PEMBAHASAN
tua usia seseorang maka semakin besar kemungkinan terjadi penurunan fungsi paru
(Joko Suyono, 2001: 218). Kebutuhan zat tenaga terus meningkat sampai akhirnya
frekuensi pernapasan dan kapasitas paru. Frekuensi pernapasan pada orang dewasa
antara 16-18 kali permenit, pada anak-anak sekitar 24 kali permenit sedangkan pada
bayi sekitar 30 kali permenit. Walaupun pada orang dewasa pernapasan frekuensi
pernapasan lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak dan bayi, akan tetapi KVP
Menurut Tulus MA (1992:211), masa kerja adalah suatu kurun waktu atau
lamanya tenaga kerja itu bekerja di suatu tempat. Masa kerja dapat mempengaruhi
kinerja baik positif maupun negatif. Berdasarkan hasil penelitian bahwa rata-rata
masa kerja selama 22 tahun. Semakin lama seseorang dalam bekerja maka semakin
banyak dia telah terpapar bahaya yang kerja tersebut (Sumamur, 1996: 70).
Salah satu penyakit paru akibat pemaparan debu yang terus menerus dalam
jangka waktu yang lama adalah penurunan kapasitas paru yang dapat terjadi berupa
42
43
obstruksi, restriksi, kanker serta kelainan paru dengan derajat cacat yang ringan
sampai berat untuk tenaga kerja. Jadi penurunan kapasitas vital paru sangat
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa pada responden dengan kadar debu
yang tinggi sebanyak 13 orang yaitu sebesar 84,6% (11 orang) dengan kapasitas
vital paru tidak normal sedangkan yang normal hanya 15,4% (2 orang). Pada
responden dengan kadar debu yang rendah sebanyak 9 orang, yaitu sebanyak 66,7%
(6 orang) dengan kapasitas vital paru yang normal, sedangkan yang tidak normal
Berdasarkan hasil uji fisher exact table diperoleh nilai p valus sebesar 0,026
(p value < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha di terima, yang menyatakan ada hubungan
antara kadar debu dengan kapasitas vital paru pada pekerja pengamplasan UD. Putra
apabila telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang digunakan sebagai kadar
standar perbandingan. Waktu tenaga kerja yang bekerja di dalam perusahaan atau
industri yang terpapar debu adalah selama 8 jam sehari dan 40 jam seminggu, maka
kriteria atau standar yang dipakai adalah NAB yang ditetapkan menurut Surat Edaran
Menteri Tenaga Kerja No: SE-01/MEN/1997 yaitu untuk debu kayu keras adalah 1
mg/mm3. Menurut WHO 1996, ukuran debu partikel yang membahayakan adalah
rata 8 jam adalah sebesar 0,15 mg/m3 untuk debu total dengan suhu 18-260C.
44
ruangan dan area sekelilingnya yang merupakan bagian atau yang berhubungan
dengan tempat kerja untuk memproduksi barang hasil industri adalah sebesar 10
mg/m3 untuk debu total dengan suhu 18-300C (Depkes RI, 1999: 11.
Masker untuk melindungi debu atau partikel yang lebih besar yang masuk ke
dalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran tertentu(A.M. Sugemg
Budiono,dkk, 2003:334).
Hasil penelitian yang menyatakan bahwa pada responden yang tidak memakai
masker sebagian besar dengan kapasitas vital paru yang tidak normal sebesar 92,9%
dibandingkan responden dengan kapasitas vital paru yang normal sebanyak 7,1%.
Sedangkan pada responden yang memakai masker sebagian besar dengan kapasitas
vital paru yang normal sebanyak 87,5% dibandingkan dengan responden dengan
Berdasarkan hasil uji fisher exact table diperoleh nilai p valus sebesar 0,001
(p value < 0,05), maka H0 ditolak dan Ha di terima, yang menyatakan ada hubungan
antara pemakaian masker dengan kapasitas vital paru pada pekerja pengamplasan
Penggunaan alat pelindung diri (APD) merupakan salah satu upaya untuk
melindungi sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau
45
kecelakaan kerja. Salah satu bentuk APD untuk pengendalian terhadap debu atau
udara yang terkontaminasi ditempat kerja yaitu alat pelindung pernafasan berupa
masker, masker berfungsi untuk melindungi debu atau partikel yang lebih besar yang
masuk ke dalam pernafasan, dapat berupa dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu