Anda di halaman 1dari 4

BAB II

URAIAN PROSES

2.1 Bahan Baku dan Produk

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan asam benzoat yaitu toluena

yang dioksidasi menggunakan oksigen yang berasal dari udara. Katalis cobalt

asetat digunakan untuk membantu mempercepat proses reaksi dalam reaktor.

Produk utama yang dihasilkan yaitu asam benzoat sedangkan produk samping

adalah benzil alkohol dan benzaldehida. Spesifikasi sifat kimia dan sifat fisika

bahan baku, katalis, produk utama dan produk samping dapat dilihat pada tabel

2.1:
Tabel 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Katalis dan Produk

Sifat Fisika dan Asam Cobalt Benzalde Benzil


Toluena
Kimia benzoat asetat hida alkohol
Co(C2H3O2) C7H6O C7H8O
Rumus kimia C7H8 C7H6O2
2.4H2O
Berat molekul 92,14 122,123 249,09 106,12 108,14
Fasa (temperatur
Cair Cair Padat Cair Cair
ruang)
Titik didih (C) 110,6 249,2 - 179 205,3
Densitas 9,38 1,029 1,71 1,046 3,7
Sifat korosif Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Sifat racun Beracun, Mengakib Beracun, Mengakib Mengakib
mengakiba atkan mengakibat atkan atkan
tkan iritasi iritasi kulit kan iritasi iritasi kulit iritasi kulit
kulit dan dan mata, kulit dan dan mata dan mata
mata mata,
bersifat
karsinogeni
k,
berbahaya
untuk
lingkungan
th
Sumber : (MSDS, 2017., dan Perrys CE Handbook 7 ed, 1997)
Dalam pembuatan asam benzoat ini terdapat standar produk utama yaitu EINECS

No. 200-618-2 yang merupakan standar industri produk asam benzoat berupa kemurnian,

pengotor, dan parameter lainnya yang dapat dilihat pada tabel 2.2:
Tabel 2.2 Standar produk utama

Karakteristik Satuan Spesifikasi


Kemurnian asam benzoat % berat Min 99,8

Fasa asam benzoat serbuk


Kandungan air % berat Maks 0,1
Kandungan benzil benzoat mg/kg Maks 30
Sumber : Emerald Kalama Chemical, 2013

2.2 Uraian Proses

2.2.1 Pengolahan Awal (Pre Treatment)

Pada pembuatan asam benzoat dari toluena menggunakan proses oksidasi,

dimana umpan toluena dengan kemurnian 99% dan sisanya merupakan impuritis

sebesar 1% harus melewati proses pre treatment terlebih dahulu yaitu perubahan

kondisi tekanan dan temperatur. Bahan baku toluena dipompakan menggunakan

P-01 menuju mixer (M-01) yang bercampur dengan aliran recycle dari toluena

yang berasal dari produk atas menara destilasi dan aliran recycle katalis. Setelah

dari mixer (M-01) toluena yang telah bercampur dengan toluena recycle dan

katalis dinaikkan temperaturnya hingga 160C menggunakan alat heater (H-01),

selanjutnya umpan diairkan menuju reaktor (R-01). Bahan baku kedua yaitu
oksigen didapat dari udara lingkungan sekitar. Udara ini dinaikkan tekanannya

menggunakan kompresor (K-01) hingga 13 atm selanjutnya dialirkan menuju

reaktor (R-01).

2.2.2 Proses Inti/ Utama

Proses oksidasi toluena dalam reaktor dijalankan pada temperatur 160C dan

tekanan 13 atm. Kondisi reaktan toluena berupa cair dan gas untuk udara. Untuk

mempercepat reaksi, maka digunakan katalis kobalt asetat. Toluena direaksikan

dengan oksigen dalam udara dengan perbandingan rasio mol 1:2 menghasilkan

produk asam benzoat. Reaksi utama yang terjadi adalah sebagai berikut:

C6H5CH3 + 3/2 O2 C6H5COOH + H2O

Reaksi utama menghasilkan asam benzoat dengan konversi 45%. Untuk

menghasilkan produk asam benzoat maka harus melalui reaksi intermediate yang

menghasilkan produk samping berupa benzaldehida. Toluena bereaksi dengan

oksigen dalam udara dan terkonversi menjadi benzaldehida sebesar 40%. Reaksi

yang terjadi yang dapat dilihat sebagai berikut:

C6H5CH3 + O2 C6H5CHO + H2O

Reaktor yang digunakan adalah reaktor gelembung (bubble reactor). Produk

keluaran reaktor berupa asam benzoat, benzaldehida, air, toluena, oksigen serta

nitrogen. Reaksi bersifat eksotermis dimana aliran keluaran reaktor bertekanan 13

atm dengan temperatur sebesar 160C.


2.2.3 Pemurnian Produk

Campuran reaksi hasil atas reaktor didinginkan menggunakan kondensor,

kemudian menuju separator dimana gas- gas yang tidak bereaksi dibuang ke

udara. Campuran reaksi tersebut kemudian dialirkan masuk ke dalam dekanter

untuk memisahkan air, katalis dan toluena yang tidak ikut bereaksi. Katalis dan

toluena kemudian dialirkan kembali menuju mixer bersama dengan umpan segar

toluena sebelum dialirkan masuk ke dalam reaktor.

Hasil bawah reaktor berupa toluena, asam benzoat dan benzaldehida dialirkan

menuju kondensor untuk didinginkan. Selanjutnya aliran menuju ke dekanter

untuk dipisahkan antara air dengan asam benzoat, benzaldehida dan toluena.

Aliran tersebut selanjutnya menuju ke heater untuk dinaikkan temperaturnya

sebelum diumpankan ke dalam menara destilasi.

Hasil atas menara destilasi yang merupakan toluena di recycle menuju

reaktor, sedangkan hasil bawah menara destilasi diumpankan menuju ke

crystallizer. Kristal asam benzoat dan mother liquor yang terbentuk diumpankan

menuju ke filter untuk dicuci menggunakan air. Mother liquor yang terpisah

diumpankan kembali menuju menara destilasi, sedangkan kristal asam benzoat

yang telah terbentuk dialirkan menuju rotary dryer menggunakan belt conveyor.

Pada rotary dryer asam benzoat dikeringkan menggunakan udara panas sehingga

membentuk kristal dengan kelembaban tertentu. Produk berupa kristal asam

benzoat selanjutnya disimpan dalam silo.

Anda mungkin juga menyukai