Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULAAN

1.1 Latar belakang


Tanah juga memperlihatkan aktivitas-aktivitas gerakan yang dipengaruhi
oleh sifat dari tanah itu sendiri. Gerakan tanah ini biasa disebut juga longsoran
tanah (tanah longsor). Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk
lereng berupa batuan, bahan rombakan tanah, atau material campuran tersebut
bergerak keluar atau ke bawah lereng. Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa
salah satu faktor yang menyebabkan gerakan tanah adalah sifat dari lapisan
tanah yang mampu meloloskan air melalui pori-porinya (permeabilitas). Ini akan
menyebabkan bobot tanah akan semakin bertambah serta semakin mudah untuk
bergerak.
Maka dari itu penulis mencoba untuk meneliti lebih dalam mengenai
persoalan ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sifat
permeabilitas lapisan tanah yang menyebabkan lapisan tanah menjadi mudah
bergerak.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah mengenai Permeabilitas Tanah, yakni
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan permeabilitas tanah?
2. Apa tujuan dari permeabilitas tanah?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah?
4. Apa saja macam-macam jenis permeabilitas tanah di laboratorium?
5. Bagaimana metode dan pelaksanaan permeabilitas tanah di laboratorium?
6. Apa saja macam-macam jenis permeabilitas tanah di lapangan?
7. Bagaimana metode dan pelaksanaan permeabilitas tanah di lapangan?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah

1
Tujuan dari makalah mengenai Permeabilitas Tanah, yakni sebagai
berikut :
1. Memahami definisi permeabilitas tanah.
2. Mengetahui tujuan permeabilitas tanah.
3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah.
4. Mengetahui macam-macam jenis permeabilitas tanah di laboratorium.
5. Memahami metode dan pelaksanaan permeabilitas tanah di laboratorium.
6. Mengetahui macam-macam jenis permeabilitas tanah di lapangan.
7. Memahami metode dan pelaksanaan permeabilitas tanah di lapangan.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


Makalah mengenai Permeabilitas Tanah penulis susun dengan harapan
dapat berguna sebagai :
1. Pengembangan konsep pengetahuan tentang permeabilitas tanah baik itu di
laboratorium maupun di lapangan.
2. Referensi atau tambahan informasi bagi pembaca mengenai permeabilitas
tanah baik itu di laboratorium maupun di lapangan.

1.5 Metode Penulisan


Metode penulisan dalam makalah ini mengunakan metode penulisan
deskriptif.

1.6 Sistematika Makalah


Untuk memberikan gambaran penyusunan makalah ini, maka penulis
memberikan sistematika penyusunan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian pendahuluan ini memberikan gambaran tentang isi makalah
secara keseluruhan sehingga pembaca dapat memperoleh informasi singkat dan
tertarik untuk memahami makalah lebih lanjut. Di dalam bagian pendahuluan

2
memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan makalah,
manfaat penulisan makalah, metode penelitian dan sistematika makalah.

BAB II PEMBAHASAN
Pada bagian ini memberikan pembahasan mengenai pengertian
permeabilitas tanah, tujuannya, faktor-faktor yang mempengaruhinya, jenis-jenis
permeabilitas tanah di laboratorium maupun di lapangan, serta bagaimana metode
dan cara pelaksanaanya.

BAB III PENUTUP


Pada bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari makalah yang telah
penyusun buat.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Permeabilitas Tanah


Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk mengalirkan air atau
udara dinyatakan dalam cm/jam. (Handayanto,2009). Definisi lain untuk
permeabilitas tanah adalah kecepatan masuknya air pada tanah dalam keadaan
jenuh.
Jamulya dan Suratman Woro Suprodjo (1983), mengemukakan bahwa
permeabilitas adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui
pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal. Tanah
adalah kumpulan partikel padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga

3
ini memungkinkan air dapat mengalir di dalam partikel melalui rongga dari satu
titik yang lebih tinggi ke titik yang lebih rendah. Sifat tanah yang memungkinkan
air melewatinya pada berbagai laju alir tertentu disebut permeabilitas tanah. Sifat
ini berasal dari sifat alami granular tanah, meskipun dapat dipengaruhi oleh faktor
lain (seperti air terikat di tanah liat). Jadi, tanah yang berbeda akan memiliki
permeabilitas yang berbeda.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori
yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur
tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran
pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya.
Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-
butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien
permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis
permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran
tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada
lempung yang tidak bercelah (unfissured).

HUKUM DARCY
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada
rongga-rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang memengaruhinya. Ada dua
asumsi utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi
pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar.
Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.
Permeabilitas mempunyai symbol K. rembesan tanah hampir selalu
berjalan secara linier yaitu garis yang ditempuh air merupakan garis dengan
bentuk yang teratur. Menurut hukum darcy perhitungan nilai permeabilitas dengan
menggunakan rumus :
K = Q/i.A.t
Dimana :
Q = Jumlah air dalam waktu (t)

4
K = Koefisien daya rembesan
I = Gradien Hidrolik
A = Luas penampang
t = waktu
Permeabilitas tanah merupakan sifat bahan berpori, dia dapat
mengalir/merembes dalam tanah, (dalam tanah dapat terjadi erkolasi air). Tinggi
rendahnya permeabilitas ditentukan ukuran pori.
- Pori bersifat sangat permeable = permeabilitasnya tinggi = bersifat pervius.
- Lempung bersifat impermeable = permeabilitasnya rendah = impervius = rapat
air / kedap air.
- Lanau dan tanah campuran pasir lempung permeabilitasnya antara pasir
lempung.
Koefisien Permeabilitas (k). Nilai k untuk macam-macam tanah yaitu :
- Kerikil > 10 cm/det
- Pasir 10-1 O2 cm/det
- Lanau 102 -105 cm/det
- Lempung < 105 cm/det
Satuan permeabilitas dalam satuan internasional (SI) adalah m2 . Satuan
lain yang biasa digunakan adalah darcy (D) atau yang lebih umum milidarcy
(mD). Satu darcy setara dengan 10-12 m2 . Satuan lain yang biasa digunakan
adalah cm2 . (1 m2 = 104 cm2).
= k.i
Dimana :
v = kecepatan aliran (m/s atau cm/s)
k = koefisien permeabilitas
i = gradien hidrolik

Lalu telah diketahui bahwa: v = Q/At dan i=h/L , sehingga hukum


Darcy bisa dinyatakan dengan persamaan :

Q= (k.A.t.h)/L

5
Dimana :
A = luas penampang aliran (m2 atau cm2)
t = waktu tempuh fluida sepanjang L (detik)
h = selisih ketinggian (m atau cm)
L = panjang daerah yang dilewati aliran (m atau cm)

Hukum Darcy menunjukkan bahwa permeabilitas tanah ditentukan oleh


koefisien permeabilitasnya. Koefisein permeabilitas tanah bergantung pada
berbagai faktor. Setidaknya, ada enam faktor utama yang memengaruhi
permeabilitas tanah, yaitu :
Viskositas cairan, semakin tinggi viskositasnya, koefisien permeabilitas
tanahnya akan semakin kecil.
Distribusi ukuran pori.semakin merata distribusi ukuran porinya, koefesien
permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
Distibusi ukuran butiran, semakin merata distribusi ukuran butirannya,
koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
Rasio kekosongan (void), semakin besar rasio kekosongannya, koefisien
permeabilitas tanahnya akan semakin besar.
Kekasaran partikel mineral, semakin kasar partikel mineralnya, koefisien
permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.
Derajat kejenuhan tanah, semakin jenuh tanahnya, koefisien permeabilitas
tanahnya akan semakin tinggi.

2.2 Tujuan Permeabilitas Tanah


Uji permeabilitas bermaksud untuk mendapatkan nilai koefisien
permeabilitas (k) dari suatu contoh tanah. Kegunaan dari koefisien permeabilitas
adalah dapat memperhitungkan kehilangan air dari suatu tempat penadah air
dengan menghitung debit pengaliran rembesan.

2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permeabilitas Tanah

6
Pada permeabilitas tanah terdapat faktor-faktor yang
mempengaruhinya maupun faktor yang dipengaruhinya, yaitu sebagai berikut :

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMEABILITAS


Permeabilitas menujukan kemampuan tanah untuk meloloskan air
struktur, sturktur dan tekstur serta unsur organik lainya juga ikut ambil bagian
dalam menaikan laju inflasi dan menurukan laju air. Tekstur tanah merupakan
salah satu sifat fisik tanah, begitu juga dengan permeabilitas (Rohmat, 2009).
Faktorfaktor yang mempengaruhi permebilitas menurut Hanafiah,
(2007), antara lain sebagai berikut:
a. Tekstur
Tekstur sangat mempengaruhi permeabilitas tanah. Hal ini dikarenakan
permeabilitas itu adalah melewati tekstur tanah. Misalnya tanah yang
bertekstur pasir akan mudah melewatkan air dalam tanah. Hal ini terkait
dengan pengaruh tekstur terhadap proporsi bahan koloidal, ruang pori dan luas
permukaan adsorptive, yang semakin halus teksturnya akan makin banyak,
sehingga makin besar kapasitas simpan airnya, hasilnya berupa peningkatan
kadar dan ketersediaan air tanah.
b. Struktur
Struktur juga mempengaruhi permebilitas. Semakin banyak ruang antar
struktur, maka semakin cepat juga permeabilitas dalam tanah tersebut.
Misalnya tanah yang berstruktur lempeng akan sulit di tembus oleh air dari
pada berstruktur remah.
c. Porositas
Porositas atau ruang pori adalah rongga antar tanah yang biasanya diisi
air atau udara. Pori sangat menentukan sekali dalam permeabilitas tanah,
semakin besar pori dalam tanah tersebut, maka semakin cepat pula
permeabilitas tanah tersebut.
d. Viskositas

7
Viskositas sama juga dengan kekentalan air, semakin kental air tersebut,
maka semakin sulit juga air untuk menembuas tanah tersebut.
e. Gravitasi
Gaya gravitasi atau gaya tarik bumi juga sangat menentukan
permeabilitas tanah, karena permeabilitas adalah gaya yang masuk ke tanah
menrut gaya gravitasi.

FAKTOR YANG DIPENGARUHI PERMEABILITAS


Adapun beberapa faktorfaktor yang dipengaruhi permebilitas tanah
menurut Soepardi, (1975) antara lain sebagai berikut:
a. Infiltrasi
Infiltrasi yaitu kecepatan air auk melalui tanah. Pada tekstur tanah pasir
yang memiliki ruang pori besar, akan akan memiliki daya infiltrasi yang cepat
dan permeabilitasnya sangat tinggi. Namun pada tekstur pada tekstur liat akan
berbeda, tekstur liat memiliki kemampuan yang baik menyimpan air, maka
akan mengakibatkan daya infiltrasi menjadi lambat, yang menyebabkan
permeabilitas akan juga lambat.
b. Aliran Drainas
Drainase merupakan aliran air, drainase pada masing masing tekstur
tanah tidak sama. Pada tekstur tanah pasir yang memiliki ruang pori yang besar
maka drainasenya akan tinggi sehingga permeabilitasnya pun akan semakin
cepat namun tekstur tanah liat memiliki aliran drainase yang kurang baik, yang
menyebabkan permeabilitasnya melambat.
c. Evaporasi
Evaporasi merupakan proses penguapan. Pada tanah jenuh, akan
memiliki kadar air yang tinggi atau banyak maka evaporasinya akan tinggi
sehingga permebilitasnya pun akan tinggi. Namun tidak akan tanah tak jenuh
yang memiiki kadar air yang rendah sehingga evaporasi pun akan rendah dan
permebilitasnya rendah pula.
d. Erosi

8
Erosi adalah proses pengikisan lapisan tanah di permukaan sebagai akibat
dari tumbukan buturan hujan dan aliran air dipermukaan. Pada umumnya
dikenal 3 tipe erosi pada taanah yaitu erosi permukaan, erosi alir dan erosi
parit. Erosi akan berpengaru pada permeabilitas tanah, apabila erosi besar maka
permeabilitas tanah akan rendah begitu juga sebaliknya apabila erosi rendah
maka permebilitasnya akan tinggi.

2.4 Macam-Macam Jenis Permeabilitas Tanah di Laboratorium


Praktikum permeabilitas adalah menentukan konduktifitas air maupun
udara yang ada di dalam tanah. Praktikum yang pertama kali dilakukan adalah
menyediakan tanah yang sudah ada di dalam ring yang sudah dijenuhkan. Setelah
itu ring yang sudah ada tanahnya itu disambung dengan pipa paralon yang
disediakan. Sebelumnya di ukur terlebih dahulu panjang pipa paralon, diameter
ring. Lalu pipa tersebut yang telah disambung dengan ring itu di masukkan ke
dalam alat permeabilitas dan dimasukkan air secukupnya kedalam atas pipa
paralon sampai air itu tumpah ke corong alat permeabilitas. Kemudain air
mengalir Lalu air itu di kumpulkan di tabung selama 1 menit. Lalu di hitung
volume air terkumpul, dan KHJ (Konduktivitas hidrolik jenuh) yang telah diamati
Pada uji permeabilitas di laboratorium, terdapat beberapa macam
jenisnya, sebagai berikut di bawah ini :
a). Uji tinggi energi tetap (Constant Head).
Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran kasar dan memiliki
koefisien permeabilitas yang tinggi. Cocok untuk tanah granuler. Data
pengamatan yang dicatat : V, t, h, A, L. Rumus :
Q = k.A.i.t
k = (Q.L) / (h.A.t)
Dengan :
Q = Debit (cm3)
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
A = Luas Penampang (cm2)

9
i = Koefisien Hidrolik = h/L
t = Waktu (detik)

Gambar 2.1 Constant Head

b). Uji tinggi energi turun (falling Head).


Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran halus dan memiliki
koefisien permeabilitas yang rendah. Cocok untuk tanah berbutir halus. Data
pengamatan yang dicatat : T, h1, h2, A, L. Rumus :
k = 2,303.(a.L / A.L).log (h1/h2)
Dengan :
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
a = Luas Penampang Pipa (cm2)
L = Panjang/Tinggi Sampel (cm)
A = Luas Penampang Sampel Tanah (cm2)
t = Waktu Pengamatan (detik)
h1 = Tinggi Head Mula-mula (cm)
h2 = Tinggi Head Akhir (cm).

10
Gambar 2.2 Falling Head

c). Penentuan secara tidak langsung dari uji konsolidasi.

Gambar 2.3 Uji secara tidak langsung dari uji konsolidasi


d). Penentuan secara tidak langsung dari uji kapiler horizontal.

Gambar 2.4 Uji secara tidak langsung dari uji kapiler horizontal

BAB III
11
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Permeabilitas tanah adalah cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah
baik melalui pori makro maupun pori mikro baik ke arah horizontal maupun
vertikal. Uji permeabilitas bermaksud untuk mendapatkan nilai koefisien
permeabilitas (k) dari suatu contoh tanah. Kegunaan dari koefisien permeabilitas
adalah dapat memperhitungkan kehilangan air dari suatu tempat penadah air
dengan menghitung debit pengaliran rembesan.
Faktor yang mempengaruhi pemeabilita, yaitu : Tekstur, Struktur,
Porositas, Viskositas, Gravitasi. Faktor yang dipengaruhi permeabilitas: Infiltrasi,
Aliran drainas, Evaporasi, Erosi.
Pada uji permeabilitas di laboratorium, terdapat beberapa macam
jenisnya, sebagai berikut di bawah ini :
a). Uji tinggi energi tetap (Constant Head).
b). Uji tinggi energi turun (falling Head).
c). Penentuan secara tidak langsung dari uji konsolidasi.
d). Penentuan secara tidak langsung dari uji kapiler horizontal.
Pada uji permeabilitas di lapangan, terdapat beberapa macam jenisnya,
sebagai berikut di bawah ini :
a. Uji Permeabilitas Dengan Menggunakan Sumur Uji .
b. Uji Permeabilitas Pada Sumur Artesis.
c. Uji Permeabilitas dengan menggunakan Lubang Bor

3.2 Saran
Diharapkan agar dalam penyusunan dan penulisan makalah ini dapat
bermanfaat untuk perkuliahan dan sebagainya.

12

Anda mungkin juga menyukai