Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOKIMIA

METABOLISME ASAM NUKLEAT

Disusun oleh

Nama : Ginka Vigaretha

NIM : 6411414014

Rombel :1

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdullilah, dengan segenap kerendahan hati dan


ketulusan jiwa, saya panjatkan kepada kehadirat Allah yang senantiasa
melimpahkan rahmat karunia dan hidayahNya, sehingga makalah ini
dapat terselesaikan dengan judul MAKALAH BIOKIMIA DAUN SALAM
SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT
Dengan selesainya penulisan makalah ini tidak lepas dari bantuan
serta dukungan dari semua pihak baik moril ataupun materil sehingga
makalah ini dapat terselesai dengan baik.
Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada
pembaca semua terlebih bagi saya yang mengerjakan makalah ini.
Karena keterbatasan saya, makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka saran dan kritik sangat dibutuhkan demi penyempurnaanya.
Akhirnya, cukup itu dari saya kurang lebihnya saya mohon maaf yang
sebesar besarnya.

Semarang, Juni 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

2
Halaman

Kata Pengantar..................................................................................ii

Daftar Isi............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................1

1.2 Tujuan..........................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah.......................................................................2

1.4 Manfaat........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Metabolisme................................................................................4

2.2 Asam Nukleat..............................................................................5

2.3 Nukleotida dan Nukleosida..........................................................9

2.4 Purin dan Pirimidin....................................................................12

2.5 Metabolisme Asam Nukleat.......................................................14

2.6 Kelainan Metabolisme Asam Nukleat........................................23

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan................................................................................27

3.2 Saran.........................................................................................28

Daftar Pustaka 29

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan manusia dihadapkan dengan permasalahan yang
kompleks, salah satunya adalah penyakit asam urat. Penyakit asam
urat merupakan salah satu penyakit degeneratif yang ditandai dengan
adanya kelebihan kadar asam urat dalam darah dan kristal asam urat
pada urin.
Penyakit asam urat sudah dikenal sejak lama, bahkan banyak
yang beranggapan bahwa penyakit ini merupakan penyakit tertua.
Dahulu penyakit ini dikenal dengan sebutan penyakit para raja,
karena diyakini dapat terjadi karena kebiasaan makan makanan yang
enak-enak yang dahulu hanya dapat dimakan para kaum bangsawan.
Kini asam urat dapat menimpa siapa saja, baik itu kaum
menengah ke atas maupun menengah ke bawah. Kasus kejadian
kejadian asam urat semakin meningkat setiap tahunnya. Dalam
beberapa dekade terakhir, prevalensi penyakit ini meningkat hampir 2
kali lipat di Amerika. Di Cina, penduduk yang menderita penyakit
asam urat berjumlah hingga 25%. Hal ini mungkin disebabkan karena
gaya hidup seperti diet purin tinggi, konsumsi alkohol yang
berlebihan, dan medikasi-medikasi lain (Wortman, 2002).
Selama ini penyakit asam urat yang dapat diobati dengan obat
dari golongan urikosurik dan dari golongan penghambat xantin
oksidase. Pemberian obat-obat sintetis dari bahan kimia dalam
jangka panjang memilikiefek samping, oleh karena itu perlu

1
pengobatan alternatif dari bahan herbal yang dapat menurunkan
kadar asam urat dalam darah
Dewasa ini obat-obatan herbal banyak dikembangkan dan
banyak diminati oleh masyarakat disamping obat-obatan kimia.
Menurut Badan POM (1991) ada 283 spesies tumbuhan obat yang
sudah terdaftar digunakan oleh industri Obat Tradisional di Indonesia,
di antaranya 180 spesies tumbuhan obat yang berasal dari hutan
tropika. Kekayaan alam Indonesia telah terbukti mampu menghidupi
masyarakat penghuninya. Masyarakat lokal memiliki pengertian yang
dalam akan manfaat berbagai jenis tumbuhan lokal. Tidak kurang dari
400 etnis masyarakat Indonesia erat kehidupannya dengan alam dan
memiliki pengetahuan tradisional yang tinggi dalam memanfaatkan
tumbuhan obat untuk perawatan kesehatan. Diantaranya, yang
mayoritas menggunakan tumbuhan obat untuk penyembuhan
berbagai macam penyakit seperti malaria, diare, demam, sakit perut,
dan sakit kuning. Selain sudah tersedia di alam, obat herbal dipilih
karena hargannya yang terjangkau oleh masyarakat. Salah satunya
adalah pemanfaatan daun salam. Selama ini, kebanyakan orang tau
bahwa daun salam hanya digunakan sebagai penyedap dalam
masakan, ternyata selain sebagai penyedap daun ini dapat digunakan
sebagai obat, salah satunya adalah obat asam urat.

2.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan penyakit asam urat?
2. Apakah tanaman salam itu?
3. Bagaimana daun salam dapat dimanfaatkan sebagai obat penurun
kadar asam urat?

2
2.3 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui pemanfaatan
daun salam sebagai penurun kadar asam urat di dalam tubuh.

BAB II
PEMBAHASAN

3
2.1 Asam Urat/Gout
Asam urat adalah hasil produksi oleh tubuh, sehingga
keberadaannya bisa normal dalam darah atau tubuh. Akan tetapi sisa
dari metabolisme protein makanan yang mengandung purin juga
menghasilkan asam urat. Oleh karena itu, kadar asam urat dalam
darah bisa meningkat apabila seseorang mengkonsumsi terlalu
banyak makanan yang mengandung purin tinggi, seperti ekstrak
daging, kerang, dan jeroan seperti hati, ginjal, limpa, paru dan otak.
(Misnadiarly, 2007)
Penyakit asam urat adalah jenis arthritis yang sangat
menyakitkan yang disebabkan oleh penumpukan kristal pada
persendian, akibat tingginya kadar asam urat di dalam tubuh. Sendi-
sendi yang seringkali diserang terutama adalah jari-jari kaki, dengkul,
tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku. Selain nyeri, penyakit
asam urat juga dapat membuat persendian membengkak, meradang,
panas dan kaku. Sekitar 90% penyakit asam urat disebabkan oleh
ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari
tubuh melalui air seni. Sebagian kecil lainnya karena tubuh
memproduksi asam urat secara berlebihan. Penyakit asam urat
kebanyakan diderita oleh pria di atas 40 tahun dan wanita yang telah
menopause. Penderita asam urat biasanya juga memiliki keluhan lain
seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes dan
aterosklerosis. Separuh dari penderita asam urat adalah orang yang
kegemukan. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang
menjadi batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal. (Muhtadi, 2012)

4
Tingginya kadar asam urat di dalam tubuh ini yang
menyebabkan penyakit asam urat atau yang sering disebut dengan
Gout. Selain gout penelitian dewasa ini telah berhasil mengungkap
bahwa asam urat juga sebagai faktor resiko yang potensial dalam
terjadinya penyakit diabetes, hipertensi, stroke, dan penyakit
kardiovaskuler lainnya. (Adlija et. Al, 2010)
Umumnya yang terserang asam urat adalah pria yang telah
lanjut usia, sedangkan pada perempuan didapati hingga memasuki
menopause. Perjalanan penyakit biasanya mulai dengan suatu
serangan atau seseorang memiliki riwayat pernah memeriksakan
kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih dari 7
mg/dl, dan makin lama makin tinggi.
a. Faktor penyebab gout
Secara umum, penyebab asam urat adalah terjadinya
pemecahan sel terus menerus sehingga menghasilkan asam urat
yang berlebihan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh makanan yang
dikonsumsi. Penyebab asam urat yang lain adalah metabolism tubuh
yang kurang sempurna. Penyebab asam urat bisa juga dari
kegagalan ginjal mengeluarkan asam urat tersebut melalui air seni.
Secara tidak langsung, kondisi umum tubuh yang kurang baik juga
dapat menjadi penyebab asam urat. Oleh karena itulah asam urat
lebih banyak diderita orang yang berusia lanjut. Namun demikian
tentu saja asam urat bisa terjadi pada usia yang lebih muda karena
gaya hidup yang kurang sehat.
Penyebab asam urat diduga berkaitan dengan faktor genetik
dan faktor hormonal. Hal inilah yang menyebabkan ketidaknormalan

5
metabolisme tubuh yang merupakan penyebab asam urat meningkat
secara drastis. Kedua faktor ini sebagai penyebab asam urat primer
dan asam urat sekunder.
Penyebab Asam Urat Primer
Penyebab ini sangat terkait dengan faktor dari dalam tubuh
seseong namun belum diketahui secara pasti. Diduga
disebabkan oleh faktor genetik dan ketidak seimbangan
hormonal dalam tubuh yang menyebabkan gangguan
metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya
produksi asam urat. Bisa juga disebabkan oleh terganggunya
proses pengeluaran asam urat dari tubuh karena ginjal lagi
bermasalah.
Penyebab Penyakit Asam Urat Sekunder
Penyebab ini sangat berkait erat dengan asupan makanan yang
masuk ke dalam tubuh. Konsumsi makanan yang banyak
mengandung purin sebagai faktor utama untuk penyebab
sekunder ini. Produksi asam urat meningkat karena kita
mengkonsumi nutrisi kadar purin tinggi. Purin merupakan salah
satu senyawa basa organik yang menyusun asam nukleat
(asam inti dari sel). Dia termasuk dalam kelompok asam amino,
unsur pembentuk protein.
Terdapat pula beberapa faktor risiko penyebab penyakit gout
atau tingginya kadar asam urat ini, salah satunya adalah pola makan.
Kadar asam urat di dalam tubuh tergantung kepada keseimbangan
asupan makanan, sintesis dan tingkat ekskresi asam urat oleh tubuh.

6
Asam urat sangat erat kaitannya dengan pola makan. Umumnya
karena pola makan yang tidak seimbang (jumlah asupan protein
sangat tinggi).
Secara garis besar, terdapat 2 faktor risiko untuk pasien dengan
penyakit gout, yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor
yang dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi
adalah usia dan jenis kelamin. Sedangkan faktor risiko yang dapat
dimodifikasi adalah pekerjaan, Glomerular Filtration Rate (GFR),
kadar asam urat, dan penyakit-penyakit penyerta lain seperti Diabetes
Melitus (DM), hipertensi, dan dislipidemia yang membuat individu
tersebut memiliki risiko lebih besar untuk terserang penyakit gout.
Penelitian yang dilakukan di Jepang terhadap wanita yang
diberikan diet kaya protein dan kurang sayur dan buah-buahan (diet
asam) dan wanita yang diberikan makanan rendah protein tetapi kaya
sayur dan buah buahan (diet alkali) selama 5 hari menunjukkan ada
hubungan linear antara diet dengan ekskresi asam urat.
Penyakit asam urat bisa dideteksi melalui pemeriksaan
laboratorium, pemeriksaan cairan sendi untuk melihat adanya Kristal
urat dan juga pemeriksaan radiologi untuk melihat proses yang terjadi
dalam sendi dan tulang serta untuk melihat proses pengapuran dalam
tofus. Pederita asam urat dapat diberikan obat-obatan penurun kadar
asam urat darah dari golongan urikosurik dan dari golongan
penghambat xantin oksidase.
b. Proses terjadinya penyakit asam urat
1. Konsumsi zat yang mengandung purin secara berlebihan

7
2. Zat purin dalam jumlah banyak masuk dalam tubuh, kemudian
melalui metabolisme berubah menjadi asam urat
3. Kadar asam urat dalam tubuh meningkat, sehingga ginjal tidak
mampu membuang kelebihan asam urat
4. Kristal asam urat yang berlebih menumpuk di persendian
5. Akibatnya sendi kita terasa nyeri, membengkak, meradang,
panas dan kaku
Sebagai akibat asam urat, ginjal juga akan mengalami
gangguan. Pada kasus yang parah, penderita sampai tidak bisa jalan
karena persendian terasa sangat sakit jika bergerak. Tulang di sekitar
sendi juga bisa keropos / mengalami pengapuran tulang.

c. Diagnosis gout
Tahap pertama Gout adalah hiperuresemia asimtomatik
sedangkan tahap 2 adalah artritis Gout akut dengan permulaan
mendadak pembengkakan dan nyeri luar biasa pada sendi ibu jari
dan tarsofaringeal. Peradangan kronik akibat kristal kristal asam urat
mengakibatkan nyeri, sakit dan kaku juga pembesaran dan
penonjolan sendi yang bengkak.
Untuk melakukan diagnosis terhadap penyakit ini harus
dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan asam urat di
laboratorium dilakukan dengan dua cara, Enzimatik dan Teknik Biasa.
Kadar asam urat normal menurut tes Enzimatik maksimum 7 mg/dl.
Sedangkan pada Teknik Biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl.
Bila hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui
standar normal itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia.
Kadar asam urat normal pada pria berkisar 3,5 7 mg/dl dan pada
perempuan 2,6 6 mg/dl.

8
Pada awalnya penyakit asam urat ini hanya menyerang satu
sendi saja, namun lama kelamaan bisa menjalar ke sendi yang lain.
Sendi yang paling sering terkena dampak dari asam urat ini adalah
sendi pada pangkal kaki ibu jari dan sekitar kaki. Serangan asam urat
pun tidak dapat diperkirakan, tiba-tiba dapat terjadi pagi hari lalu
sembuh dan sore hari nyeri sendi kembali terulang. Hal ini sangat
menyiksa penderita, jika mereka tidak cepat mengkonsumsi obat-
obatan maka nyeri itu tidak akan hilang.
d. Gejala gout
Nyeri sendi merupakan indikator utama asam urat, Sendi
merupakan bagian yang paling mudah dihinggapi kristal-kristal asam
urat selain juga pada bagian kulit dan ginjal yang merupakan akibat
dari penambahan kadar asam urat dalam darah. Kristal-kristal
tersebut akan menyebar ke dalam rongga-rongga sendi sehingga
terjadilah peradangan akut atau terjadi gout. Jika terjadi selama
bertahun-tahun, deposit kristal asam urat dalam sendi tersebut dapat
mengakibatkan kerusakan sendi secara permanen.
Tapi rasa ngilu pada persendian banyak sebabnya, belum tentu
disebabkan oleh asam urat. Berikut adalah sejumlah gejala yang
patut diwaspadai.
- Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan dan bahkan
membengkak dan berwarna kemerahan (meradang)
- Biasanya persendian terasa nyeri saat pagi hari (baru bangun
tidur) atau malam hari
- Rasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang
- Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan dan siku

9
- Pada kasus yang parah, persendian terasa sangat sakit saat
bergerak.
e. Bahaya Asam Urat
Jika kadar asam urat terlalu tinggi dalam darah, maka organ-
organ tubuh akan terganggu dan bahkan rusak, terutama organ ginjal.
Hal ini terjadi karena saringan pada ginjal akan tersumbat.
Tersumbatnya saringan tersebut akan berdampak munculnya batu
ginjal, dan bahkan pada akhirnya dapat terjadi gagal ginjal. Selain itu
kadar asam urat yang tinggi pun merupakan faktor risiko untuk
penyakit jantung koroner. Kristal asam urat dapat merusak lapisan
bagian dalam pembuluh darah koroner pada jantung. Rusaknya
pembuluh darah itu akan menimbulkan serangan jantung koroner.
Oleh sebab itu, sebaiknya secara teratur kita harus mengecek
kadar asam urat, jika asam uratnya tinggi maka sedini mungkin harus
berupaya untukmenurunkannya supaya tidak terjadi kerusakan pada
organ-organ penting tubuh kita. Sebagai akibat asam urat, ginjal juga
akan mengalami gangguan. Pada kasus yang parah, penderita
sampai tidak bisa jalan karena persendian terasa sangat sakit jika
bergerak. Tulang di sekitar sendi juga bisa keropos / mengalami
pengapuran tulang.

2.2 Daun Salam


Klasifikasi

10
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : S. polyanthum
Siapa tidak kenal pohon
salam atau Syzygium polyanthum, terutama bagian daunnya. Daun
dengan nama latin Eugenia polyantha digunakan terutama sebagai
rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di Asia Tenggara,
baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun
ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut
dimasak hingga makanan tersebut matang. Rempah ini memberikan
aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur,
salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas. Ternyata
dibalik daun yang telah menjadi sahabat para ibu rumah tangga
selama ini menyimpan khasiat yang luar biasa yang belum banyak
diketahui oleh orang lain. Selain sebagai bumbu dapur, daun salam
dapat digunakan sebagai obat diare, hipertensi, maag, diabetes
mellitus, sakit gigi, penurun kadar kolesterol, dan penurun kadar
asam urat.
Daun salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma,
Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan
Jawa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan
sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa),

11
1.200 m (di Sabah) dan 1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan
merupakan pohon penyusun tajuk bawah. Di samping itu salam
ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang
lain, terutama untuk diambil daunnya.
Daun salam merupakan daun tunggal berbentuk lonjong sampai
elips atau bundar telur sungsang, letak berhadapan, panjang tangkai
0,5-1 cm, ujung meruncing, pangkal runcing, tepi rata, panjang 5-15
cm, lebar 3-8 cm, pertulangan menyirip. Permukaan atas licin
berwarna hijau tua, permukaan bawah berwarna hijau muda. (Prapti
dan Desty, 2013)
Pemanenen salam dilakukan dengan pemetikan daun yang
sudah berwarna hijau tua. Daun tersebut dipangkas secara acak
pada ranting-rantingnya. Sesudah daun diperoleh dari rantingnya,
daun dilayukan dengan cara dihamparkan di lantai pada suhu 27 C
dengan pembalikan intensif selama tiga hari. Untuk mendapatkan
minyak atsiri selanjutnya simplisia salam disuling dengan alat
penyuling air dan uap selama 10 jam.
Kandungan senyawa aktif dalam daun salam yang
mendatangkan manfaat kesehatan adalah minyak atsiri yang
mengandung sitral, seskuiterpen, lakton, eugenol, dan fenol.
Senyawa lain yang terkandung dalam daun salam antara lain,
saponin, triterpen, flavonoid, tannin, polifenol, dan alkaloid. (Prapti
dan Desty, 2013)
Flavonoid dalam daun salam berfungsi sebagai antioksidan
yang dapat mencegah terjadinya oksidasi sel tubuh. Semakin tinggi
oksidasi sel dalam tubuh, maka semakin tinggi kemungkinan

12
seseorang untuk menderita penyakit degeneratif. Kandungan
flavonoid pada daun salam dapat mencegah terjadinya hipertensi,
menurunkan kadar kolesterol tubuh, menurunkan kadar gula darah,
dan menurunkan kadar asam urat.(Prapti dan Desty, 2013)
Selain yang telah disebutkan di atas, daun salam juga
mengandung kalori, karbohidrat serta serat, mineral,vitamin A, vitamin
B6, vitamin B9, dan vitamin C.
2.3 Daun Salam sebagai Penurun Kadar Asam Urat
Dewasa ini obat-obatan herbal banyak dikembangkan dan
banyak diminati oleh masyarakat disamping obat-obatan kimia. Selain
sudah tersedia di alam, obat herbal dipilih karena hargannya yang
terjangkau oleh masyarakat. Salah satunya adalah pemanfaatan
daun salam. Selama ini, kebanyakan orang tau bahwa daun salam
hanya digunakan sebagai penyedap dalam masakan, ternyata selain
sebagai penyedap daun ini dapat digunakan sebagai obat, salah
satunya adalah obat asam urat.
Pederita asam urat dapat diberikan obat-obatan penurun kadar
asam urat darah dari golongan urikosurik dan dari golongan
penghambat xantin oksidase. Obat sintetis pada asam urat jika
dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama memiliki efek samping,
maka pengobatan herbal sebagai pengobatan alternatif yang
menurunkan dan mengontrol kadar asam urat dalam darah dengan
harga yang murah, mudah diperoleh, mudah diolah sendiri dan yang
paling penting obat-obat tradisional tidak memiliki efek samping yang
dapat membahayakan tubuh. Salah satunya daun salam (Syzygium
polyanthum). (Wayan dkk, 2012)

13
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui
kandungan sebenarnya dari daun salam (Syzygium polyanthum)
secara ilmiah yaitu telah ditemukannya beberapa kandungan pada
daun salam seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri dengan
kandungan minyak sitral dan eugenol yang diduga mampu
menurunkan asam urat dalam darah (Wayan dkk , 2012)
Pada percobaan penurunan kadar asam urat darah pada tikus
putih jantan, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase
penurunan kadar asam urat hewan percobaan dipengaruhi secara
signifikan oleh kelompok dosis fraksi air daun salam, dipengaruhi
secara signifikan oleh waktu pemberian fraksi air daun salam.
Persentase penurunan kadar asam urat hewan percobaan
dipengaruhi secara signifikan oleh interaksi antara kelompok dosis
dan waktu perlakuan. Dari hasil penelitian juga didapatkan bahwa
efektifitas fraksi air daun salam dalam menurunkan kadar asam urat.
(Lily dkk, 2014)
Pada penelitian yang lain disimpulkan bahwa ekstrak etanol
daun Salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) memiliki efek
menurunkan kadar asam urat darah pada tikus putih jantan galur
wistar (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi potassium oksonat.
( Agnes dkk, 2014)
Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa
ekstrak daun salam terbukti mampu menurunkan kadar asam urat
dalam tubuh manusia.

14
15

Anda mungkin juga menyukai