PENDAHULUAN
Pembangunan di kabupaten Kubu Raya terus bergulir. Capaian pembangunan dari tahun
ke tahun mengalami peningkatan. Keberhasilan itu tidak lain berkat kerja sama semua stage
Kabupaten Kubu Raya adalah Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Pontianak
Ibu kota kabupaten ini terletak di Sungai Raya. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 6.985,20
km.
Secara geografis Kabupaten Kubu Raya berada disisi barat daya Provinsi Kalimantan
Barat atau berada pada posisi 0013440,83 sampai dengan 100053,09 Lintang Selatan dan
10900219,32 Bujur Timur sampai dengan 10905832,16 Bujur Timur. Sedangkan secara
Pontianak
Wilayah administratif Kabupaten Kubu Raya meliputi 9 Kecamatan yaitu: Batu Ampar,
Terentang, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Sungai
Ambawang, Kuala Mandor B. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Batu Ampar dengan luas
1
2.002,70 Km dan Kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Rasau Jaya dengan luas
111,07 Km.
N o K e c a m a t a n L u a s ( k m 2 )
J m l h P d d k K e p a d a t a n J m l h P d d k K e p a d a t a n J m l h P d d k K e p a d a t a n
1 B a t u A m p a r 2 . 0 0 2 , 7 0 3 2 . 5 3 3 1 6 3 3 . 1 1 3 1 7 3 3 . 6 6 0 1 7
2 T e r e n t a n g 7 8 6 , 4 0 1 0 . 0 1 1 1 1 1 0 . 1 7 7 1 3 1 0 . 3 7 5 1 3
3 K u b u 1 . 2 1 1 , 6 0 3 6 . 1 4 0 2 7 3 6 . 4 6 9 3 0 3 6 . 8 2 9 3 0
4 T e l u k P a k e d a i 2 9 1 , 9 0 1 8 . 4 6 7 5 6 1 8 . 7 6 7 6 4 1 9 . 0 6 4 6 5
5 S u n g a i K a k a p 4 5 3 , 1 7 9 9 . 0 8 4 2 1 1 1 0 1 . 2 0 0 2 2 3 1 0 3 . 9 6 6 2 2 9
6 R a s a u J a y a 1 1 1 , 0 7 2 2 . 9 6 0 1 9 4 2 3 . 4 9 9 2 1 2 2 4 . 0 8 4 2 1 7
7 S u n g a i R a y a 9 2 9 , 3 0 1 8 4 . 2 3 3 2 2 3 1 8 8 . 0 1 4 2 0 2 1 9 1 . 9 2 9 2 0 7
8 S u n g a i A m b a w a n g 7 2 6 , 1 0 6 3 . 4 0 4 8 2 6 5 8 7 9 * ) 9 1 6 7 2 0 7 * ) 9 3
9 K u a l a M a n d o r B 4 7 3 , 0 0 2 3 . 5 7 6 4 6 2 3 . 8 5 2 5 0 2 4 . 1 2 1 5 1
J u m l a h 6 . 9 8 5 , 2 4 4 9 0 . 4 0 8 7 1 5 0 0 . 9 7 0 7 2 5 1 1 . 2 3 5 7 3
S u m b e r : B a d a n P u s a t S t a t i s t i k K a b u p a t e n K u b u R a y a T a h u n 2 0 1 2
* ) B e l u m T e r m a s u k w a r g a P e r u m I V y a n g p e n g a k u a n n y a m a s u k K o t a P o n t i a n a k
Penduduk Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009 berjumlah 490.408 jiwa dengan tingkat
kepadatan 71 jiwa per Km, Tahun 2010 berjumlah 500.970 jiwa 72 jiwa per Km, Tahun
2011 berjumlah 511.235 jiwa 73 jiwa per Km, secara historis hidup rukun dan damai, dengan
komposisi penduduk yang multi ras dan multi agama, pemeluk agama sebagian besar adalah
Islam (82%), sangat toleran terhadap pendatang sehingga akulturasi antar budaya terjadi
secara alami. Konsentrasi penduduk tertinggi terdapat di tiga kecamatan yaitu Sungai Raya
yang merupakan Ibukota Kabupaten, Sungai Kakap dan Sungai Ambawang. Hal ini sangat
logis mengingat ketiga kecamatan tersebut merupakan daerah yang mengelilingi Ibukota
b. Kecamatan Kubu
Secara geografis Kabupaten Kubu terletak diantara Koordinat 1080 351090 58 BT
00 44 LU 10 01 LS.Secara administratif perbatasan Kabupaten Pontianak adalah
sebagai berikut:
Utara : Kota Ponianak, Kabupaten Pontianak, Kecamatan siantan.
Selatan : Kabupaten ketapang, dan Pulau maya Karimata
Barat : Laut Natuna
Timur : Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, kecamatan
2
Tayan Hilir,dan kecamatan ngabang.
1.2 Diperlukan Pelabuhan
Kubu Raya dengan luas sekitar 6.985,20 Km2, mempunyai berbagai potensi sumber
daya alam untuk pengembangan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan
serta dalam bentuk potensi bahan tambang dan sumber daya energi. Selain sector pertanian
yang menjadi primadona, sector perikanan memiliki potensi yang dapat diandalkan yang
didominasi oleh perikanan laut mengingat Kabupaten Kubu Raya memiliki luas laut yang
memadai yaitu luas sekitar 1.630,68 Km2 dan luas perairan umum sekitar 760 Km2.
rakyat yang ada di Kecamatan Kubu cukup potensial untuk dikembangkan lebih lanjut
menjadi Pelabuhan Regional maupun Pelabuhan Pengumpan Primer (General Cargo) yang
berfungsi melayani kegiatan alih muatan angkutan nasional dalam volume yang relatif kecil
sampai yang bervolume besar serta merupakan pengumpan pada pelabuhan utama.
Pelabuhan (port) adalah daerah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang
dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapt bertambat untuk
Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.
Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi, kedalaman
dan luas daerah perairan, perlindungn pelabuhan terhadap gelombang, arus dan sedimentasi ,
daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan dibongkar muat. Jalan
Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut :
3
Biaya pembangunan dan perawatan bangunan bangunan pelabuhan termasuk
Dipilih lokasi pelabuhan yang memiliki alur pelayaran relatif dalam agar mengurangi biaya
pengerukan alur pelayaran dan dapat melayani kapal-kapal besar di kemudian hari pada saat
pengembangan pelabuhan.
Pada faktor-faktor pengendapan yang akan terjadi dari banyaknya lumpur dibawa oleh sungai dan
Arah angin harus diperhatikan bahwa akan sangat mempengaruhi kelancaran keluar
Gelombang akan mempengaruhi dermaga untuk menentukan ada tidaknya break water
(penahan ombak).
Pengaruh arus pasang surut. arah angin dan arus yang bekerja dibawah permukaan laut akan
berpengaruh pada endapan disamping itu harus diperhatikan arus yang menyebabkan perbedaan berat
jenis zat cair yang mengalir. Ini penting, terutama untuk daerah muara sungai ujung erat
1.4. Kapal
Panjang, lebar, dan sarat (draft) kapal yang akan mengunakan pelabuhan berhubungan lansung
pada perencanaan pelabuhan dan fasilitas fasilitas yang harus tersedia dipelabuhan.
a Displacement Tornage, DDL (Ukuran Isi Tolak) adalah volume air yang dipindahkan oleh
kapal, dan sama dengan berat kapal. Ukuran isi tolak kapal bermuatan penuh disebut dengan
4
Displacement Tonnage Loaded, yaitu berat kapal maksimum . Displacement Tonnage Light,
b Deadweight Tonnage, DWT (Bobot mati) yaitu berat total muatan demana kapal dapat
mengangkut dalamkeadaan pelayaran optimal (draft maksimum). Jadi, DWT adalah selisish
c Gross register Tons, GRT (Ukuran isi kotor) adalah volume keseluruhan ruangan kapal
d Netto Register Tons, NRT (Ukuran isi bersih) adalah ruangan yang disediakan untuk muatan
dan penumpang, besarnya sama dengan GRT dikurangai dengan ruangan-ruangan yang
disediakan untuk Nahkoda dan anak buah kapal, ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur dan
ruang peta.
e Sarat (draft) adalah bagian kapal yang terndam air pada keadaan muatan maksimum , atau
jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (designed load water line) dengan titik
terendah kapal.
f Panjang total (Length overall,Loa) adalah panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan)
g Panjang garis air (Length Between perpendiculars, Lpp) adalah panjang antara kedua ujung
h Lebar kapal (beam) adalah jarak maksimum antara dua sisi kapal. (Bambang Triatmodjo
(2003:16-18))
Selain demensi kapal, karakteristik kapal seperti tipe dan fungsinya juga berpengaruh
terhadap perencanaan pelabuhan. Sesuai dengan fungsinya kapal dapat dibedakan menjadi
a Kapal Penumpang
Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan taraf hidup sebagian penduduknya
relatif masih rendah, kapal penumpang masih mempunyai peran cukup besar.Selain itu dengan
semakin mudahnya hubungan antara pulau (Sumatera Jawa Bali). Semakin banyak beroperasi
5
ferry ferry yang memungkinkan mengangkut mobil, bus, dan truk bersama sama dengan
penumpangnya. Dinegara maju, kapal kapal besar antara lautan menjadi semakin jarang. Orang
lebih memilih pesawat terbang untuk menempuh jarak yang jauh. Sebaliknya muncul kapal
b. Kapal Barang
Kapal barang khusus dibuat untuk mengangkut barang. Kapal barang mempunyai
Digunakan untuk mengangkut muatan umum (general cargo) yang terdiri dari bermacam barang
1 Kapal yang membawa peti kemas yang mempunyai ukuran yang telah distandarisasi. Berat
masing masing peti kemas antara 5 ton sampai 40 ton. Kapal peti kemas yang paling besar
2 Kapal dengan bongkar muat secara horizontal (roll-on / roll off) untuk transpor truk, mobil
dsb.
Digunakan untuk mengangkut muatan curah dalam jumlah banyak sekaligus, dapat berupa beras,
gandum, batu bara, bijih besi dan sebagainya. Kapal jenis ini yang terbesar berkapasitas 175.000
Kapal tanker
Digunakan untuk mengangkut minyak, umumnya berukuran sangat besar. Kapal terbesar bisa
Kapal Khusus
Kapal ini dibuat khusus untukmengangkut barang tertentu seperti daging yang harus diangkut
dalam keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair (Liquified natural gas, LNG) dan
6
1.5. Karakteristik Kapal.
Daerah yang diperlukan untuk pelabuhan tergantung pada karakteristik kapal yang akan
berlabuh. Pengembangan pelabuhan dimasa mendatang harus meninjau daerah perairan untuk
alur, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan pengerukan, daerah daratan
yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan dan pengangkutan barang barang. Kedalaman
dan lebar alur pelayaran tergantung pada kapal terbesar yang menggunakan pelabuhan. Kuantitas
angkutan trafik yang diharapkan menggunakan pelabuhan juga menentukan apakah alur untuk
satu jalur atau dua jalur. Luas kolam pelabuhan dan panjang dermaga sangat dipengaruhi oleh
jumlah dan ukuran kapal yang akan berlabuh. (Bambang Triatmodjo (2010:21))
7
8