Anda di halaman 1dari 3

BAB III

NAVIGASI, ALUR PELAYARAN PELAYANAN DAN PERAIRAN


PELABUHAN

3.1 Kondisi Navigasi


a. Tinggi gelombang, pasang surut, angin, arus dan kedalaman laut
Secara geografis, posisi Kalimantan Barat dilalui oleh jalur ALKI 1, dan terletak di

dekat laut Natuna dan Karimata yang kaya akan sumber daya kelautan perikanan.

Kalimantan Barat memiliki panjang pantai >800 km yang memanjang dari Kabupaten

Sambas di utara sampai dengan kabupaten Ketapang di selatan.


Secara umum, pantai-pantai di Kalimantan Barat terdiri atas pantai berpasir dan

pantai dengan kondisi topografi laut yang secara umum landai.


Rencana pengembangan pelabuhan sungai Padang tikar mempunyai kondisi navigasi

sebagai berikut:

Tinggi gelombang berkisar 0,5 m.

Kecepatan angin antara 15 km/jam.

Arah arus 0o s/d 20o dari arah timur.

Memiliki kedalaman 5,40 LWS

Kecepatan arus antara 0,1 s/d 0,5 m/detik.

b. Lebar alur, Dalam Alur dan Kondisi Dasar Alur


Alur pelayaran berada antara diperairan laut Natuna dan selat Karimata dengan

data sebagai berikut:


Lebar alur pelayaran 200 meter.
Kedalaman 5,40 LWS.
Pada dasar alur navigasi yang berlumpur dan berpasir tidak terdapat sedimentasi yang

tinggi, sehingga tidak diperlukan pemeliharaan alur pelayaran.


3.2 Alur Pelayaran

Fungsi alur pelayaran adalah jalur yang dipakai untuk lalu lintas kapal dalam menuju

dan meninggalkan perairan pelabuhan yang aman untuk dilalui kapal. Agar dapat berjalan

11
lancar dan terhindar dari terjadinya benturan antara kapal yang satu dengan kapal yang

lainnya.

Tinggi gelombang, pasang surut, angin dan arus adalah hal-hal yang harus

diperlihatkan dalam menentukan alur pelayaran, oleh karena itu arah angin harus diperhatikan

agar tidak mempengaruhi kelancaran keluar masuknya kapal kepelabuhan, gelombang akan

mempengaruhi dermaga untuk menentukan ada tidaknya breakwater dan pengaruh arus

pasang surut, arah angin dan arus yang bekerja di bawah permukaan laut akan berpengaruh

pada endapan.

Pentingnya data ini sebagai pertimbangan dalam mendisain pelabuhan yang akan

direncanakan yang erat hubungannya dengan masalah masalah transportasi muara dan pantai,

adapun dengan data sebagai berikut :

Tinggi gelombang berkisar 0,5 m.


Perbedaan pasang surut maksimum 0,5 meter.

Kec. Angin maksimum = 15,00 Km/jam= 8,1 knot (1 knot = 1,852km/jam)

Kecepatan arus antara 0,1 s/d 0,5 m/detik.

c. Perairan Pelabuhan

Tinggi gelombang

Dalam 24 jam gelombang pada perairan pelabuhan memililiki ketinggian 0,5 meter

dari garis pantai yang sering terjadi pada siang hari, sehingga pelabuhan yang direncanakan

tidak memerlukan penahan ombak guna meredam/ meminimalisir gelombang yang terjadi.

Pasang surut air laut

12
Dalam 24 jam air laut naik 2X dan akan turun 2X. Gerakan air naik turun yang

disebabkan oleh daya tarik benda angkasa, dalam hal ini yang paling dominan adalah

pengaruh gaya tarik bulan dan matahari. Perbedaan pasang surut maksimum 0,5 meter.

Kedalaman perairan

Adapun kedalaman perairan pelabuhan memiliki kedalamam yang berpariasi dengan

permukaan dasar yang berlumpur, sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengerukan

untuk mendapatkan kedalaman perairan pelabuhan yang direncanakan.Kedalaman perairan

pelabuhan dengan data sebagai berikut:

Kedalaman 2,00LWS berjarak antara 1 s/d 20 meter dari garis pantai.


Kedalaman 5,00LWS berjarak antara 20 s/d 2.712 meter dari garis pantai.
Kedalaman 10,00LWS berjarak antara 228 s/d 6.529 meter dari garis pantai.
Kedalaman 15,00LWS berjarak antara 689 s/d 7.294 meter dari garis pantai.
Kedalaman 20,00LWS berjarak antara 888 s/d 7.438 meter dari garis pantai.
Kedalaman 23,00LWS berjarak antara 921 s/d 7.681 meter dari garis pantai.

13

Anda mungkin juga menyukai