Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1 22 Maret 2017
UJI STABILITAS
Faisal Abdulah, Amaliah Ihsani, Nalia El Huda, Falen Novita Dewi, Athiyagusti
Ponco Putri, Finka Chandra Agritasya, Luthfia Azzahra, Gita Dwi Lestari,
Wifaaq Ulima Putri, Rifky Putra Pratama
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
ABSTRAK
Stabilitas obat merupakan kemampuan suatu produk untuk mempertahankan sifat dan
karakteristiknya agar sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas, kekuatan
kualitas dan kemurnian) dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan
dan penggunaan. Praktikum kali ini adalah menganalisis konsentrasi dari asetosal (asam
asetil salisilat) dengan berbagai suhu untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap stabilitas
obat. Hasil yang diperoleh adalah konsentrasi asetosal disuhu 30 potensi yang dimiliki
100%, 99,3%, 98,1% dan 96,9% sedangkan pada suhu 50 memiliki potensi 100%,
98,8%, 97,6% dan 97% , maka dapat disimpulkan kadar asetosal berkurang beriringan
dengan kenaikan suhu dan waktu yang diberikan kepada sediaan. Hal ini membuktikan
bahwa laju penguraian sediaan farmasi dapat dipengaruhi oleh suhu.
Kata kunci : Stabilitas Obat, Asam Asetil Salisilat, Suhu, Penguraian Sediaan Farmasi
ABSTRACT
Drug stability is the ability of a product to maintain the properties and characteristics to
be the same as it has at the moment is made (the identity, quality and purity strength)
within the limits set during the period of storage and use. Practicum is analyzing the
concentration of aspirin (acetyl salicylic acid) at various temperatures to determine the
effect of temperature on the stability of the drug. The results obtained are aspirin
concentration at a temperature of 30 potential of 100%, 99.3%, 98.1% and 96.9%,
while at 50 has a potential of 100%, 98.8%, 97.6% and 97 %, it can be concluded
asetosal levels decreased in tandem with the increase in temperature and the time given
to preparation. This proves that the rate of decomposition of the pharmaceutical
preparation can be affected by temperature.
Keyword : Drug stability, Acetyl Salicylic Acid, temperature, decomposition of Pharmaceutical Products
1
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
2
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
3
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
panjang (real time study). Uji itu karena tanda minus untuk
stabilitas jangka pendek dilakukan eksponen Ea/RT, maka konstanta
selam 6 bulan dengan kondisi laju menurun dengan mengkatnya
ekstrim, sedangkan uji stabilitas energi aktivasi dan meningkat
jangka panjang dilakukan sampai dengan meningkatnya suhu.
dengan waktu kadaluarsa produk Persamaain ini dapat pula
seperti yang tertera pada kemasan. dinyatakan sebagai :
Jenin pengujian stabilitas untuk ln K = ln Ae-Ea/RT
sediaan obat dan kosmetik meliputi = ln A Ea/RT (Chang , 2005).
stabilitas terapi/khasiat, fisika ,
kimia, mikrobiologi, dan teratologi METODE PENELITIAN
(Sayuti, 2015) Alat
Persamaan arhenius adalah Alat yang digunakan pada
ketergantungan konstanta laju praktikum kali ini adalah buret 10 mL
reaksi terhadap suhu: dan 25 mL, beaker glass, corong,
K= Ae-Ea/RT Erlenmeyer, gelas ukur, klem dan
Dimana Ea adalah energi statif, labu ukur 250 mL, neraca
aktifasi dari reaksi, R adalah analitik, penangas air dan pipet tetes.
konstanta gas , T adalah suhu Bahan
mutlak, dan e adalah basis dari Bahan yang digunakan adalah
skla logaritma natural. Besaran a aquadest, asam oksalat, asetosal 4%,
menyatakan frekuensi tumbukkan Na-sitrat 10%, NaOH, dan PP.
dan dinamakan faktor frekuensi. Metode
Faktor ini dapat dianggap sebagai 25 gr Na-sitrat ditimbang dan
konstanta untuk sistem reaksi dilarutkan dalam 200 mL aquadest
tertentu dalam kisaran suhu yang didalam labu ukur 250 mL. setelah
cukup lebar. Persamaan tersebut larut, ditambahkan 10 gr asetosal dan
menunjukan bahwa konstanta laju aquadest ditambahkan hingga 250 mL.
berbanding lurus dengan A dan Selanjutnya larutan dibagi menjadi 3,
dengan begitu berbanding lurus yang pertama didiamkan pada suhu
dengan frekuensi tumbukan. Selain ruangan, dan yang kedua dan ketiga
4
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
Vasam Oksalat = 10 ml
Dit : NNaOH ?
5
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
y = ax + b y = ax + b
y = -0.0003x + 2.0007 y = -0.0003x + 1.9995
a = -0.0003 a = -0.0003
b = 2.0007 b = 1.9995
K K
K30 K50
K30 K50
%p= x 100%
6
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
7
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
8
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
9
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
tidak akan sama persis seperti yang didapatkan terlihat bahwa semakin
tertera pada kemasan obat tersebut tinggi suhu semakin cepat menurunnya
karena obat yang telah dibuka konsentrasi suatu obat.
segelnya (wadahnya/botolnya) akan
berinteraksi langsung dengan udara KESIMPULAN
luar dan keadaan sekitarnya yang akan Larutan yang mengandup asetosal 4%
menurunkan kestabilan obat tersebut. didalam Na sitrat 10% dapat dibuat.
Dari percobaan dapat diketahui Lalu, kadar asetosal pada berbagai
bahwa semakin tinggi suhu atau variasi suhu dan waktu diperoleh :
temperatur maka semakin menurun Pada suhu ; potensi
stabilitas suatu sediaan farmasi. Hal ini 99,3% ; 98,3% dan 96,9%
dikarenakan suhu merupakan faktor Pada suhu ; potensi
lingkungan yang dapat mempengaruhi 98,8% ; 97,6 % dan 97%
kestabilan suatu sediaan farmasi. Sehingga penguraian sediaan farmasi
Kurva potensi pada suhu yang disebabkan oleh kenaikan suhu
menunjukkan semakin turunnya dapat terlihat, semakin tinggi suhu,
potensial selama waktu berjalan. maka sediaan makin mengalami
Kurva potensi pada suhu juga penguraian. Dan kecepatan terurainya
menunjukkan hal yang sama. Semakin suatu sediaan pada suhu kamar dapat
lama obat disimpan ditempat dengan diramalkan dengan menggunakan
suhu yang bukan suhu stabilnya maka persamaan Arrhenius dan ekstrapolasi
obat akan lebih cepat terurai dibanding grafik.
saat disimpan di suhu stabil obat
tersebut.
Menurut Shweta patil dalam
penelitiannya yang berjudul Product
Stability dari Malla Reddy College of
Pharmacy adalah 5 hari
untuk asetosal sediaan solutio.
adalah 147,07 dan
adalah 103,62. Dari hasil yang
1
0
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
1
1
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
LAMPPIRAN
1. Kurva Potensial Pada Suhu 30
1
2
JURNAL FARMASI FISIKA No. 1 22 Maret 2017
Suhu 50 Menit 45
1
3