahanpadasaat
ini:
KomputerisasiKantorPertanahan(LandOffice
SISTEM INFORMASI PERTANAHAN DI BPN
Computerisation/LOC)
WalaupuntelahadaupayapengembanganLIS
SistemInformasiPertanahanPerkotaan(SIPP)
pada Repelita IV yang dimulai tahun 1984, namun
kegiatanuntukmewujudkanLIS barudimulaipada ProyekAdministrasiPertanahan(PAP)
RepelitaV.Padawaktuitutelahdilaksanakanproyek Proyek-proyek lain yang berkaitan secara
pemetaanperkotaanolehDirektoratJenderalAgraria langsung dengan penggunan teknologi
(sebelumdibentuknyaBPN)yangmenghasilkanpeta- penginderaanjauhdanpemetaandigital
peta foto udara sekala besar di seratus buah kota
1. Komputerisasi Kantor Pertanahan / LOC
terpilihdiseluruhwilayahIndonesia.Peta-petasekala
1:1.000 ini telah dipakai sebagai peta dasar untuk PelayananpertanahanolehBPNterutama
mengembangkansuatuSistemInformasiPertanahan dilaksanakan oleh kantor-kantor pertanahan
(UrbanLIS) Kabupaten / kota di seluruh Indonesia. BPN
mulai mempertimbangkan komputerisasi pada
SemenjaksaatituLIStelahdimanfaatkanbagi
kantor-kantorpertanahaniniyangdilaksanakan
berbagai program dan proyek. Program
mulai tahun 1988 melalui beberapa proyek
pengembanganLISinidibiayaidariberbagaisumber,
denganhasilyangbervariasi.
yaitu dana pinjaman dari Bank Dunia, Bank
PembangunanAsia dan pinjaman dari beberapa Titik berat dari upaya-upaya ini adalah
negaraasingdanhibah.Dana-danainisebagaidana untuk menuju pada komputerisasi dari sistem
tambahanpemerintahIndonesiaberupainvestasiyang manual yang ada pada saat ini. Sementara
sangatbesarnilainyadalammenyelenggarakansistem berbagai sistem yang ada terus dipacu untuk
managemeninformasimoderndiBPN. disempurnakan dan dikembangkan menuju
kedalam suatu sistem dan standar yang baku
Denganbegitubanyaknyaproyekyangdibiayai
dalam lingkungan BPN dalam rangka
dari berbagai macam sumber tersebut, diperlukan
meningkatkanManajemenInformasiPertanahan.
adanya koordinasi dan kerjasama semaksimal
mungkinbaikantaraproyek-proyektersebutmaupun

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010 7


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

KomputerisasiKantorPertanahan(LOC) pengembangan basis data kadastral dan


merupakan proyek terbesar yang berkaitan pendaftaransecaraintegraldalamrangkaSistem
denganperkembanganSIPdiIndonesia.Tujuan Informasi Pertanahan. Proyek ini mencakup
utama proyek LOC ini adalah untuk menata konversidatapendaftarantanahdankadastralke
kembalisisteminformasiyangberkaitandengan dalambasisdata,pengadaanperangkatkerasdan
pengukurankadastral,pemetaandanpendaftaran perangkat lunak dan mendidik tenaga
tanahgunameningkatkanpelayananpendaftaran operasioanal dalam menggunakan basis data
tanah serta untuk memperkokoh BPN sebagai tersebut.
suatu instansi pemerintah yang bertanggung
jawab dalam pengembangan suatu sistem
5.3 Sistem Informasi Pertanahan Pemerintah
informasipertanahan. Daerah
Proyek LOC terdiri dari tiga komponen LIS Kota Semarang merupakan proyek
utamayaitu: percontohan pembangunan LIS perkotaan di
Pengembangan sistem ; Komponen ini Indonesia. Proyek percontohan dimulai di
merupakanbagianterbesardariproyekLOC KelurahanLamperLor(70ha)padatahun1986
termasuk pengembangan sistem dan dilanjutkan pada tahun 1987-1989 hingga
komputerisasi pada tingkat Nasional, mencakupkeseluruhankelurahandiKecamatan
Propinsidankabupaten/Kota SemarangTimur(2880ha)atasbantuangrant
PeningkatanInstansi;Kegiataninimeliputi dari pemerintah Perancis. Setelah itu tidak ada
perbaikan / peningkatan kapasitas kantor bantuan dari pihak luar dan tidak ada
padatingkatnasional,propinsi,kabupaten/ perkembangan hingga tahun 1996 saat LIS ini
kota dan peningkatan kemampuan staff dibangun dan kembangkan ulang atas bantuan
melaluiprogramtrainingjangkapanjangdan loan Bank Dunia pada proyek Semarang
jangka pendek. SurakartaUrbanDevelopmentProject.
Kebijaksanaan pembangunan pengelolaan LISKotaSemarangwaktu itu dirancang
pertanahan jangka panjang; Kegiatan ini untukmeningkatkandanmembakukankuantitas
terutamadiarahkanuntukmenunjangkedua dankualitasdatadaninformasipertanahanantara
komponenetersebut diatas. PBB,BPNdanDTK.

2. Sistem Informasi Pertanahan Perkotaan Capaian utama dari proyek percontohan


(Urband land Information System / ULIS) LIS Semarang ini adalah [Bappeda Kota
Surakarta,1996]:
Proyek Sistem Informasi Pertanahan
1. Petapersilbakuskala1:1000yangsudah
Perkotaan/ULISadalahmerupakansalahsatu
mencakup sebagian besar wilayah kota
program komputerisasi dari proyek
Semarang,
pembangunanperkotaanbagikota-kotasekunder.
Proyek ini dibiayai oleh Bank Pembangunan 2. TerjalinnyakerjasamaantaraPBB,BPNdan
Asia. Ruang lingkupnya mencakup DTKdalampengembanganLIS,

8 Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

3. LembagapengembanganLISSemarangdan 4. Belum adanya koordinasi yang baik antar


tatalaksana kerja antar lembaga yang Departemen dan instansi pengelola Sistem
ditetapkandenganSKWalikota. Informasi Pertanahan, format data yang
digunakan belum seragam, belum ada
standardisasipetadasaryangdigunakansehingga
HAMBATAN-HAMBATAN PELAKSANAAN
menyulitkan untuk saling berbagi data, tukar
SISTEM INFORMASI PERTANAHAN
menukardata.
Dari beberapa uraian diatas, berdasarkan
5. BelumadanyaPengelolaSIPditingkatPusatdan
kenyataan yang ada belum ada upaya untuk daerah di bawah koordinator satu departemen,
membangunsuatusisteminformasipertanahanyang halinimenyebabkanbesarnyaalokasibiayayang
terpadu, masing-masing Departemen dan instansi
diperlukan oleh masing-masing instansi.
mengembangkansisteminformasipertanahansendiri-
Inefisiensipengumpulandataakanterjadi,karena
sendiri. Hal ini akan meninmbulkan hambatan- setiapinstansipengelolaSIPmengumpulkandata
hambatan dalam membangun sistem informasi yangsalingduplikasi.
pertanahan yang efektif, efisisen dan kompatibel.
6. Perbedaan Hardware dan software yang di
Hambatan-hambatantersebutadalahsebagaiberikut:
gunakan oleh masing-masing Departemen dan
1. SumberDayaManusiayangkapablemengelola instansi berbeda-beda.
Sistem Informasi Pertanahan belum tersedia
7. SasaranrencanapengembanganSIPmelesetjauh.
secara mencukupi. Tenaga pelaksana yang
Karena kebutuhan data dasar tidak terpenuhi,
seharusnya melakukan tugas ini bahkan sudah
lembaga-lembagapesertaSIPcenderungbekerja
beralihtugas,meskibilakaladiperlukanmasih
dengan cara pengelolaan dan sistem informasi
bisamemberikanlayanan.
masing-masing. Sering ditemui permasalahan
2. Adanya perbedaan dalam sistem Proyeksi,
pertanahan yang seharusnya tidak perlu terjadi
Dimana Badan Pertanahan Nasional bilaSIPsudahoperasional.Sementaraitu,tetap
menggunakansistemproyeksiTM3,sementara diperlukan ongkos operasi pengelolaan dan
Kantor Pelayanan Pajak bumi dan Bangunan
sisteminformasipertanahanuntukperencanaan,
menggunakan sistem proyeksi UTM. Masing-
perancangan dan pengambilan keputusan yang
masingsistemproyeksimempunyaikarakteristik samamahalataulebihmahal,cenderunglambat
yangberbeda,sehinggaakanmempersulitproses dantidaktransparan.
pertukarandata.
3. Adanya beberapa instansi yang melakukan
pengukuran terhadap bidang-bidang tanah, hal
ini menyebabkan terhadap bidang tanah yang
samahasilukurannyaakanberbeda-beda,yang
pada akhirnya SIP yang dihasilkan belum
terjaminakurasidanpresisinya.

Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010 9


ISSN 0215-9511
Sistem Informasi Pertanahan Sebagai Alat Untuk ...........

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Informasi memegang peranan yang penting
AUSTRALIAN SURVEY OFFICE, l985.
sebagai masukan dalam proses pengambilan LANDSEARCH - Directory of Commonwealth
keputusan yang rasional. Hal tersebut berlaku pula Land Related Data.. Commonwealth
dalam proses pengambilan keputusan yang Department of Local Government and
menyangkut masalah pertanahan. Sistem Informasi AdministrativeServices,Canberra
Pertanahanbisadijadikansebagaisaranayanghandal
Dale, P., and McLaughlin, J., 1999, Land
untuk pengembangan dan mengatasi berbagai
Administration,Page:9,OxfordUniversityPress.
permasalahan-permasalah pertanahan yang timbul.
Halmendasaryangperludilakukanadalahperlunya Demir,O.,Atasoy,A.,Aydin,C.C.,Biyik,C.,2003,
pemerintah untuk melakukan koordinasi dengan A Case Study For Determining
berbagai instansi yang sekarang ini sudah Mardiyono, Y. dan G. Triwibawa. Basis Data
mengembangkanSIP.Perlunyakeseriusanpemerintah KadastralDigital(DigitalCadastralDataBase).
dalam menangani Sistem Informasi Pertanahan 2002.DalamProsiding Forum Ilmiah Tahunan
dengan cara membentuk Departemen dan instansi Ikatan Surveyor Indonesia. Ikatan Surveyor
yang bertanggung jawabdalam membangun Sistem Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
InformasiPertanahan.Diperlukanstandarisasidalam Jogjakarta.
hal skala, sistem proyeksi peta, definisi klasifikasi, Republik Indonesia, 1996, Badan Pertanahan
penggunaan peta dasar. Sehingga memungkinkan Nasional, Himpunan Pidato Menteri Negara
penggabungan Sistem Informasi Pertanahan yang Agraria / Kepala Badan Pertanahan Nasional
integralyangdapatdigunakansecaraumum.Sistem
RepublikIndonesia,1997,Peraturan Pemerintah No.
Informasi pertanahan yang dimaksud yang
24 Tahun 1997 dan PMNA/Kepala BPN Nomor
mempunyai kerangka bersama yang dapat diakses
3 Tahun 1997
dengan mudah. Manajemen Sistem Informasi
Pertanahan dengan menggunakan pendekatan nodal Sistemi TemelAltliginin Olusturulmasi (Trabzon
memilikikarakteristikyangterdiridaridatautamadi Ornegi),KTU Fen Bilimleri Enstitusu,Doktora
dalam jaringan SIP, sehingga menciptakan suatu Tezi,Trabzon.
sistemsentralyangmemilikihubunganyangsangat Sitanggang, Anggiat, (2001), Pajak Bumi dan
eratdengankomponenlainnya.Nodeutamainiakan Bangunan (PBB) sebaiknya Pajak daerah atau
bertindak sebagai penghubung bagi node kedua. Pajak Pusat,PolicyPaperSeries,BadanAnalisa
Sehingga dengan dikembangkannya sistem terpadu Fiskal,Depkeu.RI
iniakanmembantupihak-pihakyangberkepentingan Subaryono,1999,Pengantar Manajemen Informasi
untukmendapatkandataindukyangsamayangbisa Pertanahan, Jurusan Teknik Geodesi. Fakultas
dikembangkanuntukmelayanikeperluaninternaldari TeknikUniversitasGajahMada,Yogyakarta
masing-masing penyedia informasi.
Walijatun,D.2002.Pendaftaran Tanah.BahanAjar
danBahanDiskusiSeriAdministrasiPertanahan.
LP-SDMWidyatatama.Jogjakarta,Indonesia.

10 Magistra No. 72 Th. XXII Juni 2010


ISSN 0215-9511

Anda mungkin juga menyukai