Anda di halaman 1dari 25

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Momentum, Implus dan Tumbukan

OLEH:
Nama : Nabiah Hartinah Fatimah
NIM : ACB 114 023
Dosen Pengajar : Drs. Pendi Sinulingga, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP)


Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas / Semester : XI / I
Topik : Momentum, Implus dan Tumbukan
Sub Topik : Momentum dan Implus
Alokasi Waktu: 2 x 45 menit

A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI.4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik gerak pada benda titik
dan benda tegar, fenomena fluida, dan fenomena gas
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.5 Mendeskripsikan momentum dan impuls, hukum kekekalan momentum, serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
4.5 Memodifikasi roket sederhana dengan menerapkan hukum kekekalan momentum

C. Indikator
Memformulasikan konsep implus dengan momentum dalam kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik diharapkan dapat:
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian momentum.
2. Siswa dapat menjelaskan pengertian implus.
3. Siswa dapat menjelaskan hubungan implus dengan momentum.
4. Siswa dapat menjelaskan hukum kekekalan momentum.
5. Siswa dapat menjelaskan aplikasi implus serta momentum dalam kehidupan
sehari-hari.

E. Materi
a. Pengertian Momentum
Dalam fisika, momentum berkaitan dengan kuantitas gerak yang dimiliki
oleh suatu benda yang bergeak yaitu kecepatan. Momentum merupakan ukuran
kesulitan untuk menghentikan gerak suatu benda. Momentum adalah hasil kali
antara massa dengan kecepatan. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
p=m . v

Keterangann : p = momentum (Kg m/s)


m = massa (Kg)
v = kecepatan (m/s)
Karena kecepatan merupakan besaran vektor, sedangkan massa merupakan
besaran skalar, maka momentum merupakan besaran vektor. Jadi momentum
mempunyai nilai dan arah.

b. Pengertian Implus
Apapbila sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda bermassa m dalam
selang waktu tertentu t sehingga kecepatan benda tersebut berubah, maka
momentum benda tersebut akan berubah yang dinamakan dengan implus.
Implus adalah hasil kali gaya dengan selang waktu selama gaya yang bekerja.

I =F . t=F t2 t1)
I = p= p2 p1
Keterangan : I = implus (kg m/s)
F = gaya (N)
t = waktu (s)

c. Hubungan Implus dengan Momentum


Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum
yang dialami benda itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum
awalnya. Dapat dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan: F : gaya (N)


m: massa (kg)
a : percepatan (m/s2)
dt : selang waktu pemberian gaya (s)
v1 : kecepatan awal (m/s)
v2 : kecepatan akhir (m/s)

d. Hukum Kekekalan Momentum


Dua benda bergerak saling mendekat dengan kecepatan v1 dan v2 seperti
tampak pada gambar berikut. Kedua bola akan bertumbukan sehingga setelah
tumbukan benda (1) akan berbalik arah ke kiri dengan kecepatan v1 dan benda
(2) akan berbalik arah ke kanan dengan kecepatan v2. Perhatikan gambar
berikut!
Pada peristiwa semua tumbukan akan berlaku hukum kekekalan
momentum, sehingga pada proses tumbukan tersebut berlaku, momentum
kedua benda sebelum tumbukan sama dengan momentum kedua benda setelah
tumbukan sehingga berlaku persamaan,

P1 + p2 = P1 '+ p2
m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2v2

e. Aplikasi Implus dan Momentum dalam Kehidupan Sehari-hari


PENERAPAN KONSEP IMPLUS
Sarung Tinju
Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai
oleh para petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls.
ketika petinju memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu
kontak yang lebih lama. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls
yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka
rasa sakit menjadi berkurang.
Palu
Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya
supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls
yang dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar, maka paku,
misalnya, akan tertanam lebih dalam.
Matras
Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras
dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls,
sehingga tubuh kita tidak terasa sakit ketika dibanting. Bayangkanlah ketika
dirimu dibanting atau berbenturan dengan lantai? Ini disebabkan karena
waktu kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat. Tapi ketika tubuh
dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan demikian
gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih kecil.
Helm
Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan
lunak. Seperti gabus atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk
memperlama waktu kontak seandainya kepala anda terbentur ke aspal ketika
terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan
bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, anda akan pusing-
pusing ketika terbentur aspal.
PENERAPAN KONSEP HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Peluncuran Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini
dapat dilakukan karena adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja
berdasarkan perubahan momentum yang diberikan oleh roket. Pada saat
roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat
roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar
di dalamnya telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang
arahnya ke bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan
mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang
bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama.
Air Safety Bag (kantong udara)
Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat
tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut
dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan mengembang
secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu
meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip
kerjanya adalah memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk
menghentikan momentum pengemudi.Saat tabrakan terjadi, pengemudi
cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil.
Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang
mengeluarkan gaya sangat besar untuk menghentikan momentum
pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk
kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum
pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada
pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si pengemudi
akan lebih terjamin.
Desain Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat
tabrakan. Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar
dapat menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling terpental
satu dengan lainnya.Mengapa demikian?Apabila mobil yang bertabrakan
saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan
impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa
penumpangnya. Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan
mobil yang dapat penyok akan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan
yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu memperpanjang waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar mobil
tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah
penggumpalan atau penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat
tabrakan pada penumpang mobil. Beberapa aplikasi Hukum Kekekalan
Momentum lainnya adalah bola baja yang diayunkan dengan rantai untuk
menghancurkan dinding tembok.

F. Metode, Pendekatan, dan Model Pembelajaran


Metode : Tanya jawab, Eksperimen dan Diskusi
Pendekatan : Scientific Approach (Mengamati, Menanya, Menggali
informasi, Mengasosiasi dan Mengomunikasikan).
Model Pembelajaran : Discovery Learning

G. Media, Alat, dan Sumber


1. Media : Media Chart
2. Alat/bahan : Papan tulis dan spidol
3. Sumber :
Efendi, Taufiq. 2012. FISIKA Untuk SMA/Ma kelas XI. Surabaya: PT TEMPRINA
MEDIA GRAFIKA
Wulandari, Yayan. 2011. Rumus Saku Fisika SMA. Tangerang.
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit)
Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
waktu
Fase-1 Memberi salam, doa, mengecek Menjawab salam, 2menit
Stimulasi absensi, mengecek kesiapan siswa memimpin doa dan
(pemberian dan menyiapkan media mempersiapkan buku
rangsangan) pembelajaran. pelajaran.

Memotivasi Siswa
- Siswa mendengarkan
5 menit
- Guru memotivasi siswa
dan merespon.
Anak-anak, sebelum kita
memasuki materi yang akan
dipelajari, ibu ingin
memperlihatkan gambar-
gambar ini. Apa yang dapat
kalian lihat? Kenapa mobil
yang bertabrakan, bagian
depan mobil akan penyok?

Menyampaikan semua tujuan yang


2 menit
ingin dicapai.
- Anak-anak, setelah kalian Iya Bu
mempelajari materi tentang
momentum, implus dan
tumbukan dan ibu
mengharapkan kalian dapat:
1. Menjelaskan pengertian
momentum
2. Menjelaskan pengertian
implus.
3. Menjelaskan hubungan
implus dan momentum.
4. Menjelaskan hukum
kekekalan momentum.
5. Menjelaskan aplikasi implus
dan momentum dalam
kehidupan sehari-hari.

2. Kegiatan Inti ( 70 Menit)

Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi


waktu
Fase-2 Mengamati
Mengidentifik Memberikan kesempatan kepada Siswa mengamati, 15 menit
asi Masalah siswa untuk mengidentifikasi mengidentifikasi dan
masalah tentang materi yang akan menganalisa masalah.
dipelajari yaitu momentum, implus
dan tumbukan kemudian
merumuskan hipotesis.
Siswa membaca teks dan
- Melihat gambar proses
memperhatikan tentang
tabrakan mobil.
- Melihat gambar dampak dari materi momentum, implus
tabrakan mobil terhadap mobil. dan tumbukan yang guru
jelaskan.

Menanya
Mempersilahkan kepada siswa
Bertanya kepada guru
untuk bertanya tentang materi yang
mengenai yang belum
belum dimengerti.
dimengerti.

Fase-3 - Untuk lebih jelasnya, ibu akan - Siswa berkumpul sesuai 5 menit
Pengumpulan membagi kalian menjadi 4-5 dengan kelompoknya
Data kelompok belajar untuk
mendiskusikan dalam hal
mengamati dan memberikan
penjelasan pada gambar.

- Guru membagikan LKPD Mengumpulkan informasi


kepada semua kelompok untuk - Menerima LKPD. 20 menit
dibahas dalam diskusi
kelompok.

- Baik silahkan berdiskusi,


kalian Ibu beri waktu 15
- Mulai berdiskusi.
menit. Jadi, manfaatkan waktu
kalian sebaik mungkin.

- Menginstruksikan siswa untuk - Siswa mencari data sesuai


mencari data mengenai materi dengan materi
yang harus didiskusikan. kelompoknya.

Fase-4 - Menginstruksikan siswa untuk - Mencatat dengan rapi


Pengolahan menuliskan penjelasan hasil pengamatan dan
Data terhadap terhadap percobaan diskusi kelompoknya
momentum dan implus yang dalam bentuk penjelasan
ada pada LKPD. terhadap percobaan pada
LKPD untuk
dikumpulkan .

Mengasosiasi

- Mencatat dengan rapi


- Menginstruksikan siswa untuk
hasil diskusi
berdiskusi tentang
kelompoknya dalam
momentum, implus dan
bentuk rangkuman pada
tumbukan dengan cara
kertas untuk
mencari informasi dari buku
paket atau refrensi lain yang dikumpulkan.
relevan.

Fase- - Guru memberikan kesempatan - Menganalisis data yang 7 menit


5Pembuktian kepada siswa-siswanya untuk telah diperoleh dengan
memeriksa secara cermat untuk hipotesis yang telah
membuktikan benar atau dirumuskan, apakah
tidaknya hipotesis yang terbukti atau tidak.
ditetapkan dengan temuan
alternatif, dihubungkan dengan
23 menit
hasil data yang telah diolah.
Mengomunikasikan
- Siswa perwakilan dari
masing-masing kelompok
- Guru mempersilahkan salah
maju dan menyampaikan
satu dari siswa untuk
hasil diskusi
mempresentasikan hasil dari
kerja kelompok. Silahkan
salah satu perwakilan masing-
masingkelompokmempresentas
ikan hasil kerja kelompoknya.
Ada kelompok yang memiliki
pertanyaan atau jawaban yang
berbeda, silahkan sampaikan.

- Menyebutkan
- Guru membimbing siswa kesimpulan dari
membuat rangkuman pembelajaran.
pembelajaran. Dari
pembelajaran kita hari ini apa
yang dapat kalian simpulkan?

3 Kegiatan Penutup ( 10 menit)

Fase Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi


waktu
Fase-6 Membimbing siswa-siswanya 3 menit
Menarik
agar dapat menarik kesimpulan
kesimpulan
berdasarkan pembuktian
hipotesis.
- Dari pembelajaran tadi apa - Siswa menyampaikan
yang bisa kalian simpulkan kesimpulan yang didapat
setelah kita menganalisa setelah pembelajaran.
masalah, merumuskan
hipotesis serta
membuktikan ?
Mengucapkan salam penutup dan 3 menit
menginformasikan materi
selanjutnya. - Memperhatikan, mencatat
- Baiklah anak-anak, cukup dan melaksanakan.
sekian pembelajaran kita
pada hari ini. Jika ada
perkataan Ibu yang salah, Ibu
mohon maaf. Jangan lupa
minggu depan kita akan
ulangan akhir
semester.belajar yang rajin di
rumah, persiapkan diri kalian
sebaik mungkin. - Selamat pagi Bu.
- Selamat pagi anak-anak!

1. Penilaian
a. Penilaian Afektif
1. Observasi
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah objektif, jujur, teliti,
bertanggung jawab, bekerja sama dan kritis dalam melakukan kegiatan
kelompok tentang momentum, implus dan tumbukan.
No. Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Ket
skor
Objektif Jujur Teliti Bertanggung Bekerja kritis
Jawab Sama
1. Maya M.A.P
2. Wesa U.H
3. Novia N
4. Adrianto
5. Sulistiyani
6. Siska T
7. Karly S
8. Haen
9. Jesiati
10. Retta Sinaga
11. Hendro G.C
12. Jeki P
13. Khensi P.A
14. Wiwik A
15. Zain Afrian
16. M. Arya D
17. Rizky A.M
18. Sri Ilami
19. Sri L.Sirait
20. Ilandri

Keterangan:
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = sangat baik

Kunci penilaian
jumlah skor
Nilai = ( jumlah item ) x 100 =

2. Penilaian Diri
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku jujur, bertanggung jawab, terbuka
dalam menilai kemampuan diri
Setelah mempelajari materi gerak lurus, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan

cara memberikan tanda pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan

No Peryataan Ya Tidak
.
Dapat menjelaskan pengertian momentum.
1.
Dapat menjelaskan pengertian implus.
2.
Dapat menjelaskan hubungan implus dan momentum.
3.
Dapat menjelaskan hukum kekekalan momentum
4.
Dapat menjelaskan aplikasi implus serta momentum
5.
dalam kehidupan sehari-hari.

Kunci penilaian
jumlah ya
Nilai = ( jumlah item ) x 100 =

3. Antar Peserta Didik


Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku menghargai pendapat teman, tidak
memaksakan kehendak, dan amu memberi solusi dan bekerja sama dengan peserta
didik lain.
No Peryataan Dilakukan/muncul
. Ya Tidak
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
3. Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan
4. Mau bekerjasama dengan semua teman

Kunci penilaian
jumlah ya
Nilai = ( jumlah item ) x 100 =

4. Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: Nama Peserta Didik: .
.. Nomor Peserta Didik:
Kejadian : . .
Tanggal : .
Catatan Pengamatan Guru:

Kunci Penilaian
1. Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala. Sebagai contoh
skala 1 sampai dengan 4.
2. Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik beri
skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3. Jumlah skor pada masing-masing aspek, skor yang diperoleh pada masing-masing
aspek kemudian di rata-ratakan.
Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara
menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

b. Penilaian Kognitif
1. Penilaian Tugas
Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Skor Soal Total
Tes Tertulis Essay : 5 20 100

c. Penilaian Psikomotor
a. Penilaian Diskusi
Indikator : Melakukan kegiatan kelompok dalam percobaan momentum, implus
dan tumbukan.
No. Nama Peserta Didik Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Jumlah
Kelompok Kelompok Akhir skor
1. Maya Masita A.P
2. Jeki Purwanto
3. Khensi Paskah A
4. Wesa Uswatun H
5. Sulistiyani
6. Novia Nurjanah
7. Adrianto
8. Siska Telly
9. Retta Sinaga
10. Ilandri
11. Karly Septianus
12. Zain Afrian
13. M. Arya S
14. Rizky Arsa M
15. Wiwik Agustina
16. Sri Ilhami
17. Hendro G.C
18. Haen
19. Jesiati
20. Ahmad S

Rubrik Penilaian
No Keterampilan yang Dinilai Skor Rubrik
.
1. Persiapan kegiatan Menyiapkan alat dan bahan yang
30 digunakan
Tersedia kertas folio untuk persentasi
30 Ada 2 aspek yang tersedia
15 Ada 1 aspek yang tersedia
2. Pelaksanaan kegiatan Melakukan percobaan sesuai dengan
prosedur
30 Menjawab pertayaan diskusi
Menulis jawaban pada kertas folio
20 Ada 2 aspek yang teredia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
3. Kegiatan akhir 30 Mengembalikan alat dan bahan yang
digunakan dengan rapi
Membersihkan meja kerja
Mempersentasikan hasil diskusi
20 Ada 2 aspek yang tersedia
10 Ada 1 aspek yang tersedia
LAMPIRAN
LEBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Kelompok : .................................

Anggota kelompok : 1.....................................


4..........................................

2.....................................
5..........................................

3.....................................
6..........................................

A. Topik : Momentum, Implus dan Tumbukan

B. Tujuan: 1. Menjelaskan pengertian momentum.


2. Menjelaskan pengertian implus.
3. Menjelaskan hukum kekekalan momentum.

C. Alat dan Bahan :


1. Kelereng
2. Pulpen
3. Buku Ajar

D. Prosedur Kerja
1. Gulingkan kelereng dari jarak tertentu, dan perintah salah satu teman mu untuk
menghentikan kelereng tersebut.
2. Gulingkan kelereng dari dua arah yang berbeda.
3. Perhatikan seberapa jauh kedua kereng terpental.
4. Jawablah pertayaan diskusi sesuai dengan hasil pengamatan mu pada percobaan.
5. Kerjakan dalam waktu 15 menit.

E. Pertayaan diskusi
1. Dari percobaan yang telah kalian, apa yang dimaksud dengan momentum serta
implus?
2. Bagaimana bunyi hukum kekekalan momentum?
LEMBAR BACAAN
a. Pengertian Momentum
Dalam fisika, momentum berkaitan dengan kuantitas gerak yang dimiliki
oleh suatu benda yang bergeak yaitu kecepatan. Momentum merupakan ukuran
kesulitan untuk menghentikan gerak suatu benda. Momentum adalah hasil kali
antara massa dengan kecepatan. Arah momentum searah dengan arah kecepatan.
p=m . v

Keterangann : p = momentum (Kg m/s)


m = massa (Kg)
v = kecepatan (m/s)
Karena kecepatan merupakan besaran vektor, sedangkan massa merupakan
besaran skalar, maka momentum merupakan besaran vektor. Jadi momentum
mempunyai nilai dan arah.

b. Pengertian Implus
Apapbila sebuah gaya F bekerja pada sebuah benda bermassa m dalam
selang waktu tertentu t sehingga kecepatan benda tersebut berubah, maka
momentum benda tersebut akan berubah yang dinamakan dengan implus.
Implus adalah hasil kali gaya dengan selang waktu selama gaya yang bekerja.

I =F . t=F t2 t1)
I = p= p2 p1
Keterangan : I = implus (kg m/s)
F = gaya (N)
t = waktu (s)

c. Hubungan Implus dengan Momentum


Impuls yang dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum
yang dialami benda itu, yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum
awalnya. Dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: F : gaya (N)
m: massa (kg)
a : percepatan (m/s2)
dt : selang waktu pemberian gaya (s)
v1 : kecepatan awal (m/s)
v2 : kecepatan akhir (m/s)

d. Hukum Kekekalan Momentum


Dua benda bergerak saling mendekat dengan kecepatan v1 dan v2 seperti
tampak pada gambar berikut. Kedua bola akan bertumbukan sehingga setelah
tumbukan benda (1) akan berbalik arah ke kiri dengan kecepatan v1 dan benda
(2) akan berbalik arah ke kanan dengan kecepatan v2. Perhatikan gambar
berikut!

Pada peristiwa semua tumbukan akan berlaku hukum kekekalan


momentum, sehingga pada proses tumbukan tersebut berlaku, momentum
kedua benda sebelum tumbukan sama dengan momentum kedua benda setelah
tumbukan sehingga berlaku persamaan,

P1 + p2 = P1 '+ p2
m1v1 + m2v2 = m1v1 + m2v2

e. Aplikasi Implus dan Momentum dalam Kehidupan Sehari-hari


PENERAPAN KONSEP IMPLUS
Sarung Tinju
Pernah nonton pertandingan Tinju di TV ? nah, sarung tinju yang dipakai
oleh para petinju itu berfungsi untuk memperlama bekerjanya gaya impuls.
ketika petinju memukul lawannya, pukulannya tersebut memiliki waktu
kontak yang lebih lama. Karena waktu kontak lebih lama, maka gaya impuls
yang bekerja juga makin kecil. Makin kecil gaya impuls yang bekerja maka
rasa sakit menjadi berkurang.
Palu
Mengapa palu tidak dibuat dari kayu saja,tetapi dibuat dari besi ? tujuannya
supaya selang waktu kontak menjadi lebih singkat, sehingga gaya impuls
yang dihasilkan lebih besar. Kalau gaya impulsnya besar, maka paku,
misalnya, akan tertanam lebih dalam.
Matras
Matras sering dipakai ketika olahraga atau biasa dipakai para pejudo. Matras
dimanfaatkan untuk memperlama selang waktu bekerjanya gaya impuls,
sehingga tubuh kita tidak terasa sakit ketika dibanting. Bayangkanlah ketika
dirimu dibanting atau berbenturan dengan lantai? Ini disebabkan karena
waktu kontak antara tubuhmu dan lantai sangat singkat. Tapi ketika tubuh
dibanting di atas matras maka waktu kontaknya lebih lama, dengan demikian
gaya impuls yang bekerja juga menjadi lebih kecil.
Helm
Kalau anda perhatikan bagian dalam helm, pasti anda akan melihat lapisan
lunak. Seperti gabus atau spons, lapisan lunak tersebut bertujuan untuk
memperlama waktu kontak seandainya kepala anda terbentur ke aspal ketika
terjadi tabrakan. Jika tidak ada lapisan lunak tersebut, gaya impuls akan
bekerja lebih cepat sehingga walaupun memakai helm, anda akan pusing-
pusing ketika terbentur aspal.
PENERAPAN KONSEP HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM
Peluncuran Roket
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas menuju atmosfer Bumi. Hal ini
dapat dilakukan karena adanya gaya dorong dari mesin roket yang bekerja
berdasarkan perubahan momentum yang diberikan oleh roket. Pada saat
roket sedang bergerak, akan berlaku hukum kekekalan momentum. Pada saat
roket belum dinyalakan, momentum roket adalah nol. Apabila bahan bakar
di dalamnya telah dinyalakan, pancaran gas mendapatkan momentum yang
arahnya ke bawah. Oleh karena momentum bersifat kekal, roket pun akan
mendapatkan momentum yang arahnya berlawanan dengan arah buang
bersifat gas roket tersebut dan besarnya sama.
Air Safety Bag (kantong udara)
Air Safety Bag (kantong udara) digunakan untuk memperkecil gaya akibat
tumbukan yang terjadi pada saat tabrakan. Kantong udara tersebut
dipasangkan pada mobil serta dirancang untuk keluar dan mengembang
secara otomatis saat tabrakan terjadi. Kantong udara ini mampu
meminimalkan efek gaya terhadap benda yang bertumbukan. Prinsip
kerjanya adalah memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk
menghentikan momentum pengemudi.Saat tabrakan terjadi, pengemudi
cenderung untuk tetap bergerak sesuai dengan kecepatan gerak mobil.
Gerakan ini akan membuatnya menabrak kaca depan mobil yang
mengeluarkan gaya sangat besar untuk menghentikan momentum
pengemudi dalam waktu sangat singkat. Apabila pengemudi menumbuk
kantong udara, waktu yang digunakan untuk menghentikan momentum
pengemudi akan lebih lama sehingga gaya yang ditimbulkan pada
pengemudi akan mengecil. Dengan demikian, keselamatan si pengemudi
akan lebih terjamin.
Desain Mobil
Desain mobil dirancang untuk mengurangi besarnya gaya yang timbul akibat
tabrakan. Caranya dengan membuat bagian-bagian pada badan mobil agar
dapat menggumpal sehingga mobil yang bertabrakan tidak saling terpental
satu dengan lainnya.Mengapa demikian?Apabila mobil yang bertabrakan
saling terpental, pada mobil tersebut terjadi perubahan momentum dan
impuls yang sangat besar sehingga membahayakan keselamatan jiwa
penumpangnya. Daerah penggumpalan pada badan mobil atau bagian badan
mobil yang dapat penyok akan memperkecil pengaruh gaya akibat tumbukan
yang dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu memperpanjang waktu yang
dibutuhkan untuk menghentikan momentum mobil dan menjaga agar mobil
tidak saling terpental. Rancangan badan mobil yang memiliki daerah
penggumpalan atau penyok tersebut akan mengurangi bahaya akibat
tabrakan pada penumpang mobil. Beberapa aplikasi Hukum Kekekalan
Momentum lainnya adalah bola baja yang diayunkan dengan rantai untuk
menghancurkan dinding tembok.
Soal Evaluasi
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
Materi :

1. Apa yang dimaksud dengan momentum?


2. Apa yang dimaksud dengan implus?
3. Bagaiman hubungan implus dengan momentum?
4. Bagaiman bunyi hukum kekekalan momentum?
5. Berikan contoh sehari-hari yang termasuk implus dan momentum?
JAWABAN SOAL EVALUASI
1. Momentum adalah kesulitan untuk menghentikan suatu benda.
2. Implus adalah perubahan momentum .
3. Hubungan impus dan momentum secara matematis, sebagai berikut:

4. Bunyi hukum kekekalan momentum momentum kedua benda sebelum


tumbukan sama dengan momentum kedua benda setelah tumbukan.
5. Penerapan hukum kekekalan momentum, yaitu peluncuran roket, kantong udara,
dan desain mobil. Sedangkan penerapan implus dalam kehidupan yaitu, helm,
matras, palu dan sarung tinju.

Anda mungkin juga menyukai