Anda di halaman 1dari 13

PRA MENULIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Menulis

Dosen Pengampu : Drs.Suparyanto

Disusun Oleh :

1. Erwin P.W. 2101410114


2. Naily Saadah 2101410099
3. Riska Ulfia K. 2101410118
4. Aristia F. 2101410119
5. Rizkiyani S. 2101410120

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
kemurahan-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Membaca ini sesuai dengan yang
diharapkan. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Menulis. Keberhasilan penyusunan
tugas ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagi pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Drs.Suparyanto selaku dosen pengampu Mata Kuliah Menulis, Jurusan BSI, Fakultas
FBS, Universitas Negeri Semarang.

2. Teman teman rombel 04 mata kuliah Membaca.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik yang membangun untuk menyempurnakan tugas-tugas selanjutnya.

Semarang, 15 Maret 2010

Penulis

ii

| Makalah Menulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. i

KATA PENGATAR. ii

DAFTAR ISI.................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah1

1.3 Tujuan......1

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi Menulis 2


2.2 Persiapan Pra Menulis .. 3

BAB III. PENUTUP

3.1 Simpulan ...9

3.2 Saran .9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

| Makalah Menulis iii


PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semua orang bisa menjadi penulis. Akan tetapi untuk menjadi seorang penulis
yang hebat dibutuhkan kerja keras. Mengapa dikatakan membutuhkan kerja keras?
karena menulis tidak semudah apa yang dipikirkan oleh kebanyakan orang. Seorang
penulis tidak bisa langsung menumpahkan semua ide-idenya ke dalam selembar kertas.
Semua butuh proses, ada langkah-langkahnya. karena apabila semua ide-ide langsung
dituangkan ke dalam bentuk karya tulis tanpa di proses terlebih dahulu, bisa diibaratkan
tulisan tersebut nantinya hanya sebagai sampah yang berserakan saja, tidak koheren dan
kohesif. Untuk menciptakan tulisan yang koheren dan kohesif, semua penulis harus
terlebih dahulu melalui tiga tahapan menulis yaitu, pra penulisan, penulisan dan pasca
penulisan. Akan tetapi kami sebagai penulis dalam makalah ini hanya akan menjelaskan
tahapan pra penulisannya saja sebagai tahap awal dalam menulis.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan menulis?
1. Apa saja persiapan yang di lakukan sebelum menulis?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian menulis.
1.3.2 Untuk mengetahui tujuan membaca.

| Makalah Menulis 1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI MENULIS


Secara sederhana menulis dapat diartikan sebagai penggoresan huruf dengan alat
tulis di atas kertas. Arti lainnya, membuat suatu catatan untuk merekam hal-hal yang
dianggap penting (Naning P., 2006: 9). Menurut Tarigan (1994: 22) menulis ialah
menurunkan atau menukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-
lambang grafik tersebut kalau mereka memahami gambaran grafik tersebut. Pengertian
yang lebih dalam lagi, menulis berarti menuangkan buah pikiran ke dalam bentuk tulisan
atau menceritakan sesuatu kepada orang lain melalui tulisan. Menulis juga bisa diartikan
sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang dituangkan dalam bentuk tulisan, seperti
yang ditegaskan Roland Barthes (1915-1980) dalam buku Creative Writing yaitu untuk
mengekspresikan yang tidak terekspresikan. Menulis merupakan keterampilan berbahasa
yang bersifat produktif.
Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat
surat) dengan tulisan (Moeliono dkk., 2005: 1219). Sama halnya menurut Widyamartaya
dalam Kartimi (2003: 3) menulis adalah keseluruhan rangkaian seseorang
mengungkapkan gagasan dan menyampaikan pikiran melaui bahasa tulis kepada
pembaca untuk dapat dipahami. Sebagai sebuah kegiatan yang ekspresif, kreatif, dan
produktif, menulis selalu menghasilkan sesuatu yang konkret, ada wujudnya yang secara
visual dapat dibaca (Kartimi, 2006: 2). Dalam bentuknya yang lebih berkembang menulis
merupakan pernyataan pikiran seseorang secara berurutan sesuai dengan konvensi tanda-
tanda tulis yang lebih berlaku dalam satu bahasa (Depdikbud dalam Kartimi, 2006: 2).
Kegiatan menulis merupakan sarana komunikasi secara tidak langsung kepada
orang lain. Pesan komunikasi yang disampaikan dapat berupa informasi, gagasan,
pemikiran, ajakan, dan sebagainya. Dengan demikian, menulis dapat diartikan sebagai
proses pemindahan pesan. Seperti yang dinyatakan oleh Tarigan (1982: 3) bahwa menulis
adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk bekomunikasi secara tidak
langsung artinya tidak secara tatap muka. Menulis merupakan suatu kegiatan yang

| Makalah Menulis
produktif dan ekpresif. Kemampuan menulis tidak akan datang secara otomatis,
melainkan harus melalui latihan dan praktik secara teratur.
Menulis identik dengan berpikir. Semakin teratur dan jernih pikiran seseorang,
semakin teratur dan jernih pula tulisan yang dihasilkan. Selain dari itu pengertian menulis
adalah suatu kegiatan atau aktivitas dari seorang penulis untuk menyampaikan suatu
gagasan secara tidak langsung kepada orang lain atau pembaca dengan menggunakan
lambang grafik yang dapat dipahami oleh penulis dan pembaca. Untuk dapat
berlangsungnya komunikasi antara penulis dan pembaca, maka lambang grafik yang
2 ide atau gagasannya haruslah lambang grafik
digunakan oleh penulis untuk menuangkan
yang dipahami baik oleh penulis ataupun pembaca (Muchlisoh, 1992: 261).
Menurut Poerwadarminta (1986: 445), menulis adalah menyusun bahasa untuk
mencerminkaan sesuatu. Sedangkan menurut Caraka (1976:7), menulis merupakan
ungkapan sesuatu secara jujur tanpa emosional yang berlebih-lebihan, realistis, dan tidak
menghambur-hamburkan kata secara tidak perlu. Setelah menganalisis berbagai pendapat
mengenai menulis, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan sarana komunikasi
secara tidak langsung yang produktif, kreatif, dan ekpresif sebagai proses pemindahan
pesan, dapat berupa informasi, gagasan, pemikiran, ajakan dan sebagainya.

2.2 PERSIAPAN PRA MENULIS


Penulisan suatu karangan formal seperti makalah penelitian, tesisi, atau karangan
ilmiah lainnya, menuntut beberapa persyaratan yang harus dipenuhi persyaratan yang
harus di penuhi. Persyaratan ini menyangkut isi, bahasa, dan tehnik penyajian. Karena
itu, karangan formal, terutama yang cukup panjang, perlu di rencanakan dengan baik
terlebih dahulu. Secara teoritis, proses penulisan, meliputi 3 tahap utama, yaitu tahap pra
penulisan, penulisan, dan revisi. tidak berarti bahwa kegiatan-kegiatan penulisan itu kita
lakukan secara terpisah-pisah. Pada tahap prapenulisan kita membuat persiapan-persiapan
yang akan dipergunakan pada tahap penulisan. Dengan kata lain, kita merencanakan
karangan.
Berikut ini akan kita bahas cara merencanakan karangan atau tulisan langkah
demi langkah :

| Makalah Menulis
3
1) Pemilihan Topik
Kegiatan yang mula-mula dilakukan jika akan menulis suatu karangan ialah
menentukan topik. hal ini berarti bahwa harus ditentukan apa yang harus dibahas
dalam tulisan. Kadang-kadang topik karangan ditentukan oleh dosen atau panitia
yang meminta kita menulis, misalnya panitia seminar. Dalam hal seperti ini kita tidak
perlu bersusah payah memikirkan topik yang akan digarap. Akan tetapi, dalam
memilih topik perlu dipertimbangkan beberapa hal, yaitu :
1. Topik itu ada manfaatnya dan layak dibahas. Ada manfaatnya, mengandung
pengertian bahwa bahasa tentang topik itu akan memberikan sumbangan kepada
ilmu atau profesi yang ditekuni, atau sekurang-kurangnya berguna bagi
pengembanagn ilmu yang di miliki, layak dibahas berarti topik itu memang
memerlukan pembahan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni. Topik itu cukup
menarik terutama bagi penulis. Hal ini perlu diperhatiakn. Topik yang menarik
bagi penulis akan menigkatkan kegairahan dalam mengembangkan, dan bagi
pembaca akan mengundang minat untuk membacanya.
2. Topik itu dikenal baik. pada bagian pendahuluan telah dikemukakan bahwa agar
dapat menulis dengan baik tentang suatu topik, kita harus mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang suatu topik, kita harus mempunyai
pengetahuan yang memadai tentang topik itu. apabila kita ingin menulis tentang
kenakalan remaja maka pengetahuan tentang kenalan remaja harus kita kuasai.
Kita harus dapat menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan kenakalan remaja,
contoh contoh kenakalan remaja, teori teori yang berhubungan, penyebab-
penyebabnya, cara mengatasinya, dan sebagainya, sesuai dengan ruang lingkup
pembahasan. Pengetahuan yang berupa fakta dapat diperoleh dari pengamatan di
lapangan atau sumber informasi lain, sedangkan yang berupa teori dapat di
peroleh dari buku-buku.
3. Bahan yang di pelukan dapat di peroleh dan cukup memadai. Hal ini erat
hubungannya dengan keterangan pada nomor 3 diatas.
4. Topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

2) Pembatasan Topik

4
| Makalah Menulis
Setelah kita berhasil memilih topik yang memenuhi persyaratan diatas, maka
langkah kedua yang harus dilakukan ialah membatasi topik tersebut. Dalam hal ini
tentu saja dapat dipikirkan secara langsung suatu topik yang cukup terbatas untuk
dibahas misalnya, cara belajar mahasiswa Universitas Terbuka, penghijauan untuk
mengurangi polusi di kota-kota besar, pemakaian Bahasa Indonesia dalam derita
pendek penulis remaja, dll. Sebenarnya proses pembatasan topik itu dapat
dipermudah dengan cara membuat diagram jam atau diagram pohon.
Untuk membuat diagram jam, topik di letakkan dalam sebuah lingkaran. Dari
topik itu diturunkan beberapa topik yang lebih sempit. Dapat dijelaskan dengan
gambar dibawah ini :
Laut sebagai energi masa depan
Ilmu kelautan
Lautan Atlantik

Kekayaan di lautan
Laut teritorial Indonesia

Laut Laut di Indonesia


Laut sebagai lapangan kerja

Laut bagi bangsa Indonesia

Peranan laut dalam hubungan antarbangsa


Kehidupan dalam laut
Riwayat lautan
Kandungan kimia air laut

Diagram diatas disebut diagram jam. Dengan diagram jam itu akan
diperoleh dua belas topik yang lebih terbatas tentang laut. Kedua belas topik itu
dapat dibatasi lebih lanjut dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang
akan mempersempit dan mengarahkan pembahasan.
Misalnya, kita ingin membhas topik kekayaan dilautan. Kekayaan di
lautan mana? Di wilayah Indonesia? Kekayaan jenis mana yang akan dibahas:
fauna, flora, atau mineral? Kita pilih misalnya, fauna. Fauna yang mana: ikan,

| Makalah Menulis
udang, kerang mutiara? Aspek apa yang akan kita bahas? Pembudidayaannya?
Melalui pertanyaan-pertanyaan itu kita akan sampai pada topik yang cukup
terbatas, misalnya pembudidayaan kerang mutiara di Maluku Selatan.
Cara lain untuk menemukan topik yang terbatas, ialah dengan jalan
5
membuat diagram pohon. Dengan diagram ini kita akan memecahkan topik-topik
setingkat demi setingkat dan menggambarkannya sebagai cabang-cabang dan
ranting pohon yang terbalik, lihat gambar dibawah ini :

Lauta
n

Kekayaa Lautan Lautan dst


n di sebagai sebagai
lautan lapangan sumber
kerja yang

Fauna mineral
Flora

ika Kerang
udan mutiara

pembudida dst
yaannya Pemasar
an
hasilnya

Selain dengan diagram jam dan diagram pohon, pembatasan topik dapat
juga digambarkan denga piramida terbalik, lihat gambar dibawah ini:
Lautan

Lautan Indonesia

Kekayaan lautan Indonesia

Fauna

Kerang mutiara

6
| Makalah Menulis
Pembudidayaan
kerang mutiara di
Maluku Selatan

3) Merumuskan pernyataan tesis


Pernyataan tesis dapat di sebut juga sebagai gagasan pokok atau ide utama
suatu tulisan. Hal ini merupakan bagian yang paling penting dalam menulis
permulaan. Dalam tahap ini bukan saja berisi judul dan pembatasan judul. Tetapi
juga pendekatan penulis terhadap judul. Fungsi utamanya adalah menunjang
penulis terhadap suatu sarana ubtuk mempertahanjan arah serta pembatasan yang
telah ditentukan, atau bisa dikatakan sebagai pedoman bagi penulis agar tidak
menyimpang dari jalur yang telah di tetapkan.
Ciri ciri pernyataan tesis :
1. Tesis harus berupa kalimat sederhana dan deklaratif ( bersifat menjelaskan ).
2. Pernyataan tesis hendaknya menjelaskan maksud penulis.
3. Pernyataan tesis hendaknya memeperlihatkan sikap penulis terhadap pokok
permasalahan tetapi tidak perlu di nyatakan secara berlebihan.
4. Pernyatan tesis hendaknya mencermunkan perhatian penulis pada pembaca.

4) Menentukan Judul

| Makalah Menulis
Setelah memperoleh topik yang sesuai maka dalam pelaksanaannya topic yang
telah dipilih itu harus dinyatakan dalam suatu judul karangan. Apakah yang dimaksud
dengan judul? Samakah judul dengan topik?
Yang dimaksud dengan topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan
karangan yang akan digarap. Sedangkan judul adalah nama, titel, atau semacam label
untuk suatu karangan. Pernyataan topik mungkin saja sama dengan judul, tetapi
mungkin juga tidak. Dalam karangan fiktif (rekaan) kerap kali judul karangan tidak
menunjukkan topik. Roman Layar Terkembang misalnya tidak membicarakan layar
dalam arti yang sebenarnya.
Dalam karangan formal atau karangan ilmiah, judul karangan harus tepat
menunjukkan topiknya. Penentuan judul tersebut harus dipikirkan secara bersungguh-
sungguh dengan mengingat beberapa persyaratan antara lain :
1. Harus sesuai dengan topik atau isi karangan beserta jangkauannya.
2. Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase. Sebaiknya dinyatakan dalam bentuk
frase benda dan bukan dalam bentuk kalimat.
3. Selanjutnya, judul karangan diusahakan sesingkat mungkin.
4. Judul harus dinyatakan secara jelas. Judul itu tidak dinyatakan dalam kata kiasan
atau tidak mengandung kata yang mengandung arti ganda.
Dalam karangan fiksi biasanya judul karangan dapat ditentukan kemudian. Ada
kalanya judul itu diubah dengan maksud untuk lebih menarik perhatian pembaca. Untuk
karangan ilmiah seperti skripsi, tesis, atau karya ilmiah yang lainnya di perguruan tinggi
biasanya lebih dahulu dibicarakan dengan pembimbing.
Berikut ini tercantum beberapa contoh topik yang cukup terbatas:
1. Tanah kritis di Indonesia : cara mengatasinya.
2. Pengaruh pembukaan jalan raya terhadap cara hidup rakyat di Desa Maja.
3. Kemungkinan mekanisme pertanian di Sumatra Barat.
4. Kemungkinan pengurangan arus urbanisasi ke Jakarta.
5. Pemakaian bahasa Inggris di dalam surat kabar di Indonesia.

| Makalah Menulis
BAB III

PENUTUP

8
3.1. Simpulan

Menulis juga bisa diartikan sebagai ungkapan atau ekspresi perasaan yang
dituangkan dalam bentuk tulisan atau naskah. Dalam menulis ada tahap-tahap yang harus
dipahami oleh seseorang sebelum menulis. Tahap-tahap sebelum atau pra menulis adalah
menentukan topik dan judul serta pembatasan topik.

3.2 Saran

Sebagai seorang mahasiswa yang belajar menulis, sebaiknya kita harus


mengetahui dan mempelajari tahap-tahap pra atau sebelum menulis agar apa yang kita
tulis selanjutnya bisa memberi hasil yang maksimal dan baik.

| Makalah Menulis
9
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan,H.G.1994.Menulis Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa.Bandung:Angkasa Bandung

http://www.google.com-definisimenulis (diunduh pada 15 Maret 2011, pukul 16.00WIB)

http://www.google.com-tahappramenulis (diunduh pada 15 Maret 2011, pukul 16.00WIB)

| Makalah Menulis

Anda mungkin juga menyukai