Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah : Mekanika Batuan

Dosen Pengajar : Ir. S. Monintja, M.Sc / Dr. Hendra


Riogilang, ST, MT

Tahun Ajaran : 2013 / 2014

Soal Jawab Mekanika Batuan


1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang Terowongan (Pengertian,
Model dan Fungsi) !
Jawab:
Terowongan adalah struktur bawah tanah yang mempunyai panjang lebih
dari lebar penampang galiannya dan mempunyai gradient memanjang
kurang dari 15%.
Berdasarkan kegunaan terowongan, Made Astawa Rai (1988) membagi
terowongan menjadi 2 bagian, yaitu:
Terowongan Lalu lintas (Traffic Tunnel)
Terowongan Kereta Api (terowongan terpenting di antara
terowongan lalulintas).
Terowongan Jalan Raya.
Dibangun untuk kendaraan bermotor karena pesatnya
pertumbuhan lalulintas jalan raya bersama dengan
berkembangnya industry kendaraan bermotor.
Terowongan Pejalan Kaki
Biasa digunakan di bawah jalan raya yang ramai atau di
bawah sungai dan kanal sebagai tempat menyebrang bagi
para pedestrian.
Terowongan Navigasi
Dibuat untuk kepentingan lalu lintas air di kanal kanal dan
sungai sungai yang menghubungan satu kanal atau sungai
ke kanal yang lainnya. Juga dibuat untuk menembus daerah
pegunungan sehingga memperpendek jarak dan
memperlancar lalu lintas air.
Terowongan Transportasi Bawah Kota
TerowonganTransportasi Tambang Bawah Tanah
Sebagai jalan masuk ke dalam tambang bawah tanah oleh
para pekerja tambang, mengangkut peralatan tambang,
mengangkut batuan dan bijih hasil penambangan.

Terowongan Angkutan
Terowongan Stasiun Pembangkit Listrik
Dapat dikategorikan sebagai grup utama berdasarkan
kegunaannya. Air dialirkan atau dialihkan dari sungai atau
reservoir untuk digunakan sebagai pembangkit listrik di
sebuah stasiun pembangkit yang letaknya lebih rendah.
Terowongan Penyediaan Air
Hampir sama dengan dengan terowongan di atas, hanya
berbeda pada fungsinya yaitu menyalurkan air dari mata air
ketempat penyimpanan air di dalam kota atau membelokkan
air ketempat penyimpanan tersebut.
Terowongan untuk Saluran Air Kotor
Dibuat untuk membuang air kotor dari kota atau pusat
industry ketempat pembuangan yang sudah disediakan.
Terowongan yang digunakan untuk kepentingan umum
Biasanya dibuat di daerah perkotaan untuk menyalurkan
kabel listrik dan telepon, pipa gas dan air, dan juga pipa pipa
lainnya yang penting, dibuat di bawah saluran air, jalan raya,
jalan kereta api, blok bangunan untuk memudahkan inspeksi
secara kontinyu, pemeliharaan dan perbaikan sewaktu
waktu kalau ada kerusakan.

Berdasarkan lokasinya, terowongan dibagi menjadi :


Underwater Tunnels
Terowongan yang dibangun di bawah dasar muka air. Umumnya
dibangun di bawah dasar dan sungai atau laut. Perhitungannya
lebih kompleks, selain ada tekanan tanah juga terdapat tekanan air
yang besar.
MountainTunnels
Terowongan yang memiliki peran penting ketika suatu daerah
memiliki topografi yang beragam, sehingga perlu adanya
terowongan yang dibangun menembus sebuah bukit maupun
gunung.
Tunnels at Shallow Depth and Water City Streets
Jaringan transportasi di Negara Negara maju seperti Amerika,
Inggris, Perancis, dan Jepang banyak yang menerapkan tipe
terowongan ini. Sangat cocok dibangun di tengah perkotaan baik itu
transportasi atau saluran drainase kota.

Berdasarkan material yang dipakai, Paulus P. Raharjo (2004)


menjelaskan terowongan dalam 3 jenis, yaitu :
Terowongan Batuan (Rock Tunnels)
Terowongan Batuan umumnya lebih mudah dikonstruksi daripada
terowongan melalui tanah lunak karena pada umumnya batuan
dapat berdiri sendiri kecuali pada batuan yang mengalami fracture.

Terowongan melalui Tanah Lunak (Soft Ground Tunnels)


Dibuat melalui tanah lempung atau pasir atau batuan lunak (soft
rock).
Terowongan Jalan Raya
Terowongan Pejalan Kaki

2. Jelaskan mengenai siklus batuan !


Jawab:

Batuan
Beku

4 1

Sedimen, kerikil 2
pasir, lumpur,
dsb
8

6
7 9
Batuan 3 Batuan
Sedimen Metamorf

1. Mencairnya batuan yang dalam


2. Panas, tekanan, dan larutan
3. Panas, Tekanan, Larutan
4. Kemungkinan mencairnya batuan dalam
5. Pelapukan
6. Erosi dan Pelapukan
7. Sementasi
8. Erosi dan Pemadatan
9. Panas, Tekanan dan Larutan

Batuan Beku
Adalah batuan yang terbentuk akibat mendinginnya magma cair.
Contoh batuan beku: Granit, Basal, Obsidian, Batu Apung.
Batuan Sedimen
Adalah batuan yang mengalami proses pengendapan. Sedimen
biasanya didepositkan lapis per lapis yang disebut lapisan (strata).
Sedimen yang tertumpuk ini akan membentuk batuan sedimen.
Contoh: Serpih, Batupasir, Konglomerat, Batu Gamping, Dolomit,
Kapur, Batu bara.
Batuan Metamorf
Adalah batuan yang mengalami proses metamorfosa. Metamorfosa
melalui temperature dan tekanan yang tinggi yang bekerja pada
batuan sedimen, atau lebih biasa pada batuan beku yang terbenam
jauh di dalam tanah, menghasilkan batuan metamorf.
Contoh: Quartzite, Marmer, Antrasit.

3. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang:


Fracture, Fault, Strike, Dip, Fold, Joint, Bedding Plane, Dyke, Sill !
Jawab:
Fracture (Kekar)
Kekar adalah struktur retakan/rekahan yang terbentuk pada batuan
akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan tersebut dan belum
mengalami pergeseran.

Gambar Fracture

Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan sifat dan karakter


retakan serta arah gaya yang bekerja pada batuan tersebut,
diantaranya:
Shear Joint (Kekar Gerus)
Retakan/rekahan yang membentuk pola saling berpotongan
membentuk sudut lancip dengan arah gaya utama.
Tension Joint
Retakan/rekahan yang berpola sejajar dengan arah gaya utama.
Extension Joint
Retakan/rekahan yang berpola tegak lurus dengan arah gaya
utama.
Fault (Sesar)
Patahan/Sesar adalah struktur rekahan yang telah mengalami
pergeseran.

Gambar Fault

Strike and Dip

Gambar Strike dan Dip

Strike adalah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar


dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara.

Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang
horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike.

Gambar Strike dan Dip


Fold
Fold adalah lipatan yang terjadi pada batuan yang awalnya mempunyai
struktur yang lurus sebagai akibat dari gaya tektonik atau
perpindahan/pergeseran.

Gambar Fold

Bedding Plane
Garis pertemuan antara tiap lapisan batuan.

Gambar Bedding Plane

Dyke dan Sill


Dyke adalah rekahan berbentuk vertical, biasanya disebut gang.
Sill adalah rekahan berbentuk hampir horizontal.

4. Diketahui:

1=150 MPa

=60 2=20
MPa

a. Hitung dan
b. Jelaskan tentang :
Poisson Ratio
Modulus Elastisitas +
Gambar
Jawab :
a. = = 60
avarage = (1 + 2)/2 = (150 MPa + 20 MPa)/2 =85 MPa
max = (1-2)/2 = (150 MPa- 20 MPa)/2 = 65 MPa
Hasil :
= avarage + cos (2) x max = 85 MPa + cos (2x60) x 110 MPa =
85 MPa
= sin (2) x max = sin (2x60) x 110 MPa =
95,263 MPa
Gambar :

shear stress

max
=
2 = 30 MPa 120 1 = 250 MPa normal stress

b. Passion Ratio
r
= a

a Di mana :r = Regangan Radial

a = ReganganAksial

= Angka Passion

a
r r

Modulus Elastisitas :

a
P E= a

a = TeganganAksial

P Gaya Aksial
a= A = Luas Penampang

a = ReganganAksial

5. Apa yang perlu diperhatikan dalam pembuatan terowongan?


Jawab:
Investigasi terhadap factor geologi, geofisika, geokimia, struktur,
iklim & cuaca.
Kondisi topografi, keadaan batuan, keadaan permukaan sekitar.
Pemerikasaan gas-gas berbahaya yang mungkin muncul setelah
konstruksi.
Pengadaan stavolling untuk menyanggah beban batuan di atas
terowongan.
Pemeriksaan terhadap air atau aliran air tanah di dalam
terowongan maupun sekitarnya.
Melakukan kegiatan linning , lighting, ventilasi.
Pengamanan sebelum dan sesudah peledakan.

Beberapa contoh kasus:

Laut Terowongan bisa dibangun


asalkan lapisan tanah atas
terowongan merupakan
akifer tertekan dan kedap air.
Aqifer
Tertekan
Tunne
l

Gunung Terowongan bisa dibangun


asalkan jenis batuan kedap
air.

Tunne
l

Sesar
Terowongan tidak disarankan
melewati daerah sesar aktif.
Kalaupun harus melewati
maka harus dipikirkan
teknologi yang bisa
Tunne mengurangi resiko.
Berpotonga l
n

6. Jelaskan:
a. Geothecnical Investigations
b. Principle of Tunnel Stabilization and Design
c. Geologi & Struktur
d. Tahapan Pembuatan Terowongan
Jawab:
a. Geotechnical Investigation
Mengingat kegiatan geoteknik sangat mendasari
pembuatan terowongan.
Kegiatan geoteknik paling mahal harganya dibanding
kegiatan lain.
Kegiatan geoteknik berkaitan erat dengan pondasi dari
terowongan yang menahan beban batuan nantinya.
Adanya pengaruh air tanah dalam kegiatan ini.
Aliran air tanah dalam batuan sangat besar pengaruhnya.
Aliran air tanah hanya bisa diketahui dengan kegiatan
geoteknik.
Geologi dasar dan hidro-geologi dasar harus dipahami
prinsipnya.
Parameter air tanah sangat sulit diprediksi.
Dalam dunia teknik sangat mengutamakan kondisi-kondisi
awal seperti : waktu, musim, dll.
Informasi geologi dapat menjadi acuan bagi insinyur
pembangun.

b. Principal of Tunnel Stabilization and Design


Kondisi tanah adalah faktor paling penting dari pembuatan
terowongan, mengingat bangunan ini dibuat pada tanah.
Penyelidikan dan perhatian yang komprehensif dibutuhkan
pada kondisi tanah.
Perubahan muka air tanah akibat pekerjaan tunneling
harus diperhatikan
Perubahan pola drainase akibat pekerjaan tunneling juga
harus diperhatikan.
Pengoperasian peralatan blasting maupun drill tidak
dimungkinkan untuk area perkotaan.
Meningkatnya diameter tunnel (ukuran) dapat
menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap
masalah-masalah khusus dalam tunneling.
Ketersediaan tenaga kerja yang menguasai tunneling,
kondisi fisik lapangan, kondisi infrastruktur setempat.
Pengaruh aliran air tanah yang merupakan penyelidikan
geoteknik harus diperhatikan.
Pemilihan metode kerja harus melihat kondisi tanah yang
ada.

c. Geologi dan Struktur


Pada umumnya bumi memiliki lempeng di bagian terluar
bumi. Bumi terdiri atas 2 or (or 1 dan or 2). Lempeng bumi
terbagi atas 2 : lempeng benua (Benua Eropa, dll.) dan
lempeng samudera (Samudera Atlantik, dll). Secara umum
lempeng samudera memiliki ketebalan 5-10 Km, sedangkan
lempeng benua memiliki ketebalan 20-70 Km.

Lempeng bumi sendiri terbentuk atas lapisan Astenosfer


dan sebagian dari mantel bumi. Pergerakan dari suatu
lempeng bumi tidaklah tentu. Ada yang bergerak ke utara,
selatan, barat, timur, atau ada juga yang hanya diam di
tempat. Pada saat lempeng bumi bergerak pada arah yang
akan saling bertemu nantinya, maka terjadilah suatu peristiwa
bertabrakan antara lempeng benua dan samudera. Sehingga
terbentuklah rekahan-rekahan baik di permukaan maupun
didalam kerak bumi.
d. Tahapan Pembuatan Terowongan

Investigasi terhadap factor geologi, geofisika, geokimia,


struktur, iklim & cuaca.
Metode Boring dan Blasting

Pengeboran (Boring)
Definisi
Proses pembuatan lubang di bahan keras seperti batu
dan bumi.
COMPONENTS
o Drill/Badan bor- Jenis alat yang memegang mata
bor dan berputar untuk memberikan gaya aksial
untuk membuat lubang.
o Drill bits/Mata Bor- Alat pemotong yang digunakan
untuk membuat lubang silinder.

Tipe Pengeboran
PERCUSSION DRILLS
o JACKHAMMER OR SINKERS
o TRIPOD DRILLS
o STOP HAMMER
o DRIFTERS
o CHURNS OR WELL DRILLS
o PISTON DRILLS
o WAGON DRILLS
ABRASION DRILLS
o BLAST-HOLE DRILLS
o SHOT DRILLS
o DIAMOND DRILLS
FUSION PIERCING

Metode Pembuatan Lubang Bor

Center Cut
V-Cut
Drag Cut
Burn Cut
Secara umum metode pembuatan terowongan dapat digabung
jadi satu, pertama tahap pengeboran : dapat dipilih pengeboran
lubang dinamit tipe bagaimana yang akan dibuat. Selanjutnya
dilanjutkan dengan tahap peledakan : dalam proses ini, lubang yang
telah tersedia diisi dengan bahan peledak yang dibutuhkan dan
setelah semua lubang terisi, barulah diledakkan.

Peledakan (Blasting)
TYPES OF EXPLOSIVES-
o Bahan Peledak berdasarkan sifat kimia :
High or detonating explosives
Low or deflagrating Explosives
Bahan Peledak berdasarkan ketersediaan :
o Dinamit
o Blasting caps

Bolting ( Baut Batuan)

Baut batuan termasuk penyangga aktif karena mempunyai sifat


memperkuat massa batuan secara langsung dimana penyangga
dipasang merupakan bagian dari massa batuan. Baut batuan
biasanya menggunakan batuan yang baik tetapi dapat juga
digunakan beberapa batuan yang tergolong lemah . Mereka
memiliki keuntungan dari memperluas bagian batu, walau hanya
beberapa inci di luar batu, yang dapat mengurangi ukuran
terowongan yang akan diperlukan bila menggunakan kayu atau set
baja pendukung. Baut batuan memiliki gesekan atau nat jangkar di
batu dan dikencangkan segera, dicapai untuk secara aktif
memperkenalkan gaya tekan ke tanah sekitarnya. Gaya aksial
tersebut bertindak atas diskontinuitas massa batuan sehingga
meningkatkan kapasitas geser dan dihasilkan oleh pre-tensioning
baut.

Keuntungan dari penggunaan baut batuan

Lebih fleksibel, dapat digunakan dalam bentuk geometri yang


bervariasi.
Penghematan biaya material.

Pemasangannya dapat sepenuhnya dengan mekanisasi, sehingga


relatif lebih cepat.

Tahan terhadap korosi.

Kerapatannya (jumlah baut batuan per satuan luas) dengan mudah


dapat disesuaikan dengan kondisi batuan lokal.

Dapat dikombinasikan dengan penyangga seperti wire mesh dan


penyangga pasif.

Kerugian dari penggunaan baut batuan :

Penyimpanan atau penanganan harus hati-hati, karena dapat


mempengaruhi kehandalan pemasangan baut batuan.

Pemasangan baut batuan memerlukan pemantauan dan pengujian


yang khusus serta prosedur yang baik dan benar. Disamping baut
batuan ada penyangga lain yang dinamakan doweling. Prinsip
kerjanya sama dengan pemasangan baut batuan tetapi sifatnya
hanya sementara dan umumnya digunakan untuk lubang-lubang
produksi.

Pemilihan baut batuan. berdasarkan kekuatan (kategori 1), akan


menggunakan baut dengan panjang sepertiga sampai setengah dari lebar
turnel (tetapi tidak kurang dari 8 kaki atau lebar terowongan jika kurang)
dan jarak dari 4 sampai 6 kaki.

Scaffolding
Diperlukan karena kebanyakan batuan punya kekar, baik alami atau
karena peledakan. Penahan sementara diperlukan untuk menjaga
pekerja dari runtuhnya atau jatuhnya batu dan mencegah terjadinya
longsor atau tergerusnya tanah.
Jenis-jenis penahan sementara:
Timber Support (Penahan Kayu)
Steel Ribs (Penahan Rusuk Baja)

Terowongan sekarang umumnya menggunakan Steel Ribs karena


susahnya mencari kayu dan banyaknya resiko bila menggunakan
penahan sementara dari kayu.
Gambar Steel Ribs

Beberapa tipe penguatan lain:

Rock Bolts
Disebut juga baut batuan merupakan penyangga aktif karena
mempunya sifat memperkuat massa batuan.
Keuntungan penggunaan baut batuan:
Lebih fleksibel, biaya material tidak terlalu mahal,
pemasangannya cepat, tahan terhadap korosi, dapat
dikombinasikan dengan penyangga seperti wire mesh.

Gambar Rock Bolts


Pelat Baja pelapis
Sering digunakan baik dengan atau tanpa tulangan.
DIgunakan untuk melindungi dorongan atau tekanan tanah
dengan atau tanpa rusuk baja pada terowongan.

Concriting (Pembetonan)

Steel Telescoping Forms : Digunakan untuk menempatkan


beton secara terus-menerus dan memungkinkan produksi
maksimum per shift.
Steel Collapsible Forms : Digunakan untuk jenis
terowongan pendek

Wood Forms : Tidak banyak digunakan kecuali untuk


terowongan pendek dan transisi

Form Jumbos : Dilengkapi jacks untuk menaikkan atau


menurunkan dan meruntuhkan atau memperpanjang
bentuk.

Form Stripping

Grouting : Penyuntikan spesimen dibagian atas


terowongan

Terowongan yang telah selesai diledakkan, pada


umumnya tidak berbentuk bulat seutuhnya. Selain itu, ada
banyak batu yang mengalami keretakan di bagian sana-sini,
diperlukan lapisan beton untuk menahan agar terowongan
tidak roboh karena ketidakseimbangan struktur terowongan.
Proses grouting juga sangat berperan penting dimana batuan
yang retak di atas terowongan, dapat disuntik dengan
spesimen tekanan rendah guna mengisi retak yang terjadi
pada batuan dan retak penyusutan pada beton dan batuan.

Cara pelapisan beton :

Pneumatically Placed Concrete : Campuran semen


didorong oleh kekuatan udara.

Placing by Concrete Pump : Campuran beton disalurkan


melalui pipa.

Dalam perencanaan terowongan dibawah gunung


(memotong gunung) perlu dipertimbangkan ada atau tidaknya
sesar aktif pada daerah pembangunan.
Jika ada patahan aktif pada keadaan dengan kondisi rel lurus,
maka terowongan dapat dibangun tetapi harus mempertimbangkan
jarak terowongan dengan patahan, tidak boleh terlalu dekat.

Jika pada keadaan rel yang memiliki tikungan tajam, dan


memiliki patahan/sesar aktif, maka pembuatan terowongan tidak
dapat diijinkan.

Invert Beton
Karena pengembalian beton tidak memerlukan elevasi, maka
dapat dilakukan dengan beberapa metode
Tidak memakai mobil travel untuk pengeluaran tambahan
jalan
Pumpcrete
Pembuangan truk mixer secara langsung ke tempat
terowongan-terowongan besar dimana jalan tidak digunakan
untuk penggalian.

Pada saat truk mixer sampai pada lokasi terowongan, biasanya


campuran beton telah mengalami perkerasan. Maka dari itu,
diperlukan penggunaan zat adiktif yang dapat membuat beton
menjadi siap pakai kembali.

Mucking
Mucking adalah pekerjaan pembuangan material hasil blasting
keluar tunnel,menggunakan alat-alat angkut seperti wheel loader,
dump truck, atau conveyor, tergantung kondisi setempat.
Sedangkan muck adalah bahan batuan yang diangkut pada
pekerjaan tersebut.

Ventilasi
Ventilasi yang dimaksud di sini adalah pemberian udara segar ke
dalam terowongan,sehingga pekerja tidak kekurangan
oksigen/udara bersih, mengingat pekerjaan yang dilakukan di dalam
terowongan bisa menimbulkan gas yang kadang kadang
berbahaya buat kesehatan pekerja. Dalam hal ini mengacu kepada
syarat-syarat yang dikeluarkan Depnaker.
Ventilasi pada terowongan berfungsi mengalirkan udara segar dari
blower setelah selesai blasting, untuk membersihkan udara dari
asap dan gas yang ditimbulkan oleh peledakan.

Linning
Linning untuk tekanan air luar
Solusi mudah untuk mengatasi tekanan air luar adalah dengan
menyediakan sebuah sistem drainase dari lubang semen untuk
menyalurkan tekanan. Terowongan harus selalu dalam keadaan
kering, keperluan merencanakan linning untuk memungkinkan
adanya solusi masalah tersebut.

Linning untuk tekanan dari dalam


Tekanan terowongan dapat ditujukan pada bagian atas terowongan.
Dari perencanaan struktur, lining beton biasanya dibutuhkan di
setiap tujuan akhir pembuatan terowongan, diperpanjang kedalam
sampai ke sebuah titik hingga menutup batuan yang diatas tidak
kurang dari tegangan maksimum bagian atas.

Listrik Statis
Listrik statis terjadi karena adanya perbedaan muatan antara 2
benda. Karena perbedaan muatan inilah sehingga dapat
menimbulkan gaya tarik-menarik atau tolak-menolak yang akhirnya
dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah tertentu.
Fenomena ini dapat terjadi dalam proses pembuatan terowongan
dimana banyak partikel bermuatan berbeda-beda yang dapat
memicu terjadinya listrik statis.
Listrik statis beresiko menimbulkan energi listrik secara tiba-tiba
yang dapat merugikan orang-orang sekitar.

Power Supply
Penyediaan listrik adalah untuk memenuhi kebutuhan listrik baik
bagi peralatan maupun untuk penerangan dengan
memperhitungkan cadangan yang diperlukan apabila listrik dari PLN
mati. Dari hasil perhitungan perencanaan akan diperoleh kapasitas
dan spesifikasi Generator Cadangan dan instalasi listrik yang
diperlukan.

Finishing
Lighting, Air Control, Marking, Safety.

Comisioning Test

Anda mungkin juga menyukai