Anda di halaman 1dari 85

Sistem Penyimpanan dan

Pengambilan Data Multimedia


Catur Iswahyudi | Teknik Informatika | IST AKPRIND Yogyakarta | Rev. 16.2
Materi

Pengantar
Jenis Data Multimedia
Karakteristik Data Multimedia
Media Penyimpanan Multimedia
Metode penyimpanan data multimedia
Metode pengambilan data multimedia
Basisdata Multimedia
Pengantar

Dalam beberapa tahun terakhir, data multimedia digital disimpan


dalam bentuk image, video dan audio. Banyak penelitian yang
telah dilakukan agar penyimpanan (storage) dan permintaan
(retrieval) informasi multimedia lebih efisien dan efektif.
Tetapi yang menjadi masalah adalah sistem manajemen basisdata
tidak dapat menangani data multimedia secara efektif karena
perbedaan karakteristik antara data alphanumerik dan
multimedia. Diperlukan teknik-teknik permintaan (retrieval) dan
pengindeksan (indexing) data multimedia.
Contoh

Investigasi polisi dalam operasi narkoba skala besar. Investigasi ini menghasilkan
berbagai tipe data.
Data video, diambil dari kamera pemantau yang merekam semua aktifitas pada
beberapa lokasi
Data audio diambil secara legal melalui telepon
Data citra terdiri atas foto-foto yang diambil oleh penyelidik
Data dokumen ditahan polisi pada saat pengeledahan di beberapa tempat
Data relasional yang terstruktur terdiri dari informasi mengenai latar belakang,
catatan kejahatan, dll dari orang yang dicurigai
Data GIS mengenai data geografis yang relevan dengan investigasi narkoba
Query

Query citra (dengan contoh foto tersangka) :


Polisi mempunyai sebuah foto dan dia ingin mengetahui identitas orang yang ada pada gambar
tersebut.
Query: Tampilkan semua citra dimana orang (pada tampilan layar) dalam foto tersebut
berada
Query video (dengan contoh foto/video tersangka) :
Query: Temukan semua segmen video dimana terlihat orang yang dicurigai
Dengan menganalisa jawaban dari query di atas, Polisi berharap menemukan orang
yang dicurigai.
Pencarian menggunakan Google (teks)
Pencarian menggunakan Google (image)
Pencarian menggunakan Google (video)
Metadata
Metadata
Definisi

Multimedia mengacu kepada kumpulan dari beberapa media


yang digunakan secara bersama. Secara sederhana bahwa paling
sedikit terdapat satu jenis media yang bukan data alphanumerik
(sebagai contoh, paling sedikit satu jenis media seperti image,
audio atau video).
Data multimedia mengacu kepada representasi dari beberapa
jenis media yang dapat dibaca oleh komputer.
Informasi multimedia mengacu kepada penyampaian informasi
oleh beberapa jenis media.
Jenis Data Multimedia

Berdasarkan dimensi waktu terdapat 2 jenis media:


Media statik tidak memiliki dimensi waktu, arti dan isinya tidak tergantung pada
waktu representasi. Media statik menyangkut data alphanumerik, grafik, dan
image yang tidak bergerak.
Media dinamis memiliki dimensi waktu, artinya dan kebenarannya tergantung
pada tingkat dimana mereka ditampilkan. Media dinamis menyangkut animasi,
audio, dan video. Media ini memiliki unit interval.
Sebagai contoh, untuk melakukan suatu pergerakan yang halus, video harus
dimainkan ulang setiap 25 fps (atau 30 fps, tergantung pada sistem video yang
digunakan). Karena hal tersebut maka media harus dimainkan ulang secara
berkesinambungan pada laju yang tetap, disebut dengan media berlanjut
(continuous media). Sering disebut dengan media isochronous karena
keterhubungan yang tetap antara tiap unit media dan waktu
Karakteristik Data Multimedia

Voluminous. Data multimedia khususnya audio dan video


merupakan data yang sangat intensif. Sebagai contoh, rangkaian
video 10 menit dengan kwalitas yang baik membutuhkan kira-kira
1.5 GB media penyimpanan tanpa kompresi.
Audio dan video memiliki suatu dimensi sementara (temporal) dan
mereka harus dimainkan pada laju yang tetap untuk mencapai
efek yang diinginkan.
Real-time and Interactive, Membutuhkan low delay dan
Membutuhkan sinkronisasi dan interaktif
Arti dari data multimedia kadang-kadang bersifat fuzzy dan
subjektif. Sebagai contoh, banyak orang mungkin
mengintepretasikan image yang sama dengan cara yang
berbeda.
Data multimedia kaya akan informasi. Banyak parameter yang
diperlukan untuk menyajikan isinya dengan baik.
Pengiriman Data Multimedia

Online delivery adalah multimedia yang menggunakan suatu jaringan


untuk menyampaikan informasi dari satu komputer atau server yang
menjadi pusat penyimpan data ke jaringan lain baik jaringan lokal dalam
suatu organisasi maupun jaringan internet.
Offline delivery adalah multimedia yang disimpan dengan
menggunakan suatu alat penyimpan atau kemasan yang dapat
dipindahkan. Alat penyimpan tersebut harus mampu menyimpan data
yang besar sesuai dengan ciri-ciri data multimedia, misalnya DVD dan
CD-ROM.
Kapasitas Media Penyimpanan

1 Byte = 8 bit
1 Kilo Byte (KB) = 1.024 Byte
1 Mega Byte (MB) = 1.024 Kilo Byte (KB)
1 Giga Byte (GB) = 1.024 Mega Byte (MB)
1 Tera Byte (TB) = 1.024 Giga Byte (GB)
1.000 Terabytes (TB) = 1 Petabytes (PB)
1.000 Petabytes (PB) = 1 Exabytes
1.000 Exabytes = 1 Zettabyte
1.000 Zettabytes = 1 Yottabytes
Media Penyimpanan Multimedia

Punch Card. Sejak tahun 1725 telah dirancang sebuah media untuk menyimpan
data yang diperkenalkan oleh Basile Bouchon menggunakan sebuah kertas
berforasi untuk menyimpan pola yang digunakan pada kain. Namun pertama
kali dipatenkan untuk penyimpanan data sekitar 23 September 1884 oleh
Herman Hollerith sebuah penemuan yang digunakan lebih dari 100 tahun
hingga pertengahan 1970. Jumlah data yang tersimpan dalam media tersebut
sangat kecil, dan fungsi utamanya bukanlah menyimpan data namun
menyimpan pengaturan (setting) untuk mesin yang berbeda.
Punch Tape. Alexander Bain merupakan orang yang pertama kali mengetahui
penggunaan paper tape yang biasanya digunakan untuk mesin faksimili dan mesin
telegram (tahun 1846). Setiap baris tape menampilkan satu karakter. Dapat menyimpan
beberapa data lebih banyak dibandingkan dengan punch card.
Selectron Tube. Pada tahun 1946 RCA mulai mengembangkan Selectron Tube yang
merupakan awal format memori komputer dan Selectron Tube terbesar berukuran 10 inci
yang dapat menyimpan 4096 bits
Magnetic Tape. Pada tahun 1950-an magnetic tape telah digunakan pertama kali oleh
IBM untuk menyimpan data. Sebuah rol magetic tape dapat menyimpan data setara
dengan 10.000 punch card. Magnetic tape sangat populer sebagai cara menyimpan
data komputer hingga pertengahan tahun 1980-an.
Compact Cassette. Compact Cassette diperkenalkan oleh Philips pada tahun 1963.
Komputer, seperti ZX Spectrum, Commodore 64 dan Amstrad CPC menggunakan kaset
untuk menyimpan data. Standar 90 menit Compact Cassette dapat menyimpan sekitar
700kB hingga 1MB dari data tiap sisinya. Jika disetarakan dengan DVD, maka data dalam
Compact Cassette dapat dijalankan selama 281 hari.
Magnetic Drum. Magnetic Drum memiliki panjang 16 inci yang
bekerja 12.500 putaran tiap menit. Media ini digunakan untuk
menunjang komputer IBM 650 sekitar 10.000 karakter dari
Memori Utama.
Floppy Disk. Pada tahun 1969, floppy disk pertama kali
diperkenalkan. Saat itu hanya bisa membaca (read-only), jadi
ketika data tersimpan tidak dapat dimodifikasi maupun dihapus.
Ukurannya 8 inch dan dapat menyimpan data sekitar 80kB.
Empat tahun kemudian, floppy disk yang sama muncul dan
dapat menyimpan data sebanyak 256kB. Selain itu, memiliki
kemampuan dapat ditulis kembali (writeable). Perkembangan
selanjutnya, pada tahun 1990 lahir disk dengan ukuran 3 inci
yang dapat menyimpan data sekitar 250 MB, atau biasa disebut
juga Zip disk.
Worlds first hard drive. Tanggal 13 September 1956,
komputer IBM 305 RAMA dalam kondisi tidak
terselubungi. Komputer ini dapat menyimpan data
sekitar 4.4 MB (setara dengan 5 milyar karakter). Data
tersimpan dalam 50 buah Magnetic Diks yang berukuran
24 inci.
Lebih dari 1000 sistem dibangun dan diproduksi pada
akhir tahun 1961.
Hard drive. Hitachi Deskstar 7K merupakan hard drive pertama kali
yang dapat menyimpan data 500GB setara dengan 120.000
Worlds first hard drive IBM 305 RAMAC.
Laser Disk. Tahun 1958, Laser Disk ditemukan. Tahun 1978, sudah
tersedia di beberapa pasaran. Media ini dapat menyimpan data
dalam bentuk video dan gambar secara signifikan dengan
kualitas tinggi lebih canggih dari teknik pada VHS.
Compact Disk (CD). Compact disk muncul bermula dari penemuan
Laser Disk, namun berukuran lebih kecil. Dikembangkan oleh kerjasama
antara SONY dan Philips pada tahun 1979 dan Compact Disk sangat
berlimpah di pasaran pada tahun 1982. Sekarang tipe CD dapat
menyimpan data sebesar 700MB.
DVD (Digital Versatile Disc atau Digital Video Disc) merupakan dasar dari
CD menggunakan teknologi laser yang berbeda. Panjang gelombang
laser menggunakan 780nm sinar inframerah (standar CD menggunakan
625 nm hingga 650nm sinar inframerah) yang membuatnya
memungkinkan menyimpan data pada space yang sama. Dua lapisan
DVD dapat menyimpan data sebesar 8.5 GB.
Flash Memory Storage

XD card (extreme digital). Dikembangkan oleh Olympus dan Fujifilm dikenalkan


ke pasar pada juli 2002. Manufaktur : Toshiba Corporation dan Samsung
Electronics. Brand lain : Kodak, SanDisk, dan Lexar. Digunakan pada kamera
digital Olympus, Kodak dan Fujifilm dengan kapasistas 16MB 1GB
MMC (Multimedia Card). Merupakan media penyimpanan yang berukuran mini.
Biasanya dipakai di handphone dan kamera digital. Dapat menyimpan data
hingga 2 GB
SD card (Secure Digital Card). Merupakan pengembangan dari MMC. Kapasitas
penyimpanan hingga 32 GB. Terdapat switch dimana SD Card tersebut dapat di
kunci (lock)
Micro SD. Pengembangan dari SD Card. Merupakan media penyimpanan
terkecil saat ini
Media Penyimpanan Masa Depan

Ada beberapa media penyimpanan data modern seperti kartu memori


(memory card), namun dalam perkembangan masa depan ada
kemungkinan me-launching Blu-Ray dan HD DVD persaingan dua format
sebagai pengganti compact disc yang dapat menyimpan data lebih
banyak.
Blu-Ray Disc (BD) menggunakan sinar biru dalam menyimpan data.
Kapasitas penyimpanannya lebih besar dari DVD, sekitar 25-50 GB.
Biasanya digunakan untuk hiburan (game atau film)
Saat ini dikembangkan Holographic Versatile Disc (HVD) yang dapat
menyimpan data 160 kali lebih banyak dari Blu-Ray Disc (9 BRD=1 HVD).
Kemampuan menyimpa data hingga 3.9 TB (Tera Byte) dalam sebuah disk
atau secara dengan 4.600 11.900 jam menjalankan video menggunakan
MPEG4.
Bio Storage

Para ilmuwan memberikan contoh dalam mengubah sebuah


kata ke dalam kode yang siap disimpan dalam sebuah DNA.
Menggunakan tabel ASCII untuk mengonversi setiap huruf
ataupun angka ke dalam nilai numerik misalnya a = 100, b = 101,
dan seterusnya. Angka-angka ini kemudian diubah menjadi
numerik.
Dengan beberapa tahapan matematika rumit, data dienkripsi
atau dibuat pola acak yang berasal dari tabel ASCII, lalu data
ditransfer dan ditempatkan pada banyak sel yang berbeda di
sebuah bakteri.
Inti dari penyimpanan ini, adalah menggunakan media DNA
bakteri sebagai tempat penyimpanan data.
Multimedia Storage System
Metode Penyimpanan Multimedia

Linked Multimedia Database


Elemen data multimedia tidak disimpan secara langsung, namun
yang disimpan hanya link elemen data tersebut, sehingga
ukurannya relative kecil.
Embedded Multimedia Database
Elemen data multimedia disertakan dalam database, sehingga
ukurannya relative berat, namun retrieval data akan lebih cepat
karena waktu akses data lebih singkat.
Penyimpanan Objek Multimedia

Salah satu pendekatan untuk membangun sebuah database objek


multimedia adalah dengan menggunakan database untuk menyimpan
atribut deskriptif dan untuk melacak dimana file tersebut disimpan.
Penyimpanan data multimedia diluar database mengakibatkan
inkonsistensi, seperti file tercatat di database tetapi isinya tidak ada, atau
sebaliknya.
Oleh karena itu penting menyimpan data multimedia di dalam
database. Namun penyimpanan obyek multimedia dalam database
juga mempunyai kelemahan yaitu ukuran database yang membesar
sehingga mempengaruhi performa database itu sendiri
Keuntungan Multimedia Database

Manageability : kemudahan mengelola data multimedia, melakukan pencarian,


pembaruhan, dan lain-lain.
Security : bagi obyek multimedia yang hanya boleh dilihat oleh user tertentu
saja, bisa dikontrol dengan lebih mudah jika menyimpan obyek multimedia di
database.
Backup/Recovery : mekanisme backup yang lebih mudah, karena dengan
membackup database berarti juga membackup obyek multimedianya.
Extensibility : obyek multimedia yang tersimpan di database pada prinsipnya
lebih mudah untuk diolah, misalnya ketika dibutuhkan obyek tersebut dikonversi
ke format lain, atau melakukan resize ukuran dari obyek multimedia.
Jenis Database Multimedia

Relational Database. Ada dua cara menyimpan obyek multimedia, yaitu


dengan mengunakan tipe untuk obyek besar (BLOB - binary large object) dan
menggunakan teks sesuai dengan nama file. Menyimpan dengan BLOB berarti
menyimpan obyek multimedia di database, sedangkan jika menyimpan teks
nama file berarti obyek multimedia tetap disimpan di filesistem.
Object Relational Database. Tipe yang didesain khusus untuk multimedia ,
contoh: Oracle Multimedia, selain menyimpan obyek multimedia di dalam tipe
data khusus di database, dapat juga mengextrak attribut (resolusi gambar,
format kompresi)
Object oriented Database. Class yang didesain khusus untuk multimedia
Multimedia Retrieval System
Arsitektur Pemanggilan Multimedia

Pemanggilan multimedia merujuk pada pengambilan data


continuous multimedia dari disk/media penyimpan.
Karena multimedia terdiri dari data yang berukuran besar, maka
pemanggilan data multimedia harus dilakukan secara
berkesinambungan dan realtime
Arsitektur Multimedia Retrieval System

Multimedia Server.
Digunakan untuk
melayani
permintaan dari
client
Multimedia storage
menyimpan data
multimedia dalam
bentuk digital.
Multimedia Client.
Digunakan untuk
meng-ekstrak
informasi multimedia
Model Pemanggilan Data Multimedia

Sequential

Pipeline

Concurrent
Jenis Query Multimedia

Attribute based query. Asosiasi dari atribut, termasuk teks dan atribut numeris yang
merepresentasikan ekstraksi fitur dari data multimedia. Pemanggilan didasarkan pada
identifier tertentu (misalnya indeks) dan conditional statements.
Content based query. Query berdasarkan komposisi warna dan karakteristik media lainnya
(misal: teksture, bentuk) .
Temporal query. Query berdasarkan hubungan sementara (temporal) antara media
dengan presentasinya
Attribute-based Query Atribut /
metadata

Multimedia metadata
adalah informasi yang
terstruktur yang
mendeskripsikan,
menjelaskan, menunjukkan
lokasi, atau hal lain yang
membuat data multimedia
mudah untuk dipanggil,
digunakan, atau mengelola
sumber informasi
Jenis Metada Multimedia

Descriptive metadata: menjelaskan sebuah sumberdaya dengan fungsi seperti identifikasi


dan temu kembali informasi. Contoh metadata ini adalah judul, abstrak, penulis, dan kata
kunci
Structural metadata: mengindikasikan bagaimana obyek-obyek dikumpulkan bersama,
misalnya bagaimana halaman buku diurutkan tiap bab
Administrative metadata: menyediakan informasi untuk membantu mengelola
sumberdaya, seperti kapan dan bagaiman data dibuat, file type dan informasi teknis lain,
serta siapa yang boleh mengaksesnya
Contoh Metadata : Lagu

HTML Browser
Content-based Query Image
collection
Query
image
Arsitektur content-based retrieval

Konten berbasis retrieval menggunakan


konten pada multimedia untuk
merepresentasikan dan mengindeks
data. Konten pada media dalam
database diambil dan dijelaskan oleh
fitur multi-dimensi vektor (disebut juga
deskriptor). Vektor fitur pada media
merupakan fitur dataset.
Untuk mencari data yang diinginkan,
pengguna mengirimkan contoh
permintaan untuk sistem pengambilan.
Sistem kemudian merepresentasikan
contoh-contoh ini dengan fitur vektor.
Jarak (yaitu, kesamaan) antara vektor fitur dari contoh query dan media
dalam dataset fitur kemudian dihitung dan diranking. Pengambilan
dilakukan dengan menerapkan suatu skema pengindeksan untuk
memberikan cara yang efisien untuk mencari media database. Akhirnya,
sistem membuat ranking hasil pencarian dan kemudian mengembalikan
hasil pencarian teratas yang paling mirip dengan contoh query.
Untuk desain konten berbasis sistem retrieval, seorang perancang harus
mempertimbangkan empat aspek yaitu fitur ekstraksi dan representasi,
dimensi pengurangan fitur, pengindeksan, dan permintaan spesifikasi.
XML based Multimedia Retrieval

Input image retrieved image


Pencocokan Pola Batik
Temporal-based Query

Misal : video dianggap sebagai


kumpulan dari citra-citra dan frame-
frame yang berdiri sendiri, dan
menggunakan metode pencarian dan
pengindeksan citra untuk melakukan
pencarian informasi.
Masalah yang dapat timbul dengan
pendekatan ini adalah pengabaian
keterhubungan sementara (temporal)
antara frame-frame video, dan
dibutuhkan untuk memproses citra yang
banyak.
Pencarian dan Pengindeksan Multimedia

Pencarian berbasis isi mengacu kepada kepada pencarian berdasarkan


pada bentuk media yang sesungguhnya seperti warna atau bentuk,
termasuk juga catatan-catatan yang ada pada suatu media. Pencarian
berbasis isi secara umum berdasarkan atas kesamaan query dengan
field-field di dalam database.
Sistem pencarian informasi multimedia mengacu kepada pencarian
informasi multimedia menggunakan gabungan dari sistem manajemen
basisdata, pencarian informasi (information retrieval), dan teknik-teknik
pencarian berbasis isi
Ekstraksi Bentuk, Representasi Isi, dan Pengindeksan

Pada sistem pencarian informasi multimedia, salah satu hal yang


paling penting adalah ekstraksi bentuk atau representasi isi.
Ekstraksi bentuk mungkin dilakukan secara otomatis maupun semi
otomatis. Dalam beberapa literatur pencarian berbasis isi, ekstraksi
bentuk sering juga disebut pengindeksan (indexing).
Contoh: Mengukur kematangan Apel
Query Video

Aplikasi ini digunakan oleh


perpustakaan audio-visual;
untuk membuat informasi detil
pada sebuah pustaka berupa
video
Pada saat yang sama, aplikasi
membuat deksripsi metadata
yang sesuai dengan standar
Dublin Core; yang
memungkinkan pustaka dicari
menggunakan Internet search
engines
Database Multimedia
Database

Database adalah Representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan


disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan
(redudansi), untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Data perlu disimpan dalam
basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.
Database tersusun atas bagian yang disebut field dan record yang tersimpan
dalam sebuah file. Sebuah field merupakan kesatuan terkecil dari informasi
dalam sebuah database. Sekumpulan field yang saling berkaitan akan
membentuk record.
Tidak dapat dipungkiri bahwa database merupakan media penyimpanan data
yang paling banyak digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang ada saat ini
Database Multimedia

Database multimedia merupakan perluasan kemampuan basis data yang dapat


menyimpan data tidak hanya text, tetapi dapat berupa suara, gambar, animasi
maupun data multimedia lainnya.
Dukungan sistem basis data yang dapat menyimpan data dalam format
multimedia dapat diberikan oleh ORACLE, PostGreSQL, Ms SQL Server dan
beberapa produk lainnya. Format yang saat ini didukung untuk dapat disimpan
dengan baik sebagai salah satu nilai dari field database adalah BLOB, di dalam
field ini kita dapat menyimpan data berupa gambar.
Dukungan ini sudah diberikan oleh Microsoft SQL server sejak versi 6,5 ,
postGreSQL 7.2 juga mendukung tipe image
Penyimpanan data dengan format multimedia juga biasa dilakukan
dengan trik menyimpan alamatnya (path) dalam salah satu field di
database. Trik ini biasanya dilakukan oleh programmer untuk
meringankan / memperkecil ukuran basis data sehingga kinerja aplikasi
menjadi lebih baik.
Pada kasus penyimpanan data BLOB sebenarnya trik yang sama juga
dilakukan, hanya saja manajemen penyimpanannya dilakukan sendiri
oleh mesin basis data, sehingga dari sisi programmer terlihat bahwa data
blob ini tersimpan dalam field yang bertipe blob tersebut.
Pengertian BLOB

BLOB (Binary Large Object), adalah koleksi dari data biner yang disimpan
dalam sebuah entitas pada database management systems (DBMS).
Tipe data BLOB biasa digunakan untuk mengatasi obyek-obyek
multimedia seperti gambar, video dan suara. Meskipun demikian blob
juga dapat digunakan untuk menyimpan program bahkan fragment dari
kode.
Tidak semua DBMS mendukung tipe data BLOB. Beberapa DBMS yang
mendukung BLOB yaitu Interbase, Paradox, SQLServer dan MySQL.
Isi Multimedia Database (MMDB)

1. Media Data : merupakan data sebenarnya yang merepresentasikan gambar/image,


audio, video yang ditangkap, didigitasi, diolah, dikompres dan disimpan.
2. Media format data: berisi informasi yang berhubungan dengan format dari media data
setelah melalui proses akuisisi, pengolahan dan proses encoding. Sebagai contoh, media
format data terdiri dari sampling rate, resolusi, frame rate, dan skema encoding.
3. Media keyword data-berisi deskripsi keyword, biasanya berhubungan dengan
pembuatan media data. Sebagai contoh untuk video, bisa meliputi tanggal, waktu dan
tempat pengambilan video, siapa yang merekam, dan scene yang diambil. Disebut juga
content descriptive data.
4. Media feature Data : berisi fitur yang diambil dari media data. Suatu fitur menentukan
media content. Sebagai contoh informasi tentang distribusi warna, jenis-jenis tekstur dan
perbedaan bentuk yang ditampilkan pada gambar, disebut juga content dependent
data.
metadata

Ketiga data terakhir sering


disebut sebagai metadata,
karena mendeskripsikan
beberapa aspek yang berbeda
dari media data.
Media keyword data dan
media feature data digunakan
untuk tujuan pencarian data.
Media format data digunakan
untuk menyajikan informasi
yang ditangkap.
Arsitektur Sistem Multimedia

Gambar 14.1 merupakan arsitektur sistem multimedia dengan pendukung


basisdata. Basisdata ditempelkan ke dalam domain sistem multimedia,
ditempatkan antara domain aplikasi dan domain device (teknologi komputer,
pemampatan, penyimpanan dan jaringan).
Basisdata diintegrasikan ke dalam domain sistem melalui sistem operasi dan
komponen-komponen komunikasi. Dengan arsitektur ini, aplikasi yang tersebut di
atas dapat ditempatkan pada tingkatan abstraksi yang sama dengan DBMS
dan sistem secara umum.
Arsitektur Basisdata Multimedia

Berbasis pada Principle of Autonomy


Berbasis pada Principle of Uniformity
Berbasis pada Principle of Hybrid Organization
Arsitektur Basisdata Multimedia

Berbasis pada Principle of Autonomy :


Setiap tipe media dikelola dengan cara khusus sesuai dgn tipe media
Dapat melakukan join antara struktur data berbeda
Pemrosesan query yang relatif cepat dikarenakan struktur yang khusus
Satu-satunya pilihan untuk bank data yang legal
Berbasis pada Principle of Uniformity
Struktur abstrak tunggal untuk mengindeks semua tipe media
Abstrak di luar dari bagian yang umum dari tipe media berbeda -
metadata
Struktur hanya satu implementasi mudah
Anotasi untuk tipe media berbeda
Berbasis pada Principle of Hybrid Organization
Hibrid dari dua yang pertama. Tipe media tertentu menggunakan indeks
mereka sendiri, sedangkan yang lain menggunakan indeks
diseragamkan.
Mendapatkan keuntungan dari dua yang pertama
Join melalui sumber data yang multipel menggunakan indeks mereka
sendiri
Struktur Database Multimedia

Data Analysis Multimedia


Data Modelling
Data Storage Multimedia
Data Retrieval
Query Language
Multimedia communication
Struktur Database Multimedia

Data Analysis Multimedia. Data disimpan ke dalam database sebagai


raw data, registering dan descriptive data. Raw data umumnya
direpresentasikan dengan pixel dalam bentuk byte dan bit. Contoh :
dalam image dapat direpresentasikan pixel dan untuk mendapatkan
image ini perlu diketahui ukuran dari image.
Data Modelling. Data model dikhususkan dalam konseptual design dari
multimedia database untuk mengeksekusi operasi khusus, seperti media
object selection, insertion, querying dan retrieval.
Data Storage Multimedia. Data object disimpan ke dalam sebuah database.
Ada dua type media, yaitu continuous media (dynamic media) dan non-
continuous media (static media). Continuous media memiliki real time property
dan disimpan menggunakan storage server yang terpisah sedangkan non-
continuous tidak memiliki real time property dan disimpan dalam database
dengan meta-information.
Data Retrieval. Sasaran terakhir dari MMDB adalah bagaimana mengakses
informasi multimedia secara efektif. Berdasarkan tanggapan dalam
pengaksesan, object mulitmedia dibagi menjadi dua yaitu object aktif dan pasif.
Object aktif adalah object yang berpartisipasi dalam proses retrieval, sedangkan
object pasif tidak. Dalam kenyataannya semua object MMDB seharusnya
menjadi object aktif.
Query Language. Dalam proses DBMS query user diproses dengan
mendefinisikan query language sebagai bagian dari DBMS. Multimedia query
language harus memiliki kemampuan untuk meng-handle complex, spatial dan
temporal relationship. Multimedia query dapat dibagi menjadi sub-group,yaitu
keyword querying, semantic querying, dan visual querying.
Multimedia communication. Komunikasi merupakan tujuan utama dari sistem
informasi.Penyebaran multimedia memungkinkan multi-user untuk berkomunikasi
satu sama lain.
Contoh Implementasi Basisdata Multimedia

jika diinginkan untuk menyimpan photo


pelajar pada contoh tabel disamping,
dapat dilakukan dengan menggunakan
pernyataan SQL seperti di bawah ini:
Create table PELAJAR (
No Integer,
Nama char(20)
Alamat char(100)
Image BLOB);
Object-oriented Database Management Systems

OODBMS menggabungkan kemampuan basisdata (seperti penyimpanan dan


pencarian) dan bentuk berorientasi objek (enkapsulasi, warisan dan pengenal objek).
Suatu pendekatan umum adalah menggabungkan bentuk berorientasi objek dengan
basisdata relasional.
Untuk membuat dan menyimpan photo pada tabel PELAJAR, dapat dilakukan sbb:
Create type CITRA (
Private
Ukuran integer,
Resolusi inetger,
Isi float[],
Public
....
)
Selanjutnya mendeklarasikan image sebagai tipe dari CITRA
Perbedaan utama antara
yang dapat digunakan dalam tabel seperti berikut ini:
BLOB dan objek adalah
Create tabel PELAJAR( objek didefinisikan
No integer,
Create type sebagaimana mestinya,
Nama char(20),
Alamat char(100), CITRA ( termasuk propertinya dan
Photo CITRA);
Private mengijinkan operasi pada
Ukuran integer,
Resolusi inetger,
properti-propertinya,
Isi float[], sedangkan BLOB tidak.
....
Query Basisdata

Query Berdasarkan Metadata


Metadata mengacu kepada atribut-atribut formal dari item-item basisdata seperti nama
pengarah dan tanggal pembuatan. Suatu contoh query dalam suatu aplikasi video
dapat berupa tampilkan video yang diciptakan oleh JAMES pada tahun 1997. Jenis
query seperti ini dapat dilakukan dengan kemampuan sistem manajemen basis data
Query Berdasarkan Keterangan
Keterangan mengacu kepada image dari isi item-item basisdata. Query-query dalam
kunci-kunci atau bentuk teks yang bebas dan pencarian didasarkan pada kesamaan
antara query dan keterangan. Suatu contoh query dapat seperti tampilkan bagian
video yang penciptanya mengendarai sepeda. Jenis query seperti ini menganggap
bahwa item-item diberi keterangan dengan tepat dan dapat dilakukan dengan teknik-
teknik pencarian informasi.
Query didasarkan Pada Pola Dan Bentuk
Pola data mengacu kepada statistik informasi tentang data multimedia, seperti
kebisingan, distribusi warna, dan susunan image . Suatu contoh query misalkan tampilkan
frame video dengan distribusi warna biru paling banyak. Untuk menjawab jenis query
seperti ini, statistik informasi tentang item-item basisdata sebelumnya telah dikumpulkan
dan disimpan.
Query Dengan Contoh
Query-query dalam bentuk objek multimedia seperti image, sketsa, dan potongan-
potongan audio. Sebagai contoh tampilkan suatu movie yang adegannya sama
dengan sample gerakan ini. Jenis query seperti ini dapat menjadi kompleks dengan
mengikutkan ruang dan keterhubungan antara objek-objek.
Pencarian Informasi Multimedia Berbasis Teks

Seperti yang ditunjukkan pada sisi kanan dari gambar,


dokumen diproses tidak secara langsung untuk
mendapatkan representasi-representasi dokumen.
Representasi ini disimpan secara bersama dengan
dokumen itu sendiri.
Selama pencarian (sebelah kiri dari gambar), pengguna
melakukan query yang diproses (secara langsung) untuk
mendapatkan representasi querynya. Kemudian
representasi query dibandingkan dengan representasi
dokumen. Dokumen yang dipertimbangkan
berhubungan dengan sistem yang dicari dan
ditampilkan kepada pengguna, dimana pengguna
mengevaluasi dokumen yang diberikan dan
memutuskan yang cocok baginya
Pencarian Data Audio

Pada saat ini, metode yang paling umum untuk mengakses potongan-potongan
audio didasarkan pada judul atau nama filenya. Karena ketidaklengkapan dan
bersifat subjektifnya nama file dan keterangannya, mungkin sulit untuk
menemukan potongan-potongan audio yang memuaskan.
Teknik pencarian ini tidak dapat mendukung query seperti cari potongan audio
yang mirip dengan yang sedang dimainkan seseorang
Pencarian audio berdasarkan isi yang paling sederhana menggunakan
perbandingan sampel dengan sampel dengan query dan potongan-potongan
audio yang disimpan. Pencarian audio berdasarkan isi umumnya didasarkan
pada sekumpulan dari bentuk-bentuk audio yang diambil, seperti rata-rata
amplitudo dan distribusi frekwensi
Contoh Metadata Audio
Pencarian Data Citra

Terdapat empat pendekatan utama untuk pencarian dan pengindeksan citra.


1. Isi citra dimodelkan sebagai sekumpulan atribut-atribut yang diambil secara
manual dan dikelola dalam kerangka sistem manajemen basis data biasa.
Query-query dilakukan dengan menggunakan atribut-atribut ini. Contoh atribut-
atribut tersebut adalah nama citra, kategori citra, tanggal pembuatan, subjek,
pencipta, dan sumber citra. Dengan demikian citra dapat diindeks dan dicari
menggunakan model basisdata relasional yang didasarkan pada atribut-atribut
tersebut. Kekurangan utama dari pendekatan ini adalah atribut-atribut ini
mungkin tidak dapat menjelaskan isi daripada citra dengan lengkap, dan jenis
query yang dapat dilakukan hanyalah berdasarkan dari atribut-atribut dari citra
tersebut.
2. Berdasarkan pada subsistem pengenalan objek atau pengambilan bentuk yang
terintegrasi. Subsistem ini mengotomisasi pengambilan citra dan pengenalan
objek. Tetapi pendekatan secara otomatis untuk pengenalan objek
membutuhkan perhitungan yang luas, sulit.
3. Menggunakan teks bebas untuk menjelaskan citra dan menggunakan teknik-
teknik pencarian informasi untuk melakukan pencarian citra. Teks dapat
menjelaskan isi abstraksi dari suatu citra. Tetapi karena ada struktur untuk
menjelaskan hal ini, maka keterangan citra dapat ditambahkan secara
bertahap.
4. Menggunakan bentuk citra level rendah seperti warna dan bentuk untuk
melakukan pengindeksan dan pencarian citra. Keuntungan dari pendekatan ini
adalah proses pencarian dan pengindeksan dilakukan secara otomatis dan hal
ini mudah diimplementasikan. Hal ini telah terbukti bahwa pendekatan ini
menghasilkan kinerja pencarian yang cukup baik.
Pencarian Video

Video kaya akan informasi. Suatu video yang lengkap terdiri atas judul, track
bunyi (audio dan bukan audio), dan image tersimpan yang dimainkan pada
kecepatan yang tetap. Dengan demikian dapat dipandang bahwa video
sebagai gabungan dari teks, audio dan citra dengan suatu dimensi waktu.
Disamping hal tersebut, beberapa metada video seperti judul dan pengarang
disatukan dengan video
Metode Pencarian video : berdasarkan metadata, teks, audio, dan isi.
Metode Pencarian Video

Metode berdasarkan metadata. Video diindeks dan dicari didasarkan pada


metadata yang terstruktur dengan menggunakan sistem manajemen basis data
tradisional. Metadata yang umum adalah judul video, pengarang, tanggal
pembuatan, dan jenis video.
Metode berdasarkan teks. Video diindeks dan dicari berdasarkan pada bagian
judul yang sesuai dengan menggunakan teknik pencarian informasi. Naskah dan
bagian judul biasanya sudah ada pada beberapa jenis video seperti program
berita dan bioskop, dengan tujuan mengurangi kebutuhan pemberian catatan
secara manual. Informasi sementara dapat ditambahkan dengan teks yang
sesuai pada frame-frame yang berhubungan.
Metode berbasiskan audio. Video diindeks dan dicari berdasarkan pada kesesuaian
bunyi dengan menggunakan metode pencarian audio. Audio dipecah kedalam
kelompok-kelompok audio dan yang bukan audio. Pengenalan audio diterapkan pada
signal audio untuk mendapatkan kata yang diucapkan. Selanjutnya pencarian dan
pengindeksan video didasarkan pada audio kata yang diucapkan dengan
menggunakan teknik-teknik pencarian informasi.
Metode berbasiskan isi. Pendekatan pertama, video sebagai kumpulan dari citra-citra
dan frame-frame yang berdiri sendiri, dan menggunakan metode pencarian dan
pengindeksan citra untuk melakukan pencarian informasi. Masalah yang dapat timbul
dengan pendekatan ini adalah pengabaian keterhubungan sementara antara frame-
frame video, dan dibutuhkan untuk memproses citra yang banyak. Pendekatan kedua
membagi rangkaian video ke dalam kelompok-kelompok frame yang mirip, dan
pencarian dan pengindeksan didasarkan pada representasi dari kelompok-kelompok
frame tersebut.
Isu Penting

Basis data multimedia harus :


Mendukung penyimpanan objek yang besar (gigabyte), terutama untuk video,
alternatif lain objek disimpan di file (luar basis data), sedangkan basis data
hanya menyimpan pointer (nama file)
Proses retrieval data (audio & video) harus pada waktu yang tepat (data
tersedia)
Mendukung retrieval berbasis similaritas yang digunakan pada aplikasi basis data
multimedia. Misalnya: suatu citra yang disimpan di dalam basis data harus dapat
diretrieve berdasarkan query citra. Tetapi membutuhkan struktur indeks yang
khusus
Perkembangan terakhir dalam menggunakan data multimedia pada aplikasi
telah menjadi suatu fenomena. Database Multimedia sangat esensial untuk
manajemen penggunaan data yang besar secara efektif dan efisien.
Perbedaan aplikasi menggunakan data multimedia, telah mengubah teknologi
secara cepat, dan penggabungan kompleksitas pada representasi semantic,
interpretasi dan perbandingan kesamaan menghadapi banyak tantangan.
Multimedia database masih berada pada tahap awal perkembangan.
Sekarang Database Multimedia masih terikat pada beberapa lingkungan
aplikasi saja

Anda mungkin juga menyukai