PENDAHULUAN
Kerena itulah penulis mencoba menganalisa dan mempelajari lebih dalam tentang
membuat sebuah alat elektronika berbasis mikroprosesor yang dikendalikan oleh
bahasa pemograman Assembler yang dapat menggerakkan sebuah prototype pintu
yang dapat bergeser secara otomatis. Dan penulis bisa belajar memahami fungsi,
karakteristik, serta cara kerja dari alat yang kami buat dan berusaha
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Kalau kita melihat di mal-mal / pusat perbelanjaan besar seringkali kita lihat pintu
kaca terbuka / tertutup secara otomatis sewaktu ada orang yang hendak masuk.
bagi sebagaian orang hal tersebut dianggap cukup mutakhir dan mereka tidak
mungkin bisa menirunya. Anda bisa mencoba mempraktikkanya tanpa harus ada
bacground elektro / listrik. dengan modal pantang menyerah dan ketekunan anda
pasti bisa melakukannya. Melalui makalah ini saya membahas tentang pembuatan
pintu otomatis, dan rangkaian pintu otomatis dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.
Cara kerjanya adalah sewaktu sensor mendeteksi sebuah object dengan kedekatan
tertentu sensor akan mengeluarkan sinyal untuk menggerakkan relay. Dan relay
berfungsi sebagai switch atau sakelar yang akan menggerakkan motor pendorong
pintu. Apabila object sudah tidak terdeteksi lagi maka otomatis switch akan
menutup kembali sehingga pintu dapat tertutup kembali.
1. Sensor Optik
Sensor ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak
tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika
seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika
seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya
akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah
untuk menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu
akan menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari
jarak jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan
menutup kembali.
2. Sensor Gerakan
Sensor ini akan memancarkan radar gelombang mikro. Hampir sama seperti pada
sensor optik, jika seseorang atau sesuatu berada dalam jangkauan radar maka
sensor akan bereaksi membuka pintu otomatis.
Gambar 2.3 Skema Sensor Gerakan
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dorf, Rc. And Bishop, RH, Moderen Control System, 7Th Edition, Addison
Wesley Publishing Company, 1995.
Wardana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR seri Atmega 8535
Simulasi, hardware, dan aplikasi. Andi Jogjakarta : Jogjakarta.
Andrian, Yudi. Purpasari, Ratih. Tanti, Lili. 2009. Perancangan Pintu Otomatis
Dengan Sitem Pembaca Kode Bar sebagai Kartu Identitas Berbasis
Mikrokontroler AT89S51. STMIK Potensi Utama: Medan.