Anda di halaman 1dari 4

BAB I

LATAR BELAKANG

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis. Sumber infeksi TB kebanyakan melalui udara, yaitu melalui inhalasi droplet bila
penderita batuk, bersin, atau berbicara (Price & Wilson, 2006). Penyakit ini umumnya
menyerang paru-paru, tapi juga dapat mengenai organ lain seperti kelenjar getah bening, selaput
otak, usus, tulang, ginjal, dan lain-lain(Kasper et al., 2004).

Menurut Global Tuberkulosis Report 2015 World Health Organization sekitar 9,6 juta
kasus baru penderita TB diseluruh dunia pada tahun 2014, benua Asia menyumbangkan 58%
jumlah penderita kasus, Afrika 28%, regional Mediterania Timur 8%, Eropa 3%, dan Amerika
3%. Jumlah penderita TB paru kasus baru terbanyak tahun 2014 terdapat di negara India,
Indonesia, China, Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan. Negara dengan penyumbang kasus baru
terbesar adalah India dengan menanggung beban penderita sebesar 23%, diikuti dengan negara
China dan Indonesia menyumbang 10%. Negara dengan jumlah kasus baru TB paru terendah di
dunia yaitu sebagian besar negara di Eropa Barat, Kanada, Amerika Serikat, Australia, dan New
Zealand, dengan angka insidensi TB paru kurang dari 10 per 100.000 penduduk per tahun.
Jumlah kasus TB paru di dunia berdasarkan umur adalah pada usia lebih atau sama dengan 15
tahun. dengan kasus terbanyak yaitu 72% dan umur kurang dari 15 tahun hanya menanggung 8%
kasus diseluruh dunia. Perbandingan kasus TB paru menurut jenis kelamin secara global adalah
sebesar 1,7 kali lebih banyak pada laki-laki daripada perempuan. Secara global, prevalensi kasus
TB tahun 2015 lebih rendah 42% dibandingkan dengan tahun 1990. Jumlah angka kematian
penderita TB paru di dunia pada tahun 2014 sebanyak 1,5 juta kasus kematian TB paru,
diantaranya 1,1 juta kasus TB-HIV negatif dan 0,4 juta kasus untuk TB-HIV positif. Sebanyak
80% kasus kematian TB paru terdapat di Afrika dan Asia Tenggara. Secara global, kematian
penderita TB paru tahun 2015 lebih rendah 47% dibandingkan dengan tahun 1990 (WHO, 2015).

Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 jumlah kasus baru BTA+ yang
ditemukan sebanyak 176.677 kasus. Menurut jenis kelamin di Indonesia kasus BTA+ pada laki-
laki lebih tinggi daripada perempuan yaitu 1,5 kali dibandingkan kasus BTA+ pada perempuan.
Menurut kelompok umur, kasus baru paling banyak ditemukan pada kelompok umur 25-34 tahun
yaitu sebesar 20,76%. Pada tahun 2014 angka keberhasilan pengobatan sebesar 81,3%. WHO
menetapkan standar angka keberhasilan pengobatan sebesar 85%. Dengan demikian pada tahun
2014, Indonesia tidak mencapai standar tersebut (Kemenkes, 2015).

Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2014 berdasarkan provinsi di Indonesia,


provinsi dengan kasus baru TB paru tertinggi pada tahun 2014 adalah Jawa Barat, Jawa Timur,
Jawa Tengah. Persentase kasus baru TB paru BTA+ di Jawa Barat sebesar 17,81%, di Jawa
Timur sebesar 12,6%, dan Jawa Tengah 9,1%. Jumlah kasus di ketiga provinsi tersebut sudah
mewakili hampir 40% dari seluruh kasus di Indonesia.

Menurut data temuan kasus TB berdasarkan type oleh dinas kesehatan kabupaten malang
tahun 2016 jumlah kasus TB sebanyak 1997 temuan. Puskesmas donomulyo merupakan salah
satu puskesmas di kabupaten malang dengan jumlah penduduk 64.259 jiwa. Pada tahun 2014
sebanyak 31 kasus, pada tahun 2015 sebanyak 39 kasus. Pada tahun 2016 jumlah temuan kasus
TB di puskesmas donomulyo sebanyak 45 kasus dan 208 dengan suspek TB. Dari hasil data yang
tercatat selama 3 tahun terakhir menunjukkan kasus tuberculosis di wilayah kerja donomulyo
cukup tinggi. Puskesmas donomulyo mempunyai wilayah cakupan kerja 10 desa. Penanggung
jawab program kerja TB puskesmas donomulyo mengatakan bahwa semua desa yang ada di
kecamatan donomulyo yang memiliki kasusTB terbanyak merupakan desa donomulyo sendiri,
akan tetapi yang selama 3 tahun terakhir memiliki tren meningkat ada di desa mentaraman, dan
pada saat kurun waktu penelitian paling banyak penemuan kasus TB ada di desa menteraman
yaitu sebanyak 3 pasien.

Desa Mentaraman merupakan salah satu wilayah kerja puskesmas donomulyo dengan
luas wilayah 15.193Km2 dan jumlah penduduk 5176 jiwa. Pada tahun 2014 terdapat 5 pasien
dengan temuan kasus TB. Pada tahun 2016 terdapat 6 pasien dengan temuan kasus TB dan
terdapat 3 pasien yang masih menjalani pengobatan TB sampai kurun waktu penelitian,. Dusun
Gondangrejo merupakan salah satu dari 3 dusun yang ada di dusun mentaraman yang masuk
dalam wilayah kerja puskesmas donomulyo. Study pendahuluan yang dilakukan di dusun
gondangrejo melalui wawancara didapatkan hasil dari 5 pertanyaan didapatkan 8 warga tidak
tahu mengenai tuberculosis cara penularan dan tindakan pencegahan, 2 warga lain tahu mengenai
tuberculosis cara penularan dan tindakan pencegahan.

Wawancara lebih lanjut mengenai sikap masyarakat dusun gondangrejo mengenai


tuberculosis didapatkan dari 3 pertanyaan, 8 warga mengatakan bahwa tidak terlalu peduli
tentang tindakan pencegahan tuberculosis karena meraka beranggapan selama mereka tidak
berinteraksi dengan penderita TB mereka tidak akan tertular TB. Responden juga mengatakan
bahwa saat bersin dan batuk tidak menutup mulut dan masih ada masyarakat yang membuang
ludah atau dahak sembarang tempat.

Penelitian terkait tentang TB sudah banyak dilakukan di Indonesia, namun kebanyakan


hanya terbatas pada kepatuhan dan keberhasilan TB saja. Penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti yaitu mengenai upaya pencegahan penyakit TB secara keseluruhan. Pengetahuan
mengenai upaya pencegahan TB bagi masyarakat merupakan hal yang sangat penting untuk
diketahu dan dipahami sehingga masyarakat dapat terhindar.

Berdasarkan latar belakang ini peneliti ingin mengetahui adakah hubungan antara tingkat
pengetahuan masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit TB di dusun gondangtowo, desa
mentaraman kecamatan donomulyo kabupaten Malang provinsi Jawa timur.

1.2 Perumusan Masalah

Uraian diatas melatarbelakangi rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut : adakah

hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat terhadap upaya pencegahan penyakit TB di

dusun gondangrejo, desa mentaraman kecamatan donomulyo kabupaten Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan masyarakat terhadap upaya pencegahan

penyakit TB di dusun gondangrejo, desa mentaraman kecamatan donomulyo kabupaten Malang.


1.4 Manfaat

1.4.1. Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pihak institusi Puskesmas

Donomulyo dalam menyusun rencana penanggulangan penyakit TB paru lebih lanjut.


1.4.2. Bagi Profesi Dokter

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai tambahan kepustakaan untuk penelitian lebih

lanjut tentang hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya

pencegahan penyakit TB.

1.1.1 Bagi Masyarakat


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menunjukkan kepada masyarakat mengenai

pentingnya antara tingkat pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap upaya pencegahan

penyakit TB untuk mendukung program pemerintah dalam penanggulangan TB.

Anda mungkin juga menyukai