Anda di halaman 1dari 22

Peningkatan Peran Keuangan Syariah

dalam Pembangunan Nasional

Seminar Nasional Kementerian Keuangan IAEI


Integrasi Keuangan Syariah Menuju Stabilitas Keuangan dan
Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

Jakarta, 14 April 2015

1
Outline

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Peningkatan Peran Sektor Keuangan Syariah dalam Pembangunan Nasional

Kebijakan Pengembangan Jasa Keuangan Syariah

Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Pembangunan Infrastruktur:
Faktor Utama Pembangunan Ekonomi

Sumber: Bappenas
Kebutuhan Pembiayaan Infrastruktur
7,7 Target pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dalam RPJMN
7,2
2015 2019 melalui investasi
6,7 dan pembangunan
6,2
infrastruktur
Membutuhkan sumber
5,7
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 pembiayaan yang tinggi
LOW (ABAU) BASELINE (PARTIAL REFORM) HIGH (COMPREHENSIVE REFORM)

APBN + APBD
+ Pinjaman sekitar Rp. 1.962 T
30%
Sasaran
Investasi
Infrastruktur sekitar Rp. 1.962 T Creative
Selisih
BUMN 30% Financing
Pendanaan
6,541 Triliun sekitar Rp. 1.308 T Scheme
(Financing Gap)
(Skenario Tinggi) Off Balance
Sheet 20%
70% sekitar Rp. 1.308 T
Sumber: Bappenas
KPS 20%
Peningkatan Peran Sektor Keuangan Syariah dalam Pembangunan Nasional
Peran Keuangan Syariah dalam Pembangunan

Kaitan langsung ke perekonomian riil dan transaksi fisik

Keuangan Penggunaan keuangan syariah untuk memfasilitasi arus masuk


syariah investasi internasional
mendukung
pembangunan Mampu mencegah produk dan kegiatan yang terlarang dan
merusak
ekonomi

Mendorong keadilan ekonomi dan sosial


Peran Keuangan Syariah dalam Pembangunan

Pembiayaan Pembiayaan infrastruktur


Pembangunan Pembiayaan investasi
nasional Pembiayaan perdagangan

Pengembangan Islamic microfinance


UMKM

Penanggulangan Qord hasan


kemiskinan
Potensi Keuangan Syariah
Perbankan Syariah Pertumbuhan Aset: 32.74%
Market Share: 4.69%

Lembaga Keuangan Mikro Syariah Jumlah BMT: 4500 5000 Institusi

Pasar Uang Syariah Pertumbuhan Pasar Uang: 12,8%

ZISWAF Pertumbuhan Zakat: 27,22% Wakaf Tanah: 116 juta m2


Potensi Zakat: 11,5T 19,3T Wakaf Tunai 2013: 459,6 Juta

Pertumbuhan NAV Reksadana:


Pertumbuhan Sukuk: 13,6%
Pasar Modal Syariah 19,41%
Market Share: 9,4%
Market Share: 95,10%

Pertumbuhan Premi: 31%


Takaful Market Share: 5,62%

Multifinance Syariah Pertumbuhan Aset: 149%


Sumber: OJK
Kebijakan Pengembangan Jasa Keuangan Syariah
Peraturan Perundang-undangan untuk Memajukan
Sektor Keuangan Syariah (1)

UU No.
8/1995
tentang
Pasar
UU No. Modal UU No.
40/2014 10/1998
tentang tentang
Perasuransian Perbankan

Peraturan
UU No. Perundang- UU No.
36/2008 23/1999
tentang Pajak
undangan tentang Bank
Penghasilan Indonesia

UU No. UU No.
19/2008 21/2008
tentang Surat tentang
Berharga Perbankan
Syariah Negara Syariah
Peraturan Perundang-undangan untuk Memajukan
Sektor Keuangan Syariah (2)

PMK PMK
No.136/PMK.03/2011 No.137/PMK.03/2011
tentang Pengenaan tentang Pengenaan
PPh untuk Kegiatan PPh untuk Kegiatan
Usaha Perbankan Usaha Pembiayaan
Syariah Syariah

PP No. 56 Tahun 2011


PP No. 25/2009
tentang Pembiayaan
tentang Pajak
Proyek melalui
Penghasilan Kegiatan
Usaha Berbasis Peraturan Penerbitan Surat
Pemerintah Berharga Syariah
Syariah
Negara
& Peraturan
Menteri
Keuangan
Peluang

Inflasi yang relatif rendah dan


Pertumbuhan ekonomi
pendapatan per kapita
Indonesia yang diproyeksikan
masyarakat yang terus
akan terus naik
meningkat

Potensi dana ziswaf yang cukup Potensi dana haji yang sangat
besar besar
Tantangan
Inovasi produk yang didukung oleh pengetahuan dan wawasan mengenai
keuangan syariah

Regulasi yang kondusif dengan pasar untuk mendukung adanya inovasi


produk

Sumberdaya manusia yang berkompetensi dengan jumlah yang cukup


banyak

Penyediaan kualitas pelayanan yang baik

Pelayanan kepada sektor UMKM dan usaha produktif

Peningkatan pemahaman masyarakat tentang produk lembaga keuangan


syariah
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

15
Outstanding Sukuk Negara (Rp 243.40 Triliun)
Sukuk Negara, Outstanding by Series
11.61%
SPN-S, SDHI,
Rp3,5T Rp33,20T
(1.44%) (13.64%)

SNI, IFR,
Rp64,89T Rp16,59T
(26.65%) (6.81% )
SUN, 88.39%

PBS,
Rp55,38T
(22.75%)

Per 9 April 2015, outstanding Sukuk


SR,
Negara sebesar 11.59% dari total Rp69,87T
outstanding Surat Berharga Negara. (28.71%)

1 USD = Rp 12,973 Outstanding by Currency Outstanding by Tradability


Sukuk Negara Matured USD,
Rp64,89T(
IFR IDR 550,000,000,000 26.65%)
Tradable,
SDHI IDR 21,469,000,000,000 RP210,20T
(86.36%)
SNI IDR 7,533,500,000,000
Non-
SPN-S IDR 27,993,000,000,000 tradable,
Rp33,20T
(13.64%)
SR IDR 20,931,560,000,000
IDR,
Grand Total IDR 78,477,060,000,000 Rp178,53T
(73.35%)

Total of Sukuk Negara yang sudah jatuh tempo Rp78.48 triliun. Sumber: DJPPR, Kemenkeu
Project Based Sukuk (PBS)

SBSN seri PBS adalah Surat Berharga Syariah Negara (Sukuk)


yang diterbitkan oleh Republik Indonesia untuk membiayai
proyek proyek pemerintah, khususnya infrastruktur publik
dan proyek strategis lainnya.

Proyek tidak ditujukan untuk menghasilkan


pendapatan, maka pembayaran pokok dan imbalan tidak
berelasi terhadap proyek, dan dialokasikan tiap tahun pada
APBN.

Rel kereta api Jembatan Jalan 17


Beberapa Proyek Penting yang Dibiayai PBS

2013 2014 2015

Rel Jalur Ganda Cirebon Rel Jalur Ganda Cirebon Kantor Kementerian
Kroya dibawah Kroya dibawah Agama di beberapa
Kementerian Perhubungan Kementerian provinsi di bawah
Perhubungan (lanjutan) Kementerian Agama
Rel Jalur Ganda Infrastruktur pendidikan
Manggarai Jatinegara tinggi di bawah
dibawah Kementerian Kementerian Agama
Perhubungan Jalan dan jembatan di
Asrama Haji di beberapa beberapa provinsi di
propinsi dibawah bawah Kementerian
Kementerian Agama Pekerjaan Umum
Rel kereta api di
Jabodetabek, Jawa
Tengah, dan Sumatera di
bawah Kementerian
Sumber: DJPPR, Kemenkeu
Perhubungan 18
Posisi Kepemilikan SBSN
Penurunan persentase kepemilikan SBSN Asing sebesar 0,27%,
sedangkan kepemilikan SBSN Bank Konvensional meningkat sebesar 0,16%

Dec-12 Dec-13 Dec-14 Mar-15 6-Apr-15


INSTITUSI
Miliar % Miliar % Miliar % Miliar % Miliar %

TRADABLE 63.035 63,79 87.174 73,44 110.704 76,93 145.229 81,39 145.229 81,39
Total Bank 25.254 25,56 37.855 31,89 49.636 34,49 56.192 31,49 56.471 31,65
Bank Konvensional 20.419 20,66 30.673 25,84 40.928 28,44 47.753 26,76 48.033 26,92
Bank Syariah 4.835 4,89 7.182 6,05 8.708 6,05 8.439 4,73 8.439 4,73
Bank Indonesia - - 230 0,19 175 0,12 376 0,21 376 0,21
Asuransi 12.281 12,43 18.427 15,52 23.640 16,43 26.148 14,66 26.148 14,66
Dana Pensiun 4.845 4,90 4.572 3,85 4.606 3,20 5.054 2,83 5.056 2,83
Perorangan 9.055 9,16 8.828 7,44 10.747 7,47 31.926 17,89 31.907 17,88
Reksadana 3.189 3,23 2.428 2,05 4.026 2,80 4.363 2,45 4.383 2,46
Asing 5.213 5,27 11.120 9,37 10.642 7,40 13.115 7,35 12.641 7,08
Lain-lain 3.199 3,24 3.712 3,13 7.232 5,03 8.054 4,51 8.245 4,62

NONTRADABLE 35.783 36,21 31.533 26,56 33.197 23,07 33.197 18,61 33.197 18,61
Kementerian Agama 35.783 36,21 31.533 26,56 33.197 23,07 33.197 18,61 33.197 18,61
TOTAL 98.818 100,00 118.707 100,00 143.901 100,00 178.426 100,00 178.426 100,00
Catatan :
* Nominal dalam miliar rupiah
* Tidak termasuk kepemilikan SUN
* Lain-lain terdiri dari Perusahaan, Lembaga Pembiayaan, Sekuritas, Yayasan, Lain-lain Sumber: DJPPR, Kemenkeu
19
Total Penerbitan Sukuk Negara
Apr 9, 2015 45.37

2014 75.54

2013 53.18 Penerbitan Perdana Sukuk Negara:


2012 57.09 2008 (IFR0001 & IFR0002)
Total Penerbitan Sukuk Negara
2011 33.31
sejak tahun 2008: Rp 312.69
2010 26.97 triliun
2009 16.55 Denominasi: Rupiah and US Dollar
2008 4.70 IDR Trillion Metode Penerbitan:
lelang, bookbuilding, dan private
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00
placement
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Apr 9, 2015
IFR 4.70 1.28 6.15 4.61 0.40 - - -
SR - 5.56 8.03 7.34 13.61 14.97 19.32 21.97
SNI - 7.03 - 9.04 9.64 17.24 17.75 -
SDHI - 2.69 12.78 11.00 15.34 - 12.86 -
SPN-S - - - 1.32 1.38 11.65 16.17 3.50
PBS - - - - 16.71 9.32 9.45 19.90
Total 4.70 16.55 26.97 33.31 57.09 53.18 75.54 45.37

Sumber: DJPPR, Kemenkeu


Rekomendasi

Meningkatkan dukungan untuk pengembangan dan pertumbuhan


industri

Melakukan sosialisasi tingkat nasional untuk meningkatkan kesadaran


dan pengetahuan publik dan sektor usaha tentang keuangan Syariah

Mendorong instansi Pemerintah dan BUMN untuk menyimpan


sebagian dananya di institusi keuangan Syariah

Memberikan pilihan kepada pegawai Pemerintah dan BUMN/BUMD


untuk menggunakan produk-produk syariah

Menyusun dan merevisi regulasi terkait sektor keuangan syariah


Kesimpulan
Pemerintah berkomitmen untuk menciptakan equal playing field antara
syariah dan konvensional

Pemerintah telah mengeluarkan peraturan perundang-undangan untuk


mendukung industri keuangan syariah

Instrumen-instrumen obligasi syariah juga telah diterbitkan oleh


pemerintah untuk menambah opsi portofolio investasi industri keuangan
syariah dan masyarakat

Peluang dan tantangan keuangan syariah membutuhkan koordinasi antar


instansi/lembaga

22

Anda mungkin juga menyukai