Bahan Karya Tulis Ilmiah
Bahan Karya Tulis Ilmiah
judulnya mungkin agak lebay ya. Padahal tulisan ini cuman mau cerita tentang betapa
saya sangat menikmati berburu nyamuk setiap malam dengan raket nyamuk elektrik.
Alkisah 3 bulan lalu saya sempat mampir ke sebuah toko swalayan. Pada salah satu rak
saya menemukan alat mirip raket bulu tangkis. Penasaran saya ambil dan ternyata
judulnya raket nyamuk. Setelah membayar tuh raket nyamuk elektrik yang ternyata tidak
membutuhkan baterai tambahan karena menggunakan baterai isi ulang tersebut, saya
bawa pulang ke rumah.
Percobaan pertama saya lakukan dengan berburu nyamuk di lemari pakaian tempat para
nyamuk rapat dan santai sambil minum kopi. Saat pertama kali digunakan kaget juga siah
dengan suara ledakan ala jagung bakar. Pasalnya saat para nyamuk terjebak diantara
kawat-kawat listrik, mereka langsung meledak karena terkena arus listrik dengan tegangan
cukup tinggi untuk meledakkan nyamuk-nyamuk nakal yang suka bikin gatel.
Penggunaan raket nyamuk elektrik ini cukup memuaskan dendam saya kepada bangsa
nyamuk. Seringkali mereka bernyanyi-nyanyi di dekat telinga yang bikin telinga jadi gatal.
Biasanya kalau dikejar dengan tepukan tangan, mereka cukup lincah bermanuver ala
pesawat terbang aerosport. Seklebat mereka sudah hilang dari pandangan. Belum lagi
tangan terasa sakit jika terlalu sering main tepuk tangan untuk menangkap mereka. Kali
ini mereka tidak bisa lari dari jurus penangkap nyamuk saya dengan Electronic Mosquito
Trap, istilah yang sebenarnya dari raket nyamuk.
Oh ya, biasanya saya dan keluarga menggunakan lotion bunga lavender untuk membuat
nyamuk sebel dan tidak mau memberikan ciuman selamat malamnya. Namun sebenarnya
saya tidak begitu suka dengan bau tajam dan rasa lengket lotion anti nyamuk tersebut.
Padahal jaman saya kecil dulu, alm Nenek hampir setiap hari menggunakan obat nyamuk
bakar model spiral yang asapnya bikin semua baju dan rambut menjadi bandeng
asap. Jadi raket nyamuk elektrik ini jauh lebih sehat daripada obat nyamuk bakar dan
semprot.
Namun bukan hanya nyamuk saja yang jadi korban raket listrik ini. Beberapa kali secara
tidak sengaja saya kesetruk saat ada nyamuk di kaki dan saya menghajarnya. Akibatnya
kaki saya sempat merasakan tegangan kejut raket nyamuk. Sedangkan pada kesempatan
lain secara tidak bagian kawatnya terpegang saat sedang saya nyalakan. Setelah itu
rasanya saya jadi kebal terhadap kejutan listrik raket nyamuk, walau saya belum pernah
coba menyetrumkannya di pipi. Anda mau coba?
- Aduk perlahan (tidak perlu sampai berbuih). Letakkan di tempat yang Anda inginkan.
Entah apa penyebabnya, nyamuk akan tertarik dan berkumpul di piring tersebut serta
akan mati setelah meminum AIR.
Siapkan segelas air. Masukkan beberapa butir kapur barus. Lalu letakkan di salah sudut
ruangan. Nah, nyamuk pun tak kan berani mendekat :D
Jangan abaikan nyamuk di rumah anda. Jaga buah hati dan seluruh keluarga dengan:
- Menjaga kebersihan
- Pasang Anti Nyamuk
- Perangkap Nyamuk
- Obat Nyamuk
- 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur dan Menggunakan anti
nyamuk)
Bahan-bahan :
a. Insecten powder (tepung penolak serangga) : 60 gr
b. Daun sembung dan johor : 100 gr
c. Solutiogummi arabicum : secukupnya
Cara pembuatan :
Bahan a dan b dicampur menjadi satu, lalu campur dengan bahan c. Aduk hingga menjadi
adonan kental. Masukkan adonan ke dalam cetakan yang berbentuk cacing melingkar.
Jemur sampai kering. Pisahkan obat nyamuk dari cetakan. Kemas dalam dos.
Selain dari bahan-bahan di atas, obat nyamuk bakar dapat dibuat dari bahan-bahan di
bawah ini :
- Phyrethrum : 500 gr
- Tepung daun yang berbau tajam : 1 kg
- solpetir sendawa (bahan agar tahan lama) : 450 gr
- Cloras kalicus atau Kalium chloraat (bahan agar tahan lama menyala) : 45 gr
- Solutigomi arabicum : secukupnya
Bahan-bahan :
a. Menthol kristal : 15 gr
b. Minyak kayu putih : 50 cc
c. Kamper speritus fortoir : 500 cc
d. Speritus fortoil (alkohol 96%) : 1000 cc
Cara pembuatan :
Semua bahan dicampur menjadi satu, aduk sampai merata. Tambahkan pewarna sesuai
yang diinginkan dan maukkan dalam botol, ditutup rapat-rapat.
Bahan-bahan :
Tepung DDT : 80 gr
Minyak tanah : 1000 cc
Minyak sere : 30 cc
Cara pembuatan :
Semua bahan dicampur menjadi satu dan diaduk hingga menyatu. Saring campuran tadi,
jadilah obat nyamuk semprot.
Perangkap Nyamuk Elektrik
Perangkap Nyamuk / Mosquito BIO Trap
Menangkap nyamuk
Nyamuk suka terbang dalam cahaya.
Temperatur dan udara yang lembab hangat sangat disukai untuk kehidupan
nyamuk.
Kebiasaan nyamuk suka terbang dengan angin.
Bahaya bebas sinar UV memicu fotokatalis menghasilkan karbon dioksida dan air, lampu
menghasilkan spektrum which menggoda nyamuk dan temperatur benar-benar meniru
nafas manusia yang menjadi sasaran pelacakan nyamuk.
Spesifikasi :
Tegangan input : 220v
Daya : 3w
Berat bersih : 435g
Berat kotor : 558g
Size [Diameter x tinggi] : 135 x 245mm
Penangkal Nyamuk
Berbagai macam obat nyamuk / anti nyamuk / penangkal nyamuk, pembasmi nyamuk,
pengusir nyamuk, pembunuh nyamuk, jebakan nyamuk yang beredar di pasaran
Obat Nyamuk Bakar adalah yang paling populer di Indonesia karena harga yang terjangkau
masyarakat
Obat Nyamuk Semprot
Sebelum ada raket nyamuk, sapu lidi / kemoceng seperti ini yang dipake untuk berburu
nyamuk
PENDAHULUAN
Kejadian luar biasa ini menjadi perhatian khusus bagi kita sebagi calon sarjana
kesehatan masyarakat dan para masyarakat umum di Indonesia unuk lebih
memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan disekitar kita, agar tidak
lagi terjadi kejadian luar biasa (KLB).
Di Indonesia terdapat kejadian luar biasa (KLB) pada tahun 1982, salah satunya
adalah Demam Chikungunya. Demam Chikungunya indonesia dilaporkan pertama
kali di Samarinda, kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate,
Yogyakarta (1983), Muara Enim (1999), Aceh dan Bogor (2001). Kemudian sebuah
wabah Chikungunya ditemukan di Port Klang di Malaysia pada tahun 1999,
selanjutnya berkembang ke wilayah-wilayah lain. Awal tahun 2001, kejadian luar
biasa demam Chikungunya terjadi di Muara Enim, Sumatera Selatan dan Aceh.
Disusul Bogor bulan Oktober. Setahun kemudian, demam Chikungunya berjangkit
lagi di Bekasi (Jawa Barat), Purworejo dan Klaten (Jawa Tengah). Diperkirakan
sepanjang tahun 2001-2003 jumlah kasus Chikungunya mencapai 3.918. dan
tidak ada kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini (Kautsar, 2010).