Anda di halaman 1dari 1

#JurnalJurnalan : Pertemuan Pertama

Written by : Iqbal Hidayat

Puncak Gunung Ciremai nampak menawan, berdiri gagah di depan rumahku. Warna
hijau bergradasi biru dibawah sinar mentari memancar pagi itu. Awan seperti terpaku
diatasnya, berhenti karena keindahanya. Seindah pagi itu pula, aku bergegas dan bersiap
untuk masuk sekolah di hari pertama.

Sekolah ku di SMAN 1 Sempurna, sekolah favorit kata orang-orang di sekitarku.


Tempatya cukup jauh dari rumah, dan karena itulah aku setiap pagi diantar oleh Bapak. Tak
sabar rasanya untuk menikmati masa-masa sekolah disini, yang katanya tak hanya pintar
siswanya, namun juga cantik-cantik siswinya.

Sekolahku ini memang cukup disiplin, maklum sekolah favorit. Selain masuk pukul
07.00 WIB, rambut pun tak boleh gondrong, sampai sepatu pun tak boleh berwarna kecuali
hitam dan putih. Sebagai murid baru, aku pun harus mengikuti peraturannya, meskipun
kadang aku memang susah diatur.

Sesampainya di sekolah, terlihat wajah-wajah baru yang belum ku kenal. Berseragam


rapi dan bersih. Aku tahu, pasti itu murid baru, karena pakainya sama sepertiku. Saat
memasuki gerbang, seorang di depan memanggil namaku Rekhy! sahutnya, aku pun
langsung melambaikan tangan dan berkata Hi, selamat pagi Windy, apa kabar ?. Dengan
senyum yang manis semanis madu ia menjawab Baik, kamu apa kabar ? Ciee sekolah disini
juga, jadi adik kelas aku lagi dong sama seperti waktu SD dulu. Ya, Windy memang satu SD
denganku dulu, ia kakak kelasku paling cantik, dan sekarang pun masih cantik.

Aku juga baik balasku iya nih jadi adik kelas lagi, jangan jail ya kalo jadi senior.

Enggalah, tenang aja justru aku bakalan jadi tour guide kamu, aku akan ngenalin
kamu tentang sekolah ini.

Oh bagus deh kalo gitu, makasih ya jawabku senang.

Sama-sama tiba-tiba bel pun berbunyi. Eh, bel udah bunyi tuh, aku masuk kelas
dulu ya, sampai nanti ucap Windy seraya berjalan menuju kelasnya.

Iya, sampai nanti balasku.

Sampai nanti, itu artinya Windy akan bertemu dengan ku lagi, nanti. Yes, aku senang
dibuatnya, baru hari pertama sekolah saja aku senang, apa lagi di hari seterusnya. Semoga
saja ini menjadi masa dimana aku menemukan cintaku juga, maklum aku belum pernah
pacaran sebelumnya. Karena bel sudah masuk, aku pun masuk kelas. Kelas baru.

Anda mungkin juga menyukai