Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia membutuhkan makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam
tubuh.Kebutuhan zat gizi setiap orang berbeda-beda sesuai dengan umur dan
jenis kelamin. Agarkebutuhan zat gizi dapat terpenuhi, maka harus mengonsumsi
makanan setiap hari sesuaidengan anjuran gizi. Makanan yang dikonsumsi
seseorang dapat diketahui jumlah dankandungan zat gizinya
Konsumsi makanan dipengaruhi oleh kebiasaan makan dan ketersediaan
pangan dalam keluarga. Kebiasaan makan yaitu kegiatan yang berkaitan dengan
makanan menurut tradisi setempat, meliputi hal-hal bagaimana pangan diperoleh,
apa yang dipilih, bagaimana menyiapkan, siapa yang memakan dan berapa
banyak yang dimakan.
Konsumsi pangan merupakan faktor utama untuk memenuhi kebutuhan gizi
yang selanjutnya bertindak menyediakan energi bagi tubuh, mengatur proses
metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh serta untuk pertumbuhan. Konsumsi,
jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang
sangat mempengaruhi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah produksi dan
ketersediaan pangan. Konsumsi pangan keluarga merupakan kebutuhan anggota
keluarga terhadap pangan yang bertujuan untuk memantapkan ketahanan pangan
di tingkat rumah tangga. Ketersediaan pangan keluarga juga mempengaruhi
jumlah dan banyaknya konsumsi makan anggota keluarga. Semakin baik
ketersediaan pangan suatu keluarga, memungkinkan terpenuhnya seluruh
kebutuhan gizi.
Penilaian konsumsi pangan dilakukan dengan cara survei. Survei konsumsi
pangan bertujuan untuk mengetahui konsumsi pangan seseorang, keluarga atau
kelompok orang baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Survei secara
kuantitatif adalah untuk mengetahui jumlah bahan makanan yang dikonsumsi

1
sedangkan secara kualitatif adalah untuk mengetahui frekuensi makan, kebiasaan
makan (food habit), jenis pangan, dan cara memperolehnya.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengumpulan data adalah
Metode Pendaftaran (food list). Metode ini dilakukan dengan menanyakan dan
mencatat seluruh bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei
dilakukan (biasanya 1-7 hari). Pencatatan dilakukan berdasarkan jumlah bahan
makanan yang dibeli, harga dan nilai pembelinya, termasuk makanan yang
dimakan anggota keluarga diluar rumah. Jadi data yang diperoleh merupakan
taksiran/perkiraan dari responden dalam bentuk URT. Metode ini tidak
memperhitungkan bahan makanan yang terbuang, rusak atau diberikan pada
binatang piaraan.
Banyak pengalaman membuktikan bahwa dalam melakukan penilaian
konsumsi makanan atau survei dietetik banyak terjadi bias tentang hasil yang
diperoleh. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : ketidaksesuain
dalam menggunakan alat ukur, waktu pengumpulan data yang tidak tepat,
instrument tidak sesuai dengan tujuan, serta ketelitian alat timbang makanan.
Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik tentang cara-cara
melakukan survei konsumsi makanan, baik untuk individu, kelompok maupun
rumah tangga. Makalah ini dibahas mengenai konsumsi pangan pada tingkat
rumah tangga menggunakan metode pendaftaran (food list). Mulai dari
pengertian, tujuan, kelebihan dan kekurangan, langkah-langkah penilaian, serta
penggunaan metode dalam keluarga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pandaftaran makanan (food list)?
2. Bagaimana langkah-langkah penilaian metode pendaftaran makanan (food
list)?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode pendaftaran makanan (food list)?
4. Bagaimana menghitung kecukupan pangan dalam keluarga dan mengetahui
kebutuhan gizi tiap-tiap anggota keluarga?

2
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pendaftaran makanan
(food list)
2. Untuk mengetahui langkah-langkah penilaian metode pendaftaran makanan
(food list)
3. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan metode pendaftaran
makanan (food list)
4. Untuk menghitung kecukupan pangan dalam keluarga dan mengetahui
kebutuhan gizi tiap-tiap anggota keluarga.

D. Manfaat
1. Bagi Tenaga Kesehatan

Menambah wawasan tenaga kesehatan dalam melakukan survei konsumsi


makanan khususnya mengenai metode pendaftaran (food list).

2. Bagi Individu atau keluarga

Sebagai alat yang bisa digunakan untuk mengetahui status gizi


seseorang/keluarga sehingga dapat memperbaiki atau mempertahankan gizi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

3
A. Pengertian
Survey Konsumsi Makanan yaitu mempelajari/menelaah jumlah makanan
yang dikonsumsi masuk ke dalam tubuh dan membandingkan dengan baku
kecukupan, sehingga diketahui kecukupan gizi yang dipenuhi.
Survei konsumsi makanan bertujuan untuk mengetahui konsumsi makanan
seseorang atau kelompok orang, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif .
Metode yang bersifat kualitatif untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi
konsumsi menurut jenis bahanmakanan dan menggali informasi tentang
kebiasaan makan serta cara-cara memperoleh bahan makanan tersebut

Metode Pengukuran Konsumsi Makanan


1. Metode kualitatif
a. Metode frekuensi makanan (food frequency)
b. Metode riwayat makan (dietary history)
c. Metode pendaftaran makanan (food list)
d. Metode telepon.
2. Metode kuantitatif
a. Metode recall 24 jam
b. Perkiraan Makanan (estimated food record)
c. Penimbangan makanan (food weighing)
d. Metode food acount
e. Metode inventaris (inventori method)
f. Pencatatan (hosehold food record)

Metode Kualitatif
Metode yang bersifat kualitatif biasanya untuk mengetahui frekuensi makan,
frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali informasi
tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh bahan
makanan tersebut.

4
Metode Pendaftaran Makanan (Food List)
Metode pendaftaran ini dilakukan dengan menanyakan dan mencatat seluruh
bahan makanan yang digunakan keluarga selama periode survei dilakukan
(biasanya 1-7 hari). Pencatatan dilakukan berdasarkan jumlah bahan makanan
yang dibeli, harga dan nilai pembelinya, termasuk makanan yang dimakan
anggota keluarga diluar rumah. Jadi data yang diperoleh merupakan
taksiran/perkiraan dari responden. Metode ini tidak memperhitungkan bahan
makanan yang terbuang, rusak atau diberikan pada binatang piaraan.
Jumlah bahan makanan diperkirakan dengan ukuran berat atau URT. Selain itu
dapat dipergunakan alat bantu seperti food model atau contoh lainnya (gambar-
gambar, contoh bahan makanan aslinya dan sebagainya) untuk membantu daya
ingat responden.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang dibantu dengan
formulir yang telah disiapkan, yaitu kuisioner terstruktur yang memuat daftar
bahan makanan utama yang digunakan keluarga. Karena data yang diperoleh
merupakan taksiran atau perkiraan maka data yang diperoleh kurang teliti.

B. Langkah-langkah metode pendaftaran makanan


1. Catat semua jenis bahan makanan atau makanan yang masuk ke rumah tangga
dalam URT berdasarkan jawaban dart responden selama periode survei.
2. Catat jumlah makanan yang dikonsumsi masing-masing anggota keluarga
baik dirumah maupun diluar rumah, Jumlahkan semua bahan makanan yang
diperoleh.
3. Catat umur dan jenis kelamin anggota keluarga yang ikut makan.
4. Hitung rata-rata perkiraan konsumsi bahan makanan sehari untuk keluarga.
5. Bila ingin mengetahui perkiraan konsumsi per kapita, dibagi dengan jumlah
anggota keluarga.
C. Kelebihan metode pendaftaran makanan
1. Relatif murah

5
2. Hanya membutuhkan waktu yang singkat.

D. Kekurangan metode pendaftaran makanan


1. Hasil yang diperoleh kurang teliti karena berdasarkan estimasi/perkiraan
2. Sangat subyektif, tergantung kejujuran dari responden.
3. Sangat bergantung pada daya ingat responden.

6
BAB III
PENGKAJIAN
Anggota Keluarga:
Nama Jenis Kelamin Usia Status

Adhi Setiawan Laki-laki 35 tahun Suami

Ika Perempuan 31 tahun Istri

Bilqis Perempuan 10 tahun Anak

Afifah Perempuan 5 tahun Anak

Siti Perempuan 28 tahun Asisten Rumah


Tangga

Minggu, 19 Maret 2017


Nama makanan URT Jumlah (g) kalori

Sayur kangkung 1 panci 160 17.6

Nasi putih 13 mangkuk 1920 3222

Tempe Goreng 10 buah 300 1062

Ayam goreng 5 potong 500 1660

Martabak Manis 1 265

Roti 2 bungkus 150 378

Susu milo coklat 600 2332

Nasi goreng 5 piring 900 2250

Mie ayam 1 mangkok 150 211.5

Nasi soto 3 piring 510 331.5

Pepaya 1 buah 1500 585

Telur ayam 5 butir 350 542

TOTAL 12.856,6

7
Kebutuhan gizi pada keluarga tersebut pada hari Minggu telah mencukupi. Dalam
satu keluarga tersebut dibutuhkan kalori sebanyak 11000 kal yaitu terdiri dari 3 orang
dewasa dan 2 orang anak. Makanan yang dikonsumsi keluarga mencapai 12.856,6
kalori yang mana telah melebihi kebutuhan energi yang dianjurkan. Namun, pada hari
Minggu keluarga masih kurang dalam mengkonsumsi vitamin, dan hanya ada satu
buah yang dikonsumsi untuk jumah lima orang, yaitu buah papaya.

Senin, 20 Maret 2017


Nama makanan URT Jumlah (g) Kalori

Nasi putih 13 mangkuk 1920 3222

Ayam goreng 5 potong 500 1660

kerupuk 1 toples sedang 72

Tumis kangkung piring 100 52

Roti 2 potong 75 160

Nasi goreng 5 piring 900 2250

Tumis daun pepaya 1 piring 50 70

Rendang 1 piring 300 1040

Garang asem 1 wajan 200 708

Tempe goreng 10 buah 300 1062

Buah melon 1 buah 1220 460

capcay wajan 300 168

TOTAL 10.924

8
Kebutuhan gizi pada keluarga tersebut pada hari Senin, 19 Maret 2017 telah
mencukupi. Dalam satu keluarga tersebut dibutuhkan kalori sebanyak 11000 kal yaitu
terdiri dari 3 orang dewasa dan 2 orang anak. Makanan yang dikonsumsi keluarga
mencapai 10924 kalori sehingga telah mendekati pemenuhan kebutuhan energi yang
dianjurkan. Namun, konsumsi susu sebagai sumber kalsium belum terpenuhi, dan
buah yang dikonsumsi sebagai sumber vitamin perlu divariasikan lagi.

Kecukupan gizi yang dianjurkan sesuai usia:


Nama JenisKelamin Usia Anjuran
kecukupan gizi

AdhiSetiawan Laki-laki 35 tahun 2800 kkal

Ika Perempuan 31 tahun 2200 kkal

Bilqis Perempuan 10 tahun 2050 kkal

Afifah Perempuan 5 tahun 1750 kkal

Siti Perempuan 28 tahun 2200 kkal

TOTAL 11000 kkal

Penilaian konsumsi makanan digunakan untuk menunjukkan tingkat keadaan


gizi serta dapat dipakai untuk menentukan jumlah dan sumber zat gizi yang
dikonsumsi.
Hasil penilaian konsumsi makanan pada keluarga Bapak Adhi Setiawan
berdasarkan metode pendaftaran makanan atau food list method diperoleh hasil
bahwa pola konsumsi dari keluarga Bapak Adhi Setiawan sudah baik, namun
konsumsi buah-buahan dalam satu hari tersebut kurang untuk memenuhi kecukupan
gizi terhadap vitamin dan serat yang dapat diperoleh dari buah-buahan.

9
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Survey Konsumsi Makanan yaitu mempelajari/menelaah jumlah makanan
yang dikonsumsi masuk ke dalam tubuh dan membandingkan dengan baku
kecukupan, sehingga diketahui kecukupan gizi yang dipenuhi.
Metode pengukuran konsumsi makanan yaitu metode kualitatif dan
kuantitatif. Dalam metode kualitatif terdapat metode pendaftaran makanan (Food
List). Metode pendaftaran makanan (Food List) adalah metode yang dilakukan
dengan menanyakan dan mencatat seluruh bahan makanan yang digunakan
keluarga selama periode survei dilakukan (biasanya 1-7 hari).. Metode ini tidak
memperhitungkan bahan makanan yang terbuang, rusak atau diberikan pada
binatang piaraan. Jumlah bahan makanan diperkirakan dengan ukuran berat atau
URT. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara.
Kelebihan metode pendaftaran makanan yaitu relatif murah dan hanya
membutuhkan waktu yang singkat. Sedangkan kekurangan metode pendaftaran
makanan yaitu hasil yang diperoleh kurang teliti karena berdasarkan
estimasi/perkiraan, sangat subyektif, tergantung kejujuran dari responden, dan
sangat bergantung pada daya ingat responden.
Hasil penilaian konsumsi makanan pada keluarga Bapak Adhi Setiawan
berdasarkan metode pendaftaran makanan atau food list method diperoleh hasil
bahwa pola konsumsi dari keluarga Bapak Adhi Setiawan sudah baik, namun
konsumsi buah-buahan dalam satu hari tersebut kurang untuk memenuhi
kecukupan gizi terhadap vitamin dan serat yang dapat diperoleh dari buah-
buahan.
B. Saran
Dalam penggunaan metode food list harus dilakukan pemahaman yang baik
tentang cara - cara dalam melakukannya agar tidak terjadi bias.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fahmida, Umi dan Drupadi HS Dillon. 2007. Handbook Nutritional Assessment .


SEAMEO-TROPMED RCCN UI : Jakarta.Gibson, Rosalind S. 1990.

Harijaya, Chind (2012). Gizi Kesehatan Masyarakat Diakses tanggal 21/03/2017


pukul.15.30. http://luhchindy.blogspot.co.id/2012/04/gizi-kesmas-pengukuran-
konsumsi-makanan.html

Supariasa, dkk (2001). Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC.


Jakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai