Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi sosial, Ekonomi dan Budaya


a. Kabupaten Kubu Raya

Pembangunan di kabupaten Kubu Raya terus bergulir. Capaian pembangunan dari tahun

ke tahun mengalami peningkatan. Keberhasilan itu tidak lain berkat kerja sama semua stage

holder dan segenap elemen masyarakat.

Kabupaten Kubu Raya adalah Kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Pontianak

yang terbentuk melalui Undang Undang No. 35 tahun 2007.

Ibu kota kabupaten ini terletak di Sungai Raya. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 6.985,20

km.

Secara geografis Kabupaten Kubu Raya berada disisi barat daya Provinsi Kalimantan

Barat atau berada pada posisi 0013440,83 sampai dengan 100053,09 Lintang Selatan dan

10900219,32 Bujur Timur sampai dengan 10905832,16 Bujur Timur. Sedangkan secara

administratif, batas wilayah Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara : berbatasan dengan Kota Pontianak dan Kabupaten

Pontianak

b. Sebelah timur : berbatasan dengan Kab. Landak dan Kab. Sanggau

c. Sebelah selatan : berbatasan dgn Kabupaten Ketapang

d. Sebelah barat : berbatasan dengan Laut Natuna

Wilayah administratif Kabupaten Kubu Raya meliputi 9 Kecamatan yaitu: Batu Ampar,

Terentang, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Sungai

Ambawang, Kuala Mandor B. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Batu Ampar dengan luas

1
2.002,70 Km dan Kecamatan yang terkecil adalah Kecamatan Rasau Jaya dengan luas

111,07 Km.

Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2009 2011


T a h u n 2 0 0 9 T a h u n 2 0 1 0 T a h u n 2 0 1 1

N o K e c a m a t a n L u a s ( k m 2 )

J m l h P d d k K e p a d a t a n J m l h P d d k K e p a d a t a n J m l h P d d k K e p a d a t a n

1 B a t u A m p a r 2 . 0 0 2 , 7 0 3 2 . 5 3 3 1 6 3 3 . 1 1 3 1 7 3 3 . 6 6 0 1 7

2 T e r e n t a n g 7 8 6 , 4 0 1 0 . 0 1 1 1 1 1 0 . 1 7 7 1 3 1 0 . 3 7 5 1 3

3 K u b u 1 . 2 1 1 , 6 0 3 6 . 1 4 0 2 7 3 6 . 4 6 9 3 0 3 6 . 8 2 9 3 0

4 T e l u k P a k e d a i 2 9 1 , 9 0 1 8 . 4 6 7 5 6 1 8 . 7 6 7 6 4 1 9 . 0 6 4 6 5

5 S u n g a i K a k a p 4 5 3 , 1 7 9 9 . 0 8 4 2 1 1 1 0 1 . 2 0 0 2 2 3 1 0 3 . 9 6 6 2 2 9

6 R a s a u J a y a 1 1 1 , 0 7 2 2 . 9 6 0 1 9 4 2 3 . 4 9 9 2 1 2 2 4 . 0 8 4 2 1 7

7 S u n g a i R a y a 9 2 9 , 3 0 1 8 4 . 2 3 3 2 2 3 1 8 8 . 0 1 4 2 0 2 1 9 1 . 9 2 9 2 0 7

8 S u n g a i A m b a w a n g 7 2 6 , 1 0 6 3 . 4 0 4 8 2 6 5 8 7 9 * ) 9 1 6 7 2 0 7 * ) 9 3

9 K u a l a M a n d o r B 4 7 3 , 0 0 2 3 . 5 7 6 4 6 2 3 . 8 5 2 5 0 2 4 . 1 2 1 5 1

J u m l a h 6 . 9 8 5 , 2 4 4 9 0 . 4 0 8 7 1 5 0 0 . 9 7 0 7 2 5 1 1 . 2 3 5 7 3

S u m b e r : B a d a n P u s a t S t a t i s t i k K a b u p a t e n K u b u R a y a T a h u n 2 0 1 2

* ) B e l u m T e r m a s u k w a r g a P e r u m I V y a n g p e n g a k u a n n y a m a s u k K o t a P o n t i a n a k

Penduduk Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009 berjumlah 490.408 jiwa dengan tingkat

kepadatan 71 jiwa per Km, Tahun 2010 berjumlah 500.970 jiwa 72 jiwa per Km, Tahun

2011 berjumlah 511.235 jiwa 73 jiwa per Km, secara historis hidup rukun dan damai, dengan

komposisi penduduk yang multi ras dan multi agama, pemeluk agama sebagian besar adalah

Islam (82%), sangat toleran terhadap pendatang sehingga akulturasi antar budaya terjadi

secara alami. Konsentrasi penduduk tertinggi terdapat di tiga kecamatan yaitu Sungai Raya

yang merupakan Ibukota Kabupaten, Sungai Kakap dan Sungai Ambawang. Hal ini sangat

logis mengingat ketiga kecamatan tersebut merupakan daerah yang mengelilingi Ibukota

Propinsi Kalimantan Barat yaitu Kota Pontianak.

b. Kecamatan Kubu
Secara geografis Kabupaten Kubu terletak diantara Koordinat 1080 351090 58 BT
00 44 LU 10 01 LS.Secara administratif perbatasan Kabupaten Pontianak adalah
sebagai berikut:
Utara : Kota Ponianak, Kabupaten Pontianak, Kecamatan siantan.
Selatan : Kabupaten ketapang, dan Pulau maya Karimata
Barat : Laut Natuna
Timur : Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau, kecamatan

2
Tayan Hilir,dan kecamatan ngabang.
1.2 Diperlukan Pelabuhan

Kubu Raya dengan luas sekitar 6.985,20 Km2, mempunyai berbagai potensi sumber

daya alam untuk pengembangan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan

serta dalam bentuk potensi bahan tambang dan sumber daya energi. Selain sector pertanian

yang menjadi primadona, sector perikanan memiliki potensi yang dapat diandalkan yang

didominasi oleh perikanan laut mengingat Kabupaten Kubu Raya memiliki luas laut yang

memadai yaitu luas sekitar 1.630,68 Km2 dan luas perairan umum sekitar 760 Km2.

Guna lebih memantapkan arah pembangunan yang berkelanjutan ini, pelabuhan

rakyat yang ada di Kecamatan Kubu cukup potensial untuk dikembangkan lebih lanjut

menjadi Pelabuhan Regional maupun Pelabuhan Pengumpan Primer (General Cargo) yang

berfungsi melayani kegiatan alih muatan angkutan nasional dalam volume yang relatif kecil

sampai yang bervolume besar serta merupakan pengumpan pada pelabuhan utama.

1.3. Defenisi Pelabuhan

Pelabuhan (port) adalah daerah daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang, yang

dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi dermaga dimana kapal dapt bertambat untuk

bongkar muat barang.( Bambang Triatmodjo (2003:3))

1.3.1 Pemilihan Lokasi Pelabuhan

Pemilihan lokasi untuk membangun pelabuhan meliputi daerah pantai dan daratan.

Pemilihan lokasi tergantung pada beberapa faktor seperti kondisi tanah dan geologi, kedalaman

dan luas daerah perairan, perlindungn pelabuhan terhadap gelombang, arus dan sedimentasi ,

daerah daratan yang cukup luas untuk menampung barang yang akan dibongkar muat. Jalan

jalan untuk transportasi, dan daerah industri dibelakangnya.

Berbagai faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi pelabuhan adalah sebagai berikut :

a. Dari Segi Biaya Pembangunan, Operasional, dan Perawatan

3
Biaya pembangunan dan perawatan bangunan bangunan pelabuhan termasuk

pengerukan pertama yang harus dilakukan.

Biaya operasional fasilitas dermaga dan pemiliharaan kolam pelabuhan.

b. Dari Segi Topografi Bathimetri

Dipilih lokasi pelabuhan yang memiliki alur pelayaran relatif dalam agar mengurangi biaya

pengerukan alur pelayaran dan dapat melayani kapal-kapal besar di kemudian hari pada saat

pengembangan pelabuhan.

Pada faktor-faktor pengendapan yang akan terjadi dari banyaknya lumpur dibawa oleh sungai dan

jarak pelabuhan terhadap muara sungai.

c. Dari Segi Soil Investigation

Dipilih daerah yang tanahnya mempunyai daya dukung baik.

d. Dari Segi Teknik

Arah angin harus diperhatikan bahwa akan sangat mempengaruhi kelancaran keluar

masuknya kapal kepelabuhan.

Gelombang akan mempengaruhi dermaga untuk menentukan ada tidaknya break water

(penahan ombak).

Pengaruh arus pasang surut. arah angin dan arus yang bekerja dibawah permukaan laut akan

berpengaruh pada endapan disamping itu harus diperhatikan arus yang menyebabkan perbedaan berat

jenis zat cair yang mengalir. Ini penting, terutama untuk daerah muara sungai ujung erat

hubungannya dengan masalah masalah transportasi muaran dan pantai.

1.4. Kapal

1.4.1 Beberapa Defenisi Tentang Kapal

Panjang, lebar, dan sarat (draft) kapal yang akan mengunakan pelabuhan berhubungan lansung

pada perencanaan pelabuhan dan fasilitas fasilitas yang harus tersedia dipelabuhan.

Beberapa istilah yang digunakan untuk menunjukkan dimensi utama kapal :

a Displacement Tornage, DDL (Ukuran Isi Tolak) adalah volume air yang dipindahkan oleh

kapal, dan sama dengan berat kapal. Ukuran isi tolak kapal bermuatan penuh disebut dengan

4
Displacement Tonnage Loaded, yaitu berat kapal maksimum . Displacement Tonnage Light,

yaitu berat kapal tanpa muatan.

b Deadweight Tonnage, DWT (Bobot mati) yaitu berat total muatan demana kapal dapat

mengangkut dalamkeadaan pelayaran optimal (draft maksimum). Jadi, DWT adalah selisish

antara Displacememnt Tonnage Loaded dan Displacement Tonnage Light.

c Gross register Tons, GRT (Ukuran isi kotor) adalah volume keseluruhan ruangan kapal

( 1GRT = 2,83 m3 = 100 ft3).

d Netto Register Tons, NRT (Ukuran isi bersih) adalah ruangan yang disediakan untuk muatan

dan penumpang, besarnya sama dengan GRT dikurangai dengan ruangan-ruangan yang

disediakan untuk Nahkoda dan anak buah kapal, ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur dan

ruang peta.

e Sarat (draft) adalah bagian kapal yang terndam air pada keadaan muatan maksimum , atau

jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (designed load water line) dengan titik

terendah kapal.

f Panjang total (Length overall,Loa) adalah panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan)

sampai ujung belakang (buritan).

g Panjang garis air (Length Between perpendiculars, Lpp) adalah panjang antara kedua ujung

design load water line.

h Lebar kapal (beam) adalah jarak maksimum antara dua sisi kapal. (Bambang Triatmodjo

(2003:16-18))

1.4.2. Jenis Kapal

Selain demensi kapal, karakteristik kapal seperti tipe dan fungsinya juga berpengaruh

terhadap perencanaan pelabuhan. Sesuai dengan fungsinya kapal dapat dibedakan menjadi

beberapa tipe sebagai berikut :

a Kapal Penumpang

Di Indonesia yang merupakan negara kepulauan dan taraf hidup sebagian penduduknya

relatif masih rendah, kapal penumpang masih mempunyai peran cukup besar.Selain itu dengan

semakin mudahnya hubungan antara pulau (Sumatera Jawa Bali). Semakin banyak beroperasi

5
ferry ferry yang memungkinkan mengangkut mobil, bus, dan truk bersama sama dengan

penumpangnya. Dinegara maju, kapal kapal besar antara lautan menjadi semakin jarang. Orang

lebih memilih pesawat terbang untuk menempuh jarak yang jauh. Sebaliknya muncul kapal

pesiar dan juga ferri.

b. Kapal Barang

Kapal barang khusus dibuat untuk mengangkut barang. Kapal barang mempunyai

ukuran yang lebih besar dari pada kapal penumpang.

Kapal Barang Umum (general cargo ship)

Digunakan untuk mengangkut muatan umum (general cargo) yang terdiri dari bermacam barang

yang dibungkus dalam peti, karung dan sebagainya.

Kapal jenis ini antara lain ;

1 Kapal yang membawa peti kemas yang mempunyai ukuran yang telah distandarisasi. Berat

masing masing peti kemas antara 5 ton sampai 40 ton. Kapal peti kemas yang paling besar

mempunyai panjang 300 m untuk peti kemas berukuran 20 ft (6m).

2 Kapal dengan bongkar muat secara horizontal (roll-on / roll off) untuk transpor truk, mobil

dsb.

Kapal Barang curah (bulk cargo ship)

Digunakan untuk mengangkut muatan curah dalam jumlah banyak sekaligus, dapat berupa beras,

gandum, batu bara, bijih besi dan sebagainya. Kapal jenis ini yang terbesar berkapasitas 175.000

DWT, panjang 330 m, lebar 48,5 m dan serat 18,5 m.

Kapal tanker

Digunakan untuk mengangkut minyak, umumnya berukuran sangat besar. Kapal terbesar bisa

mencapai 555.000 DWT.

Kapal Khusus

Kapal ini dibuat khusus untukmengangkut barang tertentu seperti daging yang harus diangkut

dalam keadaan beku, kapal pengangkut gas alam cair (Liquified natural gas, LNG) dan

sebagainya. (Bambang Triadmodjo (2003:18-20))

6
1.5. Karakteristik Kapal.

Daerah yang diperlukan untuk pelabuhan tergantung pada karakteristik kapal yang akan

berlabuh. Pengembangan pelabuhan dimasa mendatang harus meninjau daerah perairan untuk

alur, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan pengerukan, daerah daratan

yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan dan pengangkutan barang barang. Kedalaman

dan lebar alur pelayaran tergantung pada kapal terbesar yang menggunakan pelabuhan. Kuantitas

angkutan trafik yang diharapkan menggunakan pelabuhan juga menentukan apakah alur untuk

satu jalur atau dua jalur. Luas kolam pelabuhan dan panjang dermaga sangat dipengaruhi oleh

jumlah dan ukuran kapal yang akan berlabuh. (Bambang Triatmodjo (2010:21))

Tabel 1. Data ukuran kapal berdasarkan bobot kapal

Sumber: (Bambang Triatmodjo (2003:22))

Sumber: Ancelor Group 2005

7
8

Anda mungkin juga menyukai