Anda di halaman 1dari 19

PEMBERDAYAAN TERHADAP KINERJA ANGGOTA DEWAN

PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DEPOK JAWA BARAT*

Muh. Kadarisman**

Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta Selatan
Jalan K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Ciputat, Jakarta Selatan 15419

Abstract
Organisation performance is of the utmost importance, as through performance the degree of achievement
can be seen. Such achievement must be in accordance with the pre-determined mission as a ground
to complete the tasks. This study aims to learn the effect of empowerment towards the performance
of Depok City Legislation Council. This study employs a quantitative approach and the path analysis
model. The research results shows: (1) the effect of the empowerment to DPRD performance is
significant, (2) the effect of a collaborative team on DPRD performance is not significant, (3) the effect
of the superior on DPRD performance is not significant, and (4) the effect of communication effort on
the DPRD performance is not significant.
Keywords: empowerment, performance, member of Depok City Legislation Council.

Intisari
Kinerja suatu organisasi sangat penting, karena dengan adanya kinerja maka tingkat pencapaian hasil
akan terlihat. Tingkat pencapaian tersebut seharusnya sesuai dengan misi yang telah ditetapkan sebagai
landasan untuk melakukan tugas yang diemban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh pemberdayaan atas kinerja DPRD Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
serta analisis jalur (path analysis). Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa pengaruh
pemberdayaan atas kinerja DPRD signifikan, pengaruh tim yang mampu kerjasama atas kinerja Anggota
DPRD tidak signifikan. Pengaruh pimpinan atas kinerja Anggota DPRD tidak signifikan, dan pengaruh
komunikasi atas kinerja Anggota DPRD tidak signifikan.
Kata Kunci: pemberdayaan, kinerja, Anggota DPRD Kota Depok.

Pokok Muatan
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................................. 300
B. Metode penelitian ...................................................................................................................... 302.
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan............................................................................................... 302
1. Analisa Faktor-Faktor Pemberdayaan Anggota DPRD........................................................ 302
2. Analisis Kinerja Anggota DPRD Kota Depok..................................................................... 305
3. Analisis Hubungan Antara Faktor yang Mempengaruhi Kinerja dengan Kinerja Anggota
DPRD................................................................................................................................... 307
4. Pengaruh Pemberdayaan Anggota DPRD Kota Depok terhadap Kinerja Nggota DPRD
Kota Depok........................................................................................................................... 310
D. Kesimpulan................................................................................................................................. 316

*
Hasil Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2010.
**
Alamat korespondensi: kadarisman.bkn@gmail.com
300 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

A. Latar Belakang Masalah bawah kekuasaan kepala daerah meskipun secara


Wacana pemerintahan yang desentralistik, de jure adalah sejajar. Kini setelah berlaku UU
sebenarnya bukanlah semata-mata fenomena No. 32 Tahun 2003, bergeser menjadi hubungan
lokal Indonesia. Sejumlah ahli dan futurolog kekuasaan yang sejajar (equal) dan terpisah sama
menyebut bahwa pemerintahan masa depan di sekali dengan kepala daerah sebagai pemegang
dunia, salah satunya adalah dicirikan oleh karakter kekuasaan eksekutif. Dalam konstruksi struktural
desentralisasi atau otonomi daerah yang lebih luas.1 yang demikian, diharapkan mekanisme check and
Dengan kebijakan desentralisasi diharapkan dapat balance dapat lebih terbuka kemungkinannya
diakomodasikan secara sekaligus dua tuntutan untuk dilaksanakan dengan baik, sehingga proses
yang sekarang sedang tumbuh dan meluas dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah akan dapat
masyarakat. Hadirnya sebuah pemerintahan yang memenuhi tuntutan akan nilai-nilai demokrasi,
lebih demokratis, yang antara lain ditandai dengan efektivitas dan efisiensi.
semakin terbukanya kesempatan bagi publik untuk Pemberdayaan (empowerment) DPRD se-
ikut terlibat dalam proses pembuatan kebijakan bagai lembaga legislatif daerah, diharapkan dapat
publik (public policy making process), semakin menciptakan mekanisme check and balance
meningkatkan transparansi dan responsibilitas yang lebih efektif antara kekuasaan eksekutif
penyelenggaraan pemerintahan, baik yang ber- dan legislatif. Penyelenggaraan pemerintahan di
kaitan dengan tugas pelayanan publik (public bawah UU No. 5 Tahun 1974, mekanisme check
service), pembangunan (development), maupun and balance di antara kekuasaan legislatif dan
pemberdayaan (empowerment). Secara normatif, eksekutif tidak berjalan secara efektif. Hal ter-
hal mendasar yang membedakan antara UU No. sebut salah satunya disebabkan oleh ketidakber-
32 Tahun 2003 dengan UU No. 5 Tahun 1974 dayaan DPRD sebagai lembaga legislatif daerah.
adalah pemberdayaan secara struktural lembaga Secara normatif pemberdayaan DPRD sebagai
legislatif daerah, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat lembaga legislatif daerah diasumsikan akan mem-
Daerah (DPRD). bawa beberapa keuntungan yang dapat menunjang
Pemberdayaan secara struktural lembaga terwujudnya tujuan otonomi daerah. Pertama,
DPRD adalah pembesaran kewenangan atau karena posisinya yang lebih dekat dengan rakyat,
kekuasaan DPRD yang diberikan oleh suatu maka DPRD yang berdaya membuka kesempatan
Undang-undang atau kebijakan pemerintah. dan peluang yang lebih besar bagi rakyat daerah
Guna memperoleh pemahaman, maka dalam untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembuatan
pembahasan, pemberdayaan secara struktural kebijakan daerah yang dibuat oleh DPRD bersama
akan dikontraskan dengan pemberdayaan secara dengan pemerintah daerah. Kedua, memungkin-
individu anggota DPRD, artinya peningkatan kan terjadinya kontrol sosial dari masyarakat yang
kemampuan atau kekuasaan DPRD sebagai lebih besar, baik dari masyarakat kepada DPRD,
lembaga legislatif melalui peningkatan kemam- maupun dari masyarakat dan DPRD kepada
puan individu-individu anggota DPRD. Berbeda Pemerintah Daerah (Pemda). Dengan meningkat-
dengan Undang-undang sebelumnya (UU No. nya kontrol ini, diharapkan dimensi efektivitas
5 Tahun 1974) yang memasukkan lembaga dan efisiensi dalam tugas penyelenggaraan
legislatif daerah (DPRD) sebagai bagian dari pemerintahan dapat ditingkatkan.
pemerintah daerah bersama-sama dengan kepala Ketiga, berkaitan dengan point kedua tentang
daerah, atau yang secara defakto DPRD berada di penguatan kontrol sosial juga dapat mendorong

1
Lebih lanjut lihat David Osborne, et al., 1992, Reinventing Government How The Entrepreneurial Spirit is Transforming the Public Sector,
Addison-Wesley Publishing Company, New York.
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 301

transparansi proses penyelenggaraan pemerin- secara struktural (penambahan kewenangan


tahan daerah. Keempat, mendorong semakin kelembagaan melalui Undang-undang), dan
jelasnya mekanisme pertanggungjawaban penye- peningkatan kualitas dan kompetensi individu
lenggaraan pemerintahan kepada rakyat anggota DPRD, serta dukungan organisasional
setempat. Dapat dikatakan bahwa secara normatif dari lembaga sekretariat DPRD. Di samping itu,
pemberdayaan DPRD sebagai lembaga legislatif agar pemberdayaan DPRD benar-benar diarahkan
daerah dapat mendorong sekaligus dua nilai yang untuk mendukung terbangunnya pemerintahan
ingin diwujudkan dalam otonomi daerah. Nilai yang lebih demokratis dan melayani masyarakat,
yang ingin diwujudkan tersebut adalah peningkat- maka juga diperlukan kontrol sosial dari
an dimensi demokratisasi dalam penyelenggaraan masyarakat. Dalam kenyataannya, nampaknya
pemerintahan dan peningkatan dimensi efektivitas pemberdayaan DPRD secara struktural yang
dan efisiensi dalam penyelenggaraan tugas diberikan oleh Undang-undang di Kota Depok
pemerintahan. Sekalipun demikian, pemberdaya- Jawa Barat belum maksimal menunjukkan sinergi
an DPRD secara struktural (perluasan atau dengan aspek-aspek pemberdayaan lainnya misal-
pembesaran kewenangan formal yang diberikan nya pemberdayaan individual, pemberdayaan
Undang-undang) tersebut tidaklah dengan organisasi pendukung, kontrol sosial dan lain-lain,
sendirinya menjamin terjadinya keberdayaan sehingga belum menunjukkan kinerja DPRD yang
DPRD. Artinya, pemberdayaan struktural tersebut optimal yang pada akhirnya nampaknya kurang
dalam kenyataannya tidaklah secara otomatis akan memberikan dukungan yang optimal terhadap
diikuti dengan terjadinya peningkatan pelaksanaan otonomi daerah Kota Depok.
tugas dan fungsi DPRD secara lebih baik. Hal Dalam melaksanakan berbagai aspek
tersebut dikarenakan pada akhirnya peluang yang fungsinya, kinerja DPRD masih menunjukkan
disediakan oleh pembesaran kewenangan formal kecenderungan kurang optimal. Hal tersebut dapat
yang diberikan undang-undang, akan tergantung dilihat dari topik pembicaraan di media massa
pada sejauh mana kemampuan individu DPRD terbitan lokal dan radio swasta lokal yang banyak
dalam memanfaatkan dan menggunakan secara menyorot tentang kinerja DPRD. Masyarakat
optimal peluang tersebut. Di samping itu, mempertanyakan kemampuan anggota dewan
optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD dalam melaksanakan dan menggunakan hak-
sebagai lembaga legislatif daerah, juga turut hak yang dimiliki DPRD, terutama tindak lanjut
dipengaruhi oleh dukungan organisasional dari berbagai aspirasi dan pengaduan masyarakat yang
sekretariat DPRD dalam bentuk seperti tenaga disampaikan ke DPRD. Anggota DPRD harus
ahli, data dan informasi. mempunyai kemampuan yang general spesialis,
Dengan demikian, tidak dengan sendirinya artinya setiap anggota DPRD dituntut untuk
pemberdayaan DPRD secara struktural melalui mengetahui segala hal yang berkaitan dengan
pembesaran kewenangannya membawa kontri- penyelenggaraan negara meliputi segala aspek
busi positif bagi pelaksanaan otonomi daerah, kehidupan. Namun, di sisi lain juga harus ahli di
apalagi tanpa dibarengi dengan peningkatan bidangnya yakni pemerintahan. Dari kualitas yang
keberdayaan individu anggota DPRD dan dukung- telah dimiliki, tentunya akan menciptakan suatu
an organisasional sekretariat DPRD. Dengan kinerja birokrasi publik dalam hal ini anggota
demikian, secara ideal pemberdayaan DPRD akan DPRD yang baik dan efektif. Dalam kaitan ini
dapat terwujud dan membawa implikasi yang Agus Dwiyanto mengemukakan bahwa:
positif bagi masa depan pelaksanaan otonomi Kajian mengenai kinerja birokrasi publik,
daerah. Apabila proses pemberdayaan DPRD terutama yang terlibat dalam penyeleng-
tersebut merupakan sinergi antara pemberdayaan garaan pelayanan publik dan faktor-faktor
302 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

yang ikut membentuk kinerja birokrasi tentu pengambilan sampel secara keseluruhan sebagai
amat penting untuk diketahui agar kebijakan responden yang terdapat pada populasi, hal tersebut
yang holistik untuk memperbaiki kinerja
dengan alasan bahwa populasi cukup kecil serta
bisa dirumuskan. Tanpa didasarkan pada
informasi yang akurat dan reliabel, kebi- wilayah observasi yang cukup sempit. Sumber
jakan reformasi birokrasi tidak akan mampu data yang digunakan dalam penelitian ini, terdiri
menyentuh semua dimensi persoalan yang dari data primer dan data sekunder. Data primer
selama ini menghambat upaya perbaikan diperoleh melalui survei langsung ke lapangan,
kinerja birokrasi publik. Pengalaman selama
melalui wawancara (interview) kepada para
ini menunjukkan bahwa berbagai upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk memper- anggota DPRD Kota Depok yang dipilih secara
baiki kinerja birokrasi tidak pernah mampu acak. Terhadap responden tersebut, pengumpulan
menghasilkan perubahan yang berarti. Hal datanya dilakukan dengan menggunakan
ini terjadi karena kebijakan tersebut gagal kuesioner. Selanjutnya, terhadap unsur pimpinan
menyelesaikan berbagai masalah yang se-
(Ketua dan Wakil Ketua DPRD) pengumpulan
lama ini ikut memberikan kontribusi pada
rendahnya kinerja birokrasi.2 datanya dilakukan dengan wawancara.3 Selain
data primer, penelitian ini juga menggunakan
Atas pendapat tersebut menunjukkan bahwa data sekunder, yakni data yang diperoleh dari
diperlukan kinerja yang lebih intensif dan optimal berbagai sumber, seperti buku/referensi, laporan
dari setiap anggota DPRD Kota Depok, demi hasil penelitian, jurnal, tulisan, dan lain-lain yang
optimalisasi bidang tugas yang diembannya. memiliki relevansi dengan topik/permasalahan
Kinerja suatu organisasi sangat penting, oleh penelitian. Analisis data dilakukan dengan Analisis
karena dengan adanya kinerja maka tingkat Jalur (Path Analysis) melalui analisis regresi yang
pencapaian hasil akan terlihat. Dengan demikian telah dibakukan.4
akan diketahui, seberapa jauh tugas yang telah
dipikul melalui tugas dan wewenang yang C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
diberikan dapat dilaksanakan secara nyata dan 1. Analisa Faktor-Faktor Pemberdayaan
maksimal. Kinerja masing-masing anggota DPRD Anggota DPRD
akan berakibat pada kinerja organisasi yang telah a. Terfokus pada Kinerja
dilaksanakan. Dengan tingkat pencapaian tertentu Faktor utama dalam menyelesaikan tugas
tersebut, seharusnya sesuai dengan misi yang telah dan tanggung jawabnya sebagai Anggota DPRD
ditetapkan sebagai landasan untuk melakukan Kota Depok, setiap personel harus memiliki
tugas yang diemban. Berdasarkan latar belakang profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.
masalah di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai Hal tersebut merupakan sikap dan perilaku
berikut, adakah pengaruh pemberdayaan terhadap Anggota DPRD Kota Depok yang mampu dan
kinerja Anggota DPRD Kota Depok. handal serta berpengetahuan luas dalam bidang-
nya yang diharapkan dapat melakukan pekerjaan-
B. Metode Penelitian nya dalam memperbaiki hubungan dengan
Dalam penelitian ini populasinya adalah para masyarakat dan Pemerintah Kota Depok sesuai
Anggota DPRD Kota Depok. Sedangkan teknik dengan bidang tugas yang digelutinya. Anggota
penentuan sampel atau unit observasi dilakukan DPRD Kota Depok yang profesional akan men-
secara sensus terhadap Anggota DPRD. Dengan jadi handal dalam bertugas dan akan menghasil-

2
Lebih lanjut lihat Agus Dwiyanto, 2005, Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
3
Lebih lanjut lihat John W. Creswell, 2002, Research Design: Quantitative & Qualitative Approaches. Sage Publication Inc., New York.
4
Lebih lanjut lihat Kusnendi, 2004, Analisis Jalur, Konsep, dan Aplikasi dengan Program SPSS dan Lisrel 8, Jurusan Pendidikan Ekonomi
UPI, Bandung.
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 303

kan kerja yang bermutu tinggi, sehingga mampu masyarakat yang diwakilinya, mutlak dibutuhkan
mengetahui dan memahami kebutuhan masyarakat pada DPRD Kota Depok. Hal tersebut dimaksud-
dan Pemerintah Kota Depok. Berdasarkan hasil kan agar mampu mencapai tujuan dan sasaran-
penelitian dapat diketahui bahwa aspek terfokus nya sebagai organisasi yang menjadi penye-
pada kinerja DPRD Kota Depok, untuk poin imbang dan pengontrol kegiatan pembangunan
pernyataan memperbaiki hubungan dengan rakyat yang dilaksanakan oleh pemerintah Kota Depok
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Ang- Jawa Barat. Dapat ditunjukkan bahwa penilaian
gota DPRD Kota Depok memberikan jawaban, responden terhadap poin pernyataan terkait
yaitu 12 orang (30,8%) menyatakan setuju, dan hubungan kerja yang baik antara sesama Anggota
10 orang (25,6%) menyatakan sangat setuju. DPRD Kota Depok menunjukkan 15 orang
Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar (38,5%) menyatakan sangat setuju, 16 orang
responden (56,4%) memberikan persetujuannya (41,0%) menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa
terhadap harus diperbaikinya hubungan antara sebagian besar responden menyatakan hubungan
Anggota DPRD Kota Depok dengan rakyat atau kerja yang baik akan dapat melancarkan tugas-
masyarakat yang telah memilihnya. tugas yang diembannya dalam melaksanakan
Berhubung dengan terfokusnya pada amanat yang telah diberikan sesuai dengan
kinerja DPRD Kota Depok, hal ini merupakan Undang-undang yang berlaku.
perwujudan profesionalisme yang dimiliki oleh Dengan adanya kerja sama antar Anggota
Anggota DPRD Kota Depok. Selanjutnya, untuk DPRD Kota Depok tersebut akan berakibat
poin pernyataan memperbaiki hubungan dengan pada terbentuknya tim yang mampu kerja sama
pemerintah daerah yang mendukung pelaksanaan dalam setiap aspek tugas dan kewenangan
tugas menunjukkan 11 orang (28,2%) menyatakan Anggota DPRD Kota Depok. Berdasarkan hasil
sangat setuju dan 11 orang (28,2%) menyatakan wawancara dengan Anggota DPRD Kota Depok
setuju. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa para Anggota DPRD Kota
dapat diketahui bahwa aspek terfokus pada Depok menyadari betapa pentingnya suatu kerja
kinerja DPRD Kota Depok, untuk poin pernyataan sama yang baik di dalam organisasinya. Dengan
memperbaiki hubungan dengan rakyat dalam kerja sama tersebut, akan dapat melancarkan
melaksanakan tugas dan fungsinya, Anggota tugas yang diberikan kepada Anggota DPRD
DPRD Kota Depok memberikan jawaban yaitu 12 Kota Depok dalam rangka melaksanakan
orang (30,8%) menyatakan setuju, dan 10 orang tugasnya sebagai lembaga legislatif di daerah.
(25,6%) menyatakan sangat setuju. Sehubungan dengan kerja sama secara intern di
b. Tim yang Mampu Kerja Sama DPRD Kota Depok, juga untuk poin pernyataan
Kerja sama merupakan suatu hal yang sangat adanya kerja antara Anggota DPRD Kota Depok
penting dalam pencapaian tujuan organisasi, dengan pemerintah daerah menunjukkan 11 orang
sehingga dibutuhkan orang-orang yang mau (28,2%) menyatakan sangat setuju dan 17 orang
dan dapat berada dalam tim yang mempunyai (43,6%) menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa
pandangan yang sama. Tidak ada satu pun sebagian besar responden menilai dalam lembaga
organisasi yang dapat mencapai tujuannya tanpa legislatif daerah Kota Depok tersebut, ternyata
melalui kerja sama yang baik. Kerja sama itu sen- para Anggota DPRD-nya telah terjalin adanya
diri merupakan hubungan yang serasi antara satu hubungan kerja dengan pemerintah daerah,
orang dengan orang lainnya, sehingga tercipta sehingga menghasilkan produk perundangan
hubungan yang saling membantu demi tercapai- yang akan dijadikan acuan oleh eksekutif dalam
nya tujuan. Hubungan yang harmonis antar menjalankan roda pemerintahannya. Jalinan kerja
sesama Anggota DPRD Kota Depok dengan tersebut dalam bentuk pengolahan peraturan
304 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

daerah secara bersama-sama dengan aparat kesempatan yang dapat memperdayakannya,


pemerintah terkait, sehingga peraturan yang di- yaitu sebanyak 14 orang (35,9%) menyatakan
hasilkan dapat diimplementasikan oleh eksekutif sangat setuju dan 12 orang (30,8%) menyatakan
sebagai pelaksana kebijakan dan masyarakat setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
sebagai pengguna. sebagian anggota DPRD Kota Depok percaya,
c. Pimpinan yang Mempunyai Visi bahwa pimpinannya baik pimpinan DPRD Kota
Terkait hasil penilaian responden terhadap Depok, pimpinan komisi maupun fraksi di DPRD
aspek pimpinan yang mempunyai visi pada DPRD Kota Depok memiliki tingkat idealisme yang
Kota Depok. Untuk poin pernyataan adanya cukup sehingga mereka tidak mempedulikan
kepercayaan dari Anggota DPRD Kota Depok setiap kesempatan yang dapat memperdayakan
kepada pimpinannya menunjukkan 10 orang mereka. Salah satu karakteristik pemimpin
(25,6% menyatakan sangat setuju dan 12 orang pemerintahan adalah tanggap terhadap kondisi
(30,8%) menyatakan setuju. Hal ini berkaitan politik baik organisasi pemerintahan maupun
dengan kepemimpinan yang merupakan aspek dalam masyarakat.
penting bagi seorang pemimpin harus berperan Selanjutnya, memberikan jawaban atau
sebagai organisator kelompoknya untuk mencapai tanggapan atas kritik, saran dan mungkin juga
tujuan yang telah digariskan. Kepemimpinan ada- pengawasan yang datangnya dari masyarakat,
lah proses kegiatan seseorang dalam memimpin, serta tanggap terhadap harapan dan kebutuhan
membimbing, mempengaruhi atau mengontrol masyarakat. Dengan demikian akan mampu mem-
pikiran, perasaan atau tingkah laku orang lain berikan pelayanan terbaik bagi masyarakatnya.
dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Pemimpin harus banyak menghabiskan banyak
Dengan data tersebut di atas, dapat memberikan waktu dalam urusan menerima dan menyebarkan
gambaran bahwa kepercayaan Anggota DPRD informasi. Pemimpin di sini memiliki tiga
Kota Depok terhadap pimpinannya bisa dijadikan fungsi yaitu sebagai pengawas (monitor), untuk
modal untuk pembangunan DPRD Kota Depok mendapatkan informasi yang valid. Pemimpin
yang tangguh dan mempunyai visi sesuai dengan harus melakukan pengamatan secara kontinyu
kebutuhan masyarakat dengan misi untuk terhadap lingkungannya yakni terhadap bawahan,
memberikan yang terbaik bagi pemerintah daerah atasan dan selalu hubungan dengan baik dengan
sesuai dengan fungsi dan tugas pokoknya. pihak luar. Sebagai penyebar (disseminator),
Kepercayaan terhadap individu-individu pemimpin harus mampu menyebarkan informasi
yang menempati posisi manajerial yang sangat kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Sebagai
penting mempunyai korelasi langsung dan positif juru bicara (spokesperson), sebagai juru bicara,
dengan harapan-harapan manajemen puncak pemimpin berfungsi untuk menyatakan informasi
bahwa strategi dapat dilaksanakan dengan bagi pihak luar. Dari fungsi-fungsi tersebut, yaitu
sukses. Karakteristik-karakteristik pemimpin sebanyak 10 orang (25,6%) menyatakan sangat
tertentu yang mungkin dapat dipertimbangkan setuju dan 15 orang (38,5%) menyatakan setuju
meliputi kemampuan dan pendidikan, riwayat dan bahwa pimpinan DPRD Kota Depok melakukan
pengalaman kerja sebelumnya, dan kepribadian pengawasan terhadap setiap kebijakan yang telah
dan temperamen. Masalah penting adalah bagai- disepakati dan disetujui oleh seluruh Anggota
mana memadukan karakteristik-karakteristik para DPRD Kota Depok.
manajer tersebut dengan kebutuhan-kebutuhan d. Komunikasi yang Baik
implementasi strategi. Dalam hal lain, responden Berdasarkan jawaban responden untuk
memberikan pernyataan yang tidak jauh berbeda poin pernyataan Anggota DPRD Kota Depok
untuk poin bahwa pimpinan tidak mempedulikan mengetahui apa yang sedang terjadi di DPRD
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 305

Kota Depok dapat diketahui 17 orang (43,6%) mengacu pada ketentuan yang berlaku. Hal
menyatakan sangat setuju, 16 orang (41,0%) tersebut berarti bahwa pelaksanaan tugas yang
menyatakan setuju. Hal tersebut menunjukkan selama ini dilakukan oleh Anggota DPRD
bahwa sebagian besar responden menilai bahwa Kota Depok berdasarkan pada aturan petunjuk
Anggota DPRD Kota Depok mengetahui apa yang pelaksanaan, meskipun pernyataan tersebut bukan
sedang terjadi di DPRD Kota Depok. Hal tersebut pernyataan dominan yang disampaikan oleh
dapat dipahami karena adanya upaya yang terus responden. Hasil penilaian responden tersebut,
dilakukan agar seluruh Anggota DPRD Kota diperkuat dengan hasil wawancara dengan
Depok selalu dapat memperbaharui informasi Anggota DPRD Kota Depok yang dengan jelas
mengenai segala hal yang berkaitan dengan fungsi menyatakan bahwa para Anggota DPRD Kota
dan kewenangannya. Sistem informasi mana- Depok melakukan pekerjaannya sehari-hari di
jemen organisasi pemerintah tidak terkecuali dalam melaksanakan tugasnya selalu berpegang
DPRD Kota Depok yang berkaitan dengan pada aturan-aturan yang berlaku.
sosialisasi suatu program/kebijakan DPRD Kota Selain itu juga, Anggota DPRD Kota Depok
Depok kepada para anggotanya, adalah tindakan akan berpegang pada kebijakan yang diambil oleh
formal birokrasi DPRD Kota Depok dengan pimpinan. Dengan berpegangnya pada aturan yang
menunjukkan karakteristik pelayanan kepada berlaku, berarti Anggota DPRD Kota Depok dapat
Anggota DPRD Kota Depok yaitu dengan surat dikatakan memiliki akuntabilitas yang tinggi.
dinas yang bersangkutan kepada komisi dan fraksi Akuntabilitas yang rendah juga dapat dilihat
yang ada di DPRD Kota Depok. Selanjutnya dari poin pernyataan prioritas pada kepentingan
melalui suatu pertemuan dengan Anggota DPRD masyarakat, yaitu 11 orang (26,8%) menyatakan
Kota Depok, yang penting dalam hal ini sasaran sangat setuju dan 13 orang (31,7%) menyatakan
program bisa tepat guna dan tidak keluar dari setuju. Penilaian tersebut menunjukkan bahwa
konteks pokoknya. Dalam hal ini responden sebagian besar responden menyatakan setuju jika
memberikan persetujuannya melalui pernyataan saat ini dalam menjalankan tugasnya para Anggota
yang berkaitan dengan para Anggota DPRD DPRD Kota Depok memprioritaskan kepentingan
Kota Depok selalu mendapatkan informasi masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari
yang dibutuhkannya, yaitu sebanyak 11 orang adanya penerimaan Anggota DPRD Kota Depok
(28,2%) menyatakan setuju dan 17 orang (43,6%) kepada masyarakat, walaupun masyarakat dalam
menyatakan setuju. menyampaikan aspirasinya belum memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan oleh aparat
2. Analisa Kinerja Anggota DPRD Kota pemerintah.
Depok b. Responsivitas
a. Akuntabilitas Untuk melihat bagaimana responsivitas
Jawaban responden pada kuesioner mengenai Anggota DPRD Kota Depok, berikut dikemuka-
aspek akuntabilitas pada Anggota DPRD Kota kan bahwa hasil penilaian responden terhadap
Depok dapat dikemukakan bahwa hasil penilaian aspek responsivitas untuk poin pernyataan
responden terhadap aspek akuntabilitas untuk adanya saluran komunikasi untuk menampung
poin pernyataan adanya acuan dalam melakukan aspirasi Pemerintah Daerah Kota Depok dan
tugasnya sebanyak 10 orang (24,4%) menyatakan masyarakat yaitu 15 orang (36,6%) menyatakan
sangat setuju dan 12 orang (29,3%) menyatakan sangat setuju dan 16 orang (39,0%) menyatakan
setuju. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setuju. Hal ini menunjukkan sebagian besar
sebagian besar responden setuju Anggota DPRD responden merasakan adanya saluran komunikasi
Kota Depok dalam melaksanakan tugasnya untuk menampung aspirasi yang datangnya dari
306 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

Pemerintah Daerah Kota Depok dan masyarakat merasakan adanya tindak lanjut terhadap tuntutan
atau kebutuhan lainnya dengan tugas anggota dan kebutuhannya.
DPRD Kota Depok. Saluran komunikasi ini c. Efisiensi
sangat diperlukan bagi masyarakat agar mereka Kinerja DPRD Kota Depok dari aspek
dapat menyalurkan aspirasi atau kebutuhan yang efisiensi dapat dilihat dari hasil penilaian
diharapkan. Sedang bagi DPRD Kota Depok responden. Atas dasar penelitian tersebut, dapat
merupakan sarana untuk menerima saran, kritik diketahui bahwa aspek efisiensi untuk poin
dan keluhan masyarakat. Atas dasar pernyataan pernyataan adanya penetapan standar waktu
adanya berbagai upaya untuk mengenali dan pelayanan menunjukkan 10 orang (4,4%)
memahami kebutuhan Pemerintah Daerah Kota menyatakan sangat setuju dan 12 orang (29,3%)
Depok dan masyarakatnya dapat diketahui bahwa menyatakan setuju. Hal ini menjelaskan bahwa
11 orang (26,6%) menyatakan sangat setuju dan sebagian besar responden menilai telah adanya
17 orang (41,5%) menyatakan setuju. Hal ini standar waktu yang ditetapkan oleh DPRD Kota
menunjukkan bahwa sebagian besar responden Depok di dalam menyelesaikan tugasnya. DPRD
merasakan adanya suatu upaya yang dilakukan Kota Depok telah menetapkan standar waktu
Anggota DPRD Kota Depok di dalam mengenali di dalam menyelesaikan tugasnya baik untuk
dan memahami kebutuhan masyarakat. tugas-tugas kesehariannya maupun tugas-tugas
Upaya yang telah dilakukan Anggota dalam memproses setiap aspirasi yang datang dari
DPRD Kota Depok dapat diketahui dari hasil masyarakat dan pemerintah daerah.
wawancara dengan Anggota DPRD Kota Depok d. Orientasi terhadap Tugas
yang membidangi kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan penilaian responden terhadap
Diungkapkan bahwa usaha atau upaya DPRD kinerja Anggota DPRD Kota Depok dari aspek
Kota Depok di dalam mengenali dan memahami orientasi terhadap tugas, bahwa untuk poin
kebutuhan masyarakat dengan cara berinteraksi pernyataan terpenuhinya kebutuhan Anggota
langsung dengan masyarakat baik secara formal DPRD Kota Depok dalam melaksanakan tugas-
maupun informal. Hal ini didukung dengan nya dapat diketahui 17 orang (41,5%) menyatakan
keberadaan masyarakat yang berada di DPRD sangat setuju, dan 16 orang (39,0%) menyatakan
Kota Depok. Dengan adanya kedekatan hubungan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
antara masyarakat dan Anggota DPRD Kota responden menilai para Anggota DPRD Kota
Depok, maka akan sangat mudah untuk merespon Depok telah terpenuhi kebutuhannya di dalam
kebutuhan masyarakat, sehingga perasaan segan melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat dan
dan takut pada masyarakat untuk menyampaikan memberikan pelayanan kepada Pemerintah Daerah
aspirasi dapat dihilangkan. Selain itu diketahui Kota Depok dan masyarakat. Hasil wawancara
juga bahwa kebutuhan masyarakat tidak sekedar dengan Anggota DPRD Kota Depok dikatakan
untuk dikenali dan dipahami, tetapi masyarakat bahwa para anggota telah berusaha untuk
Kota Depok mengharapkan adanya realisasi memberikan perhatian terhadap setiap tugas dan
dari tuntutan kebutuhannya. Tindak lanjut dari kewenangan yang dimilikinya. Anggota DPRD
tuntutan dan kebutuhan Pemerintah Daerah Kota Kota Depok menyadari akan tugas pokok dan
Depok serta masyarakatnya, maka untuk poin fungsinya sebagai Anggota DPRD Kota Depok
pertanyaan adanya tindak lanjut terhadap tuntutan yaitu memberikan yang terbaik untuk kepentingan
dan kebutuhan masyarakat dapat diketahui bahwa masyarakat yang telah mempercayainya
18 orang (43,9%) menyatakan sangat setuju dan 13 sebagai wakil dan mempunyai suara untuk turut
orang (31,7%) menyatakan setuju. Fakta tersebut menentukan arah kebijakan Pemerintah Daerah
menunjukkan bahwa sebagian besar responden Kota Depok yang berpihak pada rakyat.
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 307

Sehubungan dengan hal tersebut, penilaian Dalam kaitan ini dapat dikemukakan bahwa
responden terhadap Anggota DPRD Kota Depok keberhasilan dalam menyelesaikan tugas dan
pada aspek orientasi terhadap tugas untuk poin kewenangan DPRD Kota Depok tidak terlepas
pernyataan Anggota DPRD Kota Depok selalu dari pemberdayaan yang terfokus pada kinerja
berada di tempat kerja untuk dapat menampung Anggota DPRD Kota Depok dalam menghasilkan
setiap aspirasi yang datang dari masyarakatnya kinerja yang baik pada DPRD Kota Depok.
yaitu 11 orang (26,6%) menyatakan sangat setuju Anggota DPRD Kota Depok yang profesional
dan 17 orang (41,5%) menyatakan setuju. Hal akan menghasilkan kerja yang bermutu tinggi,
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar waktu yang sesuai prosedur dan bisa diikuti oleh
responden menilai Anggota DPRD Kota Depok masyarakat yang dilayaninya. Berikut ditunjuk-
selalu berada di tempat kerja untuk menunaikan kan uji korelasi guna mengetahui hubungan
tugas dan kewajibannya dalam menjalankan antara aspek pemberdayaan terfokus pada kinerja
pekerjaannya. Sedangkan dalam hal perhatian DPRD Kota Depok. Diketahui bahwa angka
Anggota DPRD Depok terhadap pelayanan, untuk pada output antara pemberdayaan terfokus pada
poin pernyataan adanya perhatian yang cukup kinerja menghasilkan angka r = 0,520. Angka
besar dari Anggota DPRD Kota Depok terhadap tersebut menunjukkan hubungan yang erat antara
tugasnya menunjukkan bahwa 13 orang (31,7%) pemberdayaan terfokus pada kinerja dengan
menyatakan sangat setuju dan 15 orang (36,6%) kinerja (r mendekati 1). Sedang tanda + (r
menjawab setuju. Hal tersebut menunjukkan bernilai positif) menunjukkan bahwa semakin
bahwa sebagian besar responden menyatakan tinggi pemberdayaan terfokus pada kinerja
adanya perhatian yang cukup besar dari Anggota seorang Anggota DPRD, akan semakin tinggi pula
DPRD Kota Depok terhadap penyelesaian kinerjanya.
tugasnya sebagai wakil rakyat dan pendamping Dengan angka probabilitas 0,000 (kolom
Pemerintah Daerah Kota Depok dalam Sig. (2-tailed) berarti hubungan yang terjadi
melaksanakan kebijakan pemerintahannya. signifikan pada 1% (karena probabilitas 0,01).
Ini berarti H0 ditolak, atau sebenarnya ada
3. Analisa Hubungan Antara Faktor yang hubungan yang signifikan antara pemberdayaan
Mempengaruhi Kinerja dengan Kinerja terfokus pada kinerja dengan kinerja DPRD Kota
Anggota DPRD Depok. Atas dasar kuesioner maupun wawancara,
a. Hubungan Antara Faktor Pemberdayaan pemberdayaan terfokus pada kinerja Anggota
Terfokus pada Kinerja dengan Kinerja DPRD Kota Depok sudah dapat dikatakan baik.
Anggota DPRD Hal tersebut terlihat dari penguasaan yang baik

Tabel 1
Uji Korelasi Bivariate Antara Variabel Pemberdayaan Terfokus pada Kinerja dengan Variabel
Kinerja Anggota DPRD Kota Depok
Correlations
Pemberdayaan
Kinerja
Terfokus pada Kinerja
Pearson Correlation 1 520
Kinerja Sig (2-tailed) 000 000
N 39 39

Pemberdayaan Pearson Correlation 520 1


Terfokus pada Sig (2-tailed) 000 000
Kinerja N 39 39
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
308 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

terhadap tugas dan pekerjaan pada setiap Anggota tujuan. Hubungan yang harmonis antar sesama
DPRD Kota Depok. Penguasaan pekerjaan tersebut Anggota DPRD Kota Depok, Anggota DPRD
didukung dengan adanya studi banding dan kursus Kota Depok dengan masyarakat yang diwakilinya,
yang telah diterima oleh setiap Anggota DPRD mutlak dibutuhkan pada DPRD Kota Depok,
Kota Depok. Selain itu, pemberdayaan terfokus agar mampu mencapai tujuan dan sasarannya
pada kinerja tercermin dari penguasaan wilayah sebagai organisasi yang menjadi penyeimbang
kerja yaitu rata-rata Anggota DPRD Kota Depok dan pengontrol kegiatan pembangunan yang
telah mengenal wilayah Kota Depok. Dari segi dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Depok.
disiplin kerja yang ditunjukkan Anggota DPRD Selanjutnya, ditunjukkan hasil uji korelasi antara
Kota Depok bisa dikatakan baik, karena pimpinan aspek tim yang mampu kerjasama dengan kinerja
Anggota DPRD Kota Depok telah menerapkan DPRD Kota Depok. Diketahui bahwa angka pada
disiplin yang baik terhadap diri dan Anggota output adalah r = 0,556 yang berarti ada hubungan
DPRD Kota Depok. Dengan adanya penguasaan yang erat antara tim yang mampu kerjasama
baik pekerjaan maupun wilayah kerja yang dengan kinerja (r mendekati 1). Untuk tanda +
didukung disiplin yang baik, maka hal tersebut (r bernilai positif) menggambarkan semakin bagus
akan memberi pengaruh positif terhadap kinerja tim yang mampu kerjasama dalam menjalankan
DPRD Kota Depok. tugasnya akan semakin tinggi pula kinerjanya.
b. Hubungan Antara Tim yang Mampu Terdapatnya hubungan antara kedua variabel
Kerjasama dengan Kinerja Anggota dapat juga dilihat dari angka probabilitasnya
DPRD yaitu 0,000 (kolom Sig. (2-tailed)) yang berarti
Dalam kaitan ini, bahwa kerjasama tim hubungan yang terjadi signifikan pada 1% (karena
merupakan suatu hal yang sangat penting dan probabilitas<0,01). Hal ini berarti H0 ditolak, atau
cukup menentukan dalam pencapaian tujuan sebenarnya ada hubungan yang signifikan antara
organisasi, sehingga di dalam tim tersebut tim yang mampu kerjasama dengan kinerja DPRD
dibutuhkan orang-orang yang mau dan mempu- Kota Depok. Pada DPRD Kota Depok, kerjasama
nyai pandangan yang sama. Tidak ada satu pun antara satu anggota dengan anggota dewan lainnya
organisasi yang dapat mencapai tujuannya tanpa merupakan satu ketentuan yang harus diikuti oleh
melalui kerjasama tim yang baik. Kerjasama itu setiap anggotanya. Dengan pelaksanaan tugas
sendiri adalah hubungan yang serasi antara satu dengan hak-hak tertentu, DPRD Kota Depok
orang dengan orang lainnya sehingga tercipta mempunyai beberapa panitia kecil yang anggota-
hubungan yang saling membantu demi tercapainya nya terdiri Anggota DPRD Kota Depok yang

Tabel 2
Uji Korelasi Bivariate Antara Variabel Tim yang Mampu Kerjasama
dengan Variabel Kinerja Anggota DPRD Kota Depok
Correlations
Pemberdayaan
Kinerja
Terfokus pada Kinerja
Pearson Correlation 1 520
Kinerja Sig (2-tailed) 000 000
N 39 39

Pemberdayaan Pearson Correlation 556 1


Terfokus pada Sig (2-tailed) 000 000
Kinerja N 39 39
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 309

berasal dari seluruh fraksi dengan penetapan untuk korelasi kedua variabel didapat angka
jumlah anggota berdasarkan beberapa ketetapan probabilitas 0,252. Oleh karena angka tersebut di
yang berlaku sesuai Undang-undang. Dengan atas 0,05 (probabilitas>0,05), maka H0 diterima
adanya tim yang mampu kerjasama tersebut atau sebenarnya tidak ada hubungan yang
membuat Anggota DPRD Kota Depok menjadi signifikan antara pemimpin yang mempunyai
lebih kuat dan solid, dalam menyelesaikan visi dengan kinerja DPRD Kota Depok. Saat ini
setiap tugas yang diembannya. Dalam hal ini DPRD Kota Depok telah memiliki pemimpin
baik tugas legislasi yang bergandengan dengan yang mempunyai visi organisasi yang jelas dan
Pemerintah Daerah Kota Depok sebagai eksekutif sepenuhnya terisi oleh personil Anggota DPRD
pemerintahan, maupun dalam menindaklanjuti Kota Depok sesuai dengan peraturan perundang-
aspirasi yang datangnya dari masyarakat. Sehingga undangan yang berlaku.
hal ini memberi pengaruh yang baik terhadap Dalam hal pendelegasian wewenang, DPRD
kinerja DPRD Kota Depok. Kota Depok telah memberikan wewenang kepada
c. Hubungan Antara Pemimpin yang Anggota DPRD Kota Depok yaitu dengan
Mempunyai Visi dengan Kinerja Anggota adanya komisi-komisi yang disesuaikan dengan
DPRD Kota Depok bidang yang ditangani oleh DPRD Kota Depok.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Sehingga dengan jumlah DPRD Kota Depok yang
organisasi memerlukan dukungan pemimpin ada seluruh bidang yang ditangani oleh DPRD
yang mempunyai visi organisasi. Pemimpin yang Kota Depok telah mampu dikelola. Hal tersebut
mempunyai visi organisasi dapat memperjelas membuat kerja pelayanan di DPRD Kota Depok
dan memahami tugas dan fungsi masing-masing berjalan sebagaimana biasanya. Dengan demikian
Anggota DPRD Kota Depok dalam organisasi, DPRD Kota Depok dengan pemimpin yang
sehingga kinerja DPRD Kota Depok akan semakin mempunyai visi dan Anggota DPRD Kota Depok
baik. Bagaimana hubungan antara aspek pemimpin yang ada, tidak memberikan pengaruh yang berarti
yang mempunyai visi dengan kinerja DPRD Kota terhadap kinerja DPRD Kota Depok. Jika tidak
Depok, diketahui bahwa angka pada output antara didukung oleh kemampuan dan kerjasama tim
kedua variabel adalah r = 0,130. Angka tersebut DPRD Kota Depok yang dibentuk sesuai dengan
menunjukkan tidak terdapat keeratan hubungan peraturan perundang-undangan. Dengan kata lain
antara pemimpin yang mempunyai visi dengan bahwa kegiatan legislasi dan pelayanan kepada
kinerja (r mendekati 0). Untuk signifikansinya, Pemerintah Daerah Kota Depok serta masyarakat
pada bagian kedua output (kolom Sig. (2-tailed), akan tetap berjalan sesuai dengan ketetapan

Tabel 3
Uji Korelasi Bivariate Antara Variabel Pemimpin yang Mempunyai Visi
dengan Variabel Kinerja Anggota DPRD Kota Depok
Correlations
Pemberdayaan
Kinerja
Terfokus pada Kinerja
Pearson Correlation 1 130
Kinerja Sig (2-tailed) 000 252
N 39 39

Pemberdayaan Pearson Correlation 130 1


Terfokus pada Sig (2-tailed) 252 000
Kinerja N 39 39
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
310 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

peraturan perundang-undangan meskipun Anggota DPRD Kota Depok maupun antara


pimpinan DPRD Kota Depok kurang memiliki anggota dengan pimpinan DPRD Kota Depok.
visi dalam kepemimpinannya. Hal tersebut terlihat dari adanya sikap saling
d. Hubungan Antara Komunikasi yang Baik membantu sesama Anggota DPRD Kota Depok
dengan Kinerja Anggota DPRD Kota dalam menyelesaikan pekerjaan dan juga terlihat
Depok dari adanya komunikasi dan interaksi yang baik
Dapat dikemukakan bahwa komunikasi yang antara Anggota DPRD Kota Depok dengan
baik merupakan suatu hal yang sangat penting pimpinan. Dengan adanya komunikasi yang
dalam pencapaian tujuan organisasi. Selain baik tersebut, tentunya akan memberi pengaruh
itu, komunikasi yang baik dibutuhkan karena yang baik pula terhadap pelaksanaan pekerjaan,
kompleksnya pekerjaan atau kegiatan organisasi. sehingga pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan
Untuk mengetahui hubungan antara variabel lancar yang berakibat kinerja DPRD Kota Depok
komunikasi yang baik dengan variabel kinerja tersebut dapat berjalan dengan lancar dan kinerja
DPRD Kota Depok, dapat dikemukakan bahwa DPRD Kota Depok menjadi semakin baik.
angka pada output antara komunikasi yang baik
dengan kinerja adalah r = 0,543. Angka tersebut 4. Pengaruh Pemberdayaan Anggota DPRD
menunjukkan hubungan yang erat antara kedua Kota Depok terhadap Kinerja Anggota
variabel (r mendekati 1), sedang tanda + (r ber- DPRD Kota Depok
nilai positif) menunjukkan bahwa semakin kuat Analisis jalur terhadap data yang diperoleh
komunikasi yang baik, akan semakin tinggi pula dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Bahwa
kinerjanya. Pada bagian kedua output (kolom Sig. variabel yang diteliti terdiri dari dua variabel yaitu
(2-tailed)), untuk korelasi variabel komunikasi variabel bebas (Pemberdayaan Anggota DPRD
yang baik dengan variabel kinerja didapat angka Kota Depok (X)). Variabel bebas ini mempunyai
probabilitas 0,000 yang berarti hubungan yang empat dimensi yaitu 1. Pemberdayaan terfokus
terjadi signifikan pada 1% (karena probabilitas pada kinerja; 2. Tim yang mampu kerjasama;
< 0,01). 3. Pemimpin yang mempunyai visi; dan 4.
Dengan demikian H0 ditolak atau sebenarnya Komunikasi yang baik. Sedangkan variabel terikat,
ada hubungan yang signifikan antara komunikasi yaitu Kinerja Anggota DPRD Kota Depok (Y).
yang baik dengan kinerja Anggota DPRD Kota Variabel residu (residual variable), yaitu variabel
Depok. Di DPRD Kota Depok telah terjalin lain di luar variabel X yang mempengaruhi
komunikasi yang baik yang terjadi antara sesama variabel Y dan tidak diukur (). Dalam analisis ini

Tabel 4
Uji Korelasi Bivariate Antara Variabel Komunikasi yang Baik
dengan Variabel Kinerja Anggota DPRD Kota Depok
Correlations
Pemberdayaan
Kinerja
Terfokus pada Kinerja
Pearson Correlation 1 543**
Kinerja Sig (2-tailed) 000 000
N 39 39

Pemberdayaan Pearson Correlation 543** 1


Terfokus pada Sig (2-tailed) 000 000
Kinerja N 39 39
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 311

akan dikemukakan mengenai besarnya pengaruh sama lain. Sehingga apabila pemberdayaan ter-
tiap dimensi dalam variabel bebas terhadap fokus pada kinerja yang menjadi acuan
variabel terikat baik secara parsial maupun secara anggota dewan dalam melaksanakan tugas dan
bersama-sama. Hubungan X1 terhadap variabel Y, fungsinya tidak berkualitas dan tidak sesuai
hubungan X2 terhadap variabel Y, hubungan X3 dengan rencana kerja, akan berakibat pada
terhadap variabel Y, hubungan X4 terhadap variabel menurunnya pemberdayaan Anggota DPRD
Y. Menunjukkan hubungan kualitas. Sedangkan Kota Depok.Nilai korelasi antara X2 dengan
hubungan X1 dengan X2, hubungan X1 dengan X3, X3 sebesar 0,645 yang bermakna terdapatnya
hubungan X1 dengan X4, hubungan X2 dengan X3, hubungan korelatif yang cukup kuat antara
hubungan X2 dengan X4, dan hubungan X3 dengan keduanya. Hal ini berarti hubungan antara tim
X4 menunjukkan hubungan korelasional. yang mampu kerjasama yang diberikan dalam
Pengaruh variabel X gabungan dari X1(Pem- melaksanakan pemberdayaan Anggota DPRD
berdayaan terfokus pada kinerja), X2(Tim yang Kota Depok berkaitan satu sama lain. Sehingga
mampu kerjasama), X3(Pemimpin yang mem- apabila kerjasama tim tersebut tidak baik akan
punyai visi), dan X4(Komunikasi yang baik berakibat pada lemahnya pemimpin yang
variabel Y) adalah 0,515 + 0,104 0,252 + 0,319 mempunyai visi organisasi yang telah ditetapkan
= 0,686 atau 68,60%. Berdasarkan Gambar oleh peraturan perundang-undangan. Bahwa nilai
4.2 tersebut, dapat dikemukakan bahwa nilai korelasi antara X2 dengan X4 sebesar 0,652 yang
korelasi antara X1 dengan X2 sebesar 0,053 yang bermakna terdapatnya hubungan korelatif yang
bermakna terdapatnya hubungan korelatif yang cukup kuat antara keduanya artinya hubungan
sangat rendah antara keduanya. Artinya hubungan antara tim yang mampu kerjasama dalam
antara pemberdayaan terfokus pada kinerja melaksanakan pemberdayaan Anggota DPRD
dengan tim yang mampu kerjasama berkaitan Kota Depok berkaitan satu sama lain.
satu sama lain, sehingga apabila pemberdayaan Sehingga apabila tim yang mampu kerjasama
terfokus pada kinerja yang dimiliki kurang, akan dilaksanakan oleh DPRD Kota Depok tidak
berakibat kepada proses kerjasama dalam tim sesuai ketentuan akan berakibat pada lemahnya
akan menjadi berkurang. Nilai korelasi antara kerjasama antara sesama anggota dewan dan
X1 dengan X3 sebesar 0,681 yang bermakna pelaksanaan pemberdayaan anggota dewan yang
terdapatnya hubungan korelatif yang cukup kuat tidak berjalan sesuai ketentuan serta tidak tepatnya
antara keduanya artinya, pemberdayaan terfokus proses pemberdayaan yang telah ditetapkan.
pada kinerja dengan pemimpin yang mempunyai Selanjutnya pengaruh yang diberikan oleh X1, X2,
visi organisasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah X3 dan X4 secara bersama-sama mempengaruhi
Kota Depok berkaitan satu sama lain, sehingga kinerja Anggota DPRD Kota Depok (Y) sebesar
apabila pemberdayaan terfokus pada kinerja 68,60%, angka tersebut bermakna cukup kuat
kurang akan berakibat kepada lemahnya pemimpin dan signifikan secara statistik. Adapun pengaruh
yang mempunyai organisasi dalam meningkatkan variabel lain di luar variabel X1, X2, X3 dan X4
kinerja anggotanya. dinyatakan oleh pY2, yaitu tingkat kepercayaan
Nilai korelasi antara X1 dengan X4 sebesar sebesar (0,314)2 = 0,0986 atau sebesar = 9,86%,
0,393 yang bermakna terdapatnya hubungan diperkirakan berasal dari proses manajemen
korelatif yang rendah antara keduanya. Hal tersebut lainnya yang berada di lingkungan DPRD
berarti bahwa hubungan antara pemberdayaan Kota Depok. Berikut adalah pengaruh yang
terfokus pada kinerja dengan komunikasi yang ditimbulkan oleh pemberdayaan Anggota DPRD
baik antar anggota dalam melaksanakan pember- Kota Depok terhadap kinerja Anggota DPRD
dayaan Anggota DPRD Kota Depok berkaitan satu Kota Depok dimaknai dengan sangat mutlak suatu
312 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

pemberdayaan harus dilaksanakan untuk dapat DPRD Kota Depok dapat mengetahui dan
meningkatkan kinerja. Hal tersebut terbukti bahwa memahami kebutuhan masyarakat dan pemerin-
pengaruh yang ditimbulkan cukup kuat sebesar tah daerah dalam menjalankan fungsi dan
68,60%, sedangkan pengaruh lainnya (epsilon) kewenangan pemerintahannya kepada masyara-
terhadap kinerja yaitu sebesar 31,40% dan hal ini kat. Dengan demikian, terdapat proses pemenuhan
tidak dilakukan penelitian. kebutuhan informasi para Anggota DPRD Kota
Terkait dengan faktor-faktor pemberdayaan Depok baik berasal dari masyarakat dengan
Anggota DPRD Terfokus pada kinerja, ber- mengadakan peninjauan lapangan, serta kebutuh-
dasarkan hasil penelitian diketahui bahwa an informasi dari pemerintah daerah. Anggota
DPRD Kota Depok tidak mempersoalkan tingkat DPRD Kota Depok ingin melakukan pekerjaan
pendidikan yang ada pada Anggota DPRD Kota dengan baik. Organisasi yang memberdayakan
Depok asalkan sesuai ketentuan yang berlaku, membantu mereka untuk mendapatkannya.
yang penting para anggota DPRD Kota Depok Terdapat dua perbedaan yang tajam, di satu sisi
dapat bekerja dengan baik dan maksimal. Para orang dapat jadi pemenang dalam suatu organisasi
Anggota DPRD Kota Depok selalu menjalin yang memberdayakannya. Di sisi lain, orang
komunikasi dengan sesamanya dan didukung yang sama dapat menjadi orang yang kalah dalam
pengalaman kerja yang ada serta penguasaan organisasi yang tidak memberdayakannya (a
lapangan, sehingga pekerjaan yang diemban dapat hamstrung organization). Satu faktor kunci yang
dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan tugas dapat membuat perbedaan adalah fokus organisasi
dan pekerjaan secara baik dapat juga didukung pada kinerja.
dengan adanya pendidikan dan pelatihan (Diklat) Untuk setiap kelompok dalam setiap orga-
dan kursus yang diberikan kepada Anggota DPRD nisasi, ada pelanggan. Ini adalah salah satu konsep
Kota Depok. Selanjutnya, dalam memperbaiki kualitas, dan memperbaiki hubungan pelanggan
hubungan dengan pemerintah daerah, Anggota adalah pendekatan yang baik kepada kinerja.
DPRD Kota Depok telah melaksanakannya sesuai Bagian dari seni manajemen adalah membantu
dengan fungsi dan kewenangan yang dimilikinya, masyarakat mempelajari lebih mendalam tentang
sehingga hal tersebut akan dapat mendukung siapa pelanggan mereka dan apa yang mereka
pelaksanaan tugas pekerjaan Anggota DPRD Kota inginkan. Atas dasar hasil penelitian, menunjukkan
Depok sehari-hari. bahwa terfokus pada aspek kinerja Anggota
Selain memperbaiki hubungan dengan DPRD, untuk poin pernyataan memperbaiki
pemerintah daerah, para Anggota DPRD Kota hubungan dengan rakyat dalam melaksanakan
Depok juga melaksanakan hubungan secara intens fungsi dan tugasnya Anggota DPRD memberikan
dengan masyarakatnya, yaitu dengan mengetahui jawaban yakni 12 orang (30,8%) menyatakan
dan memahami kebutuhan rakyat melalui setuju, 10 orang (25,6%) menyatakan sangat
kegiatan-kegiatan dalam bentuk pengamatan lang- setuju. Hal tersebut berarti bahwa sebagian besar
sung di masyarakat atau dengan proses hearing responden (56,4%) memberikan persetujuannya
bersama eksekutif pemerintahan. Hal tersebut terhadap harus diperbaikinya hubungan Anggota
dapat dilihat dari pernyataan yang diberikan DPRD dengan rakyat atau masyarakat yang telah
melalui kuesioner yang dapat mempengaruhi memilihnya. Selanjutnya terkait dengan tim yang
terfokusnya kegiatan Anggota DPRD Kota mampu kerja sama, bahasan tentang hal ini dapat
Depok pada kinerjanya. Ditunjukkan bahwa dikemukakan bahwa kerja sama merupakan
15 orang (38,5%) menyatakan sangat setuju, suatu hal yang sangat penting dalam pencapaian
15 orang (38,5%) menyatakan setuju. Hal ini tujuan organisasi, sehingga dibutuhkan orang-
menggambarkan bahwa sebagian besar Anggota orang yang mau dan dapat berada dalam tim yang
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 313

mempunyai pandangan yang sama. Tidak ada satu menggolkan visi dan misi partai serta tuntutan
pun organisasi yang dapat mencapai tujuannya masyarakat yang telah mendukungnya.
tanpa melalui kerja sama yang baik. Kerja sama Dengan demikian keterlibatan Anggota
itu sendiri merupakan hubungan yang serasi DPRD Kota Depok dengan masyarakat menjadi
antara satu orang dengan orang lainnya, sehingga indikasi terjadinya hubungan timbal balik yang
tercipta hubungan yang saling membantu demi saling menguntungkan kedua belah pihak.
tercapainya tujuan. Sebenarnya hubungan yang baik antara Anggota
Hubungan yang harmonis antar sesama DPRD Kota Depok dengan masyarakat akan
Anggota DPRD Kota Depok dengan masyarakat membawa pengaruh yang besar bagi tercapainya
yang diwakilinya, mutlak dibutuhkan. Hal tujuan DPRD Kota Depok sebagai lembaga yang
tersebut dimaksudkan agar mampu mencapai diisi oleh perwakilan masyarakat, guna dapat
tujuan dan sasarannya sebagai organisasi yang memberikan masukan kepada pemerintah daerah
menjadi penyeimbang dan pengontrol kegiatan dalam menjalankan roda pemerintahannya agar
pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah selalu berpihak pada masyarakat bukan terhadap
Kota Depok. Dari hasil penelitian juga dapat keinginan Pemda Kota Depok semata melainkan
dikemukakan bahwa hubungan kerja antara kepada kebutuhan dasarnya yang lebih luas.
Anggota DPRD Kota Depok dengan Pemda Kota Bahwa hubungan yang baik telah terjalin antara
Depok telah terjalin dengan baik. Hal tersebut Anggota DPRD Kota Depok dengan masyarakat,
dapat dilihat dari adanya sikap yang saling yaitu dengan seringnya kunjungan dari Anggota
membantu antara Anggota DPRD Kota Depok DPRD Kota Depok pada masyarakat serta adanya
dengan aparat Kota Depok di dalam menyelesai- komunikasi yang baik dan selalu berinteraksi
kan suatu pekerjaan baik yang datang dari Pemda dengan wakilnya di DPRD Kota Depok. Di-
Kota Depok, menindaklanjuti keinginan dan kemukakan bahwa real teams merupakan awal
harapan masyarakat atau atas hak inisiatif yang dari terbangunnya kinerja, sebab kinerja yang baik
dimiliki oleh DPRD Kota Depok untuk meng- berasal dari tim yang baik. Dalam masyarakat yang
hasilkan satu produk yang sesuai dengan kebutuh- diberdayakan, jumlah lebih besar daripada bagian-
an rakyat. Selanjutnya. selain diperlukannya bagian itulah sinergi. Itu juga merupakan dasar
hubungan yang baik sesama Anggota DPRD pemikiran finansial untuk berinvestasi dalam tim
Kota Depok dan hubungan dengan Pemda Kota kerja yang baik. Tim kerja sangat penting melebihi
Depok, hubungan dengan masyarakat yang batas-batas dari tim utama.
diwakilinya pun perlu dijalin dengan baik. Untuk Lagi pula, tim kerja menunjukkan keterlibat-
poin pernyataan adanya hubungan antara Anggota an dan dukungan masyarakat dalam suatu
DPRD Kota Depok dengan masyarakat yang proses kegiatan. Terkait dengan pemimpin yang
diwakilinya menunjukkan 18 orang (46,2%) mempunyai visi, dapat dikemukakan bahwa
menyatakan sangat setuju dan 13 orang (33,3%) seorang pemimpin bertanggung jawab atas
menyatakan setuju. Hal tersebut berarti bahwa segala sesuatu yang dikerjakan oleh bawahan
sebagian besar responden menilai adanya yang dipimpinnya serta berbagai resiko yang di-
hubungan yang baik antara Anggota DPRD Kota timbulkannya. Oleh karena itu seorang pemimpin
Depok dengan masyarakat yang telah memilihnya harus memiliki berbagai kemampuan baik dalam
menjadi Anggota DPRD Kota Depok. Hal ini dapat bidang ilmu yang dipimpinnya maupun ilmu atau
dimengerti dengan beragamnya latar belakang kemampuan manajemennya, sehingga mampu
partai yang menempatkan para Anggota DPRD mempengaruhi yang dipimpinnya. Salah satu
Kota Depok, yang salah satunya berkaitan dengan sumber daya yang dapat mempengaruhi orang lain
kepentingan partai yang mengusungnya dalam adalah otoritas baik berupa kompetensi, jabatan
314 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

maupun pangkat. Seorang pemimpin dapat me- Hal tersebut akan melahirkan komunikasi
miliki otoritas jika ia diangkat menjadi kepala internal antara sesama Anggota DPRD Kota Depok
unit kerja tertentu, pemimpin ini merupakan yang bersifat dua arah, yaitu dengan Pemerintah
kriteria dari pemimpin formal dan kepe- Daerah dan dengan masyarakat. Sedangkan
mimpinannya disebut pemimpin formal. terkait dengan bahasan tentang kinerja Anggota
Pemimpin lain yang tidak memilikinya disebut DPRD Kota Depok dengan dimensi akuntabilitas,
pemimpin informal. Dalam operasional ada dapat dikemukakan bahwa sehubungan dengan
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh akuntabilitas dalam pelayanan Anggota DPRD
pemimpin agar kepemimpinannya diharapkan Kota Depok, baik kepada Pemerintah Daerah Kota
dapat efektif. Seorang pemimpin harus mampu Depok maupun masyarakat, pemahaman akan
menciptakan hubungan kerja yang harmonis dapat disikapi dengan adanya wawancara pada
dalam ruang kerjanya, sehingga suasana kerja Anggota DPRD Kota Depok dan kuesioner pada
dapat lebih nyaman dan kondusif, baik bagi masyarakat setempat. Dari hasil penelitian dapat
sesama karyawan maupun terhadap pemimpin. dijelaskan bahwa Anggota DPRD Kota Depok
Selanjutnya, terhadap masalah komunikasi yang tetap memberikan kelonggaran dan jalan keluar
baik adalah terkait dengan proses komunikasi (solusi) terhadap persyaratan yang harus dipenuhi
untuk mensosialisasikan suatu permasalahan yang (misalnya, terkait dengan proses perijinan yang
terjadi di DPRD Kota Depok. Dapat dikemuka- harus melibatkan lembaga legislatif daerah), yang
kan bahwa proses tersebut merupakan salah satu kurang lengkap dari masyarakat yaitu persyaratan
proses adaptasi yang diperuntukkan bagi Anggota yang ada akan tetap diproses dengan ketentuan
DPRD Kota Depok dalam setiap melaksanakan bahwa masyarakat tetap memenuhi persyaratan
kebijakan yang telah ditetapkan. yang kurang tersebut. Hal ini pun menunjukkan
Dengan demikian, maka sosialisasi sebagai Anggota DPRD Kota Depok berpegang pada
suatu proses adaptasi dapat diselenggarakan untuk ketentuan yang berlaku. Sehubungan dengan
membangun penerimaan dari suatu penyesuaian adanya solusi yang diberikan terhadap kekurangan
dan pembentukan dalam implementasi kebijakan persyaratan, hal ini mendapat persetujuan dari
dengan mengedepankan komunikasi sebagai responden bahwa sebagian besar responden
sarana untuk saling tersambungnya antara satu menyatakan setuju bahwa ada solusi yang diberi-
kebutuhan dengan kebutuhan yang lain. Pemberian kan terhadap persyaratan yang kurang lengkap
informasi mengenai program dan kebijakan DPRD yaitu 15 orang (36,6%) menyatakan sangat setuju
Kota Depok. Dengan bentuk-bentuk sosialisasi dan sebanyak 15 orang (36,6%) menyatakan
yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Depok setuju.
melalui Sekretariat DPRD Kota Depok, dapat Responden merasa bahwa persyaratan
disimpulkan bahwa proses-proses sosialisasi telah yang kurang tersebut tidak menjadi beban yang
menyentuh terhadap seluruh Anggota DPRD berat karena Anggota DPRD Kota Depok selalu
Kota Depok yang terlibat dalam program atau memberikan jalan keluar untuk menyelesaikan
kebijakan. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan persyaratan tersebut. Jalan keluar yang dimaksud-
para responden dalam penelitian ini. Dapat kan adalah menyumbangkan saran dan pikiran,
diartikan bahwa sedang dan terus berlangsungnya bagaimana masyarakat dapat memenuhi segala
adaptasi dan penyesuaian diri yang dilakukan oleh persyaratan yang telah ditentukan oleh aturan yang
Anggota DPRD Kota Depok dalam menerima ada. Selanjutnya, terkait dengan bahasan tentang
dan melaksanakan setiap kebijakan DPRD Kota dimensi responsivitas, dapat dikemukakan bahwa
Depok yang berhubungan dengan keberlangsungan hal ini sangat diperlukan dalam pelayanan publik
tugas dan fungsinya. karena responsivitas merupakan kemampuan
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 315

anggota DPRD Kota Depok untuk mengenali masyarakat. Dengan adanya efisiensi pelayanan
kebutuhan masyarakat. Hal tersebut juga memiliki baik dalam segi waktu maupun biaya, maka
kemampuan untuk merespon atau peka terhadap Pemerintah Daerah Kota Depok dan masyarakat
apa yang menjadi tuntutan Pemerintah Daerah sebagai pengguna jasa akan mendapatkan
Kota Depok dan masyarakatnya. Dengan adanya pelayanan yang memuaskan.
kemampuan tersebut, maka akan tercipta suatu Hal ini terungkap dari hasil pengolahan
keselarasan antara Anggota DPRD Kota Depok data lapangan bahwa DPRD Kota Depok selalu
dengan Pemerintah Daerah Kota Depok serta menetapkan target penyelesaian tugasnya
masyarakatnya. Terciptanya keselarasan antara dengan memberikan kepastian waktu yang cepat
DPRD Kota Depok dengan Pemerintah Daerah dan tepat. Dengan demikian selalu dibangun
Kota Depok serta masyarakatnya yang akan komitmen yang menyatakan untuk menyelesai-
memuaskan berbagai pihak, maka dalam kaitan ini kan suatu urusan secepat mungkin dan menye-
dapat dikatakan bahwa kinerja organisasi tersebut diakan waktu di luar jam dinas, sehingga setiap
menjadi baik. Hal tersebut sesuai dengan hasil aspirasi yang datang dari Pemerintah Daerah Kota
hasil penelitian bahwa DPRD Kota Depok melalui Depok dan masyarakat dan harus diproses di DPRD
para anggotanya selalu membuka diri terhadap Kota Depok dapat segera diselesaikan. Sedang
berbagai aspirasi masyarakat baik berupa saran, untuk penggunaan anggaran secara selektif dalam
kritikan maupun keluhan-keluhan. melaksanakan tugas Anggota DPRD Kota Depok,
Berdasarkan pengamatan penulis di lapangan, dapat diketahui dari hasil penilaian responden
terkadang masyarakat merasa segan bahkan takut yaitu 14 orang (34,1%) menyatakan sangat setuju
untuk menyampaikan aspirasinya walaupun dan 12 orang (29,3%) menyatakan setuju. Dari
Anggota DPRD Kota Depok telah membuka hasil penilaian ini dapat diketahui bahwa sebagian
dirinya untuk menerima aspirasi masyarakatnya. besar responden menilai penggunaan anggaran
Biasanya masyarakat menyampaikan aspirasi secara selektif telah ditetapkan oleh DPRD Kota
melalui orang yang dipercayainya yaitu para Depok. Penggunaan anggaran secara selektif
tokoh masyarakat setempat. Oleh karenanya, merupakan yang harus dilakukan oleh suatu
perlu adanya usaha dari DPRD Kota Depok untuk lembaga publik, agar tidak terjadi pemborosan
mengenali dan memahami kebutuhan Pemerintah keuangan negara. Dalam menerima aspirasi
Daerah Kota Depok dan masyarakatnya. Tindak masyarakat, Anggota DPRD Kota Depok
lanjut terhadap tuntutan dan kebutuhan masyara- diharapkan dapat memberikan sikap yang baik,
kat Kota Depok terhadap para Anggota DPRD karena masyarakat yang datang terdiri dari
Kota Depok dapat dijelaskan bahwa harapan berbagai unsur dan lapisan masyarakat. Penilaian
masyarakat terhadap Anggota DPRD Kota Depok responden mengenai hal tersebut dapat diketahui
yang menginginkan tindak lanjut dari tuntutan dan bahwa 10 orang (24,4%) menyatakan sangat setuju
kebutuhannya telah dilakukan oleh DPRD Kota dan 15 orang (36,6%) menyatakan setuju.
Depok. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya Hasil penilaian ini menunjukkan bahwa
pengajuan dan pengesahan Peraturan Daerah ke sebagian besar responden merasakan adanya sikap
Pemerintah Daerah Kota Depok. Selanjutnya yang baik dari Anggota DPRD Kota Depok dalam
terkait dengan bahasan tentang dimensi efisiensi, menerima dan menampung aspirasi masyarakat.
dapat dijelaskan bahwa pengertian efisiensi di Terkait dengan bahasan tentang dimensi orientasi
sini adalah sebagai penghematan waktu dan biaya terhadap tugas, dapat dikemukakan bahwa
dalam rangka penyelenggaraan pelayanan publik Anggota DPRD Kota Depok yang melayani
yang dilakukan oleh Anggota DPRD Kota Depok masyarakat harus memiliki orientasi terhadap
terhadap Pemerintah Daerah Kota Depok serta tugas agar di saat Pemerintah Daerah Kota Depok
316 MIMBAR HUKUM Volume 24, Nomor 2, Juni 2012, Halaman 187 - 375

dan masyarakat memerlukan pelayanan dari tugas para Anggota DPRD Kota Depok yang baik
dan fungsi yang DPRD Kota Depok miliki, para tersebut, dapat dilihat dari aspek responsivitas,
Anggota DPRD Kota Depok telah siap memberi- efisiensi dari segi biaya, serta orientasi terhadap
kan pelayanan yang dibutuhkan. Orientasi ter- tugas. Sedangkan untuk aspek lainnya yaitu
hadap tugas, sebenarnya menunjuk pada ukuran akuntabilitas dan efisiensi dari segi waktu belum
seberapa sumber daya yang dimiliki oleh Anggota bisa dikatakan baik. Namun demikian, Anggota
DPRD Kota Depok tersebut digunakan untuk DPRD Kota Depok dengan kekurangan yang ada
melakukan proses penyelesaian setiap masalah tetap bisa memberikan pelayanan publik kepada
yang dihadapinya. Berdasarkan hasil penelitian Pemerintah Daerah dan masyarakat Kota Depok.
dapat dikemukakan bahwa terdapat usaha dan Kinerja Anggota DPRD Kota Depok yang telah
upaya yang dilakukan Anggota DPRD Kota Depok dicapai tidak datang dengan sendirinya, karena
untuk memberikan serta menunaikan tugasnya ada faktor-faktor lain yang menentukannya.
dengan kualitas terbaik, untuk kepentingan Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi
Pemerintah Daerah dalam mengeluarkan Per- kinerja (performance) para Anggota DPRD Kota
aturan Daerah sebagai acuan pelaksanaan Depok, sehingga hal ini pun harus mendapatkan
pemerintahan maupun memberikan solusi atas perhatian dari lembaga legislatif daerah tersebut
aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat. secara berkelanjutan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan
bahwa Anggota DPRD Kota Depok telah D. Kesimpulan
memberikan pelayanan publik kepada Pemerintah Penelitian yang dilakukan di lembaga legis-
Daerah sebagai eksekutif dan masyarakat pada latif daerah Kota Depok menunjukkan bahwa
umumnya dilakukan secara baik. Sebagai organi- pengaruh yang diberikan oleh pemberdayaan yang
sasi yang memberikan pelayanan kepada terfokus pada kinerja terhadap kinerja Anggota
Pemerintah Daerah Kota Depok serta masyarakat, DPRD Kota Depok cukup signifikan. Hal ini
maka Anggota DPRD Kota Depok telah berarti bahwa semakin tinggi pemberdayaan yang
menunjukkan kinerja (performance) yang terfokus pada kinerja seorang Anggota DPRD
baik, agar Pemerintah Daerah Kota Depok dan Kota Depok, akan semakin tinggi pula kinerja-
masyarakatnya yang dilayani merasa terpuaskan. nya. Dengan demikian hipotesis ditolak, yang
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat bermakna bahwa sebenarnya terdapat hubungan
dikemukakan bahwa Anggota DPRD Kota Depok yang signifikan antara pemberdayaan terfokus
sebagai anggota organisasi legislatif daerah, pada kinerja dengan kinerja DPRD Kota Depok.
telah memberikan pelayanan publik kepada Sedangkan pengaruh yang diberikan oleh tim
Pemerintah Daerah dan masyarakat dengan baik. yang mampu kerjasama terhadap kinerja Anggota
Sebagai organisasi yang memberikan pelayanan DPRD Kota Depok terbukti tidak signifikan
kepada Pemerintah Daerah dan masyarakat, maka dengan nilai sangat kecil, meskipun arahnya
Anggota DPRD Kota Depok telah menunjukkan positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin
kinerja yang baik sehingga Pemerintah Daerah tinggi tim yang mampu kerjasama akan semakin
dan masyarakat yang dilayani merasa terpuaskan. tinggi pula kinerjanya. Dengan demikian hipotesis
Hasil dari data yang telah diperoleh melalui ditolak, atau sebenarnya terdapat pula hubungan
pencarian data lapangan, kinerja anggota DPRD meskipun tidak signifikan antara tim yang mampu
Kota Depok dari aspek akuntabilitas, responsivitas, kerjasama dengan kinerja DPRD Kota Depok.
efisiensi, orientasi terhadap tugas, dan fasilitas Berikut adalah pengaruh yang diberikan
terhadap pelayanan pada Anggota DPRD Kota oleh pimpinan yang mempunyai visi terhadap
Depok secara akumulasi adalah baik. Kinerja kinerja Anggota DPRD Kota Depok terbukti
Kadarisman, Pemberdayaan terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat 317

tidak signifikan dengan nilai sangat kecil dengan oleh komunikasi yang baik terhadap kinerja
arah negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa Anggota DPRD Kota Depok tidak signifikan,
semakin baik pemimpin yang mempunyai visi dengan nilai sangat kecil meskipun arahnya
yang ada di DPRD Kota Depok akan memberi- positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
kan pengaruh buruk terhadap kinerja Anggota tinggi komunikasi yang baik diterapkan, akan
DPRD Kota Depok lainnya. Dengan demikian semakin tinggi pula kinerjanya. Dengan demikian
hipotesis diterima, atau sebenarnya tidak ada hipotesis ditolak, atau sebenarnya terdapat
hubungan yang signifikan antara pemimpin yang hubungan meskipun tidak signifikan antara
mempunyai visi dengan kinerja DPRD Kota komunikasi yang baik dengan kinerja DPRD Kota
Depok. Terakhir adalah pengaruh yang diberikan Depok.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.


Osborne, David, et al., 1992, Reinventing Creswell, John W., 2002, Research Design:
Government How The Entrepreneurial Spirit Quantitative & Qualitative Approaches. Sage
is Transforming the Public Sector, Addison- Publication Inc., New York.
Wesley Publishing Company, New York. Kusnendi, 2004, Analisis Jalur, Konsep, dan
Dwiyanto, Agus, 2005, Mewujudkan Good Aplikasi Dengan Program SPSS dan Lisrel 8,
Governance Melalui Pelayanan Publik, Jurusan Pendidikan Ekonomi UPI, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai