Pengaruh Warna Kemasan Bahan Kemasan Tip
Pengaruh Warna Kemasan Bahan Kemasan Tip
Yuda Prasetyo
Harini
Salman Alfarisy Totalia
Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Email: yudhaprasetyo91@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Ada tidaknya pengaruh
desain kemasan secara simultan terhadap sikap keputusan pembelian produk Ades
di Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2013; (2) Ada tidaknya pengaruh
desain kemasan terhadap keputusan pembelian produk Ades di Universitas
Sebelas Maret Surakarta tahun 2013.
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis untuk memenuhi tujuan
tersebut adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang mengkonsumsi Ades. Jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Teknis analisis data
yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa: (1)
terdapat pengaruh desain kemasan secara simultan terhadap sikap keputusan
pembelian produk Ades di Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2013. Hal
tersebut tercermin dari hasil uji F diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000.
Sehubungan dengan nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak
dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel desain kemasan
yang terdiri dari yang terdiri dari: warna kemasan, bahan kemasan, tipografi
kemasan, dan instruksi kemasan berpengaruh secara simultan terhadap keputusan
pembelian produk Ades di Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2013; (2)
hasil perhitungan data untuk variabel warna kemasan memiliki tingkat
signifikansi sebesar 0,003, variabel bahan kemasan memiliki tingkat signifikansi
sebesar 0,014, variabel tipografi kemasan memiliki tingkat signifikansi sebesar
0,047, variabel instruksi kemasan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,008.
warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan, dan instruksi kemasan lebih
1
2
kecil dari 0,05 maka dapat dikemukakan bahwa variabel variabel warna kemasan,
bahan kemasan, tipografi kemasan, dan instruksi kemasan berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap keputusan mahasiswa memilih UNS.
Kata kunci: warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan, instruksi
kemasan, keputusan pembelian.
Abstact: The objectives of this research are to investigate: (1) whether or not
there is a simultaneous effect of the package design on the decision to purchase
Ades product at Sebelas Maret University in 2013; and (2) whether or not there is
an effect of the package design on the decision to purchase Ades product at
Sebelas Maret University in 2013.
This research used the descriptive quantitative reseach method. The
population of the research was the students of Sebelas Maret University who
consumed Adrs. The samples of the research consisted of 100 respondents. The
data of the research were gathered through questionnaire, and they were analyzed
by using the multiple linear regression analysis.
The results of the research are as follows: (1) There is a simultaneous
effect of the package design on the decision to purchase Ades product at Sebelas
Maret University in 2013 as indicated by the result of F test = 0.000. Because the
probability value of 0.000 is smaller than 0.05, Ho is rejected and Ha is verified, it
can be concluded that the variables of design consisting of package color,
material, typography, and instruction have a simultaneous effect on the decision o
purchase Ades product at Sebelas Maret University in 2013; (2) The result of the
data calculation for the package color, material, typography, and instruction
variables has the significance values of 0.003, 0.014, 0.047, and 0.008
respectively, which are smaller than 0.05. Therefore, it can be concluded that
those variables have a partial effect on the decision to purchase Ades product at
Sebelas Maret University.
Keywords: the package color, material, typography, and instruction and decision
to purchase.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) berlangsung sejalan
dengan upaya produsen air minum dalam kemasan untuk mempertahankan mutu
dan keamanan air minum dalam kemasan selama mungkin. Mutu air minum
dalam kemasan yang terjaga dalam waktu yang lama akan memudahkan produsen
dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen yang letaknya sangat jauh
sekalipun. Selain berfungsi menjaga mutu, kemasan pangan bisa dimanfaatkan
oleh produsen untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen termasuk di
3
keluaran Danone ini, menguasai 42 persen pangsa pasar AMDK nasional. Melihat
dari data tersebut dari segi penjualan Ades masih kalah dengan Aqua meski sudah
menerapkan strategi green marketing, namun demikian Ades berpotensi
menggusur kedudukan Aqua sebagai market leader.
Tabel 1.2 Market share AMDK Nasional
Merek AMDK 2011 2012
Aqua 42% 42%
Club 10% 9,7%
Vit 6,7% 6,9%
Ades 4,8% 4,9%
Pure life 4,3% 4,4%
Prima 4,1% 4%
Cleo 3,1% 3,1%
Lainnya 25% 25%
Sumber : Aspadin (2013)
Berdasarkan tabel 1.2 tersebut dapat dilihat bahwa konsumsi AMDK Ades
di Indonesia mengalami peningkatan 0,1%, namun masih kalah dengan merek
Aqua sebagai market leader serta merek Club dan Vit. Ades menempati posisi ke
empat dari 7 perusahaan AMDK Nasional.
Sejalan dengan program green campus yang dilakukan Universitas Sebelas
Maret yaitu kampus yang berwawasan lingkungan hijau, Ades juga menerapkan
produk yang berwawasan lingkungan hijau. Ades sebagai AMDK yang murni,
aman dan terpercaya, yang dijamin oleh The Coca-cola Company. Dalam
situsnya, The Coca-cola Company menjelaskan bahwa botol Ades 600 ml
memakai bahan plastik 8% lebih sedikit dari botol sebelumnya sehingga mudah
diremukkan. Volume botol kosong yang lebih kecil setelah diremukkan akan
menghemat ruang di tempat sampah, sehingga menghasilkan jejak emisi karbon
yang lebih kecil saat sampah tersebut diangkut. Ades dengan kemasan barunya
memiliki misi untuk menjadikan Indonesia lebih baik melalui tindakan sederhana
untuk lingkungan.
Ades mempunyai slogan Langkah kecil memberikan perubahan
ditujukan Ades kepada para generasi muda yang memiliki kekuatan untuk
melakukan perubahan, terbuka terhadap peluang baru, dan siap mewujudkannya
5
dalam tindakan nyata. Harapannya, mereka juga lebih kritis dalam membeli
produk yang akan dikonsumsi. Mahasiswa UNS merupakan salah satu generasi
muda yang memiliki kekuatan untuk melakukan perubahan, terbuka terhadap
peluang baru, dan siap mewujudkannya dalam tindakan nyata yang disebutkan
tersebut.
Data penjualan AMDK Ades di Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UNS
selama bulan April sampai Agustus 2013 sebagai berikut :
Tabel 1.3 Data penjualan Ades di KOPMA
Bulan Penjualan
Mei 94
Juni 96
Juli 25
Agustus 345
September 316
Sumber: KOPMA UNS (2013)
Berdasarkan tabel 1.3 tersebut dapat dilihat bahwa konsumsi AMDK Ades
di Universitas Sebelas Maret Surakarta mengalami penurunan pada bulan Juli 25
dan September 316.
Berdasarkan survei yang dilakukan terhadap 30 mahasiswa sebagai
responden menunjukan data pada tabel 1.4 berikut:
Tabel 1.4 Alasan mahasiswa mengkonsumsi Ades
Jumlah responden yang Alasan mengkonsumsi Ades
mengkonsumsi Ades
3 responden Kemasan menarik
3 responden Mudah dibawa
5 responden Mudah dihancurkan
19 responden Tidak ada pilihan selain merk Ades
Sumber: Data primer (diolah tahun 2013)
Berdasarkan Tabel 1.4 hasil pra survei dapat diketahui bahwa 3 responden
yang mengkonsumsi Ades dikarenakan kemasannya menarik, 3 reponden
menyatakan mudah dibawa dan 5 responden mengkonsumsi Ades karena
kemasannya mudah dihancurkan sedangkan 19 responden mengkonsumsi Ades
dengan alasan tidak ada pilihan selain Ades. Dari data tersebut dapat disimpulkan
sebagian besar mahasiswa UNS mengkonsumi Ades dikarenakan tidak ada air
minum dalam kemasan pilihan yang lain, hal ini menunjukan adanya kesenjangan
antara teori dan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan desain kemasan
mempengaruhi keputusan pembelian dengan kenyataan yang ada di lapangan
keputusan pembelian tidak dipengaruhi oleh desain kemasan.
6
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah warna kemasan, bahan kemasan, instruksi
kemasan dan tipografi kemasan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian produk Ades.
2. Untuk mengetahui apakah warna kemasan berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian produk Ades.
3. Untuk mengetahui apakah bahan kemasan berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian produk Ades.
4. Untuk mengetahui apakah tipografi kemasan berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ades.
5. Untuk mengetahui apakah instruksi kemasan berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ades.
Ruang Lingkup Pembahasan
Penelitian ini memusatkan pada permasalahan mengenai pengaruh dsain
kemasan terhadap keputusan pembelian produk Ades di Universitas Sebelas Maret
Surakarta tahun 2013.
yang berupa cairan tidak akan aman atau dapat dikemas dalam bentuk kertas,
produk-produk yang tidak tahan terhadap sinar ultra violet, tidak akan baik bila
dikemas dalam plastik atau kaca transparan.
Warna Kemasan
Warna menyampaikan pesan khusus tentang merek yang akhirnya
membuat proposisi penjualan yang unik. Namun, penting untuk dicatat bahwa,
dalam produk makanan kemasan, warna kemasan biasanya mengambil warna dari
produk yang sebenarnya. Ada kebutuhan bagi pemasar untuk memahami dan
menghargai arti yang berbeda warna di budaya yang berbeda dan memahami
interpretasi kombinasi warna yang berbeda karena ini sangat penting ketika
konsumen membuat keputusan pembelian Mutsikiwa dan Marumbwa (2013:66).
Tipografi Kemasan
Dalam desain kemasan, tipografi adalah medium utama untuk
mengkomunikasikan nama, fungsi, dan fakta produk bagi konsumen luas.
Pemilihan tipografi, tata letak, dan penerapan huruf dan kata-kata mempengaruhi
bagaimana cetakan dibaca. Akhirnya tipografi pada desain kemasan menjadi salah
satu elemen paling penting dari ekspresi suatu produk (Klimchuk dan Krasovec
2007:87).
Instruksi Kemasan
Berdasarkan Mutsikiwa dan Marumbwa (mengutip pernyataan) ketika
konsumen membeli produk, niat mereka adalah untuk menggunakan dan / atau
mengkonsumsi produk tanpa kesulitan apapun, sehingga instruksi kemasan
bertindak sebagai "manual" dicetak dengan pesan tentang bagaimana untuk
memaksimalkan utilitas yang disediakan oleh produk. Sebelum membeli,
konsumen mencari dan mengevaluasi informasi yang berkaitan dengan
penggunaan produk, tanggal kadaluwarsa, bahan, volume, berat, dan pembuangan
(Kupiec dan Revell, 2001).
Tinjauan Tentang Keputusan Pembelian
Proses Keputusan Pembelian
promosi seperti pajangan, poster, petunjuk atau tanda dan berbagai materi promosi
yang lain termasuk kemasan yang baik didalam sebuah toko yang dirancang untuk
mempengaruhi pikiran pelanggan pada momen pembelian. Seorang konsumen
dalam membeli barang tentulah menginginkan barang yang telah ia beli
mempunyai kemudahan dalam penggunaannya.
Seorang konsumen dalam membeli barang tentulah menginginkan barang
yang telah ia beli mempunyai kemudahan dalam penggunaannya. Disinilah peran
kemasan terutama kemasan primer dari suatu produk mempunyai pengaruh yang
sangat penting misalnya, kemasan yang mudah dibuka dan di tutup kembali alam
penggunaan produk tersebut sehingga konsumen akan memperoleh kepuasan dan
apabila konsumen telah mendapat kepuasan dalam mengkonsumsi suatu produk
maka ia akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produk tersebut.
Kemasan sebagai pelindung atau wadah dari suatu produk juga
mempunyai peran yang besar dalam pemasaran guna lebih banyak menarik
konsumen atau calon pembeli. Kemasan dapat membentuk dan merubah wajah
atau penampilan suatu produk atau barang menjadi menarik dengan berbagai
model yang berbeda untuk diandalkan dalam persaingan merebut pasar, maka
memiliki model yang menawan akan berpengaruh besar dalam mengikat
konsumen dan mendorongnya untuk mengadakan pembelian atas produk tersebut.
Kerangka berpikir:
H1
1. Menarik
2. Kreatif
Bahan Kemasan (X2) H2
Keputusan Pembelian (Y)
1. Kuat dan Tahan Lama
1. Pengenalan Kebutuhan
2. Ramah Lingkungan H3
2. Pencarian Informasi
Tipografi Kemasan (X3)
3. Evaluasi Alternatif
H4
1. Kejelasan Bentuk Huruf 4. Keputusan Pembelian
2. Keterbacaan
5. Perilaku Pasca Pembelian
Instruksi Kemasan (X4) H5
1. Informasi Spesifikasi
Produk
2. Prosedur Penggunaan
11
Hipotesis
1. Variabel warna kemasan, bahan kemasan, instruksi kemasan dan tipografi
kemasan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk Ades.
2. Variabel warna kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
3. Variabel bahan kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
4. Variabel tipografi kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
5. Variabel instruksi kemasan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Ades.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif
kuantitatif.
Populasi
Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi infinit atau populasi
yang tidak diketahui jumlah populasinya secara pasti. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang telah
mengkonsumsi Ades.
Sampel
Populasi pada penelitian ini jumlahnya tidak terbatas. Supramono dan
Haryanto (2003:62) menyatakan bahwa untuk menentukan jumlah sampel
12
minimum pada populasi yang tidak terbatas dapat menggunakan rumus, sebagai
berikut:
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z = nilai standar normal yang besarnya tergantung ,
bila = 0,01 Z = 1,96
p = estimasi proporsi populasi
q =1p
d = penyimpangan yang ditolelir sebesar 10%
adalah 100, maka setiap elemen tersebut mempunyai kemungkinan untuk bisa
dijadikan sampel.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik
pengambilan sampel teknik non probability sampling yaitu teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode yang digunakan adalah metode:
13
Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Adapun
langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis
Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0
Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen (warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan , instruksi
kemasan) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).
Ha : b1 b2 b3 b4 b5 0
Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen (warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan , instruksi
kemasan) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).
2) Tingkat signifikasi ( )=5%
3) Rumus uji F
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah observasi
k = Jumlah variabel
4) Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung F tabel atau probabilitas nilai F
atau signifikan 0,05.
Ho ditolak dan Ha diterima apabila F hitung Ft abel atau probabilitas nilai F
atau signifikansi 0,05.
Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka
dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
variabel bebas (warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan , instruksi
15
Keterangan:
= Koefisien regresi
4) Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung t tabel atau probabilitas nilai t
atau signifikan 0,05.
Ho ditolak dan Ha diterima apabila t hitung t tabel atau probabilitas nilai t
atau signifikansi 0,05.
Uji t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel coefficients pada kolom sig. Jika probabilitas nilai t atau
16
signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara
parsial antara variabel bebas (warna kemasan, bahan kemasan, tipografi
kemasan , instruksi kemasan) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary.
Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa prosentase yang dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Dan sisanya dipengaruhi
atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model
penelitian ini.
X3 : tipografi kemasan
X4 : instruksi kemasan
Berdasarkan persamaan regresi tersebut dapat diinterpretasikan
sebagai berikut:
a. Konstanta / intersep sebesar 0,159 secara matematis menyatakan bahwa jika
nilai variabel bebas X1, X2, X3 dan X4 sama dengan nol maka nilai Y adalah
0,159. Dalam penelitian ini nilai variabel bebas X1, X2, X3 dan X4 tidak
mungkin sama dengan nol dan nilai Y tidak mungkin negatif. Nilai 0,159
dalam penelitian ini artinya Ades tanpa menerapkan desain kemasan sudah
memiliki keputusan pembelian sebesar 0,159 unit.
b. Koefisien regresi variabel perencanaan warna kemasan (X 1) sebesar 0,619
artinya perencanaan realisasi produk mempunyai pengaruh yang positif
terhadap variabel keputusan pembelian. Koefisien 0,619 berarti bahwa
peningkatan satu unit variabel warna kemasan dengan asumsi variabel bebas
lain konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,619
unit.
c. Koefisien regresi variabel bahan kemasan (X2) sebesar 0,478 artinya bahan
kemasan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel keputusan
pembelian. Koefisien 0,478 berarti bahwa peningkatan satu unit variabel
proses yang terkait dengan pelanggan dengan asumsi variabel bebas lain
konstan akan menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,478
unit.
d. Koefisien regresi variabel tipografi kemasan (X3) sebesar 0,491 artinya desain
dan pengembangan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
keputusan pembelian. Koefisien 0,491 berarti bahwa peningkatan satu unit
variabel tipografi kemasan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan
menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,491 unit.
e. Koefisien regresi variabel instruksi kemasan (X4) sebesar 0,428 artinya
instruksi kemasan mempunyai pengaruh yang positif terhadap variabel
keputusan pembelian. Koefisien 0,428 berarti bahwa peningkatan satu unit
variabel instruksi kemasan dengan asumsi variabel bebas lain konstan akan
menyebabkan kenaikan keputusan pembelian sebesar 0,428 unit.
18
Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .159 3.194 .050 .960
Warna kemasan .619 .204 .269 3.042 .003
Bahan kemasan .478 .190 .217 2.513 .014
Tipografi .491 .244 .173 2.011 .047
Instruksi .428 .158 .255 2.708 .008
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
(Sumber: data primer yang diolah, 2013)
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .659a .435 .411 2.838 1.828
Menurut Santoso, S. (2001) bahwa untuk regresi dengan lebih dari dua
variabel independen digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi Hasil
perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary. Nilai
koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,411 sehingga dapat diartikan
bahwa 41,1% keputusan pembelian dipengaruhi oleh Desain kemasan. Sedangkan
sisanya sebesar 58,9% (100%-41,1%) dipengaruhi faktor lain seperti pengaruh
lingkungan dan perbedaan individu. Kotler, P.(2004), Menyatakan bahwa
pengaruh lingkungan yang mempengaruhi seseorang dalam memutuskan
pembelian barang atau jasa meliputi: kelas sosial, pengaruh pribadi, dan keluarga.
Sedangkan perbedaan individu meliputi sumber daya konsumen, motivasi dan
keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi.
Simpulan
1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara warna kemasan (X1), bahan
kemasan (X2), tipografi kemasan (X3), instruksi kemasan (X4) secara simultan
terhadap keputusan pembelian produk Ades di Universitas Sebelas Maret
Tahun 2013.
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara warna kemasan (X1), terhadap
keputusan pembelian produk Ades di Universitas Sebelas Maret Tahun 2013.
3. Bahan kemasan (X2) telah ditemukan memiliki pengaruh terhadap keputusan
pembelian produk Ades di Universitas Sebelas Maret Tahun 2013.
4. Hasil pengujian menunjukan bahwa tipografi kemasan (X3), memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk Ades di
Universitas Sebelas Maret Tahun 2013.
5. Instruksi kemasan (X4) ditemukan memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk Ades di Universitas Sebelas Maret
Tahun 2013.
Implikasi
1. Hasil penelitian menunjukan bahwa masing-masing variabel warna kemasan,
bahan kemasan, tipografi kemasan, dan instruksi kemasan memiliki pengaruh
terhadap keputusan pembelian AMDK Ades. Variabel warna kemasan
memiliki pengaruh paling besar dari pada variabel lainnya terhadap keputusan
pembelian AMDK Ades.
2. Warna kemasan produk Ades yang menarik, kreatif dan sesuai tema produk
mampu membuat konsumen tertarik untuk mengkonsumsi AMDK Ades.
Tepatnya warna kemasan dalam kegiatan pemasaran mampu meningkatkan
jumlah volume penjualan dan keputusan konsumen untuk membeli AMDK
Ades.
3. Tipografi kemasan memiliki pengaruh kedua setelah warna kemasan hal ini
disebabkan AMDK Ades menggunakan tulisan yang jelas dan mudah dibaca
sehingga konsumen tidak perlu berfikir lama untuk melakukan keputusan
pembelian.
4. Variabel Instruksi kemasan mempengaruhi keputusan pembelian AMDK Ades
setelah warna kemasan, bahan kemasan, tipografi kemasan. Instruksi kemasan
dalam AMDK Ades seperti cara penggunaan dan informasi tentang produk
AMDK Ades telah mempermudah konsumen untuk melakukan keputusan
pembelian untuk produk air minum dalam kemasan.
22
DAFTAR REFERENSI