Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pada hakikatnya belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang terjadi
pada di seseorang. seseorang menjadi dewasa karena dia telah melewati sebuah proses
yang di rencanakan maupun tidak di rencanakan. mereka belajar sesuatu dari berbagai
aspek kehidupan baik itu fomal maupun non formal. denga belajar seseorang
diharapakan menjadi manusia yang sesungguhnya, atau didalam konsep pendidikan
islam dinamakan manusia yang berkepribadian kaffah/insan kamil atau manusia
paripurna. salah satu indikator manusia kaffah selain memiliki kecerdasan adalah
memiliki perilaku yang baik (akhlakul kharimah), mungkin inilah yang di rasa cukup
berat oleh para pendidik karena pada kenyataanya proses belajar belum mampu
sepenuhnya mencapai hal tersebut.
Proses pembelajaran yang terajdi pada umumnya adalah seseorang yang lebih
banyak di tuntut untuk mendengarkan dari pada aktif atau kreatif, mereka hanya
dijadikan objek dalam belajar hal ini terjadi dari jenjang pendidikan tinggat dasar
samapi menegah atas, hampir 12 tahun mereka beljar seperti itu, maka tidak heran
ketika memasuki perguruan tinggi mereka tidak siap dengan metode belajar mandiri.
artinya proses pendidikan sebelumnya akan mempengaruhi proses pendidikan
selanjutnya oleh karena itu siswa merupakan subjek pembelajaran harus benar-benar
diterapkan oleh para pendidik di semua jenjang pendidikan karena hal tersebut kan
berpengaruh terhadap cara mereka belajar di jenjang berikutnya.
B. Rumusan masalah
1.Apa pengertian belajar?
2.Bagaimana hasil belajar?
3.Apa saja ranah hasil belajar?
C. Tujuan penulisan
1. Agar memenuhi tugas struktur.
2. Agar memahami tentang pengertian belajar, hasil belajar dan ranah hasil belajar.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BELAJAR
1. Pengertian belajar

1
Belajar merupakan cara memperoleh kecakapan, ketermpilan, dan sikap. Siswa
dibekali dengan pengetahuan sebagaimana yang di rumuskan oleh B.S.Bloom,
sehingga siswa memiliki perilaku awal yang nantinya memperoleh perilaku
terminal atau status pengetahuan dan keterampilan sesuai yang diinginkan guru.
(Martinis yamin,2003:97)
a. Belajar didefinisikan sebagai modifikasi atau peneguran perilaku melalui
pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of
behavior throught experiencing). berdasarkan pengertian ini, belajar bukan
suatu hasil dan bukan pula suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses atau
suatu aktivitas. belajar tidak hanya proses mengingat atau menghafal, tetapi
jauh dari itu, yakni proses mengalami sesuatu pengertian ini berbeda dengan
pengertian lama yang menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh
pengetahuan. pengertian lama ini bukan salah tetapi belum sempurna.
b. Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku individu yang terjadi akibat
intraksi dengan lingkungan. pengertian ini menekan pada interaksi individu
dengan lingkungannya.
c. Belajar merupakan perpaduan kedua pengertian di atas , yaitu merupakan suatu
proses atau aktivitas individu dalam bentuk interaksi dengan lingkungannya
sehungga terjadi pengalaman belajar.(Lufri,2010:11)
Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan,dan
sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat. Rasulullah SAW.
menyatakan salah satu haditsnya bahwa mansia harus belajar sejak dari ayunan
hingga liang lahat. Orang tua wajib membelajarkan anak-anaknya agar kelak
dewasa ia mampu hidup mandiri dan mengembangkan dirinya.
Neisser (1976) hal 97,menyebutkan bahwa anak-anak membutuhkan
mengetahuan awal, dan memiliki keyakinan dan kepercayaan yang masih
semu, disamping itu anak-anak memiliki banyak pengharapan akan
sesuatu,pada masa itu anak-anak butuh banyak belajar dan memungkinkan
memberi pengetahuan kepadanya.
Belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah perilakunya
diakibatkan pengalaman. Belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran,
membaca, dan meniru. Defenisi belajar ini mengandung pengertian bahwa
belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat
melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Manusia adalah
makhluk yang berbudaya, berpikiran modern, cekatan, pandai, dan bijaksana di
dapat melalui proses membaca, melihat, mendengar, dan meniru.

2
Istilah kata belajar tidak dapat dipisahkan dari kata pendidikan, dan
perkembangan, ketiga kata saling terkait karena sama-sama membicarakan
psikis/mental manusia. berikut penjelasannya.
1. Perkembangan
Perkembangan manusia secara psikis terjadi perubahan-perubahan
dalam diri seseorang untuk terciptanya kepribadian yang sempurna.
Pada anak didik proses itu akan berlanjut mencapai kedewasaan .
perkembangan manusia akan berlanjut fase ke fase, setiap fase
perkembangan akan diisi dengan pendidikan , dan belajar, sehingga
perkembangan dalam diri anak yaitu : terjadinya keseimbangan
pertumbuhan jasmani dan rohani yang memiliki kecakapan, yaitu:
kecakapan sesuai dengan umurnnya dalam perkembangan kognitif,
konatif ,efektif ,social,dan motorik.
a. Perkembangan kognitif mampu mengembangkan , menyalurkan,
dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri kemampuan ini
meliputi kpeningkatan pengetahuan dan pemahaman, yang disebut
dengan perkembangan intelektual , dan perluasan kemapuan
berbahasa.
b. Perkembangan konatif yaitu mampu mengembangkan penghayatan
berbagai kebutuhan dan kehendak, dan biologi maupun psikologis
serta dapat menempatkan dirinya sebagai makhluk yang bebas dan
rasional .
c. Perkembangan efektif yaitu menyangkut perasaan kemampuan ini
dapat menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap
suatu objek tersebut .Contohnya seperti rasa percaya ,rasa senang,
rasa gembira,rasa takut,rasa marah,dan lain sebaginya.
d. Perkembangan social yaitu perkembangan sebagai makhluk yang
membutuhkan alam kemasyarakatan. Seperti persahabatan
mencintai sesama teman, mencintai lawan jenis, memiliki rasa
tenggang rasa, suka menolong ,dan lain sebagianya.
e. Perkembangan motorik yaitu mampu melakukan serangkaian gerak
jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terciptanya gerak
otomatisme ,seperti terlatih menendang bola , berenang,berlari dan
lain-lain .
2. Pendidikan
Pendidikan yang dilakukan yaitu dari seorang guru , orang tua, masyarakat .
pendidikan ini adalah kegiatan dimana dalam mendidik sipendidik berusaha
menciptakan peserta didiknya menjadi manusia yang dewasa dan mampu hidup
3
mandiri, dan manusia yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidupnya, serta
atas kelangsunggan hidup masyarakat sekitarnya. Pendidik berperan memberi
bimbingan atau memimpin pertumbuhan peserta didik dari luar seperti dalam
memberi pengetahuan, memberi nasehat, memberi pandangan-pandangan, dan
lain sebagainya.
B. HASIL BELAJAR
Setiap proses pembelajaran, keberhasilan diukur dari seberapa jauh hasil belajar
yang dicapai, disamping di ukur dari segi prosesnya. oleh karenanya, konsep hasil
belajar penting dipahami. menurut burton (1952) hasil belajar merupakan pola-pola
perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian,sikap, apresiasi kemampuan (ability), dan
keterampilan. hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi keperibadian dengan
kecepatan yang berbeda-beda. hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan
dapat beradaptasi (adabtable) atau tidak sederhana dan tidak statis belajar.
Bloom mengelompokan hasil belajar dalam tiga wilayah (domain) atau dikenal
dengan taksonomi bloom,yang dibuat yaitu:
Hasil belajar dibagi menjadi 3 domain yaitu:
1. Ranah kognitif (cognitive domain)
Yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual,siswa dalam
berpikir, mengetahui dan memecahkan masalah. menurut bloom segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.ranah kognitif
berhubungan denga kemampuan berpikir, menghafal, memahami, mengaplikasi
menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi.

Tujuan kognitif adalah tujuan yang lebih banyak berkenaan dengan perilaku
dalam aspek berfikir atau intelektual. Ada enam tingkatan dalam domain kognitif,
antara lain :
a. Pengetahuan atau ingatan yang mengacu pada kemampuan mengenal atau
mengingat materi yang sudah dipelajari.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan untuk menangkap makna dari arti bahan
(materi) yang dipelajari.
c. Penerapan atau aplikasi, mencakup kemampuan untuk menarapkan suatu
kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus atau problem yang konkrit.
d. Analisis, mencakup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan kedalam
bagian-bagian, sehingga struktur keseluruhannya atau organisasinya dapat
dipahami dengan baik.
e. Sintesis, mencakup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola
baru. Bagian-bagian dihubungkan satu sama lain sehingga tercipta suatu
bentuk baru.

4
f. Evaluasi, mengacu pada kemampuan memberikan pertumbuhan/penilaian
terhadap gejala atau peristiwa berdasarkan norma.

2. Ranah afektif (Affective domain)


Berkenaan dengan watak perilaku seperti keterampilan dan kemampuan
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman tertentu. Ranah afektif juga
berkenaan dengan sikap dan nilai, yaitu tujuan-tujuan yang banyak berkenaan
aspek perasaan, nilai, sikap dan minat perilaku siswa. Tipe hasil belajar afektif
tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian siswa,
disiplin dan motivasi dalam pembelajaran.
Ada beberapa tingkatan bidang afektif antara lain :
a. Penerimaan, mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan
kesediaan memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau
penjelasan yang diberikan oleh guru.
b. Pemberian respon yakni reaksi seseorang terhadap stimulasi yang datang
pada siswa.
c. Penghargaan terhadap nilai, mencakup kemampuan untuk memberikan
penilaian terhadap sesuatu dan membawa diri sesuai dengan penilaian itu.
d. Pengorganisasian, mencakup untuk suatu sistem nilai sebagai pedoman dan
pegangan dalam kehidupan.
e. Karakteristik nilai, yakni keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah di
nilai seseorang. Pada tingkat ini siswa bukan saja telah mencapai perilaku-
perilaku tingkah laku rendah, tetapi telah mengintegrasikan nilai-nilai
tersebut kedalam kehidupan yang konsisten.

3. Ranah psikomotor ( Psychomotor domain)

Perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan


tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.(Lufri,2010:11)

Tujuan atau ranah psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan dan


kemampuan bertindak seseorang individu, ada tingkatannya antara lain:

a. Gerak refleks atau meniru (imitation) yaitu mencakup kemampuan untuk


meniru perilaku yang dilihatnya.
b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
c. Kemampuan gerakan di bidang fisik.
d. Kemampuan gerakan-gerakan skill.
e. Kemampuan yang berkenaan dengan non de cursve

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Belajar merupakan suatu proses atau aktivitas individu dalam bentuk
interaksi dengan lingkungannya sehungga terjadi pengalaman belajar.
(Lufri,2010:11)
2. Keberhasilan diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai,
disamping di ukur dari segi prosesnya. hasi belajar merupakan pola-pola
perbuatan, nilai-nilai pengertian-pengertian,sikap, apresiasi kemampuan
(ability), dan keterampilan. hasil belajar itu lambat laun dipersatukan
menjadi keperibadian dengan kecepatan yang berbeda-beda.
3. Hasil belajar
a. Ranah kognitif (cognitive domain)
b. Ranah afektif (Affective domain)
c. Ranah psikomotor ( Psychomotor domain)

B. Saran

Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan


penulisan makalah di kemudian hari. Di perlukannya banyak referensi agar
pembahasan lebih optimal.

6
DAFTAR PUSTAKA

Yamin, Martinis.2003.Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jakarta.Gaung Persada


Pers.

Syaiful, B ,Jamarah dan aswan zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.Cet
II.2002.

Lufri. 2010. Strategi Pembelajaran Biologi: Teori, Praktek dan Penelitian. Padang: UNP
Press.

Anda mungkin juga menyukai