M
Rujukan/datang sendiri/keluarga : Dijemput mobil Panti
Riwayat perawatan : Sejak 26 Juni 2016 (7 minggu)
I. IDENTITAS PASIEN:
Usia : 60 Tahun
Agama :Kristen
Pekerjaan :-
A. KELUHAN UTAMA
Saat diwawancara di Panti Sosial pasien banyak cerita soal kehidupan lampau
yang dialami nya. Terutama rasa kesal karena keluarga besar tidak ada yang peduli
dengan nya. OS mencerita bahwa mempunyai 10 saudara kandung dan tidak ada satu
pun mau kasian atau menghidupinya. Maka ia mencerita dengan detail mengenai satu
- satu saudara kandungnya dan alamat mereka. Malam hari jika ada kepikiran sulit
tidur meningkat masa lalu dimana Ibu nya meninggal karena penyakit liver namun
curiga karena kesedihan yang ditimbul oleh kematian 2 saudara kandungnya. Dari
kecil merasa kedua orang tua lebih sayang dan pilih kasih kepada saudara kandung
yang lain. Bahkan sebelum meninggal Ibu menyatakan bahwa rumah tidak akan
diwariskan kepada OS. OS pun mencerita bahwa ia tidak mempunyai tempat tinggal
sejak 12 tahun yang lalu sejak Ibu nya meninggal. Hanya hidup dari empati keluarga
besar. Awalnya diberikan sewa kontrakan, namun kemudian sempat kerja dengan
kakak paling gede namun merasa tidak hormatiin dan dijahatin ia pindah ke saudara
berikutnya. Ceritanya selalu berawal dengan alamat lengkap saudara keluarga dan
nama lengkap lalu kisahnya selalu diakhiri dengan ada yang jahat dengannya. OS
merasa tidak ada yang peduli denganya.
1. Gangguan psikiatrik
Pasien tidak mengaku pernah menderita gangguan psikiatri namun Sekolah Dasar
tidak tamat sedangkan saudara kandung yang lain menyelesaikan SMA. Tidak
mempunyai kerjaan yang lama alesannya pendidikan yang kurang tinggi.
!1
dirawat selama 26 hari di RSCM karena anemia yang ditimbulkan oleh
pendarahan dari wasirnya dan ditransfusi darah sebanyakan 4 kantung darah.
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan zat psikoaktif atau pun meminum
alcohol.
OS tidak punya teman dekat sejak kecil hingga sekarang. Tidak berasa ada yang tulus
mau berteman denganya. Tidak pernah dekat dengan saudara kandung satu pun
karena selalu merasa mereka tidak peduli dan selalu berpihak dengan yang jahat
dengan nya.
3. Riwayat pekerjaan
Bekerja dengan kakak paling besar menjual ikan selama 1 tahun. Lalu bekerja jualan -
jualan ditoko. Juga pernah dagang sendiri menjual barang - barang tidak lama. Tidak
mau diperjelas berapa lama dan jual apa.
4. Kehidupan beragama
Lahir sebagai agama Buddha dikeluarga. Sebelum ayahnya meninggal tahun 1993 ia
menjadi Kristen Protestan karena merasa keluarganya pada pilih kasih tidak ada yang
peduli dengan OS.
Tidak punya teman dekat. Hanya ngobrol yang mengoceh ke pedagang wartek kepada
orang - orang yang tidak terlalu dekat dengan dia untuk mengeluh kepahitan ditinggal
!2
keluarga. Tidak punya istri dan anak. Pernah punya pacar dijodohin namun ditinggal
juga.
D. RIWAYAT KELUARGA
Saat ini kehidupan sosial pasien baik. Didalam barak suka ada kekerasaan namun OS
mampu membaur dan tidak cari masalah. Mempunyai 2 teman ngobrol namun yang
satu sudah pindah panti. Mengetahui persis yang mana gila dan yang mana tidak.
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan umum
OS tampak seperti usia 60 - 65 tahun, kulit berwarna kuning langsat, rambut putih
beruban, gigi depan ompong, tampak kurus kurangnya gizi.
2. Kesadaran
!3
Selama wawancara : Pasien duduk tenang, selalu menatapi mata seolah -
olah ingin meyakinkan cerita yang diceritakan benar nyata.
Pasien bersikap aktif dan sangat kooperatif dalam menjawab setiap pertanyaan namun
suka bertele - tele menceritakan hal terlalu mendetail. Sangat ingin dipercayai.
Memberi detail mengenai alamat, dan nama lengkap setiap saudara kandung.
5. Pembicaraan
a. Arus : Cepat
b. Stabilisasi : Stabil
c. Kedalaman : Dalam
e. Keserasian : Serasi
f. Pengendalian : Baik
g. Ekspresi : Baiik
i. Empati : Ada
!4
C. GANGGUAN PERSEPSI
4. Konsentrasi : Baik
5. Orientasi
a. Waktu : Baik (Pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, bulan dan tahun saat
itu dengan benar).
d. Situasi: Baik.
6. Daya inget
a. Tingkat
!5
Jangka panjang : Sangat Baik (dapat mengingat detail masa lalu)
!6
7. Pikiran abstraktif : Baik
8. Visuospasial : Baik
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktivitas : Koheren
Kontinuitas : Baik
Hendaya bahasa : Tidak ada
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : Tidak ada
Waham : Tidak ada
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh : Tidak ada
G. DAYA NILAI
!7
IV.PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
4. Nadi : 82x/menit
B. STATUS NEUROLOGIK
1. Saraf kranial (I-XII) : Tidak dilakukan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
!8
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien seorang laki - laki usia 60 tahun tampak kurus kurang gizi berada di
Panti sosial bina insan. Dilakukan wawancara secara langsung kepada WBS tanggal
15 Agustus 2016. Didapatkan WBS banyak berbicara dan menceritakan semua hal
masa lalu secara detail. Tidak pernah mempunyai teman dekat sejak kecil. Tidak
pernah dekat dengan orang tua maupun saudara kandungnya merasa mereka pilih
kasih dan niat tidak baik. Tidak pernah menikah dan tinggal bersama orang tua
sampai ibu meninggal 12 tahun yang lalu. Hidup berdasarkan kasihan dari keluarga
besar berpindah - pindah diantara saudara kandung karena selalu diakhiri dengan ada
yang jahat dengan dia. Saudara kandung sendiri tidak ada yang peduli dengan dia.
Orang tua dari kecil pilih kasih tidak ada yang sayang dengannya. Sekolah dasar tidak
tamat alesan nya tidak sanggup mengikuti pelajaran namun saudara lain semuanya
menyelesaikan SMA. Sempat berpindah - pindah bekerjaan tidak ada yang lama
dengan alesan tidak ada yang cocok atau ada yang jahat dengan dia. Malam suka
susah tidur kepikiran kenapa tidak ada yang peduli dengan dia.
!9
Aksis II: Gangguan kepribadian dan retardasi mental
Tidak punya teman dekat, tidak dekat dengan saudara kandung. Tidak pernah bekerja
lebih dari 1 tahun di satu tempat. Tidak punya Istri ataupun anak.
Dapat menjaga kebersihan pribadi, tidak ada masalah merawat diri. Namun tidak
mau bekerja untuk menghidup dirinya.
Aksis I : Z55 - 65
Aksis V : GAF 90 - 81
!10
VIII. DAFTAR MASALAH
3.Sosial / pekerjaan : Tidak punya teman dekat maupun dekat dengan saudara
kandung selalu merasa tidak ada yang tulus dan terkadang berniat tidak baik.
IX. PROGNOSIS
X. PENATALAKSANAAN
Terapi Psikologi dapat dianjurkan pada pasien menderita gangguan kepribadian paranoid.
Jika berlanjut dan gejala sangat menganggu, maka bisa diberikan obat antipsikotik dosis
ringan.
!11