Anda di halaman 1dari 2

Musibah Banjir

Korban Banjir Tinggal di Tenda yang


Memprihatinkan

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Salah satu korban banjir di RT 3 Kelurahan Pangkut,


Kecamatan Aruta, Kabupaten Kobar, Utin Umrah terpaksa tinggal di tenda berukuran 6 x 2
meter yang memprihatinkan.

Ia yang mengaku membuat tenda darurat sendiri menggunakan kain dan kayu, ia rela
menderita karena rumah miliknya sudah terendam banjir setinggi hampir 2 meter.

"Belum ada tempat untuk mengungsi saya dan suami terpaksa membuat tenda sendiri. Rumah
saya sudah tenggelam," ujarnya kepada Borneonews, Minggu (5/3/2017).

Ia juga mengatakan sudah tiga hari tinggal di tenda tersebut semua akitivitas memasak, tidur,
ia lakukan di tenda yang nampak tidak layak itu.
"Total keluarga saya ada lima orang, tenda ini cukup untuk dua orang saya dan suami.
Sementara anak saya yang tiga numpang di rumah orang,"

Ia berharap pemerintah segera menyiapkan posko pengungsian yang layak karena tenda yang
ia buat terancam terendam banjir juga. Melihat debit air sungai Arut ketinggiannya terus naik.

Tenda yang ia buat sendiri jarak dari rumahnya hanya 5 meter. Namun permukaan tanahnya
lebih tinggi 1 meter.

Sementara warga lainnya berinisiatif untuk membuat semacam meja dari batang kayu
berukuran 4 x 2 meter dan tingginya 1,5 meter.

"Tempat ini saya pakai untuk tidur dan menyelamatkan barang - barang dari banjir," kata
Porkab (43). (CECEP HERDI/B-5)

Anda mungkin juga menyukai