Anda di halaman 1dari 8

Manajemen Komunikasi dan Informasi

Menurut uu menkes 2009


Manejemen komunikasi Rumah sakit berkomunikasimdengan
komunitas untuk mempasilitasi akses terhadap informasi.
Informasi pelayanan asuhan pasien
Penetapan unit Kerja yang mengelola edukasi dan informasi:
Menimbang :
1. Bahwa dalam pelayanan kesehatan yang di
berikan rumahsakit merupakan pelayanan yang
meliputi pelayanan kesehatan promotif, preventik,
kuratif dan rehabilitatif.
2. Bahwa promosi kesehatan merupakan salah satu
untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan
keluarga yang dilayani di rumah sakit.
3. Bahwa perlu dibentuk tim promosi kesehatan rumah
sakit untuk menjalankan fungsi promotif di rumah
sakit.
Pedoman pengorganisasian dan pedoman pelayanan unit kerja :
BAB I.
PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar pe
ningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.
Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta
mengutamakan perhatian pada penduduk yang rentan, antara lain, ibu, bayi , anak,
lanjut usia ( lansia) dan keluarga miskin. Oleh karena itu Kementrian Kesehatan
menetapkan visiyaitu Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan
Dalam mencapai visi tersebut Kementrian Kesehatan juga menetapkan 4 misi yaitu:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani

2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya


kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu dan berkeadilan.

3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan .

4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.

Untuk mewujudkan visi misi Kementrian Kesehatan pada tahun 2014 serta
memperhatikan pencapaian Prioritas Nasional Bidang kesehatan (PNBK), maka akan
dilaksanakan beberapa strategi anatara lain:

1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat


madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan
global.

2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan


berkeadilan, serta berbasis bukti, dengan mengutamaan pada upaya
promotive dan preventif

RSU dr.Gl tobing sebagai sarana pelayanan kesehatan yang berupaya mendukung
pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Blora yang tidak hanya menekankan
pelayanannya pada aspek kuratif dan rehabilitative
saja namun akan berupaya menjadikan sarana kesehatan yang promotif dan
preventif. Untuk itu RSU dr.Gl tobing akan membentuk promosi kesehatan di rumah
sakit sesegera mungkin.

II. LATAR BELAKANG

Dimasa yang lampau kesehatan lebih banyak berorientasi pada penyakit,


yaitu hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan
diberi pengobatan. Dalam keadaan yang memerlukan si sakit dirawat di rumah sakit.
Sesudah sembuh dipulangkan, ditimpa oleh penyakit yang sama sehingga yang
bersangkutan dirawat kembali dirumah sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus,
sampai kemudian disadari, bahwa sebenarnya untuk memelihara kesehatan masyarakat
diperlukan suatu usaha yang lebih luas, dimana perawatan dan pengobatan di rumah
sakit hanyalah salah satu bagian kecil dari rangkaian usaha tersebut. Efektivitas suatu
pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang ada serta sikap
dan keterampilan para pelaksananya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sikap,
pola hidup pasien dan keluarganya. Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang
positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau pasien dan
keluarganya memilki pengetahuan tentang cara - cara penyembuhan dan pencegahan
penyakit, serta keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal
ini akan membantu peningkatan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya.

Promosi Kesehatandi Rumah Sakit (seterusnya ditulis PKRS) berusaha


mengembangkan pengertian pasien, keluarga dan pengunjung rumah sakit
tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, PKRS juga berusaha menggugah
kesadaran dan minat pasien, keluarga dan pengunjung rumah
sakit untuk berperan secara positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan
penyakit. Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
program pelayanan kesehatan di rumah sakit.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1.Tujuan Umum

Terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
pasien dan keluarga, serta pemeliharaan lingkungan di Rs dr.gl tobing.

2.Tujuan Khusus

a. Meningkatkan pengetahuan dan sikap pasien tentang penyakitnya,


sehingga mempunyai keinginan untuk mempercepat pemulihan serta
berupaya untuk mencegah terserang kembali penyakit yang sama
b. Bagi keluarga pasien tertanamnya pemahaman yang mendorong
seluruh keluarga untuk memberikan dukung baik moril
maupun materil kepada pasien dalam upaya penyembuhan penyakitnya.
c. Diperolehnya gambaran tentang informasi yang dibutuhkan oleh
pasien, keluarga, pengunjung serta masyarakat disekitar Rs.dr G.L tobing
d. Meningkatkan daya dan peran serta komunitas RSUD Dr. R. Soeprapto
Cepudalam mencegah atau mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.

e. RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu menciptakan suasana yang kondusif


agar pasien, keluarga, pengunjung, masyarakat yang berada disekitar
RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu mau dan mampu berperilaku hidup bersih dan
sehat.

f. Menjalin kerjasama dengan mitra terkait untuk optimalisasi pelaksanaan


kegiatan PKRS RSU dr.G.L Tobing .
g. Terwujudnya tempat kerja yang aman, bersih dan sehat bagi masyarakat
RSUD Dr. R. Soeprapto Cepu
.
IV.Kegiatan Tim PKRS RSU dr.G.L Tobing

1. Promosi Kesehatan di Ruang Pendaftaran


a. Penyediaan poster/spanduk promkes
b. Penyediaan informasi alur pelayanan
c. Penyediaan informasi praktek dokter
d. Penyediaan sound system/audio visual
2. Promosi Kesehatan di Rawat Jalan.
a. Penyediaan ruang konsultasi
b. Penyediaan informasi kesehatan dengan media audio
c. Penyediaan laptop, LCD dan layar
d. Pelaksanaan penyuluhan individu dan kelompok
e. Penyediaan leaflet gratis
3. Promosi Kesehatan di Rawat Inap
a. Pelayanan konseling (bedside conseling)
b. Penyediaan flash cards, gambar, foto, dan poster
c. Pelayanan konseling kelompok.
d. Penyediaan poster pada ruangan tunggu.
e. Penyediaan boxes yang berisi leaflet.
f. Penyediaan informasi kesehatan dengan media audio
visual.
g. Penyuluhan pembesuk.
4. Kesehatan di Penunjang Medik
a. Promosi kesehatan di laboratorium
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
b. Promosi kesehatan Apotik
Penyediaan informasi kesehatan dengan media audio
visual
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
c. Promosi kesehatan di Radiologi
Penyediaan informasi kesehatan dengan media audio
visual
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis
d. Promosi kesehatan di Gizi
Penyediaan Poster
e. Promosi kesehatan di fisioerapi
Penyediaan Poster
Penyediaan leaflet gratis
5. Promosi Kesehatan Klien Sehat
a. Penyelenggaraan symposium
b. Penyelenggaraan seminar
c. Penyelenggaraan loka karya
d. Penyelenggaraan forum diskusi kesehatan
e. Senam sehat
6. Promosi Kesehatan Luar Gedung
a. Promosi Kesehatan di Kecamatan dan Kelurahan
b. Promosi Kesehatan di Studio Radio
Penyediaan poster
Penyediaan leaflet gratis

V. SASARAN
Sasaran Promosi Kesehatan di RSU dr.G.L Tobing adalah masyarakat di
rumah sakit yang terdiri dari :
Pasien
Keluarga pasien
Pengunjung
Karyawan RSU dr. G.L Tobing.
Masyarakat yang tinggal atau berada di sekitar RSU dr
G.L Tobing.

VI. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan standar PKRS.


Pemantauan dilakukan terhadap perkembangan dari masukan (input), proses,
dan keluaran(output). Evaluasi dilakukan terhadap dampak dari PKRS yang
telah diselenggarakan.
a. Indikator masukan (Input)
Masukan yang perlu diperhatikan adalah berupa komitmen,
sumberdaya manusia, sarana/peralatan dan dana
b. Indikator Proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan PKRS yang
meliputi PKRS untuk pasien, PKRS untuk klien sehat, dan
PKRS diluar gedung.
c. Indikator Keluaran (Output)
Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus
d. Indikator Dampak
Indikator dampak mengacu kepada tujuan dilaksanakannya
PKRS yaitu berubahnya pengetahuan, sikap dan perilaku
pasien/klien rumah sakit, serta terpeliharanya lingkungan rumah
sakit dan dimanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang
disediakan oleh rumah sakit. Oleh sebab itu kondisi ini
sebaiknya dinilai setelah PKRS
berjalan beberapa lama yaitu melalui upaya evaluasi.

VII. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

Pencatatan dan pelaporan serta evaluasi dilakukan secara berkala oleh Tim
Promosi Kesehatan Rumah Sakit.Pelaporan dilakukan setelah kegiatan PKRS
dilaksanakan.

PROGRAM KERJA UNIT KERJA PKRS

Anda mungkin juga menyukai