Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Emitor Vol. 13 No.

02 ISSN 1411-8890

Perancangan Cetak Biru Infrastruktur Jaringan Komputer untuk Penerapan


E-Government di Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

Aris Rakhmadi, Josua M Sinambela


Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
RootBrain IT Professional Training and Consulting
aris@fki.ums.ac.id, josh@rootbrain.com

Abstraks
Tujuan penelitian ini adalah merancang cetak biru infrastruktur jaringan dalam pemerintahan
kabupaten Mukomuko, dan menawarkan solusi pengembangan infrastruktur jaringan secara
bertahap. Cetak biru ini sebagai pedoman dalam perencanaan pengembangan infrastruktur
jaringan komputer masing-masing instansi, sebagai pedoman dalam pengelolaan sistem jaringan
komputer khususnya keamanan jaringan komputer, serta memberikan landasan berpikir bagi
pengembangan infrastruktur jaringan e-Government yang komprehensif, efesien dan efektif.
Metode penelitian dilaksanakan dengan kuisioner kepada 25 orang yang mewakili 25 unit kerja
pemerintahan kabupaten, serta mengamati secara langsung kondisi masing-masing instansi
dengan tujuuan mendapatkan dan mencocokkan data kondisi sesungguhnya. Berdasarkan hasil
kondisi riil di lapangan dan dilengkapi dengan hasil kuisioner, penelitian mengusulkan solusi
pengembangan infrastruktur jaringan komputer. Infrastruktur Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko dirancang dengan design Modern
Campus Network atau jaringan komputer terorganisir yang sudah bersifat modern,
memanfaatkan perangkat Router dan Manageable Switch baik yang mendukung layer 2 maupun
layer 3 pada layer OSI.
Kata Kunci: e-government, cetak biru, infrastruktur, jaringan komputer.

1. PENDAHULUAN terkait dengan pengelolaan informasi, yaitu


Kesadaran dan kemampuan masyarakat UU no. 11/2008 tentang Informasi dan
Indonesia terhadap pemanfaatan teknologi Transaksi Elektronik (UU ITE) dan Undang-
informasi dan komunikasi (TIK) dalam Undang no. 14/2008 tentang Keterbukaan
berbagai aspek kehidupan telah tumbuh dan Informasi Publik (UU KIP). Hadirnya
berkembang, meskipun belum secara merata. peraturan-peraturan perundangan tentang
Saat ini, kondisi ini memunculkan tuntutan informasi dan transaksi elektronik serta
yang lebih tinggi terhadap aspek kecepatan, pengelolaan informasi publik menunjukkan
kemudahan, akurasi, serta transparansi dalam bahwa tingkat dinamika pengolahan dan
berbagai layanan publik. Pemerintah perlu pemanfaatan informasi di kalangan
merespons tuntutan ini dengan baik, tentunya masyarakat, khususnya informasi elektronis,
melalui pemanfaatan TIK secara efektif sudah cukup tinggi. Kondisi ini harus
dalam penyelenggaraan berbagai kegiatan diantisipasi dengan kesiapan yang tinggi dari
pemerintahan. Secara umum tatanan sisi pemerintah, melalui berbagai usaha
pemerintahan yang diwarnai dengan pembenahan dan pengaturan yang terkait
pemanfaatan TIK disebut dengan electronic dengan pemanfaatan TIK di lingkungan
government atau e-Government . pemerintahan sendiri.
Pada tahun 2008 yang lalu pemerintah telah Dalam konteks tersebut di atas program e-
menerbitkan dua Undang-Undang yang Government menjadi relevan. Sejak tahun

57
Aris Rakhmadi, Josua M Sinambela, Perancangan Cetak Biru Infrastruktur Jaringan Komputer untuk
Penerapan E-Government di Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

2003, e-Government telah menjadi program tetapi juga hal-hal lain yang terkait seperti
pemerintah Indonesia, seiring dengan dukungan SDM, kebijakan dan prosedur
diterbitkannya Instruksi Presiden nomor 3 standar, serta tatakelola penggunaan TIK itu
tahun 2003 yang mengatur tentang kebijakan sendiri. Perencanaan juga perlu dilakukan
dan strategi nasional pengembangan e- dalam kerangka waktu yang cukup panjang.
Government . Sayangnya meskipun sudah Hal ini untuk menjamin kontinuitas dan
lebih dari 5 tahun Inpres tentang e- keberlanjutan program-program yang akan
Government tersebut dikeluarkan, dilaksanakan.
realisasinya di berbagai lembaga Pemerintah Kabupaten Mukomuko saat ini
pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun sudah memulai inisiatif pengembangan e-
daerah, masih rendah. Permasalahan Government . Sebagai sebuah kabupaten yang
utamanya adalah pada kurang mampunya relatif masih baru, pengembangan e-
lembaga-lembaga pemerintah untuk Government di Mukomuko praktis harus
mengimplementasikan TIK secara tepat guna dimulai dari tahap awal. Kabupaten
dan efektif guna mendukung tugas dan Mukomuko belum memilki infrastruktur TIK
fungsinya. Program-program pengembangan dan sistem-sistem aplikasi, demikian pula
TIK di lembaga pemerintahan sering tidak aspek SDM maupun kelembagaan TIKnya
inline dengan tujuan dan sasaran masih perlu ditingkatkan. Meskipun mungkin
penyelenggaraan pemerintahan, tidak agak tertinggal dari daerah-daerah lain yang
memiliki fokus yang jelas, dan tidak terjaga lebih dulu memulai, start dari kondisi yang
keberlanjutannya. Persoalan-persoalan benar-benar awal juga memiliki keuntungan,
tersebut muncul karena kurangnya baiknya yaitu keleluasaan untuk menentukan arah,
perencanaan terhadap program-program strategi, dan pilihan-pilihan teknis.
implementasi TIK. Keuntungan inilah yang ingin dimanfaatkan,
Perencanaan pengembangan TIK menjadi yaitu dengan cara melakukan pengembangan
sangat penting ketika peran TIK dianggap e-Government secara top down,
vital dalam penyelenggaraan pemerintahan. komprehensif, dan berkelanjutan
TIK tidak lagi dipandang sebagai sekedar alat
bantu, tetapi telah berubah menjadi strategic 2. METODE PENELITIAN
enabler bagi program-program pemerintah, Untuk lebih memahami kondisi saat ini,
baik yang bersifat internal maupun eksternal. terutama untuk mengantisipasi kebutuhan
TIK harus dapat mendorong tercapainya dima asa yang akan datang, telah dilakukan
tujuan dan sasaran program-program survei dengan responden para pejabat atau
pemerintah, membangun layanan publik pagawai di lingkungan Kabupaten
dengan kualitas prima, serta meningkatkan Mukomuko. Jumlah responden adalah 25.
kualitas komunikasi dan koordinasi tentang Dengan demikian analisis konidisi saat ini
program dan sumberdaya di lingkungan yang disajikan di bawah ini didasarkan pada
lembaga-lembaga pemerintah sendiri. hasil survei yang diperoleh dari responden di
Salah satu syarat agar fungsi sebagai enabler atas. Analisis kondisi saat ini terbagi menjadi
tersebut terpenuhi, pemanfaatan TIK harus sumber daya manusia, hardware, infrastruktur
selaras (aligned) dengan lingkungan jaringan, sistem aplikasi, keorganisasian dan
pemerintahan. TIK dan sistem serta proses- manajemen.
proses birokrasi harus berjalan seiring dan
saling mendukung. Kondisi seperti ini jelas 3. ANALISIS KONDISI
tidak mungkin dicapai tanpa perencanaan INFRASTRUKTUR JARINGAN
yang matang. Perencanaan TIK juga harus KOMPUTER
dilakukan secara komprehensif, artinya tidak Infrastruktur jaringan di Kabupaten
hanya berbicara tentang komponen- Mukomuko sepertinya masih mengalami
komponen TIK saja seperti komputer, kendala sangat besar terbukti dari 25 unit
jaringan lokal, dan perangkat lunak aplikasi, yang disurvei, hanya 11 unit yang sudah

58
Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890

terhubung ke LAN (Gambar 1). tidak mempunyai atau tidak menjawab


Pengelolaannya-pun beberapa masih sama sekali. Dengan adanya kekurangan-
ditangani oleh pihak ketiga, karena belum kekurangan di atas, boleh dikatakan semua
tersedianya SDM yang memadai untuk unit sangat membuka diri untuk melakukan
menangani perawatan dan manajemen LAN perawatan Website apabila ada pihak ketiga
yang ada. yang menyatakan bersedia untuk
Duapuluh tiga responden menyatakan membuatkannya. Selain itu semua unit juga
bahwa mereka mempunyai koneksi ke menyatakan ketersediannya untuk mengikuti
Internet, sementara 2 responden menyatakan pelatihan pembuatan Website apabila ada
tidak mempunyai koneksi internet Untuk unit kesempatan untuk itu.
yang sudah mempunyai koneksi ke Internet,
sebagian besar masih menggunakan dial-up Dengan sangat minimnya koneksi ke
sementara satu unit menggunakan teknologi Internet, maka telepon menjadi salah satu
CDMA, leasead line atau wireless ISP. Biaya media komunikasi utama pada semua unit
yang responden keluarkan untuk membayar yang ada, selain menggunakan HT maupun
koneksi Internet berkisar antara Rp. 300.000,- menggunakan jasa kurir. Tentang tingkat
sampai Rp. 1.500.000,- kepuasan unit terhadap jenis data dan
Dari sisi keperluan untuk koneksi ke informasi yang ada pada unit-unit terkait,
Internet, sebenarnya dapat dirasakan dari lebih dari 40% responden (9 unit)
adanya kesadaran akan perlunya menerapkan menyatakan responden belum puas.
manajemen data terpadu melalui jaringan Responden mengingin-kan berbagai data
Internet. Dapat dikatakan, bahwa semua unit yang terkait dengan unit-unit tersebut tersedia
memerlukan adanya manajemen data terpadu. dengan baik, misalnya data-base untuk
Tetapi, jumlah tenaga trampil yang pertanian, perhubungan, monografi desa,
diperlukan belum memadai (hanya ada 8 penyelenggaraan pemerintahan, penga-wasan,
responden yang menjawab sudah untuk hutan lindung, dan database kedinasan.
ketersediaan operator dan adminstrator
server). Dengan demikian, sesuai dengan 4. CETAK BIRU INFRASTRUKTUR
jawaban responden, berbagai pelatihan perlu JARINGAN KOMPUTER
dilakukan untuk meningkatkan kompetensi Jaringan komputer adalah sekelompok
SDM yang ada, terutama yang berkaitan komputer otonom yang saling berhubungan
dengan jaringan. antara satu dengan yang lainnya
Dengan unit-unit yang sudah hampir menggunakan protokol komunikasi melalui
semua mempunyai koneksi ke Internet, maka media komunikasi sehingga dapat saling
sangat wajar jika 21 responden yang berbagi informasi, program-program dan
menjawab bahwa responden menggunakan mengguna-kan bersama perangkat keras.
email sebagai sarana komunikasi (Gambar 2), Jaringan komputer dapat diartikan pula
dan 4 responden menjawab tidak sebagai kumpulan sejumlah terminal
menggunakannya. Sayangnya ternyata komunikasi yang berada di berbagai lokasi
meskipun telah memiliki akses internet, tetapi yang terdiri dari lebih dari satu komputer
hanya 6 unit yang mempunyai Website, yang saling berhubungan.
sedangkan sisanya (19 unit) menyatakan

59
Aris Rakhmadi, Josua M Sinambela, Perancangan Cetak Biru Infrastruktur Jaringan Komputer untuk
Penerapan E-Government di Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

Gambar 1. Ketersediaan LAN

Gambar 2. Penggunaan Email untuk Korespondensi

60
Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890

Gambar 3. Design Skema Jaringan Komputer Pemerintah Kabupaten Mukomuko

Dalam sebuah jaringan komputer komputer-komputer ini akan dimungkinkan


umumnya terdapat banyak komputer yang terbuka atau dapat diakses dari pihak luar.
saling berhubungan ke sebuah atau beberapa Aplikasi yang dipergunakan pada host-host
server. Server adalah komputer yang pada DMZ harus merupakan aplikasi yang
berfungsi sebagai pemberi layanan aman, terus menerus dipantau dan dilakukan
pengiriman data dan/atau penerima data serta update secara reguler. Aturan-aturan yang
mengatur pengiriman dan penerimaan data berlaku adalah sebagai berikut:
diantara komputer-komputer yang Pihak luar hanya dapat berhubungan
tersambung. dengan host-host yang berada pada
Secara mendasar, sebuah jaringan jaringan DMZ, sesuai dengan kebutuhan
komputer dapat dibagi atas kelompok jaringan yang ada. Secara default pihak luar tidak
external (internet atau pihak luar), kelompok bisa melakukan hubungan dengan host-
jaringan internal (intranet) dan kelompok host pada jaringan DMZ.
jaringan diantaranya atau yang biasa disebut Host-host pada jaringan DMZ secara
sebagai DeMilitarized Zone (DMZ). default tidak dapat melakukan hubungan
Komputer-komputer pada jaringan DMZ, dengan host-host pada jaringan internal.
adalah komputer-komputer yang perlu Koneksi secara terbatas dapat dilakukan
dihubungi secara langsung oleh pihak luar. sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya adalah web-server, mail server, Host-host pada jaringan internal dapat
file server dan domain name server. melakukan koneksi secara bebas baik ke
Komputer-komputer pada jaringan DMZ jaringan luar maupun ke jaringan DMZ.
harus dipersiapkan secara khusus, karena Pada beberapa implementasi, untuk

61
Aris Rakhmadi, Josua M Sinambela, Perancangan Cetak Biru Infrastruktur Jaringan Komputer untuk
Penerapan E-Government di Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

meningkatkan keamanan, host-host pada DMZ, sehingga pihak luar tidak


jaringan internal tidak dapat melakukan mengetahui keberadaan host-host pada
koneksi ke jaringan luar, melainkan jaringan komputer internal.
melalui perantara host pada jaringan

Gambar 4. Disain skema jaringan ke Dinas Dinas dan Unit-unit di luar gedung PDSE

Spesifikasi wireless LAN yang dapat terorganisir yang sudah bersifat modern,
digunakan pada jaringan di Kabupaten memanfaatkan perangkat Router dan
Mukomuko adalah sebagai berikut: Manageable Switch baik yang mendukung
WLAN dengan frekwensi 2,4 Ghz dan 5,8 layer 2 maupun layer 3 pada layer OSI.
Ghz digunakan sebagai Backbone yang Pemanfaatan Router dan Manageable Switch
menghubungkan antara dinas-dinas dan yang mampu membagi broadcast domain atau
unit-unit kerja melalui kantor PDSE. VLAN (Virtual Local Area Network),
Menggunakan metode enkripsi WPA atau membuat pengaturan dan pemanfaatan
WPA2 pada perangkat radio yang komunikasi data melalui jaringan komputer
digunakan untuk menjamin keamanan semakin efektif dengan performance yang
transmisi data dari satu titik wireless ke sangat baik. Keuntungan pemanfaatan VLAN
titik wireless lainnya. pada jaringan Pemerintah Daerah Kabupaten
Infrastruktur Teknologi Informasi dan Mukomuko antara lain: Flexibility, Scalability
Komunikasi Pemerintah Daerah Kabupaten dan Security. Flexibilitas (flexibility) VLAN
Mukomuko dirancang dengan design Modern berada pada kemampuan pengelompokan atau
Campus Network atau jaringan komputer grouping broadcast domain yang sama pada
lokasi fisik yang berbeda, sehingga

62
Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890

penggunaan jaringan sangat bersifat fleksibel. Memberikan akses ke jaringan kapan saja,
Scalabilitas (scalability) artinya memiliki di mana saja.
kemampuan dapat dikembangkan dikemudian Sistem tanpa kabel ini dapat di instalasi di
hari, sehingga penambahan perangkat jaringan berbagai lingkungan, dan user dapat
baru, server baru, bahkan group atau fungsi berkomunikasi degan jaringan yang
kerja yang baru dapat dilakukan dengan menggunakan kabel melalui Access Point
mudah tanpa harus merubah design yang (AP) atau wireless adapter.
sudah ada. Sedangkan keamanan (Security) Koneksi jaringan ke Dinas-Dinas/Unit
dimaksudkan bahwa setiap fungsi kerja kerja, dirancang menggunakan Radio atau
(Group), yang dinyatakan sebagai VLAN Wireless 2.4Ghz (802.11b/g) atau 5.8Ghz
yang sama, dapat di manage dan di control (802.11a). Perangkat yang diusulkan sudah
sehingga komunikasi antar VLAN dapat di memenuhi kedua protokol tersebut, sehingga
filter dan di monitor. Hal ini membuat jika suatu saat salah satu frekwensi
keamanan jaringan lebih terjamin, seperti penggunaan salah satu protokol sudah penuh,
penyebaran virus atau worm dapat di dapat beralih menggunakan frekwensi yang
antisipasi dengan adanya filtering. lainnya.
Tiap Fungsi atau Unit/Dinas di-disain Sistem Perangkat Wifi yang digunakan
untuk memiliki jaringan-jaringan (VLAN) pada Access Point adalah Point to MultiPoint
tersendiri, sehingga dapat dilakukan (PtmP) (Infrastruktur), yang diposisikan pada
pengaturan (control) dan monitoring secara sebuah tower dilingkungan Gedung KPDSE,
efisien. Untuk koneksi Internet, dirancang Access Point ini menjadi konsentrator akses
sebuah Dedicated Router (Cisco Router Seri oleh Dinas-Dinas. Setiap Dinas akan
2800), penggunaan Router Cisco Seri ini menggunakan Wireless Access Point yang
dimaksudkan untuk pengaturan akses ke difungsikan sebagai Client (Infrastruktur)
internet secara langsung oleh komputer client untuk mengakses Access Point Outdoor yang
client di Pemerintah Daerah Mukomuko. ada di Kantor PDSE. Dari Access Point di tiap
Topologi yang digunakan pada tiap unit dinas, akan diteruskan ke sebuah Router,
kerja pada Pemerintah Kabupaten Mukomuko kemudian akan didistribusikan ke client-client
adalah Extended Star seperti gambar diatas. yang ada di dinas-dinas atau unit kerja di luar
Karena apabila ada satu komputer error/crash kantor satu atap. Pada perancangan awal,
maka tidak akan mengganggu komunikasi terdapat 30 dinas/unit yang akan terhubung
data pada komputer lainnya. Selain itu juga secara jaringan ke Kantor PDSE. Diharapkan
karena adanya kontrol dan monitoring nantinya, semua koneksi jaringan internet dan
terpusat sehingga memudahkan dalam aplikasi lainnya akan menggunakan
mendeteksi error. infrastruktur ini.
Sebagai alternatif penggunaan jaringan Spesifikasi Teknis Wireless Radio beserta
LAN menggunakan kabel, dapat juga antena untuk jaringan intranet tersebut diatas
membangun jaringan LAN tanpa kabel adalah sebagai berikut:
dengan beberapa keuntungan utama adalah: Wireless Outdoor & Sectoral Wireless:
Meningkatkan produktifitas dengan akses AP UBIQUITI RocketM5 Airmax 5,8
real-time terhadap informasi, tidak peduli Ghz";
lokasi pekerja, agar lebih cepat & lebih o Operation mode AP, Client, WDS
efisien dalam pengambilan keputusan. o Frequence 5,47 - 5,825 GHz
Setup jaringan lebih murah terutama untuk o DHCP yes
tempat yang sulit di pasang kabel seperti o Transmission speed 300 Mbps
gedung tua atau bangunan dengan tembok o Standards 802.11a/nChipset
yang masif Atheros
Mengurangi biaya instalasi per alat dan o Output for an external antenna 2x
per user rev. SMA male
o TX Power regulation yes

63
Aris Rakhmadi, Josua M Sinambela, Perancangan Cetak Biru Infrastruktur Jaringan Komputer untuk
Penerapan E-Government di Kabupaten Mukomuko Propinsi Bengkulu

o Sensitivity -96 dBm 5. KESIMPULAN DAN SARAN


o Modulation OFDM Perancangan cetak biru infrastruktur
o Encryption WEP 64/128/152, jaringan melibatkan kegiatan yang bersifat
WPA, WPA2, 802.1X periode sepanjang tahun yaitu evaluasi
o LAN port 1x RJ45 10/100 Mbps keamanan infrastruktur jaringan dan aplikasi
o Interface LAN, WiFI serta penggunaan sistem operasi yang legal
o Supported OS AirOS V dan terbuka (open source)
o Max. power 27 dBm Pengembangan yang dilaksanakan pada
MIKROTIK OUT DOOR RB800 dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut:
spesifikasi Pembangunan backbone jaringan pada
o CPU MPC8544 800MHz network gedung Kantor PDSE dan yang
processor menghubungkan ke seluruh unit kerja dan
o Memory 256MB DDR2 SDRAM dinas-dinas Pemerintah Kabupaten
onboard memory Mukomuko
o Boot loader RouterBOOT, 1Mbit Pemasangan koneksi internet tambahan
Flash chip pada jaringan intranet Pemerintah Daerah
o Operating System Lisensi Mikrotik Kabupaten Mukomuko
RouterOS Level 6 Pembangunan jaringan intranet berbasis
o Include 3 buah MiniPCI Power cisco system dengan implementasi VLAN
Full untuk keamanan dan kenyamanan
o pigtail UFL/MMCX pengguna jaringan di lingkungan
o Box Outdoor + Bracket + 2 Buah Pemerintah Daerah Kabupaten
Metal Ring Mukomuko
o Power Adaptor 48 V + POE Sedangkan kegiatan yang dirancang
Konektor untuk dilaksanakan pada tahun 2014 meliputi:
o Power over Ethernet Spliter Pengembangan NOC (network operation
Antenna center)
ROCKET DISH ANTENNA 5,8 Ghz 30 Pembenahan sistem operasi yang tidak
dBi dengan spesifikasi legal
o Frequency range 4900MHz - Pembenahan terminal akses bagi
5900MHz masyarakat
o Gain 28.0 - 30.25 dBi Sarana keamanan fisik (pintu akses, AC,
o Polarization Dual Linear Genset dan UPS) pada data center
o Cross-pol Isolation 35dB min Peningkatan Bandwidth
o Max VSWR 1.4:1
Peningkatan sistem keamanan
o Hpol Beamwidth (3dB) 5 deg. Serta kegiatan yang diusulkan akan
o Vpol beamwidth (3dB) 5 deg. dilaksanakan pada tahapan terakhir di tahun
o Elevation Beamwidth 8 deg. 2015 meliputi:
Sectoral Hyperlink / L-Com 2.4Ghz 20dBi
Peningkatan Bandwidth Internet
120 HG2420P-120
Peningkatan sistem kemanan jaringan
o "Frequency Range:
Penambahan terminal akses untuk
o 2400-2500 MHz 20dBi"
meningkatkan layanan bagi masyarakat o
o Horizontal Beam Width 120
Penyesuaian teknologi
degrees
o Vertical Beam Width : 5 degrees Pembangunan Data Center untuk
o Max. Input Power : 250 Watt kebutuhan Unit dan Dinas serta Industri
Tower Pengembangan Infrastruktur jaringan ke
setiap kecamatan.
Penambahan terminal akses bagi
masyarakat desa

64
Jurnal Emitor Vol. 13 No. 02 ISSN 1411-8890

Daftar Pustaka

Juhardi U. Edi Noersasongko, Mohamad Sidiq. 2010. Penerapan Analisis Swot Guna
Penyusunan Rencana Induk E-Government Kabupaten Kaur, Jurnal Teknologi Informasi,
Volume 6 Nomor 1, April 2010, ISSN 1414-9999, Pascasarjana Teknik Informatika
Universitas Dian Nuswantoro
Rossano, D. 2003. Penerapan E-Government Dalam Pemasaran Wilayah Studi Kasus
Pemasaran Wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Naskah Publikasi Program
Studi Magister Perencanaan Kota dan Daerah Jurusan Ilmu-ilmu Teknik Program
Pascasarjana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Rahadi, D. R. 2010. Perpektif Sosial dalam Implementasi E-Government Studi Kasus Kabupaten
OKU Sumatera Selatan. Seminar dan Call for Paper Munas Aptikom Politeknik Telkom
Bandung. 9 Oktober 2010.
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
E-Government. http://www.depkominfo.go.id/regulasi.
Undang-Undang no. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Departemen
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. http://www.depkominfo.go.id/regulasi.
Undang-Undang no. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Departemen
Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. http://www.depkominfo.go.id/regulasi.
Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor 57 Tahun 2003 tentang Panduan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-Government Lembaga, Kementrian
Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informasi Nomor 56 Tahun 2003 tentang Panduan Sistem
Dokumen Elektronik, Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Cdt & InfoDev, e-Government Handbook, http://www.cdt.org/egov/handbook/
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pedoman
Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet di Lingkungan Instansi Pemerintah,
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia.
Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 41 tahun 2007 tentang Panduan Umum
Tata Kelola Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional, Departemen Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia. http://www.depkominfo.go.id/regulasi.
World Bank, Definition of E-Government, http://go.worldbank.org/M1JHE0Z280.

65

Anda mungkin juga menyukai