Oleh:
Ketua Pelaksana
Muhammad Ilham (4121501010 - 2015)
A. JUDUL
Budidaya Jamur untuk Masyarakat Sekitar Punggur sebagai Produsen Jamur di Kota
Batam.
perkebunan, namun sebagian dari mereka masih kurang memanfaatkan keahlian yang mereka
miliki, salah satunya adalah membudidayakan jamur sehingga dapat menghasilkan produk yang
memiiliki daya jual tinggi dan mampu membantu perekonomian masyarakat Puunggur itu
sendiri.
Jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof. Jamur memiliki nama ilmiah Agaricus umum, namun untuk spesies yang berbeda
namanya juga berbeda. Jamur memiliki warna yang sangat bervariasi, termasuk tekstur, bentuk
dan sifat. Jamur konsumsi yang banyak kita kenal diantaranya, jamur merang, jamur kancing,
jamur kuping, jamur kayu, jamur tiram putih dll. Namun jamur juga memiliki beberapa manfaat
serta kandungan nutrisi bagi tubuh kita. Manfaat jamur bagi kesehatan adalah melindungi tubuh
dari beragam penyakit dan infeksi, karena jamur banyak mengandung protein, vitamin dan
mineral, asam amino, antioksidan hingga antibiotik alami, selain itu manfaat jamur yaitu banyak
masyarakat memanfaatkan jamur sebagai produk kemasan siap saji.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan masyarakat dalam membudidayakan Jamur yang baik?
2. Bagaimana menarik minat masyarakat untuk belajar meningkatkan kemampuan dalam
membudidayakan Jamur?
3. Bagaimanakah cara mengelola Jamur menjadi produk dalam bentuk kemasan?
4. Bagaimanakah cara mempromosikan dan mempublikasikan Jamur sebagai salah satu
produk baru yang bernilai jual tinggi?
D. TUJUAN PENELITIAN
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membudidayakan Jamur yang baik;
3. Mengelola Jamur menjadi produk kemasan guna untuk meningkatkan produk olahan
rumah tangga;
4. Memproduksikan dan mempublikasikan kepada masyarakat umum bahwa penduduk
Punggur dapat menghasilkan produk olahan Jamur.
G. KEGUNAAN PROGRAM
1. Memberikan kegiatan yang positif untuk masyarakat Punggur dalam mengelolah Jamur
menjadi produk yang bernilai tinggi;
2. Menigkatkan penghasilan masyarakat Punggur melalui pengolahan Jamur;
3. Memperkenalkan tempat sekitar kepada masyarakat luas sebagai produsen Jamur di kota
Batam;
4. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Punggur tentang cara memasarkan dan
mempublikasikan produk Jamur agar dapat dikenal oleh masyarakat umum.
Daerah sasaran adalah Pungur, kecamatan Nongsa, kota Batam. Jarak dari kota Batam ke
Punggur sekitar 10 km kurang lebih dibutuhkan waktu 20 menit perjalanan dengan menggunakan
kendaraan motor. Lokasinya yang strategis karena dikelilingi oleh PT, sekolah, dan pelabuhan
sebagai salah satu akses masyarakat desa untuk menjalankan aktifitas nya diluar kota batam.
Daerah ini dikenal sebagai daerah yang masih berkembang dengan jumlah penduduk kurang
lebih 890 jiwa, yang terdiri dari 220 kepala keluarga (KK). Latar belakang pendidikan
masyarakat desa Punggur kebanyakkan lulusan SD, SMP dan SMA, namun ada juga generasi
baru yang mulai banyak melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi.
Pungur mempunyai potensi alam yang beragam baik dari bidang perikanan maupun
perkebunan karena dekat dengan laut. Rata-rata masyarakat hidup dengan tingkat sosial ekonomi
rendah yang mayoritas ibu-ibu tidak bekerja dan suami kebanyakkan hanya bekerja sebagai
nelayan, pekerja PT dan tukang ojek. Waktu senggang yang ada, juga tidak digunakan untuk
kegiatan yang menghasilkan dan bermanfaat. Kreatifitas ibu-ibu rumah tangga dapat
diberdayakan melalui pelatihan budidaya Jamur menjadi produk yang bernilai tinggi. Selain itu
di depan kantor dan pelabuhan dapat digunakan sebagai tempat pameran produk yang dihasilkan
oleh masyarakat Punggur.
I. METODE PELAKSANAAN
1. Identifikasi Masalah
Punggur letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Batam yang dekat dengan lautan
karena di Punggur ini terdapat pelabuhan sebagai akses untuk memudahkan masyarakat
beraktivitas diluar kota Batam dan yang memiliki banyak perkebunan, yang dimana didaerah
Punggur tersebut kurang tentang penanaman dan perberdayaan hasil perkebunan terutama Jamur
. Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan cara membudidayakan dan mengolah Jamur
menjadi produk kemasan yang memiliki daya jual tinggi, sehingga dapat menambah penghasilan
serta keterampilan masyarakat.
2. Penyusunan Program
a. Persiapan;
b. Sosialisasi;
c. Pelatihan Pembudidayaan Jamur;
d. Pelatihan Penanaman Jamur;
e. Pemberian pengetahuan akan manfaat jamur;
f. Pelatihan pemasaran dan publikasi produk Jamur dari Punggur melalui atas web dan
sosial media;
g. Evaluasi program bersama tim masyarakat binaan.
3. Pelaksanaan Program
a) Tahap Sosialisasi penanaman Jamur
Pada tahap ini akan diadakan sosialisasi tentang penanaman Jamur agar menjadi
produk yang bernilai tinggi dan menjadi inovasi baru.
b) Tahap Pelatihan pengolahan Jamur
Dilakukan praktek langsung tentang bagaimana cara pengolahan Jamur menjadi
produk yang bernilai jual tinggi. Kegiatan ini akan diadakan secara terpusat di Balai Desa
Tanjung Punggur.
K. KEMITRAAN
Dalam pelaksanaan program hibah bina desa, tentunya tim peneliti tidak bisa
melaksanakannya sendiri. pastinya tim peneliti membutuhkan bantuan dan kerja sama dari pihak-
pihak yang yang akan membantu demi kelancaran kegiatan ini. Berikut adalah pihak-pihak yang
akan bekerja sama dalam pelaksanaan program hibah bina desa:
1. Masyarakat Punggur;
2. Himpunan Mahasiswa Manajemen Bisnis.
L. BIAYA
Dalam melakukan suatu kegiatan tidaklah lepas dari biaya atau anggaran yang dibutuhkan
agar kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Sehubungan dengan hal diatas kami mengusulkan
jumlah biaya yang dibutuhkan agar terlaksana program ini sebesar Rp45.000.000,00 yang dana
tersebut bersumber dari DIREKTORAT PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN.