Anda di halaman 1dari 32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Awal Penelitian

Sebelum melakukan tindakan pembelajaran, penulis melakukan

observasi terhadap pembelajaran IPA yang dilakukan oleh guru di kelas V.

Hasil observasi menunjukkan bahwa pembelajaran yang dikembangkan oleh

guru masih menggunakan metode ceramah (teacher centered). Pembelajaran

lebih sering didominasi oleh guru sedangkan siswa hanya menyimak dan

mencatat, tidak ada kegiatan percobaan atau diskusi sehingga hasil belajar

siswa kurang relevan.

Sebagai kegiatan pratindakan, penulis meminta izin kepada guru kelas

V untuk mengajar mata pelajaran IPA untuk beberapa pertemuan. Hal ini

dimaksudkan sebagai pendekatan terhadap siswa agar pada saatnya siswa

terbiasa belajar dengan dibimbing oleh penulis. Selain itu, dilakukan pula

wawancara kepada guru kelas V mengenai pendapatnya terhadap model

pembelajaran yang tepat diterapkan untuk mata pelajaran IPA.

Dari hasil wawancara yang dilakukan sebelum pembelajaran, guru

berpendapat bahwa metode pembelajaran yang tepat untuk mata pelajaran IPA

yang sesuai KTSP adalah metode eksperimen dengan alas an dapat membawa

siswa melakukan praktek secara langsung. Dilakukan namun berbagai kendala

dirasakan dalam pelaksanaanya, diantaranya tidak tersedianya laboratorium

dan alat-alat percobaan yang memadai yang dapat membantu pembelajaran.

48
49

Guru mengalami kesulitan dalam melakukan persiapan pembelajaran dengan

model pembelajaran kontekstual. Selain itu, faktor waktu juga menjadi

kendala tersendiri dalam pelaksanaannya. Mengenai penilaian, ternyata guru

belum pernah melakukan penilaian yang berorientasi pada penilaian

keterampilan proses sains (KPS) siswa, guru biasanya melakukan penilaian

yang lebih berorientasi pada aspek kognitif yaitu jenis soal pilihan ganda atau

uraian. Hasil wawancara selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.1.1

halaman 135.

B. Pelaksanaan Penelitian
Sebagaimana penelitian tindakan kelas maka penelitian dilakukan

dengan melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang

akhirnya membentuk sebuah siklus. Penelitian hanya dilakukan dalam tiga

siklus karena dirasakan telah ada perbaikan dalam proses pembelajaran.

Berikut ini gambaran pembelajaran untuk setiap siklus pembelajaran :

1. Gambaran Pembelajaran Pada Siklus I

a. Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus I

Rencana tindakan pembelajaran siklus I disusun setelah

penulis melakukan observasi awal pada subjek penelitian. Rencana

tindakan pembelajaran pada siklus I dituangkan dalam bentuk

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario

pembelajaran I yang dilengkapi lembar kerja siswa (LKS) yang

dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap penyelidikan.

Selain itu, dalam rangka pengumpulan data maka disusun berupa


50

soal pretes dan postes 1, pedoman observasi aktivitas siswa dan

guru.

b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I

Tindakan pembelajaran pada siklus I berisi kegiatan

pembelajaran subpokok bahasan : pengertian dan pengaruh gaya

terhadap gerak benda dengan menggunakan model pembelajaran

kontekstual yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap invitasi,

eksplorasi, penjelasan dan solusi, pengambilan tindakan.

Gambaran umum aktivitas tindakan pembelajaran I

dideskripsikan pada tabel 4.1 berikut ini. (Urutan nomor pada

kedua kolom tidak menunjukkan pasangan kegiatan guru-siswa).

Tabel 4.1 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus I

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Pendahuluan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran 1. Siswa menyimak
dengan mengucapkan salam apersepsi guru dan
dan memberitahu bahwa nampak tegang.
topik pelajaran IPA yang 2. Siswa mengerjakan
akan dipelajari adalah pretes1
tentang pesawat sederhana
dipapan tulis.
2. Guru memberikan pretes 1.
3. Guru memberikan apersepsi
tentang pesawat sederhana
yang sering ditemukan
dalam kehidupan sehari-
hari.
Waktu berlangsung selama
10 menit.
51

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Tahap Invitasi Tahap Invitasi


1. Guru mengajukan beberapa 1. Sebelum menjawab
masalah melalui pernyataan pertanyaan yang diajukan
a. Apakah kalian pernah guru, siswa bertanya
mencabut paku yang tentang jungkat-jungkit
tertancap ? 2. Beberapa orang siswa
b. Dengan menggunakan apa kemudian menjawab
kalian mencabut paku itu pertanyaan, jawaban siswa
? adalah :
c. Pernahkah kalian a. Pernah
memanjat pohon ? b. Tang
Guru memberikan c. Pernah
tanggapan atas jawaban
siswa tapi tidak Langsung Tahap Eksplorasi
membenarkan atau 1. Sebagian siswa memainkan
menyalahkan. Kemudian palu dan paku dengan
guru menegaskan bahwa menancapkan paku ke
siswa berkesempatan untuk sebilah papan.
menyelidiki sendiri melalui 2. Siswa melakukan percobaan
percobaan yang terdapat secara berkelompok sesuai
dalam LKS. petunjuk pada LKS untuk
Waktu berlangsung selama memperoleh pengetahuan
tentang pesawat sederhana.
5menit. 3. Aktivitas siswa meningkat
pada saat melakukan
Tahap Eksplorasi percobaan dan mengerjakan
tugas-tugas LKS. Berkali-
1. Guru membagikan LKS dan kali siswa bertanya tentang
alat-alat percobaan yang petunjuk yang terdapat
menunjang pelaksanaan dalam LKS.
tahap eksplorasi. Namun, hampir pada semua
2. Guru menginstruksikan
kepada siswa agar kelompok, kegiatan percobaan
melakukan percobaan sesuai
dengan petunjuk pada LKS. lebih didominasi oleh ketua
3. Selama siswa melakukan
percobaan, guru kelompok atau siswa-siswa
membimbing siswa yang
mengalami kesulitan sambil tertentu sedangkan yang lainnya
melakukan penilaian proses
Waktu berlangsung selama 30 hanya memperhatikan saja.

menit.
52

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Tahap Penjelasan dan solusi Tahap Penjelasan dan solusi


1. Setelah melakukan 1. Siswa menjawab pertanyaan
percobaan, guru yang ada dalam LKS.
mengarahkan siswa Diskusi kelompok yang
untuk melakukan diskusi diharapkan muncul saat
kelompok untuk mengisi LKS dan membuat
menyusun penjelasan kesimpulan ternyata tidak
dari hasil temuan selama berjalan dengan baik karena.
penyelidikan. 2. Siswa lebih mempercayakan
untuk mengisi LKS pada
2. Guru menugaskan ketua kelompok atau kepada
perwakilan dari tiap siswa yang dianggap pintar
kelompok untuk yang ada dalam kelompok
mempresentasikan hasil tersebut. Bahkan beberapa
percobaannya dan orang siswa ada yang
Menuliskan kesimpulan bermain-main dengan alat-
dipapan tulis. alat percobaan.
3. Berdasarkan data-data hasil 3. Secara bergantian
percobaan dari tiap perwakilan dari tiap
kelompok, guru kelompok mempresentasikan
membimbing siswa untuk hasil percobaannya di depan
berdiskusi kelas tentang kelas. (Diskusi tidak berjalan
pengaruh jenis-jenis pesawat dengan baik karena tidak ada
sederhana. siswa yang mau
4. Guru mengalami kesulitan mengemukakan
dalam membangkitkan pendapatnya, cenderung
diskusi kelas sehingga vakum dan tahap ini
diskusi kurang berjalan cenderung didominasi oleh
lancar. Guru terus guru).
membimbing siswa untuk
berani mengemukakan
pendapat dan hasil Tahap Pengambilan
temuannya. Tindakan
Waktu berlangsung selama 15 1. Siswa melakukan refleksi
menit dari seluruh kegiatan yang
Tahap Pengambilan Tindakan telah dilakukan selama
1. Guru membimbing siswa pembelajaran dengan
melakukan refleksi dari bimbingan oleh guru dan
mulai diberi permasalahan tidak ada satupun siswa yang
awal, melakukan bertanya atau memberikan
penyelidikan sampai tanggapan tentang materi
membuat kesimpulan. yang telah dibahas.
Penutup
1. Siswa mengerjakan postes
53

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

2. Guru memberikan 2. Siswa menyimak informasi


penguatan dan koreksi tentang materi berikutnya.
sambil menuliskan dipapan
tulis.
3. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya atau
memberikan tanggapan
tentang materi yang telah
dipelajari. Waktu
berlangsung selama 10
menit.
Penutup
1. Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok siswa tarbaik
dengan tepuk tangan dari
seluruh siswa dikelas.
2. Guru memberikan postes 1.
3. Guru menginformasikan
materipelajaran pada
pertemuan berikutnya dan
menutup pelajaran dengan
salam.
Waktu berlangsung selama 10

menit

c. Refleksi tehadap Tindakan Pembelajaran Siklus 1

Berdasarkan catatan lapangan yang dibuat guru dan hasil

daskusi dengan observer setelah pembelajaran siklus 1 selesai

dilaksanakan,secara umum pembelajaran dapat dikatakan berjalan

cukup baik walaupun belum optimal. Pada awalnya siswa terlihat

bingung, namun setelah dijelaskan siswa menjadi antusias terutama

saat melakukan percobaan. Pada kegiatan percobaan, aktivitas siswa


54

tidak merata karena tidak didominasi oleh beberapa siswa. Alokasi

waktu untuk setiap tahap pembelajaran harus direncanakan dengan

baik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada hasil refleksi

siklus 1 yang disajikan tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Refleksi Tindakan Pembelajaran Siklus 1

Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indokator Siswa
Pembelajaran Siklus 1
1. Kurang 1. Pemahaman siswa 1. Memotivasi siswa dan
memberikan terhadap petunjuk memberikan pengertian
motivasi dan dalam melakukan kepada bahwa
pembelajaran akan
menciptakan percobaan sangat
berlangsung seperti
suasana kurang sehingga biasa, hanya kali ini ada
pembelajaran yang siawa melayang prakteknya.
menyenangkan. kan pertanyaan 2. Agar siswa lebih
2. Belum optimal yang sama secara memahami petunjuk
dalam membimbing berulang-ulang. dalam melakukan
dikusi kelas dan 2. Kegiatan kelompok percobaan (dalam LKS),
maka selain dalam
diskusi kelompok. pada saat
memjelaskan tahap-
3. Seluruh Kegiatan percobaan masih tahap percobaan sejelas
pada kegiatan didominasi atau mungkin (dijelaskan
pembelajaran siklus siswa tertentu yang pula menggunakan
1 melebihi waktu dianggappitar. bahasa sunda), penulisan
yang direncanakan. 3. Siswa telihat petunjuk percoban dan
Hal ini terjadi tergesa-gesa saat soal-soal tes pun dibuat
dengan bahasa yang
karena siswa terlalu melakukan
lebih sederhana agar
lama dalam percobaan. mudah dipahami oleh
mengerjakan soal, 4. Beberapa orang siswa.
baik pretes maupun siswa nampak
postes. bermain-main
4. Penghargaan dengan alat-alat
terhadap kelompok percobaan
terbaik masih walaupun
kurang, hanya percobaan sudah
beberapa tepuk selesai.
tangan.
55

Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indokator Siswa
Pembelajaran Siklus 1
5. pada umumnya 3. Agar tidak ada siswa
siswa malu-malu yang bermain-main
untuk dengan alat-alat
mengemukakan percobaan, diatasi
pendapat, dengan memberikan
tanggapan atau pemahaman bahwa hal
menjawab tersebut akan
pernyatan pada mengurangi penilaian
saat diskusi kelas. kelompok. Dalam upaya
6. Sering bertanya pemerataan aktivitas
apa yang harus siswa dalam kelompok,
mereka tulis. Ini dilakukan dengan cara
terjadi pada tahap memberikan peran dan
create hasil tugas kepada masing-
penyelidikan masing siswa. Misalnya
ada yang
menjadi pelaku
percobaan, pencatat
hasil temuan dan
persentasi di depan kelas
sehingga diharapkan
terjadi interaksi dan
diskusi dalam kelompok.
Selain itu, guru juga
harus membimbing
dengan lebih intensif
lagi dan lebih merata
kepada setiap kelompok.
Untuk membangkitkan
diskusi kelas, dilakukan
dengan mengatur cara
siswa mempresentasikan
hasil percobaan didepan
kelas adalah perwakilan
dari dua kelompok saja
dan ditentukan dengan
cara diundi,
56

Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indokator Siswa
Pembelajaran Siklus 1
sedangkan 2 kelompok
lainnya diminta untuk
memperhatikan,menanggapi
atau bertanya sehingga
diharapkan dapat tercipta
suasana diskusi dalam
kelas.
Dalam usaha untuk
mengefekstifkan waktu,
dilakukan dengan mengatur
kembali penggunaan waktu
untuk setiap tahap
pembelajaran.

2. Gambar Pembelajaran Pada Siklus 11

a. Rencana Tindak Pembelajaran Siklus 11

Rencana tindak pembelajaran pada siklus 11 dituangkan dalam

bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario

pembelajaran yang dilengkapi lembar kerja siswa (LKS) yang

dimaksud untuk membantu siswa pada taha penyalidikan, seperti pda

lampiran Dalam rangka pengumpulan data maka disusun soal yang

berupa soal pretes dan postes.

b. Pelaksanaan Tindak Pembelajaran Siklus 11

Tindak pembelajaran pada siklus 11 berisi kegiatan

pembelajaran subpokok bahasan: Alat-alat rumah tangga yang

menggunakan prinsip pesawat sederhana dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual. Pembelajaran di fokuskan untuk


57

meningkatkan partisipasi siswa agar lebih merata, baik dalam kegiatan

penyelidikan, diskusi kelompok maupun diskusi kelas.

Selain itu, di peroleh gambaran umum aktivitas tindakan

pembelajaran 11 seperti dideskripsikan pada tabel 4.3 berikut ini

(Urutan nomor pada kedua kolom tidak menunjukan pasangan

kegiatan guru siswa).

Tabel 4.3 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus II

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pendahuluan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran 1. Siswa mengerjakan pretes2
dengan mengucapkan salam 2. Siswa menyimak apersepsi
2. Guru memberikan pretes 2. dan menjawab pertanyaan
3. Guru memberikan motivasi yang diajukan oleh guru.
kepada siswa berupa yel-yel Pada pembelajaran kali ini
4. Guru memberikan apersepsi siswa nampak lebih
dengan mengajukan bersemangat.
pertanyaan.

Tahap Invitasi Tahap Invitasi


1. Guru mengajukan beberapa 1. Siswa melakukan
masalah melalui pernyataan percobaan secara
2. Guru memberikan tanggapan berkelompok sesuai
atas jawaban siswa tapi tidak petunjuk pada LKS untuk
langsung membenarkan atau memperoleh pengetahuan
menyalahkan. Kemudian guru tentang pesawat sederhana.
menegaskan bahwa siswa 2. Pada percobaan kali ini
berkesempatan untuk siswa dapat melakukan
menyelidiki sendiri melalui percobaan sesuai dengan
percobaan yang terdapat yang dimaksud dalam LKS
dalam LKS. dan terlihat lebih berhati-
Waktu berlangsung selama hati daripada percobaan
5menit. sebelumnya. Dominasi
ketua kelompok dan
beberapa siswa masih
nampak.
Ada beberapa siswa yang
masih bermain-main dengan
alat percobaan.
58

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Tahap Eksplorasi Tahap Eksplorasi
1. Guru membagikan LKS dan 1. Siwa menjawab pertanyaan
alat-alat percobaan yang yang ada dalam LKS dan
menunjang pelaksanaan tahap membuat kesimpulan
eksplorasi. sementara. Diskusi
2. Guru meminta siswa untuk kelompok sudah mulai
menentukan tugas dan peran muncul walaupun belum
setiap siswa dalam kelompok, optimal, tapi ada satu
misalnya yang menjadi pelaku kelompok yang masih
percobaan, yang mencatat didominasi oleh ketua
hasil temuan atau presentasi di kelompok.
depan kelas dan harus bekerja 2. Ketika mengisi LKS, pada
sesuai tugas dan peran umumnya setiap kelompok
masing-masing. bertanya bagaimana cara.
3. Guru menginstruksikan
kepada siswa agar melakukan Tahap Penjelasan dan Solusi
percobaan sesuai dengan 1. Siswa melakukan
petunjuk pada LKS. percobaan secara
4. Selama siswa melakukan berkelompok sesuai
percobaan, guru membimbing petunjuk pada LKS untuk
siswa yang mengalami memperoleh pengetahuan
kesulitan sambil melakukan tentang pesawat sederhana.
penilaian proses 2. Pada percobaan kali ini
Waktu berlangsung selama siswa dapat melakukan
20 menit. percobaan sesuai dengan
Tahap Penjelasan dan Solusi yang dimaksud dalam LKS
1. Setelah melakukan percobaan, dan terlihat lebih berhati-
guru mengarahkan siswa hati daripada percobaan
untuk melakukan diskusi sebelumnya. Dominasi
kelompok untuk menyusun ketua kelompok dan
penjelasan dari hasil temuan beberapa siswa masih
selama penyelidikan. nampak.
Waktu berlangsung selama 3. Ada beberapa siswa yang
10 Menit. masih bermain-main
2. Guru menugaskan perwakilan dengan alat percobaan.
dari dua kelompok yang sudah 4. Siwa menjawab pertanyaan
diundi untuk yang ada dalam LKS dan
mempresentasikan hasil membuat kesimpulan
percobaannya dan menuliskan sementara. Diskusi
kesimpulan dipapan tulis. kelompok sudah mulai
3. Berdasarkan data-data hasil muncul walaupun belum
percobaan dari kelompok optimal, tapi ada satu
tersebut, guru membimbing kelompok yang masih
siswa untuk berdiskusi kelas didominasi oleh ketua
tentang pesawat sederhana kelompok.
59

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


4. Guru masih mengalami Ketika mengisi LKS, pada
kesulitan dalam umumnya setiap kelompok
membangkitkan diskusi kelas bertanya bagaimana cara
sehingga diskusi belum membuat kesimpulan.
berjalan lancar. Secara bergantian
Waktu berlangsung selama perwakilan dari dua
15 Menit. kelompok
mempresentasikan hasil
Tahap Pengambilan Tindakan percobaannya di depan
1. Guru membimbing siswa kelas. (Diskusi belum
melakukan refleksi dari mulai berjalan dengan baik
diberi permasalahan awal, karena hanya beberapa
melakukan penyelidikan orang siswa yang mau
sampai membuat kesimpulan. bertanya dan
mengemukakan
pendapatnya).
2. Guru memberikan penguatan
dan koreksi sambil Tahap Pengambilan
menuliskan dipapan tulis Guru Tindakan
memberikan kesempatan 1. Siswa melakukan
kepada siswa untuk bertanya refleksi dari seluruh
atau memberikan tanggapan kegiatan yang telah
tentang materi yang telah dilakukan selama
dipelajari. pembelajaran dengan
Waktu berlangsung selama 10 bimbingan oleh guru
menit. dan tidak ada satupun
siswa yang bertanya
Penutup atau memberikan
1. Guru memberikan tanggapan tentang
penghargaan kepada materi yang telah
kelompok siswa tarbaik dibahas.
dengan tepuk tangan dari
seluruh siswa dikelas. Penutup
2. Guru memberikan postes 2. 1. Siswa mengerjakan postes2
3. Guru menginformasikan 2. Siswa menyimak informasi
materipelajaran pada tentang materi berikutnya.
pertemuan berikutnya dan
menutup pelajaran dangen
salam.
Waktu berlangsung selama 30
menit
60

c. Refleksi terhadap Tindakan Pembelajaran Siklus II

Catatan lapangan yang dibuat guru dan hasil diskusi guru

dengan observer setelah pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan

menunjukkan secara umum pembelajaran dapat dikatakan berjalan

lebih baik dari pada siklus I. Siswa lebih antusias dalam melakukan

percobaan. Namun, aktifitas siswa masih belum merata karena

dominasi beberapa orang siswa masih nampak. Penggunaan waktu

untuk setiap tahap pembelajaran masih harus direncanakan dengan

lebih baik. Untuk lebih jelasnya refleksi terhadap tindakan

pembelajaran pada siklus II dideskripsikan pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus II

Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indikator Siswa Pembelajaran
Siklus II
1. Belum dapat 1. Siswa banyak 1. Guru menata
konsisten terhadap bertanya tentang kembali
alokasi waktu yang bagaimana cara penggunaan
telah direncanakan membuat waktu dan lebih
untuk setiap tahap kesimpulan. konsisten
pembelajaran. 2. Masih ada siswa terhadap waktu
2. Belum dapat yang bermain- yang telah
membimbing main dengan alat- direncanakan.
diskusi kelas alat percobaan, 2. Untuk
dengan baik. tapi pada membangkitkan
3. Penghargaan umumnya bekerja diskusi
terhadap kelompok sesuai peran dan kelompok dan
terbaik masih tugas masing- diskusi kelas
berupa tepuk masing. diatas dengan
tangan, bukan 3. Diskusi kelompok terus memotivasi
benda nyata belum berjalan dan
sehingga siswa dengan baik karena mengembangkan
kurang termotivasi. dominasi beberapa teknik bertanya
siswa masih mengarahkan
terlihat. agar siswa
61

Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indikator Siswa Pembelajaran
Siklus II
4. Hanya beberapa seolah-olah
orang siswa yang menemukan
berusaha untuk sendiri
bertanya atau (scaffolding).
mengemukakan 3. Penghargaan
pendapat saat yang diberikan
diskusi kelas. Hal kepada
ini dapat kelompok terbaik
dikatakan sedikit lebih real,
lebih baik dari misalnya dengan
pertemuan pada memberikan
siklus I. bingkisan seperti
permen.
(hal seperti ini
sebaiknya jangan
terlalu sering
dilakukan karena
akann
mengakibatkan
siswa hanya
bersemangat
belajar bila ada
hadiah atau dapat
diganti misalnya
memberikan
tambahan nilai
keseharian).

3. Gambaran Pembelajaran Pada Siklus III

a. Rencana Tindakan Pembelajaran Siklus III

Rencana tindakan pembelajaran pada siklus III dituangkan

dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan skenario

pembelajaran 3 yang dilengkapi lembar kerja siswa (LKS) yang

dimaksudkan untuk membantu siswa pada tahap penyelidikan,


62

seperti pada lampiran. Dalam rangka pengumpulan data maka

disusun soal berupa soal pretes dan postes 3.

b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III

Tindakan pembelajaran pada siklus III berisi kegiatan

pembelajaran subpokok bahasan penggunaan jenis-jenis pesawat

sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual. Pada siklus ini pembelajaran difokuskan

untuk lebih meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam

diskusi kelompok dan diskusi kelas dengan cara mengembangkan

teknik bertanya dan pemberian reward yang lebih riil.

Selain itu, diperoleh gambaran umum aktivitas tindakan

pembelajaran III seperti dideskripsikan pada tabel 4.5 berikut ini.

(Urutan nomor pada kedua kolom tidak menunjukkan pasangan

kegiatan guru-siswa).

Tabel 4.5 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus III

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Pendahuluan Pendahuluan
1. Guru membuka pelajaran 1. Siswa mengerjakan pretes
dengan mengucapkan salam. 3.
2. Guru memberikan pretes 3. 2. Siswa menyimak apersepsi
3. Guru memberikan apersepsi dan menjawab pertanyaan
dengan memberikan yang diajukan oleh guru.
pertanyaan.
Guru memberikan motivasi Tahap Invitasi
kepada siswa agar lebih. 1. Siswa menjawab
bersemangat dalam belajar. pertanyaan-pertanyaan
Waktu berlangsung selama guru, walaupun
30 menit. jawabannya kurang
tepat.
63

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


Tahap Invitasi Tahap Eksplorasi
1. Guru mengajukan beberapa 1. Siswa melakukan
masalah melalui beberapa percobaan secara
pertanyaan. berkelompok sesuai
2. Guru memberikan tanggapan petunjuk pada LKS untuk
atas jawaban siswa tapi tidak memperoleh pengetahuan
langsung membenarkan atau tentang jenis-jenis alat
menyalahkan. Kemudian rumah tangga yang
guru menegaskan bahwa menggunakan prinsip
siswa berkesempatan untuk pesawat sederhana
menyelidiki sendiri melalui 2. siswa nampak antusias dan
percobaan yang terdapat bersemangat untuk
dalam LKS. melakukan percobaan.
Waktu berlangsung selama Aktifitas dan keaktifan
5 menit. masing-masing siswa
mulai terlihat merata,
hampir semua siswa
bekerja sesuai dengan
peran dan tugasnya
masing-masing, ini
menunjukkan mulai
tumbuhnya tanggung
jawab siswa terhadap tugas
yang diberikan kepadanya.
3. Ada satu kelompok yang
terlambat menyelesaikan
percobaan. Berdasarkan
pengamatan, kelompok ini
sangat berhati-hati dalam
mengikuti petunjuk-
petunjuk percobaan.
Tahap Eksplorasi Tahap Penjelasan dan Solusi
1. Guru membagikan LKS, 1. Siswa menjawab
bahan dan alat-alat percobaan pertanyaan yang ada dalam
yang menunjukkan LKS. Diskusi mulai terlihat
pelaksanaan tahap pada semua kelompok.
penyelidikan. 2. Secara bergantian
2. Guru menginstruksikan perwakilan dari dua
kepada siswa agar melakukan kelompok yang telah diundi
percobaan sesuai dengan mempresentasikan hasil
petunjuk pada LKS dan agar percobaannya di depan
hati-hati karena kelas, diskusi kelas belum
menggunakan benda tajam, berjalan seperti yang
apalagi percobaan dilakukan diharapkan.
di dalam kelas.
64

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


3. Selama siswa melakukan Tahap Pengambilan
percobaan, guru Tindakan
membimbing siswa yang 1. Siswa melakukan refleksi
mengalami kesulitan sambil dari seluruh kegiatan yang
melakukan penilain proses. telah dilakukan selama
Waktu berlangsung selama 40 pembelajaran dengan
menit. bimbingan guru dan tidak
ada satupun siswa yang
Tahap Penjelasan dan Solusi bertanya atau memberikan
1. Setelah melakukan tanggapan tentang materi
percobaan, guru yang telah dibahas.
mengarahkan siswa untuk
melakukan diskusi kelompok Penutup
untuk menyusun penjelasan Siswa mengerjakan postes 3.
dari hasil temuan selama
penyelidikan.
Waktu berlangsung selama 10
menit.
2. Guru menugaskan
perwakilan dari dua
kelompok yang telah diundi
untuk mempresentasikan
hasil percobaannya dan
menuliskan kesimpulan
dipapan tulis.
3. Berdasarkan data-data hasil
percobaan dari tiap
kelompok, guru membimbing
siswa untuk berdiskusi kelas
4. Guru mengalami kesulitan
dalam membangkitkan
diskusi kelas sehingga
diskusi tidak berjalan lancar.
Waktu berlangsung selama 15
menit.
Tahap Pengambilan Tindakan
1. Guru membimbing siswa
melakukan refleksi dari
mulai diberi permasalahan
awal, melakukan
penyelidikan sampai
membuat kesimpulan.
65

Kegiatan Guru Kegiatan Siswa


1. Guru memberikan
penguatan dan koreksi
sambil menuliskan dipapan
tulis.
2. Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
untuk bertanya atau
memberikan tanggapan
tentang materi yang telah
dipelajari.
Waktu berlangsung selama
10 menit.
Penutup
1. Guru memberikan
pengahargaan kepada
kelompok siswa terbaik
dengan bingkisan yang telah
dipersiapkan.
2. Guru memberikan postes 3.
3. Guru menginformasikan
bahwa materi tentang gaya
telah selesai dan menutup
pelajaran dengan salam.
Waktu berlangsung selama
30 menit.

c. Refleksi terhadap Tindakan Pembelajaran Siklus III

Berdasarkan catatan lapangan yang dibuat guru dan hasil

diskusi guru dengan observer setelah pembelajaran siklus III selesai

dilaksanakan, pembelajaran dapat dikatakan sudah berjalan dengan

baik karena pada kegiatan percobaan dan diskusi kelompok, aktivitas

siswa sudah mulai merata. Diskusi kelas belum berjalan sesuai

dengan yang diharapkan dan penggunaan waktu untuk setiap tahap


66

pembelajaran belum dilaksanakan dengan optimal sesuai dengan

yang telah direncanakan dalam skenario pembelajaran.

Tabel 4.6 Refleksi Terhadap Pembelajaran Siklus III

Refleksi Tindakan
Indikator Guru Indikator Siswa Pembelajaran
Siklus III
1. Waktu masih 1. Siswa sudah berani 1. Lebih berusaha
melebihi dari bertanya dan untuk konsisten
waktu yang mengemukakan dan mengontrol
dialokasikan, kali pendapat walaupun waktu pada
ini karena kegiatan belum maksimal. setiap tahap
pada tahap 2. Tidak ada yang pembelajaran.
penyelidikan lebih bermain-main 2. Membimbing
banyak. saat melakukan siswa agar
percobaan, tapi dapat
ada yang melakukan
menumpahkan percobaan
bahan percobaan dengan lebih
(air) sehingga hati-hati.
konsentrasi siswa 3. Terus
terpecah dan memotivasi
terjadi keributan. siswa dan
menggunakan
teknik bertanya
dengan lebih
baik lagi agar
dapat
membangkitkan
semangat siswa
untuk berani
mengemukakan
pendapat,
bertanya
ataupun
memberikan
tanggapan.
67

C. Hasil Penelitian

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil tes tertulis

kemampuan hasil belajar siswa sebelum dan setelah tindakan pembelajaran

pada tiap siklus, hasil observasi terhadap aktivitas guru dan siswa, serta hasil

wawancara dengan siswa dan guru setelah pembelajaran. Seluruh data diolah

kemudian ditafsirkan dan dianalisis pada pembahasan. Berikut ini adalah data

hasil penelitian yang disajikan pada setiap siklus :

1. Hasil Tes dan Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus I

Dari tindakan pembelajaran siklus I diperoleh data-data berikut ini

: 1) hasil pretes dan postes hasil belajar siswa; 2) hasil observasi aktivitas

guru dan aktivitas siswa.

a. Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa Siklus I

Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus I diperoleh hasil

pretes dan postes hasil belajar siswa seperti disajikan pada tabel 4.7

dan tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.7 Skor Pretes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

Jumlah Skor Skor Skor


Mean IPK Kriteria
Siswa Tertinggi Terendah Ideal
Sangat Kurang
34 3 0 12 1,5 12,5
Terampil

Tabel 4.8 Skor Postes Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

Jumlah Skor Skor Skor


Mean IPK Kriteria
Siswa Tertinggi Terendah Ideal
Sangat Kurang
34 3 0 12 2,83 23,58
Terampil
68

b. Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus 1,

aktivitas guru berada pada kriteria tinggi dengan IPK 85,75%,

sedangkan aktivitas siswa berada pada kriteria sedang dengan IPK

73%. Seperti pada tabel 4.10 berikut ini :

Tabel 4.9 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus I

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa


Hasil
Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4
Rata-rata 0,86 0,90 0,86 0,81 0,70 0,76 0,76 0,70
IPK 86 90 86 81 70 76 76 70
Rata-rata IPK 85,75 73
Kriteria Tinggi Sedang

2. Hasil Tes dan Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus II

Dari tindakan pembelajaran siklus II diperoleh data-data berikut ini

: 1) hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa; 2) hasil observasi Hasil

Belajar siswa; 3) hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

a. Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa Siklus II

Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II diperoleh

hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa seperti disajikan pada tabel

4.10 dan tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.10 Skor Pretes Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Jumlah Skor Skor Skor


Mean IPK Kriteria
Siswa Tertinggi Terendah Ideal
34 9 0 12 3,94 32,8 KurangTerampil
Tabel 4.11 Skor Postes Hasil Belajar Siswa pada Siklus II

Jumlah Skor Skor Skor


Mean IPK Kriteria
Siswa Tertinggi Terendah Ideal
34 12 0 12 6,33 52,75 KurangTerampil
69

b. Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi tindakan pembelajaran siklus II,

aktivitas guru berada pada kriteria sangat tinggi dengan IPK 92,5%,

sedangkan aktivitas siswa berada pada kriteria tinggi dengan IPK 88%.

Seperti disajikan pada tabel 4.12 dibawah ini :

Tabel 4.9 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus I

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa


Hasil
Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4
Rata-rata 0,90 0,95 0,95 0,90 0,88 0,88 0,94 0,82
IPK 90 95 95 90 88 88 94 82
Rata-rata IPK 92,5 88
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi
3. Hasil Tes dan Observasi Tindakan Pembelajaran Siklus III

Dari tindakan pembelajaran siklus III diperoleh data-data berikut

ini : 1) hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa; 2) hasil observasi Hasil

Belajar siswa; 3) hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.

a. Pretes dan Postes Hasil Belajar Siswa Siklus III

Dari pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus III diperoleh

hasil pretes dan postes Hasil Belajar siswa seperti disajikan pada tabel

4.13 dan tabel 4.14 berikut ini :

Tabel 4.13 Skor Pretes Hasil Belajar Siswa pada Siklus III

Jumlah Skor Skor Skor


Mean IPK Kriteria
Siswa Tertinggi Terendah Ideal
Sangat Kurang
34 6 0 12 2,94 24,5
Terampil
Tabel 4.14 Skor Postes Hasil Belajar Siswa pada Siklus III

Jumlah Skor Skor Skor


Mean IPK Kriteria
Siswa Tertinggi Terendah Ideal
34 12 4 12 7,11 59,25 CukupTerampil
70

b. Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

Berdasarkan hasil observasi pada siklus III diperoleh data

bahwa aktivitas guru dan siswa sangat tinggi dengan masing-masing

IPK 93,75% dan 92,5%. Seperti disajikan pada tabel 4.15 dibawah ini :

Tabel 4.15 Hasil Observasi Guru dan Aktivitas Siswa Siklus III

Aktivitas Guru Aktivitas Siswa


Hasil
Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4 Obs.1 Obs.2 Obs.3 Obs.4
Rata-rata 0,95 0,90 0,95 0,95 0,88 0,94 0,94 0,94
IPK 95 90 95 95 88 94 94 94
Rata-rata IPK 93,75 92,5
Kriteria Sangat Tinggi Sangat Tinggi

D. Pembahasan

Pelaksanaan tindakan kelas selama penelitian berlangsung didasarkan

pada model pembelajaran kontekstual yaitu konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Berdasarkan pengertian pembelajaran kontekstual tersebut, terdapat tiga

hal penting yang harus diperhatikan oleh guru sekolah dasar di dalam melakukan

kegiatan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model pembelajaran

kontekstual, yakni :

a. Pembelajaran kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk

menemukan materi, artinya proses belajar berorientasi kepada proses


71

pengalaman secara langsung, siswa mencari dan menemukan sendiri materi

pelajaran.

b. Pembelajaran kontekstual mendorong agar siswa menemukan hubungan antara

materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut

dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan

kehidupan nyata di masyarakat.

c. Pembelajaran kontekstual mendorong siswa agar mampu menerapkan apa

yang dipelajari di sekolah kedalam kehidupan nyata sehari-hari, artinya

siswa tidak hanya memahami apa yang dipelajarinya, melainkan sampai

kepada aplikasinya dalam kehidupan nyata.

1. Hasil Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran

Hasil belajar siswa sebelum pembelajaran untuk setiap siklus

disajikan pada tabel 4.16 berikut ini :

Tabel 4.16 Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran

Hasil Siklus I Siklus II Siklus III


Mean Skor 1,5 3,94 2,94

Data pada tabel diatas disajikan pada grafik 4.1

4 3.94
2.94
Mean Skor

3
1.5
2 Mean Skor

1
0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran

Grafik 4.1 Skor Hasil Belajar Siswa Sebelum


Pembelajaran
72

Berdasarkan data hasil tes yang diperoleh sebelum pembelajaran

IPA (pretes), hasil belajar siswa menunjukkan hasil yang berbeda. Pada

siklus I, rata-rata skor hasil belajar yang diperoleh siswa sebesar 1,5

dengan skor tertinggi 3 dan skor terendah 0, ini sangat jauh sekali dari skor

ideal yaitu 12. hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan awal dan

Hasil Belajar siswa terhadap subpokok bahasan pengertian pesawat

sederhana sangat rendah dengan IPK 12,5%. Secara kualitatif, Hasil

Belajar awal siswa pada siklus I berada pada kriteria sangat kurang

terampil.

Pada siklus II, skor IPK siswa ada pada kriteria kurang terampil

yaitu 32,28%. Namun, rata-rata skor Hasil Belajar siswa sudah ada

peningkatan yaitu 3,94 dengan skor tertinggi 9 dan skor terendah 0. ini

mengindikasikan bahwa pengetahuan awal dan Hasil Belajar siswa pada

subpokok bahasan pesawat sederhana dan bentuk benda dapat dikatakan

cukup baik dan terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I.

Sedangkan data hasil pretes Hasil Belajar pada siklus III yaitu pada

subpokok bahasan pesawat sederhana, menunjukkan bahwa pengetahuan

awal dan Hasil Belajar siswa mengalami penurunan jika dibandingkan

dengan skor hasil pretes pada siklus II. Rata-rata skor Hasil Belajar yang

diperoleh pada siklus III ini adalah 2,94 dengan nilai tertinggi 6 dan nilai

terendah 0 atau IPK 24,5%. Ini menunjukkan rendahnya pengetahuan awal

siswa mengenai subpokok bahasan tersebut sehingga secara kualitatif


73

Hasil Belajar siswa sebelum pembelajaran siklus III berada pada kriteria

sangat kurang terampil.

2. Hasil Belajar Setelah Pembelajaran

Adapun hasil tes Hasil Belajar setelah pembelajaran untuk setiap

siklus disajikan pada tabel 4.17 berikut ini :

Tabel 4.17 Skor Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran

Hasil Siklus I Siklus II Siklus III


Mean Skor 2,83 6,33 7,11

Data pada tabel diatas disajikan pada grafik 4.2 berikut ini :

10
7.11
Mean Skor

6.33
5 2.83 Mean Skor

0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran

Grafik 4.2 Skor Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran

Data mengenai Hasil Belajar siswa setelah pembelajaran diperoleh

berdasarkan hasil postes. Data tersebut menujukkan bahwa Hasil Belajar

siswa setelah pembelajaran mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari

rata-rata skor yang diperoleh siswa pada setiap siklus. Selain itu, dapat

dilihat juga dari skor yang diperoleh siswa yang pada siklus II dan siklus

III ada yang mendapat skor ideal.


74

Berdasarkan data diatas diperoleh nilai rata-rata hasil postes pada

siklus I adalah 2, 8, 3 atau hanya mencari IPK 23,58% termasuk kriteria

sangat kurang terampil. Pada siklus II meningkat menjadi 52,75% atau

rata-rata sebesar 6,33 termasuk kriteria kurang terampil. Pada siklus I dan

siklus II dapat dikatakan bahwa pembelajaran kurang berhasil karena

walaupun secara kuantitatif rata-rata skor postes siswa meningkat namun

peningkatannya hanya sedikit sehingga secara kuantitatif Hasil Belajar

siswa tetap berada pada kriteria sangat kurang terampil pada siklus I dan

kurang terampil pada siklus II.

Sedangkan pada siklus III, skor rata-rata postes siswa meningkat

menjadi 7,11 dengan persentase sebesar 59,25% dan termasuk criteria

cukup terampil. Hal ini menunjukkan bahwa setelah siklus III Hasil

Belajar siswa mengalami peningkatan dengan menggunakan model

pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran.

Rata-rata skor postes siswa selama tindakan pembelajaran siklus I,

II dan III terus mengalami peningkatan sekalipun cukup jauh dari skor

ideal. Berdasarkan hasil observasi dan refleksi, beberapa hal yang

memungkinkan hal ini terjadi adalah:

a. Siswa tidak terbiasa melaksanakan tes, baik sebelum maupun setelah

pembelajaran. Biasanya siswa melaksanakan tes (ulangan) dengan

persiapan yang lebih lama, sementara pada penelitian ini siswa

memperoleh tes pada awal pembelajaran dan sesaat pembelajaran;


75

b. Sebagai siswa tidak memahami soal-soal tes dengan baik disebabkan

kemungkinan tes yang diberikan kurang memperhatikan tingkat

kemampuan siswa. Misalnya dari segi bahasa yang digunakan

sehingga beberapa siswa memiliki hasil tes yang rendah. Hal ini dilihat

dari banyaknya siswa yang bertanya tentang maksud dari pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan dalam tes;

c. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal tidak cukup bagi siswa;

d. Guru kurang maksimal dalam menyampaikan konsep yang diajarkan;

e. Ada siswa yang kurang mengikuti pelajaran dengan baik sehingga

konsep yang diperolehnya tidak dapat diaplikasikan dalam soal yang

diberikan.

3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran

Kontekstual

Peningkatan Hasil Belajar siswa melalui model pembelajaran

kontekstual dapat dilihat pada table 4.21 berikut ini:

Table 4.21 Skor Gain Setiap Siklus Pembelajaran

Hasil Siklus I Siklus II Siklus III


Gain 1,33 2,39 4,17
Berdasarkan skor gain yang diperoleh maka dapat dilihat

peningkatan keterampilan bservasi siswa, walaupun peningkatannya

kurang memuaskan terutama pada siklus I dan II yang masing-masing

hanya 1,33 dan 2,39. Namun, pada siklus III, skor gain yang diperoleh

siswa lebih besar dari pada siklus sebelumnya yaitu 4, 17.


76

Untuk lebih jelasnya data diatas disajikan pada grafik 4.3 dibawah

ini:
5 4.17
2.39
Mean Skor

1.33

0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pem belajaran

Grafik 4.3 Skor Gain Setiap Siklus Pembelajaran

Adapun rekapitulasi peningkatan Hasil Belajar siswa melalui

model pembelajaran kontekstual pada siklus I, II dan III disajikan pada

grafik 4.4 dibawah ini:

E. Temuan Lain

Selain data-data tersebut diatas, pada penelitian ini juga dihasilkan

data-data sebagai berikut :

1. Aktivitas Guru dan Siswa Selama Pembelajaran Siklus I, II dan III

Hasil observasi mengenai aktivitas guru selama pembelajaran

siklus I, II, dan III menunjukkan peningkatan, dengan IPK sebesar 85,75%

pada siklus I dengan kriteria tinggi, 92,5% pada siklus II dengan kriteria

sangat tinggi dan 93,75% pada siklus III dengan kriteria sangat tinggi.
77

Grafik 4.8 berikut ini menunjukkan peningkatan aktivitas guru

selama pembalajaran :

100 93.75

Persentase (%) IPK


92.5
90 85.75

80
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran

Grafik 4.8 Peningkatan Aktivitas Guru Selama Pembelajaran Melalui


Metode Pembelajaran Kontekstual

Peningkatan tersebut menunjukkan kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran model kontekstual semakin meningkat,

implikasinya Hasil Belajar siswapun ikut meningkat.

Segitupun dengan aktivitas siswa selama pembelajaran melalui

model pembelajaran kontekstual menunjukkan peningkatan yang sangat

baik yaitu dengan IPK pada siklus I sebesar 73% dengan kriteria sedang,

siklus II sebesar 88% dengan kriteria tinggi dan siklus III 92,5% dengan

kriteria sangat tinggi. Siswa nampak antusias mengikuti pembelajaran

terutama pada tahap penyelidikan, tapi belum optimal pada tahap diskusi,

baik diskusi kelompok maupun diskusi diskusi kelas. Hal ini menunjukkan

bahwa model pembelajaran kontekstual efektif untuk diaplikasikan dalam

pembelajaran IPA karena dapat meningkatkan aktivitas siswa baik maind

on activities maupun gands on activities. Peningkatan aktifikats siswa

selama pembelajaran melalui model pembelajaran kontekstual disajikan

pada grafik 4.9 dibawah ini :


78

100 88 92.5
73

Persentase (%) IPK


50

0
Siklus I Siklus II Siklus III
Tindakan Pembelajaran

Grafik 4.9 Peningkatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran


Melalui Metode Pembelajaran Kontekstual

2. Hasil Wawancara dengan Guru (Setelah Pembelajaran)

Sedangkan pendapat guru yang dieproleh setelah pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual adalah bahwa

model pembelajaran tersebut dinilai bagus karena dapat memberikan

pengalaman belajar secara langsung dinilai bagus karena dapat

memberikan pengalaman belajar secara langsung kepada siswa dan

membuat siswa lebih aktif dikelas. Namun, ada beberapa saran yang

diberikan yaitu sebaiknya lebih dapat mengatur waktu dan konsisten

sesuai dengan yang telah direncanakan dalma Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). Bimbingan yang diberikan kepada siswapun harus

lebih merata sehingga semua siswa berperan aktif dalam pembelajaran.

Dalam hal penilaian keterampilan prosessains (KPS) khususnya Hasil

Belajar, guru menilai bahwa hal itu bagus karena dapat menggali dan

mengembangkan KPS siswa. Namun, guru menilai bahwa tes Hasil

Belajar cukup sulit untuk siswa di SDN Batok 04 karena belum terbiasa

dengan jenis soal seperti itu. Oleh karena itu, guru menyarankan agar
79

bahasa dalam penyusunan soal lebih disederhanakan lagi tapi tetap

mencakup KPS dan siswa yang hendak diukur. Hasil wawancara

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran C.1.2 halaman 136.

3. Hasil Wawancara dengan Siswa

Wawancara dilaksanakan setelah seluruh tindakan pembelajaran

berlangsung dan dilakukan terhadap beberapa siswa ynag telah

dikelompokkan yaitu dari kelompok tinggi, sedang dan rendah.

Pengelompokkan dilakukan berdasarkan hasil pretes dan postes siswa pada

tindakan pembelajaran siswa dan berdasarkan rekomendasi dari guru

kelasnya.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, pada umumnya siswa

menyatakan senang terhadap pembelajaran kontekstual karena ada

percobaanya yang berhubungan dengan kegiatan nyata sehingga mereka

lebih mengerti pelajaran yang disampaikan oleh guru. Namun, mereka

menganggap tes yang diberikan cukup sulit. Pendapat ini terutama

dikemukakan oleh siswa dari kelompok rendah. Hasil wawancara

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Anda mungkin juga menyukai