Anda di halaman 1dari 78

MATERI

PENILAIAN PRESTASI KERJA


PEGAWAI NEGERI SIPIL
BAGI PENGAWAS SEKOLAH

Penyegaran Narasumber
Calon Tim Penilai Angka Kredit Pengawas Sekolah

DIREKTORAT PEMBINAAN TENAGA KEPENDIDIKAN


PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian mengamanatkan bahwa
untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan
diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional, bertanggung jawab, jujur
dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja
dan sistem karier yang dititik beratkan pada sistem prestasi kerja. Selanjutnya
untuk menjamin obyektifitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam
jabatan dan kenaikan pangkat diadakan penilaian prestasi kerja.

Penilaian prestasi kerja PNS yang dikenal dengan Daftar Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai (DP3) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 Tahun 1979
tentang Penilaian Prestasi Kerja PNS telah dinyatakan tidak berlaku sejak
ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai Negeri Sipil, yang merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor
43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Sejak diundangkannya Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 diatur dalam


Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Nomor 1 Tahun 2013
tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011.
Dalam ketentuan pelaksanaan PP Nomor 46 tahun 2011 tersebut, parameter
mengenai Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja khusus untuk
pengawas sekolah perlu disesuaikan agar relevan pada hakikat tugas pengawas
sekolah baik utama maupun penunjang.

Penilaian prestasi kerja bagi pengawas sekolah, dilaksanakan untuk mengevaluasi


kinerja pengawas sekolah, yang dapat memberi petunjuk bagi pejabat yang
berkepentingan dalam rangka pembinaan profesi pengawas secara obyektif. Hasil
penilaian prestasi kerja akan dimanfaatkan antara lain sebagai dasar pertimbangan
penetapan keputusan kebijakan pembinaan karier pengawas sekolah yang
berkaitan dengan bidang pekerjaan, pengangkatan dan penempatan,
pengembangan, penghargaan, serta disiplin. Hal ini sejalan dengan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan
guru yang beralih tugas sebagai pengawas dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan
tugas dan prestasi kerja.

Penilaian prestasi kerja dimaksud dilaksanakan secara sistematis yang


penekanannya pada tingkat capaian sasaran kerja atau tingkat capaian kinerja
pengawas sekolah, sebagaimana telah direncanakan, disusun dan disepakati
bersama oleh pengawas sekolah dengan atasan langsungnya. Penilaian prestasi
kerja pengawas sekolah secara strategis diarahkan melalui penilaian Sasaran Kerja
Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja Pegawai dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya.

Merujuk pada berbagai ketentuan peraturan perundang-undangan pengawas


sekolah adalah tenaga kependidikan berstatus PNS yang merupakan jabatan
fungsional tertentu.Penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil (PPKPNS) bagi
jabatan fungsional tertentu merupakan penilaian terhadap capaian angka kredit
untuk setiap rincian kegiatan jabatan pengawas sekolah yang direncanakan dalam
SKP dan penilaian terhadap perilaku kerja. Oleh karena itu calon Tim Penilai
Angka Kredit Kredit perlu memahami bahkan terampil melakukan penilaian
prestasi kerja, serta pandai memanfaatkan hasil penilaian prestasi kerja ini sebagai
bahan pertimbangan dalam menetapkan Angka Kredit untuk beberapa rincian
kegiatan jawaban pengawas sekolah tersebut, sehingga PPKPNS bagi Pengawas
Sekolah dijadikan salah satu matasajian dalam Bimtek Calon Tim Penilai Angka
Kredit Pengawas Sekolah.

B. Kompetensi
Setelah peserta Bimbingan Teknis Calon Penilai Angka Kredit Pengawas Sekolah
mengikuti matasajian PPKPNS bagi Pengawas Sekolah ini:
1. Terampil melakukan penilaian prestasi kerja pegawai negeri sipil bagi pengawas
sekolah
2. Memanfaatkan hasil penilaian prestasi kerja pegawai dalam penetapan angka
kredit pengawas sekolah.

C. Indikator
Indikator pencapaian kompetensi sebagai berikut:
1. Memahami konsep dan kebijakan tentang Penilaian Perstasi Kerja Pengawas
Sekolah;
2. Terampil menyusun Sasaran Kerja Pengawas Sekolah
3. Terampil menilai capaian SKP Pengawas Sekolah
4. Terampil menilai perilaku kerja pengawas sekolah
5. Terampil memanfaatkan hasil penilaian prestasi kerja pengawas sekolah dalam
menetapkan angka kredit untuk beberapa rincian kegiatan tugas jabatan
Pengawas Sekolah.

D. Ruang Lingkup dan Alokasi Waktu


Ruang lingkup matasajian Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Bagi Pengawas dalam
Bimtek Calon Penilai Angka Kredit Pengawas Sekolah tertuang dalam tabel 1
berikut.
Tabel 1. Ruang Lingkup Materi dan Alokasi Waktu Matasajian Penilaian Prestasi
Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah

No. Ruang Lingkup Materi Alokasi Waktu


1. Konsep dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja 2
Pegawai bagi Pengawas Sekolah
2. Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) bagi 2
Pengawas Sekolah
3. Penilaian Capaian SKP Pengawas Sekolah 1
4. Penilaian Perilaku Kerja Pengawai bagi Pengawas 1
Sekolah
5. Pemanfaatan Hasil Penialian Prestasi Kerja Pegawai 1
oleh Penialai Angka Kredit Pengawas Sekolah
Total Alokasi Waktu Mata sajian Penilaian Prestasi Kerja 7
Pegawai bagi Pengawas Sekolah

E. Langkah-langkah Kegiatan
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran mata sajian Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai bagi Pengawas Sekolah pada Bimtek Calon Penilai Angka Kredit
Pengawas Sekolah tertuang pada gambar berikut.

Kegiatan Awal Penkondisian peserta


(30 menit) Pejelasn tentang kompetensi yang akan dicapai,
alokasi waktu, dan skenario pembelajaran, tagihan
hasil belajar, serta kontrak belajar.
Curah Pendapat

Kegiatan Kegiatan Pembelajaran 1 (120 menit): Konsep dan


Inti Regulasi Penilaian Prestasi Kerja Pegawai bagi
(360menit) Pengawas Sekolah
Pengantar, mengerjakan LK.PS.E.01, Presentasi
Peserta, dan Penguatan, Perluasan, dan
Kesimpulan

Kegiatan Pembelajaran 2 (120 menit): Penyusunan


SKP
Pengantar, Mengerjakan LK.PS.E.02, Presentasi
Peserta, dan Penguatan, Perluasan, dan
Kesimpulan

Kegiatan Pembelajaran 3 (120 menit): Penilaian


Capaian SKP dan Perilaku Kerja Pegawai bagi
Pengawas Sekolah.
Pengantar, Mengerjakan LK.PS.E.03, Presentasi
Peserta, dan Penguatan, Perluasan, dan
Kesimpulan.

Kegiatan Bersama peserta membuat kesimpulan


Akhir Refleksi
(30 menit) Evaluasi Kegiatan Pembelajaran
BAB II
KEGIATAN PEBELAJARAN 1

Topik: Konsep dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai bagi Pengawas
Sekolah
A. Pengantar
Dalam mewujudkan pembinaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem prestasi
kerja dan sistem karier sebagaimana diamanahkan dalam Pasal 12 dan Pasal 20
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (UU No. 43 Tahun 1999) tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011(PP
No. 46 Tahun 2011) tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
(PPKPNS). Kebijakan ini merupakan pengganti penilaian pelaksanaan pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil sebagai bagian dari pembinaan Pegawai Negeri Sipil
sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang
Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil.

Namun, seiring dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014


tentang Aparatur Sipil Negara, yang mengamanahkan bahwa satu diantara
pembinaan pegawai melalui pengembangan karier, yang salah satunya adalah
melalui penilaian kinerja pegawai. Dalam Pasal 136 UU No 5 Tahun 2014 telah
mencabut dan menyatakan UU No. 43 Tahun 1999 tidak berlaku. Tetapi dalam
Pasal 139 UU No. 5 tahun 2014 dinyatakan bahwa selama ketentuan peraturan
perundang-undangan yang merupakan pelaksanaan undang-undang tentang
penilaian kinerja pegawai belum ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
sebagaimana amanah undang-undang tersebut, maka ketentuan tentang PPKPNS
yang dtetapkan dalam PP No. 46 Tahun 2011 masih berlaku.

Pengawas Sekolah merupakan salah satu tenaga kependidikan (Penjelasan Ayat


(1) Pasal 36 UU No. 20 Tahun 2003). Seiring dengan hal ini, Pengawas Sekolah
adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan
wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan (Permenneg PAN
dan RB Nomor 21 Tahun 2010). Sekaitan pengawas sekolah sebagai PNS, maka
ketentuan peraturan tentang PPKPNS juga diberlakukan bagi pengawas sekolah.
Untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kemampuan para calon Penilai
Angka Kredit Pengawas Sekolah, maka Direktorat Pembinaan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui
subdirektorat Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karir dan Kualifikasi Tenaga
Kependidikan menyusun bahan ajar untuk matasajian Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai bagi Pengawas Sekolah (PPKPNS-PS) untuk disampaikan dalam
Bimbingan Teknis Calon Tim Penilaian Angka Kredit Pengawas Sekolah
Tahun 2015.
B. Uraian Materi
1. Pengertian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian
Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil, penilaian prestasi kerja didefinisikan
sebagai suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh pejabat
penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja.

2. Tujuan
Penilaian prestasi kerja pengawas bertujuan untuk menjamin obyektivitas
pembinaan pengawas sekolah dalam peningkatan karir dalam jabatan dan
kepangkatan.

3. Manfaat
Penilaian prestasi kerja merupakan proses evaluasi kinerja dalam jangka
waktu tertentu dan sebagai alat kendali agar setiap kegiatan pelaksanaan tugas
pokok selaras dengan tujuan Dinas Pendidikan dalam satu tahun.
Hasil penilaian prestasi kerja dimanfaatkan oleh berbagai pihak, diantaranya:
a. Bagi pengawas sekolah dapat digunakan sebagai:
1) acuan dalam upaya perencanaan dan pencapaian target prestasi kerja;
2) umpan balik atas ketercapaian sasaran kerja;
3) alat evaluasi dan refleksi diri dalam berperilaku;
4) acuan untuk merencanakan dan menentukan kegiatan pengembangan
profesi;
5) portofolio kinerja tahunan; dan
6) salah satu bahan pertimbangan dalam pengusulan kenaikan pangkat
pengawas sekolah.
b. Bagi Kepala Dinas Pendidikan, hasil penilaian prestasi kerja pengawas
sekolah dapat digunakan sebagai:
1) pengendali pencapaian target prestasi kerja pengawas sekolah sesuai
rencana tahunan Dinas Pendidikan Provinsi/ kabupaten/kota;
2) bahan pembinaan pengawas sekolah;
3) profil prestasi kerja pengawas sekolah;

c. Bagi BKD, hasil penilaian prestasi kerja pengawas sekolah dapat digunakan
sebagai dasar pertimbangan penetapan keputusan kebijakan pembinaan
karier, disiplin, pengembangan profesi, dan penghargaan. profil prestasi
kerja pengawas sekolah.

d. Bagi Tim Penilai Angka Kredit Pengawas Sekolah, hasil penilaian prestasi
kerja pengawas sekolah dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
menetapkan Angka Kredit terutama untuk rincian kegiatan tugas jabatan
dalam pelaksanaan pengawasan akademik dan manajerial.

4. Prinsip Penilaian
Penilaian prestasi kerja pengawas sekolah dilakukan berdasarkan prinsip-
prinsip sebagai berikut.
a. Obyektif: Penilaian Prestasi Kerja harus sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya tanpa dipengaruhi oleh pandangan atau penilaian subyektif
pribadi dari pejabat penilai terhadap pengawas sekolah yang dinilai.
b. Terukur: penilaian prestasi kerja harus dapat diukur secara kuantitatif,
kualitatif, dan waktu ditetapkan dalam target.
c. Akuntabel: seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada pejabat yang berwenang.
d. Partisipatif: seluruh proses penilaian prestasi kerja harus melibatkan secara
aktif antara penilai dengan pengawas sekolah yang dinilai melalui proses
diskusi untuk mencapai kesepakatan antara pejabat penilai dengan PNS
yang dinilai.
e. Transparan: seluruh proses dan hasil penilaian prestasi kerja terbuka dan
tidak bersifat rahasia.

5. Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai


Pejabat Penilaian Prestasi Kerja Pegawai bagi Pengawas
Pejabat penilai prestasi kerja pegawai pengawas sekolah sebagaimana tertuang
dalam Tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2
Pejabat Penilai dan Atasan Pejabat Penilai Pengawas Sekolah

PEJABAT
PENILAI ATASAN PEJABAT
NO JABATAN
(ATASAN PENILAI
LANGSUNG)
1. Pengawas TK, Kepala Dinas Sekretaris Daerah
SD, dan SMP Pendidikan Pemerintah
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota atau
pejabat lain yang
ditunjuk sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2. Pengawas SMA, Kepala Dinas Sekretaris Daerah
SMK, SDLB, Pendidikan Provinsi Pemerintah Provinsi
SMPLB, atau pejabat lain yang
SMALB, dan ditunjuk sesuai dengan
pengawas ketentuan peraturan
SMKLB perundang-undangan

Pejabat penilai dapat melimpahkan kewenangan pelaksanaan penilaian kepada


pejabat yang ditunjuk yang memiliki tugas dan fungsi dalam pembinaan
tenaga kependidikan.Dalam hal teknis pelaksanaan penilaian, penilai dapat
menunjuk koordinator pengawas sekolah.Hasil penilaian yang dilakukan oleh
koordinator pengawas dituangkan dalam Rekomendasi Nilai Prestasi Kerja
Pengawas Sekolah.
6. Waktu Penilaian
Masa penilaian pretasi kerja pengawas sekolah sejak bulan Januari sampai
dengan bulan Desember pada tahun berjalan, sedangkan pelaksanaan penilaian
dan penetapan nilai prestasi kerja pengawas sekolah dilakukan pada akhir
bulan Desember tahun berjalan atau paling lambat akhir Januari tahun
berikutnya.
7. Unsur Penialian
Penilaian prestasi kerja pengawas sekolah mencakup dua unsur, yaitu: Sasaran
Kerja Pegawai (SKP) dan Perilaku Kerja.
a. SKP
Penilaian terhadap SKP yaitu penilaian yang dilaksanakan terhadap target
yang telah ditetapkan untuk rincian kegiatan tugas jabatan selama kurun
waktu pelaksanaan pekerjaan dalam tahun yang berjalan. Penilaian tersebut
didasarkan kepada ukuran tingkat capaian SKP yang dinilai dari aspek:
kuantitas, kualitas, dan waktu.
Target SKP pengawas sekolah, adalah angka kredit yang harus dicapai
dalam satu tahun pada tahun berjalan yang dilakukan oleh pengawas
sekolah. Mengingat kenaikan jabatan/pangkat didasarkan pada perolehan
angka kredit, maka harus ditetapkan target angka kredit yang akan dicapai
dalam 1 (satu) tahun. Penentuan angka kredit tersebut mengacu kepada
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan
Angka Kreditnya.

b. Perilaku Kerja
Penilaian perilaku kerja pengawas sekolah yaitu penilaian terhadap perilaku
kerja pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas jabatannya di sekolah
binaan atau sekolah lain tempat guru sasaran bertugas. Penialian ini
dilakukan melalui pengamatan oleh penilai. Penilaian perilaku kerja
meliputi aspek: orientasi pelayanan, integritas, komitmen, disiplin dan
kerjasama. Unsur perilaku kerja yang dinilai harus relevan dan
berhubungan dengan pelaksanaan tugasnya.

Nilai prestasi kerja pengawas sekolah meliputi dua unsur yaitu Sasaran Kerja
Pegawai dengan bobot nilai 60% (enam puluh persen) dan Perilaku Kerja
dengan bobot nilai 40% (empat puluh persen). Komposisi bobot kedua unsur
tersebut tertera pada Gambar 1 berikut.

Gambar: 1 Rumus NIlai Prestasi Kerja Pengawas Sekolah

8. Perangkat Penilaian Prestasi Kerja


Perangkat penilaian prestasi kerja merupakan seperangkat pedoman dan alat
ukur (instrumen) yang digunakan oleh penilai untuk mengukur dan menilai
prestasi kerja pengawas sekolah.Diharapkan hasil penilaian yang diperoleh
obyektif, akurat, tepat, valid, dan akuntabel.
Perangkat penilaian tersebut terdiri dari:
a. Formulir Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah (Lampiran 1).
b. Formulir Penilaian Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah
(Lampiran 2).
c. Rekap Hasil Penilaian Perilaku Kerja bagi Pengawas Sekolah (Lampiran 3).
d. Formulir Buku Catatan Penilaian Perilaku Kerja PNS bagi Pengawas
Sekolah (Lampiran 4)
e. Formulir Penilaian Prestasi Kerja (Lampiran 5)
f. Rubrik Penilaian Capaian Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah
(lampiran 6)

9. Alur Penialian Prestasi Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah


Alur penilaian prestasi kerja pengawas sekolah dapat dijelaskan pada Gambar
2 berikut ini.

Gambar 2. Alur Penilaian Prestasi Kerja

Keterangan:
1. Penilaian prestasi kerja diawali dengan penyusunan Sasaran Kerja Pegawai
yang dilaksanakan pada awal tahun. Selanjutnya hasil penyusunan SKP
dikonsultasikan dengan atasan langsung (pejabat penilai) untuk memperoleh
persetujuan.
2. Jika disetujui, maka SKP langsung ditetapkan oleh pejabat penilai sebagai
kontrak kerja untuk 1 (satu) tahun berjalan. Jika tidak disetujui oleh pejabat
penilai, maka SKP ditetapkan/diputuskan oleh atasan pejabat penilai dan
putusan atasan pejabat penilai bersifat final. SKP yang sudah ditetapkan
memuat target kegiatan tugas jabatan (unsur utama dan unsur penunjang),
dengan mencantumkan nilai angka kredit pada tiap uraian kegiatan, serta
target pada tiap uraian kegiatan dari aspek kualitas, kuantitas, waktu.
3. Pelaksanaan penilaian prestasi kerja meliputi: a) Penilaian SKP yang
mencakup penilaian realisasi uraian kegiatan tugas jabatan (unsur utama dan
unsur penunjang) yang diukur dengan ketercapaian kegiatan dalam 4 (empat)
aspek penilaian yaitu kuantitas, kualitas, waktu; dan biaya) Penilaian perilaku
kerja meliputi aspek penilaian orientasi pelayanan, integritas, komitmen,
disiplin dan kerjasama berdasarkan rekaman perilaku kerja dalam buku
catatan, sebagaimana tertuang dalam tabel 4.2 Kriteria Penilaian Unsur
Perilaku Kerja.
4. Perhitungan nilai Penilaian Prestasi Kerja diperoleh dari penjumlahan nilai
unsur SKP sebesar 60% dan perilaku kerja sebesar 40%.
5. Jika hasil Penilaian Prestasi Kerja disetujui oleh yang dinilai, maka pejabat
penilai menetapkan hasil Penilaian Prestasi Kerja dan rekomendasinya.
6. Jika hasil Penilaian Prestasi Kerja tidak disetujui yang dinilai, maka yang
bersangkutan dapat menyatakan keberatan atas hasil Penilaian Prestasi Kerja
kepada pejabat penilai selambat-lambatnya dalam periode waktu 14 (empat
belas) hari sejak diterima hasil penilaian prestasi kerja tersebut.
7. Pejabat penilai wajib membuat tanggapan secara tertulis atas keberatan
tersebut dalam kolom keberatan pada formulir penilaian prestasi kerja,
dengan meminta pertimbangan dari penilai yang ditunjuk, kemudian
disampaikan kepada Atasan Pejabat Penilai.
8. Atasan pejabat penilai berdasarkan keberatan yang diajukan wajib
memeriksa dengan seksama hasil penilaian prestasi kerja dan meminta
penjelasan kepada Pejabat Penilai dan pengawas sekolah yang dinilai.
Kemudian atasan pejabat penilai menetapkan hasil penilaian prestasi kerja
dan bersifat final.
9. Formulir Penilaian Prestasi Kerja ditandatangani oleh pengawas sekolah
yang dinilai, Pejabat Penilai, dan Atasan Pejabat Penilai. Penilaian Prestasi
Kerja dan dokumen pendukung lainnya disimpan sebagai dokumen
portofolio (kumpulan bukti fisik) yang dapat digunakan untuk keperluan
kenaikan pangkat dan perencanaan SKP Pengawas Sekolah tahun berikutnya.
Penilaian prestasi kerja pengawas sekolah setiap tahun yang telah disahkan
oleh pejabat penilai beserta dokumen pendukung lainnya digunakan sebagai
lampiran DUPAK dan disampaikan oleh Pengawas Sekolah kepada Tim
Penilai Angka Kredit sesuai dengan kewenangannya.
10. DUPAK dan bukti fisik selanjutnya dinilai oleh Tim Penilai Angka Kredit
sesuai dengan kewenangannya. Prosedur penetapan Angka Kredit sesuai
ketentuan peraturan perundangan-undangan.
11. Hasil Penilaian DUPAK dari Tim PAK dikembalikan ke Pengawas Sekolah,
apabila ada satu atau beberapa bukti/satuan hasil rincian kegiatan tugas
jabatan Pengawas Sekolah dan/atau pengembangan profesi mendapat
penolakan dari Tim PAK, maka kegiatan yang ditolak harus menjadi
pertimbangan pada penyusunan kegiatan dalam SKP tahun berikutnya.

C. Latihan
Latihan pada kegiatan pembelajaran 1 dengan topik Konsep dan Kebijakan
Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil bagi Pengawas Sekolah, sebagai
berikut:
1. secara individu peserta bimtek membaca Pengantar dan Uraian Materi ini;
dan
2. menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tertuang pada lembar kerja dengan
kode LK.PS.E.01.

D. Rangkuman
PPKPNS-PS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan oleh
pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja pengawas
sekolah.
Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah adalah rencana kerja pengawas
sekolah yang merupakan target angka kredit yang akan dicapai oleh pengawas
sekolah dalam melaksanakan butir atau rincian kegiatan pengawas sekolah
selama 1 (satu) tahun yang meliputi rincian kegiatan jabatan pengawas sekolah
dari unsur utama dan unsur penunjang.Tugas jabatan pengawas sekolah adalah
melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan.Target Kegiatan pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah
dalam menyusun program pengawasan, melaksanakan program pengawasan,
evaluasi hasil pelaksanaan program, dan melaksanakan pembimbingan dan
pelatihan profesional Guru. Pelaksanaan pengawasan meliputi pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan.
Jadi, sasaran kerja pengawas sekolah adalah rencana kerja atau target kerja yang
akan dicapai oleh pengawas sekolah dalam menjalankan tugas jabatannya
yaitumelaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial pada satuan
pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan,
penilaian, pembimbingan dan pelatihan professional Guru, evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan.

Perilaku kerja adalah setiap tingkah laku, sikap atau tindakan yang dilakukan oleh
PNS atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Sebagaimana penilaian prestasi kerja PNS lainnya, kebijakan dan ketentuan


penilaian prestasi kerja Pengawas Sekolah merujuk pada PP Nomor 46 Tahun
2011 tentang Penilaian Prestasi Pegawai Negeri Sipil.

E. Refleksi
Setelah mempelajari matasajian PPKPNS-PS dengan topik Konsep dan Kebijakan
PPKPNS-PS, pada Lembar Refleksi yang telah disediakan, Anda menuliskan hal-
hal berikut:
1. dua atau tiga hal yang paling penting yang telah Anda pelajari pada matasajian
ini.
2. dua atau tiga hal yang menurut Anda sangat membantu dalam pengembangan
profesionalisme Anda sebagai Tim Penilaia AK pada matasajian ini.
3. dua atau tiga pertanyaan yang masih Anda pikirkan terkait dengan materi yang
telah Anda pelajari pada sesi ini.
4. langkah yang akan Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada sesi ini.
BAB III
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

Topik: Penyusunan Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah (SKP-PS)

A. Pengantar
Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan
target yang akan dicapai oleh seorang PNS. Target adalah jumlah beban kerja yang
akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan. Satuan nilai dari tiap butir
kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh
seorang pejabat fungsional tertentu dalam rangka pembinaan karier yang
bersangkutan ditetapkan dengan jumlah angka kredit yang akan dicapai. Pengawas
Sekolah merupakan jabatan fungsional tertentu, sehingga target kerja pengawas
sekolah adalah target angka kredit yang akan dicapai dalam 1 (satu) tahun dari
setiap butir atau rincian kegiatan jabatan pengawas Sekolah yang meliputi unsur
utama dan unsur penunjang.

Unsur utama yang merupakan tugas jabatan dan dapat ditargetkan angka kreditnya
setiap tahun adalah: (1) Pengawasan akademik dan manajerial: meliputi
penyusunan program; pelaksanaan program; evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan; membimbing dan melatih profesional Guru; dan pelaksanaan tugas
kepengawasan di daerah khusus; dan (2) Pengembangan profesi, meliputi:
menyusun karya tulis ilmiah; dan membuat karya inovatif.

Unsur Penunjang tugas Pengawas Sekolah yang dapat direncanakan dan


ditargetkan angka kreditnya, meliputi: (1) peran serta dalam seminar/lokakarya di
bidang pendidikan formal/kepengawasan sekolah; (2) keanggotaan dalam
organisasi profesi bagi yang belum menjadi anggota organisasi profesi; (3)
keanggotaan dalam tim penilai angka kredit jabatan fungsional Pengawas Sekolah
bagi Pengawas Sekolah yang sedang atau telah mengikuti diklat Calon Penilai
Angka Kredit; dan (4) melaksanakan kegiatan pendukung pengawasan bagi
pengawas sekolah yang diangkat menjadi kordinator pengawas sekolah.

Berdasarkan uraian di atas Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah adalah
rencana kerja pengawas sekolah yang merupakan target angka kredit yang akan
dicapai oleh pengawas sekolah dalam melaksanakan butir atau rincian kegiatan
pengawas sekolah selama 1 (satu) tahun yang meliputi rincian kegiatan jabatan
pengawas sekolah dari unsur utama dan unsur penunjang.

B. Uraian Materi
1. Pengertian
Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah adalah rencana kerja pengawas
sekolah yang merupakan target angka kredit yang akan dicapai oleh pengawas
sekolah dalam melaksanakan butir atau rincian kegiatan pengawas sekolah
selama 1 (satu) tahun pada tahun berjalan yang meliputi rincian kegiatan jabatan
pengawas sekolah baik dari unsur utama maupun unsur penunjang.

2. Waktu Penyusunan dan Penetapan


SKP-PS disusun oleh pengawas setiap tahun pada awal bulan Januari dan
harus disetujui dan ditetapkan oleh Pejabat Penilai sebagai kontrak kerja.
Apabila SKP yang disusun oleh Pengawas Sekolah tidak disetqjui oleh Pejabat
Penilai maka keputusannya diserahkan kepada Atasan Pejabat Penilai dan
bersifat final. Apabila terjadi perpindahan pengawas sekolah setelah bulan
Januari maka yang bersangkutan tetap menyusun SKP pada awal bulan sesuai
dengan surat perintah melaksanakan tugas atau surat perintah menduduki
jabatan.Formulir SKP-PS dibuat berdasarkan contoh sebagaimana tercantum
dalam Anak Lampiran I-b Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Formulir SKP-PS yang telah disesuaikan dengan rincian kegiatan tugas jabatan
pengawas sekolah tertera pada Lampiran 1 mata sajian ini,

3. Ketentuan Umum Penyusunan SKP-PS


a. Setiap pengawas sekolah wajib menyusun SKP-PS. SKP pengawas sekolah
disusun berdasarkan tugas pokok pengawas sekolah dengan
mempertimbangkan program pengawasan tahunan dan Program Kerja Dinas
Pendidikan, yang dituangkan dalam rincian kegiatan tugas jabatan
sebagaimana diuraikan dalam Lampiran 1 Permeneg PAN dan RB Nomor 21
Tahun 2010. Dalam menyusun SKP, pengawas sekolah harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1) Jelas yaitu kegiatan yang dilakukan harus dapat diuraikan secara jelas.
2) Dapat diukur yaitu kegiatan yang dilakukan pengawas sekolah harus dapat
diukur secara kuantitas dalam bentuk angka jumlah satuan hasil untuk
setiap rincian tugas jabatanpengawas sekolah maupun secara kualitas
seperti kelengkapan dan kesesuaian satuan hasil, serta kesesuaian beban
kerja (jumlah sasaran dan frekuensi) untuk setiap rincian kegiatan.
3) Relevan yaitu kegiatan yang dilakukan harus berdasarkan lingkup tugas
jabatan masing-masing. Kegiatan pengawas sekolah yang dituangkan
dalam SKP adalah rician kegitan tugas jabatan pengawas sekolah
sebagaimana tertuang dalam Lampiran I Permenneg PAN dan RB Nomor
21 Tahun 2010.
4) Dapat dicapai yaitu kegiatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan
kemampuan atau beban kerja pengawas sekolah.
5) Memiliki target waktu yaitu kegiatan yang dilakukan harus dapat
ditentukan waktunya.
b. Sebagaimana PNS lainnya, pengawas sekolah yang tidak menyusun SKP
dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang mengatur mengenai disiplin PNS.

4. Unsur-Unsur dalam SKP-PS


Sebagaimana PNS fungsional tertentu lainnya, unsur-unsur dalam SKP
pengawas sekolah meliputi kegiatan tugas jabatan, angka kredit, dan target.
a. Kegiatan Tugas Jabatan
Kegiatan tugas jabatan pengawas sekolah yang dituangkan dalam SKP
adalah rincian kegiatan tugas jabatan pengawas sekolah sebagaimana telah
diatur dalam Pasal 14 dan tercantum dalam Lampiran I Permenneg PAN dan
RB Nomor 21 Tahun 2010.

b. Angka Kredit
Angka Kredit yang dimasukkan ke dalam formulir SKP adalah target angka
kredit yang akan dicapai untuk setiap rincian kegiatan tugas jabatan dalam 1
(satu) tahun berjalan. Penetapan target angka kredit tersebut berdasarkan
kuantitas dan kualitas untuk setiap angka kredit yang diberikan untuk setiap
rincian kegiatan tugas jabatan yang akan dilaksanakan meliputi kegiatan
jabatan unsur utama dan angka kredit untuk unsur penunjang. Jumlah Angka
Kredit yang diberikan/ditetakan untuk setiap rincian kegiatan pada jenjang
yang berbeda tertera pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Besaran Angka Kredit Setiap Rincian Kegiatan Jabatan Pengawas


Sekolah untuk Setiap Jenjang Jabatan

Besaran Angka Kredit Per Jenjang


Jabatan
No Rincian Kegiatan Pengawas Pengawas
Pengawas Madya
Muda Utama
IIIc IIId IVa IVb IVc IVd IVe
1. Menyusun program 0,6 0,6 0,9 0,9 0,9 1,2 1,2
pengawasan
2. Melaksanakan 5,6 5,6 - - - - -
pembinaan Guru
3. Melaksanakan - - 6 6 6 - -
pembinaan Guru
dan/atau kepala
sekolah;
4. Melaksanakan - - - - - 8 8
pembinaan Guru dan
kepala sekolah;
5. Memantau 6 6 - - - - -
pelaksanaan 4 SNP
(SKL, SI, proses,
danpenilaian)
6. Memantau - - 9 9 9 12 12
pelaksanaan 8 SNP
7. melaksanakan 4 4 - - - - -
penilaian kinerja Guru
8. Melaksanakan - - 6 6 6 - -
penilaian kinerja Guru
dan/atau kepala
sekolah
9. Melaksanakan - - - - - 8 8
penilaian kinerja Guru
dan kepala sekolah
10. Melaksanakan 3 3 4,5 4,5 4,5 6 6
evaluasi hasil
pelaksanaan program
pengawasan pada
sekolah binaan;
11. Mengevaluasi hasil - - - - - 0,8 0,8
pelaksanaan program
pengawasan tingkat
kabupaten/kota atau
provinsi;
12. Menyusun program 0,3 0,3 0,45 0,45 0,45 0,6 0,6
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru dan kepala
sekolah di
KKG/MGMP/MGBP
dan/atau
KKKS/MKKS dan
sejenisnya;
13. Melaksanakan 6 6 - - - - -
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru
14. Melaksanakan - - 9 9 9 - -
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru dan/atau kepala
sekolah
15. Melaksanakan - - - - - 9 9
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru dan kepala
sekolah;
16. Melaksanakan - - 0,75 0,75 0,75 1,0 1,0
pembimbingan dan
pelatihan kepala
sekolah dalam
menyusun program
sekolah, rencana
kerja, pengawasan
dan evaluasi,
kepemimpinan
sekolah, dan sistem
informasi dan
manajemen;
17. Mengevaluasi hasil 0.6 0,6 - - - - -
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru;
18. Mengevaluasi hasil - - 0,9 0,9 0,9 - -
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru dan/atau kepala
sekolah
19. Mengevaluasi hasil - - - - - 1,2 1,2
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru dan kepala
sekolah
20. Menyusun program 0,3 0,3 - - - - -
pembimbingan dan
pelatihan professional
guru di
KKG/MGMP/MGBK
dan sejenisnya.
21. Menyusun program - - 0,45 0,45 0,45 - -
pembimbingan dan
pelatihan professional
guru di
KKG/MGMP/MGBK
dan sejenisnya,
dan/atau membimbing
kepala sekolah di
MKKS/KKKS
22. Menyusun program - - - - - 0,6 0,6
pembimbingan dan
pelatihan professional
guru di
KKG/MGMP/MGBK
dan sejenisnya, dan
membimbing kepala
sekolah di
MKKS/KKKS
23. Membimbing - - 0,75 0,75 0,75 - -
pengawas sekolah
muda dalam
melaksanakan tugas
pokok;
24. Membimbing - - - - - 1,0 1,0
pengawas sekolah
muda dan pengawas
sekolah madya dalam
melaksanakan tugas
pokok;
25. Melaksanakan - - - - - 2,0 2,0
pembimbingan dan
pelatihan profesional
Guru dan kepala
sekolah dalam
pelaksanaan
penelitian tindakan.
26. Pengembangan Sama untuk semua jenjang jabatan
Profesi sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 1
27. Unsur Penunjang Permenneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun
2010

Target angka kredit yang ditetapkan dalam SKP-PS untuk setiap rincian
kegiatan jabatan pengawas sekolah, terlebih dahulu pengawas sekolah
menghitung kebutuhan angka kredit untuk kenaikan pangkat/golongannya
(angka kredit kumulatif minimal). Besaran angka kredit kumulatif minimal
untuk setiap jenjang jabatan pengawas sekolah tertera pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Besaran Angka Kredit Kumulatif Minimal Untuk Setiap


Pangkat/Golongan Dan Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
(Permenneg PAN & RB No. 21/2010)

Jenjang Pangkat/ AK Kumulatif


AKK AKPP AKP
Jabatan Golongan Minimal
Pengawas Penata, III/c 200 100 - 5
Muda Penata Tingkat I, 300 100 6 5
III/d
Pengawas Pembina, IVa 400 100 8 5
Madya Pembina Tingkat 550 150 10 7,5
I, IV/b
Pembina Utama 700 150 12 7,5
Muda, IV/c
Pengawas Pembina Utama 850 150 14 7,5
Utama Madya, IV/d
Pembina Utama, 1.050 200 16 10
IV/e

Keterangan:
AKK : Angka Kredit Kumulatif
AKPP : Angka Kredit Pengembangan Profesi
AKP : Angka Kredit Unsur Penunjang
Berdasarkan ketentuan angka kredit sebagaimana dijelaskan di atas, maka
contoh target angka kredit yang dituangkan dalam SKP Pengawas Sekolah
sebagai berikut.

Contoh 1
Pengawas Madya, Pangkat Pembina Tingkat 1 Golongan IV.b, dengan angka
kredit pada PAK terakhir 550, sehingga selisih Angka Kredit untuk
mencapai Jenjang Jabatan Pengawas Madya Pangkat Pembina Utama Muda
Golonagn IV.c adalah 700- 550 = 150. maka perhitungan Angka Kredit yang
dituangkan dalam SKP sebagai berikut:

a. Unsur utama: 80 % X 150 = 120 AK termasuk pengembangan profesi


sebesar 12 AK yang dicapai dalam 4 tahun. Sehingga target AK yang
dicapai dalam 1 (satu) tahun Minimal 30 AK (120/4)
b. Unsur penunjang: 20% X 150 = 30 AK yang dicapai dalam 4 tahun,
sehingga AK yang dicapai dalam 1 (satu) tahun maksimal 7,5 AK (30/4).

SKP-PSdengan jenjang jabatan Pengawas h Madya dengan AKK pada


PAK terakhir 550 tersebut tertera pada Tabel 4 berikut.

Tabel 5. Contoh 1 SKP untuk Pengawas Madya

Contoh 2:
Pengawas Madya, Pangkat Pembina Tingkat 1 Golongan IV.b, dengan angka
kredit pada PAK terakhir 600, sehingga selisih Angka Kredit untuk
mencapai Jenjang Jabatan Pengawas Madya Pangkat Pembina Utama Muda
Golonagn IV.c adalah 700- 600 = 100. maka perhitungan Angka Kredit yang
dituangkan dalam SKP sebagai berikut:

a. Unsur utama: 80 % X 100 = 80 AK termasuk pengembangan profesi


sebesar 12 AK yang dicapai dalam 4 tahun. Sehingga target AK yang
dicapai dalam 1 (satu) tahun Minimal 20 AK (80/4)
b. Unsur penunjang: 20% X 100 = 20 AK yang dicapai dalam 4 tahun,
sehingga AK yang dicapai dalam 1 (satu) tahun maksimal 5 AK (20/4).

SKP-PS untuk jenjang jabatan Pengawas Madya dengan AKK terakhir


berjumlah 600 tersebut tertera pada Tabel 6 berikut.

Tabel 6. Contoh 2 SKP Pengawas Madya


Contoh 3:
Pengawas Madya, Pangkat Pembina Tingkat 1 Golongan IV.b, dengan angka
kredit pada PAK terakhir 550, sehingga selisih Angka Kredit untuk
mencapai Jenjang Jabatan Pengawas Madya Pangkat Pembina Utama Muda
Golonagn IV.c adalah 700- 550 = 150, tetapi dengan jumlah sasaran
pengawasan dibawah jumlah ideal (angka yang ditetapkan), misalnya
memiliki 5 sekolah sasaran dengan 20 guru sasaran. maka perhitungan
Angka Kredit yang dituangkan dalam SKP sebagai berikut:

a. Unsur utama: 80 % X 150 = 120 AK termasuk pengembangan profesi


sebesar 12 AK yang dicapai dalam 4 tahun. Sehingga target AK yang
dicapai dalam 1 (satu) tahun Minimal 30 AK (120/4)
b. Unsur penunjang: 20% X 150 = 30 AK yang dicapai dalam 4 tahun,
sehingga AK yang dicapai dalam 1 (satu) tahun maksimal 7,5 AK (30/4).
c. AK nyata untuk rincian kegiatan pembinaan guru dan/atau kepala
sekolah adalah: 20/40 x 6 AK = 3 AK.
.
Keterangan:
20 : jumlah guru yang dibina
40 : jumlah minimal guru sasaran
6 AK : Angka Kredit yang diberikan pada rincian tugas pembinaan
guru dan/atau Kepela Sekolah dalam kondisi jumlah sasaran
minimal guru sasaran terpenuhi
d. AK nyata untuk rincian kegiatan pemantauan 8 SNP adalah: 5/7 x 9 AK
= 5,14 AK
SKP-PS untuk pengawas dengan kondisi memiliki 550 AK pada PAK
terakhir, dengan beban binaan kurang dari jumlah ideal tertera pada Tabel 7
berikut.
Tabel 7. Contoh 3SKP Pengawas Madya
c. Target
Penyusunan target SKP Pengawas Sekolah meliputi aspek kuantitas, kualitas,
dan waktu sesuai dengan karakteristik, sifat, dan rincian kegiatan tugas
jabatan pada setiap jenjang jabatan pengawas sekolah. Target setiap
pelaksanaan tugas jabatan harus diwujudkan secara jelas sebagai ukuran
prestasi kerja. Dalam menetapkan target untuk setiap aspek sebagai berikut.
1) Kuantitas (Target Output/TO)
Target output ditentukan dari jumlah satuan hasil dari setiap rincian
kegiatan selama satu periode penilaian. satuan hasil tersebut adalah
satuan hasil sebagaimana tertera dalam Lampiran 1 Permenneg PAN
dan RB Nomor 21 Tahun 2010.

2) Kualitas (Target Kualitas/TK)


Target Kualitas merupakan mutu satuan hasil selama satu periode
penilaian untuk setiap rincian kegiatan tugas jabatan.Target kualitas harus
memprediksi mutu hasil kerja terbaik/target tertinggi dengan
mencantumkan angka 100 (seratus)

3) Waktu (Target Waktu/TW)


Target waktu ditetapkan dengan memperhitungkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan setiap Rincian kegiatan tugas
jabatan,dengan satuan waktu bulan, triwulan, semester, dan tahun.
Contoh target waktu untuk Pengawas Madya:
a) Kegiatan menyusun program pengawasan dilaksanakan selama 1
(satu) bulan.
b) Kegiatan melaksanakan pembinaan guru dan/atau kepala sekolah
dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan.
c) Kegiatan memantau pelaksanaan 8 SNP selama 10 (sepuluh) bulan.
d) Kegiatan melaksanakan penilaian kinerja guru dan kepala sekolah
selama 2 (dua) bulan.

Ketentuan menetapkan target angka kredit, target output (TO), target


kualitas (TK), dan target waktu (TW) untuk setiap rincian kegiatan
tertera pada Tabel 8 berikut.
Tabel 8. Ketentuan menetapkan target angka kredit, target output, target kualitas, dan target waktu untuk setiap rincian kegiatan
Ketentuan Menetapkan Target:
No. Rincian Kegiatan Kualitas Waktu
Angka Kredit Kuantitas (TO)
(TK) (TW)
I. Tugas Utama
Ia. Pengawasan Akademik dan Manajerial
1. menyusun program Target AK = a/b x c x d 1 program 100 1 bulan
pengawasan; a : jumlah program yang dibuat
b : jumlah ideal program yang dibuat (1)
c : Besaran AK sesuai jenjang jabatan
d : satuan hasil yang dicantumkan pada kolom TO
2. melaksanakan Target AK = a/b x c x d 1 laporan 100 10
pembinaan Guru
dan/kepala a : jumlah guru sasaran yang dibina
sekolah; b : jumlah ideal guru sasaran (40 untuk SMP/SMA/SMK dan 60 guru
sasaran pada TK/SD.
c : Besaran AK sesuai jenjang jabatan
d : satuan hasil yang dicantumkan pada kolom TO

3. memantau Target AK = a/b x c x d 1 laporan 100 10


pelaksanaan 8 SNP
a : jumlah sekolah sasaran yang dibina
b : jumlah ideal sekolah sasaran (7 untuk SMP/SMA/SMK dan 10
sekolah sasaran pada TK/SD)
c : Besaran AK sesuai jenjang jabatan
d : satuan hasil yang dicantumkan pada kolom TO

4. Melaksanakan Target AK = a/b x c x d 1 laporan 100 2


penilaian kinerja
Guru dan/atau a : jumlah sekolah sasaran yang dibina
kepala sekolah; b :jumlah ideal sekolah sasaran (7 untuk SMP/SMA/SMK dan 10
sekolah sasaran pada TK/SD)
c : Besaran AK sesuai jenjang jabatan
d : satuan hasil yang dicantumkan pada kolom TO

5. melaksanakan Target AK = a/b x c x d 1 laporan 100 1


evaluasi hasil
pelaksanaan a : jumlah program yang dievaluasi (pemantauan, pembinaan,
program penilaian)
pengawasan pada b : jumlah ideal program yang dievaluasi (3 program: pemantauan,
5. Formulir SKP-PS
Formulir SKP-PS tertera pada Tabel berikut.

6. Langkah-langkah Penyusunan SKP-PS


Dalam menyusun SKP, Pengawas Sekolah dapat melakukan hal-hal berikut:
a. Siapkan Formulir SKP
b. Periksa Jenjang Jabatan, Pangkat, dan Golongan terakhir
c. Periksa Jumlah Angka Kredit Kumulatif terakhir yang tertera pada PAK terakhir yang
dimiliki.
d. Tentukan selisih Angka Kredit Kumulatif untuk pangkat dan golongan yang dituju
dengan jumlah AKK yang dimiliki saat ini. Hal ini dapat dirumuskan sebagai berikut

a : AKK untuk pangkat dan golongan setingkat


lebih tinggi dari pangkat dan golongan saat ini
b : AKK yang dimiliki pada pangkat dan golongan
saat ini
4 : 4 tahun: rerata waktu yang dibutuhkan untuk
kenaikan pangkat/golongan

Angka Kredit yang dihitung sebagaimana pada ketentuan huruf d adalah Angka
Kredit Total yang ditargetkan yang dapat dicapai dalam 1 (satu) tahun, sehingga dapat
ditargetkan dalam SKP.
e. Tentukan Target Kuantitas (TO) sebagaimana ketentuan pada Tabel 3.4
f. Hitunglah Target Angka Kredit untuk setiap rincian kegiatan seperti ketentuan yang
tertera pada tabel 3.4 dan jumlahkan semua target Angka Kredit menjadi AKK.
g. Periksa apakah AKK sebagamana dihitung dengan ketentuan pada huruf (f) sama
dengan atau lebih dari AKK.

7. Ketentuan Khusus SKP-PS


a. Apabila seorang pengawas sekolah dipindahkan secara horizontal, vertikal
(promosi/demosi), maupun diagonal (antarjabatan struktural, fungsional, dari
struktural ke fungsional atau sebaliknya), penetapan hasil penilaian capaian SKPnya
dilakukan dengan menjumlahkan hasil penilaian SKP jabatan lama dan jabatan baru
dibagi 2 (dua).
b. Pengawas sekolah yang menjalani cuti bersalin/cuti besar, penyusunan SKPnya harus
mempertimbangkan jumlah kegiatan dan target serta waktu yang akan dilaksanakan.
Bagi mereka yang menjalani cuti sakit harus disesuaikan dengan sisa waktu dalam
tahun berjalan.
c. Pengawas sekolah yang sedang melaksanakan tugas belajar, dibebaskan dari
kewajiban menyusun SKP.
d. SKP pengawas sekolah yang telah ditetapkan sebagai kontrak kerja dapat
direvisi sebelum dilakukan penilaian. Revisi dapat dilakukan jika target yang telah
ditetapkan tidak dapat dicapai akibat faktor-faktor di luar kemampuan pengawas
sekolah yang bersangkutan untuk melaksanakan target yang telah ditetapkan di awal
dengan tetap melampirkan SKP awal.
e. Nilai perilaku kerja pengawas sekolah selama dua tahun terakhir untuk diajukan
kenaikan pangkat dan jabatannya harus memiliki sebutan "baik" dan setiap aspek
penilaian di dalamnya juga memiliki sebutan "baik".

C. Latihan
Latihan selama kegiatan pembelajaran 2 topik Penyusunan SKP-PS ini, peserta melakukan
Latihan Penyusunan SKP dengan jenjang jabatan, pangkat, golongan, dan kondisi beban
kerja yang berbeda dengan menggunakan lembar kerja dengan kode LK.PS.E.02.

D. Rangkuman
Sasaran Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah (SKP-PS) adalah rencana kerja pengawas
sekolah yang merupakan target angka kredit yang akan dicapai oleh pengawas sekolah
dalam melaksanakan butir atau rincian kegiatan pengawas sekolah selama 1 (satu) tahun
pada tahun berjalan yang meliputi rincian kegiatan jabatan pengawas sekolah baik dari
unsur utama maupun unsur penunjang. Dalam menyusun SKP-PS, dapat dilakukan dengan
langkah-langkah: (1) menghitung AKK yang harus dicapai selam 1 tahun pada tahun
berjalan; (2) menentukan rincian kegiatan jabatan pengawas sekolah baik unsur utama
maupun penunjang dengan memperhatikan AK minimal yang dipersyaratkan; (3)
menentukan target angka kredit untuk setiap rincian kegiatan yang telah ditetapkan; (4)
mentukan target kuaantitas/output (TO), target kualitas (TK), dan target Waktu (TW) untuk
setiap rincian kegiatan

E. Refleksi
Setelah mempelajari matasajian PPKPNS-PS dengan topik Penyusunan SKP-PS, pada
Lembar Refleksi yang telah disediakan, Anda menuliskan hal-hal berikut:
1. dua atau tiga hal yang paling penting yang telah Anda pelajari pada matasajian ini.
2. dua atau tiga hal yang menurut Anda sangat membantu dalam pengembangan
profesionalisme Anda sebagai Tim Penilaia AK pada matasajian ini.
3. dua atau tiga pertanyaan yang masih Anda pikirkan terkait dengan materi yang telah
Anda pelajari pada sesi ini.
4. langkah yang akan Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada sesi ini.
BAB IV
KEGIATAN PEMBELAJARAN III

Topik: Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah

A. Pengantar
PelaksanaanPenilaianPrestasiKerja meliputi: (1) penialian capaian SKP; (2) penilaian
perilaku kerja; (3) Pengolahan Nilai SKP dan Perilaku Kerja; (4) Penetapan Hasil
Penilaian Prestasi Kerja Pengawas Sekolah. Secara rinci, langkah-langkah penialian
Prestasi Kerja Pengawas Sekolah tertuang dalam uraian materi berikut.

B. Uraian Materi
1. Penilaian Capaian SKP-PS
Penilaian capaian SKP merupakan penilaian terhadap seluruh rincian kegiatan tugas
jabatan pengawas sekolah dan target yang harus dicapai selama kurun waktu1(satu)
tahun yang meliputi aspek kuantitas, kualitas dan waktu. Tata cara penilaian SKP
untuk berbagai aspek sebagai berikut:
a. Aspek Kuantitas/Realisasi Output (RO)
Penilaian capaian SKP untuk aspek kuantitas adalah Realisasi Output (RO) dibagi
target output dikalikan 100 (seratus). Secara singkat Penilaian SKP Aspek kuantitas
dengan rumus:

Realisasi Output (RO)


Penilaian Capaian SKP = ----------------------------- X 100
(Aspek Kuantitas) Target Output (TO)

Keterangan
RO: satuan hasil yang dicapai untuk setiap rincian kegiatan tugas jabatan
TO: satuan hasil yang ditargetkan untuk setiap rincian kegiatan tugas
jabatan yang direncanakan dalam SKP

Contoh: Drs. Deded Koswara, MM, Pd. di dalam target pelaksanaan


penyusunan program kepengawasan, ia harus memenuhi 1 (satu) buah
laporan program kepengawasan. Dalam realisasinya yang
bersangkutan dapat memenuhinya. Maka perhitungan penilaian SKP
aspek kuantitasnya adalah:
1 laporan
Penilaian SKP = ----------------------------- X 100 = 100
(Aspek Kuantitas) 1 laporan
b. Aspek Kualitas/RealisasiKualitas(RK)
Penilaian capaian SKP aspek Kualitas/Realisasi Kualitas (RK) merupakan pengukuran
terhadap mutu satuan hasil untuk setiap rincian kegiatan tugas jabatan pengawas
sekolah.Penilaian pada RK dikaitan dengan ketercapaian satuan hasil pelaksanaan
untuk setiap rincian kegiatan jabatan pengawas sekolah yang telah direncanakan atau
ditargetkan dalam SKP denganrumus perhitungan sebagaiberikut.

Realisasi Kualitas (RK)


------------------------------ X 100
Penilaian Capaian SKP =
Target Kualitas (TK)
(Aspek Kualitas)

Keterangan:
RK (relaisasi Kualitas) : mutu satuan hasil yang dicapai yang dinyatakan dalam
angka 1 - 100 (mutu satuan hasil merupakan terpenuhinya kriteria penulisan
dokumen/laporan/program dan memenuhi ketentuan jumlah sasaran
pengawasan (misalnya: jumlah guru sasaran, sekolah sasaran). Untuk
menentukan RK untuk setiap rincian kegiatan tugas jabatan pengawas sekolah,
gunakan Lampiran 6 RubrikPenilaian Capaian SKP Aspek Realisasi Output
(RO), Realisasi Kualitas (RK), dan Realisasi Waktu (RW).
TK (target Kualitas) : mutu satuan hasil yang ditargetkan untuk setiap rincian
kegiatan tugas jabatan dengan besaran 100 (ditetapkan dalam SKP)

Contoh:Dari contoh atas nama Drs. Deded Koswara, MM, Pd. target pelaksanaan
kegiatan dalam penyusunan program kepengawasan yang harus
dipenuhi untuk golongan ruang IV a dengan nilai AK 0,9.
Pada akhir tahun hasil penilaian Drs. Deded Koswara, MM, Pd untuk
penyusunan program pengawasan target kuaitas untuk mendapatkan
AK 0,9 terpenuhi. Pemenuhan target ini dibuktikan dengan adanya
bukti fisik dokumen kepengawasan yang memenuhi enam aspek
sistematika yang terdiri dari: (1) identitas; (2) Pendahuluan; (3)
Identifikasi dan analisis hasil kepengawasan; (4) Program
pengawasan; (5) Penutup; dan (6) lampiran. Dilengkapi dengan surat
penugasan dari Korwas dan Program yang diketahui/disahkan oleh
Dinas. Perhitungan aspek kualitasnya adalah sebagai berikut.

0,9 AK
Penilaian Capaian SKP = ----------- X 100 = 100
(Aspek kualitas) 0,9 AK
c. Aspek Waktu (Realisasi Waktu)
Pada kolom11 F o r m u l i r S K P - P S diisidengan Realisasi Waktu(RW) y a i t u
waktu yang telah digunakan untuk masing-masing rincian kegiatan tugas jabatan
yang dinilai.
1. Apabila rincian kegiatan jabatan pengawas sekolah yang telah ditetapkan dalam
SKP-PS, maka realisasi waktu (RW) adalah 0 (nol), dan penghitungannya
dengan menggunakan rumus 1 Nilai Capaian SKP Aspek Waktu sebagai berikut:

Contoh 1:
Pengawas atas nama Drs. Deded Koswara, MM, Pd. Untuk golongan ruang IV a,
dengan jabatan Pengawas Madya salah satu target dalam SKP adalah
penyusunan program pengawasan dengan target angka kredit sebesar 0,9 per
tahun, target kuantitas 1 (satu) buah laporan penyusunan program pengawasan,
target kualitas 100, dan target waktu 1 bulan. Jika di dalam tahun berjalan yang
bersangkutan tidak melaksanakan kegiatan penyusunan program pengawasan
dengan rentang waktu waktunya 1 bulan, maka perhitungan penilaian SKP aspek
waktunya adalah:

1,76 x 12 - 0
Penilaian Capaian SKP = ----------------- x 0 x 100 = 0
(Aspek Waktu) 12

2. Untuk aspek waktu tingkat efisiensi yang dapat ditoleransikan 24% (kurang
dari atau sama dengan dua puluh empat persen) diberikan nilai Baik samapai
dengan Amat Baik. Dalam hal tingkat efisiensi 24% (kurang dari atau sama
dengan dua puluh empat persen) dari target yang ditentukan maka menghitung
nilai capaian SKP dengan menggunakan rumus 2 Nilai Capaian SKP Aspek
Waktu:

Contoh 1:
Pengawas atas nama Drs. Deded Koswara, MM, Pd. Untuk golongan ruang IV
a, dengan jabatan Pengawas Madya salah satu target dalam SKP adalah
penyusunan program pengawasan dengan target angka kredit sebesar 0,9 per
tahun, target kuantitas 1 (satu) buah laporan penyusunan program
pengawasan, target kualitas 100, dan target waktu 1 bulan.
Di dalam 1 tahun berjalan yang bersangkutan dapat memenuhi penyusunan
progran pengawas dengan target waktunya 1 bulan. Karena target waktu sama
dengan realisasi waktu, maka perhitungan efisiensi waktu diperoleh sebagai
berikut :
12
Persentase Efisiensi Waktu = 100% (-------x 100%) = 0
12
Karena efisiensi waktunya sama dengan 0 (nol), maka masuk kategori efisiensi
waktu 24%, sehingga perhitungan capaian realisasi waktu adalah :
(1,76 x 12) 12
Penilaian SKP = -----------------------------x 100
(Aspek Waktu) 12

21,12 12
Penilaian SKP = ----------------- x 100
(Aspek Waktu)12

9,12
Penilaian SKP = ----------------- x 100
(Aspek Waktu) 12

9,12
Penilaian SKP = -----------------x 100 = 76
(Aspek Waktu) 12

Contoh 2:
Pengawas atas nama Drs. Sukarija Taska, Golongan Ruang
Kepangkatan Pembina Tingkat 1 IV b dengan jabatan Pengawas
Madya merencanakan menulis karya tulis dengan tema Peningkatan
Kompetensi Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 di Kota
Cimahi yang akan dilaksanakan selama 12 bulan dengan target
kualitas 100%. Namun karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan dalam
waktu 10 bulan.
Langkah pertama: perhitungan efisiensi waktu
10
Persentase Efisiensi Waktu = 100% (-------- x 100%) = 17%
12

Karena efisiensi waktunya 17% (tujuh belas persen), maka masuk


kategori efisiensi waktu 24%, sehingga perhitungan capaian realisasi
waktu adalah :
1,76 x Target waktu Realisasi Waktu
Penilaian SKP = ------------------------------------------------x 100
(Aspek Waktu) Target Waktu

(1,76 x 12) 10
PenilaianCapaian SKP=---------------------- x 100
(Aspek Waktu) 12

21,12 10
Penilaian CapaianSKP =------------------ x 100)
(Aspek Waktu) 12

11,12
PenilaianCapaian SKP=---------x 100
(Aspek Waktu) 12

Penilaian CapaianSKP = 0,93 x 100 = 93


(Aspek Waktu)

3. Untuk aspek waktu tingkat efisiensi > 24% (kurang dari atau sama
dengan dua puluh empat persen) diberikan NIali Buruk sampai dengan
Cukup. Dalam hal tingkat efisiensi waktu > 24% (lebih dari dua puluh
empat persen) dari target yang ditentukan maka untuk menghitung nilai
capaian SKP dengan menggunakan rumus 3 Nilai Capaian SKP Aspek
Waktu:

Contoh 1:
Pengawas atas nama Drs. Deded Koswara, MM, Pd. golongan ruang
IV a, dengan jabatan Pengawas Madya salah satu target dalam SKP
adalah melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
dan kepala sekolah pada 5 sekolah binaannya. Target angka kredit
yang harus dicapai adalah sebesar 1 laporan x 0,45 AK/laporan =
0,45. Dengan demikian target AK yang harus dipenuhi adalah 0,45 per
tahun, target kuantitas 1 (satu) buah laporan penyusunan program
pengawasan, target kualitas 100, dan target waktu 12 bulan.
Sampai dengan akhir tahun berjalan kegiatan yang dilaksanakan oleh
Drs. Deded hanya dilaksanakan selama 6 bulan.
Langkah pertama perhitungan efisiensi waktu
6
Persentase Efisiensi Waktu = 100% (------- x 100%) = 50%
12

Karena efisiensi waktunya sama dengan 50% (lima puluh persen), maka
masuk kategori efisiensi waktu > 24%, sehingga perhitungan capaian
realisasi waktu adalah:
(1,76 x 12) 6
Penilaian Capaiam SKP = 76 -{(----------------------- x 100) -100}
(Aspek Waktu) 12

21,12 6
Penilaian Capaian SKP = 76 - {(---------------- x 100) -100}
(Aspek Waktu) 12

15,12
Penilaian Capaian SKP = 76 - {(----------x 100) -100}
(Aspek Waktu) 12

Penilaian Capaian SKP = 76 {(1,26x100) -100}


(Aspek Waktu) = 76 (126 100)
= 50

Contoh 2:
Pengawas atas nama Drs. Sukarja Taska merencanakan menulis karya
tulis berupa hasil penelitian dengan tema Peningkatan pembelajaran
tematik di Kota Sumedang yang akan dilaksanakan selama 12 bulan
dengan target kualitas 100%. Namun karya ilmiah tersebut dapat
diselesaikan dalam waktu 8 bulan.

Langkah-langkah penghitungan:
Langkah pertama: perhitungan efisiensi waktu
8
Persentase Efisiensi Waktu = 100% (----- x 100%) = 33,3%
12

Langkah kedua: menghitunga capaian SKP aspek waktu berdasarkan


efisiensi waktu yang telah dihitung pada langkah pertama
Karena efisiensi waktunya sama dengan 50% (lima puluh persen),
maka masuk kategori efisiensi waktu > 24%, sehingga perhitungan
capaian realisasi waktu adalah:
(1,76 x 12) 8
Penilaian Capaian SKP= 76 - {(------------------ x 100) -100}
(Aspek Waktu) 12

21,12 8
Penilaian Capaian SKP = 76 - {(--------------- x 100) -100}
(Aspek Waktu) 12

13,12
Penilaian Capaian SKP = 76 - {(----------------x 100) -100}
(Aspek Waktu) 12

Penilaian Capaian SKP = 76 - {(1,09x 100) -100}


(Aspek Waktu) = 76 (109 100)
= 67

4. Untuk menghitung persentase tingkat efisiensi waktu berdasarkan


target waktu yang direncanakan dalam SKP, menggunakan rumus:

Jadi, untuk menghitung Nilai Capaian SKP aspek waktu dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Identifikasi rincian kegiatan jabatan pengawas sekolah yang telah


dierncanakan pada SKP dilaksanakan atau tidak.
b. Apabila tidak dilaksanakan, maka Nilai Capaian SKP aspek Waktu
adalah 0 dengan menggunakan Rumus 1 Nilai Capaian Aspek Waktu.
c. Apabila dilaksanakan, terlebih dahulu hitung persentase efisiensi
waktu dengan menggunakan rumus di atas.
1) Apabila hasil perhitungan persentase efisiensi waktu 24%
(kurang dari atau sama dengan dua puluh empat persen), maka
Nilai Capaian SKP aspek waktu untuk rincian kegiatan tersebut
menggunakakan Rumus 2 di atas.
2) Apabila hasil perhitungan persentase efisiensi waktu > 24% (ebih
dari dua puluh empat persen), maka nilai capaian SKP aspek
waktu untuk rincian kegiatan tersebut menggunakan rumus 3 di
atas.
Adapun Formulir Penilaian Capaian SKP tertera dalam Tabel 9 dalam
Format sebagai berikut.
Tabel 9. Formulir Penilaian Capaian SKP
Prosedur penilaian c a p a i a n SKP dalam Formulir Penilaian Capaian SKP
s e b a g a i m a n a t e r t e r a d a l a m Ta b e l 9 d i atas mengikuti tata cara
pengisian yang tertuang dalam Tabel 10 berikut.
Tabel 10. Tata Cara Pengisian Formulir Penilaian Capaian SKP Pengawas
Sekolah

a. Kolom (1) : Nomor Urut


b. Kolom (2) : Rincian kegiatan tugas jabatan pengawas sekolah
yang meliputi rincian kegiatan tugas utama, rincian
kegiatan tugas penunjang, dan rincian kegiatan
tugas tambahan dan kreatifitas.
c. Kolom (2a) : Rincian kegiatan 2 Kolom (3): diisi dengan
jumlah guru sasaran yang dibina (maksmal sama
dengan jumlah ideal)
Rincian kegiatan 3 kolom (3) diisi jumlah
sekolah sasaran yang dibina (maksimal sama
dengan jumlah ideal)
Rincian Kegiatan 4 Kolom (3) diisi dengan
jumlah kepala sekolah pada sekolah sasaran
(maksimal jumlah ideal sekolah)
Rincian kegiatan 5 kolom (3) diisi dengan jumlah
program pengawasan yang dievaluasi dengan
jumlah maksimal 3 jenis)
Rincian kegiatan 7 kolom (3) diisi dengan
freekuensi kegiatan dengan jumlah maksimal 6
(enam)
Rincian kegiatan 8 kolom (3) diisi dengan jumlah
program pembimbingan kepala sekolah yang
dilaksanakan dengan jumlah maksimal 5 (lima).
d. Kolom (2b) : Jumlah ideal sasaran pengawasan untuk rincian
kegiatan tugas jabatan nomor 2, 3,4, 5, 7, dan 8.
e. Kolom (2c) : Angka Kredit yang diberikan untuk setiap rincian
kegiatan berdasarkan ketentuan Lampiran 1
Permenneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010.
f. Kolom (3) : Target Angka Kredit untuk setiap rincian kegiatan
tugas jabatan yang akan dicapai
g. Kolom (4) : Diisi dengan Target Kuantitas Output (TO) berupa
jumlah satuan hasil untuksetiap rincian tugas
jabatan
h. Kolom (5) : Diisi dengan target kualitas untuk setiap rincian
kegiatan tugas jabatan yang akan dicapai berupa
angka 100
i. Kolom (6) : Diisi dengan waktu (TW): waktu yang dibutuhkan
untuk setiap rincian kegiatan tugas jabatan yang
dicapai yaitu waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dari rincian
kegiatan yang dinyatakan dalam satuan waktu
bulanan, triwulan, kuartal, semester, dan tahunan.
j. Kolom (7) : Kolom Biaya tidak perlu diisi cukup - dan enter
k. Kolom (8) : Berisi AK yang dicapai berdasarkan RO, RK, dan
RW
l. Kolom (9) : Diisi dengan Realisasi Kuantitas/Realisasi Output
yaitu jumlah satuan hasil yang dimiliki (misalnya
program, laporan, buku, makalah, Naskah, SK,
Surat Keterangan), dan Hasil Karya) yang sesuai
dengan tagihan satuan hasil setiap rincian kegiatan
tugas jabatan, dan dokumen satuan hasil tersebut
disusun sesuai dengan kriteria sebagaimana
tertuang dalam Lampiran Permendikbud Nomor
143 Tahun 2014.
m. Kolom (10) : Diisi dengan Realisasi Kualitas (RK) yaitu kualitas
satuan hasil untuk setiap rincian kegiatan tugas
jabatan berdasarkan beban kerja atau jumlah
sasaran binaan atau frekuensi kegiatan yang
dilaksanakan dibagi dengan beban kerja atau
jumlah sasaran binaan atau frekuensi kegiatan
ideal atau yang direncanakan dalam SKP
(ketentuan berdasarkan Lampiran Permendikbud
Nomor 143 Tahun 2010 dan dapat merujuk pada
Tabel 10a Rubrik Penilaian aspek kualitas
(Realisasi Kualitas)
n. Kolom (11) : Diisi dengan realisasi waktu (RW) yaitu waktu
yang dibutuhkan untuk melaksanakan rincian
kegiatan tugas jabatan sampai memperoleh satuan
hasil dalam 1 (satu) tahun berjalan, untuk
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus
Realisasi Waktu:
ke-1, apabila rincian kegiatan yang ditargetkan
daam SKP tidak dilaksanakan;
ke-2, apabila dilaksanakan dengan tingkat
efisiensi waktu 24%
ke-3, apabila dilaksanakan dengan tingkat
efisiensi > 24%
0. Kolom (12) : Tidak diisi/ tanda (-) dan enter
p. Kolom (13) : Formula penghitungan nilai capaianSKP untuk
setiap rincian kegiatan tugas jabatan: penjumlahan
dari hasil penghitungan nilai capaian SKP: aspek
Kuantutitas/Realisasi Output (RO), aspek
Kualitas/Realisasi Kualitas (RK), dan aspek
waktu/Realisasi Waktu (RW).
q. Kolom (14) : Berisi Nilai Capaian SKP untuk setiap rincian
kegiatan tugas jabatan merupakan rerata nilai
capaian SKP aspek Kuantutitas/Realisasi Outrut
(RO), aspek Kualitas/Realisasi Kualitas (RK), dan
aspek waktu/Realisasi Waktu (RW).

Pada kolom (2) dalam Formulir Penialian Capaian SKP memuat rincian
kegiatan tugas jabatan yang meliputi:
a. Tugas Utama
Merupakan rincian kegiatan unsur utama (pengawasan akademik dan
manajerial, serta pengembangan profesi) dan unsur penunjang yang
dinilai angka kreditnya sebagaimana tercantum dalam Lampiran !
Permenneg PAN dan RB Nomor 21 Tahun 2010
b. Tugas Tambahan dan Kreatifitas
1) Tugas Tambahan
Tugas Tambahan adalah tugas lain atau tugas-tugas yang ada
hubungannya dengan tugas jabatan yang bersangkutan dan tidak ada
dalam SKP Yang ditetapkan. Tugas tambahan diberikan oleh atasan
langsung dan dibuktikan dengan Surat Keterangan dibuat menurut
contoh sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-c Perka
BKN Nomor 1 tahun 2013. Tugas tambahan ini dinilai pada akhir
tahun, dan pengawas sekolah yang diberi tugas tambahan dapat
diberikan nilai tugas tambahan paling rendah 1 (satu) dan paling
tinggi 3 (tiga) dengan menggunakan pedoman sebagaimana tertera
pada Tabel 11 berikut.

Tabel 11. Besaran Angka Kredit Tugas Tambahan dalam PPKPNS


Angka
NO Tugas Tambahan
Kredit
1. tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) 1
tahun sebanyak I (satu) sampai 3 (tiga) kegiatan.
2. tugas tambahan yang dilakukan dalam 4 (empat) 2
tahun sebanyak I (satu) sampai 6 (enam) kegiatan.
3. tugas tambahan yang dilakukan dalam 1 (satu) 3
tahun sebanyak 7 (tujuh) kegiatan atau lebih.
2) Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan Pengawas Sekolah untuk
menciptakan sesuatu gagasan/metode pekerjaan yang bermanfaat
bagi unit kerja' organisasi, atau negara. Apabila seorang pengawas
sekolah pada tahun berjalan menemukan sesuatu yang baru dan
berkaitan dengan tugas pokoknya serta dibuktikan dengan surat
keterangan dari Unit kerja setingkat eselon II, Pejabat Pembina
Kepegawaian, atau Presiden, yang dibuat menurut contoh
sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran I-d PerKA BKN
Nomor 1 Tahun 2013, maka pada akhir tahun yang bersangkutan
dapat diberikan nilai kreativitas paling rendah 3 (tiga) dan paling
tinggi 12 (dua belas).

Ketentuan pengisian kolom (10) merujuk pada Rubrik Penilaian Capaian


SKP aspek Kualitas/Realisasi Kualitas (RK) di atas tertertuang pada
Tabel 10a berikut.
Tabel 10a Rubrik Penilaian Capaian SKP Aspek Kualitas/Realisasi Kualitas (RK)
Formula Capaian SKP
No. Rincian Kegiatan
Aspek Kualitas/Realisasi Kualitas (RK)
I. Tugas Utama
Ia. Pengawasan Akademik dan Manajerial
1. menyusun program a/b x 100
pengawasan; a : jumlah program yang dibuat
b : jumlah ideal satuan hasil berupa program pengawasan
yang dicantumkan pada kolom TO
2. melaksanakan a/b x 100
pembinaan Guru
dan/kepala a : jumlah guru sasaran yang dibina
sekolah; b : jumlah guru sasaran yang menjadi beban kerja
pengawas sekolah yang bersangkutansampai dengan
jumlah ideal/minimal guru sasaran (40 untuk
SMP/SMA/SMKdan 60 guru sasaran pada TK/SD)

3. memantau a/b x 100


pelaksanaan 8 SNP
a : jumlah sekolah sasaran yang dibina
b : jumlah sasaran sekolah yang menjadi beban kerja
pengawas sekolah yang bersangkutan sampai dengan
jumlah ideal/minimal sekolah sasaran (7 untuk
SMP/SMA/SMK dan 10 sekolah sasaran pada TK/SD)

4. Melaksanakanpenil a/b x 100


aian kinerja Guru
dan/atau a : jumlah sekolah sasaran yang dibina
kepalasekolah; b : jumlah sasaran sekolah yang menjadi beban kerja
pengawas sekolah yang bersangkutan sampai dengan
jumlah ideal/minimal sekolah sasaran (7 untuk
SMP/SMA/SMK dan 10 sekolah sasaran pada TK/SD)

5. melaksanakan a/b x 100


evaluasi hasil
pelaksanaan a : jumlah program yang dievaluasi (pemanrauan,
program pembinaan, penilaian)
pengawasan pada b : jumlah ideal program yang dievaluasi
sekolah binaan;
(3 program: pemantauan, pembinaan, penilaian)

6. mengevaluasi hasil a/b x 100


pelaksanaan a : jumlah laporan yang dibuat (1)
program b : jumlah ideal laporan yang dibuat (1)
pengawasan
tingkat
kabupaten/kota
atau provinsi;
(khusus untuk
Korwas)
7. menyusun program Target AK = a/b x c x d
pembimbingan dan a : frekuensi pembimbingan dan pelatihan yang tertuang
pelatihan dalam program
profesional Guru b : jumlah ideal frekuensi ideal pembimbingan dan
dan kepala sekolah pelatihan (6 kali)
di c : Besaran AK sesuai jenjang jabatan
KKG/MGMP/MG d : satuan hasil berupa lprogram yang dicantumkan pada
P dan/atau kolom TO
KKKS/MKKS dan
sejenisnya;
8 melaksanakan Target AK = a/b x c x jdl
pembimbingan dan
pelatihan a : frekuensi pembimbingan dan pelatihan yang
profesional Guru dilaksanakan
dan/atau kepala b : frekuensi ideal pembimbingan dan pelatihan yang
sekolah;
dilaksanakan (6 kali)
c : Besaran AK sesuai jenjang jabatan
d : satuan hasil berupa laporan yang dicantumkan pada
kolom TO

9. melaksanakan Target AK = a/b x c x d


pembimbingan dan
pelatihan kepala a : jumlah jenis program pembimbingan dan pelatihan
sekolah dalam kepala sekolah yang dilaksanakan
menyusun program b : JUmlah program ideal ppembimbingan kepala
sekolah, rencana
kerja, pengawasan sekolah yang dilaksanakan (5 program)
dan evaluasi, c : Besaran AK sesuai jenjang jabatan
kepemimpinan d : satuan hasil berupa laporan yang dicantumkan pada
sekolah, dan sistem kolom TO
informasi dan
manajemen;
10. mengevaluasi hasil a/b x 100
pembimbingan dan
pelatihan a : frekuensi kegiatan yang dilaksanakan yang
profesional Guru dituangkan dalam laporan
dan/atau kepala b : Frekuensi kegiatan ideal dalam pembimbingan dan
sekolah; (hanya
untuk pengawas pelatihan professional guru dan/atau kepala sekolah
Utama) yang dilaksanakan (6 kali)

11. membimbing a/b x 100


pengawas sekolah
muda dan a : frekuensi kegiatan yang dilaksanakan yang
pengawas sekolah
madya dalam dituangkan dalam laporan
melaksanakan
tugas pokok b : Frekuensi kegiatan ideal dalam pembimbingan dan
(pengawas madya pelatihan professional guru dan/atau kepala sekolah
dan utama)
yang dilaksanakan (6 kali)
12. melaksanakan a/b x 100
pembimbingan dan
pelatihan a : frekuensi kegiatan yang dilaksanakan yang
profesional Guru dituangkan dalam laporan
dan kepala sekolah b : Frekuensi kegiatan ideal dalam pembimbingan dan
dalam pelaksanaan
penelitian pelatihan professional guru dan/atau kepala sekolah
tindakan. yang dilaksanakan (6 kali)
(pengawas utama)
Ib. Pengembangan Profesi

13. Rincian Kegiatan p/q x 100


Pengembangan
Profesi (publikasi p : jumlah satuan hasil (buku, makalah, naskah,
ilmiah dan karya hasil karya, SK, dan Surat Keterangan)
inovatif yang dihasilkan selama satu tahun.
berdasarkan
lampiran Permeneg q : jumlah satuan hasil (buku, makalah, naskah,
PAN dan RB hasil karya, SK, dan Surat Keterangan)
Nomor 21 Tahun
yang ditargetkan selama satu tahun
2010
yang dituangkan dalam TO.

II. Unsur Penunjang

14. Rincian Kegiatan x/y x 100


Unsur
Penunjangberdasar x ; jumlah satuan hasil yang diperoleh selama satu tahun
kan lampiran pada tahun berjalan.
Permeneg PAN dan y : satuan hasil yang ditargetkan dalam kolom
RB Nomor 21
Tahun 2010 target kuantitas atau target Output (TO)
c. Contoh 1:Penilaiandan PenandatangananCapaianSKP bagiPengawas
Sekolah atasnamaRobert Hutagalung, S.Pd, golongan Kepangkatan
III/d, jabatan Pengawas Muda.

Tabel 12. Contoh 1 Penilaian dan Penandatanganan SKP bagi Pengawas


Sekolah Muda

Keterangan :
Angka kegiatan tugas jabatan No. 1 ini diperoleh dengan menggunakan
rumus :

Aspek kuantitas = RO x 100 = 1 x 100


= 100
100 = 100
Aspek kualitas = TO 1 x
RK x 100 = 95
100 = 95
Aspek waktu =
Jumlah ketiga aspek tersebut dijumlahkan = 100 + 95 + 98 = 293
Nilai capaian SKP = 293 : 3 = 97,67

Catatan penjelasan dalam pencantuman penilaian dan penandatanganan


capaian SKP bagi pengawas muda atas namaRobert Hutagalung, S.Pd
1. Kegiatan tugas jabatan pengawas muda terdiri dari unsur utama dan
unsur penunjang, unsur utama merupakan tugas pokok pengawas muda
sesuai Permenpan No. 21/2010, sedangkan unsur tugas penunjang
merupakan tugas penunjang sebagai pengawas sekolah
2. Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi
kerja dengan target.
3. Dalam hal realisasi kerja melebihi target, maka penilaian capaian SKP
tidak dapat lebih dari 100 (seratus)(informasi dari BKN)
Contoh 2 : Penilaian dan Penandatanganan Capaian SKP bagi Pengawas Sekolah
atas nama Subadi San, S.Pd, golongan Kepangkatan IV/b, jabatan Pengawas
Madya

Tabel 13 Contoh 2 Penilaian dan Penandatanganan SKP bagi Pengawas Sekolah


Madya

Keterangan :
Angka kegiatan tugas jabatan No. 1 ini diperoleh dengan menggunakan
rumus :
Aspek kuantitas = RO x 100 = 1 x 100 =
100
Aspek kualitas = RK x 100 = 95 x 100
= 90

Aspek waktu = = 1,76 x TW-RW x


100
TW
= 1,76 x 1-1 x 100
1
= 98
Jumlah ketiga aspek tersebut dijumlahkan = 100 + 90 + 98 = 293
Nilai capaian SKP = 288 : 3 = 96,00

Contoh 3 :Penilaiandan PenandatangananCapaianSKP bagiPengawas Sekolah


atasnamaAliyanto, M.Pd NIP 195703231998031002, golongan Kepangkatan
IV/e, jabatan Pengawas Utama
Tabel 14 Contoh 3 Penilaian dan Penandatanganan SKP bagi Pengawas Sekolah
Utama
Keterangan :
Angka kegiatan tugas jabatan No. 1 ini diperoleh dengan menggunakan
rumus :

Aspek kuantitas = RO x 100 = 1 x 100 = 100


Aspek kualitas = 100
TO
RK x=100
100= 95
1 x 100 = 95
TK 100
Aspek waktu =
= 1,76 x TW-RW x 100
TW
= 1,76 x 1-1 x 100
1
= 98

Jumlah ketiga aspek tersebut dijumlahkan = 100 + 95 + 98 = 293


Nilai capaian SKP = 288 : 3 = 97,67

5. Penilaian Perilaku Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah


Penilaian perilaku kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai atau
penilai yang ditunjuk oleh pejabat penilai terhadap pengawas sekolah yang
dinilai.Penilaian perilaku kerja dapat mempertimbangkan masukan dari pejabat
penilailain yang setingkat di lingkungan unit kerja masing-masing.Penilaian
perilaku kerja pengawas sekolah meliputi aspek orientasi pelayanan,
integritas,komitmen,disiplin, dan kerja sama.
Nilai perilaku kerja PNS dinyatakan dengan angka dan sebutannya sebagaimana
tertera pada Tabel 15 berikut.
Tabel 15. Sebutan Nilai Perilaku Kerja Pegawai

Rentang Nilai Sebutan Nilai


91100 Sangat Baik
7690 Baik
6I 75 Cukup
5160 Kurang
50kebawah Baik

Penilaian perilaku kerja pengawas sekolah menggunakan kriteria-kriteria


penilaian unsur perilaku kerja sebagaimana dituangkan dalam PerKa BKN
Nomor 1 tahun 2013 dalam pelaksanaan tugas pengawasan. Dengan demikian,
berdasarkan ketentuan tersebut, maka instrumen penilaian perilaku kerja
dituangkan dalam Tabel 16berikut.

Tabel 16. Kriteria Penilaian Prestasi Kerja Pengawas Sekolah Unsur


Perilaku Kerja
Aspek Nilai
NO Perilaku Uraian
kerja Angka Sebutan
1 Orientasi 1 Selalu dapat menyelesaikan tugas
Pelayanan utama sebagai Pengawas Sekolah /
(Akademik dan/atau manajerial)
Sekolah (Akademik dan manajerial) Sangatba
sebaik-baiknya dengan sikap sopan 91- 100 ik
dan sangat memuaskan terhadap
Guru dan Kepala Sekolah

2 Pada umumnya dapat


menyelesaikan tugas utama sebagai
Pengawas Sekolah (Akademik dan
manajerial) dengan baik dan sikap
sopan serta memuaskan terhadap 76- 90 Baik
Guru dan Kepala Sekolah.

3 Adakalanya dapat menyelesaikan


tugas utama sebagai Pengawas
Sekolah/ Madrasah (Akademik
dan manajerial) dengan cukup
baik dan sikap cukup sopan serta
cukup memuaskan terhadap Guru 61- 75 Cukup
dan Kepala Sekolah.

4 Kurang dapat menyelesaikan tugas


utama sebagai Pengawas Sekolah
(Akademik dan manajerial) dengan
baik dan sikap kurang sopan serta 51- 60 Kurang
kurang terhadap Guru, dan Kepala
Sekolah.

5 Tidak pernah dapat


menyelesaikan tugas utama
sebagai Pengawas Sekolah/
Madrasah (Akademik dan 50ke
manajerial) dengan baik dan Buruk
bawah
sikap tidak sopan serta tidak
memuaskan baik terhadap Guru
dan Kepala Sekolah.
2 Integritas 1 Selalu dalam melaksanakan tugas 91 100
bersikap jujur, ikhlas sesuai dengan
norma dan etika sebagai Pengawas
Sekolah (Akademik dan Sangatba
Manajerial) dan selalu ik
melaksanakan tugas sesuai
wewenangnya serta berani
menanggung risiko dari tindakan
yang dilakukannya.
2 Pada umumnya dalam
melaksanakan tugas bersikap jujur,
ikhlas sesuai dengan norma dan
etika sebagai Pengawas Sekolah
(Akademik dan Manajerial) dalam
satuan pendidikan dan selalu 76- 90 Baik
melaksanakan tugas sesuai
wewenangnya serta berani
menanggung risiko dari tindakan
yang dilakukannya.

3 Adakalanya dalam melaksanakan


tugas bersikap cukup jujur, cukup
ikhlas sesuai dengan norma dan
etika sebagai Pengawas Sekolah/
Madrasah (Akademik dan
Manajerial) dalam satuan
pendidikan dan kadang-kadang 61- 75 Cukup
menyalahgunakan wewenangnya
serta berani menanggung risiko
dari tindakan yang dilakukannya.

4 Kurang bersikap jujur, kurang


ikhlas dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan norma dan etika
sebagai Pengawas Sekolah
(Akademik dan Manajerial) dalam
satuan pendidikan dan sering
menyalahgunakan wewenangnya 51- 60 Kurang
tetapi kurang berani menanggung
risiko dari tindakan yang
dilakukannya

5 Tidak pernah jujur, tidak ikhlas


dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan norma dan etika sebagai
Pengawas Sekolah (Akademik
dan Manajerial) dalam satuan 50ke
pendidikan dan selalu Buruk
menyalahgunakan wewenangnya bawah
serta tidak berani menanggung
risiko dari tindakan yang
dilakukannya
3 Komitmen 1 Selalu berusaha dengan sungguh-
sungguh menegakkan ideologi
Negara pancasila,UUD NegaraRI
Tahun1945,NKRI,Bhineka Tunggal
Ika dan rencana-rencana
pemerintah dengan tujuan untuk
dapat melaksanakan tugasnya
secara berdayaguna dan berhasil
guna serta mengutamakan 91- 100 Sangat
baik
kepentingan kedinasan dari pada
kepentingan pribadi dan atau
golongan sesuai dengan tugas,
fungsi dan tanggungjawabnya
sebagai unsu raparatur negara,
terhadap organisasi tempat dimana
ia bekerja

2 Padaumumnya berusaha dengan


sungguh-sungguh menegakkan
ideology Negara pancasila,UUD
Negara RITahun 1945,
NKRI,BhinnekaTunggal Ika dan
rencana-rencana pemerintah
dengan tujuan untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara
berdayaguna dan berhasil guna
serta mengutamakan kepentingan 76- 90 Baik
kedinasan dari pada kepentingan
pribadi dan atau golongan sesuai
dengan tugas,fungsi dan tanggung
jawabnya sebagai unsure aparatur
negara,terhadap organisasi
Tempat dimana ia bekerja

3 Adakalanya berusaha dengan 61- 75 Cukup


sungguh-sungguh menegakkan
ideology Negara pancasila,UUD
Negara RITahun1945,
NKRI,BhinekaTunggal Ika dan
rencana-rencana pemerintah
dengan tujuan untuk dapat
melaksanakan tugasnya secara
berdayagunadanberhasilguna
sertamengutamakankepentingan
kedinasandaripadakepentingan
pribadidan/ataugolongansesuai
dengantugas,fungsidantanggung
jawabnyasebagaiunsuraparatur
negara,terhadaporganisasi
tempatdimanaia bekerja
4 Kurangberusahadengansungguh-
sungguhmenegakkanideologi
negarapancasila,UUDNegaraRI
Tahun1945,NKRI, Bhineka
TunggalIkadanrencana-rencana
pemerintahdengantujuanuntuk
dapatmelaksanakantugasnya
secaraberdayagunadanberhasil
gunasertamengutamakan 51- 60 Kurang
kepentingankedinasandaripada
kepentinganpribadidanatau
golongansesuaidengantugas,
fungsidantanggungjawabnya
sebagaiunsuraparaturnegara,
terhadaporganisasitempatdimana
iabekerja.

5 Tidakpernahberusahadengan
sungguh-sungguhmenegakkan
ideologinegarapancasila,UUD
NegaraRITahun1945, NKRI,
BhinekaTunggalIkadan rencana-
rencanapemerintah
dengantujuanuntukdapat
melaksanakantugasnyasecara
berdayagunadanberhasilguna 50ke
Buruk
sertamengutamakankepentingan bawah
kedinasandaripadakepentingan
pribadidanataugolongansesuai
dengantugas,fungsidantanggung
jawabnyasebagaiunsuraparatur
negara,terhadaporganisasi
tempatdimanaia bekerja.

4 Disiplin 1 Selalumentaatiperaturan
perundang-undangandan/atau
peraturankedinasanyangberlak
u
denganrasatanggungjawabdan
selalumentaatiketentuanjamke
rja 91- 100 Sangatba
ik
sertamampumenyimpandan
atau memeliharabarang-
barangmiliknegara
yangdipercayakankepadanyad
engansebaik-baiknya
2 Padaumumnyamentaatiperaturanper 76- 90 Baik
undang-undangandan/atau
peraturankedinasanyangberlaku
denganrasatanggungjawab,
mentaatiketentuanjamkerjaserta
mampumenyimpandanatau
memeliharabarang-barangmilik
negara yangdipercayakan
kepadanyadenganbaik.
3 Adakalanyamentaatiperaturanperun
dang-undangandan/atau
peraturankedinasanyangberlaku
denganrasacukuptanggung
jawab,mentaatiketentuanjam
kerjasertacukupmampu
menyimpandanataumemelihara
barang-barangmiliknegarayang
dipercayakankepadanyadengan 61- 75 Cukup
cukupbaik,sertatidakmasukatau
terlambatmasukkerjadan lebih
cepatpulangdariketentuanjam
kerjatanpaalasanyangsah
selama5sampaidengan15hari
kerja.
4 Kurangmentaatiperaturan
perundang-undangandan/atau
peraturankedinasanyangberlaku
denganrasakurangtanggung
jawab,mentaatiketentuanjam
kerjasertakurangmampu
menyimpandanataumemelihara
51- 60 Kurang
barang-barangmiliknegarayang
dipercayakankepadanyadengan
kurangbaik,sertatidakmasuk
atauterlambatmasukkerjadan
lebihcepatpulangdariketentuan
jamkerjatanpaalasan yangsah
selama16sampaidengan30hari
5 Tidakpernahmentaatiperaturan
perundang-undangandan/atau
peraturankedinasanyangberlaku
denganrasatidaktanggungjawab,
mentaatiketentuanjamkerjaserta
tidakmampumenyimpandanatau
memeliharabarang-barangmilik
negara yangdipercayakan 50ke
Buruk
kepadanyadengankurangbaik, bawah
sertatidakmasukatauterlambat
masukkerjadanlebihcepatpulang
dariketentuanjamkerjatanpa alasan
yangsah31harikerjaatau lebih

5 Kerjasama 1 Selalu mampu bekerjasama dengan 91- 100 Sangatba


rekan kerja, atasan, mitra kerja, dan ik
satuan pendidikan baik di dalam
maupun di luar SKPD, serta dapat
menghargai dan menerima pendapat
orang lain, bersedia menerima
keputusan /kebijakan yang
ditetapkan bersama.
2 Pada umumnya mampu
bekerjasama dengan rekan kerja,
atasan, mitra kerja, dan satuan
pendidikan baik di dalam maupun
di luar SKPD, serta dapat
menghargai dan menerima 76- 90 Baik
pendapat orang lain, bersedia
menerima keputusan/ kebijakan
yang ditetapkan bersama.

3 Adakalanya mampu bekerjasama


dengan rekan kerja, atasan, mitra
kerja, dan satuan pendidikan baik di
dalam maupun di luar SKPD, serta
dapat menghargai dan menerima 61- 75 Cukup
pendapat orang lain, bersedia
menerima keputusan /kebijakan
yang ditetapkan bersama.

4 Kurang mampu bekerjasama dengan


rekan kerja, atasan, mitra kerja, dan
satuan pendidikan baik di dalam Kurang
maupun di luar SKPD, serta dapat
menghargai dan menerima pendapat 51- 60
orang lain, bersedia menerima
keputusan /kebijakan yang
ditetapkan bersama.

5 Tidak pernah mampu bekerjasama


dengan rekan kerja, atasan, mitra
kerja, dan satuan pendidikan baik
di dalam maupun di luar SKPD,
serta dapat menghargai dan 50ke
menerima pendapat orang lain, bawa Buruk
bersedia menerima keputusan h
/kebijakan yang ditetapkan
bersama.

Untuk memudahkan penilaian perilaku kerja pengawassekolah dikembangkan


instrumen untuk mengukur perilaku kerja.Instrumen yang dikembangkan meliputi
seluruh aspek penilaian dalam perilaku kerja.Instrumen penilaian perilaku kerja
dikembangkan berdasarkan uraian dari setiap aspek penilaian perilaku
kerja.Setiap aspek perilaku kerja dirumuskan indikator-indikator perilaku yang
mudah diamati. Dan setiap indikator diberi skor 0 sampai dengan 3, dengan
kriteria pemberian skor sebagai berikut:
Skor Kriteria
0 Tidak tampak
1 Sedikit/tampak/tampak tapi jarang
2 Tampak jelas/sering/selalu tampak dalam perilaku
sehari-hari
Selanjutnya untuk mendapatkan nilai aspek perilaku kerja adalah dengan
menjumlahkan skor indikator dibagi skor maksimum indikator sebagaimana
dalam rumus berikut ini.
Total Skor Indikator
x 100
Skor Maksimum Indikator

Instrumen penilain perilaku kerja pegawai bagi pengawas sekolah tertera pada
Tabel 17 berikut.
Tabel 17 Instrumen Penilaian Perilaku Kerja PNS bagi Pengawas Sekolah

ASPEK SKOR
NO YANG URAIAN INDIKATOR
0 1 2
DINILAI
1 Orientasi menyelesaikan tugas utama 1.1 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bertingkah laku
Pelayanan sebagai Pengawas Sekolah sopan dan ramah terhadap semua Guru, kepala Sekolah, Tenaga
sebaik-baiknya dengan Kependidikan dan teman sejawat
sikap sopan dan sangat 1.2 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) ramah dalam
memuaskan terhadap Guru berkomunikasi terhadap semua Guru, kepala Sekolah, Tenaga
dan Kepala Sekolah Kependidikan dan teman sejawat
1.3 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) berpenampilan rapi
dan sopan
1.4 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) melaksanakan tugas
kepengawasan sesuai dengan tanggung jawab dan wewenangnya.
1.5 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) memberikan
kesempatan kepada semua Guru, kepala Sekolah, Tenaga
Kependidikan dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran
1.6 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) memperlakukan
semua semua Guru, kepala Sekolah, Tenaga Kependidikan secara
adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing-
masing,.
1.7 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) mau membagi
pengalamannya dengan kolega, termasuk mengundang mereka untuk
mengobservasi cara melakukan pengawasan dan pembinaan
1.8 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) menyediakan
layanan informasi terkait dengan prestasi , potensi dan kompetensi
guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di wilayah binaan
ASPEK SKOR
NO YANG URAIAN INDIKATOR
0 1 2
DINILAI
Total Skor 0
Skor Maksimum 16
Nilai Aspek 1 = (Total Skor yang diperoleh/16) x 100 0
Sebutan Nilai Aspek : (91-100=AMAT BAIK; 76-90=BAIK; 61-75=CUKUP; 51-60=KURANG; kurang dari 50= BURUK)
2 Integritas dalam melaksanakan tugas 2.1 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) berperilaku baik
bersikap jujur, ikhlas sesuai dalam menjalankan profesinya sesuai dengan kode etik sebagai
dengan norma dan etika Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial)
sebagai Pengawas Sekolah
(Akademik dan Manajerial) 2.2 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) memanfaatkan
dan selalu melaksanakan waktu luang secara produktif terkait dengan tugasnya.
tugas sesuai wewenangnya 2.3 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) memberikan
serta berani menanggung kontribusi positif terhadap peningkatan mutu layanan pendidikan
risiko dari tindakan yang 2.4 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) memberikan
dilakukannya.a kontribusi positif terhadap pengembangan sekolah
2.5 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bangga terhadap
profesinya.
2.6 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) konsisten antara
perkataan dan perbuatan
2.7 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan tugas jabatannya
2.8 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bersedia
menanggung segala resiko dari pekerjaan yang dilakukannya
2.9 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bersedia
memperbaiki kesalahan
ASPEK SKOR
NO YANG URAIAN INDIKATOR
0 1 2
DINILAI 2.1Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) memberikan teladan
0 dalam bersikap, berperilaku, dan bertutur kata
Total Skor 0
Skor Maksimum 20
Nilai Aspek 1 = (Total Skor yang diperoleh/20) x 100 0
Sebutan Nilai Aspek : (91-100=AMAT BAIK; 76-90=BAIK; 61-75=CUKUP; 51-60=KURANG; kurang dari 50= BURUK)
3 Komitmen berusaha dengan sungguh- 3.1 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) melaksanakan
sungguh menegakkan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi
ideologi negara pancasila, 3.2 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) menjunjung tinggi
UUD Negara RI Tahun persatuan dan kesatuan NKRI.
1945, NKRI, Bhineka 3.3 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) menunjukkan
Tunggal Ika dan rencana- apresiasi terhadap keberagaman budaya, suku, ras, dan agama
rencana pemerintah dengan
tujuan untuk dapat 3.4 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) mengutamakan
melaksanakan tugasnya kepentingan tugas jabatan di atas kepentingan pribadi dan golongan
secara berdaya guna dan 3.5 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bekerja keras untuk
berhasil guna serta meningkatkan prestasi guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan
mengutamakan kepentingan lainnya.
kedinasan dari pada 3.6 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bekerja keras tanpa
diminta untuk kemajuan sekolah binaannya.
ASPEK SKOR
NO YANG URAIAN INDIKATOR
0 1 2
DINILAI 3.7 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) melakukan tugas
jabatannya dan menerima tanggungjawab dengan baik

kepentingan pribadi dan


atau golongan sesuai
dengan tugas, fungsi dan
tanggung jawabnya sebagai
unsur aparatur negara,
Total Skor 0
Skor Maksimum 14
Nilai Aspek 1 = (Total Skor yang diperoleh/14) x 100 0
Sebutan Nilai Aspek : (91-100=AMAT BAIK; 76-90=BAIK; 61-75=CUKUP; 51-60=KURANG; kurang dari 50= BURUK)
4 Disiplin mentaati peraturan 4.1 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) melaksanakan tugas
perundang-undangan dan/ jabatan (menyusun perencanaan, melaksanakan pembinaan,
atau peraturan kedinasan pembimbingan, pemantauan, penilaian, dan membuat laporan
yang berlaku dengan rasa kepengawasan) dengan tepat waktu
tanggung jawab dan selalu 4.2 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) melaksanakan
mentaati ketentuan jam melaksanakan pembinaan, pembimbingan, pemantauan, penilaian
kerja serta mampu tepat waktu sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.
menyimpan dan atau 4.3 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) meminta ijin dan
memelihara barang-barang
memberitahu lebih awal, dengan memberikan alasan dan bukti yang
milik negara yang
sah jika tidak dapat melaksanakan tugas .
dipercayakan kepadanya
4.4 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya
lain di luar pelaksanaan pengawasan
ASPEK SKOR
NO YANG URAIAN INDIKATOR
0 1 2
DINILAI 4.5 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) memiliki rasa
kepemilikan dan memelihara sarana dan prasarana penunjang untuk
kepentingan pelaksanaan tugas
Total Skor 0
Skor Maksimum 10
Nilai Aspek 1 = (Total Skor yang diperoleh/10) x 100 0
Sebutan Nilai Aspek : (91-100=AMAT BAIK; 76-90=BAIK; 61-75=CUKUP; 51-60=KURANG; kurang dari 50= BURUK) BURUK
5 Bekerjasama mampu bekerjasama dengan 5.1 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) mengembangkan
rekan kerja, atasan, mitra kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat
kerja, dan satuan
5.2 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) menghormati dan
pendidikan baik di dalam
menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan
maupun di luar SKPD, serta
masing-masing.
dapat menghargai dan
menerima pendapat orang 5.3 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) mendiskusikan data
lain, bersedia menerima dan informasi tentang guru, Kepala Sekolah, tenaga kependidikan
keputusan /kebijakan yang dan peserta didik baik dalam pertemuan formal maupun tidak formal
ditetapkan bersama. kepada teman sejawat untuk kepentingan tugas.
5.4 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) berkomunikasi
dengan instansi terkait.
5.5 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) bersedia menerima
masukan dari guru, Kepala Sekolah tenaga kependidikan dan peserta
didik baik dalam pertemuan formal maupun tidak formal kepada
teman sejawat untuk kepentingan tugas
5.6 Pengawas Sekolah (Akademik dan manajerial) menerima dan
melaksanakan keputusan yang telah disepakati terkait dengan bidang
tugas jabatan
ASPEK SKOR
NO YANG URAIAN INDIKATOR
0 1 2
DINILAI Total Skor 0
Skor Maksimum 12
Nilai Aspek 1 = (Total Skor yang diperoleh/12) x 100 0
Sebutan Nilai Aspek : (91-100=AMAT BAIK; 76-90=BAIK; 61-75=CUKUP; 51-60=KURANG; kurang dari 50= BURUK)
Nilai Perilaku Kerja 0
Contoh Penilaian Perilaku Kerja secara keseluruhan adalah sebagaimana Tabel 18
berikut.
Tabel 18 Contoh Penilaian Perilaku Kerja secara Keseluruhan

Skor Sebutan
Unsur yang dinilai Aspek penilaian
Penilaian Penilaian

Orientasi Pelayanan 87,50 Baik

Integritas 85,00 Baik

Komitmen 85,70 Baik

Disiplin 80,00 Baik


Perilaku Kerja
Kerjasama 85,00 Baik

Jumlah 423,2

Nilai Rata-rata : 84,64 Baik

Nilai Perilaku Kerja (40% x 33,856


84,64)

Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi100.Untuk memudahkan pemantauan


dan evaluasi perilaku kerja, pejabat penilai dapat menggunakan formulir buku catatan
penilaian perilaku kerja pengawas sekolah

6. Pengolahan Nilai Capaian SKP dan Perilaku Kerja Pegawai bagiPengawas Sekolah.
Nilai Prestasi Kerja Pengawas Sekolah diperoleh dari hasil penilaian capaian SKP dan
penilaian Perilaku Kerja dengan bobot 60% Nilai Capaian SKP + 40% Nilai Perillaku
Kerja.

Contoh 1: Bapak Prihyudi, M.Pd. seorang pengawas sekolah yang dinilai prestasi
kerjanya pada periode penilaian Januari s.d. Desember Tahun 2014 memperoleh Nilai
SKP 90 dari tugas utama dan penunjang, tetapi tidak memiliki tugas tambahan dan
kreatifitas sedangkan Nilai Perilaku Kerjanya 85, maka Nilai Prestasi Kerja Bapak
Prihyudi, M.Pd. adalah = 60% Nilai SKP + 40% Nilai Perilaku Kerja
= (60% x 90) + (40% x 85)
= 54 + 34
= 88 (Baik)

Contoh 2: Bapak Heru, M.Pd. seorang pengawas sekolah yang dinilai prestasi kerjanya
pada periode penilaian Januari s.d. Desember Tahun 2014 memperoleh Nilai SKP 90
dari tugas utama dan penunjang, dan memiliki tugas tambahan sebagai Tim Penyusun
Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Olah Raga Kepemudaan sedangkan Nilai Perilaku
Kerjanya 85, maka Nilai Prestasi Kerja Bapak Heru, M.Pd. adalah:
= 60% Nilai SKP + 40% Nilai Perilaku Kerja + Nilai Tugas Tambahan
= (60% x 90) + (40% x 85) + 1
= 54 + 34 + 1
= 89 (BAIK)

65
Catatatan: Nilai AK untuk tugas tambahan adalah jika 1-3 Tugas Tambahan bernilai 1,
Jika 4-6 tugas tambahan diberi Nilai 2 AK, dan 7 kegiatan atau lebih diberi Nilai 3 AK,
sehubungan Tugas tambahBapak Heru hanya 1 kegiatan (1 SK), maka Bapak Heru
memperileh Nilai Angka Kredit 1 (satu),

7. Penetapan Hasil Penilaian Prestasi Kerja Pegawai bagi Pengawas Sekolah


Hasil penilaian capaian SKP dan hasil penilaian perilaku kerja dituangkan kedalam
Formulir sebagaimana tertera dalam Lampiran ... , bahan ajar ini.
Formulir Penilaian Prestasi Kerja memuat:
a. Identitas Pengawas Sekolah yang dinilai (Nama, NIP, Pangkat/Golongan Ruang,
Jabatan/Pekerjaan, dan Unit Organisasi)
b. Identitas Pejabat Penilai (Nama, NIP, Pangkat/Golongan Ruang, Jabatan/Pekerjaan,
dan Unit Organisasi)
c. Identitas Atasan Pejabat Penilai (Nama, NIP, Pangkat/Golongan Ruang,
Jabatan/Pekerjaan, dan Unit Organisasi)
d. Unsur yang Dinilai (Capaian SKP dan Nilai Perilaku Kerja)
e. Keberatan dari PNS yang dinilai
f. Tanggapan Pejabat Penilai
g. Keputusan Atasan Pejabat Penilai atas Keberatan
h. Rekomendasi
i. Tulisan Dibuat Tanggal ... dan tempat tangan Pejabat Penilai
j. Tulisan Diterima Tanggal ... dan tempat tanda tangan PNS yang dinilai
k. Tulisan Diterima Tanggal .. dan tempat tana tangan Atasan Pejabat Penilai.

8. Pemanfaatan Hasil PPKP-PS oleh Penilai Angka Kredit


Apabila pelaksanakan PPKP-PS dilaksanakan oleh penilaiai teknis dan pejabat penilaia
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka data nilai
PPKP-PS untuk unsur pelaksanaan pengawasan akademik dan manajerial dapat
dipertimbangkan untuk menetapkan nilai PKP-PS. Sedangkan untuk penilaian unsur
pengembangan profesi tidak dapat serta merta menggunakan data hasil penilaian capaian
SKP-PS unsur Pengembangan Profesi.

C. Latihan
Latihan pada kegiatan pembelajaran dengan topik Pelaksanaan Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai ini adalah sebagai berikut:
1. Secara individu membaca pengantar dan uraian materi ini
2. Secara berkelompok berlatih menila capaian SKP untuk aspek kuantitas, kualitas ,
dan aspek waktu dengan menggunakan LK.PS.E.03

D. Refleksi
Setelah mempelajari matasajian PPKPNS-PS dengan topik Pelaksanaan Penilaian
Prestasi Kerja PNS bagi Pengawas Sekolah, pada Lembar Refleksi yang telah disediakan
Anda menuliskan hal-hal berikut:
1. dua atau tiga hal yang paling penting yang Anda pelajari setelah mengikuti sesi
ini.
2. dua atau tiga hal yang menurut Anda sangat membantu dalam pengembangan
profesionalisme Anda sebagai Tim Penilaia AK, setelah mengikuti sesi ini.
3. dua atau tiga pertanyaan yang masih Anda pikirkan terkait dengan materi yang
telah Anda pelajari pada sesi ini.
4. langkah yang akan Anda lakukan sebagai peserta pelatihan (agent of change)
setelah mendapatkan materi pada sesi ini.
5. Mata sajian ini secara keseluruhan disampaiakan dengan (Amat Baik, Baik,
Cukup, Kurang)* oleh pemateri/narasumber.

66
Lampiran1
Formulir Sasaran Kerja Pegawai

67
Lampiran 2
Formulir Penilaian Sasaran Kerja Pegawai

PENILAIANCAPAIANSASARANKERJA
PEGAWAINEGERISIPIL
JangkaWaktuPenilaianJanuaris.d.Desember20
TARGET REALISASI NILAI
NO I. KegiatanTugas Jabatan AK AK PENGHITUNGA
Kuant/Output Kual/Mutu Waktu Biaya Kuant/Output Kual/Mutu Waktu Biaya N CAPAIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

II. TUGASTAMBAHANDANKREATIVITAS:

NilaiCapaianSKP

..,31Desember.......
PejabatPenilai,

NIP.

68
Lampiran 3
Rekap Hasil Penilaian Perilaku Kerja Bagi Pengawas Sekolah

REKAP HASIL PENILAIAN PERILAKU KERJA BAGI


PENGAWAS SEKOLAH

Unsur yang dinilai Aspek penilaian Skor Penilaian Sebutan Penilaian Jumlah
OrientasiPelayanan
Integritas
Komitmen
Disiplin
PerilakuKerja Kerjasama
Jumlah
NilaiRata-rata:
Jumlah/ 5
NilaiPerilakuKerja :NilaiRata-ratax 40%

6
9
Lampiran 4
Formulir Buku Catatan Penilaian Perilaku Kerja PNS

BUKU CATATAN PENILAIAN PERILAKU KERJA PNS

Nama :
NIP :

Nama/NIPdan
No Tanggal Uraian Paraf
Pejabat Penilai
1 2 3 4

7
0
PETUNJUK PENGISIAN
FORMULIR BUKU CATATAN PENILAIAN
PERILAKU KERJA

No Lajur Uraian
1 2 3
1. 1 CukupJelas
2. 2 Tulislah tanggal, bulan dan tahun pencatatan penilaian perilaku
kerja
3. 3 Tulislah capaian SKP yang telah direalisasikan dan perilaku
kerja oleh PNS yang dinilai

4. 4 Tulislahnama,NIP, dan paraf pejabat penilai pada setiap


dilakukan
monitoring dan evaluasi

7
1
Lampiran 5
Format Penilaian Prestasi Kerja

PENILAIAN PRESTASI KERJA


PEGAWAI NEGERI SIPIL

JANGKA WAKTU PENILAIAN


Januari s.d. Desember 20___
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

1. YANG DINILAI
a. NAMA
b. NIP
c. Pangkat, golongan ruang
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
2. PEJABAT PENILAI
a. NAMA
b. NIP
c. Pangkat, golongan ruang
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
3. ATASAN PEJABAT PENILAI
a. NAMA
b. NIP
c. Pangkat, golongan ruang
d. Jabatan/Pekerjaan
e. Unit Organisasi
4. UNSUR YANG DINILAI J
U
a. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) X 60%
b. Perilaku 1. Orientasi Pelayanan 7
Kerja 2
2. Integritas
3. Komitmen
4 Disiplin
5. Kerjasama
6. Kepemimpinan
Jumlah
Nilai Rata-rata
Nilai Perilaku X 40%
kerja

Nilai Prestasi Kerja

KEBERATAN DARI PEGAWAI NEGERI


5. SIPIL
YANG DINILAI (APABILA ADA)

Tanggal ...........................
................

TANGGAPAN PEJABAT PENILAI ATAS


6. KEBERATAN

Tanggal ...........................
................

KEPUTUSAN ATASAN PEJABAT PENILAI


7. ATAS
KEBERATAN

Tanggal ...........................
................

8. REKOMENDASI

Tanggal............................
................
9. DIBUAT TANGGAL,
7
PEJABAT PENILAI 3
_________________________
________
NIP
10. DITERIMA TANGGAL, _________________________
PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG
DINILAI,

_____________________________
____
NIP
____________________________

11. DITERIMA TANGGAL,


ATASAN PEJABAT YANG
MENILAI

_________________________
NIP
_________________________

7
4
LK.PS.E.01

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

A. Topik: Konsep dan Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai bagi Pengawas
Sekolah
B. Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok kecil, peserta bimtek dapat:
1. Menyebutkan landasan hokum Penilaian Prestasi Kerja Pegawai
2. Menyebutkan unsur yang dinilai dalam PPKP-PS serta bobotnya masing-
masing.
3. Menyebutkan rujukan hukum sebagai dasar menentukan rincian kegiatan
jabatan pengawas.
4. Menjelaskan rincian kegiatan yang hanya dilakukan oleh pengawas sekolah
dengan jenjang jabatan pengawas utama, dengan menyebutkan jumlah
angka kreditnya.

C. Petunjuk Kegiatan
1. Bacalah pengantar dan uraian materi pada Kegiatan Pembelajaran 1.
2. Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Sebutkan landasan hukum Penilaian Prestasi Kerja Pegawai?

Jawaban:




2. Unsur yang dinilai dalam PPKP-PS serta bobotnya masing-masing.
Jawaban:




3. Rujukan hukum sebagai dasar penentuan rincian kegiatan jabatan pengawas
sekolah yang ditungkan dalam SKP-PS:
Jawaban:




4. rincian kegiatan dan besaran angka kredit yang hanya dilakukan oleh
pengawas sekolah dengan jenjang jabatan pengawas utama:
Jawaban:



7
5
LK.PS.E.02

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2

A. Topik: Penyusunan SKP-PS


B. Tujuan Pembelajaran:
Melalui latihan dalam kelompok kecil, peserta bimtek melakukan penyusunan
SKP-PS bagi pengawas sekolah dengan jabatan, pangkat, dan golongan
tertentu.

C. Petunjuk Kegiatan:
1. Siapkan Formulir SKP (Excel)
2. Buatlah SKP untuk Pengawas Sekolah berikut:

Pada tanggal 1 Oktober 2013, Ibu Soffie Purnata, M.Pd., seorang guru SMP
pengampu matapelajaran IPA diangkat ke dalam jabatan pengawas Sekolah
dengan jabatan pengawas muda, pangkat Penata, Golongan dan Ruang IIIc. Di
Kabupaten Diradja. Melalui SPMT Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Diradja Ibu Soffie memiliki bidang sasaran sejumlah 7 SMP dan 25 guru IPA di
lingkungan Kabupaten Diradja tersebut. Buatlah SKP untuk Ibu Soffie tersebut.

7
6
LK.PS.E.03
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3

A. Topik: Pelaksanaan penilaian prestasi kerja pengawas sekolh


B. Tujuan Pembelajaran: Melaui latihan, peserta bimtek melakukan:
1. Praktik penilaian capaian SKP (LK.PS.E.03a)
2. Praktik pengolahan hasil penilaian perilaku kerja (LK.PS.E.03b)
3. Praktik mengolahan dan penetapan Nilai Prestasi Kerja Pengawas
Sekolah berdasarkan hasil Penilaian Capaian SKP dan Penilaian Perilaku
Kerja. (LK.PS.E.03c)

C. Petunjuk Kegiatan:
1. Praktik Penilaian Capaian SKP
2. Praktik Pengolahan Hasil Penilaian Perilaku Kerja
3. Praktik mengolahan dan penetapan Nilai Prestasi Kerja Pengawas
Sekolah berdasarkan hasil Penilaian Capaian SKP dan Penilaian Perilaku
Kerja

7
7
LK.PS.E.04

LEMBAR REFLEKSI

Nomor Peserta/Nama : , ..
Instansi : ...
Matasajian/Topik : ...
Narasumber :

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada mata sajian/topik ini, coba


Anda tuliskan hal-hal berikut:
1. dua atau tiga hal yang paling penting yang Anda pelajari setelah
mengikuti sesi ini:



2. dua atau tiga hal yang menurut Anda sangat membantu dalam
pengembangan profesionalisme Anda sebagai Tim Penilaian AK, setelah
mengikuti sesi ini:



3. dua atau tiga pertanyaan yang masih Anda pikirkan terkait dengan materi
yang telah Anda pelajari pada sesi ini:



4. Langkah yang akan Anda lakukan setelah menerima mata sajian ini:


7
8

Anda mungkin juga menyukai