AN PENGA
Bagikan 0 Lainnya Blog Berikut Buat Blog Masuk
2013 (1)
PEMBUATAN ASAP CAIR DENGAN METODA Februari (1)
PIROLISIS SEBAGAI BAHAN PENGAWET MAKANAN PEMBUATAN ASAP CAIR DENGAN
METODA PIROLISIS SEBAGA...
PEMBUATAN ASAP CAIR DENGAN METODA PIROLISIS
Mengenai Saya
SEBAGAI BAHAN PENGAWET MAKANAN
Dika Junianto Hidayat
Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran
secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin,
selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya.
Pengertian umum liquid smoke (asap cair) merupakan suatu hasil destilasi atau pengembunan dari
uap hasil pembakaran tidak langsung maupun langsung dari bahan yang banyak mengandung
karbon dan senyawa-senyawa lain. Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat asap cair
adalah kayu, bongkol kelapa sawit, ampas hasil penggergajian kayu, dan lain-lain. Asap cair bisa
juga berarti hasil pendinginan dan pencairan asap dari tempurung kelapa yang dibakar dalam
tabung tertutup. Asap yang semula partikel padat didinginkan dan kemudian menjadi cair itu
disebut dengan nama asap cair.
Menurut Wikipedia bahasa Inggris, asap cair terdiri atas pembakaran terkontrol dari potongan-
potongan kayu atau serbuk gergaji sehingga menghasilkan asap yang mengembun menjadi cairan
dan memerangkap asap yang belum mencair di dalam larutan atau cairan tersebut. Bentuk atau
zat ini dapat terbentuk melalui banyak metode untuk menghasilkan asap cair dalam cakupan yang
luas.
Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa asap cair adalah hasil destilasi atau
pengembunan dari uap hasil pembakaran langsung ataupun tidak langsung dari bahanbahan yang
mengandung karbon.
Pembuatan asap cair menggunakan metode pirolisis yaitu peruraian dengan bantuan panas tanpa
adanya oksigen atau dengan jumlah oksigen yang terbatas. Biasanya terdapat tiga produk dalam
proses pirolisis yakni: gas, pyrolisis oil, dan arang, yang mana proporsinya tergantung dari metode
pirolisis, karakteristik biomassa dan parameter reaksi.
Terdapat beberapa cara memanfaatkan energi yang tersimpan dalam biomassa melalui pirolisis.
Pembakaran langsung adalah cara yang paling tua digunakan. Biomassa yang dibakar dapat
langsung menghasilkan panas tetapi cara ini hanya mempunyai efisiensi sekitar 10%.
Cara lain adalah dengan mengubah biomassa menjadi cairan. Cara ini digunakan karena
keuntungannya berupa kemudahan penyimpanan, pengangkutan, serta pembakaran. Cairan yang
dihasilkan dari pengolahan biomassa dapat berupa crude bio-oil.
a. PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk membangun sebuah instalasi pembuatan asap cair dapat dirakit
sendiri tentunya dengan standar tertentu seperti kekedapan, kekuatan dan kemanan dalam
pengoperasiannya, dengan diagram sebagai berikut:
asapcairsebagaipengawet.blogspot.com/2013/02/pembuatan-asap-cair-dengan-metoda.html 1/3
8/13/13 PEMBUATAN ASAP CAIR DENGAN METODA PIROLISIS: PEMBUATAN ASAP CAIR DENGAN METODA PIROLISIS SEBAGAI BAHAN PENGA
1) Sebelum dimasukkan ke reaktor pirolisis, terlebih dahulu tempurung kelapa itu dibersihkan dari
kotoran dan sabut yang tertinggal. Kemudian tempurung kelapa dipecah menjadi beberapa bagian
agar luas permukaan pembakaran menjadi lebih luas sehingga proses dapat berjalan lebih cepat.
2) Selanjutnya dilakukan pengeringan dengan cara penjemuran, untuk mengurangi kadar air pada
tempurung kelapa.
3) Kemudian dilanjutkan dengan metode Pirolisis yang merupakan proses reaksi penguraian
senyawa-senyawa penyusun kayu keras menjadi beberapa senyawa organik melalui reaksi
pembakaran kering pembakaran tanpa oksigen. Reaksi ini berlangsung pada reaktor pirolisator
yang bekerja pada temperatur 300-650oC selama 8 jam pembakaran.
4) Asap hasil pembakaran dikondensasi dengan kondensor yang berupa koil melingkar. Hasil dari
proses pirolisis diperoleh tiga produk yaitu asap cair, tar, dan arang. Kondensasi dilakukan dengan
koil melingkar yang dipasang dalam bak pendingin. Air pendingin dapatberasal dari air hujan yang
ditampung dalam bak penampungan, air sumur, air sungai maupun PDAM.
5) Proses Pemurnian Asap Cair untuk mendapatkan asap cair yang tidak mengandung bahan
berbahaya sehingga aman bagi bahan pengawet makanan. Asap cair yang diperoleh dari
kondensasi asap pada proses pirolisis diendapkan selama seminggu.
6) Kemudian cairannya diambil dan dimasukkan ke dalam alat destilasi. Suhu destilasi sekitar
150oC, hasil destilat ditampung. Destilat ini masih belum bisa digunakan sebagai pengawet
makanan karena ada lagi proses lain yang harus dilewati.
7) Proses Filtrasi Destilat dengan Zeolit Aktif ditujukan untuk mendapatkan zat aktif yang benar-
benar aman dari zat berbahaya. Caranya, zat destilat asap cair dialirkan ke dalam kolom zeolit
aktif dan diperoleh filtrat asap cair yang aman dari bahan berbahaya dan bisa dipakai untuk
pengawet makanan non karsinogenik.
8) Proses Filtrasi Filtrat Zeolit Aktif dengan Karbon Aktif Proses filtrasi filtrat zeolit aktif dengan
karbon aktif dimaksudkan untuk mendapatkan filtrat asap cair dengan bau asap yang ringan dan
tidak menyengat. Caranya, filtrat dari filtrasi zeolit aktif itu dialirkan ke dalam kolom yang berisi
karbon aktif sehingga filtrat yang diperoleh berupa asap cair dengan bau asap ringan dan tak
menyengat. Maka sempurnalah asap cair sebagai bahan pengawet makanan yang aman, efektif
dan alami.
Pengawet makanan termasuk dalam kelompok zat tambahan makanan yang bersifat inert secara
farmakologik (efektif dalam jumlah kecil dan tidak toksis). Pemakaian pengawet sangat luas.
Hampir seluruh industri mempergunakannya,termasuk industri farmasi, kosmetik, dan makanan.
Di bidang kesehatan dan farmasi, penggunaan pengawet dibatasi jenis dan jumlahnya. Khusus
untuk pengawet makanan, diatur melalui Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88. Namun,
banyak pihak tidak bertanggung jawab menggunakan bahan pengawet yang dilarang BPOM untuk
makanan seperti formalin, yang biasanya digunakan pada bakso, tahu, ikan dengan alasan biaya
murah dan produk keliatan lebih bagus serta tahan lebih lama. Penggunaan formalin bisa
digantikan dengan asap cair, karena harganya yang cukup murah dan alami. Berikut proses
asapcairsebagaipengawet.blogspot.com/2013/02/pembuatan-asap-cair-dengan-metoda.html 2/3