Anda di halaman 1dari 2

KISAH PANDAWA DAN KURAWA

Ada seorang raja namanya Pratipa, bertahta di Kerajaan Kuru yang ibukotanya Hastinapura.
Istrinya bernama Sunandha dan dia punya tiga anak : Dewapi, Bahlika, dan Sentanu. Ketika
raja Pratipa sudah tua, dia ingin anaknya menggantikannya jadi raja. Ternyata Dewapi
memilih untuk menjadi pertapa dan Bahlika memilih untuk mengembara ke India.
Maka dinobatkanlah Sentanu sebagai raja di Hastinapura.
Raja Sentanu menikahi Dewi Gangga. Mereka punya 8 orang anak, namun Dewi Gangga
membuang 7 orang bayinya ke sungai tak lama setelah mereka dilahirkan. Ketika kali yang
ke-8 anaknya hendak dibuang, Raja Sentanu mencegah perbuatan istrinya dan
menyelamatkan anaknya. Dewi Gangga marah kemudian kabur ke kahyangan.
Anak yang selamat ini diberi nama Dewabrata, yang juga dikenal sebagai Resi Bhisma. Raja
Sentanu menikah lagi dengan Satyawati, yang memberikannya dua putera bernama Citragada
dan Wicitrawirya. Citragada mewarisi tahta ayahnya namun dia mati muda karena gugur
dalam pertempuran.
Adiknya Wicitrawirya kemudian menggantikan kedudukan kakaknya. Ia menikahi Ambika
dan Ambalika. Sayang, tak lama kemudian Wicitrawirya pun meninggal. Kedua janda
Wicitrawirya belum punya anak Mereka meminta upacara suci kepada Begawan Byasa
(Krishna Dwipayana) agar mereka bisa punya anak.
Selama upacara, Ambika menutup matanya, maka Krishna berkata bahwa anak yang
dikandungnya buta. Anak tersebut diberi nama Drestarastra. Sedangkan Ambalika, selama
upacara ia membuka matanya hingga mukanya tampak pucat. Jadilah Pandu, anaknya,
bermuka pucat. Kayak orang indian muka pucat di komik Hiawata, gitu?
Pandu menikahi Kunti dan Madrid. Kunti melahirkan Yudistira, Bima, dan Arjuna.
Madrid melahirkan si kembar Nakula dan Sadewa. Anak-anak inilah yang kemudian kita
kenal dengan sebutan Pandawa.
Saudara Pandu, Drestarastra, menikah dengan Gendari. Ketika hamil, Gendari merasa iri
dengan Kunti yang telah memiliki tiga anak sedangkan dirinya satu anak aja belum.
Kemudian ketika lahir, yang keluar adalah seonggok daging. Ia kemudian meminta tolong
pada Resi Byasa. Sang Resi lalu memotong-motong daging itu menjadi 100 bagian dan
masing-masing dimasukkan ke dalam guci dan dikubur selama setahun. Setelah guci-guci
tersebut digali, dari setiap potongan daging dalam guci tumbuhlah seorang anak. Keseratus
anak Drestarastra tersebut dikenal dengan sebutan Kurawa.
Trivia : Pandawa bukanlah anak kandung Pandu. Alkisah, Pandu dikutuk bahwa ia akan
meninggal bila berhubungan intim, maka ia tidak bisa memiliki keturunan. Akhirnya Pandu
membawa istri2nya mengembara di hutan dan menjadi pertapa. Di hutan Kunti memanggil
para Dewa untuk turun ke bumi. Mantra itu digunakannya untuk memanggil Bathara Yama,
Bayu, dan Indra. Dari ketiga dewa tersebut diperolehnya Yudistira, Bima dan Arjuna.
Madrid pun ikut memanggil Dewa Aswin dan mendapat putera kembar bernama Nakula dan
Sadewa.
Apa yang terjadi dengan Pandu?
Ketika Kunti dan anak2nya sedang jauh, Pandu bercinta dengan Madrid. Kutukan terjadi,
meninggallah ia seketika. Kemudian Madrid menitipkan anak-anaknya pada Kunti sedangkan
ia sendiri menceburkan diri dalam api pembakaran Pandu untuk menyusul suaminya.

Anda mungkin juga menyukai