lebih sering didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya menyimak dan
mencatat, tidak ada kegiatan percobaan atau diskusi sehingga hasil belajar
V untuk mengajar mata pelajaran IPA untuk beberapa pertemuan. Hal ini
terbiasa belajar dengan dibimbing oleh penulis. Selain itu, dilakukan pula
berpendapat bahwa metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran IPA
yang sesuai KTSP adalah metode eksperimen dengan alas an dapat membawa
48
49
yang lebih berorientasi pada aspek kognitif yaitu jenis soal pilihan ganda atau
halaman 135.
B. Pelaksanaan Penelitian
Sebagaimana penelitian tindakan kelas maka penelitian dilakukan
guru.
Pendahuluan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran 1. Siswa menyimak
dengan mengucapkan salam apersepsi guru dan
dan memberitahu bahwa nampak tegang.
topik pelajaran IPA yang 2. Siswa mengerjakan
akan dipelajari adalah pretes1
tentang pesawat sederhana
dipapan tulis.
2. Guru memberikan pretes 1.
3. Guru memberikan apersepsi
tentang pesawat sederhana
yang sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-
hari.
Waktu berlangsung selama
10 menit.
51
menit.
52
menit
baik.
Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indokator Siswa
Pembelajaran Siklus 1
1. Kurang 1. Pemahaman siswa 1. Memotivasi siswa dan
memberikan terhadap petunjuk memberikan pengertian
motivasi dan dalam melakukan kepada bahwa
pembelajaran akan
menciptakan percobaan sangat
berlangsung seperti
suasana kurang sehingga biasa, hanya kali ini ada
pembelajaran yang siawa melayang prakteknya.
menyenangkan. kan pertanyaan 2. Agar siswa lebih
2. Belum optimal yang sama secara memahami petunjuk
dalam membimbing berulang-ulang. dalam melakukan
dikusi kelas dan 2. Kegiatan kelompok percobaan (dalam LKS),
maka selain dalam
diskusi kelompok. pada saat
memjelaskan tahap-
3. Seluruh Kegiatan percobaan masih tahap percobaan sejelas
pada kegiatan didominasi atau mungkin (dijelaskan
pembelajaran siklus siswa tertentu yang pula menggunakan
1 melebihi waktu dianggappitar. bahasa sunda), penulisan
yang direncanakan. 3. Siswa telihat petunjuk percoban dan
Hal ini terjadi tergesa-gesa saat soal-soal tes pun dibuat
dengan bahasa yang
karena siswa terlalu melakukan
lebih sederhana agar
lama dalam percobaan. mudah dipahami oleh
mengerjakan soal, 4. Beberapa orang siswa.
baik pretes maupun siswa nampak
postes. bermain-main
4. Penghargaan dengan alat-alat
terhadap kelompok percobaan
terbaik masih walaupun
kurang, hanya percobaan sudah
beberapa tepuk selesai.
tangan.
55
Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indokator Siswa
Pembelajaran Siklus 1
5. pada umumnya 3. Agar tidak ada siswa
siswa malu-malu yang bermain-main
untuk dengan alat-alat
mengemukakan percobaan, diatasi
pendapat, dengan memberikan
tanggapan atau pemahaman bahwa hal
menjawab tersebut akan
pernyatan pada mengurangi penilaian
saat diskusi kelas. kelompok. Dalam upaya
6. Sering bertanya pemerataan aktivitas
apa yang harus siswa dalam kelompok,
mereka tulis. Ini dilakukan dengan cara
terjadi pada tahap memberikan peran dan
create hasil tugas kepada masing-
penyelidikan masing siswa. Misalnya
ada yang
menjadi pelaku
percobaan, pencatat
hasil temuan dan
persentasi di depan kelas
sehingga diharapkan
terjadi interaksi dan
diskusi dalam kelompok.
Selain itu, guru juga
harus membimbing
dengan lebih intensif
lagi dan lebih merata
kepada setiap kelompok.
Untuk membangkitkan
diskusi kelas, dilakukan
dengan mengatur cara
siswa mempresentasikan
hasil percobaan didepan
kelas adalah perwakilan
dari dua kelompok saja
dan ditentukan dengan
cara diundi,
56
Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indokator Siswa
Pembelajaran Siklus 1
sedangkan 2 kelompok
lainnya diminta untuk
memperhatikan,menanggapi
atau bertanya sehingga
diharapkan dapat tercipta
suasana diskusi dalam
kelas.
Dalam usaha untuk
mengefekstifkan waktu,
dilakukan dengan mengatur
kembali penggunaan waktu
untuk setiap tahap
pembelajaran.
lebih baik dari pada siklus I. Siswa lebih antusias dalam melakukan
Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indikator Siswa Pembelajaran
Siklus II
1. Belum dapat 1. Siswa banyak 1. Guru menata
konsisten terhadap bertanya tentang kembali
alokasi waktu yang bagaimana cara penggunaan
telah direncanakan membuat waktu dan lebih
untuk setiap tahap kesimpulan. konsisten
pembelajaran. 2. Masih ada siswa terhadap waktu
2. Belum dapat yang bermain- yang telah
membimbing main dengan alat- direncanakan.
diskusi kelas alat percobaan, 2. Untuk
dengan baik. tapi pada membangkitkan
3. Penghargaan umumnya bekerja diskusi
terhadap kelompok sesuai peran dan kelompok dan
terbaik masih tugas masing- diskusi kelas
berupa tepuk masing. diatas dengan
tangan, bukan 3. Diskusi kelompok terus memotivasi
benda nyata belum berjalan dan
sehingga siswa dengan baik karena mengembangkan
kurang termotivasi. dominasi beberapa teknik bertanya
siswa masih mengarahkan
terlihat. agar siswa
61
Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indikator Siswa Pembelajaran
Siklus II
4. Hanya beberapa seolah-olah
orang siswa yang menemukan
berusaha untuk sendiri
bertanya atau (scaffolding).
mengemukakan 3. Penghargaan
pendapat saat yang diberikan
diskusi kelas. Hal kepada
ini dapat kelompok terbaik
dikatakan sedikit lebih real,
lebih baik dari misalnya dengan
pertemuan pada memberikan
siklus I. bingkisan seperti
permen.
(hal seperti ini
sebaiknya jangan
terlalu sering
dilakukan karena
akann
mengakibatkan
siswa hanya
bersemangat
belajar bila ada
hadiah atau dapat
diganti misalnya
memberikan
tambahan nilai
keseharian).
kegiatan guru-siswa).
Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indikator Siswa Pembelajaran
Siklus III
1. Waktu masih 1. Siswa sudah berani 1. Lebih berusaha
melebihi dari bertanya dan untuk konsisten
waktu yang mengemukakan dan mengontrol
dialokasikan, kali pendapat walaupun waktu pada
ini karena kegiatan belum maksimal. setiap tahap
pada tahap 2. Tidak ada yang pembelajaran.
penyelidikan lebih bermain-main 2. Membimbing
banyak. saat melakukan siswa agar
percobaan, tapi dapat
ada yang melakukan
menumpahkan percobaan
bahan percobaan dengan lebih
(air) sehingga hati-hati.
konsentrasi siswa 3. Terus
terpecah dan memotivasi
terjadi keributan. siswa dan
menggunakan
teknik bertanya
dengan lebih
baik lagi agar
dapat
membangkitkan
semangat siswa
untuk berani
mengemukakan
pendapat,
bertanya
ataupun
memberikan
tanggapan.
67
C. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil tes tertulis
pada tiap siklus, hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa, serta hasil
wawancara dengan siswa dan guru setelah pembelajaran. Seluruh data diolah
kemudian ditafsirkan dan dianalisis pada pembahasan. Berikut ini adalah data
: 1) hasil pretes dan postes hasil belajar siswa; 2) hasil observasi aktivitas
pretes dan postes hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel 4.7
: 1) hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa; 2) hasil observasi Hasil
hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa seperti disajikan pada tabel
aktivitas guru berada pada kriteria sangat tinggi dengan IPK 92,5%,
sedangkan aktivitas siswa berada pada kriteria tinggi dengan IPK 88%.
ini : 1) hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa; 2) hasil observasi Hasil
hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa seperti disajikan pada tabel
Tabel 4.13 Skor Pretes Hasil Belajar Siswa pada Siklus III
IPK 93,75% dan 92,5%. Seperti disajikan pada tabel 4.15 dibawah ini :
Tabel 4.15 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus III
D. Pembahasan
guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata
hal penting yang harus diperhatikan oleh guru sekolah dasar di dalam melakukan
kontekstual, yakni :
pelajaran.
materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut
4 3.94
2.94
Mean Skor
3
1.5
2 Mean Skor
1
0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran
IPA (pretes), hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang berbeda. Pada
siklus I, rata-rata skor hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 1,5
dengan skor tertinggi 3 dan skor terendah 0, ini sangat jauh sekali dari skor
ideal yaitu 12. hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan awal dan
Belajar awal siswa pada siklus I berada pada kriteria sangat kurang
terampil.
Pada siklus II, skor IPK siswa ada pada kriteria kurang terampil
yaitu 32,28%. Namun, rata-rata skor Hasil Belajar siswa sudah ada
peningkatan yaitu 3,94 dengan skor tertinggi 9 dan skor terendah 0. ini
Sedangkan data hasil pretes Hasil Belajar pada siklus III yaitu pada
dengan skor hasil pretes pada siklus II. Rata-rata skor Hasil Belajar yang
diperoleh pada siklus III ini adalah 2,94 dengan nilai tertinggi 6 dan nilai
Hasil Belajar siswa sebelum pembelajaran siklus III berada pada kriteria
Data pada tabel diatas disajikan pada grafik 4.2 berikut ini :
10
7.11
Mean Skor
6.33
5 2.83 Mean Skor
0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran
rata-rata skor yang diperoleh siswa pada setiap siklus. Selain itu, dapat
dilihat juga dari skor yang diperoleh siswa yang pada siklus II dan siklus
rata-rata sebesar 6,33 termasuk kriteria kurang terampil. Pada siklus I dan
siswa tetap berada pada kriteria sangat kurang terampil pada siklus I dan
cukup terampil. Hal ini menunjukkan bahwa setelah siklus III Hasil
II dan III terus mengalami peningkatan sekalipun cukup jauh dari skor
sehingga beberapa siswa memiliki hasil tes yang rendah. Hal ini dilihat
c. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal tidak cukup bagi siswa;
diberikan.
Kontekstual
hanya 1,33 dan 2,39. Namun, pada siklus III, skor gain yang diperoleh
Untuk lebih jelasnya data diatas disajikan pada grafik 4.3 dibawah
ini:
5 4.17
2.39
Mean Skor
1.33
0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pem belajaran
E. Temuan Lain
siklus I, II, dan III menunjukkan peningkatan, dengan IPK sebesar 85,75%
pada siklus I dengan kriteria tinggi, 92,5% pada siklus II dengan kriteria
sangat tinggi dan 93,75% pada siklus III dengan kriteria sangat tinggi.
77
selama pembalajaran :
100 93.75
80
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran
baik yaitu dengan IPK pada siklus I sebesar 73% dengan kriteria sedang,
siklus II sebesar 88% dengan kriteria tinggi dan siklus III 92,5% dengan
terutama pada tahap penyelidikan, tapi belum optimal pada tahap diskusi,
baik diskusi kelompok maupun diskusi diskusi kelas. Hal ini menunjukkan
100 88 92.5
73
0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran
membuat siswa lebih aktif dikelas. Namun, ada beberapa saran yang
Belajar, guru menilai bahwa hal itu bagus karena dapat menggali dan
Belajar cukup sulit untuk siswa di SDN Batok 04 karena belum terbiasa
dengan jenis soal seperti itu. Oleh karena itu, guru menyarankan agar
79
kelasnya.