Anda di halaman 1dari 10

1.

Program (Posyandu Lansia)


Cara mengakhiri masalah gizi kurang adalah dengan penanggulangan
kurang gizi jangka panjang. Cara tersebut akan bergantung pada kemampuan
manusia untuk bekerja sama untuk terwujudnya perkembangan pendidikan
dan ekonomi, kedamaian, pengendalian pertumbuhan penduduk, perbaikan
sanitasi, keadilan sosial bagi perempuan dan anak-anak. Faktor lain adalah
kebijakan dan praktik yang benar terhadap lingkungan dan produktivitas
pertanian. Kelompok yang sangat terpengaruh oleh kurang gizi harus aktif
herpartisipasi dalam proses perencanaan dan implementasi program perbaikan
gizi-kesehatan.
Terdapat program yang telah berhasil mengurangi rnasalah kurang gizi di
berbagai negara di dunia yang dapat diadopsi. Program yang sering
didengungkan adalah perbaikan ekonomi, pendidikan, gizi dan sanitasi akan
mengatasi masalah kurang gizi dan penyakit infeksi serta meningkatkan usia
harapan hidup di negara maju sekitar 100 tahun silam.
Untuk program gizi masyarakat dengan tujuan penanggulangan masalah
gizi, sudah banyak program yang diluncurkan, antara lain program edukasi
gizi, program suplementasi gizi melalui pernberian makanan maupun produk
zat gizi seperti pil besi dan vitamin A, program fortifikasi bahan makanan
seperti fortifikasi yodium pada garam maupun fortifikasi besi pada tepung.
Meskipun demikian, angka kurang gizi di masyarakat terutama pada
kelompok rentan masalah gizi seperti bayi,balita,anak sekolah, remaja, ibu
hamil dan menyusui serta lanjut usia masih tetap menjadi masalah.
Penanggulangan gizi pada lansia dilakukan melalui monitoring BB (kartu
lansia), pendidikan gizi (promosi garam beryodium, aneka ragam makanan
(protein hewani terutama produk laut, sayur dan buah), hindari kegemukan
dan obesitas, suplementasi Zn pada diabetes dapat meningkatkan daya tahan
tubuh dan mengembalikan fungsi pengecap. Lansia dengan penyakit
degeneratif perlu diberikan konseling gizi mengenai penyakit.
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan Posyandu
lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan

1
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk
pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk
oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya
pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah
berusia 60tahun keatas.

2. Tujuan Pembentukan Posyandu Lansia


Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain:
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia
b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.

3. Sasaran Posyandu Lansia


Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan program Puskesmas
melalui kegiatan peran serta masyarakat yang ditujukan pada masyarakat
setempat, khususnya balita, wanita usia subur, maupun lansia. Pelayanan
kesehatan di posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan
mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu Menuju Sehat
(KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita atau ancaman
masalah kesehatan yang dihadapi.
a. Sasaran langsung: Kelompok pra usia lanjut (45-59 tahun)
Kelompok usia lanjut (60 tahun keatas)Kelompok usia lanjut dengan
resiko tinggi (70 tahun ke atas)
b. Sasaran tidak langsung: Keluarga dimana usia lanjut berada
1) Organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut
2) Masyarakat luas

4. Standar Posyandu Lansia


Pelayanan penyuluhan dilakukan oleh tenaga ahli gizi. Prosedur standar
penyuluhan gizi adalah:

2
a. Petugas mencatat identitas pasien pada buku pencatatan laporan harian,
Kartu Menuju Sehat, Leaflet diet yang bersangkutan dan sistem informasi
manajemen BBKPM
b. Pasien harus memperlihatkan hasil pemeriksaan laboratorium sebagai
bahan kajian
c. kemudian dilakukan pengukuran anthropometri (penimbangan berat
badan, tinggi badan atau panjang badan untuk bayi.
d. Selanjutnya petugas melakukan pengkajian status gizi berdasarkan standar
Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk pasien dewasa dan standar WHO NCS
untuk pasien anak
e. Melakukan pengkajian kebiasaan makan, pola makan dan asupan maka
dalam sehari (anamnesa)

5. Hasil Kinerja
Berdasarkan data-data diatas petugas akan mengetahui status pasien dan
memberikan penyuluhan gizi sesuai dengan penyakit yang di derita serta obat
yang diminum. Konsultasi gizi diberikan berdasarkan penyakit yang di derita
kepada:
a. Pasien TB yang berstatus gizi buruk
b. Penderita gizi kurang defisiensi kalori, protein, anemia, dan penyakit paru-
paru, dengan berat badan di bawah normal serta asma kronis, bronchitis
kronis, dan emfisema.
c. Orang tua anak balita yang mengalami gizi kurang baik, KEP Berat, KEP
Sedang, KEP Ringan
d. Pasien penderita Diabetes Mellitus
e. Pasien penyakit hati seperti hepatitis dan pasien penyakit paru yang
disertai dengan kadar SGOT, SGPT dan bilirubin tinggi
f. Pasien yang menderita penyakit lambung dan gangguan pencernaan
g. Pasien penderita tekanan daran tinggi (hypertensi)
h. Pasien dengan kadar asam urat tinggi
i. Pasien penyakit paru yang disertai dengan kadar kolesterol dan lemak
tinggi
j. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pasien gizi buruk.
k. Untuk menunjang pekerjaan di lengkapi dengan Manequin (alat peraga
organ tubuh),Food Model, Alat Timbang Badan dan Tinggi Badan
(Microtoise) juga poster-poster dan Leaflet.

6. Evaluasi

3
Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui
program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga,
tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia / kelompok usia lanjut adalah merupakan suatu bentuk
pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat atau /UKBM yang dibentuk
oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan itu sendiri khususnya
pada penduduk usia lanjut. Pengertian usia lanjut adalah mereka yang telah
berusia 60tahun keatas.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis sadar masih jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam materinya,
bahasa yang tidak baku maupun penyampaian isi makalah. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan dan menghargai kritik dan saran dari pembaca.

5
DAFTAR PUSTAKA

Erniwati danR. Ubaidillah. 2011. Hymenopteran parasitoids associated with


thebanana-skipper Erionotathrax L. (Insecta:Lepidoptera, Hesperiidae) in
Java, Indonesia.

6
MAKALAH
iii

Disusun Oleh :

7
Dosen Pengempuh :

2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 2

C. Tujuan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

8
A. Hama dan Tanaman Sawi................................................................. 3

B.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................... 1

B. Saran.................................................................................................... 1

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR
ii

Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah SWT
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini

9
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu penulis dalam membuat makalah ini dan teman-teman yang telah
memberi motivasi dan dorongan serta semua pihak yang berkaitan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah dengan baik dan tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

Bengkulu,

Penulis

10

Anda mungkin juga menyukai