Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
PENGENDALIAN MUTU
Dosen Pengampuh: Dr. Eka Daryanto, MT
Disusun Oleh:
KELOMPOK 11
Hotbin Asido Sitorus ( 5143321009 )
Selamat S.V Sinaga ( 5143321022 )
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,
karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan sehingga kami dapat selesai dalam
penyusunan makalah dengan judul ISO 14000. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pengendalian
Mutu.
Ucapan terimakasih kami kepada Bapak Dr. Eka Daryanto, MT selaku
dosen mata kuliah Pengendalian Mutu yang telah memberikan kami kesempatan
dalam menyusun makalah ini. Serta semua pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah yang kami susun ini
terdapat banyak kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran demi
perbaikan dan kesempurnaan makalah ini kedepannya.
Kelompok 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya, maka
tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu:
1.3.1 Mengetahui seberapa penting kedudukan dan manfaat ISO 14000
dalam industri
BAB II
PEMBAHASAN
Untuk mencapai tujuan tersebut dibentuk SAGE (Startegic Advisory Group on the
Environment). Kemudian TC 207 (Komisi Teknis) pada tahun 1993 dibentuk oleh
Organisasi Internasional untuk Standarisasi (ISO). Komisi ini terdiri dari berbagai
negara dan bertugas merumuskan konsep standar internasional di bidang
lingkungan. Adapun pembagian tugasnya adalah sbb. :
- Sub komisi yang menangani Environmental Management System (Sistem
pengelolaan Lingkungan dan sumberdaya alam),
- Sub komisi yang menangani Environmental Auditing (Odit Lingkungan),
- Sub komisi yang menangani Environmental Labelling (Label
Lingkungan),
- Sub komisi yang menangani Environmental Performance Evaluating
(Evaluasi Kinerja Lingkungan),
- Sub komisi yang menangani Life Cycle Analysis (Analisis Daur Hidup),
- Sub komisi yang menangani Environemental aspect in Product Standard
(Aspek Lingkungan dalam Bakumutu Produk),
- dan Sub komisi yang bertugas menyusun Term and Definitions (Istilah dan
Definisi)
ISO seri 14000 terdiri dari beberapa seri yaitu :
1. ISO seri 14001-14009 tentang Environmental Manajemen Sistem (EMS) atau
Sistem Manajemen Lingkungan.
Dari seluruh seri ISO 14000, ISO 14001 tentang sistem manajemen lingkungan
adalah seri yang paling banyak dikenal karena sertifikasi ISO 14000 sebenarnya
adalah sertifikasi untuk ISO 14001 ini. Ada 3 komponen besar dalam ISO 14001
yaitu program lingkungan tertulis; pendidikan dan pelatihan; dan pengetahuan
mengenai peraturan perundang-undangan lokal dan nasional.
Hal-hal yang tercakup dalam ISO 14000 dapat dibagi dalam dua bidang yang
terpisah. Pertama berkaitan dengan Pengelolaan / Manajemen Organisasi dan
istem evaluasinya, yang kedua adalah berkaitan dengan Alat / Perangkat
Lingkungan dalam mengevaluasi Produknya.
Bagan ini merupakan Standar Generik dari ISO 14000 yang tertera dalam gambar
gambar
berikut ini
2.2 Kedudukan/Manfaat ISO 14000 dalam Industri
Dalam satu dasawarsa terakhir ini kebutuhan akan suatu sistem
standardisasi semakin dirasakan urgensinya. Hal ini mendorong organisasi
internasional di bidang standardisasi yaitu ISO (International Organization for
Standardization) itu sendiri mendirikan SAGE (Strategic Advisory Group on
Environment) yang bertugas meneliti kemungkinan untuk mengembangkan sistem
standar di bidang lingkungan.
Perusahaan yang memahami hal ini, secara bertahap mempunyai paling
tidak dua alasan utama yaitu untuk menghemat dan memperluas pasar atau
mengakses pasar baru. Alasan-alasan lainnya yaitu mengurangi gangguan sosial
yang berasal dari keberadaan industri itu sendiri misalnya, mengurasi kebisingan,
polusi air, polusi udara, kemacetan, dan social responsibilty.
Yang dimaksud dengan social responsibility yaitu perusahaan sebaiknya
mengembalikan profit kepada masyarakat (pajak) dan kontribusi kepada
masyarakat melalui acara-acara budaya, ilmu pengetahun, seni dan atletik. Sistem
Manajemen Lingkungan ISO 14000 merupakan pendekatan yang sistematik untuk
mengidentifikasi aspek dan dampak lingkungan serta untuk perumusan objektif
dan target. Untuk merespon hal tersebut, biasanya yang mengarah pada efisiensi
proses, dan hal ini pula yang dirasakan manfaatnya oleh perusahaan dimana
dengan menerapkan ISO 14000 terjadi peningkatan pada proses efisiensi (17%).
Sistem Manajemen Lingkungan juga dimaksudkan untuk membantu
perusahaan dalam memenuhi persyaratan dan mengikuti peraturan dan
perundangan mengenai lingkungan, dalam hal ini perusahaan mengalami
peningkatan yang cukup pada tingkat pemenuhan peraturan (7%). Manfaat lain
dari penerapan ISO 14000 yaitu peningkatan pada kinerja manajemen/moral kerja
(17%), meningkatkan kepuasan konsumen (12%), dan meningkatkan penjualan
(7%).
Kedudukan ISO 14000 tidak menggantikan peraturan perundang-undangan
pengelolaan lingkungan. Walaupun bersifat sukarela, penerapan ISO 14000
diharapkan
dapat melengkapi pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan
pengelolaan
lingkungan oleh organisasi pelaksana kegiatan/usaha. KLH senantiasa membuka
dialog dengan berbagai pihak berkepentingan, khususnya para praktisi yang
terlibat
langsung dalam penerapan standar ISO 14000, untuk meningkatkan sinergi dari
penerapan standar ISO 14000 dan pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-
undangan
pengelolaan lingkungan.
Indonesia adalah salah satu negara yang menerapkan standar ISO 14000 dalam
pengelolaan lingkungan di dunia industri. Seperti yang disebutkan di atas bahwa
negara Indonesia telah menerapkan standar ISO dari tahun 1993. Hal ini terus
dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Standardisasi
Nasional (BSN) dan Kelompok Kerja Nasional ISO 14000. Berbagai program
seminar dan penelitian mengenai ISO 14000 terus dikembangkan di Indonesia.
Pada tahun 1996-1998, serangkaian seminar, lokakarya, penelitian dan proyek
percontohan Sistem Manajemen Lingkungan telah diprakarsai oleh Kementerian
Lingkungan Hidup, bekerjasama dengan BSN dan berbagai pihak. Rangkaian
kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menjadi investasi awal bagi penerapan ISO
14001 di Indonesia dalam menumbuhkan sisi demand maupun supply menuju
mekanisme pasar yang wajar.
3.1 Kesimpulan
Berdasarakan uraian pembahasan tentang ISO 14000 diatas, dapat
disimpulkan bahwa:
a) Secara sederhana bisa dijelaskan ISO 14000 adalah Sistem
Manajemen Lingkungan dimana suatu organisasi menerapkan sistem
manajemen untuk mengelola permasalahan yang berkaitan dengan
lingkungan (pencemaran, penggunaan sumber daya/energi, pelestarian
lingkungan, dll).
b) Dalam satu dasawarsa terakhir ini kebutuhan akan suatu sistem
standardisasi semakin dirasakan urgensinya. Hal ini mendorong
organisasi internasional di bidang standardisasi yaitu ISO
(International Organization for Standardization) mengembangkan
sistem standar di bidang lingkungan untuk mengurangi gangguan
sosial yang berasal dari keberadaan industri itu sendiri misalnya,
mengurasi kebisingan, polusi air, polusi udara, kemacetan, dan social
responsibilty.
c) Untuk mendapatkan sertifikasi ISO 14000 harus memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.
d) Contoh salah satu perusahaan yang telah memperoleh sertifikasi ISO
14000 yaitu PT Buana Wiralestari Mas IVOMAS TUNGGAL (PKS
Kijang)
DAFTAR PUSTAKA
www.google.co.id/search/iso.14000/
www.google.co.id/search/kedudukan.iso.14000.dalam.industri/
www.google.co.id/search/persyaratan.untuk.mendapatkan.sertifikasi.iso.14000/
www.google.co.id/search/contoh.perusahaan.yang.telah.mendapat.sertifikasi.iso.1
4000/
www.menlh.go.id