Anda di halaman 1dari 37

Well Produc{ion Problem Analysis & Prewnton

MODUL II :

PROBLEMA SUMUR PRODUKSI

2.1. UMUM

suatu lapangan minyak/gas bumi yang telah selesai


dikembangkan (fuily deveroped) dan sumur-sumur murai
berproduksi, maka seranjutnya pemeliharaan dan perawatan
terhadap sumur-sumur secara terus menerus dan teratur sangat
diperlukan, yakni untuk mendapatkan hasil produksi ya-ng
seoptimal mung(in dan biaya produksi yang serendah-
rendahnya dari lapangan yang bersangkutan.

well service atau workover (kerja ulang sumur) adalah salah


satu kegiatan penieliharaan dan perawatan sumur di dalam
industri minyak dan gasbumi.(MIGAS), khususnya pada bidang
produksi. Sebelum suatu ,pekerjaan untuk mengatasi masalah
sumur produksi dilakukan, proses analisis yan-g matang dan
cermat terhadap masalah sumur produksi yung dihadapi
haruslah terlebih dahulu dilakukan. Berbagai rlsaha dan
pemikiran**harus-{lkerjakam:ntuk sedapat -mungkin dapat
mengetahui permasalahannya secara lebih pasti seni-ngga dapat
diambil suatu keputusan-keputusan yang benar dan ete-kjif.

well Service (ws) dan workover (wo) sangat diperlukan karena


berbagai alasan, termasuk yang pokok semua pekerjaan
pemeliharaan, perawatan dan perbaikan pada sumur-sumur
produksi untuk dapat meningkatkan produksi, menourangi
produksi air atau gas secaara berlebihan dan memperbaiki atau
mengganti peralatan produksi yang rusak, aus dan tidak
berfungsi. Namun, ws dan wo sebenarnya juga bermanfaat
cjilakukan pada sumur-sumur produksi yang dikategorikan tidak
mempunyai masalah tertentu. Misalnya dalam hal ini, pekerjaan
ws/so untuk mendapatkan produksi tambahan dengan cara_
cara re-completion atau multi completion, ataupun untuk tuiuan
evaluasi dan mendapatkan informasi-informasi.
Well Production Problem Anatysis & Pre'rcntion

Pekerjaan ws dan wo umumnya adalah membutuhkin biaya


yang mahal (khususnya wo yang kompleks), sehingga
dibutuhkan perencanaan, tertib pelaksanaan dan pengawasan
yang baik dalam keseluruhan program ws dan wo ierseuut.
Sumur yang dikerjakan WS atau WO ini diartikan dapat sebagai
sumur tersendiri atau salah satu single string, bilamana dalim
salah satu lubang sumur (one well) terdapat dual string
completion.

Dalam modul ini kita hanya akan membahas perihal sumur_


sumur produksi bermasalah. Dimana analisis terhadap sumur-
sumur tersebut akan lebih kompleks dan lebih memerlukan
bantuan analisis engineering yang mendalam.

2.1. ANALISA PROBLEMA SUMUR

seperti telah disinggung dimuka, produksi sumur haruslah


diusahakan se-optimal mungkin, dengan memanfaatkan
sepenuhnya sifat reservoir, sifat fluida hidrokarbon yang diproduksi
dan sifat-sifat reservoir drive mechanismenya. Seharusnya semua
-dicapai .,
cadangan primer dapat -diproduksikan, - artinya dapat
-
recovery factor R.F." yary setinggi-tingginya. Akan tetapi dalam
usaha memproduksikan cadangan tersebut tidaklah selalu mulus.
Sumur-sumur produksi mengalami masalah atau "sakit". Aliran
fluida hidrokarbon yang diharapkan dari titik reservoir ke titik tanki
nanr'!r |,yutrl Igrganggu.
vv,,yu,rrvrnr
'

Penyebab masalah sumur produksi dikategorikan menjadi :

Limited Produciron Raies


a
z_.Excessrve Water or Gas Production too Earlv
3. Mechanical ancj Physical Failures
4. Chemical and lts Depositions

L
Well Produdion Problem Analysis & Prewnton

Didalam bab ini akan dibahas khususnya mengenai pengertian-


Pengertian :

1 . Definisi Permasalahan
2. PenYebab Permasalahan
3. Kekompleksitas dan ciri-cirinya
4. Pengaruhnya terhadap produksi MIGAS
Mengenai cara-cara dan langkah-langkah usaha pencegahan
untu[ mengatasinya akan dibahas dalam Modul lV.
Well Produclion ProblemAnalysis & Prewntion

2.2.L KETERBATASAN LAJU ALIR PRODUKSI (r-rrVrrreO


PRODUCTION RATE)

Penyebab terjadinya keterbatasan Laju Alir Produksi atau


bahkan sumur-sumur sampai tidak lagi dapat
berproduksi, adalah :

1. PERMEABILITAS RESERVOIR SANGAT RENDAH

2. TEKANAN RESERVOIR SANGAT RENDAH

3. KERUSAKAN FORMASI (FORMATION DAMAGE)


DISEKITAR DAERAH LUBANG SUMUR

A
KEBUNTUAN PADA FORMASI, LUBANG
PERFORASI, TUBING ATAU FLOWLINE

5. VISKOSITAS MINYAK SANGAT TINGGI

6. HAMBATAN-HAMBATAN BERLEBIHAN
(EXCESSIVE BACK-PRESSURE) TERHADAP
-
FORMASI ZONA PRODUKTIF

7. PEMASANGAN/DESIGN ARTIFICIAL LIFT TIDAK


CUKUP

PERMEABILITAS RESERVOIR SANGAT RENDAH

Harga Permeabilitas Reservoir (K) yang sangat rendah


dapat teriadi .

'i Pada keseluruhan lapisan reservolr

reservoir (parsial)

L
10
Well Produclion ProblemAnalysis & Prerention

-
Dengan adanya "K" yang rendah pada seluruh lapisan
reseruoir maupun persial, jelas akan menghambat laju alir
fluida hidrokarbon kedalam lubang sumur; masalah ini
harus dipertimbangkan bersama dengan masalah lain
yang menyebabkan produktivitas sumur yang rendah.
Sifat umum reservoir yang mempunyai 3'K" rendah,
produksi sumur akan menurun dengan drastis bilamana
sumur diproduksikan dengan kecepatan alir tinggi. Oleh
karena itu kita harus berhati-hati dalam reservoir
management bilamana diketahui, harga rata-rata
permeabilitas reservoir sangat rendah (misalnya dibawah
10 mdarcy).

Untuk membedakan masalah harga K rendah atau


penyebab lain, misalnya terjadi kerusakan Formasi,
sebaiknya dikerjakan suruei-survei flow meter dan
Pressure-Build-Up atau Pressure-Draw-Down testings.

TEKANAN RESERVOIR YANG RENDAH

rakanan
"ti,.,"r"';;.;;;;";*"'"*n;l'p"ngg*iur
utama" aliran produksi fluida hidrokarbon kedalam sumur
(lnflow Performance), sangat dipengaruhi oleh jenis
Reservoir Drive Mechanismenya yang dominan bekerp
dalam reservoir. dalam hal tinggi tekanan dan lamanya
iekanan tinggi tersebut aktif.

Gambar AZ menunjukan perilaku Tekanan Reservoir


terhadac Jenis-jenis reservoir Drives dan Lama produksi
{% ootP).

Pengukuran Tekanan Reservoir dari surnur-surnur


produksi biasanya dikerjakan secara berkala untuk
menentukan perilaku tekanan reservoir secara
I

i I
I
I
I
__J
tl
Well Production ProblemAnatysb & PrerenUrcn

I=( c^i cAr oatrvE

o
o
J
o
o
E
c
)r
o
:L
U
E
) 9
F

E
c
E o'

WAT ER ORIVE

o:0.o6c ?o 40 60 80
0tL PRC!'-rCEC- PSC!l'ii Ct C3lP OtL PRO)UCEO. PERCENT C' OOIP

IA} TYPICAL RESEFVCTN PNESSUNE IB) TYPTCAL GAS-OIL JiATtO VAN--.


VANIA'IIOI.iS UNOER VARIOUS DRivES rATloj.,js uNon vaRtous onlvEs

Pliciiuri JINIS D-I".I\E


rn^n.'i
r f.t.lr.r trly | - r ! \/tr! I/ A
n l,

-^*l-^- - 02.

t_
T2
Well Production ProblemAnalysis & PrewnUon

keseluruhan reservoir (isobar mapping) atau indivifual_


su mu r-su mu r bersangkutan.

Dengan mempertimbangkan tipe reservoir drive yang


bekerja dominan pada reservoir, kita mempelajari
masalah mengenai Tekanan Reservoir yang rendah pada
sumur-sumur produksi kita.

Ganguan terhadap produktifitas sumur menjadi rendah


dapat terjadi karena Kerusakan Formasi yang berada
disekitar lubang sumur. Definisi kerusakan formasi adalah
sesuatu yang menurunkan produktivitas atau injektifitas
sumur, disebabkan oleh semacam kebuntuan (plugging)
pada sekeliling lubang sumur (wellbore), padJ tunang-
lubang perforasi, pada porespace dalam formasi disekitir
dasar sumur.

Pada hakikatnya semua sumur produksi setelah


disiapkan (well completed) seraru mengalami k-e-iusakFn
formasi. Namun yang penting adalah :

Menentukan kemungkinan penyebabnya.

Menentu kan cara-cara penanggulangan,


pengurangan, atau menghilangkannya.

lnfi
ri ik=qi teria'^i
rL.ilr\cor rsrJGLrili6rrrc rorlzan
iyd lzorru>dn lutry-5nci
dl I ir1 I ild5t rlnn^i rlinnl^;^.1 oa[l
uapijt ulpelalan ,{^-,
^ur
oata-data dan informasi :

Production I u5t

Pressure Build Up atau Pressure Draw Down Test


Well Production Problem Anatysb & Prercntlon

* Test Perbandilg,?n periraku su mu r-su mur Tetangga


(Comparison Well Test of Offset Wells)

* Analisis yang cermat dari well production History, a.l.

. Masalah-masalah sebelum saat well


completion

. Masarah-masarah sewaktu weil service atau


workovers

. Masalah-masalah mengenai lapisan formasi


yang diproduksikan

suatu studi teknik reservoir perlu dilakukan untuk daoat


membedakan penurunan produksi apakah disebabkan
oleh :

a. Kerusakan Formasi, pembuntuan-pembuntuan lapisan


- formasi secaraar"adtraF

b. Kehilangan atau Penurunan Tekanan Reservoir liukan


kerusakan formasi).

Studi analisis yang baik akan memberikan arahan kepada


cara-cara memperbaiki masalah sumur produksi yang
tepat dan efektif.

Gambar 03 menunjukan qrafik Dressure draw-down uniuk


reservoir yang baik (normal) dan reservoir yang terkena
kerusakan formasi atau sering disebut (Skin Damage).

L
14
Well Production Problemfutatysis & Prewntlon

KEBUNTUAN PAD-A LUBANG SUMUR (WELLBORE).


PERFORASI & TUBING

Kemungkinan terjadi kebuntuan terhadap laju alir


produksi untuk semua macam sumur-sumur produksi,
harus segera diadakan pengecekan dan diperhitungkan,
bilamana diketahui terjadi penurunan produktifitas sumur-
sumur, khususnya yang abnormal.

Penyebab kebuntuan dapat bersumber dari :

Job

.s.

Rangkaian Pipa Tubing sebaiknya dipasang dengan


ujungnya terbuka (open ended), sehingga alat-alat
Wireline atau Logging nantinya dapat lewat sampai dasar
sumur untuk mengecek kebuntuan/kepasiran.

VISKOSITAS MINYAK YANG TINGGI

I
Untuk reservoir minyak terlentu, crude oil dengan
I
viskositas"yang tinggi bisa jadi adalah normal, misalnya
lapangan minyak Duri, didaerah CPI (Caltex), Namun
I
L
r5
Well Production ProblemAnatvsis & Prewntlon

Pressu re Pre ssu re

Normal pressure sink Abnormal pressure drop across


(A) experienced with ( B ) zone of reduced permeability
undamaged reservoir in damaged reservorr

- 03.
.Gambar
Perbedaan antara pressure Draw-Down nl^--^-'l
r\v!ltrqf /n \
\f1,/
dan Yang Terkena Kerusakan Formasi (B).

L
Well Productjon ProblemAnatysis & Prerenflon

reservoir dengan mekanisme dorong solution Gas Drive_


yang dominan, sifat crude oilnya akan naik viskositasnya
bilamana banyak gas terbebas diproduksikan. Hal ini
dapat memberikan masalah kalau tidak diprediksi
sebelumnya. Masalah viskositas tinggi juga dapat terjadi
karena terbentuk water-in-oil emulsion (inverse emulsion)
berviskositas tinggi didalam atau disekitar lubang sumur.
Hal demikian dapat diperbaiki dengan injeksi suatu de-
mulsifier atau surfactant untuk memecahkan emulsi dan
menurunkan harga viskositasnya.

HAMBATAN BERLEBIHAN TERHADAP FORMASI


PRODUKTIF

Hambatan tekanan alir yang berlebihan kepada formasi


produktif memberikan efek negatif terhadap laju alir
produksi (outflow Performance). Lebih-lebih untuk kondisi
reservoir yang relatif telah hampir depleted (terkuras),
pengaruh ini akan menurunkan produksi sumur sangat
besar.

Sumur-sumur gaslift (Sembur Buatan) juga akan


menderita, dalam hal penurunan laju alir dan kenaikan
kebutuhan gas injeksi, bilamana terkena excessive back-
pressu re terhadap formasinya.

Penyebab hambatan tekanan alir ini mungkin dapat


terjadi karena :

.F
Lubang penorasi terbatas yang terbuka (limited) atau
terkena kebuntuan walaupun parsial

/ Kebuntuan pada lubang sumur, rangkaian tubing arau


flowline

dipermukaan
Well Production Problem Analysis & Prevenflon

Design Separator kurang besar (undersize)

Design pipa-pipa casing, Tubing dan Flowline kurang


cukup diameternya

) Tie-in pipa flowline langsung ke Separator Tekanan


Tinggi

PERENCANAAN DAN PEMASANGAN ARTIFICIAL LIFT TIDAK


CUKUP

Perencanaan dan pemasangan artificial lift harus disesuaikan


dengan potensi kemampuan atau produktifitas sumurnya.
Perencanaan kapasitas arlificial lift yang tidak cukup, akan
menyebabkan produksi sumur tidak normal dan rendah.

sumur-sumur gas lift misalnya akan menderita hambatan tekanan


alirnya (back pressure), gas injeksi akan menjadi tidak efisien
mengangkat produksi dan terjadi gas liquid ratio yang berlebihan
(excessive).

sumur-sumur E.s.P. (Pompa REDA) mungkin akan terkena


masaiah upthrust pada pompanya (impller dan diffuser), kalau
ticiak segera diperbaiki akan merusaknya, penggunaan tenaga
iisirik tidak efisien.

Sunrur-sumui' Rod Pump (pompa angguk) dapat mengalami


f':ac.lnnkinrr DEr ilngga n{ininn^i-
Vco,\JU^,rrV. cahinnnr eTtStenStnVa aKan Sanqat fendah.

I
I

I
I
L_

]E
Well Production ProblemAnalysis & Prewnflon

2.2.2. MASALAH PRODUKSI AIR ATAU GAS BERLEBIHAN


SECARA DINI

Produksi air (formation water) dari sumur-sumur minyak atau


sumur gas bumi dapat disebabkan oleh :

a. Reservoir itu sendiri, natural water drive atau water flood,


kemudian meningkat karena terjadi water fingering atau
water coning.

b. Pekerjaan fracturing atau acidizing (stimulasi sumur)


mengenai water zones yang ada disekitarnya.

c. Penyebab mekanis lain seperti kebocoran pipa selubung


produksi (production casing), penyemenan (primar!
cementing) tidak sempurna atau komunikasi antir zoni
pada sesudah well completion.

Untuk memastikan dan anaiisa perlu dikerjakan evaluasi log-


log tertentu, dengan bantuan reseryoir enqineers.

Air formasi tidak mempunyai nilai jual (ekonomis), oleh karena


itu, tidak diinginkan diproduksikan bersama-sama minyak /
gas dalam jumlah yang berlebihan dan secara dini.

'l Menyebabkan biaya operasi tinggi cialam tahap


n^lmin^!.^^
\pr \J\ru^Dr/. pemlSanan
^-^l'^+?n
iJUilgdllgndLcir, i nrnrlr rkci) lnnn^^t^A^^r
(pengOlananl,
ti'ansportast dan penrbuangan (disposal) untuk
menghindari oolusi. I
I

'l
I

i
Bahkan untuk menghindari dan mengurangi produksi air I

I berlebihan (fingering atau coning) tersebut, laju alir. I

produksi hidrokarbonnya terpaksa dikuranoi. I

\ I

\\\:/' I i_
i

_i
t9
Well Production ProblemAnatysis & Prerention

Dalam keadaan reservoir tenaga dorong air (water drive),


sebenarnya'\ruater encroachment" itu adalah normal.

Gambar 04 : menunjukkan pergerakan air formasi selama


kurun waktu produksi minyak.

Gambar 05 : secara grafis menunjukkan status kedalaman


reservoir dan distribusi fluida dengan tiga macam "Water-Oil-
Contact (W.O.C) sumur-sumur produksi pada umumnya.

. Kedalaman dibawah mana tidak terdapat fasa minyak.

. Kedalaman dibawah mana minyak tidak mengalir, dan


dl3tasnya minyak umumnya dapat diproduksi.

. Kedalaman dibawah mana water cut (produksi air)


mulai timbul, dan diatasnya adalah "Oil Zone" yang
menghasilkan minyak bersih (low water cut).

Sumur-sumur MIGAS yang diproduksikan (diperforasi) pada


kedalanTan zane transisi antara completion dan producing
WOC's. tidak cjapat cirnarapkan selalu memproduksi minyak
oersih atau water free oas.

t_
20
Well Production ProblemAnalysis & Prewntlon

I ubang Korrdisi awal sebelrrm


SUrnu r reservoi r diproduksikan
k- rninyak

b. Kond is i setelah reservoi r .


diproduksikan dimana telalr
rerj ad i pergerakan ba ta s-
arr-mrnyaK.

?_ \tllc Kcndisi dimana batas air-


nrinvak telah mencapai 1u-
bang perforasi sehingga
s umu r be rproduks i dengan
ll0li ringgi.

-: S:Li.ili. ::F.i.ClA
5---
!-Lnt:aI\r,Nr.l\ FF.0DUKSi

L
2l
Well Production ProblemAnalysis & Prerenfnn

"<-Ger.ort <o.rt)<t

lrrcducrUC
::trr
Ltu7atro.r

Corngktrorr r:iec
O.l CO.|t:<l
Producing !at?.- (c)
orl-lrrnritroa tonc
Itrcdu<rbjc o.l

Producrng rrter
o.l co.rl)<t
Connlte weler
(B)
Qngrn:l reter.
o.l conta<t

(A)

W:t er s.turatio.r. p'ercent

Gambar - 05.
Drstribusi Fluida di oaiam Reservoir Uniform.
original- rvoc (.e.), producinE lvoc (B) oan Corn
prericn WOC iC).

L
Well Productlon ProblemAnalysis & Prerention

PERISTIWA WATER FINGERING.

a
Bilamana reservoir mempunyai permeabilitas berlapis
(stratified) masalah produksi air (water encroachment)
menjadi lebih kompleks dan sulit diprediksikan.

Gambar 06 menunjukkan situasi atau peristiwa water


fingering secara sederhana. Reservoir berlapis/stratified
tersebut memiliki permeabilitas yang berbeda-beda
nilainva,

* Fluida akan mengalir lebih deras atau lebih cepat pada


zona atau lapisan yang lebih permeabel.

Fasa air mempunyai mobilitas alir didalam reservoir lebih


cepat dari pada fasa crude oil, karena viskositas air lebih
kecil dibandingkan dengan minyak.

Gejala water fingering ini sensitif terhadap laju alir produksi.


Bilamana terjadi masalah water fingering secara dini, maka
laju alir produksi harus segera dikurangi. Khususnya pada
multi layers reservoir menentukan letak dan posisi masalah
water fingering menggunakan suruai through production logs.
Cara-cara ini dapat mengetahui jumlah volume dan jenis
fluida yang ciproduksikan cjari setiap layers reservoir.

Studi reservoii' dan geologi yanE lebih rinci dan mendalam


*^^^^^^r r'-^+:4i1,^^i ^ahiiir:s lnkaci
rvt\qur ;^^ ;^-^1,F,,^
i lltrl lgUl ldl )rl dLlll|rd>l PEI lllU(:vtttrqv, Udl i -ldldl\liyd
batasan untuk ierjaci cross-flow pada lapisan-lapisan
sirarified yang cermeabei adalah sanga'r oentinc untuk upaya
menqatasr niasaiah water fingerinc secara menyeluruh.

23
Well Produclion ProblemAnalysis & Prerention

PERISTIWA WATER CONING.

Definisi water coning pada sumur-sumur produksi MIGAS


adalah : "Gerakan vertikal fasa air formasi sepanjang bedding
plane, pada sumur-sumur produksi.

Gambar 07: Menunjukkan typical water coning reservoir


minyak.

Peristiwa water coning sering sangat serious terjadi pada :

verti kal secara berkesinambu ngan.

breakthrough" akan stabil, karena relatif permeabilitas


terhadap fasa air naik dratis.

studi reservoir atau seluruh fleldlieE-yEng -Komprehens-if


diperlukan untuk tnenentukan letak atau posisi w.o.c.
dan
G.O.C. dalam mengevaluasi masalah peristiwa water coning.

MASALAH PRODUKSI GAS BERLEBIHAN.

Fasa gas sebenarnya fluida hidrokarbon yang juga


mempunyai nilai ekonomis, tidak"seperti halnya f-asa i,,
formasi.

Namun produksi gas yang berlebihan, khususnya pada


lapangan minyak dapat menjadi masalah, yakni menghambat
laju alir minyak secara optimal kedalam lubang surnur,
ataupun pengangkatan kepermukaan melalui rangkaian pipa
L
Well Productron Problem Arratvsis & Prev,ention

Well bore

Gambar - 05.
Pe:::-st j-i^;a "i4ai_er Finge::ing', pada lapts an_2
p.eseri-oi: !ete:3cenous .

I I
I
I
t-_ I

:5
Well Production Problem Anatysis & Prelention

tubing (masalah aliran fluida multi fasa pada Inflow ma-upun


Outflow Performance).

Sumber fasa gas yang pokok dari sumur-sumur produksi


minyak :

minyak.

Aliran fasa gas melalui porous channels atau dari


zona gas, reservoir diatas dan dibawah zona
minyak.

* RESERVOIR MINYAK YANG MEMPUNYAI SOLUTION


GAS DRIVE SANGAT DOMINAN, biasanya rentan dn
sensitif terhadap masalah produksi gas berlebihan.

Seiring dengan produksi minyak berjalan, saturasi gas


(gas oil ratio - G.O.R.) akan menaik dan tekanan reservoii
akan menurun. Bilamana gas keluar dari fasa minyak
(menjadi fasa gas bebas), fasa gas tersebut turut mengalir
ke lubang sumur dan menyebabkan timbulnya masalah
ini.

* RESERVOIR DENGAN GAS CAP dan mempunyai


permeabilitas vertikal yang tinggi.

Seiring dengan produksi minyak berjalan, tekanan


reservoir akan menurun akan menyebabkan gas bebas di
zona gas-cap, mengembang masuk ke zona minyak
dibawahnya.
L
26
Well Produclion ProblemAnatysis & Prewntion

Wel[ bore
{

.oil

Gambar - 07 '
MinYak
Peristiwa "lfater Coning" Pada Reservoir
ql
'r. i.
;.-1 {. r r

?l
Well Production ProblemAnatysis & Prewntircn

* BILAMANA DRAW-DOWN TEKANAN DI RESERVOIR


CUKUP BESAR :

1. Peristiwa Gas Coning mungkin dapat terjadi.

2. Peristiwa Gas Fingering mungkin dapat terjadi,


khususnya untuk stratified reservoir.

Penyebab masalah Produksi gas berlebihan, secara fisik :

.l Adanya Casing Leak (Kebocoran PiPa Selubung


Produksi).

.i. Cement Bond Failures. Terutama pada primary cement


job.

Adanya Fractures (Rekahan-rekahan) yang menembus ke


dalam zona gas.

Acidltmg .Jobs Yang masuk ke dalam zona gas. - -

Gambar 0B : Menunjukkan ekspansi Gas Bebas selama


kurun Produksi.

28
Well Production ProblemAnalysis & Prevention

2.2.3. MASALAH MEKANIKAL / KEGAGALAN FISIK.


Didalam kategori ini akan dibahas, antara lain :

i Komunikasi antar zona produktif pada sumur-sumur


produksi dengan multiple completions.

PENYEMENAN PIPA SELUBUNG PRODUKSI.

Disain dan pelaksanaan penyemenan pipa selubung produksi


yang tidak sempurna sei'ingkali merupakan keadaan fatal
bagi- sumur produksi, Sumur terpaksa berhenti__produksi, _ _
ditutup (shut-in atau suspended) atau akan memeriukan
biaya tinggi untuk memperbaikinya (high cost workover job)

Gambar 09 : Menunjukkan keadaan hasil penyemenan yang


ticiak semDUrna.

Sumber fluida produksi yang tidak diinginkan dapat masuk ke


lubang sumur dari lapisan-lapisan zona cjiatas atau dibawah
zona produktif vang cjiiulu. lnvestigasi terhaoap sumur-sumur
tetangga (ofiset wells), map struktur reservoir dan analisis
beberapa logs yang ada perlu dikerjakan dalam menentukan
nasib masalah ini.

29
Well Production ProblemAnatysis & Prevention

> t"irS a Kondisi awal s ebe I trm


reservoi r di p roduk s i kn rr

L* rrrisl ysla

1 ub an g sunru r
Kondisi seteiah reservoir
diproduksikarr dimana Lelalr
terjadi pengembangan gas-
caP

Kondisi dimana batas gas-


minyak telalr dekat/menca-
pa i lubang perforas i se--
i't ingg" .uilur berproduks i
dengan G0ll tinggi.

Gambar 08

EKSPANSI GAS SE].AI.1A PERlODE PRODUKSI

i,*" 30
hwfo
Well Productron Problem Analysis & Preventton

KEBOCORAN PIPA SELUBUNG.

Pipa selubung produksi dari sumur-sumur yang telah


diselesaikan (well completed) merupakan wadah dan sarana
terpasang bagi aliran fluida produksi ke permukaan, yang
tidak mudah (dapat) diganti-ganti (permanen). oreh karena
itu idealnya rangkaian pipa selubung produksi harus tidak
bocor, rusak selama kurun waktu sumur beroroduksi.
haruslah sehat selama hiduonva.

Kebocoran pipa casing dapat terjadi karena :

TIDAK memenuhi syarat atau standar fisik sewaktu


dipasang.

collar).

CERMAT, terkena beban-beban burst, collapse dan


tensile.

r Kebocoran kemudian karena termakan fluida korosif.

Akibai dan kerugian kebocoran pipa selubung proc'Jksi yang


nr rr'{ah inrnannnn rnfarn l^i^
>uudil rEllJdbdr ru. dilLdtd ldil t dudtdll
^.-l^l^}-

'' Terprocuksi fluica yang ticjak oiinginkan serain minyak


(misainya:aii-. gas cleoas) oari zona pi-couktif yang
-li^^-F^t^^i
u luul llJl cJl.

2. Kehilangan aliran dan energi rocanrnir


tsosr v\Jil \/ana
ycttu iirlrlz A^nrr
trLrd^ udl.Jd(
dan tidak mudah dikontrol.

3l
Well P rod uction Problem Analysis & Preraention

. We ll Bore
Coring

s-----]
t
(.
:\
l.l
Pil!^Ry Ca {:t{T FAI:Ut.: PRIUARY C:i:N; FAI:U;:
lfl 9Arif, CF COTTPLETICs RE5u:Ttri3 tli Cilrr,lf.i:L
'i0 lileie
^9J^C:h;

' Gambar - 09
CO:i]"J:i iO:iici p it.*:'iir",i:

JI
Well Produc-tion Probbm Analysis & Prerention

3. Mengacaukan data informasitest produksi sumur-smr.rur.


Memberikan data informasi yang tidak akuran dan
representatif.

4. Biaya untuk memperbaiki bisa sangat tinggi dan kompleks


pelaksanaannya.

UNIKA A PRODUKTI
SUMUR PRODUKSI DENGAN CARA MULTIPLE
COMPLETIONS. .

Pada sumur-sumur multizona completions masalah


komunikasi alran fluida antar zona mungkin saja bisa terjadi
selama kurun waktu hidup berproduksi. Indikasi terjadi
perubahan-perubahan G.O.R., kadar air ( % water cut ),
tekanan alir yag tidak normal dari hasil test-test produksi.

-pen b ko m u n ika-sEme-ioia, a htaig-| a i n


VebZ :

'/ Komunikasi antar zona dibelakang pipa selubung


produksi, karena primary cement job yang tidak
baik.

KERUSAKAN PERALATAN PRODUKSI DAN ARTIFICIAL


LI FT.

Kegagalan mekanis atau fisik dari fungsi alat-alat produksi


yang dipasang didalam sumur, jelas akan mempengaruhi
pengangkatan fluida produksi ke permukaan (well-head).
Well Produclion ProblemAnalysis & Prewntion

Artinya produksi sumur menurun dan tidak optimal.


Penyebabnya antara lain :

subsufface atau di well-head.

alat Artifiial Lifts (Gaslift system, Pompa-pompa, Hydraulic


pump & sistemnya, dan lain-lain.

Dalam menghadapi masalah ini para Production Operator


harus :

oroduksi.

li4emiliki ketrampilan mendeteksi masalah yang terjadi.

Kejelian investigasi terhadap indikasi aliran produksi yang


tidak konsrsten (well tests).
'/ Perhatian dan disiplin surveillance terhadap kinerja alat-
alat peroouksi.

i
I

L
I
Well Production Problem Analysis & Prewntion

OVERVIEW.

sebelum kita bahas masalah ini, sekiras-balik kita kenali


kembali pokok-pokok Operasi sistim Gaslift.
sumur produksi minyak sembur Buatan (Gaslifting)
adalah cara produksi dengan menggunakan bantuan :

annulus.

injeksi.

produksi di rangkaian pipe


tubing, melalui titik injeksi pada kedalaman-
kedalaman dan spacing tertentu pula.

Injeksi gas ini akan mengurangiimenurunkan gradien


tekanan alir didalam kolom rangkaian pipa tubing.
Ditambah dengan tekanan alir dasar sumur (pwD dan
ekspansi fasa gas, membantu mendorong dan
mengangkat fluida produksi ke permukaan (well-head),
dengan masih cukup tekanan untuk mengarirkan fluida
produksi melalui rangkaian pipe flowline ke Separator di
stasiun penqumpul.

Pengangkatan Buatan ini serupa dengan perilaku


Sembur Alami (natural Flow well), hanya saja bilamana
gas injeksi dimatikan/ditutup, maka aliran fluida didalam
kolom tubing akan menjadi berat, tekanan alir dasar
sumur (Pwf) menjadi tidak mampu mengangkat fluida.
Sumur akan mati - berhenti produksi.

35
Well Production Problem Analysis & Prewntion

Mempunyai sumber gas aram yang cukup dan murah.

Mempunyai sarana dan sistem pengkompresian gas.

Mempunyai servis penunjang, misalnya:Wireline


Units, Gaslift Valve Maintenanie & nepiir Shop, SDM
yang terampil.

Mempunyai instrumetasi dan tools untuk resting,


Indikasi, dan surveillance yang cukup dan operable
dengan baik.

Jarak sumur-sumur produksi tidak terlalu berjauhan,


agar distribusi gas injeksi tekanan alir tinggi ke sumur-
sumur efektif, tidak menderita kehilangin tekanan
yang besar dan stabil.

Beberapa-S]stem Gasnfting yang dlkenal di industri


adalah : *

1. CONTINOUS FLOW GASLIFTING.

2. INTERMITTENT FLow GASLTFTTNG, antara rain :

Conventional I ntermittent Flow.

Chamber Lift

Flrrnnor
I rvr ryvt I ifi
Litt.

L
4*. r
Well Production ProblemAnalysis & Prewntion

Variasi sistem-sistem tersebut dipilih optimalisasi


produksi dan pengangkatan fluida, antara lain
berdasarkan :

Sistem produksi Gaslift ini dibandingkan dengan sistem-


sistem artificial lift lainnya, mempunyai keunggulan
komparatif yang lebih baik pada kondisi-kondisi :

Produktifitas sumur :

. High Rate & High Production

High Flowing Bottom Hole Pressure (BHP)

High G.O.R wells.

?f
Well Prod uc'tion Proble m Arratys is & Prerention

Piranti keras dan peralatan untuk p'elaksanaan sistem


Gaslift di lapangan, umumnya dibagi dalam dua
kategori, yaitu :

1. Peralatan Diatas Tanah (Surface Eq u ipments).

2. Peralatan Didalam Sumur (Downhole atau


Su bsu rface Equi pment).

Peralatan Diatas Tanah

* SARANA PENGKOMPRESIAN GAS TEKANAN


TINGGI.

Sumber-sumber gas dari Separators tekanan rendah


dikumpulkan dan dikerjakan pengkompresian (gas
compression) sampai dengan tekanan alir untuk
tekanan injeksi.

uutput oan compressors harus juga


gas
memperhitungkan besarnya pressure drop yang
mungkin terjadi pada waktu distribusi ke masing-masing
sumur gaslift.

* SISTEM D|STRIBUSI HP GAS.

Bei'upa sistem gas inrecrion iines darr gas cjistributron


manifolci ke sumur-sumur qasiift.

I
I

?a
Well Production Problem Anaiysis & Prewntion

* PENGOLAHAN HP GAS

Gas yang kering (dry gas) dari macam-macam likwida


(kondensat/minyakiair dll) rebih ideal untuk injeksi
gaslift.
Memberikan pengukuran volume lebih akurat dan
mengurangi kerusakan pada GLV's.

* SUMBER NON ASSOCIATED GAS WELL

Bilamana HP gas diperoleh langsung dari sumur-sumur


gas (non-asso gas wells) bertekanan tinggi, mungkin
tidak lagi diperlukan pengkompresian (gas compressors
system). Namun perlu dipersiapkan sistem Hp
separators dan scrubbers yang sesuai dengan disain
tekanan alir yang telah ditentukan.

- -:!:-P,ERALATAN BANTU / PENUN_JANG.


Gas Meters, Intermitters systems, pressJre Gauge atau
Recorder, Pressure Control Valves, Well-head
Scrubbers, Chemical Injector, Gasline Heaters (untuk.
menghindari gas freezing), Line Chokes, Two pen
Pressure Recorder (untuk surveillance & Trouble
Shooting) dan lain-lain.

* BENTUK WELL.HEAD FLOWLINE YANG


STREAMLINE.

I
Sistem pengangkatan gaslift ini sangat sensitif terhaciap
backpressure terhadap aliran produksi. Oleh karena itu
I
bentuk well-head dibuat streamlined dengan
mengurangi elbow, tees dan fitting yang menyebabkan
I
kehilangan tekanan alir.
L
Well Productron Problem Anatysis & Prewntion

Peralatan Didalam Sumur.

* UKURANIDIAMETER RANGKAIAN PIPA TUBING.

Harus sesuai dengan program untuk menghindari


masalah liquid fall-back sewaktu pengangkatan,
khususnya untuk Gaslift Intermitten.

* UKURAN ANNULUS (DIAMETER PIPA


SELUBUNG PRODUKSI TERHADAP DIAMETER
TU BrNG).

Untuk memperhitungkan jumlah volume yang minimum


dibutuhkan pada saat pengangkatan.

* GASLIFT VALVE (GLV's) DAN MANDRELLS.

Banyak tipe dibuat oleh indirstri. Bentuk fisik dan cara


bekerjanya (membuka/menutu p katupnya).
Harus diperhatikan pada waktu disain dan instalasinva.

.:. PRODUCTION PACKER,

Banyak iipe dibuai oleh industri. Bentuk fisik dan cara


mengeset oan nreiepaskan.
Well Produclion ProblemAnatysis & Prewntion

* STANDING VALVE DIUJUNG BAWAH


RANGKAIAN PIPA TUBING.

Operator di Maintenance/Repair GLV's Shop harus


faham dan trampil mengenai bermacam-macam tipe
GLV's, Mandrells, Packers yang ada di Perusahaan
dan mengerjakan repair atau re-dressingnya.

Kelengkapan peralatan/tool untuk repair dan redressing,


serta cukup tersedianya spare-parts menjadi tanggung
jawab dan tugas GLV's Maint. dan Repair Shop atau
Service Company yang membantu kita.

DISAIN SISTEM GASLIFT.

Disain keseluruhan sistem gastift ini dikerjakan dan


menjadi tanggung jawab para engineers produksi atau
service company (kontraktor) berdasarkan informasi dan
asumsi-asumsi data sumur-sumur dan reservoir yang
diproduksikan.

Dalam Program Disain, sekurang-kurangnya ditentukan,


antara lain :

masing-masing GLV's.

Kedalaman masing-masing GLV's untuk


setiap Sumur Produksi.
'/ Volume atau lnjection Rates HP gas yang
di Rekomendasikan,

Tipe GLV's Mandrells yang


dipergunakan.

lr:
Well Production Problem Analysis & Prercntion

INSTALASI KEDALAM SUMUR.

Pelaksanaan instalasi kedalam masing-masing sumur


Gaslift dikerjakan oleh Well Service Rig Crew dibantu
oleh Produksi.

Persiapan-persiapan GLV's dan Mandrells dikerjakan


oleh Maint. Dan Repair Shop. Semuanya harus
mengacu dan mengikuti data dan ketentuan-ketentuan
di dalam Program Disain dan lnstalasi yang telah
disetujui oleh Perusahaan untuk masing-masing sumur
gaslift bersangkutan.

Sumur-sumur produksi Gaslift yang DIDISAIN dan


DIPASANG (INSTALASI) dengan baik pada umumnya
lebih "trouble free", ekonomis (lifting cost relatif murah)
dan tahan lama.

Walaupun demikian, kehidupan sumur-sumur produksi


Gaslift itu sifatnva dinamis.

--Oteh karena itu menjadi tugas dan tanggung jawab


Production Operators untuk dapat merawat dan
memelihara kinerja Sumur-Sumur tersebut, antara lain
dengan mengerjakan :

'/ Well fluid sampling dan analisis.

r Mengerjakan Two-Pen Pressure Recording tests dan


analisis.

/ Mengecheck kebocoi-an-kebocoran pada tnlectton


gas lines dan valves.

i
Injection Gas Liquid Ratio.
I

L-

42
Well Production ProblemAnalysis & Prewntion

di
annulus.

Mengecheck adanya gas injection freezing dan


memperbaikinya.

Mengecheck adanya fluktuasi tekanan alir di well-


head.

Mengecheck dan memelihara kinerja dari Intermitters


untuk I ntermittent Gaslift.

Membuat laporan-laporan tentang abnormalities,


kelainan-kelainan yang terjad i.

Anda mungkin juga menyukai