Anda di halaman 1dari 16
Vea eT Pey TE CSP EE BT PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU MATA PELAJARAN FISIKA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DAN MADRASAH ALIYAH Azhar KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD DALAM KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGEMBANGAN INSTRUMENT PENILAIANNYA. Budbi Akbar dan Nuryani Y. Rustaman PENGARUH KONSEP DIRI, KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI JAKARTA BARAT Mika Agus Widiyanto PENGUKURAN KINERJA DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI DI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PURNAMA JAKARTA. Sri Yuliawati IMPLEMENTASI PORTOFOLIO DALAM PENILAIAN DI KELAS Tewku Ramli Zakaria KREATIVITAS BERPIKIR MAHASISWA DAN PERILAKU DALAM TES Sudaryona PENULISAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON-TES. Abd, Rabman A. Ghani KARYA TULIS ILMIAH DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Aisiyatun Nafisab PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PPs UHAMKA, traeetTetlnan | VOL2| No.1] Hal1=136 | Jakarta, Jni2011 | ISSN: 1411-6936 Volume 2, No. 1, Juni 2011 ISSN 1411-6937 27-39 40-56 57-70 n-1 79-101 102-119 120-136, Jurnal PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU MATA PELAJARAN FISIKA PADA SEKOLAI! MENENGAH ATAS DAN MADRASAH ALIYAH Adbar KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD DALAM KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGEMBANGAN INSTRUMENT PENILATANNYA Budii Abhar dan Neryani ¥. Rustanan PENGARUH KONSEP DIRI, KOMPETENSI GURU, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL. BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMA NEGERI JAKARTA BARAT Mikba Agus Widyanto PENGUKURAN KINERJA DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI Di SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN, ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PURNAMA JAKARTA, Sri Yukewati IMPLEMENTASI PORTOFOLIO DALAM PENILAIAN DIKELAS, Teuku Ranh Zakaria KREATIVITAS BERPIKIR MAHASISWA DAN PERILAKU DALAM TES Suderyone PENULISAN DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN NON-TES Abed Rabnean A. Ghani KARYA TULIS ILMIAH DALAM KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU Aisiyatan Nefizah JURNAL EVALUASI PENDIDIKAN Pascasarjana Universis Muhammadivah Prof. De HAMKA ‘Tebit du kali dam setshun (Juni dan Devers) Pimpinan Umum/Penanggungjawab Santora Murwani Ketua Peayunting ‘Teak: Rami Zain Penyunting Aili Abd. Rahman A, Ghai Dal Dijcrsasi Marcas Kuraidt Nyoman Dans Zar Aah Suan argon Muzayane Saino Penyunting Petakssna ‘Si Yulinoat One Rubia ‘Syamsir Alem Accp Kusdiweltaman tia Drians Sugino Kadir Penyunting Bahasa Soyer Ric “Te Wiarlo Apoto Nini Toeshin ‘Tata Usaha omar Permana Sa Muljani Sativi Alusnat Reda Ji Fimau Tt, Kebajoran Baru, Jakarta 12130 “Trp 121.756159, 2040 Pas, 021-7206034 email ppsubamba(@yaboacaid KEMAMPUAN MAHASISWA PGSD DALAM KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIANNYA Budhi Akbar'dan Nuryani Y. Rustaman* Dosen MIP UHAMKA, Jakacta! Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPD, Bandung? Abstract “The stnly of smirlents silty rn scene process skills was caried exit wish the involvement of students of Elementary Teacher Education of a private education college (n= 34) in Jakarta ax the subject. The sets of scence process ski test, performance assessment in developing test on science process skills and {qvestionnaire about stilents consirsnt in elevekaping test on scence process sills were used as instruments, The reseath finding showed that students abiry ‘on science preess (SP) was sil ew (54,8411.7), especily on science proct ‘knowledge (45,3427 4), hil their ability in applying SPS persained to be enough (6118.1), ‘The most mastered SPS type war the classification, while plan experiment was SPS that was the lowestin acquisition. In developing ston SI threaten? ality ums stil ery lew (2AZ*1E9). The students SPS acqpustion hed Jow corrlation with their ahilty in developing test on SPS. The result oF racing through qarstionmaie expres thar the diffcly of students indeveloping test on SPS was higher because they lecced the knowledge of technique i ascersment 1 measure SPS and they lcked the abil’ in presenting the ccncept ‘of science atthe problem, compared to the factor of the ack of understanding fa types of SPS. Therefore, it was requited che efforts to increase the affecivits of touining on acquisition of science concept ad the application of KPS, as wel as the development of the assessment through various subjecte related to Elementary Teacher Education Keywords: science process sil, assessment, students of Plementary Teacher Education PENDAHULUAN, ond menyatakan bahvn ‘Seiece i both a body of Arowledee and a rvs” (Suriary, 1996), TPA adalah kumpulan dari pengetahuan dan bagaimana proses untuk mendapatkan pengetahuan tersebat. Senada dengan itu Cain dan Evans menyatakan, IPA mengandung empat hal, yate: kontea ata prod, proses atau metade, sikap dan teknologi Rustaman dle, 2005). IPA memilii Bua Abr dan Nuys ¥ Reena: Kenan Matra PGSD dn Kemp (2798) 7 cara-cars khusas dalam melakukan observasi, berpikie, bereksperimen don ‘memvalidasi yang menampilkan aspek mendesar tentang hasikat IPA dan ‘mencerminkan bagaimana IPA berbesa dar sekedar pengetahuan (Rustarmaa, £2003). Oleh karensnys Peranaran Menteri Pendidilzan Nasional (Hermendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menegaskan lima Pengetahuan Alam (PA) berhubuagan dengan cara mencari tau tentang alam secarasistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa faka-fakta, koasep-konsep, aau prinsip-prinsip saja te-ap. juga metupakan suatu proses penemuan (Depuiksss, 2046). Apsbila IPA terri atas produk, proses, sikap daa tchaologi, maka ketika blajat IPA pun siswa perlu mengalami keempat hal trsebvt (Rustaman dkk., 2043), Pembelzjaran IPA sc>aiknya dlaksanaken secaea inkuieilmigh (comic ingry) enc menumb ubkan kemampuna berpikis, bekera daa betskap iia se-ta menglomunikasikanaya sebaga: aspek penting keeakapan hidup dengan menekaakan pads pemberian pengalaran. belajar seeara langsing mel Peaggiinaan can pengombangan ketecampilan proses dae sikap ilmich (Depdikenas, 206} Prosedur yung, dilatukan pasa ilmuwan untok melakukea penyetidiken (Gckuir)) dalam vsaha mendapatkan pengetahuan tentang alam biasa dixenal dengan istlah metode ilmiah. Menurat Rustaman (2003) kecerampitan- keterimpilan dasar yang dimililtilmavan dalam melakukon kepiatan ilmiah dikenal dengan keterampilan proses sains/1PA Menurut Funk Radiijant,2004), keterampilar proses sains Sener Praeies Skil) mencaksp halchal yang dilekukan oleh abli-ahli sains ca suet belajae dan melakukan peayelidikaa (akuisi). Sementaea Oliver (Dahar, 1985), ‘menekaakan ketesampilan proses pada keverampitan berpibit. Keterampilan proses dapat berkembang pada dirt siswa bila ciberi ‘kescmpatan untuk berlatih menggunakan keterampilan berpikienya. Dengan keterampilan proses ini siswa dapat mempelajeri IPA sesuai dengan keinginanase, Menueut Gagne keterampiaa proses IPA adalah kesnampaar— Kemampuan dasas tertentu yang dibutubkan uncuk menggunakaa daa memahami sains. Setisp keterampilan proses merupakan keterampilan inzelektual yang khas, yang digunakan oleh semua ilmuvwan, sera dapat licerapkan ‘nak memaharai fenomena apapun juga (Dalat, 1985). Hiarlen mendesksipsikan kererampilan proves sebagai kegiata--hegiatan tau besbagal ukvins siswa yang dilakukan dalam belajar uacuk meneapai tayuan tertents, dan seharsh kegiatan merjadi saez kesetuan yang tak cerpisah- pisah, Misalaya dalam kegiatan penyclidikan, mulai dari melakuksa peagamaten, monafsickan basil pengarmatan dan keteeampilan-keterampilan celanjetaya 2 rn Exta edi Tan 2,No.1 201 Seeara keselurthac masing-masing keterampilan proses yang teriba: meajadi ‘bagian dari scluruh keterampilan dalam proses penyelidikan tersebus (Radijanti, 2000), Pada tingkat sckolah casat, secara eksplist keterampilan proses IPA ubkan kemarspuan berpikir, bekeria dan bersikap iliiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup (Depdiknas, 2006). Di semping itu, penggunsan dan pergembangan KPS melalui pembelajaran IPA juga akan mengokohkan pengusaan subjck belajasteshadap PS yang dipergunakannya texsebut, 2, Kemampuan mahasiswa dalam menyusun asesmen KPS Kemampusn mahasiswa PGSD dalam menyusun asesmen KPS tarpaknya masih belum menggembirakan, Ini tergambar dari rendahnya persentase rata-tata yang diperoleh yakni hanya 28,2%, Meski perolehan [petsentase satasatanya lebih balk, kemampuan mahasiswa PGSD yang berssal sari SLTA IPA dala menyusun instrumen penilian KPS tetap becada pada level sangat tendah. Fakta iri eleven dengan temuan Suastte yang riendapati 4 Jnl an Pathe “hon. Li tt goru-guru IPA SD yang ditelitinya hanya memfokuskan penilcian pada pengetahuan sains dan tidak melakukan penilaian sikap serta keterampilaa proses sains, Ternyara hal tersebut dilatarbelakangi olch pengetahwan dan keterampilan mezeka vawik menilaisikap dan keterampilan proses sains yan orang memadai (Suastea, 2005). 400 362 = IPA = NomIPA =Total Gambar 3. Persentase Kentampusn Menyueun Instremen Pesilaian Kereramilan Proset Saint (KPS) Mahasiwa PGSD Semester VIT tahun 2010/2011 yang memilki tar belakang jarusan di SLTA TPA dan Non TPA (n=34) Rendahnya kemamnpuan mahasiswa PGSD dalam menyusun insirumen penilaian KPS rcnygnulikasikan pembekalan Kompeten ini di PGSD belum cfekié, Pelaksanaan perkuliahan yang berhubungan dengast peusbehalan Ikemampuan menyusua asesmea, erutama Matakuliah Evaluasi Perabelajaran hnarus lebih mendapat perhatian dasi pengelola PGS. Pene'sahan tezhacsp materi dan stratepi pembekalan kemampsan menyusun asesmen uatuk lreterampilan proses sans dhlam matalslah inl merupakan langkah awl untok memperbaild keadaan, 3. Hubungan antar penguasaan KPS dengan kemampuan mahasiswa dalam menyusun instrumen penilaiannya Peranghat untuk meagukur kemampuan menyusun instrumen penilaian KPS dalnm penelitian ini relevan dengan komponen yang dinilai dalam pengussaan KPS, Oleh karenanya ringket penguassan KPS mabasiswa seharusnya ikut memberi kontsbusi terhadap kemarpuan mahasiswa PGS) chlam meayusun ascamen KPS, ‘Hasil analisis melalui tckuik koselasi produk momen meaunjubkan hhabungas antara persentase penguasaan KPS mubsasiswa (a=34) dengan xetnampvannya dalam meayusun instrumen penilaian KPS tergolong readab But Abr din Nora Rosh Reape luis POS at Kerapc.(@P92) 3S dan tidak signifikan (= 0,29, 4=5%) Ini mengindikasikan penguasaan KPS ‘ouhasiswa kurang menunjang kemampuanaya dalam menyusun insteumen penitaian KPS, Ks ‘emampan dalam menyusunAsesmen ° 10 2 Peneussean es Gamivar 4, Hubungan ancara Persentase Penguasaan XPS dengan Persentase Kemampusn Menyusan Asesmen KPS Mahasiswa PGSD Semester VII ‘abun 2010/2011 (a=34) Kurangnya kontribusi penguasaan KPS téthadap semampuan mahastwa dalam meayusun instrumen penilaiannya, relevan dengan respor:meteks pada saat Gimintal tngyapan tentang kesultan dalam menjustn asesmen RPS. Sebagian besatrespondlen lebih mengal:mi kesuliaa dalam meayssun asesmen KPS karena kurangnya pengetshuan mengenai tckaik perilaian untak ‘nenguikur KPS dan dalam hal menyajikan konsep IPA (dalam beats nares, tabel atau gambar) pada pokok sol, dibandingkan karena kurangaya pemzhaman mengenat jenisjenis KPS, Gambaran selengkapnya berkaitan dengan hel tersebut tampa pada diageam di bavca in Xurangnya pongetahuan mengenal teksik pesilaizn unéukemengu tur EPS Kurangnyapemahaman mengenai Jenisienis KPS Menvajikan kensep IPA dalam bene paparankelimst(naras) tabe! ata. © 30 20 30 40 50 60 70 &D Sambar § Kesultan Mahasiowa PGSD Semester VHT taut 2010/2011 (a=34) dala ‘menyusun penilian KPS 36 ed ta ior Ta 2 Na jk 2001 SIMPULAN Tingkat penguasaan konsep ketecampilan proses sains (KPS) ratatata mahasiswa PGSD tergolong masih rendah, baik untuk kemampuan _mendesksipsikan konsep maupun mengidentfikajenis-jenis KPS. Untuk ita perlu upaya untuk lebih mengefektifkan proses pembckalannya melalui perkullahen Pendidikan IPA di PGSD. Dalam hal peaggunaan KPS, mahasiswa chil menguasai keterampilan proses tingkat dasas, terutama observasi dan Klasifiasi. Untok jenis KPS terpadu yang paling dizuasai adalah mengajukan pertanyaan. Sedangkan rmerencanskan percobaan merupakan KPS yang paling rendah penguasaannye, Secara umur kemampuan penggunaaan KPS mahasiswa dapat dikategotikan ccukup. Pengalarnan belajarilmish dengan mnenggunakan keterarpilaa proses sins didugs merupakan faktor yang membert Kontcibust techadap Kemnsimpuan meaggunskan berbagal jenis kecerampilan proses. Pembelajaran [PA yay kilahsanakan sccarainkult mah (cnc nguin) menekankan pada pernberian pengelamen belajar secara langoung melalui penggunaan dan pengembangan keterampiian aroxes dao sikep ifavan. Oleh karonanya mahasiswa yang berlatar bbelakang,pendidikan IPA di sckolah menengah ‘ebin memiliki kemarmpuan dalam penggunaan berbagaijeris KPS. Kemampuan iiabssiswa PGSD dalam menyusun instromen penilaian KPS masih cergolong rendah, Penclaahan terhadap kualitas materi dan strategi pembekalan rerotama pada Matskuliah Hvalaasi Pembelajran, merupahan Targkah awal untak meningkatkan kemampuan ini peda mahasiswe. Hubunges antata penguasaan KPS mahasiswa dengan kemampuannya dalam menyusan intirumea penilaian KPS tergolong tendah. Ini mengindikasikan pengnasaan KPS mabasiswa kurany menunjang kemampuannya dalam meaysca instrumen penilaian KPS, Fakta ini televan clengan tanggapan respondea tentang kesulitan dalam menjuson asesmen KPS. Sedagian besat kesponden menyatakan kesulitan tersebut lebih dikarenakan kkarangnya pengetahuan meagenaiceksik penilaian untus mengulcut KPS den kemampuan menyajikan konsep IPA pada pokok soal, dibundingksan karena faktor kueangnya pemahaman terhadap jenis-enis KPS. Dalh Asc do Nara ¥ Raton Kimono Main PCD da etm 2238) 37 DABTAR PUSTAKA “Akbar, B. de Restaman, (2009), Lsterat Anson Gur Seles Davr, Mskalah pala Seminar Nasional Pendidiken di UNILA Bandastampag, Achar, B. & Rustaran, N, (20102), Kemampan Keteraspilan Proses Sais Gru ‘SD. Makslak pada Seminar Nasional Biologi di UNNES Semarang Akbar, B, & Rustaman, N. @010b). Pemabaman Konup Ascimes IPA dane Inplanontasingaolsh Guin SD of Kota Bengkala. Lapotan Penelitan tidak

Anda mungkin juga menyukai