Anda di halaman 1dari 2

Cover back

Benar kata umi mu Zakia, bukan abi dan umi mu tidak percaya padamu. Abi dan umi
hanya ingin kamu mengenalnya dan siapa tahu kalian berdua bisa menjadi jodoh. Kamu
itukan sudah cukup umur untuk melangkah kejenjang yang lebih dari ini dan abi fikir tidak
ada salahnya jika kamu dan dia melakukan perkenalan toh baru perkenalan belum
pernikahan. Aku sangat terkejut ketika mendengar perkataan abi dan umi, mungkin benar
kata mereka tapi ini terkesan sangat mendadak aku pun tak pernah berkomunikasi dengan
putera dari Kiyai Ahmad Syahidin yang jelas adalah temn masa kecilku.

***

Zakia, mungkin ini terlalu cepat untukmu tapi aku harap ini tidak akan menjadi
beban dalam hatimu. Dan aku mohon kamu jangan takut untuk menjawab pinangan dariku
karena aku tahu ini keputusan penting dalam hidup setiap muslimah, seandainya kamu
menerimaku itu mungkin sudah menjadi keputusanmu dan bila kamu tidak menerima
pinanganku aku yakin itulah yang terbaik untuk kita karena aku tahu setiap perempuan
menginginkan pria yang terbaik untuk menjadi imamnya dan aku akan ikhlas dalam
menerima apapun jawaban darimu. Zaki mencoba menenangkanku karena terlihat sekali
kalau aku kaget dan gugup. Entah mengapa hatiku terasa damai saat mendengarkan perkataan
Zaki rasanya tidak pernah aku merasakan perasaan seperti ini.

***

Saya ingin sekali melihat Fatimah menikah sebelum saya pergi, saya minta tolong
nikahkanlah Fatimah dengan pria yang berdiri didekat pintu itu, karena aku merasakan bahwa
pria itu begitu saleh dan baik serta aku yakin Fatimah akan bahagia jika menjadi isterinya.
Bumi terasa terguncang suara petir yang menggelegar seketika meluluh lantahkan semua
kebahagiaan, ayah Fatimah ternyata menginginkan Zaki menjadi suami dari Fatimah.

***

Zakia mungkin ini memang kehendakNya, aku tak pernah sedikitpun mengurangi
rasa suci yang ada dalam diriku untukmu. Selama ini dalam hidupku hanya ada satu
perempuan yang mengisi ruang hatiku meskipun dia tak pernah berada disampingku namun
keyakinan serta dengan ridho Allah SWT. yang membawaku kembali pada perempuan itu
yang tak lain adalah dirimu, dan demi Allah untuk yang kesekian kalinya dengan mengucap
basmalah aku bertanya padamu apakah kamu bersedia untuk menjadi isteriku? Aku seperti
diberhentikan oleh waktu tapi, aku merasa sangat bahagia karena ini semua adalah karunia
yang Kuasa. Zaki terimakasih atas kasihmu padaku dengan seizin Allah aku Zakia puteri
dari kiyai Muhammd Ali bersedia menjadi isteri yang akan kau bimbing sebagai imamku.

***

Anda mungkin juga menyukai