Dasar-Dasar Ekologi
Organisme di alam ini tidak bisa hidup secara terpisah sendiri. Pada
prinsipnya terbentuk dari berbagai interaksi antara populasi yang ada. Misalnya
dalam mencari luas minimum dan jumlah minimum suatu area. Tentunya di
dalamnya terdapat suatu populasi, populasi tersebut akan berhimpun ke dalam
kelompok membentuk komunitas.
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi, ini
menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Dapat dikatakan juga
bahwa ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen-
komponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi, dan
produktivitas. Contoh dari wujud ekosistem adalah ekosistem perairan seperti
sungai, danau atau laut dan ekosistem darat seperti ekosistem sawah ataupun
kebun. Contoh-contoh tersebut dapat dikatakan sebagai ekosistem karena
memiliki komponen-komponen ekosistem yang mempunyai hubungan timbal
balik satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen ekosistem juga berkaitan
erat dengan ekologi populasi. Dengan ini dapat kita lihat betapa pentingnya
generasi muda mendalami ilmu ekologi dalam mempelajari dasar-dasar ilmu
pertanian.
Pengetahuan tentang populasi sebagai bagian dari pengetahuan ekologi
telah berkembang menjadi semakin luas. Dalam perkembangannya pengetahuan
itu banyak mengembangkan kaidah-kaidah matematika terutama dalam
pembahasan kepadatan dan pertumbuhan populasi. Pengembangan kaidah
matematika itu sangat berguna untuk menentukan dan memprediksikan
pertumbuhan populasi organisme di masa yang akan datang. Penggunaan kaidah
matematika itu tidak hanya memperhatikan pertumbuhan populasi dari satu sisi
yaitu jenis organisme yang di pelajari, tetapi juga memperhatikan adanya
pengaruh dari faktor-faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik.
Populasi cenderung diatur oleh komponen-komponen fisik seperti cuaca,
arus air, faktor kimia yang membatasi pencemaran dan sebagainya dalam
ekosistem yang mempunyai keanekaragaman rendah atau dalam ekosistem yang
menjadi sasaran gangguan-gangguan luar yang tidak dapat diduga, sedangkan
dalam ekosistem yang mempunyai keanekaragaman tinggi, populasi cenderung
dikendalikan secara biologi dan seleksi alam. Faktor negatif ataupun positif bagi
populasi adalah, ketidaktergantungan pada kepadatan (density independent),
apabila pengaruhnya tidak tergantung dari besarnya populasi. Contohnya iklim
sering kali, tetapi tidak berarti selalu. Ketergantungan pada kepadatan, apabila
pengaruhnya pada populasi merupakan fungsi dari kepadatan. Contohnya faktor
biotik (persaingan, parasit, dan sebagainya) tetapi tidak selalu.
Berdasarkan hal di atas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk
mengetahui pola penyebaran populasi dalam suatu komunitas.
1.2. Tujuan dan Kegunaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pola Penyebaran Populasi secara umum
BAB III
METODOLOGI
Uji yang digunakan adalah uji Chi-Square Test (CST) dengan pengamatan
langsung di lapangan yang terlebih dahulu dibuatkan plot pengamatan.
2. Membuat sub plot ukuran 1 m x 1 m dalam plot dan dibatasi dengan tali
rafiah.
Xi
Rata-rata jumlah individu/plot X =
n
2 ( X i X )2
S=
Ragam (n1)
SS
X 2=
Chi-Square X
5. Membandingkan nilai Chi-Square Test dengan X2 tabel yaitu (n-1) = 95% atau
99%.
DAFTAR PUSTAKA