Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Domba adalah salah satu jenis ternak yang telah lama dikenal
oleh masyarakat. Pada umumnya, domba dipelihara untuk diambil
dagingnya. Pemeliharaan domba banyak dilakukan di daerah
pedesaaan, dengan cara tradisional. Namun seiring perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, tata laksana pemeliharaan domba
yang lebih intensif menyebabkan adanya peningkatan bobot badan.
Dalam pemeliharaan, untuk meningkatkan produksi dan kualitas
daging, dilakukan usaha penggemukan, yaitu persiapan
perkandangan, pembibitan, pemberian pakan, teknik pemeliharaan,
pengendalian penyakit dan analisa usaha.

Keberhasilan peternakan domba tidak hanya terletak pada usaha


pengembangan jumlah ternak yang dipelihara, namun juga pada
perawatan dan pencegahan penyakit ternak yang dipelihara. Ternak
tidak cukup hanya diberi pakan dan diletakkan di dalam kandang yang
baik saja. Mereka memerlukan perawatan yang baik. Perawatan tidak
hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan saja tetapi juga bertujuan
untuk meningkatkan kinerjanya, sehingga kesehatan ternak domba
tetap terpelihara dan dapat berproduksi dengan baik. Pengawasan dan
pengobatan domba memerlukan pertimbangan dari berbagai segi, baik
segi penyakit (ringan, tidak menular, atau menular) maupun dari segi
ekonomis.

1.2 Tujuan
Mengetahui bagaimana tatalaksana dalam pemeliharaan damba
dan kambing.

BAB II
Tinjauan Pustaka

Dalam pemeliharaan domba, kandang merupakan sarana yang


sangat penting. Kandang yang baik, sebaiknya menghadap ke arah
Selatan, tempat makanan berada di sebelah Utara. Itu dapat
dimengerti karena arah terbit dan tenggelamnya matahari dari Barat
ke Timur, jadi matahari dapat menyinari sepanjang hari.

Domba secara umum, mempunyai keunggulan tersendiri antara


lain: mampu hidup di tempat dingin maupun tempat panas. Daya
adaptasinya terhadap lingkungan begitu besar, sehingga
dimungkinkan domba bisa tumbuh dan berkembang biak di mana-
mana, atau di berbagai daerah dengan cuaca yang berbeda. Beternak
domba garut, sebenarnya tidak sulit. Modalnya, pertama membangun
kandang yang kokoh atau secara teknis bisa minta pentunjuk ke Dinas
Perternakan setempat, yang setiap saat bisa membantu Anda bagi
yang berminat berternak domba.

Dalam memberi makanan, tidak perlu susah-susah. Hanya mencari


rumput, yang biasanya dilakukan pagi hari, bahkan lebih baik pada
siang hari. Karena menurut para peternak, rumput yang masih ada
embunnya (air yang menempel kepada rumput) tidak baik untuk
makanan ternak seperti domba.

Masalah penyakit domba, jarang menyerang ternak peliharaan,


kecuali penyakit ringan seperti mencret, kembung perut dan penyakit
mata. Tidak ada penyakit yang berat, apalagi yang menyebabkan
kematian. Namun khusus domba adunya, para peternak suka
memberi makan tambahan yaitu berupa susu, telor, madu, dan jahe
(STMJ) biar kelihatannya segar. Biasanya para peternak memberikan
makanan tambahan tersebut, dilakukan seminggu sebelum mengikuti
perlombaan, adu ketangkasan domba.

BAB III
Pembahasan

Pemeliharaan

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif


Sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan membersihkan
kandang dan peralatan dari sarang serangga dan hama. kandang
terutama tempat pakan dan tempat minum dicuci dan dikeringkan
setiap hari. Perlu dilakukan pembersihan rumput liar di sekitar
kandang. Kandang ternak dibersihkan seminggu sekali.
2. Pengontrolan Penyakit,
Domba yang terserang penyakit dapat segera diobati dan
dipisahkan dari yang sehat. Lakukan pencegahan dengan
menyuntikan vaksinasi pada domba-domba yang sehat.
3. Perawatan Ternak

Induk bunting diberi makanan yang baik dan teratur, ruang gerak
yang lapang dan dipisahkan dari domba lainnya. induk yang baru
melahirkan diberi minum dan makanan hijauan yang telah
dicampurkan dengan makanan penguat lainnya. Selain itu, induk
domba harus dimandikan. Anak domba (Cempe) yang baru
dilahirkan, dibersihkan dan diberi makanan yang terseleksi. Cempe
yang disapih perlu diperhatikan. pakan yang berkualitas dalam
bentuk bubur tidak lebih dari 0,20 kg satu kali sehari.

Perawatan ternak dewasa meliputi:

Memandikan ternak secara rutin minimal seminggu sekali.


dengan cara disikat dan disabuni. pada pagi hari, kemudian
dijemur dibawah sinar
matahari pagi.

Mencukur Bulu
Pencukuran bulu domba dengan gunting biasa/cukur ini.
dilakukan minimal 6 bulan sekali dan disisakan guntingan
bulu setebal kira-kira 0,5 cm. Sebelumnya domba
dimandikan sehingga bulu yang dihasilkan dapat dijadikan
bahan tekstil. Keempat kaki domba diikat agar tidak lari pada
saat dicukur. Pencukuran dimulai dari bagian perut kedepan
dan searah dengan punggung domba.
Merawat dan Memotong Kuku
Pemotongan kuku domba dipotong 4 bulan sekali dengan
golok, pahat kayu, pisau rantan, pisau kuku atau gunting.
Pemberian Pakan
Zat gizi makanan yang diperlukan oleh ternak domba dan
mutlak harus tersedia dalam jumlah yang cukup adalah
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air.

Perkandangan
Fungsi Kandang
Kandang yang baik mampu melindungi ternak terhadap
pengaruh lingkungan yang berubah-rubah seperti angin, hujan dan
perubahan suhu. Kandang yang baik akan sangat berpengaruh
besar terhadap peningkatan konversi pakan, laju pertumbuhan dan
kesehatan. Kegunaan kandang sangat penting bagi ternak domba
penggemukan maupun bagi peternaknya, sebab kandang
berfungsi:
Untuk menghindarkan ternak terhadap lingkungan yang
merugikan seperti terik matahari, hujan, angin kencang,
gangguan binatang buas dst.
Mempermudah tatalaksana seperti memberi pakan dan
minum secara bersama-sama atau serentak
Mempermudah melakukan pengawasan terhadap
penggunaan makanan, pertumbuhan dan gejala penyakit
Menjaga kehangatan didalam kandang di waktu malam atau
suasana dingin.
Menghemat tempat. Dengan area tempat yang relatif sempit
dapat menampung sejumlah domba yang lebih banyak
Menghindari domba mengotori sembarang tempat.

Syarat Lokasi Kandang


Beberapa yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kandang,
seperti:
1. Lokasi perusahaan peternakan.
2. Dekat dengan sumber pakan dan air.
3. Kemudahan dalam transportasi
4. Ada sumber listrik.

Syarat Kandang
Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan dalam membuat
kandang adalah sebagai berikut :
Didirikan di tempat yang kering, tidak becek. Oleh sebab itu
sebaiknya letaknya lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya.
Memberi kenyamanan bagi domba yang digemukkan maupun
bagi peternak yang memeliharanya.
Memenuhi persyaratan kesehatan.
Mudah dibersihkan.
Konstruksi kandang disesuaikan dengan keperluan.
Bahan kandang mudah didapat, kuat dan murah.
Jumlah domba didalam kandang harus disesuaikan dengan
kapasitas/kemampuan daya tampung kandang.

Tipe Kandang
Ada dua macam type kandang domba, yaitu tipe kolong (panggung)
dan type berlantai tanah (postal). Dari kedua type tersebut, model
kandang juga dapat dibuat dengan model kandang tunggal yaitu
domba ditempatkan satu baris sejajar dan model kandang ganda yaitu
penempatan domba-domba dilakukan pada dua baris/jajaran yang
saling berhadapan atau saling bertolak belakang.

Konstruksi Kandang
Seperti juga kandang ternak umumnya, kandang domba memiliki
konstruksi tertentu. Adapun konstruksi kandang yang perlu mendapat
perhatian adalah
Atap kandang
Atap kandang dibuat miring atau meluncur ke belakang
sehingga air hujan tidak mudah masuk ke dalam kandang. Bahan
atap dapat dipilih sesuai dengan kemampuan (modal investasi)
seperti genteng, rumbia, ijuk, dan sebagainya. Atap kandang dapat
dibuat model tunggal atau ganda.
Ventilasi.
Ventilasi adalah jalan keluar-masuknya udara sehingga udara
segar dari luar dapat masuk menggantikan udara kotor di dalam
kandang. Hanya ventilasi yang baik yang bisa memberikan
kemungkinan meningkatkan taraf kesehatan, pertumbuhan, dan
efisiensi penggunaan ransum.
Dinding kandang
Dinding kandang bisa dibuat dari bahan yang diambil dari
lingkungan sekitar, yang mudah dan murah tetapi kuat. Guna
menjamin udara dalam kandang selalu dalam keadaan segar atau
tak tercampur panasdan diwaktu malam hari domba tidak
kedinginan, maka konstruksi dinding kandang dapat diatur dengan
cara terbuka sebagian.
Posisi Kandang.
Untuk mendapatkan cukup sinar matahari pagi secara langsung
dan untuk menghindari teriknya sinar matahari waktu siang, posisi
kandang sebaiknya dibuat menghadap ke timur. Dengan demikian
sinar matahari sebagai pembunuh kuman dan pengering kandang
dapat dimanfaatkan secara optimal.
Kolong Kandang
Sebagai tempat untuk menampung kotoran, air kencing dan
sisa-sisa pakan yang jatuh dari kandang, maka sebaiknya tanah
dasar kolong digali sedalam 40 -50 cm dengan tujuan agar semua
bahan yang jatuh dari kandang tidak tercecer keluar. Tanah bekas
galian kolong kandang ditata sedemikian rupa sehingga merupakan
benteng atau penghalang yang dapat mencegah air hujan masuk
dan tergenang di bawah kandang. Ukuran tinggi kolong kandang
yang disarankan adalah 50-70 cm dari permukaan tanah.
Pintu kandang
Untuk mempermudah segi kepraktisan dalam melakukan
tatalaksana, maka sebaiknya pintu kandang dibuat disisi kandang
belakang atau samping dengan ukuran yang cukup lebar.
Lantai Kandang
Lantai harus rata, tidak licin, tak terlalu keras atau tajam,
tidak tertembus air, tahan lama dan murah. Bahan untuk lantai
dapat dari kayu (papan), bambu dan sebagainya.

F. Perlengkapan Kandang
Tempat pakan
Tempat pakan dapat dibuat menempel pada dinding sisi depan.
Tempat minum
Tempat air minum bisa berupa ember plastik atau tempat lain
yang ditaruh diluar kandang yang menempel pada dinding
kandang.
Tangga
Letaknya persis dibawah pintu kandang. Kemiringan tangga
hendaknya landai dan paling terjal membentuk sudut 450.

Pemeliharaan Betina Dewasa, Induk Bunting dan Menyusui


Betina dewasa
o 2 minggu sebelum dan setelah dikawinkan perlu dilakukan
flushing (peningkatan kualitas pakan)
o waktu yang tepat untuk mengawinkan yaitu 12 18 jam
setelah tanda-tanda berahi pertama tampak
Betina Bunting
o Ditempatkan dalam kandang khusus
o Menjaga kebersihan kandang
o 6 minggu menjelang kelahiran dan setelah kelahiran
kualitaspakan harus ditingkatkan
Induk Menyusui
o Setelah anak lahir, akan segera menyusu pada induknya, jika
terjadi kesulitan maka harus dibantu.
o Anak yang tidak memiliki induk dapat disusukan pada induk
yang lain, atau diberi susu pengganti/milk replacer .
o Induk yang memiliki 3 anak atau lebih dapat dibantu dengan
memberikan susu buatan (pengganti).

Pemeliharaan Anak Sebelum Disapih


Anak dibiarkan bersama induknya sampai umur sapih ( umur 3
bulan 5 bulan). Pada periode ini dilakukan kegiatan antara lain :
- Penandaan (marking)
- Kastrasi ( umur 1 2 minggu) -> mempercepat pertumbuhan,
memperbaiki kualitas karkas ( daging menjadi lebih berlemak),
mengurangi sifat agresif dari ternak jantan
- docking ( 2 minggu) - > menjaga kebersihan ternak terutama
domba penghasil wool.

Pemeliharaan Anak Lepas sapih (Growing )


Pada saat penyapihan secara bersamaan dapat dilakukan pula
seleksi dan culling. Pakan yang diberikan harus berkualitas baik agar
laju pertumbuhan tinggi. Pemeliharaan pada periode ini dibagi menjadi
dua, yaitu pemeliharaan ternak bakalan dan pemeliharaan ternak
pengganti ( untuk pejantan dan betina).

Pemberian Pakan
Digembalakan (grazing)
Cara pengelolaan ini lebih umum dipergunakan untuk ternak
domba dibandingkan kambing, karena domba mempunyai
insting bergerombol yang lebih kuat.
Cut and Carry
Pemberian pakan dimana hijauan pakan ternak, dicari dan
dibawakan oleh peternak, umumnya dilakukan pada ternak
dengan sistem dikandangkan

BAB IV
Kesimpulan

Kandang merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam


pemeliharaan domba
Sanitasi dan Tindakan Preventif, pengontrolan penyakit, perawatan
ternak, mencukur bulu, merawat dan memotong kuku, serta
pemberian pakan merupakan cara untuk melihara domba.
Kandang yang baik mampu melindungi ternak terhadap pengaruh
lingkungan yang berubah-rubah seperti angin, hujan dan perubahan
suhu.
Tipe kandang ada dua, yaitu tipe kandang panggung dan tipe kandang
berlantai
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang diantaranya, atap,
ventilasi, dinding, lantai, posisi, dan kelengkapan kandang.

Daftar Pustaka

http://mitra-bisnis.tripod.com/teknik.html

http://www.anugrahalam.com/?p=377

http://deddyrandu.blogspot.com/2010/03/perkandangan-ternak-kambing-
dan-domba.html
Makalah Produksi Domba dan Kambing
Karakteristik dan Sistem Pemeliharaan Domba

Disusun oleh :
Saeful Hamdi 200110100139
Vera Lumantobing 200110100140
Resty Septianty 200110100141
Suryadi 200110100142
MRR Oktanila P 200110100143
Kelas C

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2012

Anda mungkin juga menyukai