Pertemuan Pertama
Pertemuan Pertama
Puncak Gunung Ciremai nampak menawan, berdiri gagah di depan rumahku. Warna
hijau bergradasi biru dibawah sinar mentari memancar pagi itu. Awan seperti terpaku
diatasnya, berhenti karena keindahanya. Seindah pagi itu pula, aku bergegas dan bersiap
untuk masuk sekolah di hari pertama.
Sekolahku ini memang cukup disiplin, maklum sekolah favorit. Selain masuk pukul
07.00 WIB, rambut pun tak boleh gondrong, sampai sepatu pun tak boleh berwarna kecuali
hitam dan putih. Sebagai murid baru, aku pun harus mengikuti peraturannya, meskipun
kadang aku memang susah diatur.
Aku juga baik balasku iya nih jadi adik kelas lagi, jangan jail ya kalo jadi senior.
Enggalah, tenang aja justru aku bakalan jadi tour guide kamu, aku akan ngenalin
kamu tentang sekolah ini.
Sama-sama tiba-tiba bel pun berbunyi. Eh, bel udah bunyi tuh, aku masuk kelas
dulu ya, sampai nanti ucap Windy seraya berjalan menuju kelasnya.
Sampai nanti, itu artinya Windy akan bertemu dengan ku lagi, nanti. Yes, aku senang
dibuatnya, baru hari pertama sekolah saja aku senang, apa lagi di hari seterusnya. Semoga
saja ini menjadi masa dimana aku menemukan cintaku juga, maklum aku belum pernah
pacaran sebelumnya. Karena bel sudah masuk, aku pun masuk kelas. Kelas baru.