Anda di halaman 1dari 18

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA


ALAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S-1

Oleh :

CAHYAWATI SETYA BUDI UTAMI


F 100 090 023

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS
DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA
ALAM DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S-1

Oleh :

CAHYAWATI SETYA BUDI UTAMI


F 100 090 023

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013
HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN
KEDISIPLINAN KERJA PADA ORGANISASI PECINTA ALAM DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Cahyawati Setya Budi Utami


Drs. Mohammad Amir, M.Si
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
s.psiyaya@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Kedisiplinan kerja sangat penting bagi organisasi-organisasi saat ini. Hal ini
dikarenakan dengan terciptanya kedisiplinan kerja maka akan tercapai tujuan
organisasi. Kedisiplinan kerja juga berdampak dalam peningkatan kinerja anggota di
suatu organisasi dimana adanya kedisiplinan dalam organisasi merupakan tolok ukur
hidupnya norma, tata tertib dan peraturan organisasi yang terkait dengan kepatuhan
orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kedisiplinan kerja adalah gaya kepemimpinan demokratis. Persepsi
yang positif terhadap gaya kepemimpinan demokrasi merupakan sarana yang tepat
dalam menciptakan suasana yang dapat mendorong munculnya disiplin kerja pada
organisasi pecinta alam, sehingga ada kesadaran dari para anggota organisasi tentang
perlunya kedisiplinan kerja. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan kedisiplinan
kerja pada organisasi pecinta alam di Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan positif antara gaya kepemimpinan
demokratis dengan kedisiplinan kerja pada organisasi pecinta alam di Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh organisasi pecinta alam
(MAPALA) di Universitas Muhammadiyah Surakarta yang meliputi Corps
Psychopala, Metala, Dinamik, Mpa Sangguru, Rechta Mahupala, Giri Bahama,
Malimpa. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive non random sampling
yaitu tidak semua individu mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota
sampel, sampel yang dipilih berdasarkan ciri-ciri atau karakteristik yang telah
ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti. Jumlah subjek yang digunakan 60 orang. Alat
pengumpulan data menggunakan skala gaya kepemmpinan demokratis dan skala
kedisiplinan kerja. Teknik analisis data menggunakan korelasi product moment.
Hasil analisis data menunjukkan hipotesis ditolak, diperoleh dari koefisiensi
korelasi (r) sebesar 0,022 dengan p = 0,863 (p > 0,05). Kesimpulan yang diperoleh
dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis
dengan kedisiplinan kerja pada organisasi pecinta alam di Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Rerata empirik variabel gaya kepemimpinan demokratis = 106.950 dan
rerata hipotetik (RH) = 90 yang berarti gaya kepemimpinan demokratis pada subjek
penelitian tergolong tinggi. Rerata empirik variabel kedisiplinan kerja 64,350 dan
rerata hipotetik = 55 yang berarti kedisiplinan kerja pada subjek penelitian tergolong
tinggi.

Kata kunci : gaya kepemimpinan demokratis, kedisiplinan kerja.


1

PENDAHULUAN merupakan tolok ukur hidupnya


Sumber daya manusia norma, tata tertib dan peraturan
merupakan salah satu faktor yang organisasi yang terkait dengan
sangat menentukan dalam kepatuhan orang-orang yang ada
keberhasilan suatu organisasi atau dalam organisasi tersebut. Kenyataan
instansi, hal ini dikarenakan yang tidak dapat dipungkiri, sebelum
manusia memegang peranan di masuk dalam sebuah organisasi,
dalam pencapaian tujuan organisasi seseorang tentu mempunyai aturan,
tersebut, sehingga untuk nilai, norma sendiri, yang merupakan
mewujudkan cita - cita maupun proses sosialisasi dari keluarga atau
tujuan organisasi tersebut perlu masyarakatnya. Seringkali terjadi
adanya sumber daya manusia yang aturan, nilai dan norma diri tidak
berkualitas. Apabila sumber daya sesuai dengan aturan - aturan
manusia yang ada telah ditingkatkan organisasi yang ada.keberadaan
maka hal ini akan mempengaruhi kedisiplinan kerja sangat diperlukan
kinerja seseorang. Untuk dalam suatu organisasi, hal ini
menciptakan kinerja yang baik maka dikarenakan dengan terciptanya
diperlukan adanya kedisiplinan kedisiplinan kerja maka akan
kerja. Kedisiplinan kerja sangat tercapai tujuan organisasi. Di dalam
penting bagi organisasi, hal ini dunia industri sangat dibutuhkan
dikarenakan adanya kedisiplinan anggota yang memiliki kedisiplinan
kerja akan memberikan suatu hasil organisasi yang tinggi karena
yang baik, dengan demikian tingginya kedisiplinan kerja pada
kedisiplinan kerja memberikan anggota maka akan memberikan
harapan bahwa suatu pekerjaan yang dampak yang positif pada organisasi
dilakukan dapat diselesaikan secara seperti, menurunnya tingkat
efektif. Kedisiplinan juga berdampak keterlambatan, dan tingginya
dalam peningkatan kinerja anggota kesadaran akan tanggung jawab
di suatu organisasi dimana adanya masing masing terhadap organisasi.
kedisiplinan kerja dalam organisasi Oleh karena itu organisasi
2

memerlukan pemimpin yang beberapa anggota dalam organisasi


mampu menjadi motivator penggerak pecinta alam yang tidak disiplin
yang mendorong perubahan dalam menjalankan tugas - tugasnya.
organisasi sebagai penentu
Keberhasilan sebuah organisasi
keberhasilan dalam pencapaian misi,
tergantung pada kinerja pemimpin
visi dan tujuan dalam suatu
dan diwujudkan juga melalui
organisasi. Seorang pemimpin harus
perilaku kepemimpinan sebagai
bisa memahami perilaku individu-
pelaksana (eksekutif). Kualitas
individu di dalam organisasi yang
kepemimpinan menciptakan
dipimpinnya untuk bisa menemukan
pengaruh yang kuat kepada
gaya kepemimpinan yang tepat bagi
anggotanya agar dipandang sebagai
organisasinya.
pemimpin yang baik.
Terdapat 3 tipe gaya
Persepsi yang positif terhadap
kepemimpinan yaitu kepemimpinan
gaya kepemimpinan demokrasi
otoriter, kepemimpinan demokratis
merupakan sarana yang tepat dalam
dan kepemimpinan bebas. Dari
menciptakan suasana yang dapat
ketiga tipe gaya kepemimpinan
mendorong munculnya disiplin kerja
tersebut, gaya kepemimpinan
pada organisasi pecinta alam,
demokratislah yang sering diterapkan
sehingga ada kesadaran dari para
dalam organisasi-organisasi salah
anggota organisasi tentang perlunya
satunya adalah organisasi pecinta
kedisiplinan kerja, yang dilakukan
alam. Beberapa pemimpin dalam
dengan sukarela. Dengan demikian
organisasi kurang memiliki sifat
dalam pelaksanaan setiap keputusan
kepemimpinan demokratis, seperti
tidak dirasakan sebagai kegiatan
halnya pemimpin yang menyerahkan
yang dipaksakan, justru sebaliknya
seluruh keputusan kepada anggota-
semua merasa terdorong
anggotanya dan pemimpin yang
mensukseskannya sebagai tanggung
kurang bertanggung jawab terhadap
jawab bersama.
jalannya suatu kegiatan yang
dilakukan. Hal ini berdampak kepada
3

Tipe gaya kepemimpinan karakteristik tingkah laku yang


demokratis selalu meminta bantuan berbeda sesuai dengan tingkat
dan saran dari bawahannya dan akan kebutuhannya.
selalu mengajak mereka secara
Hasil survey yang telah
bersama - sama memecahkan
dilakukan peneliti pada tanggal 26
persoalan yang berhubungan dengan
28 Agustus 2013. Berbagai alasan
pekerjaan mereka. Setiap anggota
yang diungkapkan atas kedisiplinan
diberi kesempatan untuk
kerja mereka, ada yang berasalasan
mengeluarkan pendapat secara bebas
karena mereka beranggapan apa
kemudian dibahas secara terbuka dan
yang diperintahkan oleh ketua
diskusi relative bebas mengalir
dijadikan suatu beban yang
karena anggota kelompok didorong
memberatkan sehingga tidak dapat
untuk berbagi pikiran mereka,
mematuhinya dan mereka merasa
sehingga pemimpin mendapat ide
keberatan terhadap tata tertib yang
ide yang lebih baik dan lebih kreatif
ada dalam organisasi tersebut. Ada
dalam memecahkan suatu masalah
beberapa pemimpin dalam organisasi
(Ray, 2012) .
tersebut kurang memiliki sifat
Gaya kepemimpinan demokratis kepemimpinan demokratis, seperti
merupakan hal yang sangat perlu halnya pemimpin yang menyerahkan
menjadi perhatian seorang pemimpin seluruh keputusan kepada anggota-
organisasi, karena faktor tersebut anggotanya dan pemimpin yang
dapat mempengaruhi kedisiplinan kurang bertanggung jawab terhadap
kerja anggotanya. Menciptakan gaya jalannya suatu kegiatan yang
kepemimpinan organisasi yang dilakukan. Hal ini berdampak kepada
mampu membawa para anggotanya beberapa anggota dalam organisasi
untuk meningkatkan kedisiplinan pecinta alam yang tidak disiplin
dalam rangka pencapaian tujuan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
organisasi bukanlah suatu hal yang Pada saat mengerjakan tugas yang
mudah, Hal ini disebabkan karena diberikan mereka lebih memilih
pada dasarnya manusia memiliki online di jejaring sosial terlebih
4

dahulu daripada menyelesaikan Tujuan penelitian yang


tugasnya. Fenomena tersebut dilakukan adalah untuk mengetahui
diperkuat dengan apa yang mereka hubungan antara gaya kepemimpinan
lakukan ketika berada di posko, demokratis dengan kedisiplinan kerja
sebagian besar dari mereka lebih pada organisasi pecinta alam di
senang online di jejaring sosial, Universitas Muhammadiyah
duduk sambil merokok dan ngobrol Surakarta; untuk mengetahui tingkat
santai bersama sesama anggota, main kedisiplinan kerja pada anggota
game dsb, daripada mengerjakan organisasi pecinta alam di
tugas yang telah diberikan. Universitas Muhammadiyah
Surakarta; untuk mengetahui tingkat
Berdasarkan fenomena diatas,
gaya kepemimpinan demokratis pada
masih ada kesenjangan antara
organisasi pecinta alam di
kenyataan dan harapan, yaitu
Universitas Muhammadiyah
anggota cenderung kurang disiplin
Surakarta; untuk mengetahui
dan pemimpin dalam organisasi
sumbangan efektif gaya
tersebut kurang memiliki sifat
kepemimpinan demokratis terhadap
kepemimpinan demokratis
kedisiplinan kerja pada organisasi
sedangkan diharapkan pemimpin
pecinta alam di Universitas
organisasi mampu menciptakan gaya
Muhammadiyah Surakarta.
kepemimpinan demokratis yang
Menurut Sastrohadiwiryo (2005)
dapat membawa para anggotanya
mendefinisikan kedisiplinan kerja
untuk meningkatkan kedisiplinan
sebagai suatu sikap menghormati,
dalam rangka pencapaian tujuan
menghargai, patuh, dan taat terhadap
organisasi. Maka dari itu peneliti
peraturan - peraturan yang berlaku,
bermaksud untuk meneliti apakah
baik yang tertulis maupun tidak
ada hubungan antara gaya
tertulis serta sanggup
kepemimpinan demokratis dengan
menjalankannya dan tidak mengelak
kedisiplinan kerja pada organisasi
untuk menerima sanksi - sanksinya
pecinta alam di Universitas
apabila melanggar tugas dan
Muhammadiyah Surakarta?
wewenang yang diberikan
5

kepadanya. Martoyo, (2002) yang diperintahkan oleh


menyatakan bahwa Kedisiplinan pimpinan dalam melaksanakan
kerja yang baik mencerminkan suatu kegiatan.
besarnya tanggung jawab seseorang 3. Peraturan terhadap perilaku
terhadap tugas yang diberikan terlarang.
kepadanya. Melalui disiplin akan Merupakan suatu kepatuhan
mencerminkan kekuatan, karena terhadap tata tertib / peraturan
organisasi yang berhasil adalah yang ada di dalam organisasi
organisasi yang memiliki untuk memberikan batasan
kedisiplinan kerja yang tinggi. Untuk batasan anggota dalam
memelihara dan menegakkan berperilaku.
kedisiplinan kerja yang baik ada 4. Ketertiban terhadap peraturan
banyak yang mempengaruhi yang berhubungan langsung
diantaranya adalah kesejahteraan, dengan produktivitas kerja.
pendidikan dan pelatihan, motivasi, Merupakan ketepatan waktu
kepemimpinan, budaya organisasi dalam melaksanakan dan
dan lingkungan kerja. menyelesaikan suatu kegiatan
MenurutRue and Byars (1995) sesuai jadwal yang telah
ada beberapa hal yang dapat dipakai ditentukan untuk mencapai
sebagai indikasi tinggi rendahnya tujuan yang telah disepakati
kedisplinan kerja, yaitu: bersama.

1. Ketepatan waktu. Menurut Effendi (2002), Gaya


Merupakan suatu kegiatan kepemimpinan adalah cara seorang
yang dapat diselesaikanatau pemimpin melaksanakan
suatu hasil kegiatanyang dapat kegiatannya dalam upaya
dicapaipada waktu yang telah membimbing, memandu,
ditetapkan. mengarahkan dan mengontrol
2. Kepatuhan terhadap pimpinan. pikiran, perasaan, atau perilaku
Merupakan perilaku patuh seseorang atau sejumlah orang untuk
atau taat terhadap segala sesuatu mencapai tujuan tertentu. Sedangkan
6

menurut Robbins dan Coulter (2002), lebih giat dan dapat mencapai
gaya kepemimpinan demokratis tujuan yang diharapkan.
mendeskripsikan pemimpin yang c. Mengemudikan organisasi.
cenderung mengikutsertakan Yaitu pemimpin yang mampu
anggotanya dalam pengambilan mengatur dan dapat
keputusan, mendelegasikan memberikan arahan arahan
kekuasaan, mendorong partisipasi kepada anggotanya mengenai
anggota dalam menentukan kinerja yang akan ditempuh.
bagaimana metode kerja dan tujuan d. Menjalin jaringan - jaringan
yang ingin dicapai, dan memandang komunikasi yang baik.
umpan balik sebagai suatu Merupakan pemimpin yang
kesempatan untuk melatih dapat menjalin komunikasi
anggotanya. dengan baik terhadap para
anggotanya sehingga dapat
Menurut Kartono (2005) aspek
menciptakan suasana
gaya kepemimpinan demokratis
kekeluargaan antara anggota
adalah :
satu dengan anggota lainnya.
a. Memandu, e. Memberikan pengawasan yang
menuntunmembimbing dan efisien.
membangun bawahannya. Yaitu pemimpin yang
Merupakan suatu tugas mengawasi segala kegiatan
pemimpin untuk mengarahkan yang dilaksanakan dan
dan membantu anggotanya memberikan masukan atau
dalam melaksanakan suatu arahan terhadap kegiatan yang
kegiatan agar mencapai tujuan dilaksanakan agar lebih efektif.
organisasi.
Salah satu faktor psikologis
b. Memberi atau membangunkan
yang mempengaruhi kedisiplinan
motivasi-motivasi kerja.
kerja adalah gaya kepemimpinan
Merupakan pemimpin mampu
demokratis. Disiplin kerja pada
memberikan motivasi pada
dasarnya selalu diharapkan menjadi
bawahannya untuk bekerja
7

ciri setiap sumber daya manusia antara pimpinan dengan anggota


dalam organisasi. Menegakkan maka anggota bersikap acuh
disiplin kerja penting bagi suatu terhadap peraturan yang ada dalam
organisasi, sebab dengan disiplin organisasi, hal ini dapat
yang tinggi di harapkan peraturan- mengakibatkan anggota melakukan
peraturan yang telah ditetapkan pelanggaran terhadap peraturan yang
ditaati. Disiplin kerja mempunyai ada di dalam organisasi tersebut.
pengaruh positif terhadap kinerja
Dengan adanya sikap positif
anggota organisasi Dengan adanya
terhadap aspek gaya kepemimpinan
disiplin kerja yang tinggi diharapkan
demokratis yang dimiliki oleh setiap
juga setiap pekerjaan dilakukan
pimpinan dalam organisasi maka
secara efektif dan seefisien mungkin,
dapat mendorong anggota untuk
begitu juga sebaliknya.Salah satu
mengurangi tindak pelanggaran serta
faktor yang mempengaruhi sikap
menghindari kesalahan dalam
disiplin kerja adalah gaya
menjalankan tugas yang telah
kepemimpinan demokratis. Gaya
diberikan. Anggota organisasi
kepemimpinan demokratis
memiliki keyakinan bahwa sikap
merupakan usaha mempengaruhi
kedisplinan kerja dalam menjalankan
orang atau perseorangan
tugas tugasnya sangat dibutuhkan
(interpersonal) melalui proses
dan memiliki dampak yang positif
komunikasi untuk mencapai tujuan
pada anggota dan pada akhirnya
sehingga seorang pemimpin
anggota akan bersikap disiplin pada
seharusnya mengetahui apa yang
peraturan organisasi yang ada. Dan
diharapkan oleh anggotanya. Dengan
sebaliknya apabila pimpinan
adanya komunikasi yang baik antara
memiliki sikap negatif terhadap
pimpinan dan anggota maka
aspek gaya kepemimpinan
kedisiplinan kerja pada anggota juga
demokratis maka dapat mendorong
positif, anggota cenderung bersikap
anggota untuk tidak memperdulikan
disiplin dan mentaati peraturan
keadaan sekitar seperti tidak disiplin.
dalam organisasi. Sebaliknya jika
Anggota akan cenderung acuh
tidak ada komunikasi yang baik
8

terhadap peraturan yang ada dalam anggota dimulai dari peningkatan


masyarakat seperti halnya anggota kedisiplinan kerja. Anggota dan
tidak mengindahkan aturan aturan organisasi merupakan dua hal yang
yang ada dalam organisasi tersebut tidak bisa dipisahkan. Anggota
dengan baik. memegang peran utama dalam
menjalankan roda kehidupan
Gaya kepemimpinan demokratis
organisasi. Apabila anggota memiliki
memiliki kaitan erat dengan
kedisiplinan kerja yang tinggi, maka
kedisiplinan kerja. Pemimpin yang
laju roda pun akan berjalan
memiliki gaya kepemimpinan yang
kencang, yang akhirnya akan
tinggi maka akan cenderung
menghasilkan kinerja dan
melakukan hal-hal yang positif
pencapaian tujuan yang baik bagi
seperti bersikap disiplin terhadap
organisasi.
organisasi. Sebaliknya apabila gaya
kepemimpinan rendah atau negatife Hipotesis
maka kecenderungan untuk bersikap Ada hubungan positif antara gaya
tidak disiplin. kepemimpinan demokratis dengan
kedisiplinan kerja pada organisasi
Faktor yang mempengaruhi
pecinta alam di Universitas
kedisiplinan kerja memiliki
Muhammadiyah Surakarta.
hubungan langsung dengan kinerja
individual anggota organisasi.
METODE PENELITIAN
Sedangkan faktor kemampuan
Subyek Penelitian
individual dan lingkungan kerja
Subyek dalam penelitian ini
memiliki hubungan yang tidak
adalah seluruh organisasi pecinta
langsung dengan kinerja. Kedua
alam (MAPALA) di Universitas
faktor tersebut keberadaannya akan
Muhammadiyah Surakarta.Subyek
mempengaruhi kedisiplinan kerja
dalam penelitian ini berjumlah 60
anggota organisasi. Karena
orang.
kedudukan dan hubungannya itu,
Metode pengumpulan data yang
maka sangatlah strategis jika
digunakan adalah Skala Gaya
pengembangan kinerja individual
9

Kepemimpinan Demokratis Dan umumnya semua orang menyukai


Skala Kedisiplinan Kerja. bekerja, apabila seseorang tidak
Teknik analissi data yang menyukai bekerja maka kesalahan
digunakan dalam penelitian ini yang ada terletak pada kondisi
adalah teknik korelasi product psikologis atau gaya kepemimpinan
moment. tempat individu berorganisasi.
Apabila gaya kepemimpinan sesuai
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan yang diharapkan maka
Pengumpulan data dalam anggota akan mempunyai
penelitian dilkasanakan pada tanggal kedisiplinan kerja yang baik
26 Agustus 2013 28 Agustus sehingga meningkatkan efisiensi
2013. Berdasarkan hasil analisis dalam pencapaian tujuan organisasi.
yang telah dilakukan dengan Sebaliknya apabila gaya
menggunakan teknik korelasi kepemimpinan tidak sesuai dengan
product moment diperoleh nilai harapan maka anggota akan
koefisien korelasi sebesar (r) :0,022 bekerja dengan asal - asalan atau
dengan p = 0,863(p > 0,05)yang tidak mempunyai kedisiplinan.
artinya hipotesis yang berbunyitidak dalam bekerja yang berakibat hasil
ada hubungan antara gaya kerjanya tidak maksimal.
kepemimpinan demokratis dengan (Suprihatmi, Sulistyaningsih, Siti,
kedisiplinan kerjapada organisasi 2006).
pecinta alam di Universitas Berdasarkan penelitian yang
Muhammadiyah Surakarta ditolak. telah dilakukan, dapat diketahui
Hal ini menjelaskan bahwa tidak ada bahwa hasil dari penelitian ini tidak
hubungan antara gaya kepemimpinan sejalan dengan pendapat Robbins
demokratis dengan kedisiplinan kerja dan Coulter (2002), gaya
padaorganisasi pecinta alam di kepemimpinan demokratis
Universitas Muhammadiyah mendeskripsikan pemimpin yang
Surakarta. Hasil penelitian tersebut cenderung mengikutsertakan
diperkuat dengan hasil penelitian lain anggotanya dalam pengambilan
yang menyatakan bahwa pada keputusan, mendelegasikan
10

kekuasaan,mendorong partisipasi gaya kepemimpinan demokratis yang


anggota dalam menentukan sangat tinggi atau 7% (4 orang).
bagaimana metode kerja dan Kondisi ini dapat diartikan pada
tujuan yang ingin dicapai, dan dasarnya aspek - aspek yang terdapat
memandang umpan balik sebagai pada gaya kepemimpinan
suatu kesempatan untuk melatih demokratis, yaitu memandu,
anggotanya. Dalam penelitian ini menuntun membimbing dan
gaya kepemimpinan demokratis tidak membangun bawahannya, memberi
berpengaruh pada kedisiplinan kerja atau membangunkan motivasi -
para anggotanya. Hal ini mungkin motivasi kerja, mengemudikan
hanya terjadi pada lokasi penelitian organisasi, memberikan pengawasan
yang dilakukan oleh peneliti saja yang efisien, mengindikasikan
yang berdasarkan observasi dan bahwa banyak pimipinan organisasi
interview dapat diketahui bahwa memiliki gaya kepemimpinan
komunikasi yang kurang baik antara demokratis yang tinggi.
pimpinan dan anggotanya, selain itu Berdasarkan kategorisasi skala
juga penilaian dari anggota terhadap kedisiplinan kerja tidak terdapat
pimpinan yang kurang baik juga subyek yang berada di kategorisasi
mempengaruhi sehingga pada saat sangat rendah atau 0%. kategorisasi
subjek mengisi angket yang rendah terdapat 2% (1 orang),
diberikan kurang bersungguh kategorisasi sedang sebanyak 37%
sungguh. (22 orang) dan kategorisasi tinggi
Berdasarkan kategorisasi skala terdapat 53% (32 orang) serta 8% (5
gaya kepemimpinan demokratis orang) pada kategorisasi sangat
terdapat subjek penelitian yang tinggi. Hasil penelitian tersebut
berada di kategori sangat rendah atau menunjukkan bahwa pada dasarnya
0% (0 orang), kategorisasirendah aspek-aspek yang terdapat pada
terdapat 7% (4 orang ), 11% (7 kedisiplinan kerja yaitu memahami
orang) dikategori sedang, dan 75% peraturan, ketepatan waktu,
(45 orang) yang berada dikategori kepatuhan terhadap pimpinan,
tinggi danada subjek yang memiliki ketaatan terhadap peraturan,
11

ketertiban terhadap peraturan yang penelitian ini terbatas pada populasi


berhubungan langsung dengan dimana penelitiandilakukan sehingga
produktivitas kerja atau ketepatan penerapan pada lingkup yang luas
waktu dalam pelaksanaan dan dengan karakteristik yang berbeda
penyelesaian pekerjaan.Hal ini perlu dilakukan penelitian kembali
menunjukkan bahwa subjek mampu agar dapat mengungkap hasil yang
menjaga kedisiplinan kerjanya agar komprehensif khususnya yang
tidak menurun. berkaitan dengan kemampuan
pemecahan masalah.
KESIMPULAN DAN SARAN Saran saran
SARAN 1. Bagi Pimpinan Organisasi
Adapun kesimpulan dari Dari hasil penelitian ini
penelitian ini adalah tidak ada pemimpin diharapkan mampu
hubungan antara gaya kepemimpinan memotivasi anggotanya untuk
demokratis dengan kedisiplinan kerja bekerja lebih baik dan tetap
pada anggota organisasi pecinta alam menjaga kedisiplinan kerjanya
artinya, gaya kepemimpinan agar tidak menurun, dengan cara
demokratis tidak memberikan pemimpin memberikan contoh
pengaruh terhadap kedisiplinan dan memperlakukan rekan
kerja; Tingkat gaya kepemimpinan anggota yang sejajar tanpa
demokratisdan tingkat kedisiplinan harus membedakan antara
kerja tergolong tinggi, namun Gaya anggota satu dengan anggota
kepemimpinan demokratis tidak yang lain, mendengarkan
mempunyai peranan terhadap masukan serta keluhan dari
kedisiplinan kerja. anggotanya, menunjukkan
kepedulian yang tinggi dan tidak
Dalam melakukan penelitian ini
segan untuk saling berbagi
tidak terlepas dari kesulitan dan
pengalaman sehingga anggota
kendala yang terjadi selama proses
lebih bersemangat dalam
penelitian. Sehingga dalam
melakukan tugas tugasnya.
penelitian ini terdapat kelemahan
kelemahan seperti dari hasil
12

yang dilakukan dapat


2. Bagi subjek penelitian diselesaikan secara efektif dan
Berdasarkan penelitian ini efisien.
diharapkan agar para anggota 3. Bagi peneliti selanjutnya
organisasi mampu Diketahui bahwa dalam
mempertahankan kedisiplinan penelitian ini jumlah populasi
kerja yang sudah tinggi. Karena dan sampel masih kurang oleh
pada dasarnya kedsiplinan kerja karena itu perlu dilakukan
sangat penting untuk organisasi penelitian lanjutan dengan
dikarenakan adanya kedisiplinan populasi dan sampel yang lebih
kerja akan memberikan suatu besar.
hasil yang baik dan pekerjaan

DAFTAR PUSTAKA Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin


Chatman J.A., dan Jehn,K.A., 1994. dan Kepemimpinan. Jakarta :
Assesing Between Industry PT. Raja Grafindo Persada.
Characteristics And Martoyo, Susilo. 2002. Manajemen
Organizational Culture : How Sumber Daya Manusia. Edisi
Different Can You Be. 3. Yogyakarta: BPFE.
Academy Of Management.
Journal. 37, 3. p.522-553. Ray Sarbapriya, Ray Aditya I. 2012.
Understanding Democratic
Effendi,harianja,M. 2002. Leadership:Some Key Issues
Manajemen sumber daya And Perception With
manusia, pengedaan, Reference To Indias Freedom
pengembangan, Movement. Afro Asian Journal
of Social Sciences. Vol 3
pengkompesasian dan
No.3.1 Quarter I 2012. ISSN:
peningkatan produktifitas 2229 5313.
karyawan. Jakarta : PT
Grasindo. Robbins, S. P. 2002. Prinsip-prinsip
Perilaku Organisasi. Edisi
Hersey Paul & Kenneth H.
Kelima. Jakarta: Erlangga.
Blanchard. 1988. Management
of Organizational Behavior: Rue & Byars. 1995. Manajemen
Utilizing Human Resources. Pelayanan. Yogyakarta:
New Jersey: Prentice-Hall Inc. Pustaka Pelajar.
13

Sastrohadiwiryo, S. B. 2005.
Manajemen Tenaga Kerja
Indonesia; Pendekatan
Administratif dan
Operasional.Jakarta: Bumi
Aksara.

Suprihatmi. Sw, Sulistyaningsih,


Siti, W. 2006. Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan
Lingkungan Kerja Terhadap
Motivasi Kerja Guru.Jurnal
Manajemen Sumber Daya
Manusia Vol. 1(1) ,113 127.

Anda mungkin juga menyukai