Anda di halaman 1dari 3

SINKOP / TIDAK SADAR / PINGSAN

Definisi
Sinkop berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata syn dan
koptein yang artinya memutuskan. Sehingga definisi sinkop (menurut European Society
of Cardiology : ESC), adalah suatu gejala dengan karakteristik klinik kehilangan
kesadaran yang tiba-tiba dan bersifat sementara, dan biasanya menyebabkan jatuh.

Etiologi
Penyebab sinkop dapat dikelompokan dalam 6 kelompok yaitu vaskular, kardiak,
neurologik-serebrovaskular, psikogenik, metabolik dan sinkop yang tidak diketahui
penyebabnya.

1) Jantung dan sirkulasi

a. Sinkop Vasodepressor.
Sinkop vasodepressor terjadi jika individu yang rentan berhadapan dengan situasi yang
membuat stress. Gejala prodromal: kegelisahan, pucat, kelemahan, mendesah, menguap,
diaphoresis, dan nausea. Gejala-gejala ini mungkin diikuti dengan kepala terasa ringan,
penglihatan kabur, kolaps, dan LOC (loss of consciousness). Kadang-kadang tejadi kejang
klonik ringan, tetapi tidak diindikasikan penanganan kejang, kecuali terdapat tanda-tanda lain
yang menunjuk ke arah ini. Serangan berlangsung singkat dan cepat pulih jika berbaring.
Episode ini dapat berulang.
Sinkop Vasodepressor dapat terjadi pada:
a) Seseorang dengan kondisi normal yang dipengaruhi oleh emosi yang tinggi
b) Pada seseorang yang merasakan nyeri hebat setelah luka, khususnya pada daerah
abdomen dan genitalia.
c) Selama latihan fisik yang keras pada orang-orang yang sensitive.

b. Hipotensi Orthostatik
Definisi Hipotensi Orthostatik adalah apabila terjadi penurunan
tekanan darah sistolik 20 mmHg atau tekanan darah diastolik 10 mmHg pada
posisi berdiri selama 3 menit. Pada saat seseorang dalam posisi berdiri sejumlah darah 500
-800 ml darah akan berpindah ke abdomen dan eksremitas bawah sehingga terjadi
penurunan besar volume darah balik vena secara tiba-tiba ke jantung. Penurunan ini
mencetuskan peningkatan reflex simpatis.
c. Infark atau iskemia miokardium
d. Sinkop kardiak karena kelainan struktur
Kelainan struktur jantung yang dapat menyebabkan sinkop termasuk stenosis valvular
(aorta, mitral, pulmonal), disfungsi katup atau trombosis, kardiomiopati hipertropik,
emboli paru, hipertensi pulmonal, tamponade jantung dan anomali dari arteri koroner.
f. Aritmia = Aritmia adalah gangguan frekuensi irama jantung, baik lebih lambat maupun
lebih cepat dari normal, yaitu 60-100 denyutan per menit pada saat istirahat, atau denyutan
yang tidak teratur.

2) Etiologi Metabolik
a. Hipoksia
b. Hipoglikemia
Keadaan hipoglikemia yang berat biasanya terjadi akibat seuatu penyakit yang serius, seperti
tumor pada sel pulau langerhan ataupun penyakit adrenal, hipofise atau hepar yang lanjut,
atau akibat pemberian insulin dalam jumlah yang berlebihan. Gambaran klinisnya berupa
gejala kebingunan atau bahkan penurunan kesadaran, pusing dan kepala terasa ringan,
keringat dingin berlebihan, pandangan menjadi dua dan hipersalivasi juga sering terjadi.
d. Hiperglikemia
Kadar glukosa darah yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan sinkop. Hal ini dapat terjadi
pada pasien dengan diabetes, termasuk diabetes ketoacidosis. Gejala pada umumnya adalah
penurunan berat badan, haus, dan urine output yang meningkat. Pasien juga terlihat
dehidrasi, kulit kering, dan tercium bau keton dari nafasnya. Terdapat juga karakteristik yaitu
pernafasan yang dalam dan berat yang disebut dengan Kussmauls breath.
d. Intoksikasi alcohol

3) Etiologi neurologic
a. Kejang.
b. Infeksi intrakranial = Meningitis, encephalitis
c. Epilepsi
4) Etiologi Psikogenik
Serangan ansietas atau kecemasan seringkali diinterpretasikan sebagai
perasaan mau pingsan tanpa kehilangan kesadaran yang sesungguhnya. Dua mekanisme
yang diketahui terlibat dalam proses terjadinya serangan tersebut adalah penurunan kadar
karbon dioksida sebagai akibat hiperventilasi dan pelepasan hormone epineprin.
Hiperventilasi akan mengakibatkan hipokapnia, alkalosis, peningkatan resistensi
serebrovaskuler dan penurunan aliran darah serebral.

5) Lain-lain
a. Sinkop batuk
Keadaan akibat serangan batuk yang mendadak dan biasanya dijumpai pada laki-laki
yang menderita bronchitis kronis. Tekanan intrathorakal meninggi dan mennganggu vena
balik ke jantung
b. Nyeri ligamentosa atau visceral berat
c. Dapat juga terjadi sebagai kelanjutan vertigo berat.

Anda mungkin juga menyukai