Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Metode magnetic merupakan metode pangolahan data potensial untuk

memperoleh gambaran bawah permukaan bumi atau berdasarkan karakteristik

magnetiknya. Metode ini didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet pada

batuan yang timbull karena pengaruh dari medan magnet bumi saat batuan itu

terbentuk.

Kemampuan suatu batuan untuk dapat termagnetisasi sangat dipengaruhi oleh

oleh factor susceptibilitas batuan. Objek pengamatan dari metode ini adalah benda

yang bersifat mangnetik, dapat berupa gejala struktur bawah tanah permukaan

ataupun batuan tertentu. Metode ini dapat digunakan sebagai preliminary survey

untuk menentukan bentuk geometri dari bentuk basement, intrusi dan patahan.

Metode magnetic didasarkan pada pengukuran variasi intensitas medan magnetic di

permukaan bumi yang disebabkan oleh adanya variasi distribusi benda termagnetisasi

dibawah permukaan bumi (suseptibilitas).

Perbedaan distribusi Mineral ferromagnetic, Paramagnetik, Diamagnetik

Perbedaan Kontras Suseptibilitas, Atau Permeabilitas


Magnetik Tubuh Jebakan Dari Daerah Sekelilingnya
Variasi yang terukur ( Anomali) berada dalam latar belakang medan yang
Anomali Geomagnet
relative besar. Variasi intensitas medan magnetic yang terukur kemudian ditafsirkan

1
dalam bentuk distribusi bahan magnetic di bawah permukaan, yang kemudian

dijadikan dasar bagi pendugaan keadaan geologi yang mungkin. Metode magnetic

memiliki kesamaan latar belakang fisika dengan metode gravitasi, kedua metode

sama-sama berdasarkan kepada teori potensial, sehingga keduanya sering disebut

sebagai metode potensial. Namun demikian, ditinjau dari segi besaran fisika yang

terlibat, keduanya mempunyai perbedaan yang mendasar.

Dalam megnetik harus mempertimbangkan variasi arah dan besaran vector

magnetisasi. Sedangkan dalam gravitasi hanya ditinjau variasi besar vector

percepatan gravitasi. Data pengamatan magnetic lebih menunjukan sifat residual yang

kompleks. Dengan demikian, metode magnetic memilki variasi terhadap waktu yang

lebih besar. Pengukuran intensitas medan magnetic bias dilakukan melalui darat, laut,

dan udara. Metode magnetic sering digunakan dalam eksplorasi pendahuluan minyak

bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bias diterapkan pada pencarian prospeksi

benda-benda arkeologi.

I.2 Ruang lingkup

I.3 Tujuan

Tujuan dari pratikum ini adalah :

a. Mampu merangkai alat yang digunakan pada percobaan Metode Magnetik.


b. Mengetahui intensitas medan magnet total dengan peralatan geotron model g5.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2
2.1 Metode Geomagnet

Secara umum, metode geofisika dapat dikelompokkan menjadi metode pasif dan
aktif. Metode pasif merupakan metode yang digunakan untuk mengukur medan alami
yang dipancarkan oleh bumi, sedangkan dalam metode aktif merupakan metode untuk
mengukur medan yang berasal dari sumber buatan dan dari sumber buatan tersebut
akan didapatkan respon bumi.
Metode magnetik termasuk kedalam metode pasif karena metode ini
mengandalkan sifat magnetik suatu batuan yang diinduksikan dari medan magnet
bumi yang ada. Dalam metode geomagnetik ini, bumi dianggap sebagai batang
magnet raksasa dimana medan magnet utama bumi dihasilkan. Kerak bumi
menghasilkan medan magnet jauh lebih kecil daripada medan utama magnet yang
dihasilkan bumi secara keseluruhan. Teramatinya medan magnet pada bagian bumi
tertentu, biasanya disebut animali magnetik yang dipengaruhi suseptibilitas batuan
tersebut dan remanen magnetiknya.
Metode gravity ini didasarkan pada perbedaan tingkat magnetisasi suatu
batuan yang diinduksi oleh medan magnet bumi. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya
perbedaan sifat suseptibilitas magnetik masing-masing batuan. Harga suseptibilitas
ini sangat penting di dalam pencarian benda anomali karena sigar yang khas untuk
setiap jenis mineral atau mineral logam. Harganya akan semakin besar bila jumlah
kandungan mineral magnetik pada batuan semakin banyak.

Medan Magnet Bumi


Bumi berlaku seperti sebuah magnet sferis yang sangat besar dengan suatu
medan magnet yang mengelilinginya. Medan itu dihasilkan oleh suatu dipole megnet
yang terletak pada pusat bumi.
Medan magnet bumi berubah terhadap waktu sehingga untuk menyeragamkan
nilai-nilai medan utama magnet bumi, dibuat standard nilai yang disebut
International Geomagnetics Reference Field (IGRF) yang diperbaharui tiap 5 tahun.

3
Nilai-nilai IGRF diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar
satu juta kilometer yang dilakukan dalam waktu satu tahun.

Medan magnet bumi terdiri dari tiga bagian yaitu


1. Medan utama (Main Field)
Pengaruh medan utama magnet bumi adalah sebesar 99% dan variasinya
terhadap waktu sangat lambat dna kecil
2. Medan luar (External Field)
Pengaruh medan luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan hasil
ionisasi di atmostfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari.
Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir
dalam lapisan teriobisasi di atmofer, maka perubahan ini terhadap waktu
sangat cepat.
3. Anomali medan magnetik
Variasi medan magnetik yang terukur di permukaan merupakan target dari
survei magnetik (anomali magnetik). Besarnya anomali magnetik berkisar
ratusan sampain ribuan nano-Tesla tetapi ada juga yang lebih besar dari
seratus ribu nano-Tesla berupa endapan magnetik. Secara gais besar anomali
ini disebabkan oleh medan magneti remanen dan medan magnet induksi.
Medan magnet remanen mempunyai peranan yang sanget penting dalam
magnetisasi batuan.

Sifat magnet batuan


1. Diamagnetik
Atomatom pembentuk batuan mempunyai kulit elektron berpasangan. Jika
mendapat medan magnet dari luar orbit, elektron tersebut akan berpresesi yang
menghasilkan medan magnet lemah yang melawan medan magnet luar tadi.
Mempunyai Susceptibilitas k negatif dan kecil serta tidak tergantung dari pada medan
magnet luar.
Contoh : bismuth, grafit, gipsum, marmer, kuarsa, garam.

4
2. Paramagnetisme
Terdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh yakni ada elektron yang
spinnya tidak berpasangan. Jika terdapat medan magnetik luar, spin tersebut
berpresesi menghasilkan medan magnet yang mengarah searah dengan medan
tersebut sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnetik yang terbentuk
terorientasi acak oleh agitasi termal, sehingga Susceptibilitas k positif serta
bergantung pada temperatur.
Contoh : piroksen, olivin, garnet, biotit, amfibolit dll.
Dalam benda-benda magnetik, medan yang dihasilkan oleh momen-momen
magnetik atomik permanen, cenderung untuk membantu medan luar, sedangkan
untuk dielektrik-dielektrik medan dari dipol-dipol selalu cenderung untuk melawan
medan luar, apakah dielektrik mempunyai dipol-dipol yang terinduksi atau
diorientasikan.
3. Ferromagnetic
Terdapat banyak kulit electron yang hanya diisi oleh satu electron sehingga
mudah terinduksi oleh medan luar.keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-
kelompok bahan berspin searah yang membentuk dipole-dipol magnet (domain)
mempunyai arah sama, apalagi jika didalam medan magnet luar. Susceptibilitas k
positif dan >> 1. serta bergantung dari temperature.
Contoh : besi, nikel, kobalt.
4. Antiferromagnetic
Domain-domain menghasilkan dipole magnetic yang saling berlawanan arah
sehingga momen magnetic secara keseluruhan sangat kecil.Bahan antiferromagnetik
yang mengalami cacat kristal akan mengalami medan magnet kecil dan
suseptibilitasnya seperti pada bahan paramagnetic suseptibilitas k seperti
paramagnetic, tetapi harganya naik sampai dengan titik curie kemudian turun lagi
menurut hukum curie-weiss.
Contoh : hematit ( Fe2O3 ).

5
5. Ferrimagnetik

Domain-domain juga saling antiparalel tetapi jumlah dipol pada masing-


masing arah tidak sama sehingga masih mempunyai resultan magnetisasi cukup besar.
Suseptibilitasnya tinggi dan tergantung temperatur.
Contoh : magnetit ( Fe3O4 ), ilmenit ( FeTiO3 ), pirhotit ( FeS ).

2.2 Magnetometer

Precession Magnetometer adalah instrument geofisika yang digunakan untuk


mengukur kekuatan medan magnet Bumi, pengukuran medan magnet Bumi ini
bertujuan untuk mengetahui lokasi deposit mineral, situs arkeologi, material di bawah
tanah, atau objek dibawah permukaan laut seperti kapal selam atau kapal karam dan
lain sebagainya.
Prinsip kerja Proton Procession Magnetometer adalah dengan proton yang ada
pada semua atom memintal atau berputar pada sumbu axis yang sejajar dengan
medan magnet Bumi. Normalnya, proton cenderung untuk sejajar dengan medan
magnet Bumi. Ketika subjek diinduksi medan magnet (dibuat sedemikian), maka
proton dengan sendirinya akan menyesuaikan dengan medan yang baru. Dan ketika
medan baru itu dihentikan maka proton akan kembali seperti semula yang sejajar
dengan medan magnet Bumi. Saat terjadi perubahan kesejajaran, perputaran proton
berpresesi, dan putarannya semakin melambat. Frekuensi pada saat presesi
berbanding lurus dengan kuat medan magnet Bumi. Rasio Gyromagnetic proton

6
adalah 0,042576 Hertz / nano Tesla. Sebagai contoh, pada area dengan kekuatan
medan sebesar 57.780 nT maka frekuensi presesi menjadi 2460 Hz.
Komponen sensor pada proton precession magnetometer adalah tabung silinder
yang berisi cairan penuh atom hidrogen yang dikelilingi oleh lilitan kabel. Cairan
yang digunakan umumnya terdiri dari air, kerosin, dan alkohol. Sensor tersebut
dihubungkan dengan kabel ke unit yang berisi sebuah power supply, sebuah saklar
elektronik, sebuah amplifier, dan sebuah pencatat frekuensi.
Ketika saklar ditutup, arus DC mengalir dari baterai ke lilitan, kemudian
memproduksi kuat medan magnet dalam silinder tersebut. Atom hidrogen (proton)
yang berputar seperti dipol magnet, menjadi sejajar dengan arah medan (sepanjang
sumbu silinder). Daya listrik kemudian memotong lilitan dengan membuka saklar.
Karena medan magnet Bumi menghasilkan torsi (tenaga putaran) pada putaran atom
hydrogen, maka atom hydrogen memulai presesi disekitar arah total medan Bumi.
Presesi tersebut menunjukkan medan magnet dalam berbagai wktu (time-varying)
yang mana menginduksi sedikit arus AC pada lilitan tersebut. Frekuensi pada arus AC
memiliki persamaan dengan frekuensi presesi atom tersebut. Karena frekuensi presesi
berbanding dengan kuat medan total dan karena konstanta perbandingan diketahui,
maka kuat medan total dapat ditetapkan dengan akurat.

2.3 Pengambilan Data Magnetik


Metode Pengukuran Data Geomagnetik
Dalam melakukan pengukuran geomagnetik, peralatan paling utama yang
digunakan adalah magnetometer. Peralatan ini digunakan untuk mengukur kuat
medan magnetik di lokasi survei. Salah satu jenisnya adalah Proton Precission
Magnetometer (PPM) yang digunakan untuk mengukur nilai kuat medan magnetik
total. Peralatan lain yang bersifat pendukung di dalam survei magnetik adalah Global
Positioning System (GPS). Peralatan ini digunaka untuk mengukur posisi titik
pengukuran yang meliputi bujur, lintang, ketinggian, dan waktu. GPS ini dalam
penentuan posisi suatu titik lokasi menggunakan bantuan satelit. Penggunaan sinyal

7
satelit karena sinyal satelit menjangkau daerah yang sangat luas dan tidak terganggu
oleh gunung, bukit, lembah dan jurang.
Beberapa peralatan penunjang lain yang sering digunakan di dalam survei
magnetik, antara lain :

1. Kompas geologi, untuk mengetahui arah utara dan selatan dari medan magnet bumi.
2. Peta topografi, untuk menentukan rute perjalanan dan letak titik pengukuran pada saat
survei magnetik di lokasi
3. Sarana transportasi
4. Buku kerja, untuk mencatat data-data selama pengambilan data
5. PC atau laptop dengan software seperti Surfer, Matlab, Mag2DC, dan lain-lain.

Pengukuran data medan magnetik di lapangan dilakukan menggunakan


peralatan PPM, yang merupakan portable magnetometer. Data yang dicatat selama
proses pengukuran adalah hari, tanggal, waktu, kuat medan magnetik, kondisi cuaca
dan lingkungan.
Dalam melakukan akuisisi data magnetik yang pertama dilakukan adalah
menentukan base station dan membuat station station pengukuran (usahakan
membentuk grid grid). Ukuran gridnya disesuaikan dengan luasnya lokasi
pengukuran, kemudian dilakukan pengukuran medan magnet di station station
pengukuran di setiap lintasan, pada saat yang bersamaan pula dilakukan pengukuran
variasi harian di base station.
Dalam survei magnetik lintasa pengukuran harus didesain agar dapat
memotong dua kutub anomali magnetik yang berarah Utara-Selatan kutub magnetik.
Arah dan lintasan yang tidak sesuai akan mengakibatkan menurunnya daya guna
survei dan memberikan gambaran yang salah bagi pengolah data dan interpreter.
Penentuan lintasa pada daerah yang akan disurvei didasarkan kepada kemudahan
dalam pembuatan peta anomali magnetik. Oleh karena itu tutuk-titik pengamatan
diusahakan membentuk grid.

8
Untuk membuat peta anomali yang akuran, perubahan terhadap waktu dari
medan magnetik selama survei harus dipertimbangkan. Perubahan medan magnetik
selama satu hari disebut sebagai simpangan harian (diurnal drift) dengan nilai
berkisar beberapa puluh nT, tetapi perubahan sebesar ratusan ataupun rubuan nT
memungkinkan untuk terjadi selama beberapa jam selama terjadi badai magnetik.
Selama terjadi badai magnetik tidak boleh dilakukan survei magnetik.
Koreksi untuk simpangan harian dapat dilakukan dengan melakukan
pengukuran berulang di BS dengan interval tertentu. Pengukuran di setiap titik
pengamatan kemudian dikoreksi untuk variasi temporal dengan mengasumsikan
perubahan yang linier dari medan di antara pengulangan pembacaan di BS. Jika
waktu pengukuran dicatat secara akurat di BS dan titik pengamatan, koreksi data di
titik pengamatan dapat dikoreksi dengan pengurangan variasi nilai di BS.

2.4 Pengolahan Data Geomagnetik


Pengaksesan Data IGRF
IGRF singkatan dati The International Geomagnetic Reference Field.
Merupakan medan acuan geomagnetik intenasional. Pada dasarnya nilai IGRF
merupakan nilai kuat medan magnetik utama bumi ( H 0 ). Nilai IGRF termasuk
nilai yang ikut terukur pada saat kita melakukan pengukuran medan magnetik di
permukaan bumi, yang merupakan komponen paling besar dalam survei
geomagnetik, sehingga perlu dilakukan koreksi untuk menghilangkannya. Koreksi
nilai IGRF terhadap data medan magnetik hasil pengukuran dilakukan karena nilai
yang menjadi terget survei magnetik adalan anomali medan magnetik ( H r ).
0

9
Nilai IGRF yang diperoleh dikoreksikan terhadap data kuat medan magnetik
total dari hasil pengukuran di setiap stasiun atau titik lokasi pengukuran. Meskipun
nilai IGRF tidak menjadi target survei, namun nilai ini bersama-sama dengan nilai
sudut inklinasi dan sudut deklinasi sangat diperlukan pada saat memasukkan
pemodelan dan interpretasi.

Pengolahan Data Geomagnetik


Untuk memperoleh nilai anomali medan magnetik yang diinginkan, maka
dilakukan koreksi terhadap data medan magnetik total hasil pengukuran pada setiap
titik lokasi atau stasiun pengukuran, yang mencakup koreksi harian, IGRF dan
topografi.

1. Koreksi Harian
Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan
magnetik bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu
hari. Waktu yang dimaksudkan harus mengacu atau sesuai dengan waktu pengukuran
data medan magnetik di setiap titik lokasi (stasiun pengukuran) yang akan dikoreksi.
Apabila nilai variasi harian negatif, maka koreksi harian dilakukan dengan cara
menambahkan nilai variasi harian yang terekan pada waktu tertentu terhadap data
medan magnetik yang akan dikoreksi. Sebaliknya apabila variasi harian bernilai
positif, maka koreksinya dilakukan dengan cara mengurangkan nilai variasi harian
yang terekan pada waktu tertentu terhadap data medan magnetik yang akan dikoreksi,
datap dituliskan dalam persamaan
H=H total H harian

2. Koreksi IGRF
Data hasil pengukuran medan magnetik pada dasarnya adalah konstribusi dari
tiga komponen dasar, yaitu medan magnetik utama bumi, medan magnetik luar dan

10
medan anomali. Nilai medan magnetik utama tidak lain adalah niali IGRF. Jika nilai
medan magnetik utama dihilangkan dengan koreksi harian, maka kontribusi medan
magnetik utama dihilangkan dengan koreksi IGRF. Koreksi IGRFdapat dilakukan
dengan cara mengurangkan nilai IGRF terhadap nilai medan magnetik total yang
telah terkoreksi harian pada setiap titik pengukuran pada posisi geografis yang sesuai.
Persamaan koreksinya (setelah dikoreksi harian) dapat dituliskan sebagai berikut :
H=H total H harian H 0
Dimana H 0 = IGRF

3. Koreksi Topografi
Koreksi topografi dilakukan jika pengaruh topografi dalam survei megnetik
sangat kuat. Koreksi topografi dalam survei geomagnetik tidak mempunyai aturan
yang jelas. Salah satu metode untuk menentukan nilai koreksinya adalah dengan
membangun suatu model topografi menggunakan pemodelan beberapa prisma
segiempat (Suryanto, 1988). Ketika melakukan pemodelan, nilai suseptibilitas
magnetik (k) batuan topografi harus diketahui, sehingga model topografi yang dibuat,
menghasilkan nilai anomali medan magnetik (Htop) sesuai dengan fakta.
Selanjutnya persamaan koreksinya (setelah dilakukan koreski harian dan IGRF) dapat
dituliska sebagai
H=H total H harian H 0H top
Setelah semua koreksi dikenakan pada data-data medan magnetik yang terukur
dilapangan, maka diperoleh data anomali medan magnetik total di topogafi. Untuk
mengetahui pola anomali yang diperoleh, yang akan digunakan sebagai dasar dalam
pendugaan model struktur geologi bawah permukaan yang mungkin, maka data
anomali harus disajikan dalam bentuk peta kontur. Peta kontur terdiri dari garis-garis
kontur yang menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai anomali sama, yang
diukur dar suatu bidang pembanding tertentu.

11
Reduksi ke Bidang Data (Reduce to Pole)
Untuk mempermudah proses pengolahan dan interpretasi data magnetik, maka
data anomali medan magnetik total yang masih tersebar di topografi harus direduksi
atau dibawa ke bidang datar. Proses transformasi ini mutlak dilakukan, karena proses
pengolahan data berikutnya mensyaratkan input anomali medan magnetik yang
terdistribusi pada biang datar. Beberapa teknik untuk mentransformasi data anomali
medan magnetik ke bidang datar, antara lain : teknik sumber ekivalen (equivalent
source), lapisan ekivalen (equivalent layer) dan pendekatan deret Taylor (Taylor
series approximaion), dimana setiap teknik mempunyai kelebihan dan kekurangan
(Blakely, 1995).

Pengangkatan ke Atas (Upward)


Pengangkatan ke atas atau upward continuation merupakan proses
transformasi data medan potensial dari suatu bidang datar ke bidang datar lainnya
yang lebih tinggi. Pada pengolahan data geomagnetik, proses ini dapat berfungsi
sebagai filter tapis rendah, yaitu unutk menghilangkan suatu mereduksi efek magnetik
lokal yang berasal dari berbagai sumber benda magnetik yang tersebar di permukaan
topografi yang tidak terkait dengan survei. Proses pengangkatan tidak boleh terlalu
tinggi, karena ini dapat mereduksi anomali magnetik lokal yang bersumber dari benda
magnetik atau struktur geologi yang menjadi target survei magnetik ini.

Koreksi Efek Regional


Dalam banyak kasus, data anomali medan magnetik yang menjadi target
survei selalu bersuperposisi atau bercampur dengan anomali magnetik lain yang
berasal dari sumber yang sangat dalam dan luas di bawah permukaan bumi. Anomali
magnetik ini disebut sebagai anomali magnetik regional (Breiner, 1973). Untuk
menginterpretasi anomali medan magnetik yang menjadi target survei, maka

12
dilakukan koreksi efek regional, yang bertujuan untuk menghilangkan efek anomali
magnetik regioanl dari data anomali medan magnetik hasil pengukuran.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperoleh anomali regional adalah
pengangakatan ke atas hingga pada ketinggian-ketinggian tertentu, dimana peta
kontur anomali yang dihasilkan sudah cenderung tetap dan tidak mengalami
perubahan pola lagi ketika dilakukan pengangkatan yang lebih tinggi.

2.5 Interpretasi Geomagnetik


Hasil dari pengukuran geomagnetik adalah berupa profil atau peta kontur
magnetik. Pada peta magnetik anomalinya lebih banyak tak teratur, kompleks dan
mempunyai magnitudo yang lebih besar tetapi untuk dartah sedimen peta magnetik
dapat menyerupai peta anomali gravity.
Secara umum interpretasi data geomagnetik terbagi menjadi dua, yaitu
interpretasi kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif didasarkan pada pola
kontur anomali medan magnetik yang bersumber dari distribusi benda-benda
termagnetisasi atau struktur geologi bawah permukaan bumi. Selanjutnya pola
anomali medan magnetik yang dihasilkan ditafsirkan berdasarkan informasi geologi
setempat dalam bentuk distribusi benda magnetik atau struktur geologi, yang
dijadikan dasar pendugaan terhadap keadaan geologi yang sebenarnya.
Interpretasi kuantitatif bertujuan untuk menentukan bentuk atau model dan
kedalaman benda anomali atau strukutr geologi melalui pemodelan matematis. Untuk
melakukan interpretasi kuantitatif, ada beberapa cara dimana antara satu dengan
lainnya mungkin berbeda, tergantung dari bentuk anomali yang diperoleh, sasaran
yang dicapai dan ketelitian hasil pengukuran.
Dalam interpretasi kualitatif pola anomali magnet bergelombang pendek dan
tajam (bukan noise), biasanya sangat mengganggu target anomali bergelombang
panjang. Gangguan ini dapat diatasi dengan cara melakukan m=pegukurang dengan
kerapatan data yang banyak sehingga bila dilakukan pemfilteran dapat
menghilangkan anomali bergelombang pendek dan tajam. Kurang rapatnya data dapat

13
memberikan suatu gambaran anomali palsu meskipun diolah dengan cara yang
canggih. Kondisi palsu ini sering terjadi pada survei geomagnetik di daerah vulkanik
dengan target benda atau struktur dalam.
Interpretasi kualitatif bertujuan untuk menentukan strike, arah dan sifat
polarisais, dan perkiraan bentuk benda anomali berdasarkan peta anomali magnetik
yang telah dibuat. Interpretasi ini sangat ditunjang oleh data geologi daerah
penyelidikan. Hasil interpretasi kualitatif sangat penting dalam menyusun model
interpretasi secara numerik.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 27 november 2016. Di Pantai Tete, Desa

Bonepute, Kec. Tonra Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan

3.2 Alat dan Bahan Penelitian

1. Satu unit Proton Magnetometer model Geotron G5 untuk mengukur

medan total magnetic disetiap stasiun pengukuran dilapangan.

14
Gambar 1. Proton magnetometer (Geotron G5)
2. Kompas dan berfungsi sebagai petunjuk arah
3. GPS Single Station, berfungsi untuk pengkonturan dengan sumbu X dan

Gambar 2. GPS
4. Log Book, alat Tulis, berfungsi untuk mencatat data yang diperoleh dan

mencatat waktu

3.3 Prosedur Penelitian

Adapun prosedur penelitian sebagai berikut :

1. Merangakai alat sesuai petunjuk asisten


2. Membuat titik-titik yang akan di ukur pada kertas

15
3. Menentukan base station dan membuat station-station pengukuran

(usahakan membentuk grid-grid). Ukuran grid disesuaikan dengan luas

loaksi pengukuran, menentukan arah utara magnetic bumi.


4. Membaca pengukuran medan magnet di station station pengukuran di

setiap lintasan dan mencatat elevasi, posisi titik X dan Y serta waktu

pembacaan ( jam, menit dan detik ).


5. Pada saat yang bersamaan dilakukan pengukuran variasi harian base

station.

3.3.2 Pengolahan Data Magnetik


Olah data magnetik diawali dengan melakukan koreksi dengan menggunakan
microsoft office excel :
1. Koreksi Diurnal
Koreksi harian (diurnal correction) merupakan penyimpangan nilai medan magnetik
bumi akibat adanya perbedaan waktu dan efek radiasi matahari dalam satu hari
H=H total H harian

Dengan
( t nt awal )
H harian= (H akhir H awal)
( t akhir t awal )

rdc
STATI Readi
DC correctio
ON ng
n
42930,
BS 9 0 42930,9
-
42915, 0,0369 42915,43
A1 4 4 694

16
-
42915, 0,0738 42915,62
A2 55 9 389
-
42920, 0,1093 42920,50
A3 4 1 931
-
42925, 0,1325 42925,88
A4 75 9 259
-
42925, 0,1604 42925,86
A5 7 3 043
-
42929, 0,1872 42930,08
A6 9 5 725
-
42938, 0,2150 42938,55
A7 34 8 008
-
42947, 0,2383 42947,83
A8 6 6 836
-
42957, 0,2636 42957,56
A9 3 6 366
-
0,2904 42962,29
A10 42962 9 049
-
42960, 0,3178 42961,26
B10 95 1 781
-
42954, 0,3537 42955,10
B9 75 4 374
-
42946, 0,4195 42946,71
B8 3 3 953
42930,
BS 4 -0,5 42930,9
-
42939, 0,5858 42940,53
B7 95 8 588
-
42931, 0,6738 42931,77
B6 1 8 388
B5 42924, - 42925,08

17
0,7226
37 6 932
-
42922, 0,7767 42923,42
B4 65 3 673
-
42914, 0,8286 42915,77
B3 95 8 868
-
42914, 0,8785 42915,52
B2 65 2 852
-
42910, 0,9516 42911,90
B1 95 7 167
-
42910, 0,9962 42911,54
C1 55 1 621
-
42916, 1,0460 42917,84
C2 8 4 604
-
42911, 1,0958 42912,49
C3 4 7 587
-
1,1594 42923,15
C4 42922 9 949
-
42921, 1,2082 42923,10
C5 9 6 826
-
42924, 1,2517 42925,95
C6 7 3 173
42938, - 42940,24
C7 95 1,2952 52
-
42953, 1,3365 42954,43
C8 1 5 655
-
42963, 1,3863 42965,33
C9 95 8 638
42929,
BS 45 -1,45 42930,9
-
1,3633 42967,36
C10 42966 8 338

18
-
42969, 1,3146 42970,44
D10 13 9 803
-
42961, 1,2680 42962,66
D9 4 5 805
-
42950, 1,2398 42951,68
D8 45 6 986
-
42939, 1,2055 42940,50
D7 3 2 552
-
42927, 1,1742 42928,92
D6 75 6 426
-
42925, 1,1332 42926,78
D5 65 6 326
-
42922, 1,0953 42923,54
D4 45 3 533
-
42915, 1,0640 42916,46
D3 4 7 407
-
42909, 1,0189 42910,71
D2 7 6 896
42929,
BS 9 -1 42930,9
-
42912, 0,8175 42913,51
D1 7 1 751
-
42905, 0,7742 42906,60
E1 83 7 76
-
42909, 0,7215 42910,47
E2 75 1 151
-
42914, 0,6782 42915,22
E3 55 7 827
-
42917, 0,6341 42917,78
E4 15 6 416
E5 42926 - 42926,56

19
0,5615
1 151
-
0,5113 42929,51
E6 42929 5 135
-
42937, 0,4611 42938,02
E7 57 9 786
-
42947, 0,4049 42947,85
E8 45 7 497
-
42956, 0,3617 42956,91
E9 55 3 173
-
42965, 0,2795 42965,71
E10 43 7 29
42930,
BS 7 -0,2 42930,9
-
42965, 0,0660 42965,79
F10 73 3 937
-
42957, 0,0045 42957,05
F9 05 8 458
42949, 0,1170 42949,28
F8 4 95 291
42939, 0,2043 42939,14
F7 35 58 564
42931, 0,2572 42931,34
F6 6 07 279
42926, 0,3223 42925,77
F5 1 46 765
42921, 0,4034 42921,19
F4 6 64 654
42915, 0,4870 42915,04
F3 53 39 629
42911, 0,5325 42910,86
F2 4 14 749
42910, 0,6136 42909,68
F1 3 31 637
42906, 0,6664 42905,73
G1 4 8 352
42908, 0,7107 42907,33
G2 05 26 927

20
42910, 0,7549 42910,04
G3 8 72 503
42918, 0,8029 42917,69
G4 5 05 709
42925, 0,8520 42924,58
G5 43 67 127
42931,
BS 8 0,9 42930,9
42930, 0,6144 42929,73
G6 35 56 554
42939, 0,5234 42939,17
G7 7 86 651
42948, 0,3895 42948,21
G8 6 58 044
42959, 0,2632 42959,68
G9 95 11 679
42970, 0,0913 42970,70
G10 8 79 862
-
42972, 0,0627 42972,36
H10 3 6 276
-
42958, 0,1764 42959,12
H9 95 8 648
-
42948, 0,2977 42949,19
H8 9 7 777
-
42938, 0,3735 42938,52
H7 15 8 358
-
42933, 0,4468 42933,84
H6 4 6 686
-
42925, 0,5201 42925,77
H5 25 4 014
42918, 42918,70
H4 1 -0,601 1
42914, - 42914,90
H3 23 0,6667 004
-
42910, 0,7703 42910,92
H2 15 1 031
H1 42909, - 42910,22
3 0,9269 698

21
8
-
42905, 1,0432 42906,94
I1 9 2 322
-
42910, 1,1493 42911,84
I2 7 5 935
-
42929, 1,3666
BS 53 7 42930,9
-
42914, 1,2435 42916,04
I3 8 7 357
-
42922, 1,0723 42923,42
I4 35 1 231
-
42927, 0,9920 42928,59
I5 6 4 204
-
42936, 0,8796 42937,42
I6 55 5 965
-
42944, 0,7779 42944,97
I7 2 6 796
-
42953, 0,6923 42953,92
I8 23 3 566
-
42964, 0,6200 42965,22
I9 6 8 008
-
42976, 0,5157 42977,41
I10 9 2 572
-
42979, 0,4354 42980,38
J10 95 4 544
-
42967, 0,3230 42967,52
J9 2 5 305
-
42956, 0,2347 42956,28
J8 05 5 475
J7 42946, - 42946,40
25 0,1598 982

22
2
-
42936, 0,0768 42936,87
J6 8 6 686
-
42926, 0,0019 42926,35
J5 35 4 194
42920, 0,0703 42920,87
J4 95 12 969
42916, 0,1773 42916,27
J3 45 49 265
42908, 0,3593 42907,99
J2 35 13 069
42908, 0,6135 42907,88
J1 5 27 647
42931,
BS 65 0,75 42930,9

Dari data pembacaan interpolasi base didapat nilai rata-rata bacaan rata-rata sebesar
45119.15168 nT sehingga didapat nilai koreksi diurnal base dengan
Mengurangi pembacaan interpolasi dengan nilai rata-rata bacaan. Dan koreksi diurnal
field didapat dengan mengurangi atau menambahkan nilai rata-rata bacaan dengan
koreksi diurnal base.

2. Koreksi IGRF
Koreksi IGRFdapat dilakukan dengan cara mengurangkan nilai IGRF
terhadap nilai medan magnetik total yang telah terkoreksi harian pada setiap titik
pengukuran pada posisi geografis yang sesuai. Persamaan koreksinya (setelah
dikoreksi harian) dapat dituliskan sebagai berikut :
H=H total H harian H 0
Dimana H 0 = IGRF
STATI Time(d Readi
IGRF
ON etik) ng
42930, 4288
32052
BS 9 1
A1 32125 42915, 4288

23
4 1
42915, 4288
32198
A2 55 1
42920, 4288
32268
A3 4 1
42925, 4288
32314
A4 75 1
42925, 4288
32369
A5 7 1
42929, 4288
32422
A6 9 1
42938, 4288
32477
A7 34 1
42947, 4288
32523
A8 6 1
42957, 4288
32573
A9 3 1
4288
32626
A10 42962 1
42960, 4288
32680
B10 95 1
42954, 4288
32751
B9 75 1
42946, 4288
32881
B8 3 1
42930, 4288
33040
BS 4 1
42939, 4288
33121
B7 95 1
42931, 4288
33204
B6 1 1
42924, 4288
33250
B5 37 1
42922, 4288
33301
B4 65 1
42914, 4288
33350
B3 95 1
42914, 4288
33397
B2 65 1
42910, 4288
33466
B1 95 1
42910, 4288
33508
C1 55 1
42916, 4288
33555
C2 8 1

24
42911, 4288
33602
C3 4 1
4288
33662
C4 42922 1
42921, 4288
33708
C5 9 1
42924, 4288
33749
C6 7 1
42938, 4288
33790
C7 95 1
42953, 4288
33829
C8 1 1
42963, 4288
33876
C9 95 1
42929, 4288
33936
BS 45 1
4288
34105
C10 42966 1
42969, 4288
34200
D10 13 1
42961, 4288
34291
D9 4 1
42950, 4288
34346
D8 45 1
42939, 4288
34413
D7 3 1
42927, 4288
34474
D6 75 1
42925, 4288
34554
D5 65 1
42922, 4288
34628
D4 45 1
42915, 4288
34689
D3 4 1
42909, 4288
34777
D2 7 1
42929, 4288
34814
BS 9 1
42912, 4288
35025
D1 7 1
42905, 4288
35075
E1 83 1
42909, 4288
35136
E2 75 1
E3 35186 42914, 4288

25
55 1
42917, 4288
35237
E4 15 1
4288
35321
E5 42926 1
4288
35379
E6 42929 1
42937, 4288
35437
E7 57 1
42947, 4288
35502
E8 45 1
42956, 4288
35552
E9 55 1
42965, 4288
35647
E10 43 1
42930, 4288
35739
BS 7 1
42965, 4288
35848
F10 73 1
42957, 4288
35898
F9 05 1
42949, 4288
35997
F8 4 1
42939, 4288
36068
F7 35 1
42931, 4288
36111
F6 6 1
42926, 4288
36164
F5 1 1
42921, 4288
36230
F4 6 1
42915, 4288
36298
F3 53 1
42911, 4288
36335
F2 4 1
42910, 4288
36401
F1 3 1
42906, 4288
36444
G1 4 1
42908, 4288
36480
G2 05 1
42910, 4288
36516
G3 8 1
42918, 4288
36555
G4 5 1

26
42925, 4288
36595
G5 43 1
42931, 4288
36634
BS 8 1
42930, 4288
36747
G6 35 1
42939, 4288
36783
G7 7 1
42948, 4288
36836
G8 6 1
42959, 4288
36886
G9 95 1
42970, 4288
36954
G10 8 1
42972, 4288
37015
H10 3 1
42958, 4288
37060
H9 95 1
42948, 4288
37108
H8 9 1
42938, 4288
37138
H7 15 1
42933, 4288
37167
H6 4 1
42925, 4288
37196
H5 25 1
42918, 4288
37228
H4 1 1
42914, 4288
37254
H3 23 1
42910, 4288
37295
H2 15 1
42909, 4288
37357
H1 3 1
42905, 4288
37403
I1 9 1
42910, 4288
37445
I2 7 1
42929, 4288
37531
BS 53 1
42914, 4288
37577
I3 8 1
42922, 4288
37641
I4 35 1
I5 37671 42927, 4288

27
6 1
42936, 4288
37713
I6 55 1
42944, 4288
37751
I7 2 1
42953, 4288
37783
I8 23 1
42964, 4288
37810
I9 6 1
42976, 4288
37849
I10 9 1
42979, 4288
37879
J10 95 1
42967, 4288
37921
J9 2 1
42956, 4288
37954
J8 05 1
42946, 4288
37982
J7 25 1
42936, 4288
38013
J6 8 1
42926, 4288
38041
J5 35 1
42920, 4288
38068
J4 95 1
42916, 4288
38108
J3 45 1
42908, 4288
38176
J2 35 1
42908, 4288
38271
J1 5 1
42931, 4288
38322
BS 65 1

3. Anomali Magnet Total


Setelah mendapatkan nilai koreksi diurnal dan koreksi IGRF, akan didapat nilai
anomalinya (z) dengan mengurangi nilai bacaan rata rata, dengan nilai koreksi diurnal
dengan koreksi IGRF.

28
STATI Time(de Readin BASE rdc
ln DC IGRF Z
ON tik) g DRIFT correction
-
32052 0,0005
BS 42930,9 1 0 0 42930,9 42881 49,9
- 42915,436 34,4369
32125
A1 42915,4 0,03694 94 42881 4
42915,5 - 42915,623 34,6238
32198
A2 5 0,07389 89 42881 9
- 42920,509 39,5093
32268
A3 42920,4 0,10931 31 42881 1
42925,7 - 42925,882 44,8825
32314
A4 5 0,13259 59 42881 9
- 42925,860 44,8604
32369
A5 42925,7 0,16043 43 42881 3
- 42930,087 49,0872
32422
A6 42929,9 0,18725 25 42881 5
42938,3 - 42938,550 57,5500
32477
A7 4 0,21508 08 42881 8
- 42947,838 66,8383
32523
A8 42947,6 0,23836 36 42881 6
- 42957,563 76,5636
32573
A9 42957,3 0,26366 66 42881 6
- 42962,290 81,2904
32626
A10 42962 0,29049 49 42881 9
42960,9 - 42961,267 80,2678
32680
B10 5 0,31781 81 42881 1
42954,7 - 42955,103 74,1037
32751
B9 5 0,35374 74 42881 4
- 42946,719 65,7195
32881
B8 42946,3 0,41953 53 42881 3
-
33040 0,0010
BS 42930,4 6 -0,5 -0,5 42930,9 42881 49,9
42939,9 - 42940,535 59,5358
33121
B7 5 0,58588 88 42881 8
- 42931,773 50,7738
33204
B6 42931,1 0,67388 88 42881 8
42924,3 - 42925,089 44,0893
33250
B5 7 0,72266 32 42881 2
42922,6 - 42923,426 42,4267
33301
B4 5 0,77673 73 42881 3
42914,9 - 42915,778 34,7786
33350
B3 5 0,82868 68 42881 8
42914,6 - 42915,528 34,5285
33397
B2 5 0,87852 52 42881 2
42910,9 - 42911,901 30,9016
33466
B1 5 0,95167 67 42881 7

29
42910,5 - 42911,546 30,5462
33508
C1 5 0,99621 21 42881 1
- 42917,846 36,8460
33555
C2 42916,8 1,04604 04 42881 4
- 42912,495 31,4958
33602
C3 42911,4 1,09587 87 42881 7
- 42923,159 42,1594
33662
C4 42922 1,15949 49 42881 9
- 42923,108 42,1082
33708
C5 42921,9 1,20826 26 42881 6
- 42925,951 44,9517
33749
C6 42924,7 1,25173 73 42881 3
42938,9 42940,245
33790
C7 5 -1,2952 2 42881 59,2452
- 42954,436 73,4365
33829
C8 42953,1 1,33655 55 42881 5
42963,9 - 42965,336 84,3363
33876
C9 5 1,38638 38 42881 8
42929,4 0,0005
33936
BS 5 13 -1,45 -1,45 42930,9 42881 49,9
- 42967,363 86,3633
34105
C10 42966 1,36338 38 42881 8
42969,1 - 42970,448 89,4480
34200
D10 3 1,31469 03 42881 3
- 42962,668 81,6680
34291
D9 42961,4 1,26805 05 42881 5
42950,4 - 42951,689 70,6898
34346
D8 5 1,23986 86 42881 6
- 42940,505 59,5055
34413
D7 42939,3 1,20552 52 42881 2
42927,7 - 42928,924 47,9242
34474
D6 5 1,17426 26 42881 6
42925,6 - 42926,783 45,7832
34554
D5 5 1,13326 26 42881 6
42922,4 - 42923,545 42,5453
34628
D4 5 1,09533 33 42881 3
- 42916,464 35,4640
34689
D3 42915,4 1,06407 07 42881 7
- 42910,718 29,7189
34777
D2 42909,7 1,01896 96 42881 6
0,0008
34814
BS 42929,9 65 -1 -1 42930,9 42881 49,9
- 42913,517 32,5175
35025
D1 42912,7 0,81751 51 42881 1
42905,8 - 42906,607
35075
E1 3 0,77427 6 42881 25,6076
42909,7 - 42910,471 29,4715
35136
E2 5 0,72151 51 42881 1
E3 35186 42914,5 - 42915,228 42881 34,2282

30
5 0,67827 27 7
42917,1 - 42917,784 36,7841
35237
E4 5 0,63416 16 42881 6
- 42926,561 45,5615
35321
E5 42926 0,56151 51 42881 1
- 42929,511 48,5113
35379
E6 42929 0,51135 35 42881 5
42937,5 - 42938,027 57,0278
35437
E7 7 0,46119 86 42881 6
42947,4 - 42947,854 66,8549
35502
E8 5 0,40497 97 42881 7
42956,5 - 42956,911 75,9117
35552
E9 5 0,36173 73 42881 3
42965,4 - 42965,712
35647
E10 3 0,27957 9 42881 84,7129
0,0012
35739
BS 42930,7 29 -0,2 -0,2 42930,9 42881 49,9
42965,7 - 42965,799 84,7993
35848
F10 3 0,06603 37 42881 7
42957,0 - 42957,054 76,0545
35898
F9 5 0,00458 58 42881 8
0,11709 42949,282 68,2829
35997
F8 42949,4 5 91 42881 1
42939,3 0,20435 42939,145 58,1456
36068
F7 5 8 64 42881 4
0,25720 42931,342 50,3427
36111
F6 42931,6 7 79 42881 9
0,32234 42925,777 44,7776
36164
F5 42926,1 6 65 42881 5
0,40346 42921,196 40,1965
36230
F4 42921,6 4 54 42881 4
42915,5 0,48703 42915,046 34,0462
36298
F3 3 9 29 42881 9
0,53251 42910,867 29,8674
36335
F2 42911,4 4 49 42881 9
0,61363 42909,686 28,6863
36401
F1 42910,3 1 37 42881 7
42905,733 24,7335
36444
G1 42906,4 0,66648 52 42881 2
42908,0 0,71072 42907,339 26,3392
36480
G2 5 6 27 42881 7
0,75497 42910,045 29,0450
36516
G3 42910,8 2 03 42881 3
0,80290 42917,697 36,6970
36555
G4 42918,5 5 09 42881 9
42925,4 0,85206 42924,581 43,5812
36595
G5 3 7 27 42881 7
BS 36634 42931,8 - 0,9 0,9 42930,9 42881 49,9
0,0025

31
3
42930,3 0,61445 42929,735 48,7355
36747
G6 5 6 54 42881 4
0,52348 42939,176 58,1765
36783
G7 42939,7 6 51 42881 1
0,38955 42948,210 67,2104
36836
G8 42948,6 8 44 42881 4
42959,9 0,26321 42959,686 78,6867
36886
G9 5 1 79 42881 9
0,09137 42970,708 89,7086
36954
G10 42970,8 9 62 42881 2
- 42972,362 91,3627
37015
H10 42972,3 0,06276 76 42881 6
42958,9 - 42959,126 78,1264
37060
H9 5 0,17648 48 42881 8
- 42949,197 68,1977
37108
H8 42948,9 0,29777 77 42881 7
42938,1 - 42938,523 57,5235
37138
H7 5 0,37358 58 42881 8
- 42933,846 52,8468
37167
H6 42933,4 0,44686 86 42881 6
42925,2 - 42925,770 44,7701
37196
H5 5 0,52014 14 42881 4
H4 37228 42918,1 -0,601 42918,701 42881 37,701
42914,2 42914,900 33,9000
37254
H3 3 -0,6667 04 42881 4
42910,1 - 42910,920 29,9203
37295
H2 5 0,77031 31 42881 1
- 42910,226 29,2269
37357
H1 42909,3 0,92698 98 42881 8
- 42906,943 25,9432
37403
I1 42905,9 1,04322 22 42881 2
- 42911,849 30,8493
37445
I2 42910,7 1,14935 35 42881 5
-
0,0026
37531 42929,5 1,36666 -
76
BS 3 67 1,36667 42930,9 42881 49,9
- 42916,043 35,0435
37577
I3 42914,8 1,24357 57 42881 7
42922,3 - 42923,422 42,4223
37641
I4 5 1,07231 31 42881 1
- 42928,592 47,5920
37671
I5 42927,6 0,99204 04 42881 4
42936,5 - 42937,429 56,4296
37713
I6 5 0,87965 65 42881 5
- 42944,977 63,9779
37751
I7 42944,2 0,77796 96 42881 6
42953,2 - 42953,925 72,9256
37783
I8 3 0,69233 66 42881 6

32
- 42965,220 84,2200
37810
I9 42964,6 0,62008 08 42881 8
- 42977,415 96,4157
37849
I10 42976,9 0,51572 72 42881 2
42979,9 - 42980,385 99,3854
37879
J10 5 0,43544 44 42881 4
- 42967,523 86,5230
37921
J9 42967,2 0,32305 05 42881 5
42956,0 - 42956,284 75,2847
37954
J8 5 0,23475 75 42881 5
42946,2 - 42946,409 65,4098
37982
J7 5 0,15982 82 42881 2
- 42936,876 55,8768
38013
J6 42936,8 0,07686 86 42881 6
42926,3 - 42926,351 45,3519
38041
J5 5 0,00194 94 42881 4
42920,9 0,07031 42920,879 39,8796
38068
J4 5 2 69 42881 9
42916,4 0,17734 42916,272 35,2726
38108
J3 5 9 65 42881 5
42908,3 0,35931 42907,990 26,9906
38176
J2 5 3 69 42881 9
0,61352 42907,886 26,8864
38271
J1 42908,5 7 47 42881 7
42931,6
38322
BS 5 0 0,75 0,75 42930,9 42881 49,9

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil

33
Peta Kontur Anomali Magnetik 2D

Peta Kontur Anomali Magnetik 3D

IV.2 Pembahasan

4.2.1 Interpretasi Kualitatif


Dari peta kontur terlihat nilai yang paling besar adalah bagian dari Barat
lokasi penelitian sedangkan nilai yang paling rendah berada pada bagian Timur

34
Lokasi penelitian. Hal ini dapat mengartikan bahwa dibagian Timur lokasi penelitian,
terdapat batuan yang memiliki suseptibilitas yang rendah, sebaliknya dibagian Barat
lokasi penelitian terdapat batuan yang memiliki suseptibilitas yang tinggi.

4.2.2 Analisa
Dari keadaan yang sebenarnya, bagian Barat lokasi penelitian bisa jadi tidak
terdapat suseptibilitas yang tinggi, tetapi karena tempatnya berdekatan dengan barak
pedagang asongan sekitar lokasi penelitian, hal ini dapat mempengaruhi pengambilan
data saat dilapangan karena memiliki kandungan logam yang banyak sehingga dapat
mempengaruhi perhitungan dan pengambilan data.
Pada peta kontur terlihat bahwa batuan yang memiliki kemagnetan tinggi

adalah bagian Barat, dan batuan yang memiliki kemagnetan rendah berada di bagian

Timur. Hal ini dapat menunjukan bahwa arah kemagnetan batuan di wilayah lokasi

penelitian mengarah ke arah Barat. Tetapi hal ini masih tidak dapat dipastikan, karena

lokasi penelitian yang sangat kecil sehingga tidak mewakili seluruh batuan yang

berada di Kabupaten Bone.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum mengenai Metode Geomagnetik dapat disimpulkan bahwa:

35
1. Alat yang digunakan pada praktikum metode geomagnetic menggunakan

Proton magnetometer , GPS dan sensor earth magnetometer (Geotron

g5). Alat ini dipsang secara manual dan tidak membutuhkan banyak

tenaga.
2. Pengukuran medan magnet rata-rata berdasarkan hasil pengamatan di

lapangan berkisar 42.905,83 nT hingga 42.979,95 nT kalau

dibandingkan dengan medan magnet bumi yang ada di Indonesia

berkisar antara 45.000 nT sedikit lebih rendah.

DAFTAR PUSTAKA

Indratmoko, Putut. Interpretasi Bawah Permukaan Daerah


Manifestasi Panas Bumi Parang Tritis Kabupaten Bantul DIY
Dengan Metode Magnetik. Semarang : Universitas Diponegoro.

36
Rieke III, H.H. and Chilingarian, G.V. 1974. Compaction of Argillaceous
Sediments. Amsterdam, The Netherlands: Elsevier Scientific Publishing Company.
Santoso, D.2001. Pengantar Teknik Geofisika. Penerbit ITB: Bandung.
Schlumberger. 1985. Log Interpretation Charts, 1985 edition. Sugar Land,
Texas: Schlumberger.
Tim Eksperimen Fisika Lanjut. 2010. Metode Geomagnetik.FMIPA:UNP

Tim Eksperimen Fisika Lanjut. 2010. Surfer 8.FMIPA:UNP

37

Anda mungkin juga menyukai