Penjelasan Jalan 2012 (AMP)
Penjelasan Jalan 2012 (AMP)
2. Lapis Resap Pengikat Dan Lapis Perekat ( Prime Coat / Tack Coat )
a. Bahan baku aspal Pen 60/70 atau Pen 80 / 100 lengkap dengan sertifikat
b. Lapis Resap Pengikat ( Prime Coat )
Aspal Emulsi ( MS, SS ), tidak diencerkan
AC Pen 80 /100 atau Pen 60 /70 diencerkan dengan minyak tanah 80 pph,
ekuvalen MC 30
c. Lapis Perekat ( Tack Coat )
Aspal Emulsi ( RS ) atau diencerkan dengan air perbandingan 1 : 1
AC Pen 60 / 70 atau 80 / 100 diencerkan dengan minyak tanah 25 30
pph
3. Laburan Aspal Satu Lapis ( BURTU ) Dan Laburan Aspal Dua Lapis ( BURDA )
a. Agregat Penutup
Kerikil pecah atau batu pecah keras, awet, bersih, berbentuk
kubikal/Bidang pecah harus merata, min. 2 bidang pecah
Keausan dengan mesin LA maks. 30 %
Kelekatan Min. 95 %
Min. 90 % kerikil pecah ( Tertahan Sa. 4.75 mm ) punya 2 bidang pecah,
AGD / ALD < 2,3
4. ASPAL
a. Aspal semen Pen 80/100 atau Pen 60/70 diencerkan dengan minyak tanah
sesuai
Suhu Udara Perb. Minyak Tanah Suhu Penyemprotan
Pen 80/100 Pen 60/70
20,0 11 13 157
22,5 9 11 162
25 7 9 167
27,5 5 7 172
Untuk kepratisan diambil 60/70 + 10 pph kerosin untuk pen 80/100 + 8 pph
kerosin
Bahan aspal tidak boleh dipanaskan pada suhu penyemprotan lebih dari 10
jam
b. Dalam hal tertentu dapat digunakan bahan anti pengelupas (Anti stripping
agent )
b. Peralatan
Asphalt Mixing Plant ( AMP ) adalah Instalasi Pencampur Aspal
Wheel Loader
Dump Truck
Bak terbuat dari logam yang rapat bersih, disemprot sedikit air
sabun atau larutan kapur
Bak ditutup rata untuk menjamin suhu campuran
Asphalt Finisher
Penghamparan mekanis bermesin sendiri, mampu menghampar,
membentuk sesuai kelandaian dan penampang melintang
There Wheel Roller ( Tandem )
Pneumatic Tire Roller
Berat statis ketiga alat pemadat tidak kurang dari 6 Ton
c. Toleransi Dimensi
Tebal Lapisan
Penyiapan Pencampuran
Agregat kering / panas dicampur di pencampur dengan proporsi
tiap fraksi yang tepat, waktu pencampuran kira-kira 45 detik
( Back Plant )
Suhu campuran saat keluar dari alat pencampur harus memenuhi
syarat
Pengangkutan dan Penyerahan di lapangan
Campuran masuk kealat penghampar ( Asphalt Finisher ) dalam rentang
Suhu 135 C 150 C
Pemadatan
Suhu campuran / hamparan selalu dipantau
Pemadatan awal dgn Pemadat Roda Baja, suhu 125 145 C
Pemadatan kedua dgn Pemadat Roda Karet, suhu 100 125 C
Pemadatan akhir dgn Pemadat Roda Baja, suhu > 95 C
Pemadatan sejajar sumbu jalan, dari tepi menuju arah sumbu, kecuali
superelevasi, dimulai dari yang rendah kearah tinggi. Lintasan yang berurutan
harus tumpang tindih
Kecepatan Pemadat Roda Baja Maksimum 4 km / jam, Roda Karet
Maksimum 10 Km / Jam
Operasi penggilasan dilaksanakan secara menerus
Roda Baja dibasahi secukupnya dan Roda Karet diminyaki sedikit untuk
mencegah lengket
Alat Berat dan Pemadat tidak diijinkan diatas permukaan yang baru
dikerjakan, sampai permukaan dingin
Tepi Perkerasan dipangkas agar bergaris rapi
8. BASE
Lapisan Base adalah Suatu material yang dipasang tepat dibawah lapis permukaan
9. SUB BASE
Lapisan Sub Base adalah Material yang dipasang dibawah Base di atas Sub Grade
Catatan :
Biasanya diambil yang penetrasi 0,1 inch
Bilamana yang 0,2 inch > Pengujian harus diulang
Bilamana hasil ulang masih sama, diambil yang 0,2 inch
Beban
Piston Penekan
Methode Pelaksanaan
Wheel Loader mengangkut batu/gravel dari tumpukan dan menuangkannya
kealat Pemecah batu
Batu/gravel di pecah dengan alat Pemecah Batu ( Stone Crusher ) sehingga
menghasilkan Agregat Kasar Dan Agregat Halus
Wheel Loader melakukan Pencampuran ( Blending ) Agregat Kasar,
Agregat Halus dan Pasir menjadi AGREGAT KELAS A
Komposisi 1M3 Untuk agregat A
Agregat Kasar = 0,55 M3
Agregat Halus = 0,45 M3 harus ditambah dengan pasir
Disesuaikan dengan JMF ( Job Mix Formula )
Methode Pelaksanaan
Wheel Loader mengangkut batu/gravel dari tumpukan dan menuangkannya ke
alat Pemecah batu
Batu/gravel di pecah dengan alat Pemecah Batu ( Stone Crusher ) sehingga
menghasilkan Agregat Kasar Dan Agregat Halus
Wheel Loader melakukan Pencampuran ( Blending ) Agregat Kasar,
Agregat Halus dan Pasir menjadi AGREGAT KELAS B
Komposisi 1M3 Untuk agregat B
Agregat Kasar = 0,35 M3
Agregat Halus = 0,20 M3
Sirtu = 0,45 M3
Disesuaikan dengan JMF ( Job Mix Formula )
Methode Pelaksanaan
Aspal dan Minyak Flux di campur dan di panaskan sehingga menjadi
Campuran Aspal Cair
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air
Compressor
Campuran Aspal Cair disemprotkan dengan Alphalt Sprayer ke atas
permukaan yang akan dilapis
Angkutan Aspal dan Minyak Flux menggunakan Dump Truck
Methode Pelaksanaan
Wheel Loader memuat Agregat Dan Asphalt ke dalam Cold Bin AMP
Agregat dan Asphalt dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dibuat
langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
Campuran panas ATB dihampar dengan Finisher Dan dipadatkan dengan
Tandem & Pneumatic Tire Roller
Selama Pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu
Methode Pelaksanaan
Aspal dan Minyak Flux di campur dan di panaskan sehingga menjadi
Campuran Aspal Cair
Permukaan yang akan dilapis dibersihkan dari debu dan kotoran dengan Air
Compressor
Campuran Aspal Cair disemprotkan dengan Alphalt Sprayer ke atas
permukaan yang akan dilapis
Angkutan Aspal dan Minyak Flux menggunakan Dump Truck
Methode Pelaksanaan
Wheel Loader memuat Agregat Dan Asphalt ke dalam Cold Bin AMP
Agregat dan Asphalt dicampur dan dipanaskan dengan AMP untuk dibuat
langsung ke dalam Dump Truck dan diangkut ke lokasi pekerjaan
Campuran panas HRS dihampar dengan Finisher Dan dipadatkan dengan
Tandem & Pneumatic Tire Roller
Selama Pemadatan, sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan
level permukaan dengan menggunakan Alat Bantu
Dimana :
Pb = Kadar Aspal
CA = Agregat Kasar
FA = Agregat Halus
K = Konstanta sekitar 0,5 1,0 Untuk AC dan 2,0 3,0 untuk HRS